Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BLOWER DAN RANGKAIAN KELISTRIKAN AC MOBIL

Disusun oleh Kelompok 4:


Nama Mahasiswa : 1. Gideon Roy Fourtha Sihombing ( 4203311049 )
2. Philip Simanjuntak ( 4203111145 )
3. Tigor Siahaan ( 4203311073 )
4. Mhd Adanan ( 4203111053 )
5. Nurwahabi Syahputra ( 4201111049 )
6. Andi Halim Hutasuhut ( 5203322001 )

Dosen Pengampu : Bisrul Hapis Tambunan, S.T., M.T.


Mata Kuliah : Sistem AC

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tepat
pada waktunya. Makalah ini berjudul Blower AC dan system kelistrikan ac disusun guna
untuk memenuhi salah satu tugas kelompok oleh bapak Bisrul Hapis Tambunan, S.T., M.T.
pada Mata Kuliah Sistem AC di Universitas Negeri Medan.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Bisrul Hapis Tambunan, S.T., M.T. selaku dosen Mata Kuliah Sistem AC yang
telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman yang telah berkontribusi dalam penyusunan laporan terkhusus kepada
anggota kelompok 4.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dan keterbatasan untuk itu semua
saran dan kritikan dalam penyempurnaanya akan penulis terima dengan segala kerendahan
hati. Semoga materi pada makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga kita
semua tetap dalam lindungan All Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, Maret 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Blower AC Mobil........................................................................................................5
2.2 Freon/Refrigerant........................................................................................................9
2.3 Sistem Kelistrikan AC Mobil....................................................................................13
BAB III PENUTUP..................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang
dengan cepat. Salah satunya adalah dibidang mesin khususnya di bagian AC. Dalam
makalah ini dikaji mengenai Blower AC pada mobil. Adapun AC mobil merupakan
kesatuan perangkat yang dapat memberikan kenyamanan dalam berkendara Tanpa AC, tak
ayal mengendarai mobil angkutan umum diselimuti hawa panas dan pengap. Kinerja udara
sejuk yang dihasilkan tidaklah terlepas dari peranan Blower.
Blower dalam AC mobil berfungsi sebagai media pendingin disebut Freon yang dapat
bersirkulasi dalam sistem AC. Kompresor bekerja memberikan tekanan sesuai dengan
kebutuhan pada mesin. Part tersebut bekerja menghisap gas refrigerant dari evaporator yang
bertekanan dan bersuhu rendah kemudian memampatkan gas tersebut menjadi cairan yang
bertekanan dan bersuhu tinggi.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memahami dan mengetahui pengertian kompresor
AC mobil, cara kerja kompresor dan Jenis-jenis kompresor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas adapun rumusan masalah yang dibahas adalah:
1. Apa pengertian Blower AC mobil?
2. Apa Fungsi Blower AC Mobil?
3. Apa saja Komponen Blower AC Mobil?
4. Apa saja penyebab umum blower AC Mobil rusak?
5. Bagaimana Cara kerja Blower AC Mobil?
6. Apa saja jenis Freon/refrigerant?
7. Bagaimana siklus kerja Freon/refrigerant?
8. Bagaimana rangkaian kelistrikan system AC?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Blower AC mobil
2. Untuk mengetahui dan memahami Fungsi Blower AC mobil
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja Komponen AC mobil
4. Untuk mengetahui penyebab umum blower AC mobil rusak
5. Untuk mengetahui cara kerja blower AC MOBIL
6. Untuk mengetahui apa saja jenis Freon/refrigerant
7. Untuk mengetahui bagaimana siklus kerja Freon/refrigerant
8. Untuk mengetahui dan memahami aliran system kelistrikan AC

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. BLOWER AC MOBIL
A. PENGERTIAN BLOWER AC
Blower adalah salah satu komponen AC mobil yang memiliki peran vital. Karena itu,
brower harus selalu berfungsi dengan baik agar performa AC dan komponen lainnya pada
mobil kamu juga tetap baik. Sebaiknya blower tidak mengalami masalah atau kerusakan agar
performa AC mobil tidak terganggu.

Blower juga merupakan salah satu komponen AC mobil yang memiliki bentuk moter
dinamo. Komponen ini terletak di bagian belakang evaporator. Blower memiliki fungsi atau
tugas utama menghasilkan udara dingin sesuai pengaturan yang dilakukan. Ketika suhu
blower yang berjalan dengan baik dan normal.
Didalam kabin menajdi sejuk dan membuat kamu nyaman itu karena danya komponen
Menggunakan blower tidak sulit, kamu hanya perlu memutar saklar AC yang letaknya berada
di bagian dasbor. Setelah memutar saklar AC, kamu akan merasakan hembusan udara dingin
sesuai tingkatan suhu tertentu. Kamu bisa melakukan pengaturan tingkatan suhu dingin
sesuai kebutuhan

B. FUNGSI BLOWER AC
Sperti yang sudah disebutkan sebelumnya, blower AC mobil merupakan salah satu
komponen krusial dalam sistem pendingin mobil. Blower AC sendiri terdiri atas beberapa
komponen, mulai dari motor blower, sekring, tahanan pengatur kecepatan dari motor blower,
hingga saklar pengatur.
Komponen yang satu ini juga memiliki fungsi tersendiri, yaitu mengisap udara yang ada
di sekitar blower. Lalu, udara tersebut dihembuskan ke ruang kabin melalui sirip-sirip dari
evaporator. Melalui proses ini, udara mampu melepaskan panas ke bagian freon yang
memiliki suhu lebih rendah. Dengan begitu udara yang masuk ke kabin mobil akan lebih
sejuk.
Untuk mengetahui seberapa banyak udara yang disuplai blower ke ruang kabin mobil, ini
ditentukan oleh pengaturan yang kamu lakukan. Mulai dari tingkat rendah, sedang hingga

5
tinggi. Adapun mobil keluaran terbaru telah dilengkapi pengaturan suhu AC untuk beberapa
area. Sehingga, kamu bisa mengatur suhu AC dengan tingkatan berbeda antara area satu dan
lainnya

C. KOMPONEN BLOWER AC
Blower AC mobil biasanya terdiri dari beberapa komponen yang memiliki fungsi
penting. Berikut ulasan pada masing-masing komponen blower AC mobil

1. Kipas blower
Kipas Blower berperan untuk hembuskan udara ke
arah evaporator. Komponen ini berupa baling-baling
yang didesain berupa tabung dan terpasangkan pada
motor blower. Jadi saat motor blower berputar-putar,
karena itu kipas blower turut berputar-putar dan
hembuskan udara.

2. Motor Blower
Motor blower berperan sebagai motor pendorong
untuk memutar kipas blower. Komponen ini bekerja
seperti dinamo yang jika dikasih arus listrik dia akan
berputar-putar. Tegangan dan arus listrik yang masuk di
motor blower ini ditata oleh resistor blower hingga
kecepatan putar dari motor blower ini dapat ditata.
Dampaknya kita dapat rasakan embusan udara Ac yang
kuat, sedang atau perlahan.

3. Resistor Blower

6
Resistor blower berperan untuk batasi arus dan tegangan listrik yang masuk ke motor
blower. Limitasi arus listrik yang mengucur ini akan membuat kecepatan putar dari blower
AC dapat beralih-alih sesuai besarnya resistansi yang dipakai. Makin kecil nilai resistansinya
karena itu perputaran motor blower akan cepat. Begitupun kebalikannya, bila resistansinya
besar karena itu perputaran motor blower akan melamban.

4. Blower Casing
Blower Casing ini adalah tempat posisi dari motor blower dan kipas blower. Biasanya
dibuat berbahan kaleng yang tebal supaya sanggup meredam beban kerja motor blwer. Untuk
memiliki bentuk, pasti disamakan dengan konstruksi AC yang dipakai.
D. PENYEBAB UMUM BLOWER AC MOBIL RUSAK
Banyak beberapa masalah yangs sering ditemui oleh para pengendara mobil dalam kasus
blower. Misalnya saja blower AC mobil tiba-tiba mati, tidak menyala, kadang mati dan
kadang hidung, menyala terus, berisik, hingga berdengung.
Nah, berikut ini kami sajikan beberapa penyebab blower AC mati. Simak dibawah ini :

1. Adanya Kerusakan Sistem Kelistrikan Pada AC Mobil


Pada dasarnya blower AC dapat hidup karena ditunjang dari daya yang dihasilkan oleh
sistem kelistrikan sehingga apabila sistem kelistrikan tidak berfungsi dengan baik atau lemah
maka blower bisa mati. Biasanya masalah ini disebabkan oleh beberapa hal berikut:
a. Putusnya Resistor Blower
Resistor adalah susunan tahanan listrik yang berfungsi mengatur kecepatan blower.
Kecepatan blower sendiri tergantung jumlah besar kecilnya listrik yang mengalir ke resistor.
Blower akan berputar lebih kencang jika aliran listrik ke resistor kecil dan kipas blower AC
mobil tidak berputar jika aliran listrik ke resistor besar. Sehingga jika resistor terputus maka
blower mati dan tidak berputar.

b. Adanya Kerusakan Pada Relay Blower


Apa penyebab AC mobil mati total? Salah satunya karena relay. Relay memiliki
fungsi sebagai komponen pemisah listrik berdaya kecil dan besar.
Sehingga apabila relay rusak maka tidak akan ada arus listrik yang dialirkan ke bagian motor
pada saat pengaktifan saklar.

c. Sekring Terputus
Kenapa blower tiba-tiba mati? Bisa jadi karena sekring meleleh hingga terputus. Sekring
blower fungsi sebagai pengaman arus listrik yang sedang mengalir ke blower.
Biasanya sekring terputus terjadi karena adanya lonjakan arus listrik yang terlalu besar.
Sebaiknya Anda selalu cek kondisi sekring karena kebanyakan blower ac mati karena
disebabkan oleh ulah putusnya sekring.

2. Adanya Kerusakan Panel Switcher

7
Penyebab blower AC mobil tidak menyala selanjutnya karena adanya masalah pada panel
switcher. Kerusakaan panel switcher bisa ditandai dengan adanya kerusakan pada saklar.Jika
Anda tidak bisa memperbaiki sendiri, bisa datang ke bengkel terdekat. Segala permasalahan
pada mobil Anda akan dibantu dan diperbaiki oleh orang-orang yang sudah ahli dibidang
otomotif.

3. Adanya Kerusakan Pada Dinamo Blower AC


Penyebab blower AC mati selanjutnya adalah adanya kerusakan pada bagian motor
blower. Pada dasarnya blower berupa kipas elektrik yang memiliki komponen penggerak
berupa dinamo.Sehingga aliran listrik dari sistem kelistrikan diubah menjadi energi putar
oleh dinamo tersebut. Jadi, apabila dinamo atau motor blower rusak maka otomatis blower
tidak bisa berputar dan mati.

E. CARA KERJA BLOWER


1. Status low
Apabila status AC dalam kondisi paling rendah, maka akan menyebabkan arus listrik
akan mengucur dari kunci contact ke sisi sakelar motor blower evaporator. Setelahnya baru
masuk di motor blower dan massa. Motor blower mulai berputar-putar tetapi secara lamban
karena melalui dua tahanan.
2. Status medium
Untuk status medium sendiri, cara kerjanya ialah arus mulai mengucur lewat satu tahanan
saja. Jadi arus yang mengucur ke sisi motor blower jadi makin besar. Pada akhirnya
kecepatan putarannya juga semakin tinggi.
3. Status high
Bagaimana jika penataan AC dalam status paling tinggi? Arus ke arah motor blower
sudah tentu tidak lewat tahanan kembali. Hasilnya, arus jadi optimal sampai perputaran
motor jadi tertinggi. Maka sudah tentu dapat rasakan temperatur dingin yang optimal.

2.2. REFRIGERANT/FREON
Freon merupakan salah satu komponen AC mobil yang berfungsi sebagai refrigerant.
Bentuk freon berupa zat cair yang disirkulasikan khusus di dalam saluran sistem AC mobil.

8
Freon memberikan udara sejuk dengan cara menyerap panas di evaporator kemudian
disalurkan ke seluruh ruangan dalam kabin mobil. Berkat freon, suhu di dalam kabin mobil
menjadi lebih sejuk dan dingin.
A. JENIS FREON/REFRIGERANT
1. Freon R-134a
Jenis freon AC mobil yang pertama adalah Freon R-134a. Freon ini adalah jenis yang
masih umum digunakan hingga sekarang. R-134a termasuk jenis Freon HFC atau
Hydrofluorocarbon. Tidak memiliki unsur chloro di dalamnya, sehingga aman untuk lapisan
ozon. Karena keamanannya terhadap lapisan ozon, freon jenis ini bahkan sudah menjadi jenis
standar sebagai komponen freon AC pada mobil.
Karakteristik R-134a, yaitu memiliki unsur kimia yang stabil, kemampuan dielektrik
tinggi, tidak korosif. Titik didih berada di 26,1 derajat Celcius pada tekanan 1 atm, dengan
tingkat tekanan kritis mencapai 4060 Kpa, suhu kritis sekitar 110 derajat Celcius, dan tekanan
penguapan mencapai 668 Kpa ketika berada pada suhu 25 derajat Celcius.
Perlu diingat bahwa, Freon R-134a tidak dapat digabungkan dengan jenis freon lain terutama
jenis yang bukan dari kategori HFC. Hal ini disebabkan karena R-134a memiliki bahan
penyusun yang berbeda.

2. Freon R-12
Jenis selanjutnya adalah Freon R-12. Jenis freon satu ini digunakan pada mobil keluaran
tahun 1994 ke bawah, sedangkan tahun-tahun selanjutnya sudah menggunakan jenis R-134a.
R-12 termasuk ke dalam kategori freon tipe CFC atau Chlorofluorocarbon. Karena bahan
penyusunnya terdiri dari chlor yang tidak aman untuk lingkungan terutama lapisan ozon,
maka freon jenis ini sudah tidak digunakan lagi.
Karakteristik Freon R-12 yaitu tidak berwarna, tidak korosif, tidak beracun, dan tidak
mudah terbakar. Memiliki stabilitas yang baik pada suhu tinggi dan rendah, dan memiliki
kemampuan dielektik tinggi. Titik didih yang dapat dicapai hingga 29,8 derajat Celcius,
tekanan penguapan mencapai 11,8 psig pada 15 derajat Celcius, dan tekanan kondensasi 93,3
psig pada 30 derajat Celcius.
3. Freon R-22
Kemudian, jenis freon lain adalah Freon R-22. Hadirnya freon jenis ini sebagai pengganti
dari Freon R-12. Namun, jenis R-22 digunakan dalam skala jumlah yang kecil. Jadi, freon
jenis ini masih digunakan, tetapi dalam skala kecil. Walaupun sama-sama mengandung chlor
yang tidak aman untuk lingkungan, tetapi dampak yang dihasilkan dari Freon R-22 relatif
lebih kecil dibandingkan Freon R-12.
Freon R-22 termasuk ke dalam kategori freon HCFC atau Hydrochlorofluorocarbon.
Memiliki karakteristik seperti mampu menyerap air dengan baik, kemampuan dielektif yang
tinggi, dan tidak korosif terhadap bahan logam. Selain itu, R-22 memiliki titik didih hingga 40
derajat Celcius pada tekanan 1 atm. Dengan tekanan penguapan sekitar 23,8 psi pada suhu 15
derajat Celcius, dan tekanan kondensasi sebesar 158,2 psi pada suhu 30 derajat Celcius.

4. Freon Hydrocarbon
Jenis Freon Hydrocarbon terbuat dari bahan alami hidrogen dan karbon. Dibuatnya jenis
ini adalah untuk mengurangi penggunaan freon sintetis yang memiliki dampak pada

9
lingkungan terutama lapisan ozon. Freon Hydrocarbon memiliki dampak yang rendah untuk
global warming, sehingga dapat meminimalisir dampak pemanasan global.
Karakteristik Freon Hydrocarbon tidak jauh berbeda dengan jenis sintetis. Hanya saja,
Freon Hydrocarbon memiliki sifat yang mudah terbakar. Oleh karena itu, jenis freon ini masih
sangat jarang digunakan sebagai komponan AC mobil di Indonesia.

B. SIKLUS KERJA REFRIGERANT

Siklus kerja refrigerant

Pertama refrigerant dapat mengalir karena adanya kompresor pada sistem AC.
Refrigerant yang keluar dari kompresor AC ini akan memiliki tekanan yang tinggi karena
refrigerant pada kompresor tersebut dikompresikan. Selain itu, refrigerant juga akan
bertemperatur tinggi dan akan berubah wujud menjadi gas.
Dengan kata lain, refrigerant yang keluar dari kompresor akan berwujud gas (gas refrigerant),
bertemperatur tinggi (high temperature) dan bertekanan tinggi (high pressure).

10
Kedua, setelah refrigerant keluar dari kompresor maka akan disalurkan ke kondenser.
Kondenser merupakan komponen yang berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant
sehingga refrigerant yang keluar dari kondenser akan mengalami penurunan temperatur.
Penurunan temperatur pada kondenser ini digunakan untuk merubah wujud refrigerant yang pada
awalnya berbentuk gas menjadi cair.
Refrigerant yang keluar dari kondenser ini akan berwujud cair (liquid refrigerant), memiliki
tekanan tinggi (high pressure) dan memiliki temperatur tinggi (high temperature).

Ketiga, setelah melewati kondenser selanjutnya refrigerant akan disalurkan ke receiver dryer.
Pada receiver dryer refrigerant akan disaring dari kotoran dan akan dipisahkan dari air.
Refrigerant yang keluar dari receiver dryer berwujud cair (liquid refrigerant), memiliki tekanan
tinggi (high pressure) dan bertemperatur tinggi (high temperature).

Keempat, setelah refrigerant melewati receiver dryer selanjutkan akan disalurkan ke katup
ekspansi. Pada katup ekspansi inilah refrigerant akan dirubah wujudnya dari cair menjadi kabut.
Refrigerant yang keluar dari katup ekspansi ini akan berwujud kabut (mist refrigerant),
bertekanan rendah (low pressure) dan bertemberatur rendah (low temperature).

Kelima, setelah refrigerant melewati katup ekspansi selanjutnya akan disalurkan ke evaporator.
Evaporator ini berfungsi untuk menyerap panas dari udara luar melalui refrigerant. Refrigerant
yang semula berwujud kabut, dan ketika di evaporator refrigerant akan menyerap panas sehingga
karena menyerap panas dari udara luar maka refrigerant akan berubah wujud menjadi gas.
Refrigerant yang keluar dari evaporator akan berwujud gas (gas refrigerant), bertekanan rendah
(low pressure) dan memiliki temperatur rendah (low temperature).
Setelah keluar dari evaporator selanjutnya refrigerant akan dikirim kembali ke kompresor untuk
di sirkulasikan kembali ke seluruh sistem AC

11
2.3. RANGKAIAN KELISTRIKAN AC MOBIL

12
2.4. KOMPONEN SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL
 Battery: berfungsi sebagai catu daya, tetapi pada saat mobil hidup, Satu daya utama di-
supply dari Alternator, Battery hanya digunakan sebagai catu daya awal saat tegangan
keluaran dari Alternator belum stabil (tegangan output Alternator masih lebih rendah dari
tegangan Battery).
 Fuse (20A): berfungsi memproteksi rangkaian dari kelebihan arus/short circuit
 Ignition Switch (Kunci Kontak): Sebagai saklar utama
 Blower Switch: berfungsi untuk menghidupkan Blower dan memberi power ke
Temperature Amplifier.

13
 Blower Resistors: sebagai komponen untuk menurunkan tegangan, sehingga kecepatan
Blower bisa bervariasi.
 Blower Motor: berfungsi untuk mensirkulasikan udara melalui Evaporator
 Temperature Amplifier: Mengontrol kerja Power relay untuk Magnetic Clucth, Idle-Up
Solenoid, dan Condenser Fan Motor dengan cara membandingkan kondisi antara input
sensor (Temperature Sensor) dengan Temperature Setting.
 Temperature Setting: berfungsi untu mengatur temperatur dalam ruangan/kabin
 Temperature Sensor: berfungsi untuk membaca kondisi temperatur dalam ruangan.
 Dual Pressure Switch: biasa dipasang pada Receiver Dryer atau liquid line, berfungsi
untuk memproteksi sistem dari tekanan kerja yang berlebihan atau tekanan kerja yang
terlalu rendah.
 Idle-Up Solenoid: berfungsi untuk menambah supply udara ke mesin (engine) untuk
memperkaya pembakaran sehingga kecepatan mesin akan naik pada saat AC/Kompresor
mulai bekerja (terutama pada saat Engine dalam kondisi idle agar mesin tidak mati ketika
AC /Kompresor mulai bekerja).
 Magnetic Clutch: Pada saat engine hidup, rangkaian belting akan memutar pulley pada
Kompresor tetapi karena hubungan pulley dan crankshaft terputus maka Kompresor akan
tetap dalam kondisi mati. Ketika Magnetic Clutch mendapat tegangan maka akan timbul
medan magnet yang kemudian menarik Compressor Clutch sehingga menempel
sempurna pada pulley, dan kompresor-pun bisa bekerja.
 Condenser Fan Motor: berfungsi untuk melewatkan udara pendingin ke Kondenser.

14
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Fungsi dari motor blower ini adalah sebagai penggerak agar kipas blower dapat berputar
Jadi jika tidak ada motor blower atau bagian motor blower rusak, tentu saja kipas ini tidak
akan bisa berputar dengan baik. Karena yang satu ini juga merupakan komponen yang
penting.
Pada dasarnya, blower AC berfungsi menghisap udara yang ada di sekitar blower. Udara
tersebut dihembuskan ke ruang kabin melalui sirip-sirip evaporator. Jadi jika tidak ada motor
blower atau bagian motor blower rusak, tentu saja kipas ini tidak akan bisa berputar dan udara
dingin hasil kondensasi tidak akan dihembuskan ke dalam kabin.. Karena yang satu ini juga
merupakan komponen yang penting.

3.2. PENUTUP
Kami menyadari bahwa yang telah kami lakukan ini tidak terlepas dari kekurangan dan
kesalahan maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami
harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik. Akhirnya,
semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan tentang
Blower dan Sistem Kelistrikan AC.

15
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet :
https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAMQw7AJahc
KEwjQk6vdud39AhUAAAAAHQAAAAAQAg&url=https%3A%2F
%2Fdhikaautocare.co.id%2Fblower-ac-mobil
%2F&psig=AOvVaw2cIglQtth25nE1GBQcCcJD&ust=1678952909942202
https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=0CAMQw7AJahcKEwjAqpSFvt39A
hUAAAAAHQAAAAAQAw&url=https%3A%2F%2Fwww.otosigna.com%2Ffungsi-
blower-ac%2F&psig=AOvVaw14S_4oKW7QyoWAjupFxE_H&ust=1678953925744307
http://baru-belajar-mesin.blogspot.com/2015/10/sistem-ac-air-conditioner-mobil.html

16

Anda mungkin juga menyukai