SKRIPSI
Oleh :
Evelyn Puspita Rini
088114134
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Evelyn Puspita Rini
088114134
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
-Mario Teguh-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji Syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Bapa di surga atas
Sediaan Lip Balm dengan Aplikasi Desain Faktorial Menggunakan Pewarna dari
Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Web.)” sebagai salah satu
tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan penuh
2. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt., selaku Dosen Pembimbing yang dengan
3. Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt., selaku Dosen Penguji atas segala kritik
dan saran yang membangun dan telah bersedia meluangkan waktu untuk
menguji penulis.
4. Rini Dwiastuti, M. Sc., Apt., selaku Dosen Penguji atas segala kritik dan
menguji penulis.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Farmasi USD, atas ilmu yang diberikan dan
Dharma Yogyakarta.
7. Pak Musrifin, Mas Agung, Mas Iswandi, Mas Otok, Mas Wagiran, Mas
Heru, dan laboran-laboran lain, serta Mas Yuwono dan mas Darto, atas
8. Lies Dewi dan Agata Dessynta Putri , para partner tercinta atas segala
9. Fenny Noviana S.Farm., Dian Verina Indriani, S. Farm., Apt., Lia Natalia
telah diberikan.
Natalia Noveli Hardita, Mariana, Yohana Tika, Octo Rahadian Pius, Silvia
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii
PRAKATA ....................................................................................................vii
INTISARI .....................................................................................................xix
ABSTRACT ..................................................................................................xx
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Bibir ...................................................................................................7
1. Morfologi .....................................................................................9
2. Kandungan ...................................................................................9
3. Kegunaan ....................................................................................10
C. Betacyanin ........................................................................................11
D. Kosmetik ..........................................................................................12
F. Emulsi ..............................................................................................15
J. Polysorbate 80 .................................................................................18
M.Hipotesis ..........................................................................................22
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji kualitas sediaan lip balm dengan ekstrak buah naga merah
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan ......................................................................................70
B. Saran ................................................................................................70
LAMPIRAN ..................................................................................................76
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel VIII. Daya lekat, daya sebar, dan ukuran droplet lip balm ...................48
Tabel XI. Analisis variansi respon daya lekat lip balm ...............................55
Tabel XII. Analisis variansi respon daya sebar lip balm ...............................57
Tabel XIV. Analisis variansi pergeseran ukuran droplet lip balm .................62
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 12. Pewarnaan lip balm dengan methylene blue secara mikroskopik
Gambar 13. Pewarnaan lip balm dengan sudan III secara mikroskopik
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
droplet ....................................................................................61
droplet ....................................................................................63
Gambar 25. Super imposed contour plot daya lekat, daya sebar, dan
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5. Data uji daya lekat, daya sebar, ukuran droplet, pergeseran
digunakan .............................................................................103
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Sediaan lip balm dengan pewarna ekstrak buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus Web.) merupakan sistem emulsi sehingga lip balm yang dihasilkan
sangat dipengaruhi oleh kombinasi emulsifying agent yang dipergunakan, yaitu
glyceryl monostearate dan polysorbate 80.
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi komposisi dari emulsifying
agent yang diteliti, mengetahui faktor yang berpengaruh secara signifikan
terhadap respon yang diuji. Penelitian ini merupakan rancangan kuasi
eksprimental menggunakan desain faktorial dengan dua faktor (glyceryl
monostearate dan polysorbate 80) dan dua level (level rendah dan tinggi). Respon
yang diuji pada penelitian ini adalah daya lekat, daya sebar, ukuran droplet,
pergeseran ukuran droplet selama satu bulan dan stabilitas warna setelah
penyimpanan selama satu bulan. Data dianalisis secara statistik menggunakan
Program R dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui signifikansi (p<0,05)
dari setiap faktor dan interaksinya dalam memberikan efek.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa glyceryl monostearate
mempengaruhi respon daya lekat secara signifikan, glyceryl monostearate dan
polysorbate 80 mempengaruhi respon daya sebar dan ukuran droplet secara
signifikan, sedangkan yang mempengaruhi pergeseran ukuran droplet secara
signifikan adalah interaksi antara glyceryl monostearate dan polysorbate 80.
Ditemukan area komposisi emulsifying agent yang menghasilkan respon yang
dikehendaki.
Kata kunci : Glyseryl Monostearate, Polysorbate 80, lipbalm, ekstrak buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus Web.), desain faktorial.
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Lip balm uses red dragon fruit extract (Hylocereus polyrhizus Web.) as
collorant is an emulsion system, so it is depended by the combination of
emulsifying agent. The combination of emulsifying agent that is used in this
observation are Glyceryl Monostearate and Polysorbate 80.
This observation have some purposes. The purposes are to determine the
optimum composition from emulsifying agent that is observed and knowing the
factor that significantly influence to resulted respon. This observation is a quasi
experimental uses factorial design with two factor (glyceryl monostearate and
polysorbate 80) and two level (high and low). Resulted respon in this observation
are stickability, spreadability, droplet size, droplet size shift for one month and
color stability after one month storage. The results are analyzed statistically use R
program with 95% level of confidence to get significance (p<0,05).
The result showed that glyceryl monostearate significantly influence
stickability, glyceryl monostearate dan polysorbate 80 significantly influence
spreadability and droplet size, interaction between glyceryl monostearate and
polysorbate 80 significantly influence droplet size shift. There is able to obtained
composition area of emulsifying agent that required the respon.
Keyword : Glyseryl Monostearate, Polysorbate 80, lip balm, red dragon fruit
extract (Hylocereus polyrhizus Web.), factorial design.
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pancaran sinar ultra violet (UV) dari sinar matahari (Misnadiarly, 2006) dan
dibandingkan dengan kulit lainnya (Ditjen POM, 1985). Bibir yang kering dapat
Lip balm adalah suatu zat dengan basis wax yang diaplikasikan secara
topikal pada bibir dengan tujuan untuk melembabkan (Anonim, 2010). Lip balm
lapisan occlusive yang mengatur penguapan air pada kulit bibir. Pembuatan
sediaan lip balm serupa dengan sediaan lipstik, hanya berbeda pada hal tujuan
penggunaan. Lipstik lebih ditujukan untuk dekoratif, sedangkan lip balm untuk
perawatan.
1
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pewarna, tetapi ada beberapa diantaranya yang menggunakan zat warna sintetis.
pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering terkontaminasi oleh logam
berat yang bersifat racun. Selain itu pada pembuatan zat warna organik sebelum
bahan pewarna alami adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.)
Penggunaan bahan pewarna alami pada lip balm relatif lebih aman bila
pada sediaan lip balm dan memiliki aktivitas antioksidan dan vitamin yang baik
bagi kulit. Senyawa betacyanin yang bersifat antioksidan sangat bermanfaat untuk
menangkal radikal bebas dari paparan sinar UV. Paparan sinar UV pada kulit
(ROS) dan radikal bebas yang dapat mengubah struktur dari molekul-molekul
yang penting seperti protein, lipid, dan DNA (Roberts, Barnes, Lutein, 2004).
bersifat polar, sedangkan basis lip balm yang dipergunakan pada penelitian ini
bersifat non polar. Oleh karena itu, supaya dapat tercampur secara merata, perlu
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibuat suatu sistem emulsi w/o. Untuk dapat dihasilkan sistem emulsi ini, perlu
rHLB yang lebih rendah dan yang lain memiliki nilai rHLB lebih tinggi daripada
HLB lipid, maka dapat menghasilkan campuran yang memiliki HLB sama dengan
HLB lipid (Rieger and Rhein, 1997), sehingga pada penelitian ini dipergunakan
dengan nilai HLB relatif tinggi. Di samping itu, baik glyceryl monostearate
maupun polysorbate 80 merupakan emulsifying agent non ionik yang relatif aman
formula emulsifying agent yang dapat memberikan penyebaran dan daya lekat
yang baik sehingga dapat menciptakan sensasi lembab pada bibir, serta memiliki
kestabilan selama penyimpanan yang dapat dilihat dari nilai pergeseran ukuran
droplet dan memberikan warna yang menarik yang dapat menjadi nilai tambah
bagi konsumen. Sebagai langkah awal untuk memprediksi formula lip balm
pendekatan optimasi, yaitu desain faktorial. Metode ini digunakan untuk mencari
pengaruh yang dominan dari beberapa faktor, sekaligus mengamati interaksi antar
1. Perumusan masalah
terhadap daya lekat, daya sebar, ukuran droplet dan pergeseran ukuran
2. Keaslian penelitian
optimasi formula dan kontrol kualitas lip balm menggunakan pewarna dari ektrak
buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.) dengan emulsifying agent glyseryl
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis:
daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet yang dikehendaki.
b. Manfaat metodologis:
c. Manfaat praktis:
formula yang dapat menghasilkan sediaan lip balm yang baik dan dapat
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lip balm
dengan bahan pewarna alami dari ekstrak buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus Web.).
2. Tujuan khusus
daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet lip balm yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bibir
Bibir memiliki struktur yang sedikit terkeratinisasi dan kulit bibir secara
relatif lebih tipis dibanding kulit pada bagian tubuh lainnya. Selain itu, bibir tidak
memiliki pigmen melanin sehingga kapiler-kapiler darah dapat terlihat, hal ini
jangatnya sangat tipis. Stratum germinatum tumbuh dengan kuat dan korium
mendorong papila dengan aliran darah yang banyak tepat di bawah permukaan
kulit. Pada kulit bibir tidak terdapat kelenjar keringat, tetapi pada permukaan kulit
bibir sebelah dalam terdapat kelenjar liur, sehingga bibir akan nampak selalu
basah. Sangat jarangnya terdapat kelenjar lemak pada bibir menyebabkan bibir
hampir bebas dari lemak, sehingga dalam cuaca yang dingin dan kering, lapisan
7
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lapisan keratin pecah dan mengelupas, bibir akan mengalami chapping. Chapping
merupakan kondisi bibir yang terlihat kering, bersisik, dan pecah yang sering
seperti lip balm dapat membantu keratin kulit dalam melindungi bibir dari
Wilson, 2011).
resiko kerusakan kulit akibat pancaran sinar ultra violet (UV) dari sinar matahari
actinic cheilitis. Actinic cheilitis merupakan kondisi patologis pada bibir bagian
epitelium dan lapisan keratin (Gomes, Johann, J. E., Lovato, G. G., Ferreira, A.
M., 2008). Paparan sinar UV terhadap kulit juga dapat berpotensi menginduksi
pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS) dan radikal bebas yang dapat
protein, lipids, dan DNA. ROS dapat dikurangi ataupun dihilangkan dengan
Buah naga atau red pitaya termasuk dalam family Cactaceae dan
2009). Buah naga merah berasal dari hutan tropis dan subtropis dari wilayah
Meksiko serta Amerika bagian tengah dan selatan (Mizrahi and Nerd, 1999).
pertumbuhan yang cepat dengan empat atau lima batang samping. Batang tersebut
memiliki banyak cabang. Buahnya berukuran sedang hingga besar dan berbentuk
oval. Buah naga merah termasuk buah yang tidak mengenal musim. Pada puncak
hijau. Buah naga merah dapat dipanen setelah 2 tahun penanaman dan seterusnya
2005).
2. Kandungan
sumber nutrien dan mineral seperti vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, dan
betacyanin, dan lain-lain. Selain itu Hylocereus polyrhizus Web. juga kaya akan
Kandungan total betacyanin pada buah naga merah sebesar 11,70 mg/mL (Phebe,
Komposisi Jumlah
Water 82,5-83 g
Protein 0,159-0,229 g
Fat 0,21-0,61 g
Crude fibre 0,7-0,9 g
Ash 0,28 g
Calcium 6,3-8,8 mg
Phosphorus 30,2-36,1 mg
Iron (Fe) 0,55-0,65 mg
Carotene 0,005-0,012 mg
Thiamine 0,028-0,043 mg
Riboflavin 0,043-0,045 mg
Niacin 1,297-1,3 mg
Ascorboc acid 8-9 mg
(ICBF, 1992).
3. Kegunaan
Buah naga merah memiliki banyak manfaat dalam bidang medis. Salah
merah atau ungu pada buah naga merah. Antioksidan berfungsi untuk membatasi
serta melindungi dari oksigen reaktif yang diproduksi oleh radikal-radikal bebas,
C. Betacyanin
terdapat pada red beet (Beta vulgaris). Pigmen betacyanin kurang stabil terhadap
betacyanin tidak dapat dipergunakan dalam proses pemanasan yang cukup lama.
Bentuk serbuk kering dari pigmen betacyanin memiliki stabilitas yang lebih baik
Warna ungu atau merah tua dari buah naga dihasilkan dari pigmen yang
berperan dalam pemberi warna pada buah naga (Stintzing and Carle 2002).
Buah naga memiliki aktivitas antiradikal yang tinggi karena adanya gugus fenolik
D. Kosmetik
menambah daya tarik atau merubah rupa dan tidak termasuk golongan obat
(Tranggono, 2007).
atas:
2. Kosmetik rias/dekoratif, yang terdiri atas: kosmetik rias kulit terutama wajah,
kosmetik rias rambut, kosmetik rias kuku, kosmetik rias bibir, dan kosmetik rias
mata.
3. Kosmetik pewangi/parfum.
dapat dikenal kegunaannya dan akan menjadi acuan bagi konsumen di dalam
E. Lip balm
Lip balm adalah suatu zat dengan basis wax yang diaplikasikan secara
1. Lilin
2. Minyak
3. Lemak
Zat warna ini sekarang sudah jarang digunkan dalam kosmetik. Dampak
dari zat warna alam pada kulit lebih baik daripada zat warna sintesis, tapi
kekuatan pewarnaan relatif lemah, tidak tahan cahaya, dan relatif mahal.
Zat warna sintesis pertama kali disintesis dari anilin, sekarang benzene,
toluene, anthracene, dan hasil isolasi dari coal-tar lain yang berfungsi
sebagai produk awal bagi kebanyakan zat warna dalam kelompok ini
c. Pigmen-pigmen alam.
Pigmen alam adalah pigmen warna pada tanah yang memang terdapat
secara alamiah. Zat warna ini murni, tidak berbahaya, penting untuk
warna baru.
d. Pigmen-pigmen sintesis.
Lakes dibuat dengan mempresipitasikan satu atau lebih zat warna yang
larut air dalam satu atau lebih substrat yang tidak larut dan mengikatnya
akhirnya menjadi bahan pewarna yang hampir tidak larut dalam air,
5. Surfaktan
6. Antioksidan
7. Bahan pengawet
pertumbuhan bakteri, tetapi juga tidak boleh menyebabkan iritasi. Pengawet juga
8. Bahan pewangi (fragrance) atau lebih tepat bahan rasa segar (flavoring)
Harus menutupi bau dan rasa kurang sedap dari lemak-lemak dan
menggantinya dengan bau dan rasa yang menyenangkan (Tranggono and Latifah,
2007).
F. Emulsi
mengandung paling sedikit dua fase cair yang tidak bercampur, dimana satu
Swarbick, and Cammarata, 1993). Emulsi diklasifikasikan dalam dua tipe yaitu
oil-in water (o/w, air yang terkombinasi dengan minyak) dan water-in oil (w/o,
minyak yang terkombinasi dengan air). Emulsi air dalam minyak memiliki
konsentrasi minyak yang tinggi, karena air tidak mudah larut dalam minyak,
yang dibuat merupakan tipe o/w atau w/o. Uji yang sering dilakukan, yaitu:
1. Miscibility test
Emulsi tipe M/A atau o/w dapat bercampur dengan air, sedangkan tipe
2. Conductivity measurement
emulsi yang memiliki fase kontinyu minyak tidak dapat menghantarkan listrik.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Staining test
Menggunakan pewarna yang larut air atau minyak, yang pada salah
G. Emulsifying agent
muka antara minyak dan air, meminimalkan energi permukaan dari droplet yang
terbentuk (Allen, 2002). Emulsifying agent bekerja dengan membentuk film atau
lapisan di sekeliling butir-butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar
mencegah terjadinya koalesen dan terpisahnya cairan dispers sebagai fase terpisah
(Anief, 2005).
memudahkan memegang kedua fase minyak dan fase air sehingga dapat
rHLB yang lebih rendah dan yang lain memiliki nilai rHLB lebih tinggi daripada
HLB lipid, maka dapat menghasilkan campuran yang memiliki HLB sama dengan
harga HLB maka emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air, demikian
I. Glyseryl Monostearate
hingga kuning terang. Glyceryl monostearate larut dalam etanol panas dan
kloroform, sedikit larut dalam dietil eter, dan praktis tidak larut dalam air dan
pelarut untuk senyawa polar dan nonpolar yang dapat membentuk emulsi w/o atau
o/w. Glyceryl monostearate juga berfungsi sebagai agen dispersi untuk pigmen
dalam minyak atau solid dalam lemak, atau sebagai pelarut untuk phospholipids
seperti lecithin. (Rowe, Shekey, and Quinn, 2009). Nilai HLB dari glyceryl
J. Polysorbate 80
dan formula molekul C64H124O26 dengan berat molar 1310 g/mol, bobot jenis
Polysorbate 80 sangat larut dalam air, larut dalam etanool (95%), tidak
larut dalam alcohol polihidrik. Polysorbate 80 memiliki titik lebur yang berada
pada suhu 50-60oC, nilai pH 6,0-8,0, dan stabil dalam larutan dengan pH 2-12.
mempunyai sifat larut air, dapat terdispersi dalam air, sehingga lebih dominan
berada pada fase air, dan cenderung membentuk emulsi O/W (Allen, 2002).
(Anonim,1995).
K. Desain Faktorial
efek dari berbagai faktor, atau kondisi pada hasil percobaan dapat dijelaskan.
Desain faktorial merupakan desain pilihan untuk penentuan serentak efek dari
semua kombinasi pada semua level (tingkat variabel bebas) pada semua faktor
(variabel bebas) (Bolton, 1990). Pada percobaan dengan desain faktorial perlu
ditetapkan level yang diteliti yang meliputi level rendah dan level tinggi. Efek
merupakan sifat atau hasil percobaan yang diamati. Respon yang diukur harus
Keterangan :
Y = respon yang terukur.
XA, XB = level faktor pada faktor ke-i, nilainya antara -1 sampai +1.
bA, bB, bAB = koefisien yang dihitung dari respon formulasi dalam desain.
b0 = intersep
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:
- = level rendah
+ = level tinggi
Formula 1 = Faktor A pada level rendah, faktor B pada level rendah.
Formula a = Faktor A pada level tinggi, faktor B pada level rendah.
Formula b = Faktor A pada level rendah, faktor B pada level tinggi.
Formula ab = Faktor A pada level tinggi, faktor B pada level tinggi.
berikut:
( ) ( )
Interaksi A dan B =
( ) ( )
Efek A =
( ) ( )
Efek B =
L. Landasan Teori
terhadap kerusakan kulit terutama kulit bibir akibat pancaran dari sinar UV.
dapat diatasi dengan penggunaan lip balm, karena lip balm memiliki kemampuan
untuk membentuk lapisan occlusive yang mengatur penguapan air pada kulit bibir.
Reactive Oxygen Species (ROS) dan radikal bebas sehingga perlu diformulasikan
suatu sediaan lip balm yang mengandung senyawa antioksidan. Salah satu flora
yang memiliki potensi digunakan sebagai pewarna dalam sediaan lip balm serta
Web.).
naga merah digunakan suatu sistem emulsi w/o. Dibuat sistem emulsi w/o karena
senyawa betacyanin yang terkandung pada buah naga merah bersifat polar,
sedangkan basis lip balm secara keseluruhan memiliki sifat nonpolar. Berdasarkan
prinsip “like dissolve like” kedua senyawa tersebut tidak mungkin dapat
emulsifying agent yang salah satunya memiliki nilai rHLB yang lebih rendah dan
yang lain memiliki nilai rHLB lebih tinggi daripada HLB lipid, maka dapat
menghasilkan campuran yang memiliki HLB sama dengan HLB lipid (Rieger and
agent nonionik yang aman dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit serta relatif
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penggunaan tertentu.
menjadi peran yang utama dalam menentukan daya lekat, daya sebar, dan
fase air didispersikan dalam fase minyak akan memiliki sifat emulsifying agent
yang baik dan dapat membentuk sistem emulsi tipe w/o yang stabil. Variasi dalam
yang kebermaknaannya dapat diukur dalam menentukan daya lekat, daya sebar,
Berdasarkan rumus desain faktorial, dapat dibuat contour plot suatu respon
tertentu yang sangat penting untuk memprediksi komposisi formula yang nantinya
M. Hipotesis
lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet lip balm dengan pewarna dari
imposed yang menghasilkan daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah level tinggi dan level rendah
2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah daya sebar, daya lekat,
ukuran partikel dan pergeseran ukuran partikel dari sediaan lip balm.
3. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah alat dan bahan
pencampuran.
4. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu dan
C. Definisi Operasional
1. Lip balm adalah suatu zat dengan basis wax yang diaplikasikan secara
24
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memegang kedua fase minyak dan fase air, oleh karena itu dapat
sawo yang dapat digunakan sebagai emulsifying agent baik tunggal maupun
kombinasi.
7. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor, pada penelitian ini
dipergunakan dua level, yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah dan
tinggi dari glyseryl monostearate adalah 6,225 g dan 10,375 g. Level rendah
9. Respon adalah sifat atau hasil penelitian yang diamati, respon yang diukur
ini harus dapat dikuantitatifkan. Respon pada penelitian ini adalah daya
lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet sediaan lip balm.
10. Daya sebar adalah diameter penyebaran lip balm pada alat uji selama 1
11. Daya lekat adalah kemampuan sediaan lip balm untuk melekat cepat pada
bibir setelah dioleskan. Daya lekat menggunakan alat uji yang diberi beban
12. Distribusi ukuran droplet adalah sebaran ukuran droplet sebanyak 500
dalam sediaan lip balm secara mikroskopik. Pada pengujian ini diamati
selama 1 bulan.
13. Contour plot adalah kurva respon yang dibuat melalui persamaan desain
faktorial.
14. Contour plot super imposed adalah penggabungan kurva-kurva respon yang
telah dipilih dari area yang memenuhi pada masing-masing contour plot.
D. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah naga merah
Kulon Progo, Yogyakarta, white oil dan paraffin oil dari PT Brataco Chemical
E. Alat Penelitian
batang pengaduk, lemari pendingin (Sanken), alat uji daya lekat, gelas objek
color system.
dikupas dan daging buah dipisahkan dari kulitnya. Daging buah diambil
pada suhu 40˚C hingga massa menjadi setengah dari massa awal/menjadi
lebih pekat. Lalu dimasukkan dalam oven dengan suhu 40oC selama 2 hari
pada wadah yang lain lanolin dilelehkan di atas waterbath. Lanolin yang
campuran white oil dan paraffin liquid sedikit demi sedikit sambil terus
diaduk hingga meleleh dan tercampur. Pigmen hasil ekstraksi buah naga
dan vanili diaduk dalam cawan porselin hingga larut homogen. Campuran
tersebut dimasukkan dalam campuran basis lip balm dan oil, sambil terus
dalam pot lip balm sambil diketuk-ketuk secara perlahan agar campuran
sediaan lip balm yang telah disimpan dalam suhu ruangan selama kurang
2. Uji kualitas sediaan lip balm dengan ekstrak buah naga merah sebagai
pewarna.
Seperangkat alat uji daya lekat lip balm, gelas objek, anak
Sebanyak 0,03 g lip balm dioleskan pada salah satu ujung gelas objek yang
atas olesan lip balm tersebut, kemudian ditekan dengan beban 1000 g
selama 5 menit. Gelas objek dipasang pada alat uji, kemudian dilepaskan
beban seberat 20 g dan dicatat waktunya hingga kedua gelas objek terpisah
(Mardianti, 2011).
tengah kaca bulat berskala yang sebelumnya telah diolesi dengan gelatin.
d. Pengujian mikromeritik
Diameter partikel yang ada diukur sebanyak 500 partikel. Pengujian ini
dilakukan pada sediaan lip balm setelah selesai dibuat (48 jam) dan setelah
warna yang terdapat pada diagram Munsell tersebut. Uji ini dilakukan
setelah sediaan lip balm selesai dibuat (48 jam), 1 minggu, 2 minggu, 3
G. Analisis Hasil
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data stabilitas warna, daya
lekat lip balm, daya sebar lip balm, dan ukuran droplet 48 jam setelah pembuatan,
sifat-sifat yang dikehendaki dari sediaan lip balm dengan ekstrak buah naga
apabila distribusi data yang didapat normal dan menggunakan uji Wilcoxon
apabila distribusi data yang didapat tidak normal. Dari hasil analisis akan
diperoleh nilai p (probability value). Apabila nilai p kurang dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pengukuran dan jika p lebih besar
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan diantara
pengukuran.
Analisis data daya lekat lip balm, daya sebar lip balm, dan ukuran
droplet 48 jam setelah pembuatan, serta pergeseran ukuran droplet yang diamati
95%. Dari hasil analisis, akan diperoleh nilai p (probability value). Apabila nilai p
yang diperoleh kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap faktor dan
persamaan yang didapatkan dapat digunakan untuk membuat countour plot untuk
respon daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet. Contour plot dari
Dari super imposed contour plot dapat diketahui area yang dikehendaki dari
BAB IV
Sediaan yang dibuat pada penelitian ini adalah lip balm yang
polyrhizus Web.). Fungsi dari lip balm ini adalah untuk tujuan perawatan yaitu
sebagai zat aktif, madu, serta adanya senyawa betacyanin yang terkandung dalam
ekstrak buah naga merah yang mempunyai sifat sebagai antioksidan. Vitamin C
adanya kedua fase yang tidak dapat bercampur pada sediaan tersebut. Fase yang
dimaksud adalah fase air dan fase minyak, fase air terdapat pada senyawa
betacyanin yang terkandung dalam buah naga merah sedangkan fase minyak
dengan salah satu ujungnya berupa hidrokarbon non-polar, dan ujung lainnya
polar. Bentuk molekul tersebut memudahkan memegang kedua fase minyak dan
fase air sehingga dapat mempertahankan tegangan antar muka kedua fase
33
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
emulsifying agent yang salah satu emulsifying agentnya memiliki nilai rHLB yang
lebih rendah dan yang lain memiliki nilai rHLB lebih tinggi daripada HLB lipid,
maka dapat menghasilkan campuran yang memiliki HLB sama dengan HLB lipid
mempengaruhi kestabilan dari sediaan yang dibuat. Nilai HLB dari glyceryl
monostearate adalah 3,8 dan nilai HLB dari polysorbate 80 adalah 15. Pemilihan
level dari glyceryl monostearate dan polysorbate 80 didasarkan pada nilai HLB
lipid yaitu 5,71, selain itu HLB dari kedua emulsifying agent tersebut harus
memenuhi nilai HLB sistem emulsi yang akan dibuat yaitu tipe emulsi w/o yang
faktor (glyceryl monostearate dan polysorbate 80) dan 2 level (level tinggi dan
level rendah). Pada penelitian ini dibuat 4 formula yaitu formula (1), (a), (b), dan
glyceryl monostearate yang dipergunakan pada level rendah sebesar 6,225 g dan
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
level tinggi sebesar 10,375 g. polysorbate 80 yang dipergunakan pada level rendah
Pada penelitian ini, tidak dilakukan uji iritasi terhadap hewan uji karena
Penggunaan
Range yang
dalam Lip balm
Digunakan
Bahan atau yang Sumber
dalam Penelitian
Diperbolehkan
(%)
(%)
White Oil 23% 40% Wilkinson, and Moore,
(1982)
Parafin Liquid 25% 25% Wilkinson, and Moore
(1982)
Beeswax 8% 5-20% Keithler
Carnauba wax 4% 10% Wilkinson, and Moore
(1982)
Lanolin 7% 10% Wilkinson, and Moore
(1982)
Ekstrak buah 5% - -
naga merah
Madu 9% - -
Vitamin C 2% 10% Goldberg (2004)
Metil Paraben 0,5% 1% Guin (1995)
Vanilli 4% 2-4% Wilkinson, and Moore
(1982)
Glyceryl 6,225 - 10,375% 42% Wilkinson, and Moore,
monostearate (1982)
Polysorbate 80 1,25 – 2,125% 1-10% Boylan, Cooper, and
Chowhan (1986)
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi setengah dari massa semula. Suhu yang dipergunakan 40oC karena
senyawa betacyanin yang terkandung pada buah naga merah kurang stabil
terhadap pemanasan tinggi yaitu pada suhu di atas 50oC. Hasil evaporator
dimasukkan dalam oven pada suhu 40oC selama 2 hari untuk mendapatkan
ekstrak kental.
yang ingin dipergunakan pada penelitian ini, yaitu senyawa betacyanin. Uji ini
537 nm.
Gambar 6. Spektra absorpsi dan absorbansi Gambar 7. Spektra absorpsi dan absorbansi
ekstrak buah naga merah pada λ 535 nm ekstrak buah naga merah pada λ 540 nm
dan 540 nm terdapat serapan yang memberikan absorbansi, yaitu sebesar 0,379
pada λ 535 nm dan sebesar 0,381 pada λ 540 nm. Spektra yang didapatkan pada
bahwa ketiganya memiliki pola yang sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa
merupakan senyawa berwarna yang menyerap sinar tampak (350-770 nm) serta
komponen yaitu carnauba wax, beeswax, dan lanolin. Carnauba wax dan beeswax
dipergunakan untuk memberi kekerasan pada lip balm karena memiliki titik leleh
yang cukup tinggi, sehingga sediaan tersebut dapat mempertahankan bentuk padat
dimaksudkan untuk menghasilkan sediaan lip balm yang lebih baik, selain itu
penggunaan beeswax dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan lip balm yang
(Howard, 2000). Lanolin juga dapat berfungsi sebagai agen pengikat dengan
memiliki titik leleh paling tinggi, yaitu carnauba wax pada suhu suhu 80–86oC di
atas waterbath. Setelah leleh sempurna, suhu diturunkan hingga mencapai 66–
68oC dan beeswax mulai dilelehkan. Urutan pelelehan dimulai dari bahan yang
memiliki titik leleh paling tinggi hingga paling rendah karena jika dimulai dari
bahan yang memiliki titik leleh lebih rendah, maka akan memungkinkan
ketidakstabilan bahan tersebut pada suhu yang lebih tinggi. Beeswax yang telah
oil dan paraffin liquid yang berfungsi sebagai emollient. Paraffin liquid
kelembapan dari kulit dan meningkatkan feeling pada waktu penggunaan (Mitsui,
1997). Paraffin liquid, lanolin, dan beeswax juga berfungsi sebagai agent
(Baumann, 2002). Semakin tinggi TEWL berarti semakin tinggi pula kandungan
air pada kulit yang menguap ke atmosfer, yang menyebabkan kulit menjadi
kering. Bahan lain yang dipergunakan yaitu vitamin C sebagai zat aktif/senyawa
pelembab dan pemberi nutrisi pada bibir, metil paraben sebagai pengawet, vanili
sebagai parfum/corigen odoris, serta ekstrak buah naga merah yang dipergunakan
yang secara alami terdapat pada jaringan buah, dalam hal ini buah naga merah
coklat.
(Lattanzio, 1989).
Pada formula ini digunakan metil paraben sebagai pengawet. Bahan
pengawet merupakan bahan untuk mencegah tumbuhnya atau untuk bereaksi dan
oksidasi dapat memutus rantai hidrokarbon yang terdapat pada fase minyak dan
basis lip balm yang telah dibuat sebelumnya dengan campuran white oil dan
paraffin liquid sedikit demi sedikit sambil terus dilakukan pengadukan di atas
dan supaya terbentuk massa yang homogen. Setelah tercampur merata, suhu
hingga lebur sempurna, apabila tidak melebur sempurna maka lip balm yang
polimorfi dari bentuk α menjadi β stabil pada suhu 50oC. Bentuk α dari glyceryl
Sementara itu pada cawan porselin yang lain, ekstrak buah naga merah
yang telah ditimbang dan masih berbentuk ekstrak kental dilarutkan terlebih
dalam pencampuran dengan bahan-bahan yang lain karena berada dalam bentuk
cairan, selain itu alasan penggunaan aquadest adalah karena ektrak tersebut
bersifat polar dan mudah larut dalam air. Ekstrak yang sudah terlarut secara
metil paraben, dan vanili serta diaduk hingga homogen. Campuran tersebut
kemudian ditambahkan ke dalam campuran lip balm yang telah dibuat. Dalam
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proses pencampuran ini tidak dilakukan di atas waterbath karena sifat dari
senyawa betacyanin dalam ekstrak buah naga merah yang relatif tidak stabil
homogenisasi karena apabila terlalu lama maka dapat menyebabkan massa yang
supaya lip balm tersebut dapat mencapai dasar pot dan menghasilkan permukaan
yang rata. Pot yang digunakan sebagai pengemas sebaiknya dipilih dari bahan
plastik kedap yang tidak transparan untuk mencegah terjadinya oksidasi yang
Pada pembuatan lip balm ini dalam melelehkan bahan-bahan yang ada
panas secara langsung. Berdasarkan hasil orientasi pembuatan lip balm dengan
uap air, sehingga bahan-bahan yang dilelehkan tidak kontak secara langsung
dengan panas.
dan harga bahan, serta kesesuaian bahan-bahan yang dipergunakan untuk dapat
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghasilkan respon daya sebar dan daya lekat yang sesuai dengan standar yang
dipergunakan yang didapatkan dari hasil orientasi. Formula ini kemudian diuji
HLB. Dengan perhitungan nilai HLB, dapat diprediksikan tipe emulsi yang
terbentuk dalam sediaan lip balm. Pada sediaan ini diharapkan terbentuk tipe
minyak yang bersifat non polar. Berikut merupakan nilai HLB yang didapatkan
Berdasarkan tabel VII, maka nilai HLB pada formula (1), (a), (b), dan
(ab) berada pada rentang 5,03-6,65. Menurut Syamsuni, (2006), nilai HLB
membentuk emulsifying agent tipe A/M atau w/o. Dengan demikian, seluruh
pewarnaan secara mikroskopik sehingga dapat diketahui secara pasti sediaan lip
balm tersebut merupakan tipe emulsi w/o atau o/w. Pengujian tipe emulsi ini
dilakukan dengan menambahkan zat warna methylene blue dan sudan III pada
sediaan lipbalm. Methylene blue merupakan zat warna yang memiliki sifat larut
dalam air, sehingga apabila terbentuk tipe emulsi w/o maka akan tampak titik-titik
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berwarna biru. Sebaliknya, apabila tampak latar berwarna biru maka sediaan
Fase minyak
Fase air
Formula a
Formula 1
Fase minyak
Fase air
Formula ab
Formula b
Gambar 12. Pewarnaan lip balm dengan methylene blue secara mikroskopik
dengan perbesaran 40x10
medium merupakan fase minyak, sedangkan droplet merupakan fase air. Dari
seluruh formula tersebut yaitu formula (1), (a), (b), dan (ab) dapat disimpulkan
keempatnya membentuk tipe emulsi w/o, sesuai dengan nilai HLB pada masing-
masing formula.
Sudan III merupakan zat warna yang memiliki sifat larut dalam minyak,
sehingga apabila terbentuk tipe emulsi w/o maka akan tampak latar berwarna
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
III yaitu:
Fase air
Fase minyak
formula 1 formula a
Fase air
Fase minyak
formula b formula ab
Gambar 13. Pewarnaan lip balm dengan sudan III secara mikroskopik
dengan perbesaran 40x10
berwarna merah. Hal ini menunjukkan bahwa medium merupakan fase minyak,
sedangkan droplet merupakan fase air. Dari seluruh formula tersebut yaitu
formula (1), (a), (b), dan (ab) dapat disimpulkan keempatnya membentuk tipe
Sediaan lip balm pada penelitian ini dikatakan memiliki kualitas yang
baik apabila dapat memenuhi daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran
waktu yang dibutuhkan oleh sediaan lip balm untuk melekat setelah dioleskan
pada bibir, hal ini mempengaruhi kenyamanan dari pengguna. Daya lekat yang
dijadikan patokan untuk sediaan lip balm diperoleh dengan menguji daya lekat lip
balm yang telah beredar di pasaran. Lip balm yang digunakan sebagai standar
adalah lip balm yang memiliki banyak kesamaan komposisi dengan lip balm yang
dibuat pada penelitian ini. Dari dua merk lip balm yang beredar didapatkan range
Pengujian daya lekat diukur dengan menggunakan alat uji daya lekat,
yang diadaptasi dari pengujian unguenta. Lip balm yang diuji dioleskan pada
salah satu ujung kaca objek sebanyak 0,03 g, yang merupakan asumsi pengolesan
lip balm pada bibir. Kaca objek yang lain diletakkan di atas olesan lip balm
dengan pemberian beban 1000 g, dengan maksud agar sediaan lip balm dapat
melekat dan merata sempurna. Pengujian daya lekat ini dihitung dari waktu yang
dibutuhkan untuk memisahkan kedua kaca objek setelah pemberian beban seberat
balm.
balm pada waktu diaplikasikan pada bibir. Semakin tinggi nilai daya sebar, berarti
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sediaan lip balm yang dihasilkan semakin mudah untuk dioleskan pada bibir,
lip balm, maka dilakukan pengujian daya sebar terlebih dahulu pada produk-
produk lip balm yang beredar di pasaran. Produk lip balm yang dipilih sebagai
standar merupakan lip balm yang memiliki komposisi yang kurang lebih sama
dengan lip balm yang dibuat pada penelitian ini. Berdasarkan pengujian daya lekat
dari 2 jenis merk yang beredar di pasaran, didapatkan rentang nilai daya sebar
Daya sebar dari sediaan lip balm diukur dengan menggunakan kaca bulat
berskala yang sebelumnya telah diolesi dengan gelatin. Penambahan gelatin ini
dimaksudkan untuk menyamakan dengan kondisi bibir. Lip balm yang hendak
pengujian ini, lip balm yang ditimbang sebanyak 0,03 g. Penimbangan sebanyak
0,03 g didapatkan dari asumsi pengolesan lipbalm pada bibir, tetapi berdasarkan
hasil orientasi lip balm dengan berat 0,03 g tidak memberikan penyebaran yang
dapat teramati sehingga pengujian lip balm ini sebanyak 0,1 g. Beban yang
ditambahkan pada pengujian ini adalah seberat 200 g yang didapatkan dari hasil
orientasi, karena dengan beban tersebut penyebaran dari lip balm sudah cukup
dapat teramati dengan baik. Pengujian daya sebar dilakukan 48 jam setelah
emulsi yang dibuat. Ukuran droplet yang semakin kecil dapat meningkatkan
dengan menghitung nilai percentile 90. Nilai percentile 90 ini dapat diartikan
didapatkan dari selisih sediaan lip balm pada 1 bulan penyimpanan dengan 48 jam
Tabel VIII. Daya lekat, daya sebar, dan ukuran droplet lip balm
Ukuran
Daya lekat Daya sebar
Formula droplet
(detik) (cm)
(µm)
1 6±1 2,19±0,05 14,52±0,83
A 45.33±5,13 1,9±0,14 12,50±0,23
B 6±1,73 2,09±0,07 12,09±0,40
Ab 61,33±23,16 1,68±0,13 10,65±0,47
Dari tabel VIII, dapat dilihat data daya lekat, daya sebar, dan ukuran
droplet lip balm 48 jam setelah pembuatan. Dari hasil pengukuran daya lekat
80) memiliki daya lekat yang paling lama, sedangkan formula 1 (level rendah
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
glyceryl monostearate, level rendah polysorbate 80) dan formula b (level rendah
glyceryl monostearate, level tinggi polysorbate 80) memiliki respon daya lekat
yang paling singkat. Dilihat dari respon daya sebar, yang memberikan nilai daya
sebar paling besar adalah formula 1 (level rendah glyceryl monostearate, level
rendah polysorbate 80), sedangkan yang memberikan respon daya sebar paling
polysorbate 80). Selain itu, apabila dilihat dari respon ukuran droplet, yang
memiliki rata-rata ukuran droplet paling besar adalah formula 1 (level rendah
ukuran droplet paling kecil adalah formula ab (level tinggi glyceryl monostearate,
Pergeseran
Setelah 48 jam Setelah 1
Formula Ukuran Droplet Keterangan
pembuatan (µm) bulan (µm)
(%)
1 14,52±0,83 14,77±0,15 4,55 Tidak signifikan
A 12,50±0,23 12,53±0,06 1,64 Tidak signikan
b 12,09±0,40 12,13±0,63 2,07 Tidak signifikan
ab 10,65±0,47 12,09±0,41 13,61 Signifikan
tetapi formula a (level tinggi glyceryl monostearate, level rendah polysorbate 80)
memiliki persen pergeseran ukuran droplet yang paling kecil, sedangkan formula
ab (level tinggi glyceryl monostearate dan level tinggi polysorbate 80) memiliki
persen pergeseran ukuran partikel yang paling besar. Bila dilihat dari persen
dari setiap formula tersebut, maka dilakukan uji statistik. Sebelum dilakukan uji
distribusi data. Uji normalitas pada pergeseran ukuran droplet ini, menggunakan
uji Shapiro-Wilk karena sampel yang dipergunakan kecil/kurang dari 50. Dari
hasil uji normalitas didapatkan nilai p>0,05 pada setiap formula. Hal ini berarti
distribusi data pada formula (1), (a), (b), dan (ab) normal. Untuk uji signifikansi
apabila nilai p<0,05. Dari hasil uji t berpasangan, didapatkan nilai p untuk
formula (1) sebesar 0,697, formula (a) sebesar 0,847, formula (b) sebesar 0,888
dan formula (ab) sebesar 0,048. Dapat disimpulkan bahwa formula (1), (a), dan
(b) tidak mengalami pergeseran ukuran droplet yang berbeda secara signifikan
(ab) berbeda secara signifikan. Hal ini juga tampak pada persen pergeseran ukuran
droplet, pada formula (1), (a), dan (b) tidak lebih dari 10%, sedangkan pada
formula (ab) persen pergeseran ukuran droplet lebih dari 10%. Dapat disimpulkan
bahwa sediaan lip balm formula (1), (a), dan (b) stabil dalam penyimpanan selama
1 bulan, sedangkan sediaan lip balm formula (ab) tidak stabil selama
penyimpanan 1 bulan.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendekat akibat adanya gaya van der waals, droplet tersebut dapat bergabung
160
F 140
r 120
e 100
k 80
u
60 ukuran droplet 48 jam
e
40
n ukuran droplet 1 bulan
20
s
0
i
5,31
6,93
8,55
10,17
11,79
13,41
15,03
16,65
18,27
19,89
Dari gambar 14, range ukuran droplet dari formula (1) adalah 5,31µm
sampai 19,89 µm. Pada kurva tersebut dapat dilihat adanya peningkatan ukuran
droplet yang cukup besar pada 11,79 µm dan 13,41 µm setelah penyimpanan
selama 1 bulan.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
F 180
r 160
e 140
k 120
u 100
80
e ukuran droplet 48 jam
60
n
40 ukuran droplet 1 bulan
s 20
i 0
5,31
6,93
8,55
10,17
11,79
13,41
15,03
16,65
18,27
19,89
Ukuran droplet (µm)
Berdasarkan gambar 15, range ukuran droplet dari formula (a) adalah
5,31 µm sampai 19,89 µm. Berdasarkan kurva tersebut, dapat dilihat adanya
partikel yang mencapai 18,27 µm dan 19,89 µm, serta adanya penurunan jumlah
200
F 180
r 160
e 140
k 120
u 100
80
e ukuran droplet 48 jam
60
n 40 ukuran droplet 1 bulan
s 20
i 0
5,31
6,93
8,55
10,17
11,79
13,41
15,03
16,65
18,27
19,89
Berdasarkan gambar 16, range ukuran droplet dari formula (b) adalah
5,31 µm sampai 16,55 µm. Pada kurva tersebut dapat dilihat munculnya ukuran
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
droplet yang besar yaitu 16,65 µm, serta terjadinya perbesaran ukuran droplet
200
F 180
r 160
e 140
k 120
u 100
e 80
ukuran droplet 48 jam
n 60
s 40 ukuran droplet 1 bulan
i 20
0
Pada gambar 17, dapat dilihat ukuran droplet berada pada range 5,31 µm
sampai 19,89 µm. Berdasarkan kurva tersebut, tampak dengan jelas adanya
dengan munculnya droplet yang berukuran cukup besar yaitu 15,03 µm, 16,65
µm, dan 19,89 µm. Selain itu dapat dilihat pula adanya pengurangan jumlah
menunjukkan bahwa pada formula (1), (a), (b), dan (ab) terjadi koalesen. Apabila
dilihat dari distribusi ukuran droplet dikatakan tidak normal, tetapi distribusinya
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cenderung mengarah ke kiri yang berarti ukuran droplet pada setiap formula
Berdasarkan tabel X, dapat diketahui bahwa baik pada formula (1), (a),
(b), dan (ab) mengalami perubahan warna. Pada sediaan lip balm dari setiap
formula dan replikasi pada 48 jam dan 1 minggu setiap formula masih
keseluruhan formula kecuali pada formula (b) replikasi 1 sediaan lip balm
Perubahan warna yang terjadi pada sediaan lip balm selama 48 jam
balm mengalami ketidakstabilan dari sisi warna. Hal ini dapat terjadi karena
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peristiwa browning.
Data yang telah diperoleh dari pengujian daya lekat, daya sebar, dan
Program R. Data tersebut dapat digunakan untuk mengetahui efek dari glyceryl
maupun kenaikan respon daya lekat, daya sebar, serta ukuran droplet dari lip
balm. Untuk mengetahui apakah data tersebut signifikan atau tidak digunakan uji
R dengan taraf kepercayaan 95%. Apabila hasil yang didapatkan signifikan, maka
polysorbate 80.
1. Daya lekat
signifikan, oleh karena itu persamaan desain faktorial yang diperoleh dapat
digunakan untuk memprediksi respon dari daya lekat lip balm. Persamaan
XAXB.
memiliki pengaruh yang dominan dalam menentukan daya lekat. Nilai dari
60
50
40
30 level rendah
Polisorbate 80
20
10 level tinggi Polisorbate
0 80
0 5 10 15
Glyceryl Monostearate (g)
Gambar 18a
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 18b
Gambar 18. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate, polysorbate 80, dan
interaksinya terhadap respon daya lekat
berwarna biru menunjukkan level rendah dari faktor, sedangkan garis merah
menunjukkan level tinggi dari faktor. Berdasarkan gambar 18a, dapat diketahui
level rendah maupun level tinggi. Pada gambar 18b menunjukkan bahwa
lekat pada penggunaan glyceryl monostearate level rendah maupun level tinggi.
2. Daya sebar
signifikan, oleh karena itu persamaan desain faktorial yang diperoleh dapat
digunakan untuk memprediksi respon dari daya sebar lip balm. Persamaan
0,03305 XAXB.
monostearate = -0,35; nilai dari polysorbate 80 = -0,16; dan nilai dari interaksi
2
1.5
level rendah
1 Polisorbate 80
0.5 level tinggi Polisorbate
80
0
0 5 10 15
Glyceryl Monostearate (g)
Gambar 19a
2
1.5
1 level rendah GMS
0.5 level tinggi GMS
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Polysorbate 80 (g)
Gambar 19b
Gambar 19. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate, polysorbate 80, dan
interaksinya terhadap respon daya sebar
berwarna biru menunjukkan level rendah dari faktor, sedangkan garis merah
menunjukkan level tinggi dari faktor. Berdasarkan gambar 19a, dapat diketahui
rendah maupun level tinggi. Pada gambar 19b menunjukkan bahwa dengan
3. Ukuran droplet
signifikan, oleh karena itu persamaan desain faktorial yang diperoleh dapat
digunakan untuk memprediksi ukuran droplet dari lip balm. Persamaan desain
XAXB.
monostearate = -1,73; nilai dari Polysorbate 80 = -2,14; dan nilai dari interaksi
15
10 level rendah
Polisorbate 80
5
level tinggi Polisorbate
0 80
0 5 10 15
Glyceryl Monostearate (g)
Gambar 20a
15
10
level rendah GMS
5
level tinggi GMS
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Polysorbate 80 (g)
Gambar 20b
Gambar 20. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate, polysorbate 80,
dan interaksinya terhadap respon ukuran droplet
berwarna biru menunjukkan level rendah dari faktor, sedangkan garis merah
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan level tinggi dari faktor. Berdasarkan gambar 20a, dapat diketahui
level rendah maupun level tinggi. Pada gambar 20b menunjukkan bahwa
tinggi.
signifikan, oleh karena itu persamaan desain faktorial yang diperoleh dapat
dropet. Nilai dari glyceryl monostearate, polysorbate 80, dan interaksi antara
16
14
12
10
8 level rendah
6 Polysorbate 80
4 level tinggi
2 Polysorbate 80
0
0 5 10 15
Glyceryl Monostearate (g)
Gambar 21a
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 21b
Gambar 21. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate, polysorbate 80, dan
interaksinya terhadap pergeseran ukuran droplet
berwarna biru menunjukkan level rendah dari faktor, sedangkan garis merah
menunjukkan level tinggi dari faktor. Berdasarkan gambar 21a, dapat diketahui
glyceryl monostearate dan polysorbate 80 pada sediaan lip balm dengan ekstrak
buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.) yang memiliki daya lekat, daya
sebar, dan pergeseran ukuran droplet yang diinginkan. Pergeseran ukuran droplet
ini didapatkan dari ukuran droplet pada 48 jam pembuatan dan 1 bulan setelah
penyimpanan.
Hasil pengukuran daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet
dibuat contour plot berdasarkan dari hasil persamaan desain faktorial. Persamaan
didapatkan bahwa baik daya lekat, daya sebar, maupun pergeseran ukuran droplet
memiliki nilai P<0,05, sehingga dapat dipergunakan untuk membuat contour plot
dan superimosed contour plot. Area yang diperoleh pada superimosed contour
plot merupakan komposisi optimum terbatas pada level glyeryl monostearate dan
1. Daya lekat
dan polysorbate 80 yang dibutuhkan untuk memperoleh respon daya lekat yang
dikehendaki, terbatas pada level emulsifying agent yang diteliti. Area berwarna
dikehendaki untuk daya lekat adalah 5-37 detik, yang didapatkan dari beberapa
produk lip balm yang beredar di pasaran. Daya lekat 5-37 detik diharapkan
2. Daya sebar
yang dikehendaki, terbatas pada level emulsifying agent yang diteliti. Area
Respon yang dikehendaki untuk daya sebar adalah 1,7-2,0 cm, yang didapatkan
dari beberapa produk lip balm yang beredar di pasaran. Daya sebar 1,7-2,0 cm
adalah daya sebar yang diharapkan yang dapat menjamin pemerataan lip balm
droplet yang dikehendaki, terbatas pada level emulsifying agent yang diteliti.
Area berwarna coklat muda yang diarsir merupakan daerah yang dikehendaki.
droplet adalah kurang dari atau sama dengan 10 %. Hal ini dikarenakan pada
pergeseran ukuran droplet kurang dari atau sama dengan 10% masih
memberikan perbedaan yang tidak signifikan antara lip balm 48 jam dengan
penyimpanan.
emulsifying agent yang diarsir pada contour plot dari tiap-tiap respon daya
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet. Garis-garis pada area yang
diarsir dari masing-masing daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran
droplet digabungkan menjadi satu super imposed contour plot sebagai berikut:
Gambar 25. Super imposed contour plot daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran
droplet lip balm dengan pewrna dari ekstrak buah naga merah
Dari gambar 25, dapat ditentukan area emulsifying agent lip balm
yang memiliki respon daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet
yang dikehendaki, terbatas pada level emulsifying agent yang diteliti, yaitu
BAB V
A. Kesimpulan
imposed yang menghasilkan daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran
B. Saran
penelitian ini, sehingga diharapkan diperoleh sediaan lip balm yang memiliki
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai optimasi proses pembuatan lip
70
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Gomes, Johann, J. E., Lovato, G. G., Ferreira, A. M., 2008, Comparative Analysis
of the Mast Cell Density in Normal Oral Mucosa, Actinic Cheilitis, and
Lip Squamous Cell Carcinoma, Bruz Dent J, 19(3): 186-189.
Greenberg, L.A., 1954, Handbook of Cosmetic Materials, Interscience Publishers,
Inc., New York, pp. 325.
Guin, J., 1995, Practical Contact Dermatitis, Health Professional Division,
pp.342
Harivaindaran KV, Rebecca OPS, Chandran S., 2008, Study of Optimal
Temperature, pH and stability of dragon fruit (Hylocereus polyrhizus)
Peel for Use as Potential Natural Colorant, Pak. J. Biol. Sci., 11-18,
2259-2263.
Herbach KM, Rohe M., Stintzing FC, Carle R., 2006, Structural and Chromatic
Stability of Purple Pitaya (Hylocereus polyrhizus [Weber] Britton and
Rose) Betacyanins as Affected by The Juice Matrix and Selected
Additives, , Food Res. Int, pp. 39, 667-677.
Howard I. Malbach, 2000, Cosmeceuticals Drugs vs Cosmetics, Marcel Dekker
Inc., University of California, San Fransisco, pp. 303, 304.
ICBF, 1992, Table de Composicion de Alimentos, 6th ED. From: El cultivo de
Pitaya y su posicionmiento en el mercardo (http://www.angelfire.com/
ia2/ingenieriaagricola/pitaya.htm), diakses tanggal 20 Oktober 2011.
Jaafar, R. A., Rahman, Mahmod, and Vasudevan, R., 2009, Proximate Analysis of
Dragon Fruit (Hylecereus polyrhizus), American Journal of Applied
Sciences, 6 (7): 1341-1346.
Jacobsen, P. L., Lych, D. P., Siegel, M. A., Eisen, D., Wilson, B. D., 2011, The
Little Lip Book, Carma Laboratories, Inc., USA, pp. 8-17.
Ketihler, W., 1956, The Formulation of Cosmetics and Cosmetic Specialties Drug
and Cosmetic Industry, New York, pp.387.
Kusumowardani, R.R., 2010, Optimasi Komposisi Emulsifying Agent Tween 80
dan Span 80 dalam Virgin Coconut Oil Cream : Aplikasi Desain
Faktorial, Skripsi, 26, 27, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Lattanzio, V., Linsalata, V., Palmieri, S. and Van Sumere, C. 1989. The beneficial
effect of citric and ascorbic acid on the phenolic browning reaction in
stored artichoke heads. Food Chem. 33:93.
Lieberman, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage
Form : Disperse System, 2nd Ed., Marcel Dekker Inc., new York, pp. 76-
80, 206.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Notasi
Keterangan :
Level tinggi :+
Level rendah :-
Faktor A : Glyceryl monostearate
Faktor B : Polysorbate 80
1. Perhitungan rHLB
Bahan rHLB Jumlah
White oil 6 23,00
Paraffin oil 4 25,00
Beeswax 5 8,00
Carnauba wax 12 4,00
Lanolin 8 7,00
∑ 67,00
rHLB = ( 6) + 4 +( 5) + 12 + ( 8)
= 5,71
2. Perhitungan level rendah dan level tinggi dari glyceryl monostearate dan
polysorbate 80
3. Perhitungan HLB
Glyceryl monostearate (g) Polysorbate 80 (g) Jumlah (g)
Formula 1 6,225 1,275 7,5
Formula a 10,375 1,275 11,65
Formula b 6,225 2,125 8,35
Formula ab 10,375 2,125 12,5
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula 1 Formula b
, , , ,
= ,
3,8 + ( ,
15) HLB = , 3,8 + ( ,
x 15)
= 3,154 + 2,55 = 2,83 + 3,82
= 5,704 = 6,65
Formula a Formula ab
, , , ,
=( ,
3,8) + ( ,
15) = 3,8 + 15
, ,
= 3,39 + 1,64 = 3,154 + 2,55
= 5,03 = 5,704
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula 1
Jumlah = 7,8751
Formula a
Jumlah = 12,2326
Formula b
Jumlah = 8,7676
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula ab
Jumlah = 13,1251
Formula 1 Formula b
, , , ,
= , 3,8 + ( ,
15) = , 3,8 + ( ,
15)
= 3,15 + 2,55 = 5,7 = 2,83 + 3,82 = 6,65
Formula a Formula ab
, , , ,
= ,
3,8 + ( ,
15) = ,
3,8 + ( ,
15)
= 3,38 + 1,64 = 5,02 = 3,15 + 2,55 = 5,7
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
, ,
Efek Glyceryl Monosterate = = 47,33
, ,
Efek Polysorbate 80 = =8
, ,
Efek interaksi = =8
, , , ,
Efek Glyceryl Monosterate = = −0,35
, , , ,
Efek Polysorbate 80 = = −0,16
, , , ,
Efek interaksi = = −0,06
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
, , , ,
Efek Glyceryl Monosterate = = −1,73
, , , ,
Efek Polysorbate 80 = = −2,14
, , , ,
Efek interaksi = = 0,29
, , , ,
Efek Glyceryl Monosterate = = 4,315
, , , ,
Efek Polysorbate 80 = = 4,745
, , , ,
Efek interaksi = = 7,225
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Data uji daya lekat, daya sebar, ukuran droplet, pergeseran
ukuran droplet, dan stabilitas warna lip balm
Percentile 90
Formula 1
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula a
Formula b
Formula ab
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula 1
Formula a
Formula b
Formula ab
a. Formula 1
Replikasi 1: Replikasi 3:
, , , ,
x 100% = 3,95% ,
x 100% = 0,88%
,
Replikasi 2:
, ,
,
x 100% = 8,82%
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Formula a
Replikasi 1: Replikasi 3:
, , , ,
,
x 100% = 2,94% x 100% = 0,40%
,
Replikasi 2:
, ,
,
x 100% = 1,57%
c. Formula b
Replikasi 1: Replikasi 3:
, , , ,
x 100% = 0,16% ,
x 100% = 2,56%
,
Replikasi 2:
, ,
,
x 100% = 3,48%
d. Formula ab
Replikasi 1: Replikasi 3:
, , , ,
x 100% = 19,27% ,
x 100% = 13,61%
,
Replikasi 2:
, ,
,
x 100% = 7,95%
5. Stabilitas Warna
1. Daya lekat
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
P>0,05 (normal)
2. Daya sebar
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
P>0,05 (normal)
a. Formula 1
p>0,05 (normal)
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Formula a
p>0,05 (normal)
c. Formula b
p>0,05 (normal)
d. Formula ab
p>0,05 (normal)
p<0,05 (signifikan)
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Daya lekat
Call:
lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Coefficients:
(Intercept) a b a:b
-18.714 3.970 -27.429 4.406
Call:
lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Residuals:
Min 1Q Median 3Q Max
-19.333 -2.583 -0.500 1.000 25.667
Coefficients:
Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) -18.714 56.449 -0.332 0.749
a 3.970 6.598 0.602 0.564
b -27.429 32.381 -0.847 0.422
a:b 4.406 3.785 1.164 0.278
Response: respon
Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
a 1 6721.3 6721.3 47.4447 0.0001260 ***
b 1 192.0 192.0 1.3553 0.2778959
a:b 1 192.0 192.0 1.3553 0.2778959
Residuals 8 1133.3 141.7
---
Signif. codes: 0 †˜***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05
‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Daya sebar
Call:
lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Coefficients:
(Intercept) a b a:b
2.49738 -0.02697 0.09143 -0.03305
Call:
lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Residuals:
Min 1Q Median 3Q Max
-0.15333 -0.06167 0.01833 0.04583 0.14667
Coefficients:
Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) 2.49738 0.49704 5.024 0.00102 **
a -0.02697 0.05810 -0.464 0.65492
b 0.09143 0.28512 0.321 0.75668
a:b -0.03305 0.03333 -0.992 0.35042
---
Signif. codes: 0 †˜***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05
‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Response: respon
Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
a 1 0.35363 0.35363 32.1973 0.0004681 ***
b 1 0.07680 0.07680 6.9924 0.0295149 *
a:b 1 0.01080 0.01080 0.9833 0.3504247
Residuals 8 0.08787 0.01098
---
Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05
‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Ukuran Droplet
Call:
lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Coefficients:
(Intercept) a b a:b
22.2919 -0.6903 -3.7829 0.1616
Call:
lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Residuals:
Min 1Q Median 3Q Max
-0.9233 -0.2833 0.0200 0.2867 0.6767
Coefficients:
Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) 22.2919 2.5161 8.860 2.08e-05 ***
a -0.6903 0.2941 -2.347 0.0469 *
b -3.7829 1.4433 -2.621 0.0306 *
a:b 0.1616 0.1687 0.958 0.3663
---
Signif. codes: 0 †˜***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05
‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Response: respon
Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
a 1 9.0133 9.0133 32.0237 0.0004765 ***
b 1 13.6960 13.6960 48.6610 0.0001154 ***
a:b 1 0.2581 0.2581 0.9171 0.3662727
Residuals 8 2.2517 0.2815
---
Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05
‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Call:
lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Coefficients:
(Intercept) a b a:b
43.446 -5.678 -27.621 3.981
Call:
lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Residuals:
Min 1Q Median 3Q Max
-5.66000 -1.40417 -0.03333 1.33083 5.66000
Coefficients:
Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) 43.446 17.202 2.526 0.03549 *
a -5.678 2.011 -2.824 0.02235 *
b -27.621 9.867 -2.799 0.02323 *
a:b 3.981 1.153 3.452 0.00867 **
---
Signif. codes: 0 †˜***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05
‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Response: respon
Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
a 1 55.858 55.858 4.2460 0.073292 .
b 1 67.545 67.545 5.1345 0.053227 .
a:b 1 156.746 156.746 11.9152 0.008671 **
Residuals 8 105.242 13.155
---
Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05
‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula a
48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan
Replikasi
(detik) (detik) (detik) (detik) (detik)
1 51 102 44 77 77
2 44 37 36 32 32
3 41 40 36 45 17
Mean 45.33 59.67 38.67 51.33 42
SD 5.13 36.69 4.62 23.16 31.22
Formula b
48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan
Replikasi
(detik) (detik) (detik) (detik) (detik)
1 7 6 7 7 5
2 7 9 7 5 6
3 4 6 6 6 7
Mean 6 7 6.67 6 6
SD 1.73 1.73 0.58 1 1
Formula ab
48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan
Replikasi
(detik) (detik) (detik) (detik) (detik)
1 55 47 51 44 42
2 87 31 53 62 41
3 42 27 54 55 55
Mean 61.33 35 52.67 53.67 46
SD 23.16 10.58 1.53 9.07 7.81
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Formula a
48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan
Replikasi
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 1,93 1,9 1,85 1,78 1,85
2 1,75 1,86 1,8 1,72 1,92
3 2,03 2,13 1,87 1,78 1,87
Mean 1,9 1,96 1,84 1,76 1,88
SD 0,14 0,15 0,04 0,03 0,04
Formula b
48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan
Replikasi
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 2,11 2,06 2,13 2,25 2,15
2 2,14 2,15 1,92 2,28 2,14
3 2,01 2,15 2,22 2,27 2,1
Mean 2,09 2,12 2,09 2,27 2,13
SD 0,07 0,05 0,15 0,02 0,03
Formula ab
48 jam 7 hari 14 hari 21 hari 1 bulan
Replikasi
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 1,59 1,73 1,78 2,1 2,04
2 1,63 1,94 1,83 1,85 1,87
3 1,83 1,74 1,88 1,93 1,85
Mean 1,68 1,8 1,83 1,96 1,92
SD 0,13 0,12 0,05 0,13 0,1
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rentang daya lekat dan daya sebar lip balm ditentukan berdasarkan hasil
pengujian daya lekat dan daya sebar dari sediaan lip balm yang beredar di
pasaran. Pemilihan sediaan lip balm yang beredar di pasaran ini didasarkan pada
penelitian ini berasal dari 2 merk lip balm dengan komposisi dan formula yang
berbeda, yaitu :
propylparaben.
2. Lip balm Tender Care Vanila dari Oriflame Sweden mempunyai komposisi :
dan vanilli.
3. Lip balm Flower dari Guangdong Shantou Huasheng Plastic Co., Ltd
No. Jenis Lip balm Daya lekat (detik) Daya sebar (cm)
1. Tender Care 10 1,8
2. Tender Care 5 1,9
3. Tender Care 7 1,9
4. Tender Care Vanila 14 1,9
5. Tender Care Vanila 23 1,7
6. Tender Care Vanila 12 2,0
7. Flower 29 2,0
8. Flower 37 1,8
9. Flower 26 1,9
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapatkan range untuk daya lekat
1. Carnauba wax
2. Beeswax
3. White oil
4. Paraffin Liquid
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Lanolin
6. Glyceryl Monostearate
7. Polysorbate 80
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 jam 1 bulan
Alat uji daya lekat Alat uji daya sebar dan beban
Timbangan Waterbath
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mikroskop motic
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS