Anda di halaman 1dari 18

ETIKA KEPERAWATAN

Informed Consent dalam Transaksi Teraupetik

Disusun oleh kelompok 4 :


Dinda Indah Sari 16.100.33

Lorena Safitri 16.100.41

Veny Veronica 16.100.49


INFORMED TRANSAKSI
CONSENT TERAUPETIK
Apa itu Informed Consent ?

Informed Consent adalah


persetujuan atas dasar
informasi yang merupakan alat
untuk menentukan nasib
sendiri dalam pelayanan
kesehatan.
Lalu, apa itu transaksi teraupetik ???

Transaksi terapeutik adalah perjanjian


antara tenaga kesehatan dengan pasien
yang memberikan kewenangan kepada
tenaga kesehatan untuk melakukan
kegiatan memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien berdasarkan
keahlian dan keterampilan yang dimiliki
oleh tenaga kesehatan tersebut.
Lalu, bagaimana
hubungan keduanya ???

Pelaksanaan transaksi teraupetik harus dikaitkan atau


bertumpu pada dua macam hak asasi, yaitu hak untuk
menentukan nasib sendiri, dan hak untuk mendapatkan
informasi. Didasarkan pada kedua hak tersebut, maka
dalam menentukan tindakan medik yang akan dilakukan
tenaga kesehatan terhadap pasien harus ada
persetujuan yang didasarkan informasi (informed
consent). Dari penjelasan tersebut dapat ditarik
kesimpulan, bahwa informed consent lahir sebagai
suatu syarat di dalam transaksi teraupetik.
FUNGSI INFORMED CONSENT

 Sarana untuk mendapatkan


legitimasi (pengesahan)atas
tindakan medis yang dilakukan
terhadap pasien.
 Sebagai pelawan hukum jika
terjadi resiko/akibat ikutan pada
tindakan medis. For the medical staffs

• Media untuk menentukan sikap


atas tindakan medis yang
mengandung risiko atau akibat
ikutan.
• Mengetahui informasi terkait
manfaat dan efek dari tindakan
For the patient medis yang akan dilakukan.
Secara yuridis, pelaksanaan
profesi kesehatan ada 2 unsur :

Informed Consent Standar Profesi


ASPEK HUKUM
INFORMED CONSENT

Contoh :
Jika seorang dokter
Dalam KUHP pasal 351 menusuk/ menyayat bagian Penganiayaan
tubuh pasien
1. Pasien memberi izin kepada A untuk melakukan tindakan
tersebut terhadap dirinya.
2. Tindakan tersebut didasarkan atas suatu indikasi medis dan
tujuan tindakan tersebut adalah nyata atau konkret.
3. Tindakan itu dilakukan sesuai indikasi medis dengan kaidah-
kaidah dalam dunia kesehatan pada umumnya.
 UU No.36 Th.2009 tentang
Kesehatan.
 UU Tenaga Kesehatan No. 36 tahun
2014.
 UU No.44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
 UU No.29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran.
 UU No.38 tahun 2014 tentang
Keperawatan.
 Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan
Landasan Hukum Kedokteran.
 Peraturan Menteri Kesehatan RI
Informed Consent
No. 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis.
 Fatwa Pengurus IDI No.
319/PB/A.4/88 tentang Informed
Consent.
Syarat-syarat
Informed Consent

Voluntary (sukarela, tidak ada paksaan )

Unequivocal (jelas dan tegas)

Conscious ( dengan kesadaran)

Naturally (dengan kewajaran)


Bentuk-bentuk
Informed Consent
4
1

Blanket Informed
Tertulis Consent

2 3

Lisan
NEXT
Implied Consent
Bentuk-bentuk
Informed Consent
4
1

Blanket Informed
Tertulis Consent

2 3

Lisan
NEXT
Implied Consent
SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
1
Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Tertulis
Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang
tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari :
Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir
Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis
berupa…………………………………………………………………………….
Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan
dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinana
pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan yang diberikan.
Jakarta,………………….20……
Dokter/Pelaksana, Yang membuat pernyataan,

Ttd ttd

(……………………) (…………………………..)
*Coret yang tidak perlu
BAC
K
2

Implied Consent
Contoh :
Tindakan gawat darurat pada
pasien kecelakaan yang
mengalami pendarahan dan
pasien tidak sadarkan diri,
dokter dan perawat langsung
melakukan tindakan untuk
menyelamatkan nyawa pasien
tanpa memperoleh persetujuan
dari pasien tersebut.

BAC
K
3

Lisan

Persetujuan Lisan, biasanya diperlukan untuk tindakan medis


yang bersifat non-invasif dan tidak mengandung risiko tinggi,
yang diberikan oleh pihak pasien. Contohnya: Ketika perawat
melakukan komunikasi kepada psien untuk melakukan tindakan
keperawatan yaitu memandikan klien dan perawatn
menyanyakan kepada klien dan keluarga mengenai kesediaan
untuk dilakukan tindakan. Kemudian pasien atau keluarga pun
hanya menyetujui dengan lisan tanpa harus dilakukan
persetujuan dengan tulisan.

BAC
K
4

Blanket Informed
Consent
Formulir yang harus
ditandatangani oleh
semua pasien yang masih
di suatu intusi
tertentu/RS dari
tuntutan hukum
malpraktek/penyakit yang
merugikan pasien. Blanket
Informed Cosent
bersifat sepihak dengan
dominasi dokter/RS.
BAC
K
1
Ketidakjelasan informasi yang
disampaikan secara lisan.

2
Rendahnya pengetahuan
pelaksana tentang hukum
informed consent,

3
Pemahaman pelaksana
informed consent seperti
perawat atau dokter
4 belum maksimal.
Tidak ada SOP
Permasalahan yang Mungkin Muncul
Adanya kesalahpahaman pasien dalam menerima informasi
dari tenaga kesehatan.

Adanya penolakan terhadap tindakan medis/perawatan


oleh pasien sehingga pengobatan dan asuhan keperawatan
tidak optimal lalu pasien menyalahkan kinerja tenaga
kesehatan yang tidak efisien

Ketidaktahuan pasien tentang aturan informed consent


dalam bidang kesehatan, biasanya terjadi penuntutan
karena dianggap terjadi malpraktik padahal sebelumnya
pasien telah menolak tindakan keperawatan secara
tertulis.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai