Anda di halaman 1dari 26

HORMON KELAMIN

(LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN)

• Kelompok 1
1. Affa izzatur R.
2. Agung prabowo
3. Fenda dwi A.
4. Hudayana
TESTOSTERON

Adalah zat androgen utama yang disintesa


dalam testis, ovarium dan anak ginjal.

Pada testis, testosteron menghasilkan sebanyak 2,5 – 11 mg sehari,


sedangkan pada ovarium dan anak ginjal hanya 0,5 – 2mg sehari.
PENGGOLONGAN BERDASARKAN MEKANISME
KERJA

Zat Androgen Anabolika Zat Anti Androgen

• dapat disintesa oleh • derivat-testosteron • steroida sintesis yang


ovaria dan anak (dan progesteron) menekan efek
ginjal, organ terakhir sintesis yang telah di androgen secara
ini juga dapat kembangkan guna selektif
membentuk 2 memperoleh daya
precursor dari kerja anabol besar
testosteron dan dengan efek verilisasi
estradiol yaitu seringan mungkin.
dehidro-epi-
androsteron (DHEA)
dan androstendion.
PENGGOLONGAN OBAT
Zat Androgen
Nama Obat Dosis Regimen
T- undekonat (Andriol) Oral 2 dd 60-80 mg (larutan asam oleat) selama
2-3 minggu.

T- enantat (Testoviron) i.m 50-400 mg setiap 2-4 minggu


T- propionat + decanoat (Sustanon) i.m 250 mg setiap 3 minggu
Mesterolon (Proviron) Oral permulaan 3 dd 25-50 mg lalu 2-3x sehari
25 mg

Fluoksimesteron (Halotestin) Oral 5-20 mg sehari dalam 1-2 dosis


Prasteron Sebagai food supplement 25-50 mg sehari pagi
hari, pada terapi alternatif berbagai gangguan
1-2x sehari 200-600 mg.
Anabolika
Nama Obat Dosis Regimen

Metandrostenolon (Neo Anabolene) Oral : 1 dd 2,5-5 mg p.c.

Nandrolon (19-nortestosteron, Deca/Durabolin) i.m. : pada anemia 50-100 mg dekanoat 1x


seminggu, pada osteoporosis parah 50 mg per 3
minggu, pada kanker mammae 50 mg setiap 2-3
minggu (-fenilpropionate)

Stanozol (Stromba) Pada osteoporosis oral 5 mg/hari

Etilestrenol (Orgabolin) Oral : 1-4 dd 2 mg, maks 16 mg sehari


Anti Androgen
Nama Obat Dosis Regimen
Siproteron (Androcur,Diane-35) Oral 2x sehari 50-100 mg, maksimal 200-
300mg/hari

Danazol (Danocrine,danatrol) Pada edometriosis oral 2-3x sehari 200mg


selama 6-9 bulan. Pada benjolan mamae
2xsehari 50-100mg selama 3-6 bulan.

Flutamida (Fugerel,Eulexin) Oral 3x sehari 250mg


Nilutamida (Anandron) Serentak dengan analogon gonadorelin1 dd 300
mg selama 4 minggu, pemeliharaan 150 mg.

Bikalutamida (Casodex) Oral 1 dd 50 mg bersama agonis – LHRH.


EFEK FARMAKOLOGI

Efek Verilisasi → bertanggung jawab atas ciri-ciri kelamin primer dan sekunder serta
spermatogenesis

Efek anabol → meningkatkan pembentukan protein dan perumbuhan sel otot

Efek Tulang → mempercepat pertumbuhan tulang pipa

Efek Anti-gonadotrop → menghambat sekresi FSH dan LH bila kadar testosteron dalam
darah melebihi nilai tertentu

Efek Anti-esterogen → melawan pertumbuhan endometrium rahim dan pertandukan


epitel mukosa vagina

Efek Atas Sebum → kelenjar sebum ditingkatkan menyebabkan acne

Efek Kolesterol → menurunkan kadar HDL kolesterol dan menaikkan


sedikit LDL.
EFEK SAMPING

Efek Virilisasi Menekan Spermatogenesi Efek Feminisasi


Pada wanita : acne, tumbuh Pada pria : impotensi Buah dada pada laki-laki
rambut dimuka, suara menjadi
Pada wanita : kemandulan membesar
rendah dan gangguan haid

Udema dan naiknya berat Penyakit Kuning Tumor Hati


badan Tersumbatnya kapiler Penggunaan lama dengan
Bertambahnya nafsu makan empedu dosis tinggi
ADME

Mukosa usus --› FPE

A
Sebagian besar terikat pada protein-transport SHBG (Sex Hormone Binding Globuline)
D
Hati –ester dimetabolisir melalui oksidasi dari gugusan-17OH menjadi
M androstendion, Reduksi dari gugusan-3-keto menghasilkan androsteron. DHT
dirombak pula menjadi menjadi androsteron, androstandiol.
Kemih 90%, sisanya lewat tinja
E
INDIKASI TESTOSTERON

a. Operasi pengangkatan testis


b. Gangguan sistem hormone di otak (hipopituitari)
c. Kemandulan akibat gangguan pembentukan sperma
d. Penurunan lipido dan kebugaran tubuh
e. Osteoporosis akibat kekurangan hormon andogen
KONTRA INDIKASI

a. Memiliki atau dicurigai memiliki tumor prostat atau payudara


b. Gangguan berkemih akibat pembesaran prostat
c. Perempuan hamil dan menyusui
d. Diabetes mellitus
e. Gangguan pernafasan saat tidur
f. Anak-anak yang belum mengalami pubertas
PADA
Esteroen PEREMPUAN Progesteron
Hormon yang bekerja terhadap mukosa (selaput
ESTROGEN lendir) rahim (endometrium) dengan mendorongnya
untuk berkembang dan menebal

hormon wanita lainnya yang dibentuk oleh corpus


Progesteron luteum, plasenta (dimulai dari bulan ketiga
kehamilan), testes dan cortex anak-ginjal (pria dan
wanita) di bawah pengaruh FSH/LH dari hipofisis
PENGGOLONGAN BERDASARKAN MEKANISME
KERJA

Zat Zat
Zat Penghambat
ESTROGEN antiesteroge antiprogesta
progestagen aromatase
n gen
PENGGOLONGAN OBAT
Zat Estrogen
Nama Obat Dosis Regimen
Estradiol ( Progynova,Estraderm TTS) Pada insufisiensi dan prevensi osteoporosis oral 1dd 1-
2 mg

Etinilestradiol (Diane 35, Lyndiol, Marvelon, Microgynon, Pada devisiensi : oral 10-30 mcg selama 2minggu per
Triquilar) siklus haid

Estrol ( konyugat-estrogen, Premarin) Pada klimaterium: oral 0,625-2,5 mg sehari


Preverensi osteoporosis : 0,625/hari

Estriol (Synapause,Ovestin) Pada defisiensi oral 2 dd 2-4 mg (suksinat) selama 1


minggu, lalu 1 dd 1-2 mg dengan istirahat 1 minggu
setiap 3 bulan

Epimestrol (stimovul) Oral 1 dd 5 mg selama 10 hari

Fosfestrol (honvan) 3 dd 1-4 tablet dari 120 mg


Dienestrol (ortho-dienestrol) Sebagai krim 0,01% pada vagina
Zat Progesteron
Nama Obat Dosis Regimen
Progesteron (progestine, progestan) Pada insufisiensi per oral kapsul 200 mg a.n. Atau i.m. 25-50 mg
selama 12-14 hari per bulan

Norestisteron (primolut-N) Menunda haid 3 dd 5 mg dimulai selambat-lambatnya 3 hari


sebelum haid selama maksimal 14 hari

Linestrenol (exluton, endometril) Gangguan haid 1-3 dd 5 mg, dalam pil kombinasi 0,75-2,5 mg
sehari scara siklis

Desogestrel (marvelon, mercillon) Untuk antikonsepsi 0,125-0,15 mg sehari siklis, bersama


estrogen
Tibolon (livial) Oral 1 dd 2,5 mg selama 3-6 bulan

Drospirenon (yasmin, angeliq) Pil antihamil 3 mg sehari + 30 mcg (yasmin)


Drospirenon 2 mg + estradiol 1 mg (angeliq)

Mifepriston (mifegyne) Untuk penghentian kehamilan sekaligus 600 mg, setelah 36-48
jam disusul oleh misoprostol 0,4 mg. Sebagai MAP 600 mg
sedini mungkin, sampai maks 72 jam sesudahnya
EFEK FARMAKOLOGI ESTROGEN

a. Efek feminisasi
b. Proliferasi rahim dan endometrium
c. Atas menstruasi
d. Terhadap laktasi
e. Efek anti-ovulasi
f. Efek anabol
g. Efek antiandrogen
h. Atas kolesterol
i. Retensi garam dan air
j. Menghambat kehilangan pesat tulang
EFEK FARMAKOLOGI PROGESTERON

a. Efek progestagen
b. Efek gestagen
c. Anti-ovulasi
d. Efek androgen
e. Efek estrogen
f. Efek termogen
EFEK SAMPING ESTROGEN

a. Efek feminisasi
b. Trombo-emboli
c. Kanker endometrium
d. Perdarahan tak teratur
e. Udema dan naikknya berat badan
EFEK SAMPING PROGESTERON

a. Efek virilisasi
b. Efek sentral
c. Gangguan hati
ADME ESTROGEN

A Lambung

Terikat pada protein-transport SHBG (Sex


D Hormone Binding Globuline)

Hati –› Metabolit kurang aktif antara lain: estron,


M estriol dan glukuronidanya. Sebagian mengalami
siklus enterohepatis. Ester estradiol dan estrogen
nonsteroida lebih lambat inaktivasinya dalam hati
dan jaringan lainnya, maka kegiatannya lebih kuat
dari estradiol.

Kemih sebagai konyugat glukuronidanya


E
ADME PROGESTERON
Di Usus cepat dan baik, namun FPE besar

A
sedangkan BA-nya kecil rata-rata 5%.
Maka zat ini terutama dibuat dalam
bentuk parenteral

Terikat pada protein-transport SHBG (Sex Hormone


D Binding Globuline)

Hati – metabolit, terutama pregnandiol inaktif


M dan juga (di)hidroprogesteron aktif.

Kemih sebagai Glukuronidanya.


E
INDIKASI ESTROGEN

a. Terapi subtitusi
b. Anti-ovulasi (pil antihamil)
c. Menekan laktasi
d. Menghambat pertumbuhan
e. Pada osteoorosis postmenopousal
f. Kanker prostat
g. Atrofia dan colpitis
INDIKASI PROGESTERON

a. Prevensi abortus
b. Pil antihamil
c. Gangguan haid
d. Klimakterium
e. Endometriosis
f. Kanker endometrium/mamma
KONTRA INDIKASI ESTROGEN
a. Estrogen tidak boleh diberikan pada wanita hamil, pasien myoma atau kanker
serta pasien jantung pembuluh.
b. Penggunaannya hendaknya berhati-hati pada pasien diabetes, migrain dan
hipertirosis.
c. Anak perempuan dibawah 16 tahun sebaiknya jangan diberikan esterogen.

Kontra Indikasi Progesteron

a. Meningioma
TERIMAKASIH .......

Anda mungkin juga menyukai