SKRIPSI
Oleh :
NIM : 128114123
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 128114123
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Persembahan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
Parafin Cair Sebagai Emolien dan Gliserol Sebagai Humektan dalam Sediaan Krim
Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Serta Uji Aktivitas
Antioksidan” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan
1. Tuhan Yesus, Bunda Maria dan Roh Kudus yang selalu memberikan kekuatan,
kesabaran, semangat dan berkat yang selama ini talah diberikan kepada penulis.
2. Keluargaku yang terkasih, Papa, Mama, Oma (alm.), Opa (alm.), Kungkung
(alm.), Pho-pho, Ooh Steven, Bella, Tony dan Mbak Widji yang telah
3. Ibu Aris Widyawati, M. Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
4. Bapak Dr. Teuku Nanda Saifullah Sulaiman, M. Si., Apt., selaku dosen
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Farmasi atas segala kesabaran, semangat dan bantuan selama proses penelitian
skripsi.
6. Segenap tim dosen penguji atas waktu dan kesediaan untuk menguji penulis.
8. Bapak Musrifin, Mas Agung, Pak Kayatno, Pak Kunto, Pak Parlan, Pak
Wagiran dan laboran Fakultas Farmasi lainnya atas segala bantuan dan
9. Linda Evelina Larisa, Lotmi Sabaretnam Barasa, Clarisa Dian, Agatha Riona
Oktavianus, Adriana Cindy Salim, Desion Sudi, Buana Cahya Wijaya, Giovani
Anggasta Febrinda, Vicky Wijoyo dan Bernardus Anggi P., atas dukungan,
10. Semua teman-teman angkatan 2012, khususnya FST B 2012 dan FSM C 2012
11. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, yang telah
skripsi ini, sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
INTISARI......................................................................................................... xviii
A. Radikal Bebas....................................................................................... 7
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Antioksidan .......................................................................................... 8
C. Manggis ................................................................................................ 9
D. Krim ..................................................................................................... 12
F. Gliserol ................................................................................................. 14
4. Trietanolamin ................................................................................. 16
K. Hipotesis............................................................................................... 23
2. Definisi Operasional....................................................................... 25
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bahan Penelitian............................................................................. 27
a. Formula .................................................................................... 29
4. Uji Sifat Fisika Kimia Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Kulit Buah
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Uji pH ....................................................................................... 33
L.) ................................................................................................... 36
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 59
B. Saran ..................................................................................................... 60
LAMPIRAN ..................................................................................................... 65
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel II. Rancangan Penelitian Desain Faktorial dengan Dua Faktor dan
level ................................................................................................ 18
Tabel V. Data Penetapan Operating Time Rkstrak Kulit Buah Manggis ..... 38
Tabel VIII. Hasil Uji Daya Sebar Setelah Didiamkan Selama 48 Jam............. 42
Tabel IX. Pengaruh Parafin Cair, Gliserol dan Interaksi Keduanya Terhadap
Tabel X. Hasil Uji Viskositas Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis ............... 46
Tabel XI. Pengaruh Parafin Cair, Gliserol dan Interaksi Keduanya Terhadap
Tabel XII. Sifat Alir Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis .................. 50
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 12. Counterplot Respon Daya Sebar Sediaan Krim Ekstrak Kulit
Gambar 13. Grafik Pengaruh Parafin Cair Terhadap Daya Sebar .................. 44
Gambar 18. Rheogram Formula I Krim Ekstrak Kuli Buah Manggis ............ 50
Gambar 19. Rheogram Formula A Krim Ekstrak Kuli Buah Manggis ........... 50
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 20. Rheogram Formula B Krim Ekstrak Kuli Buah Manggis ........... 51
Gambar 21. Rheogram Formula AB Krim Ekstrak Kuli Buah Manggis ........ 51
Gambar 23. Grafik Perubahan Respon Daya Sebar Krim Ekstrak Kulit Buah
Gambar 24. Grafik Perubahan Respon Viskositas Krim Ekstrak Kulit Buah
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
..................................................................................................... 66
Lampiran 2. Material Safety Data Sheet (MSDS) Kering Kulit Buah Manggis
..................................................................................................... 67
Lampiran 5. Data Sifat Fisik Organoleptis Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah
Manggis ...................................................................................... 71
Lampiran 8. Data Pengukuran Daya Sebar Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis
Lampiran 9. Data Sifat Alir Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis
Lampiran 10. Data Hasil Uji Sentrifugasi Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah
Lampiran 11. Data Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Krim Ekstrak Kulit
Lampiran 12. Data Persen Penurunan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kata kunci : Krim, antioksidan, manggis, parafin cair, gliserol, desain faktorial.
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
penuaan dini. Proses penuaan dini ini ditandai dengan munculnya noda hitam atau
flek, keriput, kondisi kulit kering bersisik dan kasar. Proses penuaan dini ini dapat
mengurangi kerusakan kulit yang diakibatkan dari reaksi oksidasi oleh radikal
digunakan sebagai obat tradisional masyarakat, yang dapat mengobati sakit perut,
diare, disentri, luka terbuka yang terinfeksi, nanah dan maag akut. Buah manggis
merupakan suatu sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat yang larut ataupun terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim sederhana
memiliki dua tipe yaitu tipe minyak dalam air (M/A) dan tipe air dalam minyak
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(A/M). Tipe krim minyak dalam air (M/A) memiliki kelebihan yaitu mudah dicuci
dengan air.
permukaan stratum korneum kulit sehingga menahan air yang hendak menguap
pada stratum korneum (Ifnudin, 2011). Parafin cair merupakan cairan viskos yang
memiliki bentuk transparan dan tidak berwarna. Parafin cair digunakan secara luas
meningkatkan kelembapan kulit dengan cara menyerap uap air dari lingkungan
sekitar (Ifnudin, 2011). Gliserol merupakan humektan yang tidak berwarna, bening
dan berbentuk cairan viskos yang tidak memiliki bau (Nunez and Medina, 2009).
Viskositas dan daya sebar merupakan salah satu parameter dari krim yang
sediaan dan kemudahan pengaplikasiannya pada kulit (Elizabeth, 2011), karena hal
tersebut maka dalam penelitian ini, penulis memilih untuk melakukan optimasi
parafin cair sebagai emolien dan gliserol sebagai humektan. Dipilih parafin cair
karena menurut BPOM (2015) emolien yang berbasis parafin bebas dari pengawet
dan dapat melembabkan kulit tanpa mempengaruhi flora kulit normal. Menurut
bahwa parafin cair merupakan senyawa yang stabil secara kimia, relatif murah dan
merupakan emolien yang tepat dalam sediaan krim. Pemilihan humektan gliserol
karena humektan gliserol paling banyak digunakan dalam pembuatan krim. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
itu juga menurut Ifnudin (2011) “gliserol memiliki kemampuan menyerap air
hampir sama dengan Natural Moisturizing Factor (NMF) yaitu pengikat uap air
bagaimana pengaruh optimasi parafin cair sebagai emolien dan gliserol sebagai
humektan dalam stabilitas krim serta pengaruhnya terhadap efek antioksidan dari
ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangosta L.) yang telah dicampurkan ke
dalam sediaan krim. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui berapa komposisi
parafin cair sebagai emolien dan gliserol sebagai humektan dalam stabilitas dan
efek antioksidan yang diberikan dari ekstrak kulit buah manggis (Garcinia
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh parafin cair dan gliserol terhadap sifat fisik dan stabilitas
fisik sediaan krim ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangstana L.)?
2. Berapa komposisi parafin cair dan gliserol pada daerah optimum sehingga
dihasilkan sediaan krim ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangstana L.)
4. Bagaimana stabilitas fisik sediaan krim ekstrak kulit buah manggis (Garcinia
C. Keaslian Penelitian
dalam Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan
Puspitasari, 2014, Optimasi Parafin Cair Sebagai Emolien dan Gliserin Sebagai
Humektan dalam Krim Sunscreen Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava
L.)
parafin cair dan gliserol dalam krim sunscreen ekstrak daun jambu biji yang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
gliserol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan krim
2. Manfaat Praktis
krim ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang memiliki sifat
fisik dan stabilitas fisik yang baik serta aman untuk digunakan masyarakat.
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
antioksidan dari ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan
sifat fisik dan stabilitas fisik yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
2. Tujuan Khusus
humektan terhadap sifat fisik sediaan krim ekstrak kulit buah manggis
sehingga dihasilkan sediaan krim ekstrak kulit buah manggis dengan sifat
mangostana L.).
freeze-thaw cycle.
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan suatu atom ataupun gugus atom yang memiliki
satu atau lebih elektron yang tak berpasangan (Fessenden and Fessenden, 1999).
reaktif untuk mencari pasangan dengan cara menyerang dan mengikat elektron
molekul lain yang berada disekitarnya. Senyawa radikal bebas memiliki reaktivitas
yang tinggi dan akan mengakibatkan terbentuknya senyawa radikal baru sehingga
terjadi reaksi berantai (chain reactions). Reaksi berantai tersebut akan berlanjut dan
baru akan berhenti apabila reaktivitasnya diredam (qunched) oleh senyawa yang
Radikal bebas di alam dipicu oleh radiasi sinar matahari, polusi udara
akibat asap kendaraan atau limbah industri, radiasi elektromagnetik dan proses
pengolahan makanan yang tidak sehat. Tubuh kita memproduksi radikal bebas
akibat terjadinya proses oksidasi, namun tubuh kita juga memproduksi antioksidan
yang dapat menetralkan radikal bebas tersebut. Akan tetapi, jika akumulasi radikal
bebas dalam tubuh kita terlalu banyak dan tidak seimbang dengan antioksidan alami
tubuh yang tersedia maka sel-sel tubuh manusia yang akan menjadi sasaran radikal
bebas tersebut sehingga resiko tubuh untuk terserang berbagai penyakit juga besar.
Agar tubuh tetap sehat, maka paparan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus dapat dinetralkan oleh antioksidan yang ada di dalam tubuh (Holistic Heath
Solution, 2011).
B. Antioksidan
yang menjadi racun (toksik) bagi tubuh. Bila radikal bebas yang dihasilkan tubuh
keracunan dan kehilangan pasokan oksigen) dapat merusak sistem enzim, membran
senyawa kimia. Contohnya adalah butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi
toluen (BHT), propil galat, ter-butil hidroksi quinon (TBHQ) dan tokoferol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semangka, apel, kembang kol, kentang, dan manggis (Swastika, Mufrod dan
Purwanto, 2013).
lebih baik dan manfaatnya yang lebih luas di bidang makanan, kesehatan dan
C. Manggis
1. Taksonomi tanaman
Subkelas : Dilleniidae,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Ordo : Theales,
Famili : Clusiaceae,
Genus : Garcinia,
2. Deskripsi umum
ditemukan pada hutan hujan tropis pada beberapa negara kawasan Asia
(Chaverri, et al., 2008). Buah manggis terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Bagian kulit (pericarp atau rind). Kulit berwarna hijau (ketika masih
mentah) dan ungu gelap (ketika sudah matang). Di dalam kulit buah manggis
b. Bagian daging buah (pulp) yang memiliki warna putih susu dan memiliki
c. Bagian biji (seed) merupakan lapisan luarnya yang merupakan selaput tipis
yang sedikit mengandung Xanton dan bagian dalam biji berwarna kuning
11
molekul C13H8O2. Struktur dasar Xanton terdiri dari tiga benzena, dengan satu
Xanton sering disebut Polifenol. Xanton memiliki 200 jenis zat turunan dan 40
terdapat di bagian kulit buah (pericarp) dan sedikit dalam kulit biji (hull)
dalam menyerap radikal oksigen (Dewi, 2014). Pada tabel 1 dapat dilihat nilai
kekuatan antioksidan beberapa bahan makanan setiap 100 ons atau setara
dengan 3 kg.
12
D. Krim
mengandung satu atau lebih bahan obat yang terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai dan mengandung air tidak kurang dari 60%. Krim yang dapat
dicuci dengan air (M/A) ditujukan untuk penggunaan kosmetik dan estetika
(Syamsuni, 2005).
Ketidakstabilan suatu sediaan krim ada tiga yaitu creaming, koalesen dan
inversi. Creaming merupakan pemisahan emulsi menjadi dua bagian dimana bagian
yang satu memiliki fase dispersi yang lebih banyak daripada bagian yang lain.
menjadi lebih besar, yang merupakan kelanjutan dari creaming (Aulton, 2002).
Inversi merupakan berubahnya tipe emulsi M/A ke tipe A/M atau sebaliknya
4. Koalesen, yaitu bersatunya aglomerat menjadi globul yang lebih besar (Winarti,
2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
cara:
1. Uji Mikroskopik
Stabilitas emulsi diketahui dari uji derajat creaming atau koalesen yang
terjadi pada periode tertentu dengan cara menghitung rasio volume emulsi yang
3. Perubahan Viskositas
14
E. Parafin Cair
Parafin cair yang juga disebut mineral oil merupakan minyak kental yang
transparan, tidak berwarna dan tidak memiliki rasa. Memiliki titik didih > 360 0C
dan larut dalam aseton, benzena, kloroform, karbon disulfida eter, petroleum eter,
serta praktis tidak larut dalam air. Penggunaan parafin cair pada emulsi topikal yaitu
1,0 % - 32,0 %. Viskositas parafin cair pada 200C sebesar 110-230 mPa.s dan
parafin cair inkompatibel dengan agen pegoksidasi yang kuat. Parafin cair biasanya
F. Gliserol
berwarna, tidak berbau, bening, dan inkompatibel dengan agen pengoksidasi kuat.
Gliserol memiliki titik didih sebesar 2900C, dan viskositas sebesar 110,0 mPa.s
pada 200C. Gliserol larut pada air metanol, etanol, sehingga praktis tidak larut pada
15
1. Asam stearat
Asam stearat merupakan serbuk padat, berwarna putih atau kekuningan dan
solubilizing agent, serta sebagai lubrikan tablet dan kapsul. Dalam formulasi
sediaan topikal dapat berfungsi sebagai pengemulsi dan solubilizing agent. Asam
sediaan topikal agar tidak mengiritasi kulit ketika diaplikasikan pada kulit serta agar
membentuk konsistensi creamy. Asam stearat sangat larut dalam benzen, karbon
tetraklorida, kloroform dan eter. Larut dalam etanol 95%, hexane dan propylene
glycol. Tidak larut parsial dalam air, serta memiliki titik lebur 69-700C. Asam
Penggunaan asam stearat pada sediaan krim sebesar 1 hingga 20% (Allen, 2009).
2. Setil Alkohol
16
alkohol memiliki titik leleh 45-520C. Setil akhohol mudah larut dalam alkohol
96% dan eter, larut sebagian dalam air dan tercampur ketika dilelehkan dengan
lemak, parafin cair atau padat dan isopropil miristat (Unvala, 2009).
3. Metil paraben
banyak digunakan dalam sediaan kosmetik dan dalam berbagai macam bentuk
sediaan farmasi. Metil paraben memiliki bentuk kristal atau serbuk kristal. Metil
paraben tidak berwarna serta tidak berbau. Metil paraben dapat menunjukkan
aktivitas antibakteri pada pH 4-8, akan tetapi lebih aktif mencegah jamur
daripada bakteri (Haley, 2009). Penggunaan metil paraben untuk sediaan topial
4. Trietanolamin (TEA)
17
TEA berbentuk cairan kental tidak berwarna hingga kuning pucat serta
memiliki bau amonia yang ringan. Titik leleh dari TEA sebesar 20-210C dan pH
sebesar 10,5 dalam larutan 0,1 N. TEA memiliki titik didih sebesar 3350C dan
viskositas sebesar 590 mPa.s pada 300C. TEA bersifat higroskopis. TEA dapat
H. Desain Faktorial
memberikan model hubungan antara varabel respon dengan satu atau lebih variabel
bebas, model yang diperoleh berupa persamaan matematika. Desain faktorial dua
level berarti ada dua faktor (A dan B) yang masing-masing faktor diuji pada dua
tingkatan yang berbeda, yaitu level rendah dan tinggi (Bolton and Bon, 2010). Pada
desain faktorial dapat dilihat hubungan antara respon variabel dengan dua atau lebih
faktor untuk menentukan efek dari faktor yang diteliti beserta interaksinya yang
Optimasi campuran dua bahan (dua faktor) dengan desain faktorial (two
Pada desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan empat percobaan
(2n = 4 dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor) yaitu (1) A
dan B masing-masing pada level rendah, (a) A pada level tinggi dan B pada level
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
rendah, (b) A pada level rendah dan B pada level tinggi, (ab) A dan B masing-
masing pada level tinggi. Dari rumus dan data yang diperoleh dapat dibuat
berguna dalam memilih kondisi yang optimum pada level faktor yang diteliti
Tabel II. Rancangan Penelitian Desain Faktorial dengan Dua Faktor dan
Level (Bolton and Bon, 2010)
Formula Faktor A Faktor B Interaksi
I - - +
a + - -
b - + -
ab + + +
Keterangan:
(-) = level rendah
(+) = level tinggi
maupun pengaruh antar faktor yang diteliti, dapat mengurangi jumlah penelitian
apabila dibandingkan dengan penelitian dua pengaruh faktor yang dilakukan secara
terpisah, serta seluruh efek dan interaksi yang dihasilkan tidak tergantung pada efek
19
1. Faktor yaitu variabel yang telah ditetapkan pada suatu penelitian yang dapat
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Faktor ini harus dapat dinyatakan dalam
3. Respon yaitu hasil terukur yang didapat dari suatu penelitian dan harus dapat
dikuantifikasi.
4. Interaksi yaitu akibat dari penambahan efek-efek faktor yang dapat bersifat
antagonis atau sinergis. Antagonis berarti memiliki efek yang memperkecil efek
kapasitas antioksidan yaitu metal reducing power atau ferric reducing antioxidant
merupakan senyawa radikal bebas yang stabil. Mekanisme reaksi yang terjadi
pengurangan intensitas warna dari larutan DPPH sehingga warna ungu dari radikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
antioksidan yang semakin besar pula (Dewi, 2014). Elektron ganjil pada radikal
gelombang 517 nm dan memberikan warna ungu. Metode ini tergolong cepat,
Kelebihan dari metode ini adalah DPPH akan beraksi dengan sampel
secara keseluruhan dalam waktu tertentu dan DPPH dapat bereaksi secara perlahan
dan pirogalol). Komponen lain seperti fenol monohidrat (tyrosin), gula sederhana
(glukosa), purin dan primidin tidak bereaksi, sedangkan protein akan terpresipitasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dengan konsentrasi substrat. Metode alternatif lain yang sering digunakan adalah
persentase reduksi DPPH (Q) yang dikenal dengan “inhibition” atau “quenching”
J. Landasan Teori
bersifat reaktif dan dapat merusak sel tubuh sehingga menyebabkan penyakit.
Senyawa radikal ini bersifat sangat reaktif, akan tetapi kereaktifan dari senyawa
radikal bebas ini dapat dihentikan oleh senyawa antioksidan. Senyawa antioksidan
radikal bebas.
Sediaan krim merupakan bentuk sediaan yang praktis dan salah satu yang
paling umum digunakan. Krim merupakan bentuk sediaan setengah padat berupa
emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yang sesuai dan mengandung air tidak kurang dari 60%
(Syamsuni, 2005). Ketidak stabilan suatu sediaan krim ada tiga yaitu creaming,
koalesen dan inversi. Creaming merupakan pemisahan emulsi menjadi dua bagian
dimana bagian yang satu memiliki fase dispersi yang lebih banyak daripada bagian
berdekatan menjadi lebih besar, yang merupakan kelanjutan dari creaming (Aulton,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2002). Inversi merupakan berubahnya tipe emulsi M/A ke tipe A/M atau sebaliknya
(Anief, 2000).
humektan. Dalam penelitian ini digunakan emolien parafin cair yang berfungsi
untuk menutup permukaan stratum korneum sehingga menahan air yang hendak
menguap pada stratum korneum. Humektan yang digunakan dalam penelitian ini
penting dalam suatu sediaan krim terkait aseptabilitas, sehingga dihasilkan suatu
sediaan krim yang lembut dan tidak kering ketika diaplikasikan pada kulit.
kandungan antioksidan yang berupa senyawa Xanton yang paling banyak terdapat
penelitian ini dilakukan uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak kulit buah
manggis (Garcinia mangostana L.) serta uji aktivitas terhadap ekstrak kulit buah
manggis yang telah diformulasikan ke dalam sediaan krim. Dipilih metode DPPH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
karena DPPH merupakan senyawa radikal bebas yang cukup stabil (Molyneux
,2004).
Maka dari itu penulis hendak melihat bagaimana pengaruh parafin cair dan
gliserol terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan krim ekstrak kulit buah
manggis (Garcinia mangostana L.), berapa komposisi optimum parafin cair dan
gliserol dalam sediaan krim sehingga dihasilkan suatu sediaan krim denga sifat fisik
yang baik, bagaimana aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah manggis
sediaan krim ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) setelah diuji
antioksidan ekstrak kulit buah manggis yang dicampurkan ke dalam sediaan krim.
K. Hipotesis
1. Parafin cair dan gliserol memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sifat fisik
sediaan krim ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang
2. Diperoleh area optimum parafin cair dan gliserol pada superimpozed counter
plot sehingga diperoleh formula krim ektrak kulit buah manggis (Garcinia
4. Sediaan krim antioksidan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)
dapat menjaga stabilitas setelah diuji sentrifugasi dan siklus freeze thaw.
5. Ekstrak kulit buah manggis dalam sediaan krim memiliki aktivitas antioksidan
yang kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
menggunakan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level berbeda, untuk
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan parafin cair sebagai
daya sebar, pH, stabilitas fisik dan aktivitas antioksidan sediaan krim
c. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah alat dan bahan-
d. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu dan
kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan pengotor pada alat-alat
yang digunakan.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Definisi Operasional
yang yang terbuat dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan
berasal dari PT. Borobudur Industri Jamu. Ekstrak kental kulit buah
manggis didapat dari hasil filtrasi dan evaporasi dari pelarut etanol 96%.
stabilitas sediaan emulsi minyak dan air. Dalam penelitian ini digunakan
kulit dengan mengurangi penguapan air dari pori kulit. Humektan yang
26
sebagai humektan.
g. Sifat fisik krim meliputi pengujian pH, organoleptis, viskositas dan daya
sebar krim.
h. Stabilitas fisik krim meliputi pengujian daya sebar dan fiskositas selama
k. Formula gel optimum didapat area optimum yang berwarna kuning pada
counterplot superimposed.
1. Alat Peneltian
glassfinn, batang pengaduk, pipet tetes, toples kaca (net @200 gram dan @100
27
2. Bahan Penelitian
mangostana L.) yang digunakan dalam penelitian ini diamati dan dibandingkan
dengan Certificate of Analysis (CoA) ekstrak kulit buah manggis. Ekstrak kulit
buah manggis diperoleh dari PT. Borobudur Semarang yang telah teridentifikasi
dalam etanol 96% sebanyak 50,0 mL. Ekstrak yang telah dilarutkan
didapatkan ekstrak cair kulit buah manggis dalam etanol 96%. Ekstrak cair
kulit buah manggis ini selanjutnya diuapkan dengan suhu <600C sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
didapatkan ekstrak kental dengan bobot 85% dari ekstrak kering kulit buah
dengan cara mengambil sebanyak 0,3; 0,4; 0,5; 0,75 dan 1,5 mL larutan stok
dan ad dengan etanol 96% hingga batas tanda pada labu ukur 25 mL
96% dalam labu ukur 100,0 mL yang telah ditutup dengan alumunium foil
29
dengan ekstrak uji dengan konsentrasi 20,0 ppm sebanyak 2,0 mL,
telah diperoleh dalam interval waktu 5, 10, 15, 20, 25 dan 30 menit. Blangko
dengan konsentrasi 20,0 ppm sebanyak 4,0 mL dan etanol 96% sebanyak
2,0 ml.
diambil dan ditambah dengan larutan DPPH 20,0 ppm sebanyak 4,0 ml,
konsentrasi 20,0 ppm sebanyak 4,0 mL, yang telah dicampur dengan etanol
96% sebanyak 2,0 mL. Dari absorbansi diperoleh persamaan regresi yang
a. Formula
30
waterbath dengan suhu 600C hingga asam stearat dan cetyl alcohol meleleh.
mortir panas sambil diaduk dengan menggunakan stamper yang juga telah
ekstrak kental dan TEA sambil diaduk hingga mulai terbentuk masa krim.
50 ml sedikit demi sedikit sambil diaduk secara konstan hingga masa krim
31
4. Uji Sifat Fisika Kimia Sediaan Krim Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis
manusia.
kaca bulat. Kemudian diberikan beban pemberat sebesar 125 gram (kaca
bulat penutup dan beban tambahan) diatas sediaan krim dan dibiarkan
selama 1 menit. Kemudian diukur diameternya dari empat sisi yang berbeda.
AB dan I).
c. Uji viskositas
32
dalam cup viscometer dan dipasang pada rotor viscometer. Nilai viskositas
dengan menggunakan cone and plate pada suhu 250C. Parameter kecepatan
awal 0,1 rpm dan kecepatan akhir 100 rpm. Kecepatan meningkat 10 tahap
dengan peningkatan kecepatan berturut-turut yaitu 1,0 rpm; 12,0 rpm; 23,0
rpm; 34,0 rpm; 45,0 rpm; 56,0 rpm; 67,0 rpm; 78,0 rpm; 89,0 rpm dan 100,0
Micra, sehingga didapatkan tipe sifat alir dari sediaan krim antioksidan yang
pseudoplastis.
5. Uji Stabilitas Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
a. Freeze-Thaw Cycle
masing formula pada suhu -40C selama 24 jam pada freezer, kemudian
disimpan kembali pada suhu 450C selama 24 jam pada oven (1 siklus freeze-
thaw). Penyimpanan dilakukan hingga 6 siklus dan pada akhir tiap siklus
dilakukan uji sifat fisik sediaan krim yang meliputi pH, organoleptis, daya
33
Dilakukan uji daya sebar pada akhir siklus freeze thaw, dengan 3
g sediaan krim diletakkan di atas bagian tengah suatu kaca bulat. Kemudian
diberikan beban pemberat sebesar 125 gram (kaca bulat penutup dan beban
c. Uji Viskositas
dalam cup viscometer dan dipasang pada rotor viscometer. Nilai viskositas
d. Uji PH
34
pada kemasan pH universal. Nilai pH yang diinginkan antara 4,5 hingga 6,5
e. Uji sentrifugasi
menggunakan etanol 96% hingga batas tanda labu ukur. Larutan kemudian
sebesar 1000,0 ppm. Dari larutan stok kemudian dibuat 5 larutan seri uji dengan
konsentrasi 12,0; 16,0; 20,0; 30,0 dan 60,0 ppm, dengan cara mengambil larutan
35
sebanyak 2,0 mL kemudian ditambah dengan larutan DPPH 20,0 ppm sebanyak
campuran 4,0 mL DPPH 20,0 ppm dan etanol 96% sebanyak 2 mL.
E. Analisis Data
Data yang diperoleh berupa sifat fisik sediaan krim, stabilitas fisik
sediaan krim dan aktivitas antioksidan krim ekstrak kulit buah manggis. Data
Data sifat fisik sediaan krim dihitung rata-rata dan dicari standar
deviasinya dari tiap replikasinya. Data sifat fisik viskositas dan daya sebar juga
serta interaksi dari kedua faktor pada dua level untuk masing-masing respon.
Data stabilitas fisik dihitung rata-rata dan dan dicari standar deviasinya
dari tiap replikasinya. Data stabilitas fisik viskositas dan daya sebar dianalisis
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan tujuan untuk membuktikan kebenaran bahwa ekstrak yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)
yang berasal dari PT. Borobudur Industri Jamu Semarang. Verifikasi dilakukan
dengan cara membandingkan ekstrak kering kulit buah manggis yang diterima
dengan Certificate of Analysis (CoA) yang tertera dalam kemasan ekstrak kering.
Dari hasil pengamatan yang tertera pada tabel 4, dapat dikatakan bahwa
untuk memisahkan ekstrak kulit buah manggis dari eksipien yang ditambahkan
yaitu berupa maltodekstrin. Ekstrak kering kulit buah manggis yang diperoleh
dari PT. Borobudur Industri Jamu memiliki komposisi 85% ekstrak kulit buah
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
manggis ini merupakan etanol 96%. Setelah ekstrak kering dilarutkan dalam
yang terlarut dalam etanol 96% dengan maltodekstrin yang mengendap. Jumlah
ekstrak kental yang didapatkan dari penimbangan 10,0 gram ekstrak kering
yaitu:
85
Ekstrak kental = × 10,0 gram = 8,5 gram
100
antioksidan dalam ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) tidak
senyawa antioksidan (Husni, Putra dan Lelana, 2014). Alasan lain pelarut
diuapkan pada suhu 600C karena sebagian besar senyawa antioksidan mulai
38
yang stabil.
39
didapatkan absorbansi yang stabil pada menit ke-25 dan 30. Hal tersebut
menunjukkan bahwa reaksi antara senyawa antioksidan pada ekstrak kulit buah
manggis dengan larutan DPPH telah berjalan sempurna, maka dari itu
yaitu untuk mengetahui aktivitas antioksidan yang diberikan oleh ekstrak kulit
12 0,828 5,263
16 0,801 8,352
y = 0,9172 x - 5,7279
20 0,753 13,844
R2 = 0,9981
30 0,690 21,053
60 0,442 49,428
pula dengan nilai persentasi inhibisi yang semakin meningkat seiring dengan
5,7276 yang kemudian digunakan untuk menghitung nilai IC50 dari larutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
peredaman yang diberikan oleh larutan sampel sehingga untuk menghitung IC50
regreasi linier yang telah didapat. Nilai IC50 sampel uji yang berupa ekstrak kulit
buah manggis (Garcinia mangostana L.) sebesar 60,7584 ppm (60,7584 𝜇𝑔⁄𝑚𝑙 )
kuat apabila memiliki IC50 < 50 ppm, tergolong kuat apabila IC50 memiliki nilai
antara 50-100 ppm, tergolong sedang apabila IC50 memiliki nilai antara 101-
150 ppm, dan tergolong lemah apabila IC50 memiliki nilai 151-200 ppm
(Barasa, 2015).
Pengujian sifat fisik suatu sediaan memiliki peran penting pada aspek
acceptability obat pada pasien maka dari itu pengujian sifat fisik ini sangat
diperlukan. Pengujian sifat fisik sediaan krim ekstrak kulit buah manggis dalam
penelitian ini meliputi pengujian organoleptis sediaan, pH, daya sebar, viskositas
bau, warna dan juga tekstur sediaan krim. Pengujian perubahan organoleptis
dan pH juga dapat menjadi tolok ukur dalam pengujian stabilitas sediaan krim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bahwa sediaan krim berbau khas dan tidak berbau tengik. Warna sediaan krim
ekstrak kulit buah manggis putih kecoklatan, warna kecoklatan sediaan krim
berasal dari ekstrak kental yang dicampurkan ke dalam sediaan krim. Sediaan
krim yang terbentuk memiliki tektur halus dan tidak ada pertikel-partikel kecil
senyawa aktif yang memiliki aktivitas antioksidan ke dalam kulit. Selain itu
dengan pH kulit manusia yaitu antara 4-6 (Premjeet, Ajay, Sunil, Bhawana,
Sahil, Divashish and Sudeep, 2012) agar tidak mengiritasi kulit ketika
diaplikasikan.
sediaan krim ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) untuk
menyebar ketika diaplikasikan pada kulit. Daya sebar krim yang baik apabila
42
dioleskan, maka semakin besar luas permukaan kulit yang kontak dengan krim
Tabel VIII. Hasil Uji Daya Sebar Setelah Didiamkan Selama 48 Jam
Formula Daya Sebar (cm2) Viskositas (dPa.s)
I 14,81 ± 0,39 236,67 ± 5,77
A 19,12 ± 0,22 220,00 ± 10,00
B 17,66 ± 0,43 226,67 ± 11,5
AB 21,79 ± 0,73 186,67 ± 5,77
Nilai hasil uji daya sebar dipengaruhi oleh nilai hasil uji viskositas,
karena nilai hasil uji daya sebar berbanding terbalik dengan nilai hasil uji
viskositas. Jika nilai hasil uji viskositas suatu sediaan semakin besar, maka nilai
hasil uji daya sebar sediaan tersebut akan semakin kecil dan sebaliknya. Dari
tabel 8 didapatkan hasil formula AB memiliki nilai hasil uji daya sebar yang
paling besar yang kemudiaan diikuti oleh formula A, formula B dan formula I
yang memiliki nilai hasil uji daya sebar yang paling kecil.
ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terdapat pada persamaan
(3) berikut:
gliserol, serta X1 X2 merupakan interaksi antara parafin cair dan gliserol. Dari
Expert® didapat hasil bahwa nilai hasil uji daya sebar berbeda bermakna dengan
p-value <0,0001 (signifikan). Hasil uji daya sebar tersebut menunjukkan bawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dengan penambahan parafin cair dan gliserol dapat memberikan perubahan nilai
respon daya sebar yang paling rendah, sedangkan counterplot yang berwarna
merah menunjukkan daerah dengan respon daya sebar yang paling tinggi. Dari
respon daya sebar. Nilai daya sebar sediaan krim ekstrak kulit buah manggis
dengan luas 12,566-28,274 cm2. Pengaruh parafin cair, gliserol dan interaksi
keduanya dalam respon sediaan krim ekstrak kulit buah manggis dapat dilihat
pada tabel 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Parafin cair dan gliserol memiliki efek positif yang berarti kedua faktor
tersebut mampu meningkatkan respon daya sebar sediaan krim ekstrak kulit
buah manggis. Sedangkan interaksinya memiliki nilai efek negatif, yang berati
interaksi antara parafin cair dan gliserol menurunkan respon daya sebar sediaan
krim antioksidan ekstrak kulit buah manggis. Parafin cair dan gliserol memiliki
efek yang signifikan terhadap perubahan respon daya sebar sediaan krim (p-
value < 0,05), sedangkan interaksi keduanya tidak memiliki efek yang
signifikan terhadap perubahan respon daya sebar sediaan krim (p-value > 0,05).
Dari efek serta persamaan daya sebar krim yang diperoleh, didapatkan faktor
45
ataupun rendah parafin cair menyebabkan peningkatan respon daya sebar krim
ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Hal ini dikarenakan
untuk meningkatkan daya sebar. Peningkatan daya sebar yang diakibatkan oleh
interaksi parafin cair dan gliserol juga dapat dilihat dari karakter fisik parafin
viskositas yang rendah yaitu 110-230 mPa.s untuk parafin cair dan 110 mPa.s
pada 200C untuk gliserol. Dari kedua karakter tersebut maka interaksi keduanya
46
3. Uji Viskositas
krim dengan variasi konsentrasi parafin cair dan gliserol yang digunakan.
Sediaan krim tidak boleh terlalu viskos dan terlalu encer karena berkaitan
formula AB memiliki hasil uji viskositas dengan nilai terendah yang kemudian
diikuti oleh formula A, formula B dan formula I yang memiliki hasil uji
viskositas dengan nilai tertinggi. Semakin banyak penambahan parafin cair dan
merupakan gliserol, serta X1X2 merupakan interaksi antara parafin cair dan
gliserol. Dari hasil analisis data yang diperoleh dengan menggunakan software
Design Expert® didapat hasil bahwa nilai hasil uji viskositas berbeda bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dengan p-value < 0,05 (signifikan). Hasil uji viskositas tersebut menunjukkan
optimasi.
merah menunjukkan daerah dengan respon viskositas yang paling tinggi. Dari
respon viskositas.
sediaan krim ekstrak kulit buah manggis dapat dilihat pada tabel 11 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
negatif, yang berati baik parafin cair, gliserol maupun interaksinya memiliki
efek menurunkan respon viskositas sediaan krim antioksidan ekstrak kulit buah
manggis. Parafin cair, gliserol dan interaksinya memiliki efek yang signifikan
terhadap perubahan respon viskositas sediaan krim (p-value < 0,05). Dari efek
serta persamaan daya sebar krim yang diperoleh, didapatkan faktor dominan
49
ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Hal ini dikarenakan
diakibatkan oleh interaksi parafin cair dan gliserol juga dapat dilihat dari
karakter fisik parafin cair maupun gliserol yang sama-sama merupakan cairan
yang memiliki viskositas yang rendah yaitu 110-230 mPa.s untuk parafin cair
dan 110 mPa.s pada 200C untuk gliserol. Dari kedua karakter tersebut maka
Pengujian sifat alir dilakukan untuk menentukan tipe sifat alir dari
sediaan krim ekstrak kulit buah manggis. Sediaan krim memiliki tipe sifat alir
Pseudoplastis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel XII. Sifat Alir Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis
Formula Sifat Alir
I Pseudoplastis
A Pseudoplastis
B Pseudoplastis
AB Pseudoplastis
51
5. Optimasi Formula
desain faktorial dengan dua level berbeda yaitu level tinggi dan level rendah
52
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual Overlay Plot
19.125
Overlay Plot
Viskositas
Daya Sebar Viskositas: 199.191
Design Points Daya Sebar: 21.1023
17.675 X1 10.0584
X2 16.9057
X1 = A: Parafin Cair
X2 = B: Gliserol
B: Gliserol (gram)
16.225
Viskositas: 220
14.775
13.325
11.875 3
5.4 6.4 7.4 8.4 9.4 10.4 11.4 12.4
dari formula krim ekstrak kulit buah manggis dengan sifat fisik yang diinginkan
yaitu dengan rentang viskositas sebesar 170-220 dPa.s dan rentang daya sebar
viskositas sebesar 199,191 dPa.s dan daya sebar sebesar 21,1023 cm2.
Validasi dilakukan dengan cara mencuplik satu titik secara acak pada daerah
yang berwarna kuning dan dilakukan pengujian stabilitas fisik sediaan krim
53
dalam range viskositas dan daya sebar yang diinginkan. Hasil data respon
viskositas dan daya sebar validasi yang didapat tidak berbeda signifikan (p-
value > 0,05) dengan teori yang didapat dari counterplot superimposed. Hal
Uji aktivitas antioksidan pada krim ekstrak kulit buah manggis bertujuan
peredaman radikal bebas terhadap ekstrak kulit buah manggis (kontrol positif),
sediaan krim dengan ekstrak kulit buah manggis (perlakuan) dan sediaan krim tanpa
ekstrak kulit buah manggis (kontrol negatif). Penggunaan kontrol positif dalam
penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit
penggunaan kontrol negatif dalam penelitian ini adalah sebagai faktor koreksi
dihasilkan dari sediaan krim perlakuan merupakan aktivitas yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ekstrak dan bukan dari bahan-bahan lain yang digunakan dalam formulasi sediaan
krim.
bebas sediaan krim ekstrak kulit buah manggis lebih rendah apabila dibandingkan
dengan aktivitas peredaman radikal bebas oleh ekstrak kulit buah manggis sebelum
diformulasikan (dikukur dengan menggunakan konsentrasi yang sama yaitu 12, 16,
20, 30 dan 60 ppm). Senyawa antioksidan dikatakan sangat kuat apabila memiliki
IC50 < 50 ppm, tergolong kuat apabila IC50 memiliki nilai antara 50-100 ppm,
tergolong sedang apabila IC50 memiliki nilai antara 101-150 ppm, dan tergolong
manggis tergolong memiliki aktivitas antioksidan cukup lemah (IC50 > 200 ppm).
Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH yang kecil diduga disebabkan karena
berkurang karena dipengaruhi cahaya, oksigen, pH dan tipe pelarut (Ozcelik, Lee
and Min, 2003). Senyawa Xanton terjebak dalam basis krim yang memiliki
koefisien partisi asam stearat log minyak:air sebesar 8,2 (bersifat non-polar) (Allen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2009) sehingga aktivitas yang dihasilkan sangat lemah dengan persen penurunan
Pada kontrol negatif memiliki IC50 yang sangat besar,yang berarti aktivitas
antioksidan yang dihasilkan sangat lemah (IC50 > 200 ppm) sehingga dapat
Tujuan dilakukan pengujian stabilitas sediaan krim pada siklus freeze thaw
adalah untuk mengetahui stabilitas sediaan krim ekstrak kulit buah manggis dengan
krim ekstrak kulit buah manggis dibandingkan dengan penyimpanan pada suhu
ruangan.
menunjukkan terjadinya perubahan bentuk, bau, warna dan pH. Hal ini
humektan mampu menghasilkan sedian krim ekstrak kulit buah manggis dengan
perubahan respon daya sebar sediaan krim ekstrak kulit buah manggis. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
25
20
Daya Sebar (cm2)
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Siklus ke-
Gambar 23. Grafik Perubahan Respon Daya Sebar Krim Ekstrak Kulit
Buah Manggis Tiap Siklus Freeze Thaw
Pada gambar 23 dapat dilihat bahwa ada penurunan daya sebar pada
berbeda bermakna (nilai p-value < 0,05) sedangkan pada formula A dan B
berbeda tidak bermakna (nilai p-value > 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat
dikatakan bahwa parafin cair sebagai emolien dan gliserol sebagai humektan
mampu menghasilkan sedian krim ekstrak kulit buah manggis dengan respon
3. Uji Viskositas
perubahan respon viskositas sediaan krim ekstrak kulit buah manggis. Hal ini
57
300,000
250,000
Viskositas (d.PaS)
200,000
150,000
100,000
50,000
0,000
0 1 2 3 4 5 6 7
Siklus
Formula 1 Formula A Formula B Formula AB
dan AB berbeda bermakna (nilai p-value < 0,05) sedangkan pada formula B
berbeda tidak bermakna (nilai p-value > 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat
dikatakan bahwa parafin cair sebagai emolien dan gliserol sebagai humektan
mampu menghasilkan sedian krim ekstrak kulit buah manggis dengan respon
F. Uji Sentrifugasi
pada akhir siklus freeze thaw, tujuannya adalah untuk melihat stabilitas seluruh
58
dilakukan uji sentrifugasi sediaan krim ekstrak kulit buah manggis, sehingga dapat
dikatakan bahwa sediaan krim ekstrak kulit buah manggis memiliki stabilitas yang
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
A. Kesimpulan
1. Variasi parafin cair merupaka faktor dominan terhadap daya sebar, sedangkan
gliserol merupakan faktor dominan terhadap viskositas krim ekstrak kulit buah
manggis.
244,955 - 0,255 (X1) + 2,069 (X2) – 0,460 (X1)(X2) dan persamaan daya sebar
10,058 gram parafin cair dan 16,906 gliserol untuk mendapatkan viskositas
3. Selama siklus freeze thaw dan uji sentrifugasi sediaan krim ekstrak kulit buah
manggis stabil secara organoleptis dan pH. Secara pengujian daya sebar formula
stabil.
ke dalam sediaan krim memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan IC50
sebesar 60,758 ppm, akan tetapi setelah diformulasikan ke dalam sediaan krim
100%.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
B. Saran
1. Perlu dikalukan formulasi dengan bentuk sediaan lain agar aktivitas antioksidan
dari ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dapat meningkat
3. Perlu dilakukan uji iritasi sediaan untuk membuktikan tigkat keamanan sediaan
4. Perlu dilakukan uji extrudability (kemampuan sediaaan keluar dari wadah) dan
DAFTAR PUSTAKA
Barasa, L. B., 2014, Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.) dalam Berbagai Variasi Konsentrasi CMS-Na
dan Gliserin, Skripsi, 46, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Bolton, S., and Bon, C., 2010, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical
Application, 5th ed., Marcel Dekker Inc., New York, pp. 225-226, 427.
Chaverri, J. P., Rodriguez, N. C., Ibarra, M. O., Rojas, J. M. P., 2008, Review
Medical Properties of Mangosteen (Garcinia mangostana), Food and
Chemical Toxicology, 46, 3227-3239.
Dermawan, A. M., Pratiwi, L., dan Kusharyati, I., 2015, Efektivitas Krim
Antijerawat Ekstrak Metanol dan Daun Pacar Air (Impatients balsamina
L.), Traditional Medicine Journal, 20(3), 132.
Elizabeth, K., 2011, Optimasi Komposisi Gliserol dan Propilen Glikol Sebagai
Humektant dalam Krim Sunscreen Ekstrak Apel Merah (Pyrus malus L.)
dengan Aplikasi: Desain Faktorial, Skripsi, 75, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Fessenden, R. J., and Fessenden, J. S., 1986, Kimia Organik, edisi 3, Penerbit
Erlangga, Jakarta, hal. 223-224.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Holistic Heath Solution, 2011, Khasiat Fantastis Kulit Manggis, Grasindo, Jakarta,
hal. 3, 6-10.
Husni, A., Putra, D. R., Lelana, I. Y. B., 2014, Aktivitas Sntioksidan Padina sp.
Pada Berbagai Suhu dan Lama Pengeringan, JPB Perikanan, 9 (2), 165,
172.
Kurniawan, D. W., dan Sulaiman, T. N., 2009, Teknologi Sedeiaan Farmasi, Graha
Ilmu, Yogyakarta, hal. 97-99.
Marinova, G., and Batchvarov, V., 2011, Ecaluation of The Methods for
Determination of The Free Radical Scavenging Activity by DPPH,
Bulgarian Journal of Agricultural Science, 17(1), 12.
McMichael, A.J., Lucas, R., Ponsonby, A. L., Edwards, S. J., 2003, Climate Change
and Human Health Risk and Responses, World Health Organization,
Geneva, pp. 162-167.
Miryanti, Y. I. P. A., Sapei, L., Budiono, K., dan Indra, S., 2011, Ekstraksi
Antioksidan dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.),
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable Free Radical DPPH for Estimating
Antioxidant Activity. J. Sci.Technol, 26(2), 211-219.
Ozcelik, B., Lee, J.H., and Min, D. B. 2003. Effects of Light, Oxtgen and pH in the
Absobance of 2,2-Diphenyk-1-picrylhydrazyl. J. Food. Science, 68(2), 487-
490.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Prakash, A., Rigelhof, F., Miller, E., 2001, Antioxidant Activity, http://
www.medallionlabs.com/downloads/antiox_acti_.pdf, diakses tanggal 19
Juni 2016.
Ping, T. L., Kai, T. C., Norhabibah, Jamian, S. B., Musa, N. H. B., 2013, E-report
Pharmaceutical Tachnology Semester 2 12/13,
http://tf2pharmacy.blogspot.co.id/2013/05/experiment-1-emulsion.html,
diakses pada tanggal 19 Juni 2016.
Premjeet, S., Ajay, B., Sunil, K., Bhawana, K., Sahil, K., Divashish, R., Sudeep, B.,
2012, Additives in Topical Dosage Forms, International Journal of
Pharmaceutical, Chemical and Biological Science, 2(1), 78-96.
Suwandi, A. O., Pramono, S., Mufrod, 2012, Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Daun
Kepel (Stelechocarpus burahol (BL) Hook f. Th.) Terhadap Aktivitas
Antioksidan dan Sifat Fisik Sediaan Krim, Majalah Obat Tradisional, 17
(2), 29.
Shovyana, H. H., dan Zulkarnain, A. K., 2013, Physical Stability and Activity of
Cream O/W Etanolic Fruit Extract of Mahkota Dewa (Phaleria
macrocarpha (scheff.) Boerl,) as A Sunscreen, Traditional Medicine
Journal, 18(2), 112.
Swastika, A., Mufrod dan Purwanto, 2013, Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Sri
Tomat (Solanum lycopersicum L.), traditional Medicine Journal, 18 (3),
132.
Tjahjani, S., Widowati, W., Khiong, K., Suhendra, A., dan Tjokropranoto, R., 2014,
Antioxidant Properties of Garcinia mangostana L. (Mangosteen) Rind,
Procedia Chemistry, 13(1), 198-199.
64
Wijoyo, V., 2016, Optimasi Formula Sediaan Gel Hand Sanitizer Minyak Atsiri
Jeruk Bergamot dengan Gelling Agent Carbopol dan Humektan Propilen
Glikol, skripsi, 16, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Winarsi, R., 2007, Antioksidan Alami dan Rdikal Bebas Potensi dan Aplikasinya
dalam Kesehatan, Kanisius, Jakarta, hal. 15.
Winarti, L., 2013, Diktat Kuliah Formulasi Sediaan Semisolid (Formulasi Salep,
Krim, Gel, Pasta, dan Supositoria) Semester VI, diktat, 40, Universitas
Jember, Jember.
LAMPIRAN
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
67
Lampiran 2. Material Safety Data Sheet (MSDS) Ekstrak Kering Kulit Buah
Manggis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
70
A B
C
Keterangan:
A: Kemasan 500 gram ekstrak kering kulit buah manggis Garcinia mangostana L.
B: Ekstrak kering kulit buah manggis Garcinia mangostana L.
C: Ekstrak kental kulit buah manggis Garcinia mangostana L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 5. Data Sifat Fisik Organoleptis Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah
Manggis
A. Setelah Penyimpanan 48 jam
Formula
Pengamatan
I A B AB
Putih Putih Putih Putih
Warna
kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan
Bau Berbau khas Berbau khas Berbau khas Berbau khas
Tekstur Halus,kental Halus, kental Halus, kental Halus, kental
pH 5,5 5,5 5,5 5,5
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen
Formula I Formula A
Formula B Formula AB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Formula ke-
Formula Pengamatan
0 1 2 3 4 5 6
Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih
I Warna
kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan
Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau
Bau Berbau khas
khas khas khas khas khas khas
Tekstur Halus Halus Halus Halus Halus Halus Halus
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih
A Warna
kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan
Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau
Bau Berbau khas
khas khas khas khas khas khas
Tekstur Halus Halus Halus Halus Halus Halus Halus
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih
B Warna
kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan
Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau
Bau Berbau khas
khas khas khas khas khas khas
Tekstur Halus Halus Halus Halus Halus Halus Halus
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih
AB Warna
kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan
Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau
Bau Berbau khas
khas khas khas khas khas khas
Tekstur Halus Halus Halus Halus Halus Halus Halus
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Formula I
73
Formula A
Formula B
Formula AB
74
(𝐴𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−𝐴𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘)
% Inhibisi = × 100%
𝐴𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
(0,874−0,828)
% Inhibisi = × 100% = 5,263%
0,874
B. Kurva Regresi Linear Antara Konsentrasi dan IC50 Ekstrak Kulit Buah
Manggis
60,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0,000
0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0
Konsentrasi (ppm)
y = 0,9172x – 5,7276
50 = 0,9172x – 5,7276
(50+5,7276)
x = = 60,758 ppm
0,9172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Pengaruh parafin cair dan gliserol terhadap viskositas krim ekstrak kulit
buah manggis (Garcinia mangostana L.)
2. Uji ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Persamaan viskositas
77
78
1. Uji Normalitas
p-value
Formula
Siklus 0 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6
I 2,2-16** 2,2-16** 1* 1* 2,2-16** 0,7804* 0,4633*
A 1* 0,6369* 0,6369* 2,2-16** 0,3631* 2,2-16** 2,2-16**
B 2,2-16** 0,6369* 0,5367* 0,2983* 0,2530* 0,6369* 0,7804*
AB 2,2-16** 0,6369* 0,6369* 0,6369* 1* 2,2-16** 2,2-16**
*Nilai p-value > 0,05 menunjukkan bahwa sebaran data normal, dan **nilai p-
value < 0,05 menunjukkan sebaran data tidak normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dan ANOVA tidak dilakukan karena sebaran data tidak
Formula p-value
I 0,005475**
A 0,009799**
B 0,1603*
AB 0,007981**
*Nilai p-value > 0,05 menunjukkan bahwa data berbeda tidak bermakna, dan
**nilai p-value < 0,05 menunjukkan bahwa data berbeda bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 8. Data Pengukuran Hasil Daya Sebar Krim Ekstrak Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.)
Pengaruh parafin cair dan gliserol terhadap daya sebar krim ekstrak kulit
buah manggis (Garcinia mangostana L.)
1. Efek parafin cair dan gliserol, serta interaksinya terhadap daya sebar
krim
2. Uji ANOVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
81
82
Pengaruh parafin cair dan gliserol terhadap perubahan daya sebar krim
ekstrak kulit buah manggis selama freeze thaw cycle
1. Uji Normalitas
p-value
Formula
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6
Siklus 0
I 2,2-16** 0,2035* 0,3692* 0,4663* 0,4694* 0,4671* 0,4695*
A 2,2-16** 0,9971* 0,4062* 0,7744* 0,7735* 0,7749* 0,7748*
B 2,2-16** 2,2-16** 2,2-16** 2,2-16** 2,2-16** 0,633* 0,6329*
AB 0,8517* 0,6432* 0,3674* 0,3674* 2,2-16** 2,2-16** 2,2-16**
*Nilai p-value > 0,05 menunjukkan bahwa sebaran data normal, dan **nilai p-
value < 0,05 menunjukkan sebaran data tidak normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dan ANOVA tidak dilakukan karena sebaran data tidak
Formula p-value
I 0,06755*
A 0,02429**
B 0,01706**
AB 0,1107*
*Nilai p-value > 0,05 menunjukkan bahwa data berbeda tidak bermakna, dan
**nilai p-value < 0,05 menunjukkan bahwa data berbeda bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 9. Data Sifat Alir Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.)
84
Lampiran 10. Data Hasil Uji Sentrifugasi Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.)
AB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 11. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.)
A. Data Absorbansi, Inhibisi dan IC50 Kontrol Negatif Sediaan Krim Ekstrak
Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
1. Formula 1
(0,655−0,653)
% Inhibisi = × 100%
0,655
Peramaan regresi konsentrasi dan inhibisi (%) sediaan krim ekstrak kulit
buah manggis:
Replikasi 1: y = 0,0350x + 0,2256, r2 = 0,8084
86
2. Formula A
(0,948−0,946)
% Inhibisi = × 100%
0,948
Peramaan regresi konsentrasi dan inhibisi (%) sediaan krim ekstrak kulit
buah manggis:
Replikasi 1: y = 0,0249x + 0,0512, r2 = 0,9442
87
3. Formula B
(0,517−0,514)
% Inhibisi = × 100%
0,517
Peramaan regresi konsentrasi dan inhibisi (%) sediaan krim ekstrak kulit
buah manggis:
Replikasi 1: y = 0,0282x + 0,5363, r2 = 0,8628
88
4. Formula AB
(0,553−0,551)
% Inhibisi = × 100%
0,553
Peramaan regresi konsentrasi dan inhibisi (%) sediaan krim ekstrak kulit
buah manggis:
Replikasi 1: y = 0,0287x + 0,1839, r2 = 0,9127
89
B. Data Absorbansi, Inhibisi dan IC50 Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.)
1. Formula 1
(0,681−0,619)
% Inhibisi = × 100% = 9,104%
0,681
Peramaan regresi konsentrasi dan inhibisi (%) sediaan krim ekstrak kulit
buah manggis:
Replikasi 1: y = 0,0804x – 3,5492, r2 = 0,9137
90
2. Formula A
(0,434−0,406)
% Inhibisi = × 100%
0,434
Peramaan regresi konsentrasi dan inhibisi (%) sediaan krim ekstrak kulit
buah manggis:
Replikasi 1: y = 0,116x + 6,1069, r2 = 0,9018
91
3. Formula B
(0,413−0,380)
% Inhibisi = × 100%
0,413
Peramaan regresi konsentrasi dan inhibisi (%) sediaan krim ekstrak kulit
buah manggis:
Replikasi 1: y = 0,0903x + 7,4823, r2 = 0,9154
92
4. Formula AB
(0,413−0,381)
% Inhibisi = 0,413
× 100%
Peramaan regresi konsentrasi vs. Inhibisi (%) sediaan krim ekstrak kulit
buah manggis:
Replikasi 1: y = 0,0637x + 7,2021, r2 = 0,9721
BIOGRAFI PENULIS