Anda di halaman 1dari 24

FARMAKOTERAPI SALURAN CERNA,

SALURAN NAFAS DAN KONDISI KHUSUS


“Kasus Pediatri dan Geriatri”
KELOMPOK 2 S1 –VB

Anggit Pramita Sari (1801046)


Cindy Patika Sari (1801049)
Herlin Windasari (1801055)
Mutiara Septiani (1801062)
Nurul Latifah (1801064)
Resky Pertiwi (1801069)
Yolanda Ulmi Sadila (1801080)

Dosen Pengampu: Tiara Tri Agustini, M.Farm., Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
2020
KASUS

Seorang pasien perempuan usia 75 tahun datang ke UGD RS


STIFAR dengan keluhan utama sesak nafas yang meningkat
sejak 1 hari SMRS. Sesak sudah dirasakan sejak 3 hari, tidak
berbunyi menciut, tidak dipengaruhi aktivitas dan cuaca.
Demam ada sejak 4 hari SMRS (demam tinggi, terus menerus,
tidak disertai keringat banyak dan tidak disertai menggigil).
Batuk ada sejak 3 hari, dahak + kental, darah (-). Nyeri dada
(-). Makan dan minum biasa. BAB dan BAK biasa. Memiliki
riwayat dirawat di RS dalam 2 hari terakhir. Pasien
sebelumnya dikenal menderita HT tetapi tidak pernah kontrol.
lanjutan

Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan KU sedang,


kesadaran CMC, TD 160/100 mmHg, nadi 88x/ mnt,
nafas 28x/mnt T 38,2’C. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva mata anemis. Dari pemeriksaan
paru ditemukan rhonci di basal kedua paru.
Pemeriksaan jantung dalam batas normal. pemeriksaan
abdomen dan ektremitas dalam batas normal.

Dari pemeriksaan EKG dalam batas normal dan dari


pemeriksaan rontgen thorax didapatkan kesan infiltrate
pada basal kedua paru. Dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 8,9 gr/dL, Leukosit 15.600/mm3, Ht
27%, Trombosit 350.000/mm3. Morfologi darah tepi
normositik normokrom. Dari hitung jenis didapatkan
neutrophil segmen 84%. Ureum 95 mg/dl dan kreatinin
1,7 mg/dl, elektrolit dalam batas normal, analisa gas
darah dalam batas normal.
lanjutan

Pasien didiagnosis dengan Hospital Acquired


Pneumonia, CKD stage 4 ec penyakit ginjal
hipertensi, hipertensi stage 2 ec esensial,
Anemia ringan ec penyakit kronis.
Pasien dirawat inap dan diberikan terapi diet
MBRG, IVFD NaCl 0,9 %/12 jam, ceftazidime
3x1 g iv, levofloxacin 1x250 mg iv, N-acetilsistein
3x200 mg po, paracetamol 3x500 mg po, asam
folat 1x5 mcg po, bicnat 3x500 mg po,
amlodipine 1x10 mg po.
Penyelesaian Kasus
1.
SUBJEKTIF
Informasi umum
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 75 tahun

Keluhan :
1. Keluhan utama sesak nafas yang meningkat sejak 1 hari SMRS. Sesak sudah dirasakan sejak 3 hari, tidak
berbunyi menciut, tidak dipengaruhi aktivitas dan cuaca.
2. Demam ada sejak 4 hari SMRS (demam tinggi, terus menerus, tidak disertai keringat banyak dan tidak disertai
menggigil).
3. Batuk ada sejak 3 hari, dahak + kental, darah (-).
4. Nyeri dada (-). Makan dan minum biasa.
5. BAB dan BAK biasa

Riwayat perawatan
riwayat dirawat di RS dalam 2 hari terakhir

Riwayat penyakit terdahulu


Pasien sebelumnya dikenal menderita HT tetapi tidak pernah kontrol
2. OBJEKTIF
Pemeriksaan Vital

Jenis Nilai
No. Hasil Keterangan
Pemeriksaan Normal

1. TD 160/7100 <130/90 Tinggi


mmHg mmHg
2. Nadi 88x/menit 60-100 Normal
x/menit
3. Nafas 28 10-14 Tinggi
x/menit x/menit
4. Suhu 38,2 ◦C 36,5- Tinggi
37,5 ◦C
Pemeriksaan Vital

Data Pemeriksaan vital didapatkan KU (Keadaan


Umum) sedang, kesadaran CMC. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva mata anemis. Dari pemeriksaan
paru ditemukan rhonci di basal kedua paru. Pemeriksaan
jantung dalam batas normal. pemeriksaan abdomen dan
ektremitas dalam batas normal.

Dari pemeriksaan EKG dalam batas normal dan dari


pemeriksaan rontgen thorax didapatkan kesan infiltrate pada
basal kedua paru
Pemeriksaan Laboratorium

N0. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan


1. Hb 8,9 gr/dL 13-16 gr/dL Rendah
2. Leukosit 15.600 /mm3 4,5x103- Tinggi
10x103/mm3
3. Ht 27 % 38,8-50% Rendah
4. Trombosit 350.000/mm3 150.000- Normal
450.000/mm3
5. neutrophil segmen 84% 50-70% Tinggi
6. ureum 95 mg/dl 8-24 mg/dL Tinggi
7. Kreatinin 1,7 mg/dl 0,6–1,2 mg/dL Tinggi

Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Morfologi darah tepi normositik normokrom.


Dari hitung jenis didapatkan elektrolit dalam batas normal, analisa gas darah dalam batas
normal.
3.
1. Tepat indikasi

A
2. Tepat obat S
S
3. Tepat dosis E
S
M
4. Tepat pasien E
N
5. Waspada efek samping
T
1. Tepat Indikasi

Nama obat Indikasi Keterangan


NaCl 0,9% Untuk mengatasi atau Tepat indikasi
mencegah kehilangan
sodium di dalam tubuh
Ceftazidime Untuk mengobati infeksi Tepat indikasi
bakteri di berbagai organ
tubuh
Levofloxacin Untuk mengobati penyakit Tepat indikasi
akibat infeksi bakteri
N-acetilsistein Untuk mengobati batuk Tepat indikasi
(mukolitik)
Lanjutan

Nama obat Indikasi Keterangan


Paracetamol Antipiretik Tepat indikasi

Asam folat Untuk mengatasi Hb rendah Tepat indikasi

Bicnat Untuk menetralkan asam Tidak tepat indikasi, karena pasien


darah tidak mengalami asidosis
Amlodipine Untuk menurunkan tekanan Tepat indikasi
darah tinggi
2. Tepat Obat

Nama obat Alasan pemilihan Keterangan


NaCl 0,9% Untuk menjaga tubuh agar Tepat obat
tetap terhidrasi dengan
baik,serta sebagai perantara
pemberian obat IV
Ceftazidime Untuk mengobati infeksi Tepat obat
bakteri di berbagai organ
tubuh (paru-paru)
Levofloxacin Untuk mengobati penyakit Tepat obat
akibat infeksi bakteri, seperti
pneumonia
N-acetilsistein Untuk mengobati batuk Tepat obat
(mukolitik)
Lanjutan

Nama obat Alasan pemilihan Keterangan


Paracetamol Untuk mengurangi demam Tepat obat
tinggi (antipiretik)
Asam folat Untuk mengatasi Hb rendah Tepat obat
akibat normositik normokrom
Bicnat Untuk menetralkan asam Tidak tepat obat, Karena
darah pasien memiliki kadar gas
dalam darah normal
Amlodipine Untuk menurunkan tekanan Tepat obat
darah tinggi pada pasien
Hipertensi Stage 2
3. Tepat Pasien

Nama obat Kontra indikasi Keterangan


NaCl 0,9% Hipersensitifitas Tepat pasien

Ceftazidime Hipersensitif terhadap Tepat obat, dosis perlu


Ceftazidime dan sefalosporin disesuaikan karena pasien
lainnya. mengalami gagal ginjal

Levofloxacin Hipersensitif Tepat pasien

N-acetilsistein Hipersensitif Tepat pasien


Lanjutan

Nama Obat Kontraindikasi Peringatan Keterangan

Paracetamol Gangguan fungsi hati berat, Gangguan fungsi hati, ketergantungan alkohol Tepat Pasien
hipersensitivitas

Asam folat Asam folat dikontraindikasikan Jangan diberikan secara tunggal untuk anemia Tepat Pasien
pada pasien yang memiliki pernisiosa Addison dan penyakit defisiensi
riwayat alergi terhadap obat vitamin B12 lainnya karena dapat menimbulkan
tersebut. degenerasi majemuk dari medula spinalis.
Jangan digunakan untuk penyakit ganas kecuali
bila anemia megaloblastik karena defisiensi
folat merupakan komplikasi penting (beberapa
tumor ganas adalah folate dependent)
Bicnat Pasien dengan riwayat Gangguan ginjal dan hati, hipertensi dan Tidak Tepat
hipersensitivitas, alkalosis kehamilan Pasien (Pasien
metabolik dan respiratorik, tidak
asidosis hiperkabia, mengalami
hipernatremia, hipokalsemia, asidosis)
dan edema paru berat
Amlodipine Syok kardiogenik, angina tidak Gangguan fungsi hati dan kehamilan Tepat Pasien
stabil, stenosis aorta yang
signifikan, menyusui
4. Tepat Dosis

Nama Obat Dosis yang Dosis Berdasarkan Literatul Keterangan


Diberikan
Nacl 0,9% IVFD per 12 jam Dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu Tepat Dosis
tergantung kondisi dan berat tidaknya penyakit. Sepsis
berat, resusitasi cairan awal : IV : minimal 30 mL/kg.
Ceftazidime 3 x 1 g iv Pemberian injeksi im dalam, iv atau infus. 1 g tiap 8 jam, Tepat Dosis
2 g tiap 12 jam. Lansia : dosis maksimum 3 g/hari
Levofloxacin 1 x 250 mg iv iv: pneumonia yang didapat dari lingkungan, 500 mg Tepat Dosis
sekali atau dua kali sehari. Pasien dengan gangguan
fungsi ginjal :
- Bersihan kreatinin > 50 mL/menit, tidak ada
penyesuaian dosis
- Bersihan kreatinin 20-50 mL/menit, dosis awal 250
mg, selanjutnya 125 mg setiap 24 jam, atau dosis
awal 500 mg, selanjutnya 250 mg setiap 24 jam.
- Bersihan kreatinin 10-19 mL/menit atau <10 mL/menit
(termasuk hemodialisis dan CAPD), dosis awal 250
mg, selanjutnya 125 mg setiap 24 jam, atau dosis
awal 500 mg, selanjutnya 125 mg setiap 24 jam.
Lanjutan

Nama Obat Dosis yang Dosis Berdasarkan Literatul Keterangan


Diberikan
N-acetilsistein 3 x 200 mg po 600 mg/hari sebagai dosis tunggal atau Tepat Dosis
dibagi menjadi tiga dosis
Paracetamol 3 x 500 mg po 0,5-1 g setiap 4-6 jam hingga maksimum 4 Tepat Dosis
g per hari.
Asam Folat 1 x 5 mcg po 400 mcg per hari Tepat Dosis (dosis dapat
ditingkatkan untuk pasien
anemia ringan)
Bicnat 3 x 500 mg po - Asidosis metabolik : 4,8 g per hari Tepat Dosis
- Alkalinisasi urin : 10 g per hari dalam
dosis terbagi
- Sakit maag : 1-5 g dilarutkan ke dalam
segelas air

amlodipine 1 x 10 mg po 5 mg sekali sehari, maksimal 10 mg sekali Tepat Dosis


sehari
5. Waspada Efek Samping

Nama Obat Waspada Efek Samping Obat


Nacl 0,9% Detak jantung cepat, reaksi alergi berupa gatal-gatal atau ruam, suara serak, iritasi nyeri sendi, kaku
atau bengkak dan dada sesak
Ceftazidime Diare dan kolitis yang disebabkan karena penggunaan dosis tinggi, mual dan muntah, rasa tidak enak
pada saluran cerna, sakit kepala, reaksi alergi berupa ruam, pruritus, urtikaria, demam dan atralgia,
anafilaksis, sindroma Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksis, gangguan fungsi hati, gangguan
darah .
Levofloxacin Diare, mual, vaginitis, flatulens, pruritis, ruam, nyeri abdomen, genital moniliasis, pusing, dispepsia,
insomnia, gangguan pengecapan, muntah, anorexia, ansietas, edema, lelah, sakit kepala, palpitasi.
N-acetilsistein Sakit perut yang hebat, feses berwarna hitam , mual dan muntah , urine berwarna gelap, dan kulit serta
bagian putih mata yang menguning
Paracetamol Jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan
darah. Penggunaan jangka panjang dan dosis berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kerusakan
hati.
Asam Folat Mual, gangguan tidur, hilang nafsu makan, kembung, kesemutan dan mati rasa, ruam merah di kulit
Bicnat Alkalosis, hipernatremia, hipokalemia, retensi cairan, distensi lambung, serta selulitis bila terjadi
ekstravasasi obat dari intravena.
Amlodipine Nyeri abdomen, mual, palpitasi, wajah memerah, edema, gangguan tidur, sakit kepala, pusing, letih
4. PLAN
A. Tujuan Terapi
• Untuk mengatasi gejala secepat mungkin dan membatasi penyebaran
infeksi serta membatasi kompilkasi yang mungkin terjadi pada pasien

Rencana :
1. Hentikan pemakaian Bicnat, Karena
B. Terapi Farmakologi
pasien memiliki kadar gas dalam
1. NaCl IVFD per 12 jam
darah normal
2. Terapi Ceftazidime 3 x 1 g iv
2. Terapi yang diberikan Amlodipin
3. Terapi Levofloxacin 1 x 250 mg iv
tetapi kami mengusulkan untuk
4. Terapi N-acetilsistein 3 x 200 mg po
Penggunaan obat Amlodipin
5. Terapi Paracetamol 3 x 500 mg po
dikombinasi dengan Captopril, karena
6. Terapi Asam Folat 1 x 5 mcg po
pasien seorang lansia dan mengalami
7. Terapi Bicnat 3 x 500 mg po
hipertensi stadium 2
8.Terapi Amlodipine 1 x 10 mg po
LANJUTAN

C. Terapi Non Farmakologi


1. Makan makanan yang bergizi yaitu makanan yang
mengandung zat besi , seperti brokoli, daging ikan, telur. Dan
makan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin.
2. Diet rendah garam
3. Istirahat yang cukup
4. Minum air putih yang cukup
Monitoring dan follow up
• Pemantauan gejala dan tanda baru terkait perjalanan penyakit dengan efek
samping yang terjadi selama penggunaan.
• Melakukan pemantauan tekanan darah

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)


• Mengedukasikan ke pasien agar melakukan diet yang seimbang (seperti
mengonsumsi sayuran, buah-buahan dan makanan yang mengandung zat
besi)
• Menginformasikan ke pada pasien untuk istirahat bila merasa lelah
• Menginformasikan pasien agar meminum air putih yang cukup dengan
teratur.
• Menginformasikan cara penggunaan obat yang benar pada pasien.
PERAN
APOTEKER
1. Menginformasikan pasien bahwa penggunaan bicnat di hentikan karena pasien
tidak mengalami asidosis.
2. Memberi informasi kepada pasien bahwa penggunaan asam folat bisa di naikkan
dosisnya apabila pasien mengalami anemia ringan.
3. Mengedukasi pasien agar pasien mengkonsumsi makanan bergizi dan buah segar
yang banyak mengandung vitamin.
4. Mengedukasi pasien untuk melakukan diet seimbang.
5. Mengedukasi pasien untuk beristirahat dan minum air putih dengan cukup.
6. Mengedukasi pasien untuk berolahraga secara teratur.
7. Mengedukasi pasien untuk rutin melakukan pemantauan tekanan darah.
8. Mengedukasi pasien tentang cara penggunaan obat dengan benar.
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai