Disusun Oleh :
1. Faizol Afandi ( 16.100.08 )
2. Lukita Hafsari ( 16.100.13 )
3. Naning Wulandari ( 16.100.16 )
4. Erwin Bagus Budi S ( 16.100.36 )
5. Prafita Rizky Saraswati ( 16.100.45 )
LEMBAR PENGESAHAN
Tema Penyuluhan : Osteoporosis Pada Lansia
Disusun Oleh : Mahasiswa D3 Keperawatan STIKes Kepanjen
Program Study : D3 Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Osteoporosis atau keropos tulang adalah penyakit kronik yang ditandai
dengan pengurangan massa tulang yang disertai kemunduran mikroarsitektur tulang
dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang.
Keadaan ini berisiko tinggi karena tulang menjadi rapuh dan mudah retak bahkan
patah. Banyak orang tidak menyadari bahwa osteoporosis merupakan penyakit
tersembunyi (silent diseases).
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Hal ini
disebabkan pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh
sejak usia 35 tahun sedangkan pada pria hormon testoteron turun pada usia 65
tahun. Menurut statistik dunia 1 dari 3 wanita rentan terkena penyakit osteoporosis.
Insiden osteoporosis meningkat sejalan dengan meningkatnya populasi usia
lanjut. Pada tahun 2005 terdapat 18 juta lanjut usia di Indonesia, jumlah ini akan
bertambah hingga 33 juta pada tahun 2020 dengan usia harapan hidup mencapai 70
tahun. Menurut WHO (1994), angka kejadian patah tulang (fraktur) akibat
osteoporosis di seluruh dunia mencapai angka 1,7 juta orang dan diperkirakan angka
ini akan terus meningkat hingga mencapai 6,3 juta orang pada tahun 2050 dan 71%
kejadian ini akan terdapat di negaranegara berkembang. Di Indonesia 19,7% dari
jumlah lansia atau sekitar 3,6 juta orang diantaranya menderita osteoporosis. Lima
provinsi dengan risiko osteoporosis lebih tinggi adalah Sumatra Selatan (27,75%),
Jawa Tengah (24,02%), Yogyakarta (23,5%), Sumatra Utara (22,82%), Jawa Timur
(21,42%), Kalimantan Timur (10,5%). Prevalensi wanita yang menderita osteoporosis
di Indonesia pada golongan umur 50-59 tahun yaitu 24% sedang pada pria usia 60-
70 tahun sebesar 62%.
Osteoporosis merupakan salah satu dari tiga penyakit kronik utama yang
disebabkan karena faktor usia termasuk juga pada wanita postmenopause.
Menopause berhubungan dengan reduksi hormon estrogen pada wanita yang dapat
mengakibatkan menurunnya kepadatan tulang sehingga terjadi osteoporosis.
Osteoporosis tidak hanya berhubungan dengan menopause tetapi juga berhubungan
dengan faktor-faktor lain seperti merokok, postur tubuh kecil, kurang aktifitas tubuh,
kurangnya paparan sinar matahari, obatobatan yang menurunkan massa tulang,
asupan kalsium yang rendah, konsumsi kafein, alkohol, penyakit diabetes mellitus
tipe I dan II. Hal ini terbukti dengan rendahnya konsumsi kalsium rata-rata di
Indonesia yang hanya 254 mg per hari dari 1000-1200 mg per hari menurut standar
internasional.
1.2 TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi bagi para lansia agar
mengetahui masalah Osteoporosis.
1.3 MANFAAT
1. Bagi Institusi Pendidikan
Selain sebagai bahan tambahan dokumentasi di institusi dan sebagai
dokumentasi ilmiah, diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan
sebagai acuan bagi penyuluhan selanjutnya.
2. Bagi Ibu
Menambah wawasan bagi para lansia, sehingga mereka lebih
mengetahui dan lebih memahami tentang cara mencegah atau mengurangi
risiko osteoporosis.
3. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan, wawasan dan sebagai pengalaman nyata bagi
mahasiswa, dan sebagai pengembangan serta penerapan ilmu yang telah di
dapatkan selama di bangku kuliah.
BAB 2
RENCANA KEGIATAN
2.1 TEMA
Penyuluhan ini bertemakan “Osteoporosis Pada Lansia”
2.2 WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Jumat
Tanggal : 17 Nopember 2017
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Desa Bandungrejo-Bantur, Malang.
2.3 SASARAN
Sasaran dalam kegiatan penyuluhan Promosi Kesehatan ini yaitu para ibu-ibu
lansia di Desa Bandungrejo, Bantur, Malang.
2.4 PELAKSANA
Dosen :
Faizatur Rohmi, Ners, M.Kep (NIDN. 201001026)
Mahasiswa :
6. Faizol Afandi ( 16.100.08 )
7. Lukita Hafsari ( 16.100.13 )
8. Naning Wulandari ( 16.100.16 )
9. Erwin Bagus Budi S ( 16.100.36 )
10. Prafita Rizky S ( 16.100.45 )
2.5 METODE
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
2.6 MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar bolak balik
BAB 3
Waktu : 30 Menit
I. LATAR BELAKANG
Penuaan sering di ikuti dngan penurunan kualitas hidup sehingga
status lansia dalam kondisi sehat atau sakit. Lansia bukan suatu penyakit,
namun merupakan tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress
lingkungan.Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi, dan system
tubuh ada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun
dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun.
Menurut WHO osteoporosis menduduki peringkat kedua, di bawah
penyakit jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia. Menurut data
internasional Osteoporosis Foundation, lebih dari 30% wanita diseluruh
dunia mengalami resiko seumur hidup untuk patah tulang akibat
osteoporosis, bahkan mendekati 40%.
Sedangkan pada pria, resikonya berada pada angka 13%.
Menurut Departemen Kesehatan RI, dampak osteoporosis di
Indonesia sudah dalam tingkat yang patut diwaspadai, yaitu mencapai
19,7% dari populasi. Hasil studi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan
(Puslitbang) Bogor, yang melakukan penelitian dari tahun 1999 – 2002
pada beberapa Propinsi di Indonesia didapatkan bahwa satu dari lima
perempuan mengalami osteoporosis pada usia memasuki 50 tahun. Dan
pada laki-laki umur 55 tahun. Kejadian osteoporosis lebih tinggi pada
wanita ( 21,74 % ) dibandingkan dengan laki-laki (14,8 %). (Siswono,
2003)
1. Pengertian Osteoporosis.
5. Penanganan osteoporosis.
V. SASARAN
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar bolak balik.
3 5 Menit Evaluasi :
Memberi pertanyaan kepada Menjawab pertanyaan dan
peserta tentang materi yang menjelaskan kembali
telah disampaikan dan materi yang telah
memberi reward kepada disampaikan.
warga yang dapat dapat
menjawab.
4 2 Menit Terminasi :
Mengucapkan terimakasih Mendengarkan dan
kepada warga membalas salam
Mengucapkan salam
IX. EVALUASI
X. DAFTAR PUSTAKA
https://www.merdeka.com/sehat/15-makanan-pelawan-osteoporosis.html
MATERI
A. PENGERTIAN OSTEOPOROSIS
D. PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS
Tidak hanya wanita saja, pria pun diwajibkan untuk mengkonsumsi susu
tinggi kalsium terutama pria yang memiliki pekerjaan angkat beban berat
seperti kuli panggul, kuli bangunan dan masih banyak lagi lainnya.
Asupan buah yang mengandung kalsium juga bisa dikonsumsi untuk
mencukupi kebutuhan kalsium.
2. Vitamin D
Vitamin D adalah salah satu vitamin yang diperlukan tubuh untuk kepadatan
dan kekokohan tulang. Tidak hanya itu saja, mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin D dalam jumlah cukup dapat membantu kinerja tulang
dalam menyerap kalsium di dalam tubuh. Banyak orang yang sudah
mengkonsumsi susu tinggi kalsium setiap hari, namun kalsium tersebut tidak
bisa terserap maksimal karena tidak diimbangi dengan konsumsi vitamin D
cukup setiap harinya.
3. Olahraga
Penderita osteoporosis yang telah mengalami pengeroposan tulang dan
pengapuran tulang sangat dilarang untuk melakukan olahraga yang berat. Hal
itu bisa menyebabkan kondisi tulang akan semakin buruk. Anggapan
penderita osteoporosis banyak yang salah dikarenakan mereka mengira
olahraga yang baik untuk penderita osteoporosis adalah olahraga angkat
beban berat sehingga tulang akan terlatih dengan kinerja yang berat. Bisa kita
bayangkan, bagaimana payahnya tulang yang sudah keropos harus disuruh
olahraga yang berat, bisa-bisa mengalami patah tulang mendadak.
Olahraga yang disarankan bagi penderita osteoporosis adalah jalan sehat dan
jogging. Kedua olahraga tersebut baik bagi penderita osteoporosis dan cara
untuk mencegah osteoporosis. Dengan melakukan olahraga tersebut secara
rutin, tulang akan menjadi padat dan kuat sehingga terhindar dari bungkuk..
9. Sinar Matahari
Sinar matahari di pagi hari sampai dengan pukul delapan pagi banyak
mengandung vitamin D. Oleh sebab itulah, wanita diharapkan untuk bisa
menyerap vitamin D yang diberikan oleh sinar matahri tersebut. Caranya
adalah setiap pagi sampai dengan jam 8 melakukan olahraga jogging atau
hanya sekedar jalan santai menikmati udara dan sinar di pagi hari.
10. Vitamin C
Buah yang memiliki rasa asam merupakan buah yang mengandung vitamin
C . Selain menguatkan sistem imun, vitamin C juga bisa digunakan untuk
menguatkan tulang. Buah yang kaya akan vitamin C adalah sebagai berikut
ini : Jambu biji, Stroberi, Nanas, Pisang dan apel. Meski kandungan vitamin
C nya sedikit namun pisang dan apel bermanfaat untuk menjaga kepadatan
tulang.
12. Vitamin K
Vitamin K juga bermanfaat untuk cara mencegah osteoporosis. Vitamin K
banyak ditemukan pada sayuran hijau seperti kangkung, sawi dan juga
bayam.
E. PENANGANAN OSTEOPOROSIS
a. Susu dan produk susu seperti keju, yogurt, atau susu skim adalah
konsumsi wajib bagi Anda yang tidak mau terserang osteoporosis. Sebab
di dalam makanan tersebut terkandung kalsium dan protein yang
memperkuat dan menyehatkan tulang.
b. Kacang. Jangan malas makan kacang yang kaya kalsium, magnesium,
mangan, dan fosfor. Terutama jenis kacang almond dan pistachio yang
merupakan sumber kalsium terbaik.
c. Sayuran. Termasuk di dalamnya brokoli, kembang kol, dan bit sebaiknya
rutin dikonsumsi setiap hari demi menguatkan tulang.
d. Kurma. kurma merupakan sumber kalsium dan magnesium yang
meningkatkan kepadatan tulang tubuh Anda.
e. Buah-buahan, misalnya jeruk, jambu, strawberry, dan nanas. Buah-
buahan tersebut menyediakan vitamin C yang mampu memperkuat tulang.
Jangan lupakan juga pisang dan apel.
f. Sayuran hijau gelap adalah salah satu makanan pelawan osteoporosis.
Namun waspadai sayuran bayam. Sebab ternyata di dalamnya ada senyawa
oxalate yang ternyata mencegah penyerapan kalsium oleh tubuh.
g. Telur. Selain protein, telur juga salah satu makanan yang mengandung
vitamin D alami.
h. Omega-3. Anda bisa menemukannya dalam biji labu, biji rami, atau
minyak ikan. Selain osteoporosis, omega-3 juga akan melawan penyakit
rematik dan nyeri sendi.
i. Suplemen. konsumsi suplemen kalsium secara rutin untuk meningkatkan
struktur tulang.
j. Ikan, terutama yang berminyak (oily fish) seperti salmon, sarden, dan tuna
yang kaya akan kalsium dan mineral lainnya.
k. Makanan berkalsium lain, contohnya jus jeruk, minuman yang terbuat
dari kedelai, produk tahu, dan juga tajin. Semuanya adalah sumber kalsium
terbaik untuk melawan osteoporosis.