Anda di halaman 1dari 10

OTOT

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah fisiologi hewan
Dosen pengampu :
Dr. Saefudin, M.Si.
Dra. Soesy Asiah Soesilawaty, M.Si.

oleh:
Biologi C 2017
Kelompok 3
Alifiani Azzahra (1704729)
Iroh Asiroh (1703933)
M. Fachriza Imanditya (1704355)
Rizka Amelia (1703369)
Sri Puji Nugrohowati (1702062)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul
Otot

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/tanggal : Rabu,15 Mei 2019
Waktu : 08.40- 11.30 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI

C. Tujuan
1. Mempelajari respon otot terhadap berbagai macam rangsang
2. Mengukur kecepatan kontraksi tunggal otot rangka
3. Mempelajari periode-periode kontraksi otot yang mengalami kelelahan

D. Landasan Teori
Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot,
yangmampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam
susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yangterbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. otot adalah
jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi
otot merupakan bagian besar darikerja seluler yang memerlukan energi dalam
suatu hewan yang aktif (Campbell, 2000)
Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut miofibril. adanya
miofibrilmenyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. ada
tiga jenis jaringan otot yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Pada
penampang melintang otot lurik, tampak tersusun sebagai pita-pita sejajar, inti
banyak dan terlatak pada bagian perifer dibawah sarkolema. myofibril otot lurik
mengandung keping gelap dan terangsecara bergantian yang tampak seperti garis-
garis gelap dan terang. diantara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar yang
disebut endomisium (Gerrit,1988)
Nama lain otot lurik adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar
jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita
dan di bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di
bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling
melintang di sepanjang serabut otot. oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah
otot bergaris melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima
rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf
sadar. fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari
benturan keras (Amir,2001)
Otot polos ( smooth muscle), dinamai demikian karena otot ini tidak memilki
penampang berlurik, ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung
kemih,arteri, dan organ internal lainnya. Sel-sel itu berbentuk gelendong. otot
polos berkontraksi lebih lambat dibandingkan dengan otot rangka, tetapi dapat
berkontraksi dalam waktu yang lebih lama. dikontrol oleh jaringan saraf yang
berbeda dari saraf yang mengontrol oto rangka, otot polos bertanggung jawab atas
aktivitas tubuh tidak sadar , seperti gerakan lambung atau penyempitan arteri
(Campbell,2000)
Otot jantung adalah unik karena menunjukkan beberapa fitur dari otot rangka
dan beberapa fitur dari otot polos. Sesuai namanya, otot jantung adalah otot
yangmembentuk dinding jantung. otot jantung mirip dengan otot rangka dalam
bahwa lurik dan multinucleate, dan mirip dengan otot polos dalam inti atom adalah
pusat terletak dan banyak sel diperlukan untuk rentang panjang otot. ini berbeda
dari kedua otot angka dan otot polos dalam bahwa cabang sel-sel dan bergabung
satu sama lain melalui interkalat cakram. Interkalat disc memungkinkan
komunikasi antara sel-sel sehinggaada kontraksi berurutan dari sel-sel dari dasar
ventrikel ke atas, memfasilitasi maksimalejeksi darah dari ventrikel selama
kontraksi. Hal ini terjadi dengan keluar gugup persarafan untuk setiap sel atau
kelompok sel. Otot jantung juga berbeda dari yang laindalam dua jenis otot yang
kontraksi dapat terjadi bahkan tanpa gugup awal masukan. Sel-sel yang
menghasilkan rangsangan untuk kontraksi tanpa gugup masukanyang disebut sel-
sel alat pacu jantung (Amir,2001)
Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata
sampai vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir
setengah dari keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot
seperti jaringan yanglain memiliki sifat peka terhadap rangsangan (sifat
iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu
melaksanakan metabolisme dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang
khas adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi.
Sifat kontraktilitas disebabkan sel-sel otot memiliki proteinkontraktil, yaitu aktin
dan myosin (Yunadi,2003)
Dengan kemampuannya berkontraksi, otot mempunyai 3 fungsi utama, yaitu
melaksanakan gerakan, memelihara postur tubuh dan memproduksi panas.
Gerakanyang dihasilkan oleh otot pada dasarnya ada dua, yaitu gerakan tubuh
yang mudah diamati dan gerakan tubuh yang tidak mudah diamati. Gerakan tubuh
yang mudah diamati meliputi gerak berpindah tempat (misalnya berjalan, berlari)
dan gerakan bagiantubuh tertentuh (misalnya menggeelengkan kepala,
melambaikan tangan), sedangkan gerakan yang tidak mudah diamati adalah adalah
gerakan organ-organ didalam tubuh,misalnya gerak peristaltic alat-alat
pencernaan, denyut jantung, mengembang dan menyempitnya pembuluh darah,
gerakan pengosongan kantung kencing, dsb. Fungsi kedua dari otot adalah
menjaga postur tubuh ,kontraksi dan relaksasi otot-otot rangka ,menjaga tubuh
dalam posisi tetap tegak pada saat berdiri maupun duduk. Fungsi ketiga adalah
menghasilkan panas untuk memelihara suhu tubuh, contoh pada saat
kedinginan,otot menggigil untuk menghasilkan panas (Yunadi,2003)
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1. Alat-alat yang Digunakan
No. Nama Alat Jumlah
1. Gunting Bedah 1 buah
2. Sonde 1 buah
3. Bak Bedah 1 buah
4. Kymograph 1 buah
5. Stimulator 1 buah
6. Flaw-jaw clamp 1 buah
7. Double clamp 1 buah
8. Light muscle lever 1 buah
9. Flat base stand 1 buah
10. Frog clip 1 buah
11. Garputala 1 buah
12. Pinset 1 buah
13. Benang 1 buah

Tabel E.2. Bahan-bahan yang Digunakan


No. Nama Bahan Jumlah
1. Katak yang masih hidup 1 ekor
2. Larutan fisiologis (Ringer’s) Secukupnya
F. Langkah Kerja
1. Mengisolasi Otot Gastrocnemius (Otot Betis)

Sonde dimasukkan
Kepala katak Sumsum tulang pada daerah antara otot
didekapitasi belakang dirusakkan Gastrocnemius dengan
otot lain

Bagian tendo achiles


Otot paha dan saraf Ujung tendon paha pada daerah tumit
sciatik dipisahkan diikat katak dilepaskan
menggunakan gunting

Selama melakukan
kegiatan otot
Otot dan tulang
Gastraocnemius selalu
paha dipotong
dibasahi dengan
larutan Ringer's

Bagan Alir F.1. Langkah Kerja Mengisolasi Otot Gastrocnemius (Otot Betis)

2. Pengaruh Berbagai Rangsang terhadap Konstraksi Otot

Bagian punggung Rangsang mekanik Rangsang elektrik


katak diletakkan di otot dijepit dengan dilakukan
atas bak bedah pinset

Hasil pengamatan Rangsang termis


dicatat dilakukan

Bagan Alir F.2. Langkah Kerja Pengaruh Berbagai Rangsang terhadap


Konstraksi Otot
3. Respon Otot terhadap Rangsang Tunggal dengan Intensitas Rangsang yang
Berbeda

Tulang dan otot femur


Kymograph Otot dirangsang
dipisahkan dengan
dan peralatan menggunakan
cara otot femur
lain dipasang kawat listrik
tersebut dijepit

Percobaan dihentikan Rangsangan Rangsangan


jika sudah didapatkan selanjutnya diberikan pertama diberikan
kontraksi maksimal tegangan arus yang tegangan arus
dari otot tersebut lebih kuat sekecil mungkin

Tinggi goresan
diperhatikan
pertambahannya

Bagan Alir F.3. Langkah Kerja Respon Otot terhadap Rangsang Tunggal
dengan Intensitas Rangsang yang Berbeda

4. Konstraksi Tunggal Otot Rangka

Alat yang digunakan Otot gastrocnemius Kedudukan semua


sama seperti percobaan dipasang seperti jarum pencatat pada
C percobaan C tromol diperhatikan

Percobaan tersebut Rangsang elektrik


Daerah periode laten,
diulangi sampai grafik diberikan bersamaan
periode kontraksi, dan
yang dihasilkan tidak dengan tromol
daerah periode
mengganggu grafik diputarkan dan
relaksasi ditentukan
lain yang sudah ada garputala digetarkan

Bagan Alir F.4. Langkah Kerja Konstraksi Tunggal Otot Rangka


5. Kelelahan

Grafik yang
Otot dirangsang Peubahan kontraksi
didapatkan
berkali-kali tanpa diperhatikan dan buatlah
dibandingkan
mencatat pada pencatatan kontraksi otot
dengan grafik dari
kymograph tersebut
percobaan D

Bagan Alir F.5. Langkah Kerja Kelelahan

G. Hasil Pengamatan
Tabel G.1 Hasil Pengamatan Praktikum Otot
Jenis Tanggapan
No. rangsangan yang rangsangan yang Keterangan
diberikan diberikan oleh otot

Otot merespon sesuai


Grafik menunjukan terjadinya
1. Elektrik dengan intensitas
laten, kontraksi, dan relaksasi
rangsang

Tabel G.2 Hasil Pengamatan Praktikum Otot


Besarnya Tanggapan
No. intensitas rangsangan yang Keterangan
rangsangan diberikan oleh otot

Grafik menunjukkan
respon tunggal dengan
Stimulus
1. adanya satu gelombang,
minimal
otot dalam keadaan
kontraksi

Gambar G.2.1. Hasil stimulus


minimal
(Dok. Kelompok 3, 2019)
Besarnya Tanggapan
No. intensitas rangsangan yang Keterangan
rangsangan diberikan oleh otot

Grafik menunjukkan
respon ganda dengan
Stimulus
2. adanya dua gelombang,
Submaksimal
otot dalam keadaan
kontraksi
Gambar G.2.2. Hasil stimulus
submaksimal
(Dok. Kelompok 3, 2019)

Grafik menunjukkan
respon tetanus
sempurna dengan
Stimulus
3. adanya satu gelombang
Maksimal
dengan waktu kontraksi
yang lama, otot dalam
keadaan kontraksi Gambar G.2.3. Hasil stimulus
maksimal
(Dok. Kelompok 3, 2019)

H. Pembahasan

I. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA

Amir. (2001). Sains Biologi. Bandung: Ganeca exat


Bevelander,Gerrit. (1988). Dasar-dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga
Campbell. (2000). Biologi Edisi kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga
Yunadi,Titi. (2003). Fisiologi Manusia. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai