Anda di halaman 1dari 5

MENGUBAH KERANGKA SIKAP BURUK

Menurut Keith Harrel (2007), sikap buruk seperti pemarah, mudah putus asa, dan cuek dapat
diubah menjadi sikap penuh syukur, dan pemaaf dengan cara mengubah prespektif diri.
Kekuatan untuk memaafkan diri sendiri digerakkan untuk dapat memaafkan orang lain dan
belajar bagaimana membersihkan diri dari sikap yang menguras energy. Ada tiga jenis beban
sikap buruk, antara lain:
1. Beban seandainya
Beban yang biasanya berkaitan dengan masa lalu, beban ini sering kali pnuh dengan
urusan yang belum terselesaikan, rencana yang kandas, atau perasaan sakit hati yang
belum tersembuhkan.
2. Beban mau apalagi
Beban emosi ini terbungkus dalam tekanan masa sekaran, beban ini berat seiring
dengan stress dan penghargaan yang terlalu besar. Terkadang datang bersamaan antara
berita baik dan berita buruk.
3. Beban bagaimana kalau
Jenis ketiga dari beban emosi negative adalah “beban bagaimana kalau”. Beban ini
biasanya terbungkus dengan kekhawatiran terhadap masa depan, akibatnya orang
lebih berpikir tentang masalah yang mungkin muncul dikemudian hari daripada
peluang yang mungkin diperoleh.

AKAR PENYEBAB SIKAP BURUK


Sikap buruk yang menjadi kebiasaan seringkali merupakan produk dari pengalaman dan
peristiwa masa lampau. Beberapa penyebabnya antara lain:
1. Harga diri yang rendah
Apakah ada perawat yang mempuanyai kebiasaan merendahkan orang lain? Apakah
ada perawat yang cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan atas kesalahannya
sendiri? Apabila ada perawat yang melakukan hal demikian, maka perawat tersebut
termasuk dalam orang yang mengembangkan sikap negative karena harga diri rendah.
2. Stress
Selama menjalankan tugas, biasanya perawat pernah dihinggapi rasa bosan, frustasi,
jengkel bahkan sulit tidur, atau memutuskan keluar dari pekerjaan. Menurut Asegaf
M.A.T (2009), pengendalian stress dapat dilakukan dengan berdoa dan mendekatkan
diri pada Tuhan-salat, selain itu juga dapat dikendalikan dengan aroma terapi-
dianjurkan dengan menggunakan esens bunga lavender karena aroma tersebut dapat
menyebebkan kantuk.
3. Rasa takut
Rasa takut atau biasa disebut False Evidence Appearing Real atau fear, yang diartikan
sebagai bukti palsu tetapi ada. Perasaan takut adalah system peringatan alami tentang
bahaya. Sikap yang disebabkan oleh ketakutan dapat menyebabkan pribadi yang
paling efektif dan efisien untuk menjadi individu perawat yang merasa tidak berguna.
4. Kejengkelan dan kemarahan
Perawat sering mengalami konflik dalam melaksanaka tugasnya. Konflik dapat
disebabkan oleh sikap klien dan keluarganya, rekan kerja, ataupun kareana beban
tugas yang berlebihan. Rasa marah atau jengkel muncul pada orang lain yang
dianggap sebagai pemicu ketidaknyamanan. Hal ini akan merugikan diri sendiri
daripada orang lain yang menyebabkan jengkel dan marah.
5. Ketidaknyamanan menangani perubahan
Ditempat kerja yang mengalami transformasi karena perubahan teknologi yang pesat,
pergeseran tuntutan, penyesuaian, perubahan struktur organisasi dan perubahan
kebijakan pimpinan akan membuat seorang perawat merasa terancam. Sehingga dapat
memengaruhi sikap perawat yang mengalaminya, kadang-kadang emosi muncul
membuat perawat yang mengalaminya menjadi tersiksa sendiri atau melakukan hal-
hal yang kurang baik sehingga merugikan orang lain seperti klien dan rekan kerjanya.

MOTIVASI DIRI
Langkah ini akan memberikan energy dan antusiasme perawat agar terus melangkah dan
memperoleh bantuan dalam mewujudkan sikap positif.
1. Melatih Diri dengan Afirmasi
Perawat hendaknya belajar untuk menyusun afirmasi yang sesuai dengan
kebutuhannya dalam menciptakan sikap yang dikehendaki. Afirmasi adalah metode
untuk memperkokoh sesuatu yang positif dalam pikiran, mengandung unsur
kepercayaan, sikap, dan motivasi. Afirmasi yang baik mengandung 5 ciri antara lain
unik untuk diri sendiri, menyemangati, berkaitan dengan apa yang sedang terjadi pada
saat ini, memberikan gambaran dalam pikiran perawat, dan ,menyentuh hati.
Dalam membuat afirmasi, sebaiknya hindari kata-kata yang lemah seperti
mencoba, ingin, atau berharap, gunakan pernyataan yang mempunyai nada kebenaran
yang tak tergoyahkan dan bukan sekedar keinginan, contohnya dapat dilihat
pernyataan di bawah ini:
 Setelah 12 tahun saya berkerja di rumah sakit swasta, terdapat pengurangan
jumlah perawat karena adanya kebijakan pimpinan baru.
Contoh afirmasi
 Dengan jaringan koneksi professional, saya dapat bekerja kembali di
rumah sakit lain dengan lancer.
 Saya beruntung ternyata keluarga saya lebih membutuhkan diri saya, dan
untuk sementara saya istirahat di rumah.
 Dokter mengharuskan saya untuk beristirahat di tempat tidur selama dua
minggu karena sakit.
Contoh afirmasi
 Saya dapat mengambil kesempatan dua minggu ini untuk menulis artikel
saya.
 Saya dapat mulai atau menyelesaikan membaca buku perkembangan
pribadi saya.
 Penerbangan saya dari Medan dibatalkan karena ada gangguan teknis
Contoh afirmasi
 Saya senang masalah itu telah diketahui sebelum kami terbang
 Kondisi penerbangan berikutnya akan lebih baik
 Dokter menemukan penyumbatan di salah satu pembuluh darah saya
Contoh afirmasi
 Hasil deteksi dini ini dapat menyelamatkan hidup saya.
 Ini adalah peringatan buat saya agar saya lebih memperhatikan kesehatan.

2. Memotivasi Diri dengan Menemukan Motif


Motif membantu perawat dalam mengambil tindakan. Motif dasar tinfakan
mencangkup cinta, penjagaan diri, kemarahan, keuntungan finansial, dan ketakutan.
Tiga motif yang dianggap paling kuat adalah cinta, ketakutan, dan keuntungan
finansial.

3. Seni dan Ilmu Motivasi Manusia


Menurut Harrel Keith (2007), motivasi adalah harapan untuk mewujudkan sikap
dalam tindakan guna memenuhi keinginan atau mencapai hasil tertentu. Motivasi
tidak bersifat permanen, oleh karena itu kita perlu melakukan sesuatu untuk
memeliharanya. Motivasi diri sekurang-kurangnya menuntut lima ciri utama sebagai
berikut.
1. Antusiasme. Agar tetap termotivasi perawat harus mempunyai tujuan yang
menggairahkan dan rencana yang segera dapat memberikan umpan balik.
2. Pandangan yang positif meskipun lingkungan kurang kondusif.
3. Fisiologi yang positif. Perawat dapat mengkaji perasaannya pada waktu dia
tersenyum, duduk tegak, menegakkan kepala, atau pada waktu berjalan.
4. Kenangan yang positif. Perawat sebaiknya memperbanyak tabungannya dengan
kenangan yang positif, sehinggan hidup dan aktivitasnya dalam melaksanakan
oekerjaan menjadi lebih indah.
5. Kepercayaan pada diri sendiri dan potensi yang dianugerahkan Allah. Apabila
perawat telah mengetahui dan percaya pada keunikan individunya, maka
pengembangan talentanya akan cepat terwujud.
MEMBANGUN HUBUNGAN TIM YANG POSITIF
Dalam langkah ini, dapat dibangun hubungan yang mendukung, yang diperlukan untuk
mencapai kesuksesan pribadi dan profesi. Dengan tim yang tepat dan mempunyai sikap yang
tepat, maka akan lebih mudah untuk dapat mewujudakan sikap yang positif.
Perlu dipahami bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat berhasil dalam
hidupnya tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu dibutuhkan hubungan yang mendukung
untuk melewati masa-masa yang penuh tantangan. Perlu adanya pembentukan sebuah tim
individu, yakni orang-orang yang dapat membantu menghindari sikap negative dan
membangun sikap positif. Untuk membangun sebuah tim, individu harus dapat
mengembangkan sikap positif yang akan membuat orang lain dapat mendukungnya. Perlu
juga individu mempelajari pertahanan terbaik untuk menghadapi orang lain yang termasuk
dalam kategori “beracun” yang berusaha menghalangi tercapainya kesuksesan tersebut.

MEMBANGUN SIKAP YANG PANTANG MENYERAH


Proses kunci pengelolaannya adalah menangani perubahan dan memiliki strategi untuk
menerimanya, sehingga seseorang mempunyai sikap dan mau bertindak.
Memandang perubahan sebagai kesempatan merupakan salah satu dari tantangan
terbesar dalam penerapan sikap positif.
Pada umumnya ada empat cara mendasar dalam merespons perubahan.
1. Menjadi netral
Artinya orang tidak perlu menyangkal perubahan tersebut dengan cara yang sangat
serius, karena cepat atau lambat perubahan dalam pekerjaan atau kehidupan pada
seseorang pasti terjadi, tidak peduli perubahan tersebut bersifat negative ataupn
positif.
2. Mengambil sikap negative
Kebanyakan orang akan menampilkan respons negative yang terkadang kelihatan
berlebihan dalam menghadapi perubahan.
3. Mengambil sikap kontraproduktif
Sebagai contoh, pada sebuah rumah sakit swasta diberi tahu bahwa 30% dari
keryawan akan diberhentikan dalam enam bulan terakhir, karena rumah sakit
dinyatakan merugi. Karyawan memutuskan bersatu untuk melakukan mogok kerja,
tetapi hal tersebut merugikan diri sendiri karena sebetulnya mereka bisa mendapatkan
pesangon dan juga referensi untuk bekerja di rumah sakit lain.
4. Mengambil sikap positif
Sikap yang sebetulnya memberikan manfaat paling besar dengan meluangkan waktu
untuk refleksi sangat memungkinkan untuk ditemukan cara yang positif dalam
menghadapi perubahan. Biasanya ini terjadi pada orang-orang yang mempunyai
kepercayaan diri atas kompetensi yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai