KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA

SETIAP TAHAP PROSES

KEPERAWATAN

SitiNurH
 PENGKAJIAN

• Tahap awal proses kep

• Pengumpulan data klien
• Anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan diagnostik,
informasi/catatan dari nakes
lain & dari keluarga klien
• Melalui komunikasi
• Kemampuan komunikasi
mempengaruhi kelengkapan
data klien
Hambatan Klien dalam Berkomunikasi yang
Harus Diperhatikan oleh Perawat
Language Sensory Cognitive
deficits deficits impairments
• Perlu • Kemampuan • Suatu
menentukan melihat, kerusakan
bahasa yg mendengar, yg
difahami merasa, melemahkan
klien shg membau fungsi
pesan dpt merupakan kognitif
diterima faktor • CVA,
secara penting dlm Alzheimer’s,
adekuat komunikasi tumor otak
 Structural deficits Paralysis

• Adanya gangguan ps • Kelemahan pd

struktur tubuh tertentu, ekstremitas atas
terutama pd struktur yg • Perawat perlu
berhubungan langsung memperhatikan
dg tempat keluarnya apakah ada
suara  mulut, hidung kemampuan non
verbal klien yg bisa
ditunjukkan dlm rangka
memberikan informasi
kpd perawat
 DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Sikap perawat yg komunikatif dan sikap klien yg

kooperatif  faktor penting dlm penetapan
diagnosa kep yg tepat
• Kemampuan komunikasi diperlukan dlm
menuliskan analisis data serta mendiskusikan
masalah yg ditemukan baik kpd klien, keluarga,
sesama perawat
Contoh diagnosa kep yg diakibatkan
adanya kelemahan komunikasi verbal

Cemas b.d kelemahan komunikasi

verbal

Gangguan komunikasi verbal b.d

kelemahan fisik, perbedaan budaya

Harga diri rendah b.d kelemahan

komunikasi verbal

isolasi sosial b.d kelemahan

komunikasi verbal
 Bentuk Komunikasi Melalui
Proses Keperawatan

Pengkajian
• Wawancara
• Pemeriksaan fisik
• Observasi
• Pengumpulan data pelengkap & penunjang: catatan medis,
literatur,tes diagnostik

Diagnosa kep
• Analisis dan sintesis data berdasarkan data pengkajian
• Mendiskusikan penentuan masalah klien dan prioritas masalah
bersama klien & keluarga
Perencanaan
• Menentukan tujuan, kriteria keberhasilan dan rencana tindakan kep
secara tertulis & komunikatif
• Diskusi dg klien & keluarga utk menentukan metode pelaksanaan
tindakan yg sesuai dan nyaman bagi klien
• Membuat rujukan / tindakan kolaboratif melalui kerjasama dg tim kes
lain
Pelaksanaan
• Diskusi dg profesional kes lain
• Penkes
• Memperkuat dukungan keluarga/ sistem
• Kontak dg sumber kes lain
Evaluasi
• Catatan respon verbal dan non verbal klien
• Penilaian keberhasilan tindakan perawat
berdasarkan tujuan & kriteria keberhasilan
• Memperbaharui rencana kep
• Penjelasan tindak lanjut/ revisi rencana kep
(bila perlu) secara tertulis
 PERENCANAAN

• Pada tahap ini perawat harus menentukan prioritas masalah

yg harus diselesaikan, merumuskan tujuan & kriteria evaluasi
• Misalnya penentuan tujuan & intervensi pd klien dg masalah
komunikasi yg disebabkan oleh gangguan fisik akan berbeda
dg masalah komunikasi yg disebabkan oleh perbedaan
budaya
• Masalah komunikasi karena gangguan fisik relatif lebih
mudah & terukur waktunya dibanding dg masalah komunikasi
yg disebabkan karena perbedaan budaya
 PELAKSANAAN

• Pd tahap ini perawat dituntut utk terampil berkomunikasi

dg klien
– Pemenuhan keb fisik
– Masalah psikologis
• Tindakan komunikasi saat menghampiri klien:
– Menunjukkan sikap jujur
– Mempertahankan kontak mata dg baik
– Fokus
– Postur terbuka/ sikap terbuka
– Aktif mendengar
– Relatif rileks bersama klien
Pada tahap pelaksanaan (implementasi) perawat
jg harus meningkatkan kemampuan non
verbalnya  SOLER

Sit (duduk) menghadap klien  memberi kesan bahwa perawat ada

utk mendengarkan dan tertarik dg apa yg disampaikan klien
Observe (mengamati) suatu postur terbuka  tangan & lengan tdk
menyilang
Lean (condong ke arah klien)  menunjukkan perawat tertarik dg
interaksi yg dilakukan
Establish (melakukan & menjaga kontak mata)  kesediaan utk
mendengarkan
Relax (rileks)  mengkomunikasikan suatu perasaan/ kondisi yg
nyaman harmonis
 EVALUASI

• Meliputi aspek kognitif, sikap &

ketrampilan yg diungkapkan klien baik
verbal/ non verbal
• Tahap ini jg memberi kesempatan kpd
perawat utk melihat kembali ttg
efektifitas tindakan yg telah dilakukan
 TIPE WAWANCARA

1. INFORMATION SHARING INTERVIEWS

– Keluhan klien, riwayat kesehatan, perjalanan penyakit
– Lebih menekankan pd dimensi isi dibandingkan dimensi
hubungan dalm interaksi
– Misal saat wawancara perawat tdk mengutamakan siapa &
sejauh mana hubungannya dg klien, namun yg paling penting
adl apa yg menyebabkan klien datang ke RS, apa masalahnya
dan apa yg dilakukan klien utk dijadikan acuan dlm
merencanakan tindakan kep
2. THERAPEUTIC INTERVIEWS
– Penekanan interview ini dilakukan utk memperoleh fakta, ide
dan isi dlm rangka pengembangan hub yg sehat
– Utk membantu klien mengindentifikasi masalah klien
– Memberi ruang bagi klien utk mengungkapkan perasaanya,
mengenal dan mengetahui pengalaman masa lalu,
mengembangkan strategi pemecahan masalah, memperbaiki
koping
– Wawancara langsung dilaksanakan secara langsung utk
mengkaji, mendiagnosis & merencanakan serta memberi jln
keluar dari masalah yg dihadapi
3. WAWANCARA TIDAK LANGSUNG
– Umumnya dilakukan utk psikoterapi, dimana perawat memberi
arahan kpd klien
– Perawat memfasilitasi/ mendorong klien mengatasi masalahnya
– Empati dlm menjaga hub dg klien
 TAHAP-TAHAP DALAM PROSES
WAWANCARA

• Merencanaka INITIATION
• Menggali
TERMINATION
n pertemuan masalah klien
pertama • Mengelola
• Mengkaji • Mempertahanka perasaan • Merencanaka
kekuatan & n iklim terapeutik • Mengembangk n utk
keterbatasan • Memperjelas an ketrampilan mengakhiri
tujuan koping • Menyampaik
• Membuat kontrak an
• Menjaga tujuan kesimpulan
bersama • Menyatakan
PREPARATION EKSPLORATION perasaan