iv
ABSTRAK
Buah jambu biji adalah tanaman buah yang berjenis perdu dan memiliki
kandungan likopen dan vitamin C yang sangat tinggi yang dapat merangsang
pembentukan kolagen untuk mengatasi berbagai jenis masalah pada kulit wajah.
Daging buah jambu biji merupakan salah satu bagian yang paling banyak
mengandung vitamin C, dimana daging buah tersebut dapat diolah menjadi
masker wajah, salah satunya berupa masker gel peel off. Masker gel peel off
merupakan sediaan topikal yang berbentuk gel dan diaplikasikan ke kulit dalam
15-30 menit hingga mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film
transparan yang elastis, sehingga mudah dikelupas. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)
dapat diformulasikan dalam sediaan masker gel peel off dan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan konsentrasi sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)
penelitian ini dilakukan secara eksperimental meliputi pemeriksaan fisik yaitu
organoleptis, homogenitas, uji pH, daya sebar, viskositas, waktu kering, dan uji
stabilitas sediaan selama 21 hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan FII memenuhi persyaratan sifat fisik yang paling baik yaitu sediaan
homogen tidak terdapat butiran kasar, pH sediaan 5,8 sesuai dengan pH kulit 4,5-
6,5, memiliki daya sebar 5,1, viskositas 7966,87 cp, dan waktu kering 21,42
menit.
Kata kunci: Masker gel peel off, Sari Buah, jambu biji, Psidium guajava L
v
ABSTRACT
Guava fruit is a shrub type fruit plant and contains very high levels of lycopene
and vitamin C which can stimulate the formation of collagen to overcome various
types of problems in facial skin. The flesh of the guava fruit is one of the parts that
contains the most vitamin C. The flesh of the fruit can be processed into facial
masks, one of which is a peel off gel mask. Peel off gel mask is a topical
preparation in the form of a gel and is applied to the skin within 15-30 minutes
until it dries, this preparation will form an elastic transparent film layer, so it is
easy to peel off. The purpose of this study was to determine whether red guava
juice (Psidium guajava L.) could be formulated into a peel off gel mask
preparation and to determine the effect of different concentrations of red guava
juice (Psidium guajava L.). physical examination, namely organoleptic,
homogeneity, pH test, spreadability, viscosity, dry time, and stability tests for 21
days. Based on the results of the physical examination, it was shown that FII met
the requirements for the best physical properties, namely homogeneous
preparations without coarse grains, pH of the preparation of 5.8 in accordance
with skin pH 4.5-6.5, having a spreading power of 5.1, viscosity of 7966,87cp, and
dry time of 21.42 minutes.
Keywords: Peel off gel mask, Fruit juice, Guava, Psidium guajava L.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kesehatan dan rahmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi ini dengan judul “Formulasi dan Evaluasi Sediaan
Masker Gel Peel Off Dari Sari Buah Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.)
dengan baik.
Pada penulisan skripsi ini, penulis menyadari telah banyak melibatkan
berbagai pihak yang memberikan bimbingan, bantuan, saran, kerja sama, dan
dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:
1. Bapak Dr. Jarulis, S.Si., M.Si selaku Dekan FMIPA Universitas Bengkulu
yang telah memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
2. Bapak apt. Dwi Dominica, S.Farm., M.Farm selaku Ketua Program Studi S1
Farmasi Universitas Bengkulu sekaligus selaku dosen penguji II yang telah
memberikan motivasi, petunjuk, serta arahan kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Ibu apt. Delia Komala Sari, S.Farm., M.Farm selaku dosen pembimbing utama
yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan dukungan,
masukan, serta ilmu sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
4. Bapak Dr. Charles Banon, S.Pd., M.Si selaku pembimbing pendamping dan
pembimbing akademik yang telah membimbing dan memberikan masukan,
saran serta dukungan kepada penulis selama proses penulisan skripsi sehingga
penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Ibu Prof. Dr. Morina Adfa, S.Si, M.Si selaku penguji I yang telah memberikan
dukungan, saran, masukan dan nasehat demi perbaikan skripsi ini.
6. Ibu apt. Dwi Dominica S.Farm., M.Farm, selaku penguji II yang telah
memberikan dukungan, saran, masukan dan nasehat demi perbaikan skripsi
ini.
7. Seluruh dosen, staf, dan administrasi Program Studi S1 Farmasi Jurusan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Bengkulu yang telah memberikan ilmu dan dukungan selama proses
perkuliahan ini.
8. Kepada keluarga khususnya ayahanda tercinta (Zudedi), ibunda tercinta
(Martalena S.Pd), kakakku tercinta (Lidya Agustin S.T., M.T), dan adekku
(Rizki Maulana) serta keponakanku (Muhammad Razka Pratama) yang tidak
hentinya memberikan doa, dukungan, semangat, saran serta masukkan dalam
segala hal sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Waldi Apri Irawan S.Kom yang selalu membantu selama proses penelitian,
memberikan nasehat, motivasi, dan semangat kepada penulis.
vii
10. Teman-teman seperjuangan yang memberikan saran, masukkan, nasehat, serta
motivasi. Khususnya orang-orang terdekat (Wiya, Dinda, noval) yang telah
meluangkan banyak waktu, tenaga, serta fikirannya dalam membantu dalam
bentuk materil maupun doa kepada penulis.
11. Tim satu pembimbing (Diana, vei, sabil, dilla) terimakasih atas
kebersamaannya dalam penelitian dan perjuangan penyusunan skripsi ini.
12. Teman-teman kosan Sekundang (Mbak Meli, dan Feby) yang selalu
menyemangati, dan memberikan nasehat.
13. Lailaturrahmi yang menasehati, mendengarkan keluh kesahku, mendoakan,
dan memberikan semangat kepada penulis.
14. Teman-teman seperjuangan Codein anak sulung S1 Farmasi 2018 yang telah
berjuang bersama dan memberikan semangat serta dukungan yang luar biasa
selama proses dalam menempuh pendidikan di S1 Farmasi Universitas
Bengkulu.
15. Seluruh teman-teman dan kerabat yang tidak bisa saya sebutkan Namanya satu
per satu, saya haturkan terimakasih banyak atas doa dan dukungannya selama
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan
senang hati. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan.
viii
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Motto:
Jika kamu bisa memimpikannya, maka kamu bisa melakukannya.
Perbanyak bersyukur, kurangi mengeluh. Buka mata, jabarkan telinga,
perluas hati. Sadari kamu ada sekarang, bukan kemarin atau besok,
nikmati setiap proses dan momen dalam hidup, berpetualang.
Persembahan:
Dengan segala puji syukur kepada Allah SWT dan atas dukungan dan do’a
dari orang-orang tercinta, akhirnya Skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati dan rasa syukur Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Skripsi ini saya persembahkan sepenuhnya kepada dua orang hebat dalam
hidup saya, Papa dan Mama (Zudedi dan Martalena). Keduanya lah yang
membuat segalanya menjadi mungkin sehingga saya bisa sampai pada tahap di
mana skripsi ini akhirnya selesai. Betapa tak ternilai kasih sayang dan
pengorbanannya. Terima kasih atas segala pengorbanan, nasihat dan doa baik
yang tidak pernah berhenti kalian berikan kepadaku.
Kakakku tercinta (Lidya Agustin), dan adik ku tersayang (Rizki Maulana)
serta keponakanku (Muhammad Razka Pratama) yang tidak hentinya
memberikan doa, dukungan, semangat, saran serta masukkan dalam segala
hal.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ iv
ABSTRAK......................................................................................................... v
ABSTRACT....................................................................................................... vi
MOTTO dan PERSEMBAHAN...................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 3
1.4.1 Bagi Universitas................................................................... 3
1.4.3 Bagi Peneliti Lain................................................................. 3
1.5 Batasan Masalah........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 4
2.1 Deskripsi Tanaman....................................................................... 4
2.1.1 Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.)............................... 4
2.1.2 Morfologi dan Klasifikasi Jambu Biji................................. 4
2.1.2.1 Klasifikasi Jambu Biji.................................................................. 4
2.1.2.2 Morfologi Jambu Biji................................................................... 5
2.1.3 Manfaat Tanaman Jambu Biji.............................................. 5
2.1.4 Kandungan Kimia Buah Jambu Biji Merah......................... 6
2.2 Kulit ............................................................................................. 7
2.2.1 Struktur kulit........................................................................ 7
2.2.2 Fungsi kulit.......................................................................... 8
2.2.3 Jenis-jenis kulit.................................................................... 9
2.3 Masker........................................................................................... 10
2.3.1 Jenis-jenis Masker................................................................ 11
2.3.2 Fungsi Masker...................................................................... 11
2.3.3 Masker Gel Peel Off............................................................ 12
2.3.4 Komponen Masker Peel Off................................................ 13
2.3.5 Evaluasi Sediaan Masker Peel Off....................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 17
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian....................................................... 17
3.2 Sampel Penelitian.......................................................................... 17
3.3 Alat dan Bahan.............................................................................. 17
x
3.3.1 Alat....................................................................................... 17
3.3.2 Bahan................................................................................... 17
3.4 Penyiapan Sampel......................................................................... 17
3.4.1 Pengumpulan Sampel.......................................................... 17
3.4.2 Pengolahan Sampel.............................................................. 17
3.5 Formula Sediaan Masker Gel Peel off.......................................... 18
3.5.1 Formulasi masker gel peel off (Reager, 2000)..................... 18
3.6 Rancangan modifikasi formula sediaan masker gel peel off......... 18
3.7 Evaluasi Sediaan........................................................................... 19
3.8 Analisis Data................................................................................. 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 22
4.1 Formulasi Masker Peel Off dari Sari Buah Jambu Biji Merah
(Psidium guajava L.)..................................................................... 22
4.2 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan.......................................... 22
4.2.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis Sediaan............................ 22
4.2.2 Hasil Pemeriksaan Homogenitas Sediaan........................... 23
4.2.3 Hasil Pemeriksaan pH Sediaan........................................... 25
4.2.4 Hasil Pemeriksaan Uji Daya Sebar..................................... 27
4.2.5 Hasil PemeriksanViskositas................................................ 29
4.2.6 Hasil Pemeriksaan Uji Waktu Kering................................. 31
4.2.7 Hasil Pemeriksaan Uji Stabilitas Sediaan........................... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 38
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 38
5.2 Saran............................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 39
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Formulasi sediaan masker gel peeloff sari buah jambu merah...... 18
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis................................................................... 22
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Sediaan masker gel peel off..................... 24
Tabel 4. Data Hasil Pengukuran pH Sediaan Masker Gel Peel Off............. 26
Tabel 5. Hasil Uji Daya Sebar Masker Gel Peel Off................................... 27
Tabel 6. Hasil Uji Viskositas Sebar Masker Gel Peel Off........................... 29
Tabel 7. Hasil Uji Waktu Kering Masker Gel Peel Off............................... 31
Tabel 8. Hasil Uji Stabilitas Sediaan Masker Gel Peel Off......................... 33
Tabel 9. Merupakan uji kesukaan sediaan masker gel peel off.................... 35
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
otot-otot wajah, tidak hanya itu juga berperan sebagai pembersih, pelembab,
penyegar dan pelembut kulit wajah (Nurjanah, 2019).
Salah satu bahan alami yang dapat diolah menjadi masker gel peel off
yaitu buah jambu biji. Tanama buah jambu biji mempunyai banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Damanik dan Chan, 2019), buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat
diformulasikan dalam bentuk sediaan masker krim. Buah jambu biji mengandung
mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder diantaranya yaitu, senyawa
likopen, vitamin C, eugenol, kuercetin, asam ferulat, dan asam galat yang
berfungsi sebagai antioksidan (Rachmaniar dkk, 2016).
Vitamin C pada buah jambu biji sebagian besar terkonsentrasi pada bagian
kulit dan daging bagian luar yang lunak dan tebal (Fitasari dkk, 2018).
Kandungan vitamin C mencapai puncaknya pada saat menjelang buah matang
(Lantana, 2020). Setiap 100 g buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)
menjelang matang mengandung vitamin C sebesar 150,5 mg, matang optimal
130,13 mg, lewat matang sebanyak 132,24 mg dan buah jambu biji merah
setengah matang hanya 38,3 mg. Senyawa likopen merupakan pigmen alami yang
ditemukan pada buah-buahan yang berwarna merah seperti, tomat, semangka serta
buah jambu biji merah. Senyawa likopen yang terkandung pada buah jambu buji
merah dapat di manfaat kan sabagai pewarna alami pada pembuatan formula
masker (Rahayu dkk, 2020).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian
yang berjudul Formulasi Sedian Masker Gel Peel off dari Sari Buah Jambu Biji
Merah (Psidium guajava L.).
4
5
biji biasanya diolah menjadi beragai produk yaitu, sari buah, nektar, sirup, buah
vita, kembang gula, ice cream, jus, yoghurt dan dodol. Jambu biji tidak hanya
dapat dimanfaatkan menjadi olahan makanan dan kerajinan, tetapi juga dapat
digunakan untuk pengobatan (Parimin, 2005). Tanaman jambu biji dapat
mengobati diare, gastroentritis akut, radang tenggorokan, gusi bengkak, damam
berdarah, sariawan, diabetes, dan penyakit jantung (Norlita dan KN, 2017).
Jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Kandungan
vitamin C pada buah jambu biji merupakan bahan dasar yang dapat merangsang
pembentukan dan peningkatan produksi kolagen yang baik untuk mengatasi
masalah pada kulit wajah dan dapat menjaga kekenyalan, kelenturan, serta
kehalusan kulit serta dapat mencerahkan kulit (Norlita and KN, 2017). Selain itu
Buah jambu biji juga mengandung senyawa eugenol yang memberikan aroma
yang khas pada buah (Arief dkk, 2018). Buah jambu biji dapat melindungi tubuh
dari sel kanker dan mencegah rasikal bebas sebagai penyebab penuaan dini pada
kulit karna memiliki aktivitas sebagai antioksidan (Parimin, 2005).
2.1.4 Kandungan Kimia Buah Jambu Biji Merah
Buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) mengandung senyawa
metabolit sekunder yaitu vitamin C, alkaloid, flavonoid, tanin, fenolik, dan
terpenoid, steroid (Harahap dan Nurbaity, 2021). Adapun Metabolit sekunder
pada jambu biji yang memiliki aktivitas antioksidan diantaranya yaitu karotenoid,
dan senyawa fenolik seperti vitamin C, kuersetin, guavin, asam ferulat, asam galat
(Rachmaniar dkk, 2016).
Bagian yang banyak mengandung vitamin C yaitu pada bagian kulit sera
daging buah yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C pada buah jambu biji di
pengaruhi oleh tingkat kematangan buah. Kadar vitamin C mencapai puncak pada
saat menjelang buah matang. pada buah matang kandungan vitamin C yang
terkandung yaitu 150,5 mg, matang optimal 130,13 mg, dan lewat matang
sebanyak 132,24 mg (Padang and Maliku, 2017). Jambu biji merah (Psidium
guajava L.) memiliki senyawa likopen. Likopen merupakan suatu zat pemberi
warna merah pada buah yang dapat manfaatkan sebagai zat pewarna alami. Selain
itu senyawa likopen bermanfat untuk membantu proses regenerasi kulit.
7
2.2 Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak pada bagian luar tubuh. luas
permukaan kulit manusia diperkirakan berkisar antara kurang lebih 2 m2, dan
dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemak atau, sekitar 16% dari berat
badan seseorang. Kulit berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tubuh dari
berbagai macam gangguan dan rangsangan dari luar. Kulit juga bernafas
(respiras), menyerap oksigen yang di ambil dari aliran darah, dan begitu pula
dalam proses pengeluaran karbon dioksida yang banyak dikeluarkan melalui
aliran darah sama seperti jaringan tubuh lainnya. Kulit terdiri dari berbagai
macam warna, misalnya bewarna terang pirang, kuning, sawo matang dan hitam,
bewarna merah muda pada telapak tangan dan kaki, dan bewarna kecoklatan pada
genitalia eksterna orang dewasa (Kusantati ddk, 2008).
2.2.1 Struktur kulit
kuman. Kulit dapat menahan luka-luka kecil, menahan suhu tubuh, mencegah zat
kimia dan bakteri dapat masuk dalam tubuh.
b. Penerima rangsangan
Kulit sangat sensitif dan peka terhadap berbagai rangsangan sensorik yang
berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, getaran dan rabaan.
c. Pengatur panas atau thermoregulasi
Kulit merupakan organ yang berfungsi sebagai pengatur panas antara
tubuh dan lingkungan. Kulit mempertahankan suhu internal tubuh agar tetap
konstan. Panas dapat hilang dengan penguapan keringat sehingga menciptakan
efek pendinginan. Sedangkan ketika suhu dingin maka folikel rambut membantu
menjaga suhu tubuh.
d. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan berbagai zat tertentu yaitu keringat dan kelenjar
keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori dengan membawa garam, yodium dan
zat kimia lain. Air yang keluar dari kulit tidak hanya dikeluarkan melali keringat
tetapi juga melalui penguapan air sebagai pembentukan keringat yang tidak
disadari.
e. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap berbagai zat tertentu, terutama zat yang larut dalam
lemak maka dapat diserap kedalam kulit. Hormon yang terkandung dalam krim
muka dapat masuk melalui kulit dan dapat mempengarui lapisan kulit pada tingkat
lapisan yang sangat tipis.
f. Penunjang penampilan
Berkaitan dengan kecantikan yaitu keadaan tekstur kulit yang tampak halus,
putih dan bersih maka dapat menunjang penampilan dan rasa percaya diri pada
seseorang.
2.2.3 Jenis-jenis kulit
Sebelum melakukan perawatan pada kulit sebaiknya terlebih dahulu
memahami jenis kulit, agar dapat menentukan perawatan yang dibutuhkan sesuai
dengan kondisi kulit. Berdasarkan kondisinya kulit dapat dikelompokkan menjadi
5 jenis, yaitu:
10
1. Kulit normal
Merupakan tipe kulit yang memiliki kadar minyak (sebum) yang
dikeluarkan oleh kulit seimbang pada area T-Zone di atas kedua alis mata
hingga kehidung maupun area hidung. Kulit normal terasa lembut saat
disentuh.
2. Kulit berminyak
Kulit berminyak adalah kulit yang mempunyai kadar minyak
permukaan kulit yang berlebih sehingga tampak mengkilap, kotor dan
kusam. Biasanya jenis kulit ini pori-pori tampak lebih lebar sehingga
menimbulkan kesan kasar dan lengket. Kotoran sangat mudah menempel
pada kulit berminyak sehingga menyumbat saluran minyak yang berpotensi
menimbulkan jerawat pada kulit.
3. Kulit kering
Kulit kering merupakan kulit yang memiliki lemak permukaan yang
kurang sedikit sehingga pada perabaan terasa kering, kasar karna banyak
kulit yang retak. Kulit kering disebabkan oleh kelenjar minyak sangat
sedikit memproduksi minyak. Kulit kering apabila tidak diberikan pelembab
secara rutin maka dapat menimbulkan keriput pada kulit.
4. Kulit sensitif
Kulit sensitif lebih tipis dari jenis kulit lainnya sehingga sangat peka
terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan alergi (allergen). Apabila terkena
alegen, reaksi sangat cepat terjadi. Adapun bentuk reaksi yang terjadi pada
kulit sensistif yaitu timbulnya bercak-becak merah, gatal, iritasi hingga luka
jika tidak dirawat dengan baik.
2.3 Masker
Masker adalah salah satu jenis kosmetik perawatan yang banyak
digunakan saat ini. Masker merupakan produk perawatan yang berupa gel, serbuk,
pasta yang diaplikasikan pada permukaan kulit wajah yang bertujuan untuk
membersihkan, mengencangkan kulit wajah, atau merangsang perbaikan kulit
dengan cara memberikan nutrisi pada kulit. Masker berfungsi untuk
melembabkan, merangsang sel-sel kulit mati, mengeluarkan kotoran dan sel mati
11
yang melekat pada kulit, memperbaiki kondisi kulit berjerawat, bintik hitam,
mencegah dan mengurangi keriput pada kulit (Setiani dan Susanti, 2020).
2.3.1 Jenis-jenis Masker
Menurut Setiani dan Susanti (2020), masker terdiri dari beberapa bentuk
sediaan, yaitu:
a. Tipe peel off
Prinsip dari masker peel off yaitu memanfaatkan filming agent melekat
pada permukaan kulit sehingga pada saat masker kering akan terbentu lapisan film
tipis. Ketika masker dilepaskan maka sel-sel kulit mati dan kotoran pada pori-pori
wajah akan ikut terlepas bersamaan dengan lapisan film tersebut. Masker jenis ini
memiliki kelebihan yaitu dapat membersihkan pori-pori serta komedo, dan juga
dapat mengembalikan kesegaran kulit dan kelembutan kulit.
b. Tipe wash off
1. Tipe mud pack, kegunaan tipe masker jenis ini adalah meghaluskan dan
melembabkan. Adapun keuntungan masker jenis ini adalah
mengandung surfaktan dan air sehingga mampu melunakkan dan
membersihkan sebum pada kulit yang sudah mengeras.
2. Tipe krim, merupakan tipe masker dari krim emulsi minyak dan air.
Kegunaan masker ini untuk melembabkan kulit karena kandungan
minyak tumbuhan serta mampu melunakkan sel-sel kulit mati dan
komedo. Kandungan zat pada masker ini efektif untuk menghidrasi
kulit kering sehingga menjadi kenyal dan halus.
3. Tipe bubuk
c. Tipe sheet
Masker tipe sheet ini biasanya menggunakan bahan non woven yang
diresapi dengan essence. Adapun keuntungan dari tipe sheet yaitu memberikan
efek dingin pada kulit, melembabkan, mencerahkan, sebagai anti-aging dan
sangat nyaman untuk digunakan serta cara penggunaan masker jenis ini terbilang
praktis.
2.3.2 Fungsi Masker
Menurut Ermavianti dan Ani (2020) fungsi dari pengunaan masker wajah
yaitu, sebagai berikut:
12
yang mengering (Ginting, 2015). Masker gel peel off memiliki beberapa manfaat
yaitu mampu merilekskan otot-otot wajah, membersihkan, menyegarkan,
melembabkan dan melembutkan kulit wajah (Vieira, 2009).
Kualitas fisik sediaan masker gel peel off dipengaruhi oleh bahan-bahan
yang ditambahkan kedalam formulasi sediaan. Terdapat dua kompoen utama yang
digunakan untuk membuat masker gel peel off yaitu pembentukan film dan
humektan. Pada formulasi gel, komponen pembentuk film merupakan faktor kritis
yang dapat memenuhi sifat gel yang dihasilkan. Humektan memiliki peran yang
penting dalam pembuatan sediaan gel, humegtan berfungsi untuk menjaga
kestabilan sediaan dengan cara mengabsorpsi lembab dari lingkungan dan
mengurangi penguapan air dari sediaan (Bianti, 2016).
2.3.4 Komponen Masker Peel Off
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat masker gel peel off sebagai
berikut (FI edisi III):
a. Polivinil alkohol (PVA)
Pemerian : Serbuk putih hingga bewarna kream, atau serbuk granul.
Pemerian : Larut dalam air panas, sedikit larut dalam etanol, praktis
tidak larut dalam aseton.
Fungsi : Geling agent dan filming agent, stabilizing agent.
b. Hidroxyl Propyl Methyl Cellulose (HPMC)
Pemerian : Bubuk tidak berbau dan berasa, berwarna cream sampai
putih.
Kelarutan : Larut dalam air dingin, praktis tidak larut dalam
klorofrom, etanol 95% dan eter.
Fungsi : Pembentuk gel, Pengental, penstabil
c. Profilen glikol
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna dan berau, rasa
sedikit manis.
Kelarutan : Larut dengan air, etanol 95%, kloroform, eter. Tetapi tidak
bercampur dengan minyak lemak.
Fungsi : Humektan dan sebagai pelarut
14
d. Trietanolamina (TEA)
Pemerian : Cairan kental higtoskopik, tidak berwarna hingga kuning
pucat, mempunyai bau lemah mirip amoniak.
Kelatutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol 95% dan larut
dalam kloroform
Fungsi : Sebagai sufaktan.
e. Metil Paraben
Pemerian : Serbuk hablur putih halus, tidak berbau dan tidak memiliki
rasa. Tetapi sedikit agak membakar dan di ikuti dengan rasa
tebal.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam gliserol
panas dan dalam lemak nabati panas. Tetapi larut dalam
air mendidih, mudah larut dalam etanol 95%, mudah larut
dalam aseton, eter dan larutan alkali hidroksi.
Fungsi : Agen anti mikroba dalam pembuatan gel dan sebagai
penngawet.
f. Propil paraben
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam etanol 95%, dan
dalam aseton, sukar larut dalam gliserol, agak sukar larut
dalam minyak lemak, dan mudah larut dalam larutan alkali
hidroksida.
Fungsi : Sebagai pengawet.
g. Aquadest
Pemerian : Cairan jernih, tidak bewarna, tidak berbau
Fungsi : sebagai pelarut atau pembawa.
2.3.5 Evaluasi Sediaan Masker Peel Off
Masker gel peel off memiliki karakteristik ideal yaitu tidak memiliki
tekstur partikel yang kasar, tidak toksik, tidak menyebabkan iritasi dan memiliki
kemampuan untuk membersihkan kulit.
15
a. Uji Organoleptis
Untuk mengetahui uji organoleptis suatu sediaan dengan cara melihat
dari bentuk, warna, rasa dan aroma sediaan masker gel peel off yang dapat
dirasakan menggunakan panca indra (Oktavia dkk., 2021). Pengujian
organoleptis dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 21 (Fatmawati dkk, 2020).
b. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui homogen atau tidaknya suatu sediaan yaitu dengan
cara meletakkan sediaan masker gel peel off pada gelas objek dan ditutup
dengan gelas objek lainnya, apabila tidak didapatkan gumpalan atau partikel
pada sediaan maka dapat dikatakan bahwa sediaan homogen, (Oktavia dkk,
2021). Pengamatan dilakuakan tidak menggunakan perbesaran. Pengujian
homogenitas dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 21 (Fatmawati dkk, 2020).
c. Uji pH
Menurut SNI No. 06-6989.11-2004 dalam Rahmawantyd dkk (2015)
menjelaskan bahwa sediaan masker wajah gel peel off yang baik untuk kulit
menurut yaitu pH yang sama dengan pH kulit wajah yaitu 4,5-6,5. Apabila
sediaan yang akan digunakan pada kulit memiliki pH yang lebih kecil dari
4,5 (terlalu asam) maka akan menyebabkan iritasi pada kulit, namun apabila
menggunakan sedian dengan pH lebih dari 6,5 (teralu basa) maka dapat
menimbulkan sisik pada kulit. Pengukuran pH dilakukan menggunakan pH
meter. Tujuan dari pengujian pH yaitu untuk mengetahui apakah sediaan
masker gel peel off memenuhi syarat sediaan masker gel peel off. Pengujian
pH dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 21 (Fatmawati dkk, 2020).
d. Uji Daya Sebar
Dalam pengujian daya sebar dilakukan dengan cara mengukur diameter
sebar sediaan masker gel peel off yang diletakkkan sebanyak 1 gram sediaan
di atas lempeng kaca yang diberi beban 150 gram dan didiamkan selama 1
menit. Daya Sebar yang baik menurut SNI No. 06-2588 yaitu 5-7 cm
(Sunnah dkk, 2018). Pengujian dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 21
(Fatmawati dkk, 2020).
16
e. Uji Viskositas
Pengujian viskositas menggunakan viskometer Brookfield LV dengan
menggunakan spindel no 4 dan rpm 60 (Fatmawati dkk, 2020). Masker gel
peel off diamasukan ke dalam beaker glass. Spindel di atur sesuai dengan
spindel yang digunakan, spindel dicelupkan ke dalam sediaan hingga tanda
batas yang terdapat pada spindel. Diatur kecepatan spindel, dan nilai
viskositas sediaan akan terbaca. Viskositas masker gel peel off yang baik
yaitu sesuai dengan SNI 16-6070-1999 pada range 7.100-83.144 cp
(Sutrisna dkk, 2021). Pengujian dilakukan pada hari ke 0, 7, 14, 21.
f. Uji Waktu Kering
Pengukuran waktu pengeringan sediaan masker gel peel off dilakukan
dengan cara mengoleskan sediaan pada kulit punggung tangan. Tunggu
hingga kering dan bisa untuk dikelupaskan membentuk lapisan film dari
masker gel peel off. Pengukuran waktu pengeringan ini dapat diamati dan
dilakukan pengukuran dengan menggunakan stopwatch. Adapun tujuan dari
pengujian ini yaitu untuk mengetahui berapa lama sediaan masker gel peel
off mengering pada permukaan kulit. Menurut Rahmawanty dkk (2015)
waktu kering yang baik yaitu 15-30 menit. Pengujian dilakukan pada hari ke
0, 7, 14 dan 21 (Fatmawati dkk, 2020).
h. Uji Kesukaan (Hedonic Test)
Uji kesukaan sediaan masker gel peel off dilakukan pada 15
sukarelawan sebagai panelis pria atau wanita berusia 20-25 tahun (Amanah
dkk, 2021). Panelis memberikan penilaian terhadap sediaan masker gel peel
off yang meliputi penilaian warna, aroma, dan tekstur sediaan. Terdapat 5
skala nilai pengujian yaitu, (1) sangat tidak suka, (2) tidak suka, (3) agak
suka, (4) suka, (5) sangat suka (Adhayanti dan Ni, 2022). Adapun cara
pengujian dilakukan dengan cara masing-masing sampel sediaan masker gel
peel off dioleskan pada punggung tangan panelis, dan panelis memberikan
penilaian terhadap warna, aroma dan tekstur dari msaing-masing sampel
sediaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
17
18
menggunakan coper blender, disaring menggunakan kain flanel dan didapat sari
buah jambu biji merah (Psidium guajava L.).
3.5 Formula Sediaan Masker Gel Peel off
3.5.1 Formulasi masker gel peel off (Reager, 2000)
R/ Polivinil alkohol 10 g
Humektan 2-10%
Sulfaktan 2-5%
Alkohol 10-30%
pH buffer pH 4-7
Pengawet q.s
Parfum q.s
Aquadest ad 100
Cara pembuatan:
PVA sebanyak 7 g dimasukkan ke dalam gelas Beaker, kemudian
ditambahkan aquadest panas. PVA dipanaskan diatas hot plate dengan suhu
80oC selama 15 menit sambil diaduk hingga mengembang (masa 1). HPMC
sebanyak 0,5 g dikembangkan dalam 10 ml aquades dan didiamkan selama 15
19
menit (masa 2). Metil paraben 0,1 g, propil paraben 0,025 g, dilarutkan dalam
profilen glikol (masa 3). Lalu, masa 1 ditambahkan ke masa 2 digerus hingga
homogen, selanjutnya ditambahkan masa 3 digerus hingga homogen. TEA
sebanyak 1 g ditambahkan, dan selanjutnya ditambahkan sari buah digerus
hingga homogen. Masker dimasukkan kedalam wadah tube dan diberi label
sesuai dengan formula.
3.7 Evaluasi Sediaan
a. Uji Organoleptis Sediaan Masker Gel Peel Off
Sediaan masker gel peel off dari keempat formula, masing-masing
formula dioleskan pada kaca preparat. Hasil pengujian yang diamati meliputi
warna, bau, dan bentuk sediaan dari masing-masing sampel formula sediaan
masker gel peel off. Pengujian dilakukan 1 hari setelah pembuatan sediaan,
dan selama penyimpanan sediaan setiap 7 hari selama 3 minggu pada suhu
kamar. Pengujian organoleptis pada masing-masing formula masker gel peel
off dilakukan 3x pengulangan dan pengujian dilakukan pada hari 1, 7, 14 dan
21 (Oktavia dkk, 2021).
b. Uji Homogenitas
Sediaan masker gel peel off masing-masing formula dioleskan pada kaca
preparat. Hasil pengamatan dapat dikatakan homogen dapat dilihat dari
terdapat atau tidaknya butiran kasar atau gumpalan pada masing-masing
sampel formula sediaan masker gel peel off (Alipha dkk, 2019). Pengamatan
homogenitas dilakukan tidak menggunakan perbesaran mikroskop. Pengujian
homogenitas pada masing-masing formula masker gel peel off dilakukan
sebanyak 3x pengulangan dan pengujian dilakukan pada hari 1, 7, 14 dan 21.
c. Uji pH
Pada pengujian pH, pH meter dikalibrasi terlebih dahulu dengan
menggunakan larutan dapar pH 4 dan 7. Kalibrasi dilakukan dengan
melarutkan serbuk dapar di dalam 250 ml aquadest. Sebanyak 10 ml larutan
dapar dimasukkan ke dalam gelas beker, selanjutnya pH meter dimasukkan ke
dalam larutan. Jika pH meter menunjukkan nilai yang sesuai dengan larutan
dapar yang digunakan, maka pH meter sudah dapat digunakan. Sebanyak 1
gram sediaan masker dari masing-masing formula diencerkan dalam 10 ml
20
4.1 Formulasi Masker Peel Off dari Sari Buah Jambu Biji Merah (Psidium
guajava L.)
Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan formulasi masker gel peel
off dari sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dengan menggunakan
konsentrasi sari buah yang berbeda, yaitu dibuat menjadi 4 formula dengan variasi
konsentrasi sari buah pada formula F0 (0%), F2 (10%), F3 (12,5%), F4 (15%)
Dengan hasil sebagai berikut:
4.2 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan
4.2.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis Sediaan
Uji organoleptis pada sediaan bertujuan untuk mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi pada tampilan sediaan secara fisik dan dapat dilihat
dengan indra manusia yang meliputi, bentuk, warna, dan aroma pada sediaan
(Putri dkk, 2021). Adapun hasil uji organoleptis sediaan masker gel peel off dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis
Evaluasi Organoleptis
Formula Tekstur Aroma
Warna
F0 Semi padat Putih transparan Khas
F1 Semi padat Merah transparan Khas
F2 Semi padat Merah transparan Khas
F3 Semi padat Merah transparan Khas
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
Setelah dilakukan pengamatan organoleptis sediaan yang dilakukan pada
hari ke 1, 7, 14, dan 21 didapatkan hasil sediaaan masker gel peel off yang stabil
selama masa penyimpanan 21 hari. Sediaan dapat dilihat pada Gambar 3.
22
23
Gambar 3. Sediaan Maker gel peel off dari sari buah jambu biji merah
Menurut Septiani dkk (2011), sediaan gel biasanya memiliki konsistensi
setengah padat dan jernih. Berdasarkan hasil pengamatan Tabel 2. Menunjukkan
bahwa Formula 0, Formula 1, Formula 2, dan Formula 3 memiliki tekstur yang
sesuai yaitu setengah padat, lembut dan jernih. Terdapat perbedaan kekentalan
pada setiap formula sediaan, hal ini dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi sari
buah yang digunakan pada F0, F1, F2, dan F3. Konsentrasi sari buah jambu biji
merah yang digunakan yaitu 0%, 10%, 12,5%, dan 15%. F0 memiliki tekstur
yang lebih kental dibandingkan dengan formula yang lain dikarnakan F0 tidak
dilakukan penambaan sari buah, sedangkan F1 lebih kental di bandingkan F3, hal
ini disebabkan konsentrasi sari buah yang digunakan F3 lebih banyak
dibandingkan F1.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dari keempat sediaan yaitu
terdapat perbedaan warna dan aroma pada F0, dan F1, F2, F3. Pada F0 bewarna
putih dan tidak memiliki aroma, sedangkan pada F1, F2, dan F3 bewarna merah
dan memiliki aroma yang khas. Hal ini disebabkan karna pada F0 tidak dilakukan
penambahan sari buah. F1 mengahasilkan warna sedikit kemerahan, F2 berwarna
merah, sedangkan F3 memiliki warna merah yang lebih pekat. Perbedaan warna
merah pada F1, F2, dan F3 ini disebabkan oleh perbedaan jumlah penambahan
konsentrasi sari buah yang digunakan pada setiap sediaan.
4.2.2 Hasil Pemeriksaan Homogenitas Sediaan
Pengujian homogenitas pada sediaan masker gel peel off bertujuan untuk
mengetahui homogen atau tidaknya suatu sediaan, yang di tandai dengan tidak
terdapatnya butiran atau partikel kasar pada sediaan. Pengujian ini bertujuan untuk
melihat apakah bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan sediaan masker gel
peel off ini sudah tercampur sempurna (Kartika dan Reni, 2018). Pengujian
24
homogenitas ini dapat dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan pada kaca
preparat. Adapun hasil pengujian organoleptis sediaan masker gel peel off dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Sediaan masker gel peel off
Formula Lama Pengamatan (Hari)/ homogenitas sediaan
1 7 14 21
F0 H H H H
F1 H H H H
F2 H H H H
F3 H H H H
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
H : Homogen
TH : Tidak Homogen
Berdasarkan Tabel 3. hasil pemeriksaan homogenitas sediaan selama 21
hari yaitu pada hari ke 1, 7, 14, 21 dengan cara mengoleskan sediaan pada kaca
preparat dilakukan 3 kali pengulangan didapat hasil sediaan homogen, ditandai
dengan tidak terdapatnya partikel atau butiran-butiran kasar pada saat
pengamatan. Adapun syarat masker gel peel off yaitu harus homogen, berdasarkan
hasil yang didapat maka sari buah jambu biji merah dapat di gunakan dalam
sediaan masker gel peel off karna dapat membentuk sediaan masker gel peel off
yang homogen. Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan dapat dilihat pada gambar
4.
6.2
6
5.8 F0
5.6 F1
pH
5.4 F2
5.2 F3
5
1 7 14 21
Hari ke-
masker gel peel off. Berdasarkan hasil pengujian pH dari keempat sediaan, F0
memiliki nilai pH yang lebih tinggi dari pada sediaan lainnya, namun masih
dalam batas nilai pH yang aman untuk digunakan pada kulit. Perbedaan ini
dikarnakan terdapat penambahan sari buah jambu biji kedalam sediaan. Sediaan
yang mengandung sari buah memiliki pH yang lebih asam dibandingkan dengan
sediaan tanpa penambahan sari buah. Perbedaan pH ini di pengaruhi oleh
kandungan flavonoid yang terkandung dalam sari buah yang bersifat asam
(Rompis dkk, 2019). Namun perbedaan pH pada sediaan masih aman karna
rentang nilainyasesuai dengan standar pH kulit menurut SNI 166-4399-1996 yaitu
4,5-6,5.
Dari Gambar 6. dapat dilihat bahwa selama penyimpanan 21 hari
menunjukkan terjadi penurunan pH pada sediaan. Menurut Tanjung (2019), hal ini
disebabkan karena adanya pengaruh dari lingkungan dan wadah penyimpanan
yang kurang baik. Adapun pengaruh lingkungan yang mempengaruhi pH sediaan
yaitu Suhu ruangan pada saat pembuatan, penurunan pH disebabkan karena
masuknya O2 yang bereaksi dengan air dan dapat menyebabkan pH menjadi asam.
pH sediaan di pengaruhui oleh faktor lingkungan seperti suhu serta wadah
penyimpanan yang kurang baik (Rompis dkk, 2019).
4.2.4 Hasil Pemeriksaan Uji Daya Sebar
Pengujian daya sebar pada sediaan bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kemampuan sediaan dapat menyebar pada kulit saat di aplikasikan (Lutfiana dkk,
2021). Dimana diharapkan gel mampu menyebar dengan mudah pada saat
dioleskan tanpa diberikan tekanan yang berarti. Semakin besar daya sebar sediaan
masker maka menunjukkan konsistensi sediaan masker tidak terlalu kental
(Zabaydah dan Selly, 2020). Hasil pemeriksaan daya sebar sediaan masker gel
peel off selama 21 hari, pada hari ke 1, 7, 14, 21 dapat dilihat pada Lampiran 8.
dan pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Daya Sebar Masker Gel Peel Off
Formula Hasil rata-rata Pengukuran Daya Sebar
(cm)/Hari
1 7 14 21
F0 4,5 4,8 5,1 5,5
F1 4,7 5,0 5,3 5,6
F2 5,2 5,5 5,8 6,1
F3 5,7 6,0 6,3 6,5
28
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
Berdasarkan hasil pengujian daya sebar sediaan masker gel peel off
menunjukkan hasil bahwa formula F1 memiliki kemampuan daya sebar lebih
kecil yaitu berkisar antara 4,5-5,5 cm dibandingkan F3 berkisar antara 5,7-6,5
cm. Perbedaan kemampuan sediaan masker gel peel off menyebar dipengaruhi
oleh perbedaan jumlah konsentrasi sari buah yang digunakan pada masing-masing
formula. Semakin banyak konsentrasi sari buah yang ditambahakan pada sediaan
maka akan mempengaruhi viskositas atau kekentalan dari sediaan. F0 memiliki
kemampuan daya sebar yang kecil karna pada F0 tidak dilakukan penambahan
sari buah, sedangkan pada F1, F2, F3 dilakukan penambahan sari buah dengan
konsentrasi 10%, 12,5% dan 15%. Berdasarkan hasil pengukuran daya sebar
maka, konsentrasi sari buah yang ditambahkan mempengaruhi daya sebar sediaan.
Berdasarkan hasil pengujian daya sebar pada keempat formula pada dasarnya
telah memenuhi peryaratan daya sebar yang baik untuk sediaan masker gel peel
off menurut SNI No. 06-2588 yaitu 5-7 cm (Garg dkk, 2002).
Daya Sebar (Cm)
7
6
5
4 F0
3 F1
F2
2
F3
1
0
1 7 14 21
Hari ke-
sari buah yang ditambahkan pada sediaan F3. Berdasarkan hasil pengujian daya
sebar dari F1 dan F3, maka semakin tinggi konsentrasi sari buah jambu biji
merah yang digunakan maka dasa sebar sediaan masker gel peel off akan semakin
luas.
Selama pengamatan 21 hari pada F0, F1, F2, F3 terjadinya peningkatan
daya sebar sediaan, hal ini sejalan dengan terjadinya penurunan nilai viskositas
sediaan. Walaupun selama penyimpanan terjadi peningkatan daya sebar sediaan
tetapi daya sebar yang dihasilkan masih memenuhi standar SNI No 06-2588 yaitu
pada rentang 5-7 cm (Garg dkk, 2002). Daya sebar yang baik yaitu
mengakibatkan zat aktif dapat menyebar dengan baik pada kulit.
4.2.5 Hasil PemeriksanViskositas
Pengujian viskositas pada sediaan bertujuan untuk mengetahui kekentalan
sediaan (Rusli dan Fransisca, 2017). Pengukuran Viskositas pada sediaan masker
gel menggunakan Viskometer Brookfiel dengan menggunakan spindel no 4.
Viskositas sediaan masker gel peel off yang baik memiliki nilai viskositas pada
range 7.100-83.144 cp (Chandira dkk, 2010). Hasil pengukuran viskositas sediaan
masker gel peel off dapat di lihat pada Gambar 8.
8800
8600
8400
8200
8000 F0
Viskositas
7800 F1
7600 F2
F3
7400
7200
7000
6800
Hari 1 Hari 7 Hari 14 Hari 21
Keterangan:
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
Pengujian viskositas sediaan menggunakan spindel no 4 dengan RPM 60,
berdasarkan hasil pengukuran viskositas setiap formula memiliki nilai viskositas
yang berbeda-beda. Pada hari pertama F0 memiliki nilai viskositas 8650,84 cp; F1
8252,67 cp; F2 7966,87 cp; dan F3 7645,49 cp. Berdasarkan hasil pengamatan
viskositas F1 memiliki nilai viskositas lebih besar dibandingkan F2, dan F2
memiliki nilai viskositas yang lebih besar di bandingkan F3. Hal ini dipengaruhi
oleh perbedaan konsentrasi sari buah yang ditambahkan pada sediaan masker gel
peel off. Ketiga formula memiliki viskositas yang baik karna masih dalam rentang
viskositas sediaan masker gel peel off menurut SNI 16-6070-1999 yaitu 7.100-
83.144 cp (Chandira dkk, 2010).
Berdasakan hasil pengujian viskositas selama 21 hari menunjukkan nilai
viskositas mengalami penurunan dapat dilihat pada Gambar 6, yaitu pada hari
ke-1 F1 memiliki viskositas 8252,67 cp, pada hari ke-7 8226,11 cp, hari ke-14
8192,24 cp, dan hari ke-21 8086,35 cp. Terjadi penurunan viskositas sediaan
selama penyimpanan ini dapat disebabkan oleh suhu dan lama waktu
penyimpanan sediaan. Menurut Setiani dan aprilia (2020) semakin tinggi suhu
penyimpanan sediaan maka semakin kecil viskositas sediaan, karena lama waktu
penyimpanan menyebabkan semakin lama sediaan dipengaruhi oleh lingkungan.
Kemasan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi viskositas sediaan karna
wadah penyimpanan yang kurang baik dapat menyebabkan sediaan menyerap uap
air dari luar sehingga dapat menambahkan volume air pada sediaan (Tanjung,
2019).
Berdasarkan hasil pengujian viskositas sedian masker gel peel off tidak
dapat diketahui tipe alir dari sediaan, dikarnakan pengujian viskositas hanya
menggunakan satu RPM yaitu RPM 60. Untuk mendapatkan kurva tipe alir
sediaan, pada saat pengujian harus menggunakan beberapa RPM yang berbeda.
Menurut Muflihunna dkk (2019) masker gel peel off memiliki tipe alir
pseodoplastis, karna adanya viskositas yang menurun seiring dengan
meningkatnya kecepatan (rate of share), meningkatnya tegangan (shearing stress)
31
25
20
F0
Waktu Kering
15
F1
10
F2
5
F3
0
1 7 14 21
Hari ke-
memenuhi persyarat waktu kering sediaan masker gel peel off. Masker gel peel off
yang baik dapat mengering dalam waktu 15-30 menit (Fauziah dkk, 2020). F0
membutuhkan waktu untuk mengering selama 17,45-18,28 menit, F1 selama
20,17-20,34 menit, F2 selama 21,42-21,52 menit, dan F3 selama 23,30-23,43
menit. Keempat formula memenuhi persyaratan waktu kering sediaan masker gel
peel off yang baik.
Perbedaan waktu kering pada F0, F1, F2, F3 disebabkan karna perbedaan
konsentrasi sari buah yang digunakan pada formula yaitu dengan konsentrasi 0%,
10%, 12,5%, dan 15%. Menurut Zaujah dkk (2020), Salah satu faktor yang dapat
mempengarui waktu kering sediaan masker gel yaitu kadar air yang terkandung
pada sediaan, semakin tinggi kandungan air yang terkandung pada sediaan gel
maka semakin lama waktu yang dibutuhkan sediaan untuk mengering dan
membentuk lapisan film. Begitu juga bila kadar air yang terkandung dalam
sediaan sedikit maka waktu yang dibutuhkan sediaan masker gel peel off untuk
mengering lebih cepat.
Berdasarkan hasil evaluasi sediaan selama penyimpanan 21 hari, waktu
kering sediaan mengalami peningkatkan hal ini dikarnakan semakin lama waktu
penyimpanan sediaan maka semakin lama pula sediaan terpengaruhi oleh
lingkungan, seperti pengaruh udara, kemasan yang kurang rapat sehingga udara
masih dapat masuk dan menyebabkan sediaan menyerap udara sehingga
menambah volume air pada sediaan (Tanjung dan Anti, 2019). Walaupun terjadi
peningkatan waktu kering pada keempat formula, tetapi waktu kering dari
keempat formula masih dalam rentang waktu kering yang baik untuk sediaan
masker gel peel off yaitu 15-30 menit (Fauziah dkk, 2020).
4.2.7 Hasil Pemeriksaan Uji Stabilitas Sediaan
Pengujian stabilitas sediaan bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi
perubahan fisik pada keempat formula sediaan masker gel peel off selama waktu
penyimpanan 21 hari. Adapun hasil pengamatan stabilitas sediaan masker selama
21 hari dapat dilihat pada Tabel 8.
33
produk masker gel peel off, dan panelis diminta untuk memberi penilaian terhadap
sediaan masker gel peel off yang di coba mulai dari warna, aroma, dan tekstur.
Pengujian tingkat kesukaan panelis terhadap masker gel peel off dapat dilihat pada
Gambar 11.
Gambar 11. Uji Kesukaan Sediaan Masker Gel Peel Off Pada Panelis
Uji kesukaan ini dilakukan terhadap 15 orang panelis diantaranya 5 orang
laki-laki dan 10 orang perempuan dengan menggunakan teknik random sampling,
dan setiap panelis memberikan tanggapan dan penilaiannya terhadap masing-
masing sampel formula masker gel peel off. Parameter penilaian yang digunakan
meliputi warna, aroma, dan tekstur sediaan masker gel peel off. Berdasakan hasil
pengujian dan pengisian kuesioner oleh panelis dapat dilihat pada Tabel 9.
Merupakan uji kesukaan sediaan masker gel peel off.
Tabel 9. Merupakan uji kesukaan sediaan masker gel peel off
15 4 4 5 5
Jumlah 52 56 67 64
Rata-rata 3,4 3,7 4,4 4,2
Aroma 1 2 3 3 3
2 2 3 4 3
3 4 3 3 3
4 3 4 5 4
5 4 4 4 5
6 2 5 3 4
7 3 4 5 5
8 3 3 4 4
9 3 4 5 4
10 3 4 4 3
11 3 4 3 2
12 3 4 5 4
13 4 4 4 4
14 3 3 4 3
15 3 4 4 4
Jumlah 45 56 60 53
Rata-rata 3,0 3,7 4,0 3,5
Tekstur 1 4 4 5 4
2 4 4 5 3
3 4 5 4 3
4 4 5 5 3
5 4 4 5 3
6 3 5 4 3
7 4 4 4 4
8 3 3 5 3
9 3 4 4 4
10 3 5 4 4
11 4 3 4 4
12 3 4 5 3
13 3 4 4 4
14 3 3 3 3
15 4 4 3 3
Jumlah 53 61 64 51
Rata-rata 3,5 4,0 4,2 3,4
Keterangan:
1 : Sangat tidak suka
2 : Suka
3 : Agak suka (netral)
4 : Suka
5 : Sangat Suka
F0 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 0%
F1 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 10%
F2 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 12,5%
F3 : Formula masker gel peel off dengan sari buah jambu 15%
37
5
4.5
4
3.5
3
Nilai
2.5 F0
2 F1
1.5 F2
1 F3
0.5
0
Warna Aroma Tekstur
Parameter Uji
Gambar 12. Grafik Hasil Uji Kesukaan Warna Sediaan masker gel peel off
Berdasarkan hasil uji kesukaan (Hedonic Test) masker gel peel off dari sari
buah jambu biji merah (Psidium sediaan guajava L.) dengan parameter penilaian
uji kesukaan terhadap warna. Ternyata panelis lebih banyak menyukai warna
sediaan masker gel peel off Formula 2, dengan rata-rata nilai 4,4. Menurut panelis
warna yang dihasilkan pada Formula 2 dengan konsentrasi sari buah 12,5%
memiliki warna yang lebih menarik pada saat dioleskan yaitu bewarna merah
yang tidak terlalu gelap.
Kemudian penilaian uji kesukaan terhadap aroma sediaan menunjukkan F2
lebih banyak disukai panelis dengan nilai rata-rata 4,0. Hal ini dikarenakan
Formula 2 memiliki aroma buah jambu biji yang tidak terlalu berlebihan dan tidak
menyengat dibandingka F3.
Penilaian terhadap tekstur, sediaan F2 memiliki tekstur yang tidak terlalu
kental dan tidak terlalu encer dan lebih mudah untuk di aplikasikan. Sediaan
masker gel peel off F2 lebih banyak di sukai panelis dengan rata-rata nilai 4,
dibandingkan dengan F0, F1, F3.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Buah jambu biji merah (Psiudium guajava L.) dapat diformulasikan menjadi
masker gel peel off dengan konsentrasi sari buah 10%, 12,5%, dan 15%.
2. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, F2 merupakan formula paling baik
dengan konsentrasi sari buah 12,5% memiliki sifat fisik yang paling baik
yaitu sediaan homogen, memiliki pH 5,8 sesuai dengan persyaratan masker
yang baik yaitu 4,5-6,5, memiliki daya sebar 5,1 cm sesuai dengan
persyaratan yaitu 5-7 cm, viskositas 7966,87 cp sesuai dengan viskositas
sediaan yang baik yaitu 7.100-83.144 cp, memiliki waktu kering 21,42
menit sesuai dengan persyaratan waktu kering sediaan yaitu 15-30 menit.
5.2 Saran
1. Formulasi masker gel peel off sari buah jambu biji merah perlu penambahan
zat antioksidan.
2. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
buah jambu biji yaitu menggunakan ekstrak buah jambu biji (Psiudium
guajava L.).
3. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan pembuatan bentuk sediaan lain
dari sari buah jambu biji merah yang dapat bermanfaat di bidang kosmetik.
4. Pada penelitian selanjutnya dapat ditambahkan pengujian iritasi terhadap
sediaan masker gel peel off sari buah jambu biji merah (Psiudium guajava L.).
38
39
DAFTAR PUSTAKA
Adhyanti, E., Ni, L.A.N.N.D. (2022). Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off
Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) dan Minyak Atsiri Serai
Wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle), Journal Of Biological Sciences,
9(1), 101-111.
Alipha, T.P., Amalia, N., Maya, M.N., dan Pertiwi, Y. (2020). Formulasi Sediaan
Masker Gel Peel-Off Antiokksidan Ekstrak Daun Nipah (Nypa Fructicans)
Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 78-86.
Amanah, S., Iif, H.N., Herni, S., Yani, A. (2021). Ekstrak Daun Kelor (Moringa
oleifera L.) Sebagai Bahan Aktif Masker Wajah (Peel Off Mask). Jurnal
Prosinding SNP2M UHAMKA, 1(1), 25-29.
Arief, D.Z., Afrianti, H.L., dan Soemarni. (2018). Karakteristik Fruit Leather
Jambu Biji Merah (Psidium guajava L) Dengan Jenis Bahan Pengisi.
Pasundan Food Technology Journal, 5(1), 76.
Bianti, M. (2016). Kulit Kering pada Usia Lanjut. Journal Continuing Medical
Education-245, 43(10), 737-740.
BPOM (2020). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 14 Tahun
2020.
Damanik, E.R. dan Chan, A. (2019). Formulasi Sediaan Krim Masker dari Sari
Buah Jambu Biji Merah (Psdium guajava L.), Jurnal Dunia Farmasi, 2(3),
114-120.
Dewayanti, D.A. dan Marwiyah (2014). Pemanfaatan Teh Dan Jeruk Nipis Untuk
Mencerahka Kulit Wajah Wanita, Journal of Beauty and Health Education,
3(1), 1-5.
Ermavianti, W.S.D., Susilowati, A. 2020. Perawatan Wajah Badan (Body
Massage), dan Waxing. Yogyakarta: Andi.
Fatmawati, F., Santoso, R., Azhar, D.P., Desvita, N.A., dan Fauziah, R. (2020).
Uji Penghambatan Tirosinase Masker Gel Peel Off Yang Mengandung
Rumput Laut ( Euchema Cotonii ) Dan Whey Kefir, Indonesia Natural
Research Pharmaceutical Journal, 5(1), 94-104.
Fauziah., Rima, M., dan Azmalina, A. (2020). Formulasi dan Uji Sifat Fisik
Masker Peel-Off Dari Ekstrak Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.), Jurnal
Riset Kefarmasian Indonesia, 2(1), 42-51.
Fitasari, P., Syahrir, M., dan Mustarin, A. (2018). Diversifikasi Produk Susu
Pasteurisasi Dengan Penambahan Sari Buah Jambu Biji Merah (Psidium
gujava Linn), Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 4, 69.
Garg, A., Deepika, A., Sanjaya, G., dan Anil, K.S., 2002. Spreading Of Semisolid
Formulations An Update, USA: Pharmaceutical Technologi, 84-104.
Ginting, C.P. (2015) Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan Dari Ekstrak
Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.). Skripsi. Medan: Universitas
Sumatra Utara.
40
Parimin, S.P. (2005). Jambu Biji Budi Daya Dan Ragam Pemanfaatannya, Depok:
Pemberdaya Swadaya.
Putri, R., Jaka, S., dan Dwi, A.A. (2021). Formulasi dan Uji Aktivitas Sediaan
Masker Gel Peel Off Ekstrak Etanol 70% Daun Rambutan (Nephelium
Lappaceum L.) Terhadap Propionibacterium Acnes, Journal Of
Pharmaceutical and Health Research, 2(1), 12-20.
Rachmaniar, R., Kartamihardja, H. dan Merry (2016). Pemanfaatan Buah Jambu
Biji Merah (Psidium guajava Linn.) Sebagai Antioksidan Dalam Bentuk
Granul Effervescent, Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and
Technology, V(1), 10-20.
Rahayu, W.E., Sa,.l’diyah, S.H. dan Romalasari, A. (2020). Pengaruh Waktu
Aplikasi dan Konsentrasi Penambahan Sari Buah Jambu Biji Merah
(Psidium guajava L.) Terhadap Kefir Susu Kambing, Jurnal Agromix, 11(1),
1-8.
Rahmawanty, D., Yulianti, N., dan Fitriana, M. (2015). Formulasi dan Evaluasi
Masker Wajah Peel-Off Mengandung Kuersetin dengan Variasi Konsentrasi
Gelatin dan Gliserin, Jurnal Media Farmasi, 12(1), 17-31.
Rieger, M.M. 2000. Harry’s Cosmetology 8th Edition. New York: Chemical
PublishingCo.Inc.
Rompis, F.F., Paulina, V.Y.Y., dan Widya, A.L. (2019). Formulasi Dan Uji
Efektivitas Antioksidan Sediaan Masker Peel-Off Ekstrak Etanol Daun
Sesewanua (Cleodendron squamatum Vahl), Jurnal Pharmaco, 8(2), 388-
396.
Setiani, R. dan Susanti, A. (2020). ‘Masker Kolang Kaling Khas Jatirejo Page 1',
Gunung Pati, Semarang : LPPM UNNES, 1–64.
Sholikhah, M. dan Apriyanti, R. (2020). Formulasi dan Karakterisasi Fisik Masker
Gel Peel off Ekstrak Lengkuas (Alpinia galanga, (L.) Sw), Jurnal Ilmu
Farmasi dan Farmasi Klinik, 16(02), 99.
Sunnah, I., Mulasih, W.S., dan Erwiyani, A.R. (2018). Optimasi Formula dan
Stabilitas Senyawa Metabolit Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita maxima)
Dalam Sediaan Gel Masker Peel-Off, Indonesian Journal of Pharmacy and
Natural Product, 1(2), 1-7.
Sutrisna, N., Mahiza, T., Dian, L., dan Yuliati, H.S. (2021). Formulasi Bubur
Rumput Laut Sargasum sp. dalam Pembuatan Produk Masker Gel Peel Off.
Jurnal Prosising Simposium Nasional VIII Kelautan dan Perikanan. ISBN
978-602-71759-8-3
Tanjung, Y.P., dan Anti, M.R. (2019). Formulasi dan Evaluasi Fisik Masker
Wajah Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus
Polyrhizus), Majalah Farmasetika, 4(1), 157-166.
Vieira, R.P., 2009. Physical and Physicochemical Stability Evaluations Containing
Soybean Extract Fermented By Bifidobacteriumanimalis, Brazilian Jof
Pharmaceutical Sciences, 45(3), 515-525.
Wardah, N.N., Sugiarto, A. dan Wibowo, A.H. (2019). Sistem Pakar Identifikasi
42
Kerusakan Kulit Wajah Untuk Proses Aesthetic and Anti Aging, Journal
Prosiding Seminar Nasional Sisfotek (Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi), 3(1), 37-43.
Wowor, M.G.G., Josua, T., Snigid, P.S., Edi, S., dan Lidya, I.M., (2022). Skrining
Fitokimia Dan Uji Antibakteri Masker Peel Off Ekstrak Etanol Daun Kalu
Burung (Barleria prionitis L.), Jurnal Ilmiah Sains, 22(1), 75-78.
Zaujah, A., Andi, S.S.A. dan Nurul, M. (2020). Formulasi Masker Gel Peel-Off
Ekstrak Bekatul Padi Beras Merah (Oryza Nivara), Pharmaceutical Journal
Of Islamic Pharmacy, 4(1), 1-9.
Zubaydah, W.O.S., dan Selly, S.F. (2020). Formulasi Sediaan Masker Gel Peel
Off Dari Ekstrak Buah Tomat (Solanum Lycopersicum L.) Beserta Uji
Aktivitas Antioksidan, Journal Syifa Sciences and Clinical Research,
2(2),73-80.
43
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
44
Dengan Hormat,
Untuk memenuhi sebagian
( )
47
( )
51
52
53
54
55
Lampiran 7. Hasil Pengujian pH Sediaan Masker Peel Off
Formul Replikasi Hasil pengukuran pH/Hari
a
1 7 14 21
F0 1 6,1 5,9 5,9 5,8
2 6,0 5,9 5,8 5,8
3 6,2 6,0 6,0 5,9
Rata-rata 6,1 5,9 5,9 5,8
F1 1 5,9 5,7 5,6 5,6
2 5,9 5,7 5,7 5,6
3 6,1 5,9 5,8 5,6
Rata-rata 6,0 5,8 5,7 5,6
F2 1 5,8 5,6 5,6 5,5
2 5,8 5,6 5,5 5,5
3 5,8 5,7 5,6 5,5
Rata-rata 5,8 5,6 5,6 5,5
F3 1 5,7 5,5 5,4 5,4
2 5,6 5,5 5,4 5,4
3 5,7 5,5 5,5 5,4
Rata-rata 5,7 5,5 5,4 5,4
2
3 7666.65 7554.1 7545.18 7462.83
4
7647.61 7560.3 7530.71 7474.51
6
K
ain Flanel Botol Fliptop Lempengan kaca
63
: 50 ml – 14,625 ml
: 35,375 ml
3. Perhitungan Formula 2
12,5
Sari buah jambu biji : 12,5% = x 50=6,25 gram
100
14
PVA : 14% = x 50=7 gram
100
1
HPMC : 1% = x 50=0,5 gram
100
12
Profilenglikol : 12% = x 50=6 gram
100
2
TEA : 2% = x 50=1 g ram
100
0,2
Metil Paraben : 0,2% = x 50=0,1 gram
100
0,05
Propil Paraben : 0,05% = x 50=0,025 gram
100
Aquadest : 50 ml
: 50 ml – (6,25 + 7 + 0,5 + 6 + 1 + 0,1 + 0,025)
: 50 ml – 20,875 ml
: 29,125 ml
4. Perhitungan Formula 3
15
Sari buah jambu biji : 15% = x 50=7,5 gram
100
14
PVA : 14% = x 50=7 gram
100
1
HPMC : 1% = x 50=0,5 gram
100
12
Profilenglikol : 12% = x 50=6 gram
100
2
TEA : 2% = x 50=1 g ram
100
66
0,2
Metil Paraben : 0,2% = x 50=0,1 gram
100
0,05
Propil Paraben : 0,05% = x 50=0,025 gram
100
Aquadest : 50 ml
: 50 ml – (7,5 + 7 + 0,5 + 6 + 1 + 0,1 + 0,025)
: 50 ml – 22,125 ml
: 27,875 ml
Peleburan PVA
Penimbangan
Penyiapan Alat (Massa 1)
bahan
Dilarutkan metil
dan propil Pengembangan
Massa 1 gerus HPMC (Massa 2)
paraben(Massa 3)
Formua 0 Formula 1
70
Formula 2
71
Lampiran 18. Dokumentasi Uji Daya Sebar Masker Gel Peel Off
I.Data Pribadi
1. Nama : Tya Chalifatul Maulina
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Sidoarjo, 25 Juni 1999
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Status Pernikahan : Belum Menikah
6. Warga Negara : Indonesia
7. Alamat KTP : Dusun Sepakat, Desa Ranah Karya
Kecamatan Lubuk Pinang
Kabupaten Mukomuko Provinsi
Bengkulu
8. Alamat Sekarang : Jl. Masjid Al-Hikmah RT.19/RW.5
Pondokan Sekundang Setungguan
9. Nomor Telepon / HP : 082283409497
10. e-mail : Tyachalifah123@gmail.com
11. Kode Pos : 38122
Penguasaan Bahasa
No Bahasa Keterampilan
Membaca Menulis Berbicara Mendengar
1 Bahasa Inggris Baik Baik Baik Baik
2 Bahasa Baik Baik Baik Baik
Indonesia