Anda di halaman 1dari 70

OPERATIONAL BUDGET

REPORT

HERMANTO, S.E., M.M.


EKONOMI UPM
ANGGARAN OPERASIONAL
(OPERATIONAL BUDGET)
Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi
yang disertai dengan laporan pendukung yaitu:
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran produksi
3. Anggaran pembelian bahan baku langsung
4. Anggaran tenaga kerja langsung
5. Anggaran overhead
6. Anggaran beban penjualan & administrasi
7. Anggaran persediaan akhir barang jadi
8. Anggaran harga pokok penjualan
ANGGARAN BAHAN
ANGGARAN BAHAN

ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN


ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN
ANGGARAN PERSEDIAAN BAHAN
BIAYA BAHAN YANG HABIS DIGUNAKAN
DALAM PRODUKSI
ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN

Disusun untuk merencanakan jumlah fisik bahan


yang diperlukan
Secara rinci pada anggaran harus
mencantumkan:
 Jenis barang jadi yang dihasilkan
 Jenis bahan mentah yang digunakan
 Bagian bagian yang dilalui dalam proses produksi
 Standar penggunaan bahan
 Waktu penggunaan bahan
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN
JUMLAH PEMBELIAN YANG PALING
EKONOMIS
2.R.S
EOQ 
P.I

R = Jumlah bahan yang akan dibeli dalam jk waktu tertentu


S = Biaya Pemesanan
P = Harga per-unit bahan baku
I = Biaya Penyimpanan yg dinyatakan dalam %
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN
Contoh:
PT. ABC memperkirakan kebutuhan bahan mentah
selama tahun 2017 sebanyak 1.000 Kg. Setiap kali
dipesan, akan dikeluarkan biaya pemesanan (S)
sebesar Rp 50,- Harga bahan Rp 20/kg, Biaya
penyimpanan (i) 50% dari persediaan rata-rata yang
ada.

Tentukan perencanaan jumlah pembelian yang paling


ekonomis ?
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN
JUMLAH PEMBELIAN YANG PALING
EKONOMIS

2.R.S
EOQ 
P.I

2. X .1000. X .50.
EOQ 
20. X .0,5

EOQ  100.000 / 10  10
Contoh Kasus
Perusahaan A penjualan 2,6 juta kg
terigu, biaya pemesanan $ 5000, biaya
penyimpanan 2 % dari harga beli dan
harga beli $ 5 /kg.
Persediaan pengaman 50.000 kg dan
waktu pengiriman 2 minggu dan setiap
pemesanan terigu harus dengan
kelipatan 2000 kg

HERMANTO, SE., MM. 9 03/10/2017


ANGGARAN PRODUKSI
ANGGARAN PRODUKSI

PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN


SEBELUMNYA, MENGENAI ORANG- ORANG,
BAHAN-BAHAN, MESIN-MESIN, PERALATAN
LAINNYA SERTA MODAL YANG DIPERLUKAN
UNTUK MEMPRODUKSI BARANG PADA SUATU
PERIODE TERTENTU DIMASA DEPAN SESUAI
DENGAN APA YANG DIBUTUHKAN ATAU APA
YANG DIRAMALKAN
ANGGARAN PRODUKSI
TUJUAN
 UNTUK MENCAPAI TINGKAT KEUNTUNGAN

TERTENTU
 UNTUK MENGUASAI PASAR TERTENTU

 UNTUK MENGUSAHAKAN PENCAPAIAN TINGKAT

EFISIENSI TERTENTU
 PENGEMBANGAN USAHA YANG TELAH ADA
ANGGARAN PRODUKSI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
 SIFAT DARI PROSES PRODUKSI

INTERMITEN PROCESS, CONTOH


PERCETAKAN, REPARASI, INDUSTRI KAPAL
CONTINUOUS PROCESS, CONTOH PABRIK
YANG MEMILIKI PRODUK MASAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

JENIS DAN MUTU BARANG YANG DIPRODUKSI


 SEJAUH MUNGKIN MEMPELAJARI DAN

MENGANALISA JENIS BARANG YANG


DIPRODUKSI
 JENIS BARANG YANG DIPRODUKSI

 KETAHANAN BARANG YANG DIPRODUKSI

 MUSIMAN ATAU SEPANJANG MASA


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

SIFAT DAN TREND BARANG YANG DIPRODUKSI


 LOKASI PRODUKSI, DEKAT DENGAN PASAR

ATAU DEKAT DENGAN SUMBER PRODUKSI


 JUMLAH YANG DIPRODUKSI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

SELAIN YANG TERSEBUT DIATAS :


 FAKTOR INTERNAL ;

PENJUALAN TAHUN LALU


KEBIJAKAN TENTANG HARGA JUAL
SYARAT PEMBAYARAN PENJUALAN
PEMILIHAN SALURAN DISTRIBUSI
TENAGA KERJA YANG DIMILIKI
MODAL KERJA YANG DIMILIKI
FASILITAS YANG DIMILIKI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

FAKTOR EKSTERNAL ;
 PERSAINGAN

 TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK

 TINGKAT PENGHASILAN MASYARAKAT

 TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

 TINGKAT PENYEBARAN MASYARAKAT

 AGAMA, ADAT ISTIADAT

 REGULASI PEMERINTAH

 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
DALAM UNIT PRODUKSI
DAPAT DISUSUN ANGGARAN PRODUKSI
DENGAN RUMUS :

UNIT PRODUKSI DIANGGARKAN =


ESTIMASI PENJUALAN + PERSEDIAAN
AKHIR DIHARAPKAN – PERSEDIAAN
AWAL
CONTOH ANGGARAN PRODUKSI
DIKETAHUI BAHWA :
 PRAKIRAAN OMZET PENJUALAN UNTUK PRODUK A PADA
JANUARI 900, DAN FEBRUARI 1.050. DIKETAHUI
PERSEDIAAN AWAL 720
 PERSEDIAAN AKHIR DIINGINKAN UNTUK JANUARI 840 DAN
FEBRUARI 960
 PRAKIRAAN OMZET PENJUALAN UNTUK JANUARI PRODUK
B PADA JANUARI 2.250 DAN FEBRUARI 2.400. DIKETAHUI
PERSEDIAAN AWAL 1.800
 PERSEDIAAN AKHIR DIINGINKAN UNTUK JANUARI 1.920
DAN FEBRUARI 2.040
DIMINTA SUSUNLAH ANGGARAN PRODUKSI UNIT
untuk produk A dan Produk B ?
Januari Februari

Estimasi Penjualan P. A 900 1.050


Persediaan Akhir diingink 840 960
1.740 2.010
Persediaan Awal (720) (840)
Jlh Produk A diproduksi 1.020 1.170
Januari Februari

Estimasi Penjualan P. B 2.250 2.400


Perseddiaan Akhir diingin 1.920 2.040
4.170 4.440
Persediaan Awal (1.800) (1.920)
Jlh Produk B diproduksi 2.370 2.520
PT GM akan membuat Anggaran Produksi untuk bulan Agustus. Berikut
Data dan informasi yang dimiliki untuk dijadikan dasar menyusun Anggaran
produksi
No Bulan Rencana penjualan

1 Januari 1500
2 Pebruari 1600
3 Maret 1600
4 April 1400
5 Mei 1200
6 Juni 1000
7 Juli 700
8 Agustus ?

Kebijakan Tingkat Persediaan bulan Agustus adalah sebagai berikut:


Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 uni
BREAK EVEN POINT (BEP)
TITIK IMPAS
Analisis Titik Impas (BEP) dan
Marjin Kontribusi (CM)
Dikenal sebagai analisis biaya-volume-
laba (analisis CVP=Cost-Volume-Profit)
Analisis ini berhubungan dengan
bagaimana laba dan biaya berubah
karena adanya perubahan volume
Analisis Titik Impas (BEP) menentukan
penjualan impas (Pendapatan= Biaya)
Analisis titik impas dan margin
kontribusi memnjawab pertanyaan
berikut:
Berapa volume penjualan yang diperlukan
untuk mencapai impas?
Berapa volume penjualan yang diperlukan
untuk mendapat tingkat laba yang
diinginkan?
Berapa laba yang dapat dicapai dengan
volume penjualan tertentu?
Bagaimana perubahan harga jual, biaya
variabel, biaya tetap, dan output
mempengaruhi laba?
Tipe Biaya

Terdapat dua tipe biaya:


 Biaya Variabel
 Biaya Tetap
Types of Costs Grapically
Total

Total Fixed Cost


Unit Sales Unit Sales

Per Unit

Fixed Cost per Unit


Variable Cost per Unit

Unit Sales Unit Sales


Laporan Laba-Rugi Marjin
Kontribusi
FORMAT TRADISIONAL FORMAT TRADISIONAL
Penjualan 15.000 Penjualan 15.000
Dikurangi: Harga Pokok Dikurangi: Biaya Variabel
Penjualan Produksi $4.000
7.000
Penjualan 1.600
8.000
Administrasi 500 6.100
Marjin Kotor 8.900
Biaya
Dikurangi: Operasi Marjin Kotor
Dikurangi: Biaya Tetap
Penjualan 2.100
Produksi 3.000
Administrasi 1.500
Penjualan 500.000
3.600
Administrasi 1000 4.500

Laba Bersih $4.400 Laba Bersih $4.400


Marjin Kontribusi (CM)
Adalah kelebihan penjualan (S) terhadap
biaya variabel (VC) dari suatu produk atau
jasa untuk menutupi biaya tetap (FC).
CM= S- VC
Unit CM merupakan kelebihan harga jual
per unit (p) terhadap biaya variabel per
unit (v)
CM= p - v
Marjin Kontribusi (CM)
RASIO CM merupakan marjin kontribusi
dalam bentuk persentase penjualan.
Rasio CM = unit CM/p = (p-v)/p = 1-(v/p)
Untuk mengilustrasikan berbagai konsep CM, perhatikan
data berikut ini dari PT. Paper:

Total Per unit Persentase


Penjualan (1.500 unit) $37.000 $25 100%
Dikurangi : Biaya variabel$15.000 $10 40%
Marjin Kontribusi $22.500 $15 60%
Dikurangi : Biaya tetap $15.000
Laba Bersih $7.500
CM : S – VC =
$ 37.500
$ 15.000 -
$ 22.500
Unit CM = p – v = $ 25 - $ 10 =$ 15
Rasio CM = CM/S = $ 22.500/$37.500 = 60%
Atau
Unit CM/ p = $ 15/$ 25 = 0,6 = 60%
Operating Break-even
Operating break-even point adalah tingkat
penjualan (dalam unit maupun satuan mata
uang) dimana EBIT sama dengan nol: BEP

Sales  VC  FC  0
Atau
Q P  v  FC  0
Break-even dalam Unit dan Satuan Mata
Uang
FC FC
Q 
*

p  v CM$ / unit
FC FC FC
BE$  p 
pv  p  v CM %
p
Q* = BEP dalam Unit
BE$ = BEP dalam satuan mata uang
CM = Contribution Margin (Marjin Kontribusi)
CM$/% = Marjin Kontribusi dalam Dollar/Persen
Contoh:
Diketahui biaya tetap $15,000 dan biaya
variabel $10 per unit. Berapakah BEP bila
harga jual $25 per unit?
15.000
Q 
*
 1.000 uni
25  10
Or
BE $  1.000  25  $25.000
Or
15,000
BE $   $25.000
25  10
25
Target EBIT
Kita dapat menggunakan analisis BEP untuk
menentukan target penjualan bila diinginkan EBIT
sejumlah tertentu, dengan rumus:

FC  EBITT arg et
Q *

pv
T arg et
Contoh:
Bila ditargetkan EBIT senilai $15.000,
maka:
15.000  15.000
Q 
*
 2.000 unit
25  10
Or
BE $  2.000  25  $50.000
Or
15.000  15.000
BE $   $50.000
25  10
25
Cash Break-even Point

FC  Depreciation
Q *

pv
T arg et
LAP ANGGARAN PENJUALAN
ANGGARAN PENJUALAN

Langkah awal dalam mempersiapkan


anggaran induk
Menunjukkan penjualan dalam jumlah
maupun nilainya.
Umumnya juga meliputi penghitungan
estimasi penagihan kas dari penjualan kredit
ANGGARAN PENJUALAN
DEFINISI
ANGGARAN YANG MENERANGKAN
SECARA RINCI TENTANG PENJUALAN
PERUSAHAAN DIMASA YANG AKAN
DATANG, DIMANA DI DALAMNYA
TERDAPAT TENTANG JENIS BARANG,
JUMLAH, HARGA, WAKTU, SERTA TEMPAT
PENJUALAN BARANG
TUJUAN ANGGARAN PENJUALAN

Mengurangi ketidakpastian dimasa depan


Memasukkan pertimbangan /keputusan
manajemen dalam proses perencanaan
Memberikan informasi dalam profit
planing control
Untuk mempermudah pengendalian
penjualan
FUNGSI ANGGARAN PENJUALAN

• Sebagai dasar perencanaan atas kegiatan


perusahaan pada umumnya.
• Sebagai alat koordinasi dan mengarahkan
setiap pelaksanaan divisi Pemasaran.
• Sebagai alat pengorganisasian
• Sebagai alat pengawasan bagi
manajemen
GAMBARAN ANGGARAN PENJUALAN
YANG LENGKAP
• Penjualan dirinci menurut bulan,
kwartalan, semester dan tahunan.
• Penjualan dirinci menurut jenis-jenis
produk
• Penjualan dilakukan menurut daerah
pemasaran
METODE PERAMALAN
PENJUALAN
Metode Rata Rata Bergerak (Moving
Average)
Metode Trend Moment
Metode Perkiraan Asosiatif: Regresi dan
Korelasi
Metode Analisis Industri
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORECAST

• INTERNAL EKSTERNAL
 Kualitas dan kegunaan  Kecakapan management
produk pesaing
 Ongkos produksi dan  Volume kegiatan
distribusi produk perekonomian
 Kecakapan management  Selera masyarakat
 Konflik politik
Metode Rata Rata Bergerak (Moving
Average)
Menggunakan sejumlah data dari masa
lalu untuk memperoleh perkiraan hasil di
masa mendatang
Bermanfaat apabila kita dapat
memastikan bahwa permintaan akan
tumbuh secara stabil
Rata rata bergerak 3 & 5 periode
diperoleh dengan mencari rata rata
selama 3 & 5 periode sebelumnya.
Contoh: Metode Rata Rata Bergerak (Moving
Average)

No Tahun Penjualan Peramalan

1 2,006 10,000
2 2,007 10,100
3 2,008 10,200 10,200
4 2,009 10,300 10,300
5 2,010 10,500 10,500
6 2,011 ? 10,333
Metode Trend Moment
Untuk Trend Garis Lurus:
Y = a + bx
Dimana :
Y: variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah
peramalan penjualan produk perusahaan.
a: konstanta yang akan menunjukan besarnya harga Y
apabila X sama dengan 0 (nol)
b: variabel per x" yaitu menunjukkan besamya
perubahan nilai Y dan setiap perubahan satu unit x.
x: unit waktu, yang dapat dinyatakan dengan minggu,
bulan, semester, tahun dan lainnya tergantung kepada
kesesuaian dari perusahaan itu sendiri
CONTOH
No Tahun Penjualan

1 2011 10.000

2 2012 10.100

3 2013 10.200

4 2014 10.300

5 2015 10.500
DIMANA
Y
a
n

 XY
b
2
X
x = Variabel X Ke -
Metode Trend Moment
No Y X YX X2
1 10.000 -2 -20.000 4
2 10.100 -1 -10.100 1
3 10.200 0 0 0
4 10.300 1 10.300 1
5 10.500 2 21.000 4
∑ 51.100 0 1.200 10
Metode Trend Moment

Y  XY
a b
n X 2

51.100 1.200
a 10.220 b   120
5 10
Metode Trend Moment

• Y = a + b (x)
• Y = 10.220 + 120 (3)
• Y = 10.580
Metode Analisis Industri

Penjualan perusahaan seringkali


dipengaruhi oleh pertumbuhan penjualan
industri tempat perusahaan berada
Contoh
Pada tahun 2010, PT A mampu menjual
produknya sebesar 40.000 unit. Pada
tahun yang sama, total penjualan industri
mencapai 100.000 unit. Jika penjualan
industri tahun 2011 diperkirakan naik 25%
dan manajemen PT A memperkirakan
pangsa pasar tahun 2011 sama dengan
pencapaian tahun 2010, tentukan
penjualan industri dan PT A tahun 2011
Solusi
Pangsa Pasar PT A 2010 = Penjualan
PT A/Pnj Industri
= 40.000/100.000
= 40 %
Penjualan industri 2011 = 100.000 x
(1+25%)= 125.000
Penjualan PT A 2011= Pnj. Industri 2011 x
Pangsa pasar
= 125.000 x 40% =
50.000
Soal: Berikut adalah data penjualan PT
zxy dari tahun 2015
No Bulan Penjualan
1 Jan 240
2 Peb 250
3 Mar 280
4 Apr 290
5 Mei 305 Berapa peramalan penjualan
6 Jun 330 bulan januari tahun 2016
dengan metode:
7 Jul 240
1. Metode rata-rata bergerak 3
8 Aug 250 & 5 bulanan ?
9 Sep 280 2. Tren moment?
10 Okt 290
11 Nop 305
12 Des 330
13 Jan ?
JADWAL PENAGIHAN
PIUTANG
Asumsi Jadwal Penagihan
Piutang.
Semua saldo piutang usaha sebesar
Rp9.500 diasumsikan dapat ditagih pada
kuartal pertama
70% dari penjualan ditagih pada kuartal
bersangkutan
28% ditagih pada kuartal berikutnya dan
sisanya 2% lagi tidak dapat ditagih
JADWAL PENAGIHAN KAS YANG DIHARAPKAN

Kuartal

1 2 3 4 Total

Piutang usaha, 12/31/19A 9,500 9,500

Penjualan kuartal 1 (Rp64.000) 44,800 17,920 62,720

Penjualan kuartal 2 (Rp56.000) 39,200 15,680 54,880

Penjualan kuartal 3 (Rp72.000) 50,400 20,160 70,560

Penjualan kuartal 4 (Rp64.000) 44,800 44,800

Total Penagihan Kas 54,300 57,120 66,080 64,960 242,460


Evaluasi Bagian Pemasaran
KPI Bidang Marketing

64
Metode Penentuan Jumlah Dana
Pengiklanan dan Promosi
Penjualan
Persentase Penjualan atau Laba
(unit x Harga) x Alokasi Persentase
atau
Laba x Persentase
Metode Unit Penjualan
Jumlah yang tetap dibebankan atas setiap unit
produksi yang dijual.
Metode Objective-Task
Metode ini menghubungkan apropriasi pengiklanan
terhadap volume penjualan, dalam kondisi yang biasa
dan dalam jangka panjang, sehingga laba dan
pendapatan tidak terkuras
Pengukuran Periklanan
Meliputi:
Kecenderungan dalam biaya iklan
terhadap penjualan
Biaya iklan per unit yang dijual
Biaya iklan per dolar penjualan.
Biaya iklan per konsumen
Biaya iklan per transaksi
Biaya iklan berdasarkan produk, media
dan wilayah.
ANGGARAN MODAL
ANGGARAN MODAL
MERUPAKAN PROSES PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PENGELUARAN STRATEGIS
(JANGKA PANJANG) DAN TAKTIS (JANGKA
PENDEK) UNTUK MEMAKSIMALKAN DAN
MENGURANGI INVESTASI ATAU ASET
TETAP PERUSAHAAN
ANGGARAN MODAL
MENYUSUN ANGGARAN MODAL, HARUS
MEMPERHATIKAN :
 DATA KEUANGAN
EKSTERNAL
 KECENDERUNGAN PASAR DAN EKONOMI
INTERNAL
 PENGELUARAN KAS
 PENERIMAAN KAS
 DATA NON KEUANGAN
EKSTERNAL
 PERATURAN PEMERINTAH
 KEMAJUAN TEKNOLOGI
INTERNAL
 VOLUME OPERASI
 PENGARUH TERHADAP PRODUKTIFITAS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai