Anda di halaman 1dari 44

REFLEKSI KASUS

“Stroke Hemoragik”

Dosen pembimbing:
dr. Siti Istiqomah, Sp.S

Disusun Oleh:
Rufaida Amaturrohman 30101307071

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang


2017
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sembir RT II/RW VII Boja, Kendal
Status : Menikah
Tanggal Masuk RS : Minggu, 27 Agustus 2017
No RM : 544xxx
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 2
September 2017, di bangsal Alamanda pukul 14.00 WIB.

1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

 Keluhan Utama : Lemah anggota gerak atas dan bawah sebelah


kanan
 Riwayat Penyakit Sekarang :
 Lokasi :anggota gerak atas dan bawah sebelah kanan
 Onset :Mendadak + 1 Jam sebelum masuk rumah sakit
 Kualitas :
◦ Anggota gerak atas kanan bisa melawan gravitasi
◦ Anggota gerak bawah kanan bisa melawan gravitasi dan menahan ringan
◦ mengganggu aktivitas sehari-hari.
 Kuantitas : Kelemahan anggota gerak kanan dirasakan terus-
menerus.
 Kronologis :
+ 1 jam SMRS tepatnya hari sabtu malam pukul 22.00 WIB ketika
pasien duduk dan akan menuju kamar mandi, tiba-tiba pasien
tidak bisa bergerak dan merasakan tubuh sebelah kanan
kesemutan, kemudian pasien merasa mual, dan sakit kepala,
muntah, pasien merasa bicaranya pelo. Pasien langsung dibawa ke
instalasi gawat darurat RSUD Tugurejo Semarang untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
 Faktor memperberat : -
 Faktor memperingan : -
 Gejala penyerta : penurunan kesadaran (-),
kejang (-), mual (+), muntah(+), nyeri kepala (+), demam (-),
tersedak dan sulit menelan (-), bicara pelo (+), BAB dan BAK
normal.
2. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit seperti ini sebelumnya : disangkal


Riwayat stroke : disangkal
Riwayat hipertensi : Riwayat hipertensi tidak
terkontrol selama 4 tahun
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat trauma kepala : disangkal
Riwayat merokok : pasien memiliki kebiasaan
merokok
Riwayat kolesterol tinggi : disangkal
Riwayat Alergi :disangkal
 Riwayat Penyakit Keluarga :
 Riwayat sakit serupa : disangkal
 Riwayat Hipertensi : disangkal
 Riwayat DM : disangkal

 Riwayat sosial ekonomi


Pasien bekerja sebagai buruh. Biaya pengobatan
BPJS non PBI Kesan ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : sakit sedang
 Kesadaran : Komposmentis
 GCS : E4M6V5
 Status Gizi : Baik
 Vital Sign
1. Tekanan darah : 200/130 mmHg
2. Nadi : 80 x/menit, irama
regular, teraba kuat
3. Nafas : 20 x/menit
4. Suhu : 36oC (axiller)
Status generalis :
Kepala : Bentuk : mesochepal, nyeri tekan(-).
Mata : Reflek cahaya +/+, edem palpebra -/-,
pupil bulat isokor 3mm /3mm
Hidung : Nafas cuping (-), deformitas (-), secret (-)
Telinga : Serumen (-), nyeri mastoid (-), nyeri tragus (-),
kurang pendengaran -/-
Mulut : Lembab (+), sianosis (-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-), pembesaran tiroid (-)
 Status Internus

 Thorax
 Inspeksi :
◦ Pergerakan dinding dada simetris.
◦ Retraksi intercostal (-/-).
◦ Penggunaan otot-otot bantu pernapasan (-)
 Palpasi :
◦ Nyeri tekan (-/-) , tidak teraba massa
◦ Vokal fremitus (sulit dinilai).
◦ Iktus cordis teraba di ICS V linea midklavikularis kiri.
 Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
 Auskultasi :Vesikuler +/+, ronkhi -/- , wheezing -/- , murmur (-), gallop (-)

 Abdomen
 Inspeksi : warna seperti kulit sekitar
 Palpasi
◦ Nyeri tekan : (-)
◦ Hepar : Tidak teraba pembesaran
◦ Splen : Tidak teraba
◦ Ballotement :- / -
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : Bising usus (+) N
 STATUS NEUROLOGIS
 Kesadaran : Compos Mentis
 Kuantitatif (GCS) : E4M6V5
 Mata : Pupil isokor, reflek
cahaya (+/+)
 Status Psikis
 Tingkah laku : normoactive
 Perasaan hati : euthymic
 Orientasi : baik
 Daya ingat : baik
 Kecerdasan : baik
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
Nervus Cranialis
 N. I ( Olfaktorius )
 Daya pembau ( kanan ) dalam batas normal (kiri) dalam batas
normal
 N. II (Optikus )

Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri


Daya pengelihatan Dalam batas normal Dalam batas normal

Medan Penglihatan Dalam batas normal Dalam batas normal


PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
Nervus Cranialis
 N. III ( Okulomotorius )
Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri
Ptosis (-) (-)
Gerak mata keatas Dalam batas normal Dalam batas
normal
Gerak mata ke bawah Dalam batas normal Dalam batas
normal
Gerak mata medial Dalam batas normal Dalam batas
normal
Ukuran pupil ± 3mm ± 3mm
Bentuk pupil Bulat reguler Bulat reguler

Reflek cahaya langsung (+) (+)

Reflek cahaya konsesuil (+) (+)

Reflek akomodasi (+) (+)


Strabismus divergen (-) (-)
Diplopia (+) (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
Nervus Cranialis
 N. IV (Trochlearis )

Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri

Gerak mata lateral Dalam batas Dalam batas


bawah normal normal

Strabismus konvergen (-) (-)


PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis Pemeriksaan Kanan Kiri

Nervus Cranialis Mengigit Dalam batas Dalam


normal batas
 N. V (Trigeminus) normal
Membuka mulut Dalam batas Dalam
normal batas
normal
Sensibilitas muka Dalam batas Dalam
atas normal batas
normal
Sensibilitas muka Dalam batas Dalam
tengah normal batas
normal
Sensibilitas muka Dalam batas Dalam
bawah normal batas
normal
Reflek kornea (+) (+)
Reflek Masseter (+) (+)
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
Nervus Cranialis
 N. VI ( Abdusen )

Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri

Gerak mata lateral Dalam batas Dalam batas


normal normal

Strabismus konvergen (-) (-)

Diplopia (+) (-)


PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
Nervus Cranialis
 N. VII ( Fasialis )

N VII. (FASIALIS) Kanan Kiri

Kerutan kulit dahi Normal Normal


Kedipan mata Normal Normal
Lipatan naso-labia Normal Normal
Sudut mulut Normal Normal
Mengerutkan dahi Normal Normal
Mengerutkan alis Normal Normal
Menutup mata Normal Normal
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
Nervus Cranialis
 N. VIII (Akustikus)

Pemeriksaan Kanan Kiri


Mendengar suara berbisik Dalam batas Datas batas
normal normal

Mendengar detik alroji Dalam batas Dalam batas


normal normal
PEMERIKSAAN FISIK
 N. IX ( Glossopharingeus )

Pemeriksaan Kanan Kiri


Arkus faring Dalam batas Dalam batas
normal normal

Sengau (-) (-)


Tersedak (-) (-)

 N. X ( Vagus )
Pemeriksaan Kanan Kiri

Arkus faring Dalam batas Dalam batas


normal normal

Bersuara (+) (+)


Menelan (+) (+)
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
Nervus Cranialis
 N. XI ( Aksesorius )
Pemeriksaan Kanan Kiri

Memalingkan kepala Dapat melawan Dapat melawan


tahanan tahanan

Sikap bahu Dalam batas normal Dalam batas


normal

Mengangkat bahu Dalam batas normal Dalam batas


normal

Trofi otot bahu (-) (-)


PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
Nervus Cranialis
 N.XII ( Hipoglossus )

N XII. Kanan Kiri


(HIPOGLOSUS)

Arkus faring Simetris


Artikulasi Jelas
trofi otot lidah (-)
Tremor lidah (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
8) Motorik
a. Anggota gerak atas

Inspeksi Kanan Kiri

Drop hand Negatif Negatif

Pitcher’s hand Negatif Negatif

Warna Kulit Sama seperti Sama seperti


warna sekitar warna sekitar

Claw hand Negatif Negatif

Kontraktur Negatif negatif


PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
a. Anggota gerak atas
Palpasi

Tangan Kanan Kiri


Gerakan normal normal

Kekuatan 333 555

Tonus normal normal

Trofi eutrofi eutrofi

Sensibilitas

- Nyeri Positif (+) Positif (+)

- Suhu Tidak dilakukan Tidak dilakukan

- Raba terasa terasa


PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
b. Anggota gerak bawah
Inspeksi

Inspeksi Kanan Kiri

WarnaKulit Sama seperti warna Sama seperti warna


sekitar sekitar

Kontraktur - -
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Neurologis
b. Anggota gerak bawah
Palpasi
Tungkai atas Kanan Kiri

Gerakan Normal Normal

Kekuatan 333 555

Tonus Normal Normal

Trofi eutrofi eutrofi

Sensibilitas

- Nyeri + +
Tidak Tidak
- Termis
dilakukan dilakukan
- Raba terasa Terasa
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Reflek Fisiologis

Refleks Fisiologis Kanan Kiri

Biceps + normal + normal

Triceps + normal + normal

Radius + normal + normal

Ulna + normal + normal

Patella + normal + normal

Achilles + normal + normal


PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Reflek Patologis

Refleks Patologis Kanan Kiri


Babinski - +
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Tes Lasegue - -
Gonda - -
Rossolimo - -
Mendel-Becterew - -
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
 Siriraj GEJALA/TANDA PENILAIAN INDEKS SCORE

score Kesadaran (1) Kompos mentis x 2,5 0


(2) Mengantuk
(3) Semi koma/koma
Muntah (1) Tidak x2 2
(2) Ya
Nyeri Kepala (1) Tidak x2 2
(2) Ya
Tekanan Darah Diastolic x 10% 13

Ateroma (1) Tidak x (-3) 0


a. Diabetes Mellitus (2) Ya
b. Angina Pectoris
c. Klaudikasio intermiten
Konstanta -12 -12

HASIL SSS -5
 Interpretasi Siriraj Stroke Score
 Score> 1 : Perdarahan supratentorial
 Score <-1 : Infark Serebri
 Score -1 s/d 1 : Meragukan

 Gadjah Mada Score


 Penurunan kesadaran (-)
 Muntah (+)
 Reflek babinsky (-)
Hasil : stroke hemoragik
 DIAGNOSIS
 Diagnosis Klinik : Hemiparesis dextra spastik
 Paresis N. III, IV,VI dan XII
dextra sentral
 Diagnosis Topik : Hemisfer sinistra
 Diagnosis Etiologik : Suspek Stroke Hemoragik
Hipertensi grade II

 RENCANA AWAL
 Daftar Masalah :
 Suspek stroke hemoragik
 Hipertensi grade II
Rencana Diagnosis
 Usulan pemeriksaan:
 CT Scan kepala tanpa kontras
 Laboratorium (Darah rutin, profil lipid, GD I/II)
 EKG

Rencana Terapi
 Medika mentosa :
 Infus RL 20 tpm
 Inj. Citicholin 2x 250 mg
 Inj. manitol 125 cc/ 6 jam
 Asam tranexamat 3 x 1 gr (po)
 Amlodipin 1x 5 mg (po)
 Program rehabilitasi medik ( fisioterapi )

 Non medika mentosa :


 Bed rest
 Diet rendah garam, lemak, dan kolesterol
 Fisioterapi
 Edukasi
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit
stroke
 Menjelaskan tentang pencegahan stroke berulang
 Minum obat dan kontrol teratur
 Menjelaskan kepada pasien untuk mengikuti program
fisioterapi secara rutin
 Beri dukungan kepada pasien agar pasien tidak depresi
 Diet rendah garam dan lemak

 PROGNOSIS
 Ad vitam : dubia ad bonam
 Ad fungsionam : dubiaad bonam
 Ad sanationam : dubiaad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
 Stroke adalah hilangnya sebagian fungsi otak yang terjadi
secara mendadak atau tiba-tiba akibat dari sumbatan atau
pecahnya pembuluh darah otak. Tanpa oksigen dan nutrisi
penting yang dialirkan bersama dengan darah, sel otak
akan rusak atau mati dalam beberapa menit.WHO
mendefinisikan stroke sebagai manifestasi klinik dari
gangguan fungsi serebral. Baik fokal maupun menyeluruh
yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24
jam, atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukan
penyebab selain daripada gangguan vaskuler.
 Stroke merupakan salah satu sindrom neurologi yang
merupakan ancaman terbesar menimbulkan kecacatan
dalam kehidupan manusia. Di Amerika Serikat, stroke
menempati urutan ketiga penyebab kematian setelah
penyakit jantung dan kanker. Di Indonesia, data nasional
stroke menunjukkan angka kematian tertinggi 15,4%
sebagai penyebab.
FAKTOR RESIKO
 Hipertensi
 Penyakit Katup Jantung
 Diabetes Mellitus
 Merokok
 Riwayat keluarga, alkohol, pil kontrasepsi
KLASIFIKASI

Perdarahan intraserebral ( PIS )


• Perdarahan intraserebral disebut juga perdarahan
intraparenkim atau hematoma intrakranial. Stroke
jenis ini terjadi karena pecahnya arteri otak.
Perdarahan subarakhnoid
• Perdarahan subarakhnoid terjadi ketika pembuluh
darah di luar otak mengalami ruptur. Hal ini
menyebabkan daerah di antara tulang tengkorak
dan otak dengan cepat terisi darah
GAMBARAN KLINIS
 Perdarahan Sub Dural
◦ nyeri kepala progresif,
◦ ketajaman penglihatan mundur akibat edema papil yang terjadi,
◦ tanda-tanda defisiensi neorologik daerah otak yang tertekan.
 Perdarahan Sub Araknoid
◦ Gejala prodormal : nyeri kepala hebat dan akut
◦ Kesadaran sering terganggu, dari tidak sadar sebentar, sedikit delirium sampai koma.
◦ muntah, berkeringat, menggigil, dan takikardi.
◦ sering disertai peningkatan kadar gula darah, glukosuria dan albuminuria.

 Perdarahan Intra Serebral


◦ Gejala prodormal : kecuali nyeri kepala karena hipertensi.
◦ mual, muntah
◦ hemiparesis.
◦ Kesadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma
SKOR STROKE
 Skor Siriraj
 ( 2,5 x derajat kesadaran ) + ( 2 x
vomitus ) + ( 2 x nyeri kepala ) + (
0,1 x tekanan diastolik ) – ( 3 x
petanda ateroma ) – 12
 Skor >1 : SH
 -1 sd 1 : perlu CT scan
 <-2 : SNH
 Algoritma Stroke Gadjah Mada
PENATALAKSANAAN
 Tindakan Operatif
◦ Pertimbangan untuk melakukan operasi
biasanya bila perdarahan berada di daerah
superficial (lobar) hemisfer serebri atau
perdarahan sereberal.
◦ Berdasarkan data mortalitas pasca operasi,
disimpulkan bahwa waktu untuk operasi
adalah antara pasca perdarahan.
 Konservatif
 Pencegahan peningkatan tekanan intrakranial lebih lanjut.
Upaya pencegahan peningkatan tekanan intrakranial (TIK) lebih
lanjut adalah pengendalian hipertensi dan pengobatan kejang.
Seperti beta bloker, antikonfulson yang dianjurkan adalah diazepam.
 Pengendalian peningkatan tekanan intrakranial.
Secara umum terapi untuk hipertensi intrakranial meliputi
hiperventilasi, diuretika, dan kortikosteroid.
manitol (0,25-1,0 gr/Kg BB) dapat menurunkan TIK secara cepat,
sering diberikan bersama-sama dengan hiperventilasi pada kasus
herniasi otak yang mengancam.
KOMPLIKASI
 Bekuan darah (Trombosis)
Mudah terbentuk pada kaki yang lumpuh menyebabkan
penimbunancairan,pembengkakan (edema) selain itu juga dapat
menyebabkan embolisme paru yaitu sebuah bekuan yang terbentuk
dalam satu arteri yang mengalirkan darah ke paru.
 Dekubitus
Bagian tubuh yang sering mengalami memar adalah pinggul, pantat,
sendi kaki dan tumit. Bila memar ini tidak dirawat dengan baik maka
akan terjadi ulkus dekubitus dan infeksi.
 Pneumonia
Pasien stroke tidak bisa batuk dan menelan dengan sempurna, hal ini
menyebabkan cairan terkumpul di paru-paru dan selanjutnya
menimbulkan pneumoni.
 Atrofi dan kekakuan sendi (Kontraktur)
Hal ini disebabkan karena kurang gerak dan immobilisasi.
 Depresi dan kecemasan
PROGNOSIS
 Tergantung juga dari seberapa besar perdarahan
yang terjadi. Dan juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
1.Tingkat kesadaran : sadar 16% meninggal,
somnolen 39% meninggal, stupor meninggal 71%,
dan koma meninggal 100%.
2.Usia : pada usia 70 tahun atau lebih, angka
kematian meningkat tajam.
3.Jenis kelamin :laki-laki lebih banyak 61% yang
meninggal daripada perempuan 41%.
4.Tekanan darah tinggi prognosis jelek.
5.Lain-lain : cepat dan tepatnya pertolongan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai