Anda di halaman 1dari 12

RUTE PEMBERIAN

ANI ANGGRIANI, M.SI.,APT


rute pemberian obat

obat diberikan untuk mendapatkan daya kerja


sistemik,yaitu masuk kedalam sirkulasi umum yang
selanjutnya didistribusikan ke seluruh tubuh,pada
pemberian obat, memilih rute pemberian yang tetap
sangat penting karena absorpsi ,awal kerja, obat dan sifat
respons farmakologis dipengaruhi rute pemberian
oral

adalah rute pemberian obat melalui mulut. Pengobatan


oral tidak diberikan kepada klien yang muntah, atau dalam
keadaan koma. Sedian tablet, sirup,elixir,suspensi,dll.
Melewati fase farmasetik dan farmakokinetik secara
lengkap. Pada keadaan khusus dapat diberikan
menggunakan alat ngt nasogastrik tube.
Sublingual

Diletakkan dibawah lidah atau bukal diletakkan diantara


pipi dan gusi dibiarkan pada tempatnya sampai semuanya
diabsorpsi. Jangan berikan makanan atau cairan selama
obat masih ada Ditempatnya. Contoh obat jantung
isdn,nifedipin.
Transdermal

Obat transdermal tersimpan didalam patch yang


ditempelkan padakulit, dan mempunyai efek sistemik.
Obat transdermal lenih menjamin kadar dalam darah
yang konsisten dan menghindari Problem absorpsi
gastrointestinal yang menyertai produk yang dipakai
melalui oral. Contoh obat Kardiovaskular, hormon,dll.
Topikal

Obat topikal diberika pada kulit atau mukosa dengan


dioleskan atau diteteskan. Diabsorpsi di kulit, Biasanya
mempunyai efek lokal. Biasanya diberikan pada
kulit,mata,hidung,dan vagina.
Rektal

Pengobatan yang diberikan dengan cara supositoria dapat


diberikan melalui rektal baik untuk efek Lokal maupun
sistemik.bnyak kapiler keci-kecil didaerah rektum akan
mempercepat absorpsi yang aman untuk menghindari first
pass efect.
Vaginal

Supositoria vaginal mirip dengan supositoria rektal.


Umumnya obat dimasukan ke dalam vagina Dengan
aplikator. Metode yang aman unyuk menghindari first pass
efect.
Inhalasi nebulizer

Biasanya digunakan obat dalam bentuk larutan kemudian


di proses dengan alat menjadi uap dan Diisap dialirkan ke
mulut hidung kemudian diabsorpsi oleh alveolus. Obat
yang digunakan seperti Obat untuk gangguan pernafasan
nacl, artroven ventolin,dll.
Parenteral

Teknik pemberian ini harus mendapatkan perhatian yang


khusus karena :
Menjaga kesterilan alat dan obat dalam proses
Menggunakan teknik/keahlian khusus
Perhitungan dosis yang rumit
Potensi kecelakaan kerja terhadap perugas
Mencegah penularan penyakit dan infeksi nosokomial
Banyaknya metode dan tempat penyuntikan, tidak boleh
tertukar
Harus menggunakan pe;arut yang tepat
Dapat menggunakan alat khusus (infus)
Macam macam teknik pemberian parenteral
Intradermal : pembrian obat secara sunrikan didalam kulit
dengan efek lokal. Dipakai untuk pengamatan reaksi
peradangan terhadap protein asing
Subkutan : Pemberian obat secara suntikan dibawah kulit,
denagnefek sistemik. Lokasi suntikan dipilih dimana
terdapat bantalan lemak dengan ukuran yang memadai
yaitu pada abdomen, paha atas, punggung bagian atas,
lengan atas, sisi lateral, paha sisi lateral. Dipakai untuk
dosis kecil obat-0bat yang tidak mengiritasi kulit, larut
dalam air
Intramuskular : pemberian obat secara suntiakn di dalam
otot, dengan efek sistemik. Biasanya efek obat yang lebih
cepat daripada subkutan. Diapkai untuk obat yang
mengiritasi, suspensi dalam air, dan larutan dalam minyak.
Lokasi untuk suntikan dipilih di daerah dengan ukuran
otot yang memadai dan terdapat pembuluh darah yang
besar. Lokasi yang lebih disukai adalah ventrogluteal, astus
lateralis (pada anak-anak)
Intravena : pemberian obat melalui pembuluh darah vean,
dengan efek sistemik dan tingkat absorpsinya lebih cepat
daripada im dan subkutan. Tempat yang lebih disukai
adalah vena perifer yang mudah dicapai (contoh: vena
sefalika atau kubtiki dari lengan, vena dorsalis dari tangan).

Anda mungkin juga menyukai