Anda di halaman 1dari 42

SISTEM IMUN

Dosen Pengampu : Dr. apt. Meiriza Djohari, M. Kes


KELOMPOK 6 / S1-IIIC

Beatrix Evalin Tambunan (2001187)


Benni Crisdianto (2001188)
Citra Amalia (2001189)
Dona Nelda Anggrainy (2001190)
Fitri Yanti (2001192)
Nabila Indah Sari (2001196)
Risnawati (1901106)
Winda Oktavia Raisa (1901125)
Wulan Sari Firmes Putri (1901126)
Vanni Ristianingrum (2001199)
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SISTEM IMUN

suatu sistem mekanisme


yang melindungi tubuh
dari infeksi dengan cara
mengidentifikasi dan
membunuh patogen yang
memasuki tubuh.

Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari sel atau gabungan sel, molekul
-molekul, dan atau jaringan yang berSistem imun adalah sistem pertahanan tubuh yang terdiri
dari sel atau gabungan sel, molekul-molekul, dan atau jaringan yang berperan dalam penolakan
mikroorganisme penyebab infeksiperan dalam penolakan mikroorganisme penyebab infeksi.
Fungsi Sistem imun

Perondaan
untuk memantau pengenalan terhadap sel-sel yang
berubah menjadi upnormal melalui proses mutasi
Homeotasis
memenuhi persyaratan umum dari semua organisme
multiseluler yang menghendaki selalu terjadinya
Pertahanan bentuk uniform dari setiap jenis sel tubuh

pertahanan terhadap antigen dari luar


tubuh seperti invasi mikroorganisme
dan parasit ke dalam tubuh
Sel – Sel pada Sistem Imun

Sistem
imun

Sel
Sel
Limfoi
Mieloid
d

Monosi
Granulosit Sel T Sel B Sel NK
t

Neutrofil Makrofag Sel T Helper Sel


Basofil Sel Sel T Plasma
Eonsinofi Dendrit Suppressor
l Sel T Cytotoxic
lanjutan

Neutrofil Basofil
GRANULOSIT

Eusinofil
Lanjutan

Monosit berperan sebagai APC,mengenal,


menyerang mikroba dan sel kanker dan juga
memproduksi sitokin, menyerahkan pertahanan
sebagai respon terhadap infeksi. IL-1,IL-6, dan
TNF-α yang diproduksinya menginduksi panas
dan produksi protein fase akut dihati,
memodulasi produksi seng(Zn) dan tembaga,
menginduksi produksi hormon kortikotropik
adrenal dalam otak dan
Monosit mempengaruhi metabolisme.
Lanjutan

Makrofag menangkap mikroba melalui PRRs


(pattern recognition receptors) yang mengikat

Makrofa PAMPs (pathogen associated molecular


petterns) pada patogen. Jika PRRs sudah

g berikatan
dengan PAMs akan muncul sinyal dari PRRs
untuk aktivasi makrofag. Makrofag aktif
selanjutnya akan memfagositosis mikroba.
Lanjutan

Tugas penting sel dendrit


Sel dendrit ditempatkan pada adalah mempresentasikan
lokasi yang strategis antigen yang ada pada patogen
Sel misalnya dijaringan epitel
yang
ke sel T naif yang menunggu di
limfo nodus, sehingga diberi
Dendri berbatasan dengan dunia
luar sehingga peluang
nama Antigen Prensting Cells
(APC). Presentasi antigen ini

t bertemu dengan patogen


sangat besar.
bertujuan untuk mengaktifkan
sel T naif menjadi sel T
efektor.
Lanjutan

Limfosit T adalah suatu sel yang terbentuk jika


sel induk dari sumsum tulang pindah ke timus,
mengalami pembelahan dan pematangan.

Limfosit T yang dewasa akan meninggalkan


kelenjar timus, masuk ke dalam pembuluh getah bening

Sel T dan berfungsi sebagai bagian dari sistem pengawasan


kekebalan tubuh. Sel T berperan dalam imunitas yang
diperantarai oleh sel (imunitas seluler).
Lanjutan

Sel T helper

Sel T
Sel T
supressor

Sel T
cytotoxic
Lanjutan

Limfosit B adalah sel yang berasal dari sel


induk yang berasal dari sumsum tulang
yang
tumbuh menjadi sel plasma, menghasilkan
anti-bodi yang secara tidak langsung dapat
mendestruksi benda asing. Jika di rangsang
oleh suatu antigen maka sel B akan
mengalami pematangan menghasilkan
antibodi. Anti-bodi adalah salah satu
Sel B protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B
sebagai
Lanjutan

Antibodi

IgA IgD IgE IgG IgM


Organ yang Berperan dalam Sistem
Imun
Bercak
Tonsil
Kelenjar Peyer
dan Limpa
Timus pada Usus
Adenoid
Halus

Kelenjar Sumsum Pembuluh


Limfe Tulang Limfe Apendiks
Tonsil dan Adenoi
d
Tonsil dan
Adenoid
Tonsil dan adenoid adalah salah satu jaringan
limfoid yang terdapat di daerah faring. Organ ini
berfungsi dalam memproduksi sel-sel limfosit dan
berperan dalam tahap awal kehidupan untuk
melawan infeksi pada selaput lendir. Tonsil juga
dapat memproduksi antibodi yang berperan dalam
produksi imunoglobulin A. Antibodi inilah yang
dapat mencegah agar infeksi tidak menyebar ke
seluruh tubuh, apabila ada mikroorganisme yang
masuk melalui mulut, hidung, dan kerongkongan.
Kelenjar
Timus
Kelenjar timus terletak di
belakang tulang dada. Kelenjar
ini mengatur daya tahan tubuh
terhadap penyakit. Pada orang
dewasa sel T dibentuk dalam
sumsum tulang akan tetapi
proliferasi dan diferensiasinya
terjadi dalam kelenjar timus. 90-
95% dari
seluruh sel timus akan mati dan
sisanya akan menjadi matang dan
meninggalkan timus masuk ke
Kelenjar
Limfe
Kelenjar limfe disebut juga getah
bening merupakan cairan dengan
susunan isi hampir sama dengan plasma
darah dan
cairan jaringan. Bedanya adalah cairan
limfe mengandung banyak sel limfosit,
tidak mengandung CO2, mengandung
sedikit O2. Kelenjar ini berfungsi
dalam menyaring cairan limfe dari
bahan asing, pembentukan limfosit,
membentuk antibodi, dan
Limpa

Limpa merupakan organ yang terletak


di sebelah kiri abdomen di daerah
hipogastrium kiri bawah iga ke 9,10,
dan 11. Limpa berfungsi sebagai tempat
penghancuran eritrosit, penghasil sel
darah untuk memproduksi eritrosit dan
leukosit terutama limfosit, dan
menghasilkan antibodi
Pembuluh Limfe
Susunan pembuluh limfe disebut juga
susunan tengah karena merupakan saluran
antara
darah dan jaringan dimana terdapat zat-zat
koloid. Pembuluh limfe berfungsi untuk
mengembalikan cairan dan protein dari
jaringan ke dalam sirkulasi darah,
mengangkut
limfosit dari kelenjar limfe ke dlam sirkulasi
darah, menyaring dan menghancurkan
Bercak Peyer pada Usus Halus

Sel yang terpapar antigen di bercak


peyer akan membentuk sel T memori
yang
kemudian akan bermigrasi ke kelenjar
limfe mesentrik lalu ke duktus
toraksikus menuju pembuluh darah.
Kemudian sel-sel tersebut mencari
tempat-tempat tertentu di berbagai
tempat terutama di lamina propria
berbagai jaringan mukosa.
Apendiks

Apendiks berperan sebagai organ


imunologik dan secara aktif berperan
dalam mensekresikan immunoglobulin
A. Dimana IgA berperan sebagai
pelindung terhadap infeksi dengan
mengontrol proliferasi bakteri, dan
netralisasi virus.
Sumsum Tulang

Sumsum tulang berperan dalam pelepasan sel darah putih


atau leukosit. Ketika terjadi infeksi maka sumsum tulang
akan membentuk dan melepaskan lebih banyak sel darah
putih sebagai respon terhadap infeksi dan lebih banyak
trombosit sebagai respon terhadap pendarahan .
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM IMUN
SISTEM IMUN NON SPESIFIK

Tidak ditunjukkan terhadap mikroba tertentu,


telah berfungsi sejak lahir.
Merupakan pertahanan terdepan terhadap mikroba
dan memberikan respon langsung.
Mekanisme Imunitas Non Spesifik
A. Pertahanan Fisik
Sistem pertahanan fisik atau mekanik, meliputi : kulit, selaput lendir, silia
saluran napas, batuk dan bersin, merupakan garis pertahanan terdepan
terhadap patogen.

Keratinosid dan lapisan epidermis kulit sehat dan epitel mukosa


yang utuh tidak dapat ditembus kebanyakan mikroba. Kulit yang
rusak akibat luka bakar dan selaput lendir saluran napas yang
rusak oleh asap rokok akan meningkatkan resiko infeksi.

26
B. Pertahanan Biokimia
SISTEM IMUN NON SPESIFIK

Tidak ditunjukkan terhadap mikroba tertentu,


telah berfungsi sejak lahir.
Merupakan pertahanan terdepan terhadap mikroba
dan memberikan respon langsung.
C. Pertahanan Humoral

Sekelompok protein plasma inaktif yang jika diaktifkan secara berurutan,


akan merusak sel-sel asing dengan menyerang membran plasmanya

1. Komplemen
2. C-Reactive Protein

CRP merupakan salah satu protein fase akut, termasuk golongan protein yang
kadarnya dalam darah meningkat pada infeksi akut sebagai respons imunitas
non-spesifik.

CRP dapat meningkat 100x atau lebih


dan berperan pada imunitas non-
spesifik yang dengan bantuan Ca++
dapat mengikat berbagai molekul
antara lain fosforilkolin yang
CRP juga mengikat protein C dari pneumokok
dan berupa opsonin. Peningkatan sintesis CRP ditemukan pada permukaan
akan meningkatkam viskositas plasma bakteri/jamur dan dapat
sehingga laju endap darah juga akan
meningkat. Adanya CRP yang tetap tinggi mengaktifkan komplemen (jalur
menunjukan infeksi yang persisten klasik).
3. Lektin
Lektin/kolektin merupakan molekul larut dalam plasma yang dapat me
ngikat manan/manosa dalam polisakarida, yang merupakan permukaa
n banyak bakteri seperti galur pneumokok dan banyak mikroba, tetapi
tidak pada sel vertebrata.

4. Interferon
Interferon yaitu golongan protein yang secara
nonspesifik mampu mempertahankan tubuh terhadap
infeksi yang disebabkan oleh virus. Interferon dapat
menghambat multiplikasi virus yang sama atau virus
sejenis lainnya di sekitar sel yang terinfeksi.
D. Pertahanan Seluler
1. Fagositosis

32
2. Sel Mast

Sel mast ada pada epitel kulit dan mukosa yang dengan cepat
berespon melepas mediator melepas mediator inflamasi jika ada infeksi
atau stimulus lainnya.

Sel mast akan melepas


granul yang mengandung
antara lain amin fasoaktif
(misalnya histamin) yang
menyebabkan vasodilatasi
dan
peningkatan permeabilitas sangat penting untuk
kapiler terjadinya respon
inflamasi.
c. Sel dendrit

• Berfungsi sebagai APC (Antigen Presenting Cells) yang berperan pada proses
material antigen dan mempresentasikannya pada permukaan sel untuk bisa
dikenali oleh sel imun yang lain,persentasi antigen ini bertujuan untuk mengaktifk
an sel T naïf menjadi sel T efektor
• SD ditemukan di kulit, epitel hampir semua organ, kelanjar limfoid
d. Sel natural killer (NK)
Sel NK banyak beredar dalam darah yang akan segera ke jaringan jika
ada infeksi. Sel NK berfungsi untuk membunuh sel yang dimasuki virus dan
sel yang mengalami stress (hypoxia,injury) atau sel yang bertranformasi
(menjadi kanker) karena sel-selSection
tersebut tidakBreak menunjukkan fungsi yang
normal (tidak sehat). Insert the title of your subtitle Here
e. Inflamasi
▰ Inflamasi merupakan respon pertahanan tubuh untuk
mengeliminasi penyebab jejas pada jaringan atau sel
(sel injuri), membersihkan jaringan dari sisa-sisa keru
sakan, dan membangun jaringan baru.
▰ Penyebab :
-agen infeksi
- benda asing
- jejas sel (ex: trauma fisik, suhu, dan kimiawi )
Sistem Imun Spesifik

3. pada umumnya terjalin


1. mempunyai kemampuan 2. sistem imun spesifik kerjasama yang baik
untuk mengenal benda dapat bekerja tanpa antara sistem imun
yang dianggap asing bantuan sistem imun nonspesifik dan spesifik
bagi dirinya nonspesifik seperti antara
komplemen-fagosit-
antibodi dan antara
makrofag-sel T

4. Sistem imun spesifik


terdiri atas sistem
humoral dan sistem
selular
Sistem Imun Spesifik Sistem Imun
Perbedaan spesifik
Humoral humoral dan selular
Spesifik Selular
  Imunitas selular
Imunitas
Ekstra
humoral Intraselular
selular
sistem imun spesifik   Mikroba intraselular
humoral adalah limfosit Limfosit T atau
B atau sel B. Humor Mikroba   (virus) berkembang
sel T berperan pada Mikroba
berarti cairan tubuh. sistem imun spesifik ekstraselular Fagositosis biak dalam sel
Sel B selular Fungsi utama oleh makrofag
berasal dari sel asal sistem imun spesifik terinfeksi
multipoten disum-sum selular ialah Respon Th CTL
Sel B
tulang. Sel yang pertahanan terhadap limfosit
dirangsang oleh benda bakteri yang hidup Mekanis Antibodi mencegah
Makrofag yang CTLmemusnahkan
asing akan intraseluer, me infeksi dan sel dan
diaktifkan
berproliferasiberdiferen virus, jamur, efektor menyingkirkan
menyingkirkan
memusnahkan
siasi dan berkembang parasit dan keganasan dan mikroba
sumber infeksi
mikroba yang
menjadi sel plasma fungsi ekstraselular.
dimakan.
yang memproduksi
antibodi.
Faktor Pengubah Sistem Imun

Faktor Faktor Faktor


Metabolik Anatomi Mikroba

Faktor Faktor
lingkungan Fisiologis

Faktor Gizi Faktor Umur


Penyakit
Lupus Psoriasis Rheumatoid Arthritis
Lupus juga bisa
penyakit auto imun yang kronik
menyerang darah dengan sistem imun tubuh
cara menurunkan jumlah dengan gejalanya berupa kemerahan
sel-sel darah putih dan menyerang dirinya sendiri,
juga platelet. lupus juga pada kulit dan iritasi kulit. Gejala
berakibat
dapat mengidap hemolytic khasnya adalah bercak-bercak
anemia yang terjadi ketika peradangan/inflamasi, yang
sistem imun menyerang kemerahan pada kulit dilapisi oleh
dan memusnahkan sel-sel bercak-bercak warna perak-keputihan menyebabkan lapisan sendi
sehat darah merah
dari kulit mati (dikenal sebagai scales menebal, sehingga terasa
atau sisik) sakit dan membengkak.
Penyakit

Rheumatoid
Lupus Psoriasis
Arthritis
Thank you

Anda mungkin juga menyukai