Anda di halaman 1dari 13

1.

Sebuah rumah sakit swasta akan melakukan pengadaan perbekalan kefarmasian untuk
kebutuhan rumah sakit selama 1 tahun. Akan tetapi terdapat beberapa kendala dari
fasilitas yang ada di rumah sakit, seperti ruangan gudang yang sempit, jumlah dana yang
kurang mencukupi, dan keterbatasan jumlah sumber daya manusia yang ada. Apakah
teknik pembelian yang disarankan dalam kasus di atas?
a. Negosiation
b. Scheduled purchasing
c. Perpetual purchasing
d. Annual purchasing
e. Tender

2. Gudang farmasi di suatu rumah sakit hanya menggunakan satu ruang untuk penerimaan
dan pengiriman obat sitotoksik, sehingga petugas gudang tidak leluasa saat melakukan
penyiapan obat dan tidak jarang bertabrakan dengan petugas lain. Bagaimana cara yang
tepat untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Menjadikan satu antara ruang penerimaan dan penyimpanan obat
b. Menjadikan satu antara ruang pengiriman dan penyimpanan obat
c. Memisahkan ruang penerimaan dan pengiriman serta dibuat dua pintu berbeda
d. Membuat penjadwalan penerimaan dan pengiriman obat agar tidak bersamaan
e. Membuat sekat pada ruang tersebut namun tetap satu pintu

3.

4.
5.

6.

7.
8.

9.

10.

11.
12.

13.

14.

15.
16.
17. Kebutuhan obat TBC-MDR di sebuah rumah sakit dihitung berdasarkan atas data penggunaan
obat pada periode sebelumnya. Apabila diketahui rata-rata penggunaan obat pada 1 bulan
sebelumnya adalah 900 paket, dan nilai safety stock adalah 90 paket, berapak nilai lead time
obat tersebut?
A. 3 hari
B. 6 hari
C. 9 hari
D. 12 hari
E. 15 hari
18. Seorang apoteker di sebuah klinik kecantikan melakukan perencanaan kebutuhan obat. Rata-
rata kebutuhan cream dengan kandungan Hydroquinon 2% dalam 1 bulan sebanyak 100 tube.
Apabila waktu pengiriman obat dari pemesanan adalah 3 hari, berapakah nilai ROP (Reorder
Point) dari obat tersebut?
A. 10 tube
B. 20 tube
C. 30 tube
D. 40 tube
E. 50 tube

19. Seorang Apoteker di RS hendak membandingkan beberapa obat tetes mata yang diusulkan oleh
SMF Mata dan THT. Apoteker menggunakan metode farmakoekonomi Cost Efectiveness
Analysis (CEA) dalam membandingkan obat tersebut. Hal apa yang perlu diperhatikan pada
penggunaan metode tersebut?
A. Tidak bisa digunakan untuk membandingkan lebih dari 2 obat
B. Jenis outcome yang digunakan berbeda
C. membandingkan obat yang mempunyai efektiitas sama
D. unit outcome berupa outcome klinik
E. unit outcome berupa rupiah / moneter

20. Seorang apoteker di RS melakukan pengkajian kualitas hidup pasien penyakit jantung. Salah
seorang pasien penyakit jantung menilai bahwa status kesehatannya setelah periode terapi yang
diperoleh setara dengan 0,7 keadaan sehat sempurna dan pertambahan usianya 10 tahun.
Berapa tahun nilai pertambahan usia yang berkualitas (QALY) pada pasien tersebut?
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9
E. 10

21. Seorang Apoteker yang sedang praktek di Apotek akan menentukan harga jual Ondansetron.
Harga dalam Faktur tertera dalam gambar di bawah ini. Ketentuan dalam memberikan harga :
Margin Apotek25%; Uang layanan/Tuslag per R/ 1000; embalage 500. Apoteker menerima resep
R/ Ondansentron 8 mg No X. Berapa Rupiah Harga Resep tersebut?

A. 8.375
B. 34.375
C. 35.875
D. 95.250
E. 04.625

22. Seorang Apoteker yang merupakan sekretaris TFT melakukan kajian farmakoekonomi pada
pasien Infeksi Saluran Kemih. Apoteker melakukan perhitungan biaya menggunakan perspektif
rumah sakit. Kategori biaya apakah yang digunakan pada kajian tersebut?
A. Biaya medik langsung
B. Biaya nonmedis langsung
C. Biaya medik tidak langsung
D. Biaya tidak langsung
E. Biaya tak teraba

23. Seorang Apoteker di Rumah Sakit sedang melakukan perencanaan pengadaan Obat. Diketahui
dana yang tersedia terbatas. Dengan menggunakan metode ABC VEN. Berdasarkan Obat
golongan apa yang menjadi prioritas untuk disesuaikan pengadaannya?
A. Golongan A dan Vital
B. Golongan A dan Essensial
C. Golongan A dan Non Essensial
D. Golongan C dan Vital
E. Golongan C dan Essensial
24. Seorang apoteker sebagai anggota TFT di RS diberikan tugas untuk menggali informasi terkait
lapatinib dibandingkan dengan trastuzumab untuk terapi kanker payudara. Apoteker diminta
untuk mengkaji kedua obat dengan analisis farmakoekonomi menggunakan parameter
persentase survival rate (harapan hidup) selama 5 tahun. Berapa nilai ACER (Average cost-
effectiveness ratio) dari Traztuzumab?
A. 250.000.000,00
B. 285.714.285,71
C. 309.734,513,27
D. 500.000.000,00
E. 583.333.333,33

25. Seorang apoteker sebagai anggota TFT di RS diberikan tugas untuk menggali informasi terkait
lapatinib dibandingkan dengan trastuzumab untuk terapi kanker payudara. Apoteker diminta
untuk mengkaji kedua obat dengan analisis farmakoekonomi. Berapa Rp total biaya trastuzumab
jika perspektif yang digunakan adalah perspektif RS?

A. 157.500.000,00
B. 172.500.000,00
C. 200.000.000,00
D. 205.000.000,00
E. 215.000.000,00

26. Seorang Apoteker di Apotek sedang melakukan analisa pengelolaan persediaan Tahun 2019.
Diketahui Harga Pokok penjualan tahun 2019 sebesar Rp 1.103.552.093 dengan Persediaan awal
tahun sebesar 45.240.675 dan persediaan akhir sebesar 39.240.473.Berapa ITOR dari Apotek
tersebut?
A. 13,06
B. 14,06
C. 24,39
D. 26,13
E. 28,12

27. Apoteker yang melakukam praktek di Puskesmas akan melakukan pengadaan Amoxcilcilin Sirup
untuk bulan April 2020. Dalam melakukan pengadaan tersebut dibutuhkan data Stok optimum
Amoxicillin. Berapa stok optimum yang dimaksud?
A. 5.000
B. 6.000
C. 6.200
D. 6.400
E. 6.500

28. Di sebuah instalasi farmasi rumah sakit yang ada di kepulauan terluar Indonesia diketahui bahwa
sering terjadi kekosongan obat. Salah satu obat yang sering kosong adalah Amlodipin 10 mg
tablet. Waktu kosong obat hingga 15 hari. Lead time obat 2 bulan, sedangkan total penggunaan
obat dalam 1 bulan adalah 30.000 tablet. Agar meminimalkan terjadinya kekosongan obat, maka
berapakah jumlah safety stock dalam 1 bulan? CA = (CT: (RM-(DOS:30.5))
A. 60.000 tablet
B. 117.647 tablet
C. 119.270 tablet
D. 122.448 tablet
E. 175.500 tablet

29. Seorang Apoteker bagian Komite Farmasi Terapi RS melakukan pengkajian beberapa obat kasus
bedah dengan metode farmakoekonomi. Namun, Apoteker mengalami kesulitan dalam
mengidentifikasi kategori biaya yang melibatkan rasa cemas pada pasien operasi abdominal.
Kategori biaya apakah yang dmaksud?
A. Biaya medik langsung
B. Biaya nonmedis langsung
C. Biaya medik tidak langsung
D. Biaya tidak langsung
E. Biaya tak teraba

30. Seorang Apoteker di unit KFT ingin melakukan penelitian farmakoekonomi pada kasus kanker.
Pada kasus pengobatan kanker malignant melanoma stadium II di suatu RumahSakit.
Dibandingkan 2 (dua) jenis intervensi, yaitu program A yang dilakukan tanpa uji skrining dan
tanpa pemberian interferon, dengan program B yang dilakukan dengan uji skrining dan
pemberian interferon. Diketahui: Program A → QALY = 3,06; Program B → QALY = 3,37; Biaya
rerata Program A = Rp 184.000.000/ pasien; Biaya rerata Program B = Rp 242.000.000/ pasien.
Berapa rasio utilitas biaya (RUB) program B? *
A. Rp.426.000.000
B. Rp.242.000.000
C. Rp.184.000.000
D. Rp 71.810.089
E. Rp.50.130.719

31. Apoteker di Apotek akan melakukan evaluasi efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki dengan menggunakan Inventory Turn Over Rasio (ITOR). Berapa nilai
ITOR Apotek tahun 2019? *
A. 2
B. 10
C. 12
D. 13
E. 8

32. Seorang Apoteker di unit PIO RS ingin melakukan penelitian farmakoekonomi untuk memilih dua
obat yaitu pregabalin dibandingkan gabapentin dalam mengatasi diabetic neuropathy. Unit
outcome apakah yang dapat digunakan?
A. Kualitas hidup
B. Tekanan darah
C. Gula darah Puasa
D. Gula Darah Post Prandial
E. HbA1C

33. Seorang apoteker di sebuah klinik kecantikan melakukan perencanaan kebutuhan obat.
Penggunaan cream dengan kandungan Hydroquinon 2% dalam 1 tahun sebanyak 1200 tube.
Apabila waktu pengiriman obat dari pemesanan adalah 6 hari, berapakah jumlah obat yang
harus diorder untuk kebutuhan 6 bulan?
A. 600 tube
B. 620 tube
C. 640 tube
D. 660 tube
E. 680 tube

34. Seorang apoteker di sebuah klinik kecantikan melakukan perencanaan kebutuhan obat. Rata-
rata kebutuhan cream dengan kandungan Hydroquinon 2% dalam 1 bulan sebanyak 100 tube,
dengan harga beli tiap tube Rp 35.000,-. Apabila waktu pengiriman obat dari pemesanan adalah
3 hari, berapakah jumlah dana yang harus disiapkan untuk pembelian obat tersebut dalam 1
bulan?
A. Rp 4.200.000,-
B. Rp 3.850.000,-
C. Rp 3.500.000,-
D. Rp 3.150.000,-
E. Rp 2.800.000,-

35. Seorang Apoteker yang menjabat sebagai Kepala Bagian Pengelolaan Barang di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit melakukan stok opname dan teridentifikasi obat-obat yang telah expired date
sebagai berikut : Aceton, Ethyl Ether, Hexetidine, Kalium Diklofenac 50, Kalium Permanganat.
Apoteker bermaksud melakukan pemusnahan obat segera dengan saksi Tenaga teknis
kefarmasian di Rumah Sakit. Apakah Obat yang dimaksud?
A. Kalium Diclofenac dan Kalium Permanganat
B. Hexetidin dan Kalium Diclofenac
C. Aceton dan Kalium Permanganat
D. Ethyl Ether dan Kalium Diclofenac
E. Aceton dan Ethyl Ether

36. Seorang apoteker di RS melakukan pengkajian kualitas hidup pasien penyakit ginjal. Status
kesehatan seorang pasien dapat ditentukan dari nilai utilitas yang berkisar dari 1 sampai 0. Salah
satu pasien yang dikaji dikatakan meninggal. Berapakah nilai utilitas dari pasien tersebut?
A. 1
B. 0,9
C. 0,7
D. 0,5
E. 0

37. Apoteker yang sedang praktek di Apotek akan melakukan evaluasi terhadap kemampuan apotek
dalam membayar hutang jangka pendek. Nilai yang digunakan untuk kasus tersebut adalah?
A. Net present Value
B. Inventory Turn Over
C. Return On Investment
D. Current Ratio
E. Net Provit Margin

38. Apoteker yang melakukan praktek di Puskesmas akan menentukan permintaan Amoxicillin ke
Gudang Farmasi Kabupaten untuk bulan April. Berapa jumlah permintaan Amoxicillin?
A. 5.400
B. 5.600
C. 6.000
D. 6.400
E. 6.800
39. Seorang Apoteker di Puskesmas diminta melakukan perencanaan kebutuhan Captopril 25 mg
tablet tahun 2020. Berapa rencana kebutuhan Captopril tahun 2020?

A. 38.800
B. 40.000
C. 42.400
D. 45.800
E. 46.000

40. Pada awal bulan November 2019, Apoteker di apotek membukukan keuangan bulan September
2019 dengan omset penjualan sebesar Rp. 250.950.000,-; persediaan awal bulan Rp.
56.000.000,-; persediaan akhir Rp. 49.345.000,-; pembelian obat sebesar 65% dari omset; dan
biaya operasional sebesar RP. 20.000.000,-. Berapakah laba bersih untuk apotek pada bulan
September 2019?
A. Rp. 61.177.500,-
B. Rp. 74.487.500,-
C. Rp. 81.117.500,-
D. Rp. 87.832.500,-
E. Rp. 94.487.500,-

41. Seorang Apoteker di unit KFT ingin melakukan penelitian farmakoekonomi pada kasus kanker.
Pada kasus pengobatan kanker malignant melanoma stadium II di suatu RumahSakit.
Dibandingkan 2 (dua) jenis intervensi, yaitu program A yang dilakukan tanpa uji skrining dan
tanpa pemberian interferon, dengan program B yang dilakukan dengan uji skrining dan
pemberian interferon. Diketahui: Program A → QALY = 3,06; Program B → QALY = 3,37; Biaya
rerata Program A = Rp 184.000.000/ pasien; Biaya rerata Program B = Rp 242.000.000/ pasien.
Berapa rasio utilitas biaya (RUB) program A?
A. Rp.426.000.000
B. Rp.242.000.000
C. Rp.184.000.000
D. Rp 71.810.089
E. Rp.60.130.719

42. Apoteker yang praktek di Apotek akan melakukan evaluasi keuangan dengan menilai
kemampuan Apotek dalam memeperoleh keuntungan. Nilai yang digunakan untuk
mengevaluasi hal tersebut adalah?
A. NPM (Net Provit Margin)
B. BEP (Break Even Point)
C. ITOR (Inventori Turn Over Rasio)
D. Pay Back Periode
E. Current Rasio

43. Seorang apoteker sebagai anggota TFT di RS diberikan tugas untuk menggali informasi terkait
lapatinib dibandingkan dengan trastuzumab untuk terapi kanker payudara. Apoteker diminta
untuk mengkaji kedua obat dengan analisis farmakoekonomi. Berapa Rp total biaya Lapatinib
jika perspektif yang digunakan adalah perspektif RS?

A. 150.000.000,00
B. 157.500.000,00
C. 172.500.000,00
D. 200.000.000,00
E. 215.000.000,00

44. Apoteker melakukan evaluasi terhadap rasio aktivitas yang mengukur kemampuan apotek
dalam memanfaatkan sumber daya yamh dimiliki.Nilai yang digunakan untuk evaluasi tersebut
adalah?
A. Pay Back Periode
B. Break Even Point
C. Return on Invenstment
D. Net Provit Margin (NPM)
E. ITOR (Inventory Turn Over Rasio)
45. Seorang apoteker di apotek sedang melakukan perencanaan pembelian tolak angin cair (TAC). Di
bulan ini, PBF X menawarkan diskon 10% untuk pembelian TAC dengan nominal Rp. 100.000,-
sebelum pajak. Adapun harga jual TAC di apotek dengan keuntungan sebesar 10% adalah Rp
1.500,-/sachet (1 box isi 12 sachet).Berapakah pembelian minimal TAC agar mendapatkan
diskon tersebut?
A. 10 box
B. 9 box
C. 8 box
D. 7 box
E. 6 box

Anda mungkin juga menyukai