Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N DENGAN KASUS CEPHALOPELVIC


DISPROPORTION (CPD) DI RUANG HESTI RUMAH SAKIT
TK. III DR. R. SOEHARSONO
BANJARMASIN

DOSEN PEMBIMBING : SRI JAMILAH, SST., MM

DISUSUN OLEH :

NAMA : Akhsin Muzadi


NIM : 11409719006
TINGKAT : II (DUA)
SEMESTER : IV (EMPAT)

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA AKADEMI


KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA
TAHUN AJARAN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Akhsin Muzadi


NIM : 11409719006
Ruangan : Hesti

Saya yang bertanda tangan dibawah ini telah menyelesaikan Asuhan


keperawatan pada Ny.N dengan dengan kasus Cephalopelvic Disproportion
(CPD) di ruang Hesti Rumah Sakit TK. III dr. R. Soeharsono

Banjarmasin, Juli 2021

Akhsin Muzadi
NIM : 11409719006

Mengetahui,

Pembimbing lahan Pembimbing akademik

Kartayasi, S.Kep, Ns Sri Jamilah, SST., MM


NIP:198406262002122003 NIK: 069637120
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN DENGAN KASUS
CEPHALOPELVIC DISPROPORTION (CPD) DI RUANG HESTI
RUMAH SAKIT TK. III DR. R. SOEHARSONO
BANJARMASIN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 24 Tahun
Suku/kebangsaan : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Perguruan tinggi
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Pulau Laut, Gg.Keluarga I,
No.38
Ruangan dirawat : Hesti
Tanggal masuk RS : 04 Juli 2021
Tanggal pengkajian : 05 Juii 2021
No. Rekam medis : 02XXX
Diagnosa medis : Cephalopelvic Disproportion (CPD)
+ Prolonged Pregnancy
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 26 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Pulau Laut, Gg.Keluarga I,
No.38
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : Perguruan tinggi
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan Klien : Suami
a. Riwayat Genikologi
1) Riwayat Persalinan :
Klien mengatakan baru pertama kali hamil.
2) Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien mengatakan konsul ke dokter spesialis
kandungan dari hasil pemeriksaan Klien didiagnosa
Cephalopelvic Disproportion (CPD) dan prolonged
pregnancy dikarenakan usia kehamilan Klien 40-41
minggu sehingga dirujuk ke Rumah Sakit TK. III dr. R.
Soeharsono, pada tanggal 4 Juli 2021 Klien berobat ke
Rumah Sakit TK. III dr. R. Soeharsono, setelah
melakukan pendaftaran sesuai dengan surat rujukan
Klien, Klien dirawat di ruangan Hesti Rumah Sakit TK. III
dr. R. Soeharsono.
Kemudian Klien dilaksanakan tindakan SC, setelah
dilaksanakn tindakan opersai Klien mengeluhkan mual,
muntah sebanyak 10x, muntah berupa cairan, Klien
mengatakan merasa mual dan muntah saat mencoba
minum air, Klien juga mengatakan nyeri pada bagian
perut, Klien terlihat meringis dan kesakitan saat bergerak.
P : Luka operasi SC, nyeri bertambah parah saat
Klien bergerak
Q : Seperti diiris-iris
R : Dibagian perut
S : 4 (0-10)
T : Hilang timbul jika timbul waktunya ± 5-8 menit.
3) Riwayat Penyakit dan operasi :
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
menular seperti Hepatitis, HIV-Aids, Covid-19, Diabetes,
Hipertensi dan penyakit menular lainnya. Klien
mengatakan tidak pernah melakukan oprasi apapun.

Hamil Keadaaan Persa Tem Cara Keadaan Penolong Penyulit


ke hamil linan pat persa bayi persa
(sehat/ ke persa linan (sehat/ linan /
tidak) linan tidak) BB keha
dan milan
Panjang
bayi
1 Sehat 1 RS SC Sehat /BB Dokter CPD
TPT : 4000 gr Bidan
& PB :
53cm

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama :
Klien mengatakan mual, muntah dan nyeri di
bagian perut pasca oprasi dan ada luka sepanjang kurang
lebih 14 cm.
2) Riwayat Persalinan/kehamilan Sekarang :
Klien mengatakan konsul ke dokter spesialis kandungan
dari hasil pemeriksaan Klien didiagnosa Cephalopelvic
Disproportion (CPD) dan prolonged pregnancy
dikarenakan usia kehamilan Klien 40-41 minggu lalu
dirujuk ke Rumah Sakit TK. III dr. R. Soeharsono, pada
tanggal 4 Juli 2021 Klien berobat ke Rumah Sakit TK. III
dr. R. Soeharsono, setelah melakukan pendaftaran
sesuai dengan surat rujukan Klien, Klien dirawat di
ruangan Hesti Rumah Sakit TK. III dr. R. Soeharsono.
3) Riwayat Penyakit Terpadu :
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
menular seperti Hepatitis, HIV-Aids, Covid-19, Diabetes,
Hipertensi dan penyakit menular lainnya. Klien
mengatakan tidak pernah melakukan oprasi apapun.

4) Riwayat Penyakit Keluarga :


Keluarga Klien mengatakan tidak ada riwayat
keguguran dan tidak ada riwayat penyakit menular seperti
Hepatitis, HIV-Aids, Covid-19, Diabetes, Hipertensi dan
penyakit menular lainnya.

Genogram :

   

Keterangan :

: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan : Garis pernikahan

: Meninggal dunia : Garis keturunan

: Klien

c. Kebutuhan Dasar Sehari-hari


1) Nutrisi :
a) Di Rumah :
Makan : Klien mengatakan saat dirumah makan
sebanyak 3-4 porsi/hari, satu porsi terdiri
dari nasi, sayur, lauk (Ayam, telur dan
ikan).
Minum : Klien mengatakan saat dirumah minum air
puti sebanyak 6-7 gelas untuk minum klien
di rumah sebanyak ± 1.500 cc/hari kadang-
kadang klien minum teh hangat.
b) Di Rumah Sakit :
Makan : Klien mengatakan belum ada makan
setelah operasi dan merasa mual.
Minum : Klien mengatakan mencoba minum air
putih setelah operasi, tetapi klien selalu
memuntahkan air putih yang di minum dan
mual. Sehingga klien hanya minum sedikit
air saja. Klien tampak terpasang infus RL
20 tpm di tangan kiri.
2) Eliminasi :
a) Di Rumah :
BAB : Klien mengatakan BAB 1-2X/hari, tidak cair
dan tidak padat, berwarna kekuningan, bau
khas vases.
BAK : Klien mengatakan BAK 4-5 X/hari, satu kali
BAK ± 100cc dalam satu hari ± 400-500cc.
b) Di Rumah Sakit :
BAB : Klien mengatakan belum ada BAB setelah
operasi.
BAK : Klien tampak terpasang kateter dengan
volume urin bag 500cc/24 jam.
3) Aktifitas dan Latihan :
a) Di Rumah : Klien mengatakan selama di rumah
mampu beraktifitas seccara mandir.
b) Di RS : Klien mengatakan selama sakit
sebagian aktifitasnya dibantu oleh
keluarganya
4) Istirahat dan Tidur :
a) Di Rumah : Klien mengatakan selama di rumah
tidur ± 7-8 jam sehari
b) Di RS : Selama dirumah sakit klien tidur ± 7-8
jam sehari, malam hari Klien tidur dari
jam 21.00 s.d 05.00 pagi
5) Kebiasaan yang merugikan :
Klien mengatakan tidak ada.
6) Persepsi dan Kognitif :
Klien mengatakan memahami dan mengetahui
penyakitnya saat dirawat di ruangan Hesti Rumah Sakit
TK. III dr. R. Soeharsono, namun tidak memahami secara
detail tentang penyakitnya.
7) Persepsi diri dan Konsep diri :
Klien mengatakan selama di rumah tidak ada
permasalahan dan hambatan terhadap dirinya.
8) Keluarga berencana
a) Pernah atau tidak menggunakan KB :Klien
mengatakan pernah menggunakan KB.
b) Jenis KB : Suntikan
c) Waktu : 12 bulan lalu
d) Keluhan selama KB : Tidak ada
e) Beralih ke kontrasepsi :-

d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran :
Composmentis (EVM = 15)
E:4
V:5
M:6
b) Penampilan :
Klien terlihat mual dan muntah beberapa kali,
klien tampak meringis menahan sakit saat bergerak
c) Tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
TD :120/80 mmHg T : 36o C
N : 83 X/Menit SPO2 : 99%
RR : 20 X/Menit
d) Antropometri
TB : 157 cm
BB : 100 kg
IMT : 40,5 (Obesitas)
2) Kepala dan leher
kepala dan leher tampak bersih, tidak tampak ada
luka, tidak ada pusing, fungsi pergerakan baik dapat
bergerak kesegala arah, tidak ada pembesaran gondok
atau kelenjar thyroid, tidak ada keluhan lain
3) Telinga (pendengaran)
Telinga Klien tampak bersih, tekstur telinga tampak
lengkap kiri dan kanan, tidak ada pendarahan, tidak ada
tanda-tanda peradangan, fungsi pendengaran telinga
Klien berfungsi dengan baik, tidak ada serum atau cairan
yang keluar dari telinga Klien, tidak ada keluahan lain
4) Mulut (pengecapan)
Mulut Klien tampak cukup bersih, keadaan gigi
tampak baik dan tidak ada gigi palsu, Mukosa bibir
tampak lembab, tidak ada pembengkakan, tidak ada
peradangan, tidak ada tanda-tanda pendarahan, tidak
ada mukus/secret, fungsi pengecapan berfungsi dengan
baik, dapat membedakan asam,asin,manis dan pahit,
fungsi bicara Klien normal, tidak ada keluhan lain
5) Hidung (penciuman)
Hidung klien tampak bersih dan simestris, tidak ada
pembengkakan, tidak ada perasangan dan pendarahan,
tidak ada mukus/secret, penciuman klien berfungsi
dengan baik, tidak ada keluhan lain
6) Dada (pernafasan dan sirkulasi)
Inspeksi : Dada klien tampak bersih, tidak ada
pembengkakan, gerakan dada simestris
antara kanan dan kiri, frekuensi nafas
20x/menit, tidak terdapat adanya luka, pola
nafas fesikuler (normal).
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada dada, tidak ada
benjolan/masa.
Perkusi : bunyi sonor saat diketuk
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan.
7) Abdomen
Abdomen Klien tampak bersih, terdapat luka
horisontal bekas operasi sc panjang luka ± 14 cm dan
ditutup perban anti air, Klien merasakan nyeri pada
bagian luka di abdomen dan bertambah parah apabila
Klien bergerak.
P : Luka operasi SC, nyeri bertambah parah saat
Klien bergerak
Q : Seperti diiris-iris
R : Dibagian perut
S : 4 (0-10)
T : Hilang timbul jika timbul waktunya ± 5-8 menit.
8) Genitalia
Klien mengatakan genetalia selalu dibersihkan,
tidak ada cairan lochea nifas, tidak ada keluhan lain
9) Ekstremitas atas dan bawah
a) Ekstremitas atas :
Tampak bersih dan lengkap kanan dan kiri,
tidak ada fraktur, tidak ada luka, pergerakan baik
tanpa dibantu, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
edema, tidak ada keluhan lain, tampak terpasang
infus RL 20 tpm pada tangan kiri.
b) Ekstremitas bawah :
Tampak bersih dan lengkap kanan dan kiri,
tidak ada fraktur, tidak ada luka, pergerakan baik
tanpa dibantu, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
edema, tidak ada keluhan lain.
Skala :
5555 5555

5555 5555

Keterangan :
0 : Lumpuh total
1 : Terlihat konraksi tapi tidak ada gerakan pada sendi
2. : Ada gerakan pada sendi tapi tidak dapat melawan
gravitasi
3 : Bisa melawan gravitasi tapi tidak dapat melawan
tahanan pemeriksa.
4 : Bisa melawan tahanan pemeriksa tapi kekuatannya
berkurang.
5. : Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan
penuh

e. Prosedur Diagnostik

Hari /
No Jenis pemeriksaan Nilai normal Hasil
Tanggal
1 Selasa Hemoglobin 11,5-15,5 g/dl 11,8 g/dl
2 29-06-2021 Leukosit 4.000-11.000/ul 14.800/ul
3 Eritrosit 3,9-5,3/ul 3,0 /ul
4 Hematokrit 35-45% 33%
5 Trombosit 150.000- 210.000/ul
500.000/ul
6 Swab antigen Covid-19 Non Reaktif Non Reaktif

e. Terapi Obat
No. Nama Obat Dosis Rute Ket
Untuk menganti cairan tubuh yang
1 Infus RL 20 TPM IV hilang akibat luka, cedera dan
menjalani operasi

Inj. Ketorolak 30mg/8 Golongan anti inflamasi, untuk


2 IV
30mg/1ml jam meredakan nyeri dan peradangan

Obat untuk mengobati mual,


4mg/8 muntah yang bisa disebabkan
3 Inj. Ondanstron IV
jam oleh efek samping kemoterapi,
radioterapi, atau operasi
Golongan antibiotik untuk
1000mg/
4 Injeksi ceftriaxone IV mempercepat proses
12 jam
penyembuhan.

A. ANALISA DATA
No Data Objektif / Subyektif Etiologi Masalah
1 DS : Efek samping obat Nausea
- Klien mengatakan merasa anastesi
mual dan muntah
- Klien mengatakan muntah
saat mencoba minum air,
muntah berupa cairan.
- Klien mengatakan muntah
sebanyak 10x, setelah
operasi SC
DO :
- Klien terlihat mual dan
muntah beberapa kali
- Terlihat klien muntah cairan
TTV
TD :120/80 mmHg
N : 83 X/Menit
RR : 20 X/Menit
T : 36o C
SPO2 : 99%
2 DS : Klien mengatakan nyeri Agen pencedera Nyeri Akut
pada perut akibat luka oprasi fisik (Post op SC)
SC
P : Luka operasi SC, nyeri
bertambah parah saat Klien
bergerak
Q : Seperti diiris-iris
R : Dibagian perut
S : 4 (0-10)
T : Hilang timbul jika timbul
waktunya ± 5-8 menit.
DO :
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak kesakitan saat
bergerak
TTV :
TD :120/80 mmHg
N : 83 X/Menit
RR : 20 X/Menit
T : 36oC
SPO2 : 99%
3 DS : Luka Postop SC Resiko infeksi
- Klien mengatakan terdapat luka
pasca operasi SC.
DO :
- Tampak luka bekas operasi SC
di perut klien
- Luka tampak kering, tidak
terdapat kemerahan atau nanah
- Leukosit 14.800/uL
- Luka tampak tertutup kasa
- Panjang luka ± 14cm
TTV :
TD :120/80 mmHg
N : 83 X/Menit
RR : 20 X/Menit
T : 36oC
SPO2 : 99%

B. DAFTAR MASALAH
Tanggal
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul
teratasi
1 Nausea berhubungan dengan efek 05 Juli 2021
obat anastesi
2 Nyeri Akut berhubungan dengan 05 Juli 2021
Agen pencedera fisik
3 Resiko infeksi berhubungan 05 Juli 2021
dengan Luka Postop SC

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Nausea Setelah di berikan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
berhubungan asuhan faktor penyebab penyebab
dengan efek keperawatan mual (misalnya timbulnya mual
samping obat selama 1 x 24 jam pengobatan dan pada klien
anastesi diharapkan tingkat prosedur medis) 2. Mengurangi dan
nausea menurun 2. Kendalikan mencegah klien
dengan kriteria faktor mengalami mual
hasil : lingkungan dan muntah
a. Nafsu makan penyebab mual kembali
meningkat 3. Kurangi atau 3. Mengatasi faktor
b. Keluhan mual hilangkan yang
menurun keadaan menyebabkan
c. Perasaan ingin penyebab mual timbulnya mual
muntah 4. Anjurkan pada klien
menurun istirahat dan 4. Kurang istirahat
d. Perasaan asam tidur yang cukup dan tidur dapat
dimulut 5. Kolaborasi memperburuk
menurun pemberian rasa mual dan
e. Klien tidak antiemetik, jika muntah klien
tampak pucat perlu 5. Mengatasi mual
dan muntah klien
menggunakan
obat-obatan
2 Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Untuk
berhubungan tindakan 2. Identifikasi mengetahui
dengan Agen keperawatan lokasi, keadaan umum
pencedera post op selama 2x24 jam karakteristik, Klien
SC diharapkan nyeri durasi, 2. Untuk
Klien berkurang frekuensi, menentukan
bahkan hiang kualitas, tindak lanjut
dengan KH : insentisitas dan intervensi
a. Keluhan nyeri skala nyeri 3. Dengan teknik
berkurang 3. Berikan teknik relaksasi dan
b. Meringis nonfarmakologis distraksi dapat
berkurang (relaksasi nafs mengurangi
c. Gelisah dalam dan rasa nyeri
berkurang distraksi) 4. Untuk
d. Skala nyeri 1-3 4. Jelaskan memberikan
(0-10) strategi pengetahuan
meredakan cara meredakan
nyeri nyeri
5. Kalaborasi 5. Obat anlgetik
dalam dapat
pemberian meredakan rasa
analgetik nyeri
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Deteksi dini
berhubungan tindakan karakteristik terhadap infeksi
dengan Luka keperawatan luka akan
Postop SC selama 2x24 jam 2. Anjurkan mempermudah
diharapkan mengkonsumsi dalam
kerusakan makanan kalori penanganan.
integritas kulit kulit tinggi. 2. Mempercepat
dapat teratasi 3. Jelaskan tanda penyembuhan
dengan KH : dan gejala 3. Agar Klien
a. Tidak ada infeksi. mengetahui
tanda-tanda 4. Lakukan tanda tanda
infeksi (Dolor, perawatan luka infeksi
rubor, tumor, secara aseptic 4. Menurunkan
kalor, fungsi dan ajarkan terjadinya resiko
laesa) perawatan luka infeksi dan Klien
b. TTV dalam secara mandiri. dapat merawat
batas normal 5. Kalaborasi luka secara
berikan mandiri di
antibiotik sesuai rumah.
indikasi 5. Obat antibiotik
dapat
mencegah
terjadinya
infeksi

D. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa
No Hari/Tanggal Implementasi
Keperawatan
1 5 Juli 2021 Nausea berhubungan 1. Mengidentifikasi faktor penyebab
dengan efek samping mual (misalnya pengobatan dan
obat anastesi prosedur medis)
2. Mengendalikan faktor lingkungan
penyebab mual, seperti bau-bau
kuat yang dapat merangsang rasa
mual klien, menggunakan
penyegar ruangan.
3. Mengurangi atau menghilangkan
keadaan penyebab mual klien,
dimana klien mengatakan mual
dan muntah setelah minum, maka
menganjurkan klien untuk
membatasi asupan air putihnya.
4. Menganjurkan klien untuk istirahat
dan tidur yang cukup,
5. Berkolaborasi dalam pemberian
antiemetik, jika perlu
2 5 Juli 2021 Nyeri Akut 1. Memonitor TTV
berhubungan dengan TD :120/80 mmHg
Agen pencedera post N : 83 X/Menit
op SC RR : 20 X/Menit
T : 36oC
SPO2 : 99%
2. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, insentisitas dan skala
nyeri
P : Luka operasi SC, nyeri
bertambah parah saat Klien
bergerak
Q : Seperti diiris-iris
R : Dibagian perut
S : 4 (0-10)
T : Hilang timbul jika timbul
waktunya ± 5-8 menit.
3. Memberikan teknik
nonfarmakologis (relaksasi nafas
dalam dan distraksi atau
mengalihkan perhatian Klien dari
rasa nyerinya dengan menonton
TV atau mendengarkan musik)
4. Menelaskan strategi meredakan
nyeri, dengan cara mengurangi
pergerakan atau mobilisasi
dengan posisi berbaring dan
istirahat diatas tempat tidur
5. Berkalaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat analgetik,
Injeksi Ketorolak 30mg/1ml, 30
mg/8 jam
2 5 Juli 2021 Resiko infeksi 1. Memonitor tanda dan gejala
berhubungan dengan infeksi
Luka Postop SC 2. Menganjurkan Klien makan
makanan tinggi kalori dan protein.
3. Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
Dolor : Rasa nyeri
Kalor : Rasa panas
Tumor : Pembengkakan
Rubor : Kemerahan
Fungsio Laesa : Perubahan
fungsi
4. Melakukan perawatan luka
dengan menggunakan teknik
septik dan aseptic.
5. Berkalaborasi dalam pemberian
antibiotik sesuai indikasi.

E. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari / Diagnosa
No Perkembangan
Tanggal Keperawatan
1 5 Juli 2021 Nausea berhubungan S : - Klien mengatakan masih merasa
dengan efek samping mual
obat anastesi - Klien mengatakan merasa lemas
- Klien mengatakan tidak ada
muntah lagi
O : - Klien terlihat lemas
- Klien masih terlihat mual
TTV :
TD :115/80 mmHg
T : 37o C
N : 109 X/Menit
SPO2 : 99%
RR : 24 X/Menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 5 Juli 2021 Nyeri Akut S : Klien mengatakan nyeri sedikit
berhubungan dengan berkurang
Agen pencedera post P : Luka operasi SC, nyeri
op SC bertambah parah saat Klien
bergerak
Q : Seperti diiris-iris
R : Dibagian perut
S : 4 (0-10)
T : Hilang timbul jika timbul
waktunya ± 5-8 menit.
O : - Klien tidak tampak meringis
- Klien masih tampak kesakitan
saat bergerak
TTV :
TD :115/80 mmHg
T : 37o C
N : 109 X/Menit
SPO2 : 99%
RR : 24 X/Menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
3 5 Juli 2021 Resiko infeksi S : Klien mengatakan terdapat luka
berhubungan dengan bekas oprasi di perut
Luka Postop SC O :- Tampak luka bekas operasi SC
di perut Klien
- Luka tampak tertutup perban anti
air
- Panjang luka ± 14Cm.
- Tidak ada kemerahan, bengkak
atau pun nanah
TTV :
TD :115/80 mmHg
T : 37o C
N : 109 X/Menit
SPO2 : 99%
RR : 24 X/Menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

F. CATATAN PERKEMBANGAN

Hari / Diagnosa
No Perkembangan
Tanggal Keperawatan
1 6 Juli 2021 Nausea berhubungan S :- Klien mengatakan sudah tidak
dengan efek samping merasa mual
obat anastesi - Klien mengatakan masih
merasa lemas
- Klien mengatakan sudah tidak
ada muntah lagi sejak kemarin
O : - Klien terlihat lemas
- Klien tidak terlihat mual
TTV :
-TD : 120/73 mmHg
- T : 36,5o C
- N : 106 x/Menit
- RR : 24 x/Menit
- SPO2 : 99%
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan klien pulang
2 6 Juli 2021 Nyeri Akut S : Klien mengatakan nyeri pada
berhubungan dengan perut akibat luka operasi SC
Agen pencedera post sudah berkurang
op SC P : Luka operasi SC, nyeri
timbul saat Klien bergerak
Q : Seperti diiris-iris
R : Dibagian perut
S : 3 (0-10)
T : Hilang timbul jika timbul
waktunya ± 1-3 menit.
O : - Klien tampak tidak meringis
- Klien tampak sudah rileks
TTV :
-TD : 120/73 mmHg
- T : 36,5o C
- N : 106 x/Menit
- RR : 24 x/Menit
- SPO2 : 99%
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan klien pulang

3 6 Juli 2021 Resiko infeksi S : - Klien mengatakan terdapat


berhubungan dengan bekas luka postop SC
Luka Postop SC O : - Luka tampak mengering dan
tidak ada kemerahan ataupun
nanah
TTV :
-TD : 120/73 mmHg
- T : 36,5o C
- N : 106 x/Menit
- RR : 24 x/Menit
- SPO2 : 99%
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan Klien pulang

Anda mungkin juga menyukai