Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEPERWATAN DASAR DENGAN GANGGUAN

KEBUTUHAN OKSIGENASI DIRUANG ...PUSKESMASSIMPANG EMPAT

BATULICIN
LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR DENGan GANGGUAN
KEBUTUHAN OKSIGENASI DIRUANG ....PUSKESMAS SIMPANG EMPAT
BATULICIN,TELAH DISETUJI OLEH PEMBIMBING LAHAN DAN PEMBIMBING
AKADEMIK

Batulicin,

Mahasiswa

MENGETAHUI

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

NIDN/NUPN........ NIP............. NIM............


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang


umumnya diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini
meningkat pada kalangan mahasiswa. disebabkan oleh berbagai faktor
misalnya tidak teraturnya pola makan, gaya hidup yang salah dan
meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan) sehingga mahasiswa tersebut
tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan malas untuk makan.
(Fahrur, 2009).

Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu asupan alkohol
berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan
(18%) dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih
tahun 2009 gastritis bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress,
penyakit autoimun, radiasi dan Chron’s Disease. Salah satu penyebab
dari gastritis adalah infeksi dari bakteri Helicobacter pylori(H. pylori) dan
merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung. Bakteri ini dapat
menginfeksi lambung sejak anak-anak dan menyebabkan penyakit
lambung kronis. Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia
terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan, akan menimbulkan
masalah sepanjang hidup (Soemoharjo, 2007). Menurut Perkumpulan
Gastroenterologi

Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia


(KSHPI) tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 % dari penduduk
Negara Indonesia telah terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono, 2004).
Penemuan infeksiHelicobacter pylori ini mungkin berdampak pada
tingginya kejadian gastritis, pada beberapa daerah di Indonesia
menunjukkan angka kejadian gastritis yang cukup tinggi. Gejala yang
umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman

pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat
menggangu aktivitas sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea,
muntah, Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang
dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan, hilang selera
makan, bersendawa, dan kembung. Dapat

pula disertai demam, menggigil (kedinginan), cegukan (hiccups) Bila


penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan
akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal
dengan tukak lambung. Bahkan bisa juga disertai muntah darah (Arifianto,
2009).

Menurut penelitian Surya dan Marshall pada tahun 2007 hingga 2008
mengatakan gastritis yang tidak ditangani dengan tepat akan
menimbulkan komplikasi yang mengarah kepada keparahan.yaitu kanker
lambung dan peptic ulcer.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gastritis ?

2. Bagaimana penyebab dari gastritis ?

3. Apa gejala yang ditimbulkan dari gastritis ?

4. Bagaimana patofisiologis gastritis akut dan gastritis kronik ?

5. Pengobatan apa yang dilakukan untuk penyakit gastritis ?

6. Pencegahan yang bagaimana yang dapat dilakukan sebagai tindakan

preventif?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari gastritis

2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya peradangan lambung (gastritis)

3. Untuk mengetahui gejala-gejala dari gastritis

4. Untuk mengetahui patofisiologi gastritis akut dan gastritis kronik


5. Untuk mengetahui pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita
gastritis

6. Untuk mengetahui tindakan preventif dari gastritis tersebut.


BAB II

A. Anatomi Fisiologis

Gaster atau lambung

Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan


saluran makanan yang paling dapat mengembang lebih besar terutama
pada epigastrium Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :

 Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam


lambung
 Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak disebela
kiri osteum kardiak biasanya terisi gas
 Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum kardiak
lekukanpada bagian bawah kurvatura minor.
 Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum
kdiaksampai pylorus
 Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui
fundusventrikuli menuju kekanana sampai pilorus inferior
 Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti
tabungmempunyai otot tebal yang membentuk sfingter pilorus

Fungsi gaster antara lain :

 Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan, dan


menghaluskanmakanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung
 Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus dengan semua
makan dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida.
 Mengubah protein menjadi pepton oleh pepsin
 Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin.
A. Definis gastritis

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta


Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang
mukosa lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisihal749)

Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan pada mukosa


lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi
Sylvia A Price hal422).

Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan


mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan
peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan
berkembang di penuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138)

Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya


asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga
mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti
teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih
dan mulas.

Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:

1. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa


lambung yang akut.Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh
kesalahan diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan
makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi.
Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi
radiasi.

2. Gastritis Kronis

Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan


mukosa lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung
jinak maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini
berkoloni pada tempat dengan asam lambung yang pekat.

B. Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan
klasifikasinya sebagai berikut

1. Gastritis Akut

Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti: Obat-


obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat
yang bersifat mengiritasi mukosa lambung. Minuman beralkohol Infeksi
bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci Infeksi virus oleh
sitomegalovirus Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis,
phycomycosis Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma,
pembedahan. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan
berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol
merupakan salah satu penyebab iritasi mukosa lambung.

2. Gastritis Kronik

Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada


duapredisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik,
yaitu infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).

Gastritis infeksi

Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan


memberikan manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang
diidentifikasi meliputi hal-hal berikut.

a) H.Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan


penyebab utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007).
b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)
c) Infeksi parasit (Wehbi, 2008).
d) Infeksi virus (Wehbi, 2008). Gastritis non-infeksi
e) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam
empedukronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherje
f) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan
ureum terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).

C. Patofisiologi
1. Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan
mengiitasi mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal
yang akan terjadi :

a) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi


lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa
HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga
menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut
akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung
meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan
terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.

b) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi,


jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung
dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya
akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi
mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung.
Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah
maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri
dan hypovolemik.

2. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang


berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang
dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi
atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena
sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan
fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga
menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga
bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

D. Manifestasi Klinik

1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium,


perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih
lanjut yaitu anemia
2. Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya
sebagiankecil mengeluh nyeri ulu hati , nausea, dan keluhan anemia
dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
E. Komplikasi

1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:

 Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan


kedaruratan medis, terkadang perdarahan yang terjadi cukup
banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.
 Ulkus, jika prosesnya hebat
 Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.

2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan


vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia
pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah
antrum pylorus.

F. Pathway

G. manifestasi Klinis
H. potwnsial komplikasi
 terjadinya pendarahan
 syok
 Perforasi
 peradangan selaput perut
 kanker lambung
I. Penatalaksanaan
 Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
 Berikan terapi antasida dan antibiotic
 Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
 Berikan analgesik jenis cair topikal
ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS

I. DATA DEMOGRAFI
A. Biodata
1. Nama :
2. Usia/tanggal lahir :
3. Jenis kelamin :
4. Alamat :
5. Suku/bangsa :
6. Agama/keyakinan :
7. Pekerjaan /sumber pndapatan :
8. Diagnosa medis :
9. No. RM :
10. Tanggal masuk :
11. Tanggal pengkajian :
B. Penanggung jawab
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Pekerjaan :
5. Hubungan dengan klien :
II. KELUHAN UTAMA
Nyeri di ulu hati
III. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat kesehatan sekarang
1. Waktu timbul penyakit, kapan?
2. Bagaimana awal muncul?...tiba tiba? ...berangsur angsur?
3. Keadaan penyakit apakah sudah membaik, parah atau tetap sama
s ebelumnya?
4. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan?
5. Kondisi saat dikaji (PQRST)
B. Riwayat kesehatan lalu
1. Penyakit pada saat anak anak danpenyakit infeksi yang pernah
dialami?
2. Imunisasi?
3. Kecelakaan yang pernah dialami?
4. Prosedur opersi dan perawatan Rmah sakit
5. Alergi ( makanan, obat -obatan, bebas )?
6. Pengobatan dini ( konsumsi obat-obatan bebas)
C. Riwayat kesehatan keluarga
1. Identifikais sebagai penyakit keturunan yang umumnya
menyerang?
2. Anggota keluarga yang terkena alergi, asma, TBC, hipertensi,
penyakit jantung, stroke, anemia, hemopilia, artritis, migrain, DM,
kangker dan gangguan emosional
( penyakit gangguan jiwa)
3. Buat bagan genogram:
IV. KEADAAN UMUM KLIEN
A. Penampilan umum
1. Tanda tanda dari stress ?
2. Penampilan dihubungkan dengan usia?
3. Ekspresi wajah, bicara, mood?
4. Tinggi badan : .....berat badan: .....gaya berjalan:....
B. Tanda-Tanda Vital
1. Suhu :
2. Nadi :
3. Pernafasan :
4. Tekanan darah :
V. PENGKAJIAN KEBUTUHAN NUTRISI
A. Pengukuran antropometri
BB :
TB :
LILA :
B. Tanda klinis status nutrisi
1. Penampilan umum
2. Postur tubuh
3. Tonus otot baik/buruk
4. Fungsi gastrointestinal:
a. Nafsu makan: baik/kurang baik
b. Eliminasi : teratur/tidak teratur,,,, normal /tidak normal
c. Hati/limpa : teraba/tidak teraba
5. Fungsi kardiovaskular:
a. Denyut jantung : x/mnt, irama jantung : normal/tidak
b. TD : mmhg
c. Mur-mur : ada/tidak
d. Kardiomegali : ada/tidak
6. Tingkat kesadaran:
7. Rambut:
a. Apakah rambut klien tampak berserabut: tidak/ya
b. Apakah rambut klien terlihat kusam ya/tidak
c. Apakah rambut klien terlihat tipis: ya/tidak
d. Apakah rambut klien mudah rontok: ya/tidak
8. Kulit:
a. Apakah kulit klien tampak kasar/kering/bersisik: ya/tidak
b. Warna kulit: sianosis, merah, ikterik
c. Kelembaban kulit: ya/tidak
d. Turgor kulit: baik/tidak baik
9. Wajah dan leher
a. Apakah wajah klien terlihat pucat:: ya/tidak
b. Apakah wajah klien terlihat bengkak: ya/tidak
10. Bibir :
a. Apakah bibir klien tampak pecah: ya/tidak
b. Warna bibir klien:
11. Mulut:
a. Membran mukosa mulut: lembut/kasar
12. Gusi:
a. Apakah gusi klien berwarna merah muda: ya/tidak
b. Apakah gusi klien terlihat bengkak: ya/tidak
13. Lidah:
a. Warna lidah klien:
14. Gigi:
a. Apakah gigi klien berlubang: ya/tidak
b. Apakah gigi terlihat bersih: ya/tidak
c. Apakah ada karies gigi: ya/tidak
d. Apakah gigi klien ada yang tanggal: ada/tidak ada
e. Apakah klien menggunakan gigi palsu: ya/tidak
15. Mata:
a. Apakah ada lingkaran hitam dibawah mata klien: ada/tidak ada
b. Konjungtiva: anemis/tidak anemis
16. Leher:
a. Apakah ada pembesaran kelenjer tiroid: ada/tidak
17. Kuku:
a. Warna kuku klien:
b. Apakah bentuk kuku klien seperti sendok: ya/tidak
c. Apakah uku klien mudh patah: ya/tidak
18. Kaki, tungkai:
a. Apakah kaki klien merasa kesemutan: ya/tidak
b. Apakah kaki tampak bengkak: ya/tidak
c. Aapakah kaki/tungkai sering mrasa sakit: ya/tidk
19. Kerangka:
a. Apakah bentuk tubuh klien ada kelainan: ya/tidak

C. Data dietary histori


1. Kultur dan agama;
a. Apakah ada makanan yang tidak boleh dimakan dengan klien:
ada/tidak
b. Apakah ada makanan sesuai etni: ada/tidak
2. Sosial ekonomi
Penghasilan klien :
3. Makanan kesukaan klien:
4. Makanan pantangan klien:
D. Data laboratorium: akbumin....HB...
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.

2. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia

4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik

5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit

Intervensi keperawatan

No. Diagnosa Intervensi Rasional

1. Nyeri (akut) 1. Puasakan pasien di 6jam 1. Mengurangi


berhubungan pertama, inflamasi pada
dengan inflamasi 2. Berikan makanan lunak mukosa
mukosa lambung. sedikit demi sedikit dan lambung,
Tujuan: berikan minuman hangat, 2. Dilatasi gaster
Setelah dilakukan 3. Atur posisi yang nyaman dapat terjadi
tindakan bagi klien bila
keperawatan selama 4.Ajarkan teknik distraksi pemberian
1 x 24 jam dan reklasasi. makanan
- Nyeri klien 5. Kolaborasi dalam setelah puasa
berkurang atau pemberian analgetik. terlalu
hilang. cepat,
- Skala nyeri 0. 3. Posisi yang
- Klien dapat relaks. tepat
- Keadaan umum dan dirasa
klien baik. nyaman
oleh klien dapat
mengurangi
resiko
klien terhadap
nyeri.
4. Dapat membuat
klien jadi lebih
baik
dan melupakan
nyeri.
5. Analgetik dapat
memblok
reseptor
nyeri pada
susunan
saraf pusat.
2. Volume cairan 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan
kurang dari individual. Anjurkan klien yang adekuat
kebutuhan tubuh untuk minum (dewasa : akan
berhubungan 40- mengurangi
dengan intake yang 60 cc/kg/jam). resiko
tidak adekuat dan 2.Awasi tanda-tanda vital, dehidrasi
output cair yang evaluasi turgor kulit, pasien
berlebih (mual dan pengisian kapiler dan 2. menunjukkan
muntah) membran mukosa status dehidrasi
- Tujuan : 3. Pertahankan tirah baring, atau
Setelah dilakukan mencegah muntah dan kemungkinan
tindakan tegangan pada defekasi peningkatan
keperawatan 4. Berikan terapi IV line kebutuhan
1x24jam,masalah sesuai indikasi penggantian
kekurangan volume 5. Kolaborasi pemberian cairan.
cairan pasien dapat cimetidine dan ranitidine 3.Aktivitas/muntah
teratasi. meningkatkan
Kriteria Hasil : tekanan intra
Mempertahankan abdominal dan
volume cairan dapat
adekuat dengan mencetuskan
dibuktikan oleh perdarahan
mukosa bibir lanjut.
lembab, turgor kulit 4.Mengganti
baik, pengisian kehilangan
kapiler berwarna cairan
merah muda, input yang hilang dan
dan output memperbaiki
seimbang keseimbanngan
cairan
segera.
5. Cimetidine dan
ranitidine
berfungsi
untuk
menghambat
sekresi asam
lambung
3 Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi
kebutuhan tubuh makan sedikit demisedikit tetap terpenuhi
b/d anorexia dengan porsi kecil namun dan
Tujuan : sering. mencegah
Setelah dilakukan 2. Berikan makanan yang terjadinya
tindakan lunak dan makanan yang mual dan
keperawatan 3x24 di sukai pasien/di gemari. muntah
jam kebutuhan 3. lakukan oral higyne 2x yang berlanjut.
nutrisi pasien dapat sehari 2. Untuk
terpenuhi 4. timbang BB pasien setiap mempermudah
Kriteria hasil : hari dan pantau turgor pasien
- Keadaan umum kulit,mukosa bibir dll dalam
cukup 5. Konsultasi dengan tim mengunyah
-Turgor kulit baik ahli gizi dalam pemberian makanan.
- BB meningkat menu. 3. kebersihan
- Kesulitan mulut
menelan berkurang akan
merangsang
nafsu makan
pasien.
4. Mengetahui
status
nutrisi pasien.
5. Mempercepat
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
dengan
pemberian
menu yang
tepat
sasaran.
5 Ansietas b/d 1. Awasi respon 1. Dapat menjadi
perubahan status fisiologi indikator
kesehatan,ancaman misalnya: derajat takut
kematian dan nyeri. takipnea, yang dialami
Tujuan : palpitasi, pasien,
Setelah dilakukan pusing, sakit tetapi dapat
tindakan kepala, juga
keperwatan sensasi berhubungan
1x24jam pasien kesemutan. dengan
Kriteria hasil : 2.Dorong kondisi fisik
-Mengungkapkan pernyataan atau
perasaan dan takut status syok.
pikirannya secara dan ansietas, 2.Membuat
terbuka berikan umpan hubungan
-Melaporkan balik. terapeutik
berkurangnya cemas dan 3. Berikan 3.Melibatkan
takut informasi yang pasien dalam
-Mengungkapkan akurat. rencana
mengerti 4.Berikan asuhan dan
tentangpeoses lingkungan menurunkan
penyakit yang ansietas yang
-Mengemukakan tenang untuk tak perlu
menyadari terhadap istirahat. tentang
apa yang 5. Dorong orang ketidaktahuan.
diinginkannya yaitu terdekat 4.Memindahkan
menyesuaikan diri untuk tinggal luar,
terhadap perubahan dengan meningkatkan
fisiknya pasien. relaksasi, dapat
6. Tunjukan teknik meningkatkan
relaksasi keterampilan
koping.
5.Membantu
menurunkan
takut
melalui
pengalaman
menakutkan
menjadi
seorang diri.
6.Belajar cara
untuk rileks
dapat
membantu
menurunkan
takutdan
ansietas
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa


dan submukosa lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan
dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut.

Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk


dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan
peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut
merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri
yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter
pylori. Tetapi factor – factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian
secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga
menyebabkan gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat
menyebabkan gastritis, gejala dan tanda – tanda penyakit ini sama
antara satu dengan yang lainnya.

B. KRITIK DAN SARAN

Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan


kritik dan serta saran dari Dosen Pembimbing beserta teman-teman
kelompok lain.
DAFTAR PUSTAKA

Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika
Chandrasoma, & Parakrama. (2005). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2.
Jakarta :EGC

Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan

Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : Salemba Medika.

Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta :

Gosyen Publising. Jurnal

Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman nyeri
di RSUD jombang

Hubungan pola makanan dengan timbulnya gastritis pada pasien di universitas

muhammadiyah malang center (UMC) Jurnal nyeri gastritis versi wayan supetran

Anda mungkin juga menyukai