SKRIPSI
Disusun oleh:
SITI SALMAH CHALIL
2213090
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep., Sp.Kep.,MB selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
3. Masta Hutasoit M.kep, selaku Pembimbing skripsi yang dengan sabar telah
memberikan bimbingan, pengarahan, serta dengan sabar memberikan
motivasi dan dorongan penuh dalam penyusunan skripsi.
4. Yanita Trisetyaningsih, M.kep selaku Penguji atas segala masukan,
bimbingan, dan arahan dalam skripsi.
5. Kedua orang tua Bapak/Ibu yang selalu memberikan doa dan dukungan yang
terbaik untuk anaknya supaya anaknya semangat dalam menyusun skripsi dan
menggapai semua cita-citanya.
Semoga Allah SWT selalu senantiasa melimpahkan rahmat dan kebaikan
kepada semuanya sebagai imbalan atas segala amal perbuatan dan kebaikan
Allahhuma Amin. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun pribadi penulis atau umum agar dalam penulisan skripsi dapat lebih
baik lagi.
Yogyakarta,15 September 2017.
Siti Salmah Chalil
IV
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
PERNYATAAN .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
v
D. Diapers ................................................................................................. 28
1. Pengertian Diapers ......................................................................... 28
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diapers ................................. 28
3. Intensitas Diapers .......................................................................... 30
4. Dampak Penggunaan Diapers ........................................................ 30
E. Landasan Teori ..................................................................................... 31
F. Kerangka Teori..................................................................................... 33
G. Kerangka Konsep ............................................................................... 34
H. Hipotesis............................................................................................... 34
vi
3. Hubungan pengetahuan ibu tentang toilet training dengan kebiasaan
penggunaan diapers pada anak toddler ........................................... 57
4. Keterbatasan penelitian ................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN ................................................................................... 60
B. SARAN ............................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 38
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Ibu tentang Toilet Training.... 39
Tabel 3.3 Kategorisasi Variabel .................................................................. 39
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesiner Kebiasaan Penggunaan Diapers .................. 40
Tabel 3.4 koefisien korelasi ........................................................................ 43
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi karakteristik responden .............................. 50
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik anak ...................................... 51
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu .......................................... 51
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi kebiasaan penggunaan diapers .................. 52
Tabel 4.5 Tabulasi silang dan hasil uji Kendall Tau ................................... 52
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 33
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................... 34
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING
DENGAN KEBIASAAN PENGGUNAAN DIAPERS PADA ANAK
TODDLER 1-3 TAHUN DI SLEMAN
YOGYAKARTA
INTISARI
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xi
THE CORRELATION BETWEEN MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT
TOILET TRAINING AND HABIT OF USING DIAPER IN TODDLER
AGED 1-3 YEARS OLD IN SLEMAN YOGYAKARTA
ABSTRACT
1
A student of S1 Nursing Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health Science of
Yogyakarta
2
A counseling lecturer of S1 Nursing Study Program in Jenderal Achmad Yani School of Health
Science of Yogyakarta
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia diperkirakan jumlah toddler mencapai 40% dari 295 juta jiwa
penduduk Indonesia di tahun 2015. Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) tahun 2014, diperkirakan jumlah balita yang masih susah mengontrol
BAB dan BAK (mengompol) sampai usia prasekolah mencapai 75 juta anak.
Kejadian anak mengompol lebih besar jumlah persentase anak laki-laki yaitu 60%
dan anak perempuan 40% (Lestari, 2013).
Berdasarkan penelitian American Academy of Pediatrics (AAP, 2010)
menyatakan bahwa tidak semua anak siap untuk melakukan toilet training pada
usia 2 tahun. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hanya 4% dari 482 toddler
yang sehat mampu untuk toilet training pada usia 2 tahun, 22% pada usia 2 ½
tahun, 60% pada usia 3 tahun, 88% pada usia 3 ½ tahun dan 2% pada usia 4
tahun.
Usia balita atau yang biasa disebut “the golden age” atau masa keemasan
yaitu masa dimana pada tahun pertama anak merupakan tahap penting dalam
perkembangannya, pada masa ini perkembangan kemapuan anak dalam
berbahasa, beraktivitas, kesadaran sosial, emosional berjalan sangat cepat dan
juga merupakan landasan untuk perkembangan selanjutnya. Pada masa ini
terbentuknya dasar-dasar kepribadian manusia dewasa menjadi pribadi yang
berkualitas. Perkembangan otak anak berkembang secara luar biasa. Inilah waktu
yang sangat tepat bagi orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan otak si
kecil dengan memberikan stimulasi maksimal. Lingkungan yang nyaman dan
penuh kasih sayang akan mengenalkan anak pada rasa cinta kasih, pertumbuhan
otaknya pun akan berkembang dengan baik (Musbikin, 2012).
Mendidik kemandirian pada anak usia toddler sangatlah penting.
Kemandirian anak mendukung anak dalam belajar memahami pilihan perilaku
beserta resiko yang harus dipertanggung jawabkan oleh anak. Oleh karena itu
anak harus dididik pelatihan penggunaan toilet training, dalam hal ini orang tua
1
2
harus memahami keadaan anak, tingkat perkembangan dan cara belajar anak.
Belajar untuk menggunakan toilet training adalah perjalanan yang membantu
anak merasa mandiri, hal ini dibuktikan dengan anak bisa mengontrol atas tubuh
anak dan membantunya mengambil langkah lagi untuk menjadi individu yang
mandiri. Salah satu tanda penting dalam kehidupan awal anak adalah perpindahan
dari diapers ke penggunaan toilet (Devianti, 2013).
Anak yang memakai diapers akan mengalami beberapa hambatan dari segi
sebab-akibat yaitu apabila anak buang air kecil dan buang air besar (BAK dan
BAB) dicelana akibatnya celananya basah ini merupakan pelajaran logika hidup
yang pertama dan kemampuan berlogika akan digunakan sampai anak dewasa.
Dari segi tanggung jawab apabila anak mengotori celananya maka seharusnya
anak mengganti celananya. Apabila ini berlangsung secara terus menerus anak
akan sulit diatur. Kebiasaan memakai diapers pada anak usia toddler maka anak
akan kehilangan masa toilet training nya, dan membawa dampak pada anak yakni
anak akan tidak percaya diri (Pungky dalam Ifachozina, 2013).
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) 2012
prevelensi iritasi kulit (ruam popok) pada bayi cukup tinggi 25% dari
6.840.507.000 bayi yang lahir di dunia kebanyakan menderita iritasi kulit (ruam
popok) akibat penggunaan diapers. Jumlah terbanyak ditemukan pada usia 0-1
tahun. Insiden ruam popok di Indonesia yang berusia di bawah 3 tahun mencapai
35% yang menimpa bayi laki-laki dan perempuan (Heni, 2016)
Berbeda dengan anak yang terbiasa tidak menggunakan diapers maka
anak tidak akan mendapatkan kenyamanan ketika sudah BAK atau BAB karena
merasa risih sehingga melatih stimulus dan sensitifitas anak dalam hal
mengutarakan atau menyampaikan pada orang tua jika BAK atau BAB dan dapat
menunjang dari kesiapan anak untuk toilet training. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penggunaan diapers yang terlalu sering dan lama dapat menyebabkan
kesiapan toilet training pada anak kurang. (Warner & Kelly, 2007).
tidak memperhatikan daya tampung dan daya serat popok. Ibu biasanya
mengganti popok sekali pakai tidak sesuai dengan aturan penggunaan popok
secara benar. Ruam popok juga bisa disebabkan karena kulit yang terkena urine
atau feses yang berlangsung lama bisa juga disebabkan oleh infeksi jamur
biasanya menyebabkan iritasi kulit di lipatan paha. (Dadang, 2012).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimana Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Toilet
Training Dengan Kebiasaan Penggunaan Diapers Pada Anak Toddler (1-3 Tahun)
Di Posyandu Murangan Triharjo Sleman Yogyakarta?”
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan pengetahuan ibu tentang toilet training dengan kebiasaan
penggunaan diapers pada anak toddler (1-3 tahun) di posyandu mandiri
murangan VIII
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui pengetahuan ibu tentang toilet training pada anak usia toddler
(1-3 tahun).
b. Diketahui frekuensi penggunaan diapers pada anak usia toddler (1-3
tahun).
c. Diketahui keeratan hubungan pengetahuan ibu tentang toilet training
dengan kebiasaan penggunaan diapers pada anak toddler.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
Memberikan masukan untuk devisi keperawatan untuk menjadi sumber
informasi yang penting terhadap pengetahuan dalam pengembangan toilet
training pada anak usia toddler yang dapat dipergunakan untuk
pengembangan keperawatan dasar anak..
2. Bagi Ibu
Diharapkan dapat memberikan manfaat dan wawasan mengenai
penggunaan diapers dan toilet training
6
E. KEASLIAN PENELITIAN
1. Vivilisty (2015) dengan judul hubungan pengetahuan ibu tentang toilet
training dengan praktik toilet training pada anak usia toddler di Posyandu
Flamboyan Dusun Karangbendo Banguntapan Bantul. Metode penelitian
ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross
sectional study. Variabel yang digunakan Vivilisty (2015) yaitu
pengetahuan ibu tentang toilet training dengan praktik toilet training pada
anak usia toddler. Perbedaan dalam peneliti ini terdapat pada besar
sampel, variabel terikat, dan tempat penelitian. Sedangkan persamaan
dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu pengetahuan ibu tentang
toilet training dan sama-sama meneliti pada anak usia toddler.
2. Heryanto. (2015) meneliti tentang “hubungan antara pengetahuan ibu
tentang toilet training dengan praktik ibu dalam penggunaan diapers pada
anak usia toddler (1-3 Tahun) di Keluruhan Putat Purwodadi”. Metode
yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Sampel penilitian ini sebanyak 94 responden. Hasil penelitian
menunjukann pengetahuan ibu tentang toilet training yang kurang 53,2%.
Praktik ibu dalam penggunaan diapers pada anak usia toddler (1-3 tahun)
yang menggunakan diapers sebanyak 89,4% terdapat hubungan antara
pengetahuan ibu tentang toilet training dengan praktik ibu dalam
penggunaan diapers pada anak usia toddler. Perbedaan peneliti ini dengan
peneliti sebelumnya pada variabel terikat, penelitian sebelum variabel
terikatnya yaitu praktik ibu dalam penggunaan diapers sedangkan peneliti
ini kebiasaan penggunaan diapers pada anak toddler, tempat penelitian,
dan jumlah sampel. Persamaan peneliti ini dengan sebelumnya pada
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian Hubungan pengetahuan ibu tentang toilet training dengan
kebiasaan penggunaan diapers pada anak toddler 1-3 tahun dilakukan di
posyandu Mandiri Sleman. Secara geografis kelurahan Murangan terletak di
jalan Agrowisata No. 56. Triharjo Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Posyandu Mandiri hanya berjarak 1 km dari pusat
pelayanan masyarakat yaitu PUSKESMAS Sleman, dan berjarak 200 meter
dari RSUD sleman karena posyandu Mandiri terletak dibelakang RSUD
Sleman. Posyandu Mandiri berjarak 1 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten
Dusun Murangan memiliki 1 posyandu balita yaitu posyandu Mandiri,
posyandu Mandiri memiliki 130 balita yang terdata di posyandu. Posyandu
Mandiri memiliki 13 kader. Posyandu diadakan 1 bulan sekali yaitu pada
tanggal 19, posyandu terkadang mendapat kunjungan dari pihak puskesmas
dalam 2 bulan sekali, namun masih jarang diadakan penyuluhan dari pihak
puskesmas kepada kader maupun ibu-ibu dari balita yang ada diposyandu
Mandiri. Sedangkan dari pihak kadernya sendiri mengatakan pernah
melakukan penyuluhan tentang penggunaan diapers pada ibu-ibu yang berada
di posyandu Mandiiri Murangan Sleman Yogyakarta. Penyuluhan tersebut
jarang dilakukan terkadang diadakan 2 bulan sekali.
48
49
2. Analisis Univariate
a. Karakteristik responden ibu
Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan
berdasarkan umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan, sumber
informasi, diuraikan dalam tabel 4.1
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Responden di Posyandu Murangan Triharjo Sleman Yogyakarta
b. Karakteristik anak
Distribusi frekuensi karakteristik anak toddler berdasarkan umur
anak, dan jenis kelamin anak, diuraikan dalam tabel 4.2
B. Pembahasan
1. Pengetahuan Ibu tentang Toilet Traning
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang toilet
training di Posyandu Murangan Triharjo Sleman Yogyakarta sebagian besar
adalah baik (51,4%). Hasil penelitian ini sesuai dengan Prabowo (2016) yang
menyimpulkan sebagian besar ibu yang mempunyai anak usia toddler di
Kampung Ngadimulyo Pakuncen Yogyakarta memiliki pengetahuan tentang
toilet training yang baik (61,8%). Hasil penelitian lain dari Siti Arifah (2013)
juga menunjukkan bahwa sebagian ibu yang mempunyai anak toddler di desa
Kadokan Sukoharjo memiliki pengetahuan tentang toilet training yang baik
(79%).
Tingkat pengetahuan yang baik dipengaruhi oleh faktor usia ibu yang
sebagian besar pada rentang dewasa awal (26-35 tahun) (69,6%). Salah satu
faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia. Semakin dewasa usia
akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan yang dimiliki dan bagaimana
cara mendapatkan informasi tersebut (Kartono, 2006). Menurut Erfandi (2009)
umur yang semakin muda (produktif) akan lebih mudah menerima
53
pengetahuan ibu tentang toilet training pada anaknhya, dimana apabila anak
tidak memakai diapers maka anak akan melalui masa toilet trainingnya
Pekerjaan responden juga akan mempengaruhi frekuensi penggunaan
diapers. Sebagian besar ibu berstatus rumah tangga (54,3%) sehingga ibu
memiliki banyak waktu untuk melatih anak melakukan toilet training. Hal ini
didukung oleh pendapat Hidayat (2008) bahwa pekerjaan ibu yang menyita
waktu menjadi alasan penggunaan diapers pada anak. Hasil penelitian ini
sesuai dengan Fadilah (2014) yang menyimpulkan bahwa sebagian besar ibu
berstatus ibu rumah tangga (42,2%). Status ibu mempunyai peranan penting
dalam mengasuh anaknya, ibu yang tidak bekerja harus mempunyai waktu
yang cukup untuk memberikan stimulus kepada anaknya tentang toilet
training. Ibu yang tidak bekerja dan bekerja juga dapat berpengaruh pada
tumbuh kembang anaknya. Ibu yang bekerja dapat menghabiskan sebagian
waktunya pada pekerjaannya sedangkan ibu yang tidak bekerja dapat
memperhatikan anknya setiap saat.
diapers pada anaknya karena dengan adanya pendidikan yang semakin tinggi,
ibu akan memiliki wawasan yang luas dan lebih mudah untuk menerima
perubahan jaman daripada ibu yang yang berpendidikan rendah sehingga ibu
yang memiliki pendidikan tinggi lebih memilih gaya hidup modern. Faktor-
faktor tersebutlah yang dianggap kenapa pengetahuan ibu baik tentang toilet
training tapi penggunaan diapers masih selalu. (Hidayat, 2008).
Pengetahuan merupakan salah satu pendorong seseorang untuk mengubah
perilaku atau mengadopsi perilaku baru. Pengetahuan tentang toilet training
merupakan faktor menentukan yang dapat mengubah kebiasaan penggunaan
diapers. Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dan proses belajar
baik pendidikan formal maupun informal. Seseorang yang berpengetahuan
tinggi/memadai dalam masalah-masalah kesehatan, diharapkan dapat
berperilaku hidup sehat. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) bahwa
sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), seseorang harus
tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi diri individu
maupun keluarganya.
Apabila pengetahuan yang dimiliki individu tersebut juga diikuti dengan
urutan perubahan perilaku sesuai dengan yang ada di teori yaitu menurut
penelitian Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2003) maka individu tersebut
dapat menerapkan perilaku hidup sehat termasuk perilaku dalam penggunaan
diapers. Hal ini sesuai teori Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan
merupakan faktor predisposisi terbentuknya perilaku, dengan pengetahuan
akan menimbulkan kesadaran dan akhirnya akan menyebabkan orang
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan yang
diperoleh secara baik akan membentuk perilaku yang baik pula. Menurut
Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk
terbentuknya perilaku seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian
terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
dari perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). Hal
ini didukung oleh pendapat Hidayat (2008) yang menyatakan bahwa salah satu
faktor yang mempengaruhi penggunaan diapers adalah pengetahuan.
58
4. Keeratan Hubungan
Keeratan hubungan antara pengetahuan ibu tentang toilet training
dengan kebiasaan penggunaan diapers pada anak toddler 1-3 tahun di
Sleman Yogyakarta termasuk kategori rendah ditunjukkan dengan nilai
koefisien kontigensi sebesar 0,336 terletak pada rentang 0,20-0,399.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang belum
dilakukan pengontrolan faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan
penggunaan diapers seperti iklan diapers, sikap dan kebiasaan ibu dan
pengaruh lingkungan masyarakat. Sehingga pengetahuan ibu tentng
toilet training dengan kebiasaan penggunaan diapers sangat berpengaruh
dalam kemandirian anak sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimaal.
C. Keterbatasan Penelitian
Hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini sehingga dapat
berpengaruh terhadap hasil penelitian adalah belum dilakukan
pengontrolan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan
penggunaan diapers seperti: iklan diapers, sikap dan kebiasaan ibu, dan
pengaruh lingkungan masyarakat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Pengetahuan ibu tentang toilet training di Posyandu Murangan Triharjo
Sleman Yogyakarta sebagian besar adalah baik (51,4%)..
2. Frekuensi penggunaan diapers pada anak toddler (1-3 Tahun) di
Posyandu Murangan Triharjo Sleman Yogyakarta sebagian besar adalah
kategori tidak pernah menggunakan diapers (56,5%).
3. Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang toilet training dengan
kebiasaan penggunaan diapers pada anak toddler (1-3 Tahun) di Posyandu
Murangan Triharjo Sleman Yogyakarta, ditunjukkan dengan hasil uji
Kendall tau diperoleh p-value sebesar 0,010< α (0,05).
4. Keeratan hubungan antara pengetahuan ibu tentang toilet training dengan
kebiasaan penggunaan diapers pada anak toddler 1-3 tahun di Sleman
Yogyakarta termasuk kategori rendah ditunjukkan dengan nilai koefisien
kontigensi sebesar 0,336 terletak pada rentang 0,20-0,399.
B. Saran
Saran-saran yang peneliti berikan sehubungan dengan hasil penelitian
yang telah dilakukan adalah :
1. Bagi Ibu
Diharapkan dapat menambah pengetahuan orang tua tentang toilet training
agar anak bisa mandiri dalam hal melakukan buang air kecil dan buang air
besar tanpa menggunakan diapers. Hal ini juga untuk menjaga kebersihan
diri dari anak tersebut
59
60
Departemen Kesehatan RI. (2007). Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI). Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat
Bina Gizi Masyarakat.
Hastuti, (2007). Standar Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Naskah Publikasi
Heni, F. (2016). Derajat Diaper Rash Pada Bayi Usia 0-1 tahun Di Rsud
Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Vol.8. No.3. 03, desember 2016.
SURYA
Hockenberry, A, M, (2011). Nursing Care Of Infants and Children Ed.9,
Elseveir Mosby.
Hidayat, A, A, (2010). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Salemba Medika:
Jakarta.
______, A., A, (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika
Heryanto. (2015). Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training
Dengan Praktik Ibu Dalam Penggunaan Diapers Pada Anak Usia Toddler
(1-3 Tahun) Di Keluruhan Putat Purwodadi. Oktober 2015.
Ifachozina, 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Dengan
Penggunaan Diaper Pada Anak Usia Toddler Di Perumahan Kimijaya
Semarang. Jurnal Keperawatan http://digilib.unimus.ac.id/, di akses
tanggal 10 Januari 2014 jam 16.10 WITA.
Mota. D.M, & Barros A.J.D, (2008). Toilet Training: Methods, parental,
Expectation, and Associated Dysfunctions, Journal of Pediatric.
Mubarok, Wahid I. (2009). Promosi Keshatan. Yogyakarta, Graha Ilmu.
Nining, F. (2013). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Intensitas Penggunaan
Diapers Terhadap Tingkat Kesiapan Toilet Training Pada Anak Usia
Toddler Di Little Care Stikes Surya Global Yogyakarta: Publikasi Thesis.
Surakarta: Program Pasca Serjana Kedokteran Universitas Seblas Maret
Tanuwijayah, S (2008) konsep umum tumbuh dan kembang . Jakarta: EGC
Nursalam. (2008). Askep Bayi dan Anak. Edisi3. jakarta: Selemba Medika.
_______. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.
Jakarta: Selmba Medika
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan, PT Renika Cipta,
Jarkarta
________(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Pambudi, A (2006). Retrieved Maret 2009, From Balita: http://mailarchive.com.
Puspartini, W. (2010). Skripsi Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Toilet
Training
Papalia, D. E, Old, s, S. W. Feldman, R. D. (2009), Human Development Edisi3.
Jakarta: Selemba Medika
Prabowo, M.A.D. (2016). Hubungan Pengetahuan Tentang Toilet Training
Dengan Perilaku Penggunaan Diaper Anak Pada Ibu Yang Mempunyai
Anak Usia Toddler Di Kampung Ngadimulyo Pakuncen Wirobrajan
Yogyakarta. Skripsi. Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas‘Aisyiyah Yogyakarta.
Potter, P.A. & Perry, A. (2005). Buku Ajaran Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses dan Praktek adisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran
1. IDENTITAS IBU
a. Nama (Insial) : ..................................................................................
b. Umur :...................................................................................
c. Jenis kelamin : L/ P
d. Pendidikan terakhir: Tidak sekolah( ) SD( ) SMP( ) SMA( )
Serjana ( )
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ( ) Petani ( ) Wiraswasta ( )
PNS ( ) Wirausaha ( )
f. Penghasilan :
a. Rp.>1.448.385 ( )
b. Rp. ≤1.448.385 ( )
g. Pernah mendapat informasi tentang toilet training
( ) belum pernah ( ) televisi ( )Buku ( ) Koran ( ) Majalah
( ) Internet
2. IDENTITAS ANAK
a. Nama (Insial) : ..................................................................................
b. Umur :...................................................................................
c. Jenis kelamin : L/ P
d. BB / TB :
3. PETUNJUK PENGISIAN
a. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti sebelum anda menjawab
b. Berilah tanda cheklist( ) pada kolom jawaban Benar atau Salah
atau tidak tahu (pilih salah satu saja) untuk setiap nomor.
c. Mohon dibaca dengan teliti pertanyaan terlebih dahulu
d. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, silahkan bertanya kepada
petugas
B. KUESIONER KEBIASAAN PENGGUNAAN DIAPERS
PETUNJUK :Pililah salah satu jawaban dari pertanyaan dibawah ini