DI SUSUN OLEH :
NIKEN RAHAYU
P. 10111
DI SUSUN OLEH :
NIKEN RAHAYU
P. 10111
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
KARANGANYAR”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak mendapatkan bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
terhormat:
Husada Surakarta.
inspirasi, perasaan nyaman dan memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
v
4. Nurma Rahmawati, S.Kep., Ns., selaku dosen penguji II yang telah membimbing
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasan serta
7. Kedua orang tuaku (Sugito dan Suparti) yang selalu menjadi inspirasi dan
menyelesaikan pendidikan.
dukungannya.
10. Teman-teman seperjuangan (semua tingkat tiga yang tidak bisa saya sebutkan
satu per satu) STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu dan
Niken Rahayu
vi
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
B. Pengkajian ................................................................................. 8
D. Perencanaan Keperawatan......................................................... 9
vii
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan............................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
hanya bebas dari penyakit. Pergeseran fokus dari sehat ke sakit sangat berarti
karena sehat dan sakit merupakan kualitas yang relatif, yang mempunyai
beberapa tingkat, maka akan lebih mudah bila sehat dan sakit ditentukan sesuai
dengan titik tertentu pada skala atau kontinum sehat-sakit. Konsep sehat dan
sakit adalah konsep yang berkompleks dan berinterpretasi. Banyak faktor yang
mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Sehat diartikan sebagai kondisi yang
normal dan alami, yang bersifat dinamis yang sifatnya terus menerus berubah.
Menurut WHO sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik
mental dan sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan. Sedangkan
sakit adalah keadaan tidak normal atau sehat, secara sederhana dapat disebut
penyakit yang merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas
menerus. Tekanan darah tinggi pada orang dewasa sebagai berikut menurut
1
2
klasifikasi tekanan darah tinggi menurut JNS (The Joint National Committee on
(Purwanto, 2012) klasifikasi sistolik dan diastolic untuk ukuran normal <120
dan <80, pada prehipertensi dalam rentan sistolik 120 – 139 dan diastolic 85-89.
Pada hipertensi stage 1 ukuran sistolik 140 – 159 mmHg dan diastolic 90-99
mmHg, serta hipertensi stage 2 ukuran tekanan darah ≤160 dan ≤100 mmHg.
psikis. Pada hipertensi sekunder yaitu penyakit ginjal, tumor dalam rongga
Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4 persen penghuni bumi
mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6 persen pria dan 26,1 persen
wanita. Angka ini kemungkinan akan terus meningkat menjadi 29,2 persen di
tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju
merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian
besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari
hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi
yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4persen kasus yang
39,9 persen (37,0 persen-45,8 persen) dan di perdesaan 44,1 persen(36,2 persen-
terhitung sejak bulan Januari sampai dengan April 2013 terdapat pasien
orang menderita hipertensi dari jumlah penduduk yang berjumlah 73.990 dan
keluarga. Dimana definisi dari Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih
yang hidup bersama melalui ikatan perkawinan, dan kedekatan emosi yang
4
masing masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, Mita
anggota keluarga yang sakit, mempertahankan suasana rumah yang sehat, serta
anggota keluarga yang sakit ini dikarenakan Ny. S yang telah menderita
hipertensi selama kurang lebih 1,5 tahun yang lalu berulang dan sering kambuh,
maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dan membuat Karya Tulis
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
kepustakaan.
2. Bagi Penulis
kesehatan di Puskesmas.
4. Bagi Pembaca
keluarga.
BAB II
LAPORAN KASUS
Pada bab ini penulis akan membahas tentang resume kasus yang telah
dilakukan dari pengkajian sampai dengan evaluasi pada tanggal 26 April 2013
sampai dengan 27 April 2013 dengan judul kasus “Asuhan keperawatan keluarga
pada Ny. S dengan hipertensi pada keluarga Tn. M di Desa Mundu Rt 003 Rw 006
hubungan dengan Tn. M adalah sebagai istri, berusia 65 tahun bekerja sebagai
ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir SD. Pasien adalah Ny. S seorang
adalah keluarga usia lanjut dengan komposisi terdiri kedua anggota keluarga
berusia lanjut. Status sosial ekonomi pada keluarga Tn. M yang bekerja sebagai
seorang petani sedangkan Ny. S sebagai ibu rumah tangga dengan penghasilan
7
8
B. Pengkajian
dimana keluarga terdiri dari pasangan suami istri tanpa anak, keluarga
telah terpenuhi. Dari riwayat keluarga inti Tn. M tidak mempunyai riwayat
penyakit keturunan dan riwayat penyakit menular, sedangkan Ny. S kurang lebih
sejak satu setengah tahun yang lalu menderita penyakit hipertensi yang
tidak mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi, cara
hasil 180/100 mmHg, nadi 96 kali per menit sedangkan untuk pernafasan 20 kali
per menit. Rambut lurus, beruban dan tidak terdapat ketombe. Konjungtiva tidak
9
anemis, sklera tidak ikterik, hidung simetris tidak terdapat secret, telinga simetris
dan terdapat sedikit serumen. Mulut klien terlihat mukosa bibir lembab, gigi
agak kotor. Pada leher tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid dan
tekanan darah 180/100mmHg, Quality cekot cekot, Region nyeri tekuk pada
leher bagian belakang, Severe dengan skala nyeri 5, Time dirasakan secara tiba-
tiba dan hilang timbul. Terapi yang diberikan pada pasien adalah captopril
C. Diagnosa Keperawatan
adalah sebagai berikut : Data subyektif : pasien mengatakan nyeri tekuk dibagian
leher, pusing terasa cekot-cekot, dirasakan secara tiba tiba dengan skala nyeri 5.
Penyakit yang dirasakan sejak satu setengah tahun yang lalu sering kambuh dan
penyakit hipertensi agar tidak kambuh tetapi keluarga sudah mengetahui apa itu
hipertensi.
pencegahan dan cara merawat anggota keluarga yang sakit seperti pencegahan
saat sakitnya kambuh, merawat agar penyakit hipertensi tidak berulang tetapi
keluarga sudah mengetahui apa itu hipertensi. Berdasarkan data penulis dapat
D. Perencanaan
dilakukan hari Jumat, tanggal 26 April 2013 dengan tujuan umum setelah
mengatasi masalah nyeri dengan kriteria hasil nyeri berkurang dengan rentang
skala nyeri 0-2, mampu mengontrol nyeri dengan tekhnik relaksasi, tanda tanda
vital dalam rentan normal tekanan darah sistolik 120 dan diastolic 80 mmHg.
Pada tujuan khusus pada kasus ini yaitu setelah dilakukan tindakan
yang sakit hipertensi pada pasien dan mampu melakukan tindakan keperawatan
April 2013 pukul 11.00 WIB pada pasien yaitu kaji keadaan umum dan kaji
karakteristik nyeri pada pasien dengan rasional mengetahui keadaan umum dan
mengenai hal-hal yang dapat dicegah atau dilakukan saat penyakit klien kambuh
rasionalnya pasien dan keluarga dapat memberikan tindakan yang tepat pada
makanan yang harus dicegah seperti makanan asin, daging merah, makanan
11
yang diawetkan, makanan instan dan minuman yang beralkohol dengan rasional
Ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam yang bertujuan untuk mengurangi rasa
nyeri. Anjurkan minum obat captopril 3x25mg, kalk 3x250mg, diazepam 1x2mg
dan piroxicam 3x10mg secara teratur dan mengkonsumsi obat tradisional seperti
E. Implementasi
2013 pukul 11.00 WIB. Pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan
mengkaji keadaan umum dan mengkaji karakteristik klien dengan respon klien
mengatakan pusing cekot-cekot, nyeri tekuk pada leher bagian belakang dengan
makanan instan dan minuman yang beralkohol. Dengan respon pasien paham
Menganjurkan untuk minum obat yang telah diberikan sesuai dengan indikasi
yang telah diberikan : captopril 3x25mg, kalk 3x250mg, diazepam 1x2mg dan
piroxicam 3x10mg dengan respon Ny. S mengatakan rasa nyeri masih ada dan
12
relaksasi dan nafas dalam yang bertujuan untuk mengurangi nyeri dengan respon
klien mengatakan nyeri berkurang pasien tampak rileks dan nyeri berkurang
Tindakan keperawatan pada hari Sabtu tanggal 27 April 2013 pukul 16.10
WIB. Mengkaji kembali keadaan umum dan karakteristik nyeri pada pasien
mengatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 3 tampak rileks dan nyaman
seperti belimbing atau mentimun dalam waktu yang tidak bersamaan dengan
mengatakan nyeri berkurang dan respon obyektif pasien nampak nyaman setelah
secara verbal nyeri berkurang menjadi 3 dan respon obyektif pasien tampak
F. Evaluasi
sakit dengan evaluasi pada hari Jumat tanggal 26 April 2013 pukul 11.45 WIB.
leher belakang dengan skala nyeri 5 dirasakan secara tiba-tiba. Obyektif : pasien
masalah belum teratasi skala nyeri masih 5. Planning pada evaluasi anjurkan
yang asin dan daging merah, makanan yang diawetkan, makanan instan dan
tekanan darah.
Evaluasi pada hari terakhir, Sabtu tanggal 27 April 2013 pukul 16.05 WIB.
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dengan evaluasi pada hari Sabtu
tanggal 27 April 2013 pukul 16.45 WIB. Subyektif: pasien mengatakan pusing
Analisis Masalah belum teratasi skala nyeri berkurang menjadi 3 tidak mencapai
criteria hasil yaitu 0 sampai 2. Planning pada evaluasi hari terakhir adalah
mengkonsumsi obat tradisional dan mengurangi makanan yang asin dan daging
14
merah, makanan yang diawetkan, makanan instan dan minuman yang beralkohol
A. Pembahasan
Pada bab ini penulis membahas tentang proses telaah antara data
pendukung yang terjadi antara teori dengan kenyataan yang ada pada kasus
nyata yang dilakukan pada tanggal 26 April 2013 sampai 27 April 2013 meliputi
1. Pengkajian
kebutuhan kesehatan dan perawatan klien baik fisik, mental, social dan
fisik.
15
16
bergejala pada stadium awal, bila tekanan darah meningkat secara akut,
lebih lambat, pasien dapat datang dengan gejala yang berhubungan dengan
kerusakan organ akhir, seperti gagal jantung kongesif, stroke, gagal ginjal,
atau retinopati. Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya
rangsangan.
bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berada pada setiap orang
dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri kronik dan akut. Nyeri akut
merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat hilang, yang tidak
adalah factor pencetus dan Kualitas atau Quality merupakan sesuatu yang
Lokasi (region) untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien
untuk menunjukkan bagian daerah yang dirasakan tidak nyaman oleh klien.
nyeri ini klien diminta untuk menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai
nyeri ringan, sedang atau berat. Skala intensitas nyeri numerik antara 1-10.
adanya respons fisiologis yang baik, dan pasien mampu melakukan aktivitas
Pada respon fisiologis yaitu pada saat impuls nyeri naik ke medulla
spinalis menuju ke batang otak dan thalamus, system saraf otonom menjadi
fisiologis yang timbul akibat nyeri antara lain adalah respon simpatik
perut dan punggung, serta mengulangi hal yang sama sambil terus
tiba tiba dengan skala nyeri 5 itu sudah sejak lama. Pasien menderita
hipertensi sejak satu setengah tahun yang lalu. Tanda gejala dari hipertensi
2011). Serta faktor yang menunjang obesitas, emosional, umur semakin tua
Tekanan ini terjadi pada pembuluh darah perifer. Tahanan terbesar dialami
2011). Tanda gejala pasien dan pemeriksaan fisik muncul sesuai yang ada
(2009) adalah memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit ketika
2008). Pada keluarga pasien masalah yang ada pada keluarga bisa berulang
sakit, ini dibuktikan karena dalam keluarga pasien penyakit hipertensi ini
berulang kejadiannya selama kurang lebih sejak satu setengah tahun yang
2008). Pasien tidak mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit
hipertensi pada pasien ini bisa disebabkan oleh faktor yang dikarenakan
pasien ditemukan data dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 26
April 2013 pukul 09.00 di rumah keluarga Tn. M di desa Mundu Rt 003
hipertensi yang di karenakan tekanan darah meningkat 180 per 100 mmHg
dan nyeri tekuk di bagian leher, pusing terasa cekot-cekot, dirasakan secara
tiba tiba dengan skala nyeri 5 itu sudah sejak lama. Pasien menderita
hipertensi sejak satu setengah tahun yang lalu. Dari riwayat keluarga inti Tn.
menular, sedangkan pasien kurang lebih sejak satu setengah tahun yang lalu
pasien di dapatkan hasil 180 per 100mmHg, nadi 96 kali per menit
sedangkan untuk pernafasan 20 kali per menit. Pada leher tidak mengalami
Dari etiologi masalah yang ada pada keluarga pasien masalah yang
merawat anggota keluarga yang sakit, ini dibuktikan karena dalam keluarga
22
sejak satu setengah tahun yang lalu menderita penyakit hipertensi yang
kejadiannya berulang dan sering kambuh dengan nyeri tekuk pada leher.
tahun dan kejadian ini. Dimana keluarga belum tahu bagaimana cara
2. Diagnosa Keperawatan
keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses
2010). Ada dua tipe data dalam tahap pengkajian keperawatan, yaitu : data
subyektif dan data obyektif. Data subyektif merupakan data yang didapatkan
dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.
setengah tahun yang lalu, pasien merasakan pusing cekot-cekot, nyeri tekuk
pada lehernya dirasakan secara tiba-tiba terasa nyeri skala 5. Serta tidak
merawat anggota keluarga yang sakit merupakan faktor yang terdapat pada
3. Rencana keperawatan
2010). Untuk memecahkan masalah yang dialami klien serta rasional dari
kriteria hasil harus menunjukkan hal yang akan dilakukan klien, kapan klien
akan melakukannya, dan sejauh mana hal itu dapat dilakukan. Pedoman
keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum (untuk
April 2013 pukul 11.00 WIB pada pasien yaitu dengan criteria hasil mampu
perut dan punggung, serta mengulangi hal yang sama sambil terus
dalam batas normal. Yang dilakukan kaji keadaan umum dan kaji
klien mengenai hal-hal yang dapat dicegah atau dilakukan saat penyakit
tangan, kaki, perut dan punggung, serta mengulangi hal yang sama sambil
pasien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai
2010). Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada hari Jumat,
tanggal 26 April 2013 pukul 11.00 WIB. Pada diagnosa nyeri akut
klien dengan respon klien mengatakan pusing cekot-cekot, nyeri tekuk pada
darah, seperti daging merah, makanan yang diawetkan, makanan instan dan
darah. Menganjurkan untuk minum obat yang telah diberikan sesuai dengan
16.10 WIB. Mengkaji kembali keadaan umum dan karakteristik nyeri pada
pasien mengatakan nyeri berkurang dengan skala nyeri 3 tampak rileks dan
nyaman tekanan darah 150 per 100 mmHg skala nyeri berkurang menjadi 3.
5. Evaluasi
analisis dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait
datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi. Tahapan
adalah evaluasi akhir (Muhlisin, 2012). Pada hari terakhir, Sabtu tanggal 27
April 2013 pukul 16.05 WIB. Pada diagnose keperawatan nyeri akut
yang sakit dengan evaluasi pada hari Sabtu tanggal 27 April 2013 pukul
teratasi skala nyeri berkurang menjadi 3 tidak mencapai criteria hasil yaitu 0
obat tradisional dan mengurangi makanan yang asin dan daging merah,
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari studi kasus ini, antara lain :
ataupun Belimbing.
kondisi nyeri pasien, yaitu nyeri yang dialami pasien merupakan nyeri
2. Saran
baik serta mampu menyediakan fasilitas atau sarana dan prasarana yang
Ekasari, Mita Fatma dkk, 2007. Panduan Pengalaman Belajar Lapangan. Jakarta
: EGC
Hidayat, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Mubarok, Wahid Iqbal, Dkk. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika
Prasetyo, Sigit Nian. 2010. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta :
Graha Ilmu