Anda di halaman 1dari 10

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEBIDANAN DAN


HIMPUNANA MAHASISWA INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA
BUKITTINGGI TAHUN 2021

BAB I

KETENTUAN UMUM

Bagian Pertama

Pasal 1

Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas kebidanan di Institut


Kesehatan Prima Nusantara Bukitinggi.

BAB II

AZAS

Pasal 2

BEM fakultas kebidanan berazas kan pancasila

BAB III

TUJAN,USAHA DAN SIFAT

Pasal 3

Tujuan

Terbinanya mahasiswa akademik,professional,religius,dan bertanggung jawab dan


berjiwa entreprenurship.
Pasal 4

Usaha

a) Mengembangkan potensi kreatif,keilmuan,sosial dan budaya


b) Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan,perguruan tinggi dan kepemudaan
untuk menmpang pembangunan nasional
c) Usaha-usaha lain yang sesuai dengan identitas dan azas organisasi serta
berguna untuk mencapai tujuan

Pasal 5
Sifat
BEM fakultas kebidanan Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
bersifat kemitraan dan berjiwa kewirausahaan.

BAB IV
STATUS,FUNGSI DAN PERAN
Pasal 6
Status
BEM fakultas kebidanan Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
adalah organisasi mahasiswa

Pasal 7
Fungsi
BEM fakultas kebidanan Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
berfungsi suntuk mengembangkan kreativitas mahasiswa kebidanan.

Pasal 8
Peran
BEM institut kesehatan prima nusantara bukittinggi berperan sebagai organisasi
pendidikan dan social.
BAB V

KEANGGOTAAN

Pasal 9

Yang ikut menjadi anggota BEM adalah seluruh mahasiswi kebidanan yang
ada di Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi

Tugas Dan Wewenang


Pasal 10
1. BEM mempunyai tugas pokok yaitu mewakili mahasiswa institusi di bidang
ekstrakurikuler dan memberi pendapat, dan saran kepada lembaga, terutama
yang berkaitan dengan fungsi dan pencapaian tujuan.
2. Menyususun dan mengajukan program kerja berdasarkan buku panduan
kegiatan kemahasiswaan kepada dosen Pembina untuk dokoordinasikan.
3. Melaksanakan program yang telah direncanakan dengan melaporkan kepada
dosen Pembina Menggiatkan kegiatan mahasiswa sebagai basis kegiatan
mahasiswa.
4. Mewakili mahasiswa dalam kegiatan kedalam dan keluar.
5. Kegiatan keluar dan atau berhubungan dengan luar Institusi dilakukan dengan
sepengetahuan lembaga, dan seizin Dekan Fakultas kebidanan dan dosen
Pembina.

6.Memberi laporan pertangguangjawaban pelaksanakaan program pada akhir


masa jabatan kepada Dekan Fakultas Kebidanan dan Dosen Pembina.

PASAL 11

Pembentukan BEM

1. Struktur BEM memakai struktur kabinet.


2. Pemilihan ketua dan Wakil ketua BEM dilakukan oleh seluruh mahasiswa
kebidanan.
3. Ketua BEM terpilih dibantu oleh mentri-mentri-yang terdiri dari:
a. Mentri bidang Agama
b. Mentri bidang olahraga
c. Mentri bidang seni dan budaya
d. Mentri bidang sosial dan humas
e. Mentri biang kewirausahaan

4. Pengurus BEM semua dari fakultas kebidanan.


5. BEM memiliki teknisi dan dokumentasi yang berfungsi untuk membantu
kelancaran program BEM.

Pasal 12
Unsur Pimpinan BEM

1. Ketua BEM adalah penanggung jawab utama BEM yang mengarah pada
pendidikan disamping memberikan arahan serta kebijakan umum, menetapkan
peraturan, norma dan tolak ukur penyelenggara program kerja.

2. Tugas ketua BEM:


a. Memimpin menyelanggarakan kegiatan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
b. Membina dan melaksanakan kerja sama dengan instansi lembaga dan
masyarakat.
a. Ketua BEM dapat mengadakan hubungan kerja sama dengan perguruan
tinggi atau lembaga lain dalam rangka pengembangan dan kemajuan
BEM dan Institusi dengan seizinDekan Fakultas Dan Dosen pembina.
b. Ketua BEM selalu menaati dan menjaga wibawa ketentuan dari
lembaga dan AD-ART serta peraturan perundang-undangan lain yang
terbuka.
Pasal 13
Kepengurusan BEM

1. BEM dipimpin oleh ketua BEM dan wakil ketua BEM


2. Pemimpin BEM bersama-sama Menteri atau kabinet pengurus BEM.
3. Komisi dibentuk menurut kebutuhan.
4. Pengurus BEM diangkat dan bertanggungjawab kepada ketua BEM.
5. Masa kerja BEM 1 periode presiden mahasiswa dapat dipilih kembali.
6. Pengurus masih dapat dipilih kembali dikepengurusan BEM yang akan datang
dengan ketentuan batas pengambilan maksimal 50% dari BEM terdahulu.

Pasal 14
Syarat-Syarat Pengurus BEM

1. Beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Berwawasan Organisasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Memiliki moral dan integritas yang tinggi.
4. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap organisasi.
5. Pengurus BEM minimal memiliki pengalaman organisasi di bidang
kemahasiswaan baik di dalam maupun diluar kampus.

Pasal 15
Persidangan BEM

Frekuensi dan tata cara pelaksanaan persidangan BEM

1. Sidang pimpinan BEM sekurang-kurangnya satu kali dalam dua minggu.


2. Sidang pengurus BEM diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu
bulan.
3. Dalam berlangsungnya sidang dianggap sah bila dihadiri setengah ditambah
satu dari jumlah anggota.
4. Bila undangan pertama tidak memenuhi korum maka sidang atas undangan ke
dua dianggap sah untuk mengambil keputusan.
5. Bila ada kepentingan yang dianggap perlu, Maka diandakan sidang istimewa.

Pasal 16
Cara Pengambilan Keputusan BEM

1. Keputusan persidangan BEM dianggap sah bila telah memenuhi suara 2/3 dari
jumlah yang hadir dalam sidang.
2. Bila dalam sidang, pengambilan keputusan tidak dicapai suatu mufakat dan
footing, maka pengambilan suatu keputusan diambil melalui persetujuan
struktural Kemahasiwaan .

Pasal 17
Penyelenggaraan Kegiatan

Penyelenggaraan kegiatan BEM dilaksanakan atas dasar program kerja yang


disusun oleh pengurus BEM bersama struktural kemahasiswaan yang di setujui
oleh Dekan fakultas dan dosen pembina
Pasal 18
Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugas, setiap pengurus BEM wajib menerapkan prinsip


koordinasi, integritas, dan singkronisasi, baik dilingkungan kampus maupun di luar
lingkungan kampus

1. Setiap anggota wajib menaati AD-ART serta peraturan-peraturan yang


ditetapkan oleh Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittingggi.
2. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
3. Setiap anggota wajib menjaga ketertiban, keserasian, dan keamanan
lingkungan.
4. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam membanguan dan menjaga nama baik
Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi.
5. Setiap anggota wajib membina persatuan dan persaudaraan dilingkungan
mahasiswaan.
6. Setiap anggota membayar iuran Yang telah ditentukan oleh ketua BEM yang
sedang menjabat.

Pasal 19
Syarat-Syarat Keanggotaan

1. Mempunyai integritas, kepribadian, dan budi pekerti sesuai pancasila.


2. Telah lulus dalam mengikuti Orientasi Studi atau kegiatan sejenis di Institut
Kesehatan Prima Nusantara Bukittingi.
3. Harus memenuhi syarat kemahasiswaan yang berlaku di Institut Kesehatan
Prima Nusantara Bukittinggi
4. Sanggup mengikuti program kegiatan yang telah ditentukan oleh BEM.
Pasal 20
Hak Dan Kewajiban Anggota

1. Hak Anggota
a. Setiap anggota berhak dalam mengikuti kegiatan mahasiswa serta
memanfatkan Fasilitas oleh lembaga kemahasiswaan.
b. Setiap anggota berhak dipilih dan memilih.
c. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat melalui lembaga
kemahasiswaan yang ada.
d. Setiap anggota berhak membela diri melalui BEM .
e. Setiap anggota berhak membayar iuran seperti yang telah ditentukan
2. Kewajiban anggota
a. Setiap anggota wajib menaati AD-ART serta peraturan-peraturan yang
telah diteptapkan oleh Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi.
b. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
c. Setiap anggota wajib menjaga ketertiban, keserasian, dan keamanan
lingkungan.
d. Setiap anggota wajib ikut aktif dalam membangun dan menjaga nama
baik Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi.
e. Setiap anggota wajib membina persatuan dan persaudaraan
dilingkungan mahasiswa.
f. Setiap anggota membayar iuran seperti yang telah ditentukan.

Pasal 21

Hilangnya Keanggotaan

Keanggotaan bem dianggap hilang apabila:

1. Meninggal dunia.
2. Berhenti menjadi mahasiswa.
3. Dipecat karena tidak mematuhi ad-art.
Pasal 22
Keuangan

Sumber keuangan/ perbendaharaan BEM diperoleh dari:

1. Iuran wajib mahasiswa yang ditentukan setiap bulannya.

BAB III
KETENTUAN PERUBAHAN DAN ATURAN PERALIHAN

Pasal 23
Syarat Perubahan

1. Perubahan AD-ART hanya dapat dilaksanakan dalam musyawarah besar yang


dihadiri oleh perwakilan mahasiswa, anggota BEM, struktural kemahasiswaan,
yang disetujui oleh dekan fakultas dan dosen Pembina.
2. Kourum untuk sidang tersebut sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.
3. Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah hadir.
4. Apabila sudah menyimpang jauh dengan tujuan yang akan dicapai oleh BEM
atau sudah tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.

Ditetapkan di : Bukittinggi, 11 November 2021


Mengetahui

Dekan Fakultas Kebidanan

Rulfia Desi Maria S.SiT M.Keb

Anda mungkin juga menyukai