SKRIPSI
Diajukan oleh:
Arya Yudhistira
NIM : 058114013
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Pembimbing
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal : 20 September 2012
Yang Menyatakan
(Arya Yudhistira)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Bapa atas berkat, rahmat, kasih dan penyertaanNya,
Pencampuran Virgin Coconut Oil Cream dengan Kajian Kecepatan Putar Mixer
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) pada Fakultas
terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
1. Bapak Agus dan Ibu Ninik yang sudah banyak berkorban, bekerja keras,
2. Kedua adikku, Kunto dan Raras atas dukungan, doa, dan semangatnya.
5. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah berkenan
6. Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
khususnya Pak Musrifin, Mas Agung, Pak Iswandi yang telah banyak
pelajaran hidup.
12. Yoga, Cere, Ayu atas saran, dukungan, bantuan, dan solusi-solusi dalam
13. Teman-teman DTM, Bili, Bay, Arbi, luluk, Bonek atas dukungan, doa,
semangat.
perkuliahan.
17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga laporan
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
1. Permasalahan ......................................................................................... 3
B. Moisturizer .................................................................................................. 7
C. Krim ............................................................................................................ 8
D. Emulsi ......................................................................................................... 8
E. Emulgator .................................................................................................... 9
F. Pencampuran ............................................................................................... 10
1. Viskositas .............................................................................................. 13
I. Mixer ........................................................................................................... 15
L. Hipotesis ...................................................................................................... 19
1. Formula ................................................................................................. 24
A. Kesimpulan ................................................................................................. 49
B. Saran ............................................................................................................ 49
LAMPIRAN ............................................................................................................ 54
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. Rancangan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level ............. 17
pembuatan ............................................................................................. 33
Tabel VI. Hasil pengukuran sifat fisik virgin coconut oil cream setelah 2 hari
penyimpanan ........................................................................................ 35
Tabel VIII. Hasil pengolahan data nilai efek untuk respon viskositas ................... 37
Tabel IX. Hasil uji ANOVA untuk respon daya sebar ........................................ 40
Tabel X. Hasil pengolahan data nilai efek untuk respon daya sebar ................. 40
Tabel XII. Hasil perhitungan dan analisis statistik distribusi ukuran droplet
Tabel XIII. Hasil pengukuran stabilitas virgin coconut oil cream .......................... 43
Tabel XIV. Hasil uji ANOVA untuk respon pergeseran viskositas ....................... 44
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 7. Contour Plot dua dimensi daya sebar pengaruh waktu pencampuran
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jumlah bahan virgin coconut oil cream untuk 200 gram ................ 55
Lampiran 11. Perhitungan level rendah dan level tinggi kecepatan putar mixer ..... 67
Lampiran 12. Karakteristik droplet 2 hari dan 30 hari tiap formula ...................... 68
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kata kunci : virgin coconut oil cream, desain faktorial, kecepatan putar mixer,
waktu pencampuran
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The aims of the research were to determine the factors in the mixing
process of the virgin coconut oil cream which significantly affected the physical
properties and physical stability of creams and to obtain the optimum condition in
the mixing process that produced good virgin coconut oil cream on appropriate
physical properties and stability. This research used a modified formula of virgin
coconut oil cream.
This research was a pure experimental design based on factorial design
using two-factor and two levels. The factors observed were mixing rate (400 rpm
and 600 rpm) and mixing time (10 minutes and 30 minutes). The research was
carried out to investigate the responses of the physical properties such as
viscosity, spreadability, and physical stability (viscosity shift which was observed
after one month storage). The data were statistically analyzed.
The results showed that mixing rate and mixing time were significantly
affected viscosity and spreadability, but the interaction between them, weren’t
significantly affected viscosity and spreadability. Mixing rate, mixing time and
the interaction between them, were not significantly affected viscosity shift. The
optimum condition is not found in this research.
Key words: virgin coconut oil cream, factorial design, mixing rate and mixing
time
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjaga agar kulit tidak kering, maka diperlukan suatu pelembab kulit, atau yang
Salah satu produk pelembab kulit yang terdapat di pasaran adalah krim.
Krim merupakan suatu sediaan dengan sistem emulsi, dimana terdapat fase air,
minyak, dan emulsifying agent. Krim dibuat dalam bentuk emulsi minyak dalam
air agar pengguna merasa nyaman karena tidak meninggalkan rasa lengket dan
mudah dibilas dengan air. Dalam suatu formula moisturizing cream, terdapat
pembawa minyak yang digunakan, contohnya vegetables oils. Salah satu contoh
vegetables oils yang biasa digunakan dalam kosmetik adalah virgin coconut oil
(VCO). VCO mengandung vitamin E dan tidak mudah teroksidasi serta banyak
terkandung asam lemak jenuh (Bawalan and Chapman, 2006) sekitar 92%
(Lucida, Slaman, Hervian, 2008). Selain itu, VCO aman dan efektif digunakan
sebagai moisturizer (Agero and Verallo-Rowell, 2004), dimana kerja dari VCO
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
campuran dari dua atau lebih bahan yang tidak saling campur sehingga terbentuk
sediaan krim yang baik. Pencampuran yang optimum akan menghasilkan sediaan
krim dengan sifat fisis dan stabilitas fisis yang baik. Oleh karena itu, perlu
krim yang memiliki sifat fisis dan stabilitas fisis yang terbaik.
pencampuran antara lain kecepatan putar, dan waktu pencampuran (Nielloud dan
adanya gaya geser pada krim yang memungkinkan terjadinya perubahan sifat fisis
pemisahan yang terjadi simultan, maka perlu dilakukan optimasi terhadap lama
Mestres, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melihat pengaruh kecepatan putar mixer dan waktu pencampuran pada proses
pencampuran virgin coconut oil cream terhadap sifat fisis dan stabilitasnya serta
coconut oil cream. Sifat fisis yang dioptimasi meliputi viskositas dan daya sebar,
dan stabilitas fisis yang dioptimasi adalah pergeseran viskositas yang diamati
setelah penyimpanan selama satu bulan. Baik sifat fisis maupun stabilitas fisis
memberikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih
variabel bebas (Bolton and Bon, 2004). Keuntungan utama desain faktorial adalah
faktor, maupun efek interaksi antar faktor (Muth, 1999). Metode ini dipilih karena
dapat melihat faktor mana di antara kecepatan putar mixer dan waktu
pencampuran yang paling berpengaruh terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan,
serta dapat melihat ada tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut, selain itu
dapat pula menentukan daerah optimum dari kedua faktor pencampuran tersebut.
1. Permasalahan
krim, faktor manakah yang berpengaruh terhadap sifat fisis dan stabilitas
2. Keaslian Penelitian
tentang Optimasi Proses Pencampuran Virgin Coconut Oil Cream dengan Kajian
Faktorial belum pernah dilakukan. Penelitian serupa yang pernah dilakukan antara
lain :
3. Manfaat Penelitian
oil cream.
putar dan waktu pencampuran sehingga dapat menghasilkan virgin coconut oil
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pencampuran yang optimum dengan melihat kecepatan putar mixer dan waktu
2. Tujuan Khusus
putar mixer dan waktu pencampuran pada sifat fisis dan stabilitas virgin
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
Virgin coconut oil atau VCO merupakan produk olahan asli Indonesia
Shalman, Hervian, 2008). VCO biasanya berwarna putih hingga kuning bening
dengan titik leleh 23-260C. Bobot jenis VCO adalah 0,918-0,923 dengan sifat fisik
tidak larut dalam air. VCO dapat digunakan dalam formulasi emulsi dan memiliki
terkandung asam lemak (Bawalan and Chapman, 2006) dan trigliserida (Rowe et
al., 2009). Asam-asam lemak tersebut antara lain, asam kaprilat (8%), asam oleat
(2.5%), asam miristat, asam kaprat (7%), asam palmitat, asam laurat (48-53%),
dan asam stearat. VCO aman dan efektif digunakan sebagai moisturizer (Agero
and Veralo-Rowell, 2004), dimana kerja dari VCO adalah sebagai emolien
B. Moisturizer
sehingga dapat membuat kulit luar menjadi lebih lunak dan lebih kenyal (Anonim,
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
krim yang bersifat nongreasy dan lotion yang dapat menyuplai pelunak kulit yang
melembabkan kulit kering (Ash and Michael, 1997). Moisturizer bekerja dengan
lembab dari kulit), dan humektan (bekerja dengan mengambil lembab dari
C. Krim
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Anonim,
1995) yang ditujukan untuk penggunaan eksternal (Aulton and Diana, 1991).
Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang
mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak
atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut telah diarahkan untuk
produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau alkohol berantai panjang
dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan
D. Emulsi
Emulsi adalah sistem dispersi yang terdiri dari 2 cairan yang tidak saling
campur, dimana salah satu fase terdispersi di dalam fase yang lain dan biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdiri dari air dan minyak. Jika air yang merupakan fase kontinu, maka disebut
sistem emulsi minyak dalam air (M/A) dan ketika fase kontinyu adalah minyak,
maka disebut emusi air dalam minyak (A/M). Salah satu faktor yang
Uji yang dapat digunakan untuk mengetahui emulsi M/A atau A/M adalah:
1. Miscibility test
Emulsi M/A dapat bercampur dengan air dan tipe A/M dapat
2. Conductivity measurement
listrik, sedangkan emulsi dengan fase kontinyu berupa minyak tidak dapat
menghantarkan listrik.
3. Staining test
E. Emulgator
Emulsi didefinisikan sebagai campuran yang tidak stabil dari dua cairan
yang tidak saling campur secara termodinamika dengan suatu emulsifying agent
yang mengikat kedua jenis cairan tersebut. Emulsi terdiri dari fase dispers (fase
internal), medium dispers (fase eksternal), dan emulsifying agent (Allen, 2002).
10
nonpolar dan polar pada tiap ujung rantai molekulnya. Emulsifying agent dapat
menarik fase air dan fase minyak sekaligus dan akan menempatkan diri di antara
permukaan fase air dan fase minyak (Friberg, Quencer, dan Hilton, 1996).
perbandingan dan proporsi yang sesuai (Allen, 2002). Emulsifying agent bekerja
dengan membentuk lapisan film atau lapisan di sekeliling butir-butir tetesan yang
terdispersi dan film ini berfungsi mencegah terjadinya koalesen dan terpisahnya
F. Pencampuran
dari dua atau lebih bahan. Pencampuran adalah suatu proses yang bertujuan untuk
menangani dua partikel atau lebih bahan yang belum tercampur, sehingga setiap
unit (partikel, molekul, dan lain-lain) dari bahan tersebut dapat berinteraksi
11
dikehendaki, sebab proses pencampuran maupun pemisahan pada saat yang sama
Peningkatan suhu harus dijaga selama proses pencampuran, hal ini dapat
cepat atau tidak sesuai dari senyawa yang memiliki titik leleh tinggi selama proses
di atas titik didih dari senyawa dengan titik didih tertinggi (Liebermann, Rieger,
sehingga campuran dapat terdispersi satu sama lainnya. Kecepatan putar mixer
tidak selalu menghasilkan ukuran droplet yang kecil (Peters, 1997). Berikut
12
Emulsi yang digunakan dalam grafik di atas (gambar 1) adalah tipe O/W.
Dari beberapa kecapatan putar yang digunakan dalam pembuatan emusi tersebut
penurunan diameter rata-rata ukuran droplet. Hal ini dapat dilihat dari penurunan
grafik pada menit ke-0 sampai dengan menit ke-40. Namun selanjutnya
penambahan waktu pencampuran setelah menit ke-40 dalam pembuatan emulsi ini
1997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1. Viskositas
tetapi menurunkan daya sebar (Garg, Aggarwal, Garg, dan Singla, 2002). Dalam
menggolongkan bahan menurut tipe aliran dan deformasinya dibagi menjadi dua
yaitu sistem Newton dan sistem non-Newton. Tipe alir plastik, pseudoplastik, dan
2. Daya sebar
karakteristik yang penting dari formulasi sediaan topikal dan bertanggung jawab
untuk ketepatan transfer dosis atau melepaskan zat aktif atau obatnya, dan
shear selama pengolesan dan suhu tempat aplikasi. Kecepatan penyebaran juga
14
H. Analisis Droplet
(µm) yang sering disebut mikron. Dalam suatu kumpulan partikel lebih dari satu
ukuran, terdapat dua sifat penting, yaitu (1) bentuk dan luas permukaan partikel
tunggal dan (2) kisaran ukuran dan jumlah atau berat partikel-partikel yang ada
serta luas permukaan total (Sinko, 2006). Data tentang ukuran partikel diperoleh
bentuk partikel mempengaruhi sifat lair dan sifat penyusunan suatu serbuk, dan
dua dimensi partikel tersebut, yaitu panjang dan lebar dan biasanya tidak ada
perkiraan ketebalan partikel. Selain itu, jumlah partikel yang harus dihitung
suatu sampel harus dilaksanakan, bahkan ketika metode lainnya analisis ukuran
lebih dari satu komponen sering kali dapat terdeteksi dengan metode mikroskopik
(Sinko, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yaang didapatkan dengan mengurutkan data dari ukuran droplet dari yang terkecil
sampai yang paling besar, dan kemudian dapat ditentukan nilai percentile sesuai
dari suatu populasi data. Nilai percentile menunjukkan bahwa sejumlah tertentu
droplet dari populasi droplet yang terukur memiliki nilai di bawah nilai percentile
I. Mixer
viskositas yang cukup tinggi. Mixer yang sesuai adalah mixer yang elemen
putarnya dapat menghasilkan gaya geser yang cukup tinggi. Permasalahan yang
pencampuran sediaan padat atau cair, sediaan semisolid akan lebih sukar
mengalir, dimana akan ditemukan daerah ”dead spots”. Dua tipe mixer yang
Planetary mixer (Gambar 2), mixer tipe ini biasanya ditemukan pada
dapur rumah tangga atau organisasi yang lebih besar dengan prinsip sama yang
digunakan dalam industri. Pisau pencampur terletak di tengah dan terpasang pada
lengan yang berputar. Pada mixer ini terjadi perputaran ganda yaitu perputaran
16
digunakan untuk mencampur. Jadi seperti perputaran bumi pada porosnya sambil
Sigma blade mixer (Gambar 3), merupakan mixer yang kuat dan cocok
digunakan pada sediaan pasta padat (stiff pastes) dan salep (Aulton, 2002).
17
J. Desain faktorial
memberikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih
variabel bebas. Model yang diperoleh dari analisis tersebut berupa persamaan
matematika. Desain faktorial dua level berarti ada dua faktor (misal A dan B)
yang masing-masing faktor diuji pada dua level yang berbeda yaitu level rendah
dan level tinggi. Desain faktorial digunakan dalam percobaan untuk menentukan
secara simulasi efek dari beberapa faktor dan interaksinya yang signifikan.
Dengan desain faktorial, dapat didesain suatu percobaan untuk mengetahui faktor
dominan yang berpengaruh secara signifikan terhadap suatu respon (Bolton and
Bon, 2004).
Tabel I. Rancangan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level
18
Keterangan :
(-) = level rendah
(+) = level tinggi
Percobaan (1) = faktor A level rendah, faktor B level rendah
Percobaan (a) = faktor A level tinggi, faktor B level rendah
Percobaan (b) = faktor A level rendah, faktor B level tinggi
Percobaan (ab) = faktor A level tinggi, faktor B level tinggi
Pada desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan empat percobaan
percobaan I, formula (a) untuk percobaan II, formula (b) untuk percobaan III, dan
formula (ab) untuk percobaan IV. Respon yang ingin diukur harus dapat
dari metode ini, dapat juga diketahui komposisi optimum melalui superimposed
contour plot pada level yang diteliti (Bolton and Bon, 2004).
K. Landasan teori
merupakan salah satu kriteria penting untuk diperhatikan agar dapat memperoleh
sediaan yang sesuai dengan sifat fisis dan stabilitas dari sediaan yang ditentukan.
VCO krim pada penelitian ini merupakan suatu sediaan semipadat yang terbentuk
dari dua fase yang berbeda yang tidak saling campur satu sama lain tanpa adanya
pembuatan krim antara lain: kecepatan geser, tegangan geser, dan lama
19
gaya geser pada krim yang memungkinkan terjadinya perubahan sifat fisis krim
terbentuk.
pencampuran maupun proses pemisahan pada saat yang sama berlangsung secara
Untuk mendapatkan kondisi yang optimum dari kecepatan putar mixer dan
faktorial dapat juga diketahui besar efek setiap faktor maupun interaksinya
L. Hipotesis
berpengaruh terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis dalam pembuatan virgin
BAB III
METODE PENELITIAN
menggunakan rancangan penelitian desain faktorial dua faktor dan dua level.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecepatan putar mixer dan waktu
2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisis krim yang meliputi
daya sebar, viskositas dan stabilitas krim yang meliputi pergeseran viskositas
C. Definisi Operasional
1. Virgin coconut oil cream adalah sediaan semipadat berupa krim yang
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon dalam penelitian ini. Faktor
dalam penelitian ini meliputi kecepatan putar mixer dan waktu pencampuran.
3. Level adalah tingkatan jumlah atau besarnya faktor, dalam penelitian ini
terdapat dua level, yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah kecepatan
putar mixer adalah 400 rpm dan level tinggi adalah 600 rpm, untuk waktu
pencampuran level rendah adalah 10 menit dan level tinggi adalah 30 menit.
4. Sifat fisis krim adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas
fisis virgin coconut oil cream, dalam penelitian ini meliputi viskositas dan
Viscotester Rion seri VT-04. Kriteria viskositas yang optimal 120-170 d Pa.s
7. Daya sebar optimal adalah kemampuan krim untuk menyebar, diukur dengan
kondisi percobaan massa krim 1 gram, dan ditekan dengan kaca dan ditambah
beban hingga 125 gram selama 1 menit. Kriteria daya sebar yang optimal 5-7
cm.
22
10. Median adalah parameter nilai yang menunjukkan nilai tengah dari seluruh
11. Kondisi optimum sifat fisis adalah kondisi dari setiap faktor yang dapat
menghasilkan virgin coconut oil cream dengan daya sebar 5-7 cm dan
12. Kondisi optimum stabilitas fisis adalah kondisi dari setiap faktor yang dapat
1. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : virgin coconut
aquadest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Alat penelitian
Series), viscotester Rion® seri VT-04 (Japan), software Motic Image Plus 2.0, dan
Pembuatan krim
24
1. Formula
Berat (gram)
a Glyceryl
14,0
monostearat *
2,0
Lanolin
2,0
Cetyl alcohol
5,0
Spermaceti **
8,0
Almond oil ***
8,0
Olive oil ***
5,0
Glycerin
b Distilled water 56,0
Preservative (nipagin M) 1 mikrospatula penuh
Antioxidant (progailin) 1 tetes
c
Perfume 3 tetes
Keterangan :
kecil adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Waktu pencampuran 10 10 30 30
(menit)
Kecepatan putar mixer 400 600 400 600
(rpm)
2. Alur Penelitian
(campuran a) dan fase air (campuran b). Campuran a berisi virgin coconut oil,
lanolin, cetyl alcohol, cetaceum, span 80, dan BHT. Campuran b berisi air,
terlebih dahulu secara terpisah pada suhu 700C dengan mengunakan waterbath
hingga leleh. Virgin coconut oil, span 80, dan BHT dicampurkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dipanaskan pada suhu 700C, diaduk hingga homogen. Kemudian lelehan cetyl
yang lainnya pada suhu 700C dan diaduk hingga homogen (Kusumawardani,
2010).
secara berurutan kemudian dipanaskan pada suhu 700C dan diaduk hingga
diaduk dengan mixer selama (10-30 menit) dengan kecepatan putar (400-600
(Kusumawardani, 2010).
tengah kaca bulat berskala. Kaca bulat lain yang sudah ditimbang diletakkan
di atasnya dan ditambahkan beban hingga 125 gram. Diamkan selama 1 menit
d. Pengujian viskositas
pada viscotester Rion VT 04. Nilai viskositas krim ditunjukkan oleh jarum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
setelah krim selesai dibuat (24-48 jam) dan setelah disimpan selama satu
bulan.
e. Pengujian mikromeritik
ditutup dengan gelas penutup. Diameter droplet yang ada diukur sebanyak 500
buah. Pengujian dilakukan pada Virgin coconut oil cream setelah selasai
F. Analisis Hasil
Data yang dihasilkan adalah data uji viskositas, daya sebar, dan
nilai efek dan juga interaksi antara 2 faktor yaitu kecepatan putar mixer dan waktu
pencampuran, sehingga dapat diketahui faktor mana yang lebih dominan dalam
menentukan sifat fisis dan stabilitas. Kondisi optimum dari kecepatan putar mixer
Kondisi optimum yang didapatkan terbatas pada level yang diteliti dan dapat
setiap faktor dan interaksi dalam mempengaruhi respon dapat diperoleh dari hasil
pengolahan data. Dengan menggunakan analisis statistik ini dapat ditentukan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
atau tidaknya hubungan antara setiap faktor dan interaksi yang terjadi terhadap
respon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
coconut oil cream, terdapat dua fase, yaitu fase air dan fase minyak. Fase air
terdiri atas aquadest, glycerin, tween 80, dan nipagin. Fase minyak terdiri atas
virgin coconut oil (VCO), lanolin, cetyl alcohol, cetaceum, span 80, dan BHT. Di
dalam penelitian ini, fase minyak dicampurkan ke dalam fase air dengan
virgin coconut oil cream dengan tipe emulsi minyak dalam air (M/A).
mendispersikan fase minyak ke dalam fase air pada suhu 700C. Bahan-bahan yang
termasuk dalam fase air dan fase minyak dicampurkan masing-masing dan
terbentuk cairan, dimana mencampurkan bahan yang berupa cairan akan lebih
mudah dan homogen daripada bahan yang berupa semipadat. Selain itu, pada suhu
700C, secara visual telah terbentuk sediaan virgin coconut oil cream, bahan-bahan
yang terbentuk semipadat seperti cetyl alcohol, lanolin, cetaceum telah meleleh
30
dilakukan 50C di atas titik lebur dari ketiga bahan tersebut agar bahan dapat
melebur dengan sempurna, dimana titik lebur cetyl alcohol, lanolin, cetaceum
minyak ke dalam fase air dilakukan pada suhu yang sama yaitu 700C sebab
apabila terjadi perbedaan suhu yang tinggi antara fase air dan fase minyak, dapat
Faktor yang akan dioptimasi dalam penelitian ini adalah kecepatan putar
kecepatan putar mixer sebesar 500 rpm dan waktu pencampuran selama 20 menit.
Jadi untuk penelitian ini akan digunakan kecepatan putar mixer 400 rpm untuk
level rendah dan 600 rpm untuk level tinggi. Pemilihan kecepatan putar mixer
pada penelitian ini didasarkan pada orientasi yang dilakukan sebelumnya, dimana
diperoleh hasil bahwa pada kecepatan putar 400 rpm dan 600 rpm dapat terbentuk
krim yang memiliki sifat fisis dan stabilitas fisis yang dikehendaki. Pemilihan
waktu pencampuran dalam penelitian ini untuk level rendah dan level tinggi
10 menit sudah terbentuk massa krim yang homogen dan memiliki sifat fisis dan
menit dan pada waktu pencampuran 30 menit masih terbentuk massa krim yang
baik secara visual, homogen dan memiliki sifat fisis dan stabilitas fisis yang
dikehendaki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
adanya perhitungan HLB. Dengan dasar perhitungan nilai HLB ini, dapat
diprediksi tipe emulsi yang terbentuk dalam sediaan virgin coconut oil cream.
Nilai HLB dari virgin coconut oil cream adalah 12.999. Menurut Epstein (2009),
Nilai HLB dari virgin coconut oil cream harus memenuhi required HLB
(rHLB) yang dibutuhkan oleh sistem. rHLB merupakan nilai HLB yang
dibutuhkan oleh sistem yang mengandung fase minyak dalam jumlah tertentu.
Berdasarkan perhitungan, rHLB dari virgin coconut oil cream adalah 8,394,
dimana nilai rHLB tersebut akan membentuk suatu emulsi dengan tipe M/A.
Pengujian tipe krim dari sediaan virgin coconut oil cream dalam penelitian
ini untuk memastikan tipe dari emulsi dilakukan menggunakan metode warna.
Pada pengujian metode warna digunakan zat warna methylene blue yang larut air.
Penambahan methylene blue pada krim tipe M/A akan menyebabkan fase air
(medium dispersi) berwarna biru dan fase minyak (fase terdispersi) berwarna
lebih terang. Sebaliknya, pada krim dengan tipe A/M akan menyebabkan fase
minyak (medim dispersi) tidak berwarna dan fase air (fase terdispersi) berwarna
biru. Pengamatan tipe krim dari setiap formula virgin coconut oil cream dalam
32
Gambar 5. Hasil pengamatan tipe emulsi tiap formula dengan metode warna,
perbesaran 40 x 10 kali
berwarna lebih terang dan fase air yang mengelilingi droplet-droplet tersebut
tampak berwarna biru. Dengan demikian, virgin coconut oil cream yang dibuat
memiliki tipe emulsi minyak dalam air (M/A), sesuai dengan nilai HLB dari
plus 2.0 dengan perbesaran 4x10 kali. Jumlah droplet yang diukur pada tiap
formula adalah 500 droplet agar diperoleh suatu perkiraan distribusi yang baik
33
ukuran droplet dari Virgin Coconut Oil Cream, dilakukan dengan menghitung
median. Median merupakan suatu parameter nilai yang menunjukkan nilai tengah
dari populasi dari droplet yang diamati mempunyai ukuran dari nilai yang tertera.
Hasil pengukuran nilai median dari tiap formula dapat dilihat dari tabel V.
droplet yang terbentuk pada formula tersebut cenderung lebih kecil dibanding
dengan formula lain yang memiliki nilai median yang lebih besar. Dari tabel V
dapat dilihat bahwa nilai rata – rata median pada formula ab, dimana faktor
pada level tinggi memiliki nilai median yang lebih kecil dibandingkan dengan
formula (1) yang menggunakan level rendah untuk kedua faktor pencampuran.
sehingga campuran dapat terdispersi satu sama lainnya. Kecepatan putar mixer
34
tidak selalu menghasilkan ukuran droplet yang kecil. Pengecilan ukuran droplet
pencampuran sampai batas tertentu akan memberi kesempatan yang banyak pada
droplet yang besar untuk terpecah menjadi droplet-droplet dengan ukuran yang
kenaikan kecepatan putar mixer dan waktu pencampuran tidak selalu akan
Virgin coconut oil cream yang telah dibuat selanjutnya diuji sifat fisis
dan stabilitasnya. Sifat fisis dan stabilitas suatu sediaan perlu diperhatikan karena
kedua hal tersebut akan mempengaruhi mutu dan penerimaan konsumen terhadap
sediaan. Uji sifat fisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji viskositas
dan uji daya sebar. Uji daya sebar berhubungan dengan mudah atau tidaknya suatu
semisolid. Uji stabilitas sediaan virgin coconut oil cream yang dilakukan antara
lain uji pergeseran ukuran droplet, dan pergeseran viskositas setelah satu bulan
kertas pH indikator. pH normal kulit yang sehat antara 4,5 sampai 6. pH sediaan
tidak boleh terlalu asam karena dapat mengiritasi kulit saat penggunaan dan juga
tidak boleh terlalu basa karena lapisan acid mantel yang melindungi kulit terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
fisik dari virgin coconut oil cream dapat dilihat dari tabel VI.
Tabel VI. Hasil pengukuran sifat fisik virgin coconut oil cream setelah 2 hari
penyimpanan
Percobaan Viskositas Daya Sebar
(x+SD) (x+SD)
d Pa.s cm
(1) 125,00 + 5,00 6.93 + 0,15
a 136,66 + 7,63 6.53 + 0,06
b 140,00 + 5,00 6.55 + 0,15
ab 150,00 + 5,00 6.17 + 0,23
1. Viskositas
sediaan krim selain daya sebar, dimana semakin besar nilai viskositas berarti
sediaan tersebut semakin kental. Viskositas suatu sediaan tidak boleh terlalu
tinggi (kental) atau terlalu rendah (encer), tetapi harus disesuaikan dengan tujuan
penggunaan. Jika viskositas virgin coconut oil cream terlalu tinggi akan sulit
mengalir pada saat akan dikeluarkan dari kemasan, dan akan sulit dalam
penyebaran pada kulit sebab diperlukan energi yang lebih besar untuk meratakan
sediaan pada kulit. Hal ini akan dapat mengurangi penerimaan konsumen terhadap
produk. Jika viskositasnya terlalu rendah maka krim akan mudah tumpah dan saat
diaplikasikan akan menetes atau tidak melekat pada kulit sehingga menyebabkan
Viskositas yang diharapkan dari sediaan virgin coconut oil cream yang
dibuat adalah 120 sampai 170 d Pa.s. Hasil pengukuran viskositas sediaan virgin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
coconut oil cream yang ditampilkan pada tabel VI menunjukkan bahwa percobaan
(1), a, b, dan ab masuk dalam range viskositas yang diharapkan. Formula (1)
yang paling besar. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa ukuran
makin semakin besar viskositasnya. Dalam sistem yang immobile, semakin kecil
terhadap respon yang diinginkan dalam hal ini viskositas perlu dilakukan analisis
statistik. Berdasarkan hasil analisis faktorial desain pada tabel VII tersebut dapat
secara signifikan terhadap respon viskositas virgin coconut oil cream, sedangkan
diterima dan H0 ditolak bila hasil “Prob > F” kurang dari 0,0500 yang menyatakan
analisis untuk respon viskositas pada tabel VII memperlihatkan bahwa waktu dan
kecepatan putar mixer memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik, hal
ini ditunjukkan oleh harga “Prob > F” dari kedua faktor lebih kecil dari 0,0500.
37
memberikan pengaruh yang signifikan hal ini ditunjukkan oleh harga “Prob > F”
Berdasarkan “prob>F” model < 0,0500 dalam uji ANOVA pada tabel VII,
adalah :
a = waktu pencampuran
Efek dari faktor yang signifikan seperti yang ditunjukkan pada tabel VIII
berikut :
Tabel VIII. Hasil pengolahan data nilai efek untuk respon viskositas
Faktor Efek
Waktu pencampuran (a) 10,83
Kecepatan Putar Mixer ( b) 14,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
bahwa faktor atau interaksi berpengaruh dalam menurunkan nilai respon. Dari
tabel VIII dapat dilihat bahwa faktor waktu pencampuran dan kecepatan putar
mixer tersebut memiliki nilai efek yang positif yang berarti berpengaruh dalam
Pada penelitian ini faktor waktu pencampuran dan kecepatan putar mixer,
Faktor waktu pencampuran dan kecepatan putar mixer memiliki pengaruh dalam
memperkecil ukuran partikel (droplet), hal ini disebabkan mixer memiliki roda –
roda gigi yang dapat memperkecil ukuran partikel tersebut (Lantz and Schawartz,
mixer dan waktu pencampuran tidak selalu akan menghasilkan ukuran droplet
2. Daya sebar
39
diaplikasikan di kulit. Formula (1) memupunyai daya sebar yang paling besar
sedangkan formula ab mempunyai daya sebar yang paling kecil. Hal ini sesuai
dengan teori yang menyebutkan bahwa daya sebar berbanding terbalik dengan
viskositas sediaan semipadat, sehingga semakin besar viskositas suatu krim maka
daya sebarnya akan semakin kecil (Garg et al., 2003). Hasil pengujian daya sebar
terhadap respon yang diinginkan dalam hal ini daya sebar perlu dilakukan analisis
statistik. Berdasarkan hasil analisis faktorial desain pada tabel IX tersebut dapat
dilihat pengaruh signifikan dari faktor – faktor maupun interaksi antar faktor
terhadap respon daya sebar. Hipotesis alternatif (H1) menyatakan bahwa faktor
secara signifikan terhadap respon daya sebar virgin coconut oil cream, sedangkan
diterima dan H0 ditolak bila hasil “Prob > F” kurang dari 0,050 yang menyatakan
dari analisis statistik untuk respon daya sebar pada tabel IX memperlihatkan
yang signifikan secara statistik, hal ini ditunjukkan oleh harga “Prob > F” dari
kedua faktor lebih kecil dibandingkan 0,0500. Untuk interaksi antara kecepatan
mixer dan waktu pencampuran tidak memberikan pengaruh yang signifikan hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
ditunjukkan oleh harga “Prob > F” dari interaksi dua faktor lebih besar dari
0,0500.
Berdasarkan nilai “prob > F” model < 0,05 dalam uji ANOVA pada tabel
dapat digunakan untuk memprediksi respon daya sebar dari suatu kondisi proses
Persamaan yang terkait dengan design faktorial untuk respon daya sebar
adalah :
a = waktu pencampuran
Efek dari faktor yang signifikan seperti yang ditunjukkan pada tabel X
berikut :
Tabel X. Hasil pengolahan data nilai efek untuk respon daya sebar
Faktor Efek
Waktu pencampuran (a) -0,38
Kecepatan Putar Mixer (b) -0,38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dari tabel X dapat dilihat bahwa faktor waktu pencampuran dan kecepatan
putar mixer memiliki nilai negatif yang berarti berpengaruh dalam menurunkan
Berdasarkan data ukuran droplet, viskositas, dan daya sebar yang didapat
dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa ukuran droplet dapat mempengaruhi
viskositas dan viskositas dapat mempengaruhi daya sebar. Semakin besar ukuran
droplet maka viskositas akan semakin kecil, semakin kecil viskosiatas maka daya
Untuk melihat stabilitas fisis dari sediaan virgin coconut oil cream
dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap pergeseran ukuran droplet dan
satu bulan agar dapat dilihat stabilitas dari fisis dari sediaan terebut.
sediaan virgin coconut oil cream mengalami koalesen atau tidak. Koalesen pada
droplet pada penelitian ini dapat dilihat dari perhitungan statistik distribusi ukuran
droplet untuk melihat parameter nilai median. Setelah mendapatkan nilai median,
menggunakan Uji Shapiro Wilk untuk melihat distribusi data yang normal
42
uji signifikansi pada setiap data untuk 4 formula. Uji signifikansi untuk data yang
normal dilakukan dengan Uji Paired T-Test dengan nilai sig < 0,0500 atau bila
distribusi data tidak normal dapat digunakan Uji Wilcoxon. Hasil uji statistik
Tabel XII. Hasil perhitungan dan analisis statistik distribusi ukuran droplet
setelah 2 hari pembuatan dan selama penyimpanan 1bulan
median
Sig. (2-
Formula Setelah 2 hari Setelah 30 hari Keterangan
tailed)
Pembuatan Penyimpanan
F1 12,10 16,40 0,001
Fa 9,6 12,6 0,109 Tidak Signifikan
Fb 10,20 14,30 0,003 Sig. > 0,0500
Fab 9,90 13,40 0,008
Hasil uji statistik yang ditunjukkan pada tabel XII di atas menunjukkan
bahwa nilai median formula a untuk hari ke-2 setelah pembuatan dan hari ke-30
setelah penyimpanan berbeda tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi untuk tiap formula > 0,05, sehingga dari hasil tersebut menunjukkan
populasi dari droplet yang diukur pada tiap formula menunjukkan perbedaan yang
43
untuk hari ke-2 setelah penyimpanan dan hari ke-30 setelah penyimpanan
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi untuk tiap formula < 0,0500, sehingga dari hasil tersebut
menunjukkan populasi dari droplet yang diukur pada tiap formula menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara 2 hari setelah pembuatan dengan 30 hari setelah
penyimpanan.
2. Pergeseran viskositas
viskositas sediaan virgin coconut oil cream pada hari ke-2 setelah pembuatan dan
selama masa penyimpanan hari ke-30. Semakin besar nilai pergeseran viskositas
yang terjadi berarti semakin besar perubahan viskositas yang terjadi pada sediaan
semisolid setelah masa penyimpanan. Hasil uji respon pergeseran viskositas dari 4
Untuk melihat faktor dan interaksi antar faktor yang signifikan terhadap
respon yang diinginkan dalam hal ini pergeseran viskositas, maka perlu dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
analisis statistik. Dari hasil analisis faktorial desain pada tabel XIV tersebut dapat
viskositas. H1 diterima dan H0 ditolak bila hasil ”Prob > F” kurang dari 0,0500
viskositas pada tabel XIV memperlihatkan bahwa waktu, kecepatan putar mixer,
statistik, hal ini juga ditunjukkan oleh harga “Prob > F” yang lebih besar dari
0,0500.
Berdasarkan nilai “Prob > F” model < 0,0500 dalam uji ANOVA pada
45
viskositas dari suatu kondisi proses pencampuran pada batas level penelitian ini.
a = waktu pencampuran
ditentukan oleh sifat fisis dan stabilitas fisis. Untuk itu dalam penelitian ini
mendapatkan sediaan krim yang memiliki sifat fisis dan stabilitas fisis yang baik.
kecepatan putar mixer dan waktu pencampuran. Parameter sifat fisis yang diamati
berupa viskositas dan daya sebar krim, sedangkan parameter stabilitas meliputi
viskositas, dapat dibuat contour plot yang didasarkan pada perhitungan desain
faktorial. Dari hasil perhitungan desain faktorial tersebut nantinya kita dapat
menentukan kondisi yang optimal dari proses pencampuran agar diperoleh sediaan
46
berikut :
a = waktu pencampuran
Dari persamaan ini dibuat contour plot dua dimensi yang dapat menggambarkan
respon viskositas yang diinginkan pada penelitian ini yaitu : 120 – 170 d Pa.s.
Dari gambar di atas tampak adanya area warna hijau yang menunjukkan
kondisi optimum antara faktor waktu pencampuran dan kecepatan putar mixer
Viskositas yang diperoleh diharapkan tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Viskositas yang terlalu rendah dapat menyebabkan sediaan terlalu encer sehingga
dapat mengurangi penerimaan kepada konsumen, dan sediaan yang terlalu encer
viskositas terlalu tinggi akan menyebabkan sediaan sulit untuk dikeluarkan dari
kemasan.
a = waktu pencampuran
Dari persamaan ini dibuat contour plot dua dimensi yang dapat menggambarkan
respon daya sebar yang diinginkan pada penelitian ini yaitu 5 – 7 cm.
48
dapat dilihat bahwa terdapat area kondisi optimum pada kombinasi waktu
pencampuran dan kecepatan putar mixer untuk menghasilkan respon daya sebar
a = waktu pencampuran
Dari persamaan ini tidak bisa dibuat contour plot dua dimensi karena dari hasil uji
menghasilkan respon yang dikehendaki tidak dapat dilakukan karena ada salah
satu persamaan yang tidak signifikan sehingga tidak bisa digunakan untuk
Untuk melihat batas minimum dan batas maksimum dari pengaruh faktor
proses pencampuran terhadap stabilitas fisik virgin coconut oil cream maka perlu
dilakukan penelitian pada level rendah kecepatan putar mixer 250 rpm dan level
BAB V
A. Kesimpulan
viskositas.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian pada level rendah kecepatan putar mixer 250
rpm dan level tinggi kecepatan putar mixer 950 untuk melihat batas
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dalam hal ini suhu dan kelembaban untuk melihat kestabilan sediaan krim
DAFTAR PUSTAKA
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Epstein, H., 2009, Skin Care Products, in Barel, A. O., Paye, M., Maibach, H.I.,
(eds), Handbook of Cosmetic Science and Technology, 3rd ed, 123,
Informa Healthcare USA, Inc., New York
Friberg, S.E., Quencer, L.G., dan Hilton, M.L., 1996, Theory of emulsions, in
Liebermann, H.A., Lachman, L., dan Schawatz, J.B., Pharmaceutical
Dosage Forms: Disperse System, Vol.1, 2nd ed, , Marcel Dekker, Inc.,
New York, pp. 53-89.
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., dan Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid
Formulation: An Update, Pharmaceutical Technology, September 2002,
84-102, http://pharmtech.findpharma.com/pharmtech/data/articlestandard
//pharmtech/362002/30365/article.pdf, diakses pada tanggal 10 Maret
2012.
Johnson, A.W., 2002, The Skin Moisturizer Marketplace, in Leyden J.J.,
Rawlings A.V., (Eds.), Skin Moisturization, 7-9, Marcel Dekker, Inc., New
York
Kusumowardani, R.R., 2010, Optimasi Komposisi Emulsifying Agent Tween 80
dan Span 80 dalam Virgin Coconut Oil Cream : Aplikasi Desain Faktorial,
Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Lachman, L., Liebermann, H.A., Kanig, J.L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi
Industri 2, Edisi ketiga, Universitas Indonesia Press, Jakarta, pp.1091-
1129.
Lantz, R.J. and Schawartz, J.B., 1990, Mixing, in Liebermann, H.A., Lachman,
L., and Schawartz, J.B., Pharmaceuticals Dossage Forms: Tablets, Volume
2, 2nd., Marcell Dekker, Inc., New York, pp. 57-60.
Liebermann, H.A., Rieger, M.M., Banker., G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage
Forms : Disperse Systems, 2nd Ed., Marcel Dekker, Inc., New York, pp.
76-80, 206.
Lucida, H., Salman, dan Hervian, M.S., 2008, Uji Daya Peningkat Penetrasi
Virgin Coconut Oil (VCO) dalam Basis Krim, Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi, Vol. 13, No. 1, 1
Muth, J.E. De., 1999, Basic Statistics and Pharmaceutical Statistical
Applications, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 265-289.
Nielloud, F. dan Mestres, G.M., 2000, Pharmaceutical Emulsions and
Suspensions, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 2-11,561, 590.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Ningrum, A.A., 2011, Optimasi Proses Pencampuran Hand Lotion dengan Kajian
Kecepatan Putar Mixer, Suhu, dan Waktu Pencampuran dengan Metode
Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Peters,. D. C., 1997, Dynamics of Emulsification, in Nienow, A. W., Harnby, N.,
and Edwards, M. F., Mixing in the Process Industries, 2nd Ed, Butterworth,
Heinemann, pp. 300-302, 306-307, 309-310.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, 6th ed, 184-185, 550-551, Pharmaceutical Press, London
Siegenthaler, D., 2005, Importance of Your Skin’s pH.,
http://ezinearticles.com/?expert=Danny_Siegenthaler, Diakses tanggal 30
Mei 2012
Sinko, P.J., 2006, Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, Edisi 5,
Lippincott Williams & Wilkins, United State of America, 670-689
Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi 5, Universitas Gadjah
Mada Press, Yogyakarta, pp. 11-15.
Widiantara, Y., 2011, Optimasi Proses Pencampuran Hand Krim dengan Kajian
Kecepatan Putar Mixer, Suhu, dan Waktu Pencampuran dengan Metode
Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Young, A., 1974, Practical Cosmetic Science, 38, 44, Mills & Boon Limited,
London
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jumlah Bahan virgin coconut oil cream untuk 200 gram
56
Formula Faktor
Waktu pencampuran Kecepatan Putar mixer
(1) 10 menit 400 rpm
a 30 menit 400 rpm
b 10 menit 600 rpm
ab 30 menit 600 rpm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
1. Perhitungan rHLB
HLB =
= 8,394
2. Perhitungan HLB
HLB tween 80 = 15
HLB span 80 = 4,3
Formula 1, a, b, dan ab
HLB =
= 12,999
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
59
F1
Pergeseran
Viskositas setelah Viskositas setelah
Replikasi Viskositas
dibuat (d Pa.s) penyimpanan (d Pa.s)
(%)
1 125 135 8
2 130 140 7,69
3 120 125 4,16
Rata-rata 125.00 6.61
SD 5.00 2.21
Fa
Pergeseran
Viskositas setelah Viskositas setelah
Replikasi Viskositas
dibuat (d Pa.s) penyimpanan (d Pa.s)
(%)
1 130 140 7,69
2 135 140 3.85
3 145 150 3.45
Rata-rata 136.66 4.99
SD 7.63 2.34
Fb
Pergeseran
Viskositas setelah Viskositas setelah
Replikasi Viskositas
dibuat (d Pa.s) penyimpanan (d Pa.s)
(%)
1 135 150 10
2 140 130 7.14
3 145 155 7.14
Rata-rata 140.00 8.1
SD 5.00 1.65
Fab
Pergeseran
Viskositas setelah Viskositas setelah
Replikasi Viskositas
dibuat (d Pa.s) penyimpanan (d Pa.s)
(%)
1 150 160 6.67
2 145 150 3.45
3 155 160 3.23
Rata-rata 150.00 4.45
SD 5.00 1.92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
a. Formula 1
Statistics
Missing 0 0 0 0 0 0
b. Formula a
Statistics
Missing 0 0 0 0 0 0
c. Formula b
Statistics
Missing 0 0 0 0 0 0
61
d. Formula ab
Statistics
Missing 0 0 0 0 0 0
62
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
63
64
65
a. Viskositas
b. Daya sebar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Pergeseran viskositas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
putar mixer
Xb = 20 menit
a. Y = 120 d Pa.s
17,5 = 0,0708268Xb
Xb = 247,0816 rpm
b. Y = 170 d Pa.s
67,5 = 0,0708268Xb
Xb = 953,0290 rpm
68
Formula (1)
2 Hari 30 Hari
Formula (a)
2 Hari 30 Hari
Formula (b)
2 Hari 30 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Formula (ab)
2 Hari 30 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Formula 1
Formula a
Formula b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Formula ab
b. Mikroskop Motic
72
73
BIOGRAFI PENULIS