Jalan sudah mewajibkan para pengemudi dan penumpangnya untuk menggunakan safety belt saat berkendara. Tetapi menurut sebuah survey yang dilakukan oleh The Motor Vehicle Occupant Safety Survey (MVOSS) ditemukan alasan beberapa orang tidak mau menggunakan safety belt. Tetapi jangan dipakai di Indonesia ya 1. Potensi kecelakaan (menurut mereka) rendah. Misal hanya berkendara dalam jarak dekat atau lalu-lintas sedang sepi. 2. Lupa. Hal ini terjadi karena menggunakan safety belt atau sabuk pengaman belum menjadi kebiasaan atau mereka dalam kondisi terburu-buru sehingga lupa mengenakan safety belt. 3. Tidak nyaman. Mereka merasa “terikat” dan takut mencekik leher mereka. 4. Merusak penampilan. Yang terbiasa tampil dengan baju atau gaun rapi kemudian terjepit sabuk pengaman akan menyebabkan pakaian mereka menjadi tidak halus atau rapi lagi. 5. Situasi di dalam mobil. Terkadang bila teman-teman di dalam mobil tidak menggunakan safety belt atau sabuk keselamatan, membuat enggan untuk menggunakan safety belt.
Walaupun survey tersebut dilakukan di Amerika, tetapi kalau
melihat hasilnya, rasanya ketika di Indonesia dilakukan survey mengenai penggunaan safety belt rasanya hasilnya juga akan seperti itu atau lebih buruk Undang-undang No. 22 thn 2009 tentang lalu lintas & angkutan jalan 1. Pasal 106 ayat 6: Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor beroda empat atau lebih di jalan dan penumpang yang duduk disampingnya wajib mengenakan sabuk keselamatan 2. Pasal 289: Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor atau penumpang yang duduk di samping pengemudi yang tidak mengenakan sabuk keselamatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat 6 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp. 250.000,- (dua ratus ribu rupiah) Pada bulan Juni 2008, terjadi revisi pada Undang-Undang Lalu-Lintas di sebuah negara Asia yang terkenal dengan safety, yaitu Jepang. 23 tahun sebelumnya penggunaan sabuk pengaman mulai diwajibkan bagi pengemudi dan penumpang yang duduk di depan. Dan kali ini, Undang-Undang tersebut di revisi dengan menambah kewajiban bagi penumpang yang duduk di belakang untuk menggunakan seat belt atau sabuk pengaman. Mengapa hal tersebut muncul? Mereka melakukan sebuah penelitian mengenai penggunaan sabuk pengaman bagi penumpang yang duduk di kursi belakang. Dari penelitian tersebut mereka menemukan : Penggunaan seat belt bagi penumpang di belakang dapat mengurangi resiko kematian hingga 1/3 bila dibandingkan dengan penumpang di belakang yang tidak menggunakan seat belt. Penggunaan seat belt bagi penumpang belakang dapat mengurangi resiko luka berat hingga 1/2 bila dibandingkan tidak menggunakan Ketika ada penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman, maka penumpang tersebut akan menjadi senjata yang mematikan bagi penumpang yang lainnya. Karena hal-hal tersebut, mereka memutuskan untuk mewajibkan untuk memakai seat belt, baik sebagai pengemudi maupun penumpang dan dimanapun duduknya. Karena hal ini dapat meningkatkan keselamatan hingga 3 kali lipat. Sabuk keselamatan merupakan perlengkapan keselamatan bagi pengemudi dan penumpang agar aman dari guncangan hebat apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan pada kecepatan tinggi. Dengan alat bantu sabuk keselamatan/seat belt maka badan kita akan tetap terikat pada jok mobil apabila kendaraan terjadi benturan, apabila kcepatan tinggi memungkinkan badan akan terlontar pada saat kendaraan mengalami benturan/kecelakaan dan sering mengakibatkan kematian. Penggunaan seat belt sering kali diabaikan karena merasa kurang nyaman atau yang lainnya, tetapi kurang memperhatikan keselamatan jiwa kita.Pepatah: Mobil bisa di service, tetapi nyawa tidak ada yang jual Sabuk pengaman adalah sebuah alat yang dirancang untuk menahan seorang penumpang mobil atau kendaraan lainnya agar tetap di tempat apabila terjadi tabrakan, atau, yang lebih lazim terjadi, bila kendaraan itu berhenti mendadak. Sabuk pengaman dirancang untuk mengurangi luka dengan menahan si pemakai dari benturan dengan bagian-bagian dalam kendaraan itu atau terlempar dari dalam kendaraannya. Di dalam mobil, sabuk pengaman juga mencegah penumpang yang duduk di kursi belakang membentur penumpang yang duduk di barisan depan 1. Pangkuan: Sabuk pengaman yang dapat disesuaikan yang melintang di atas pangkuan. Sabuk ini sering digunakan di mobil-mobil yang lebih tua, kini jarang kecuali untuk penumpang yang duduk di tengah pada barisan belakang. Kursi-kursi penumpang pesawat terbang juga menggunakan sabuk pengaman pangkuan. 2. Dua titik: Sistem penahan dengan dua titik. Sabuk pangkuan atau sabuk diagonal (jarang). 3. Otomatis: Sabuk pengaman apapun yang secara otomatis terpasang. Sabuk ini dapat menggulung secara otomatis. Ada pula sabuk pangkuan yang harus dikenakan. Sabuk seperti ini biasanya digunakan pada mobil-mobil mewah yang lebih tua seperti Ford dari awal tahun 1990-an. 4. Sash: Sabuk yang dapat disesuaikan yang melintang melewati bahu. Biasa digunakan terutama pada tahun 1960-an, tetapi kegunaannya terbatas karena sangat mudah terlepas bila terjadi tabrakan 5. Pangkuan dan Sash: Kombinasi dari dua jenis sabuk di atas (dua sabuk terpisah). Terutama digunakan pada 1960-an dan 1970-an, biasanya di kursi belakang. Umumnya telah digantikan oleh desain tiga titik. 6. Tiga titik: Serupa dengan pangkuan dan sash, tetapi membentuk satu jaringan yang sinambung. Baik sabuk pengaman tiga titik maupun jenis pangkuan dan sash menolong menyebarkan energi dari tubuh yang bergerak ke dada, selangkangan dan bahudalam sebuah tabrakan. Hingga tahun 1980-an sabuk tiga titik umumnya terdapat di kursi depan saja, sedangkan di kursi belakang hanya tersedia sabuk pangkuan. Bukti- bukti bahwa sabuk pangkuan berpotensi menyebabkan terpisahnya lumbar vertebrae dan kadang-kadang kelumpuhan, atau "sindroma sabuk pengaman", telah menyebabkan direvisinya aturan-aturan keamanan di hampir semua negara maju yang mengharuskan agar semua bangku di dalam kendaraan dilengkapi dengan sabuk tiga titik. Pada 1 September 2007, semua mobil baru yang dijual di AS harus dilengkapi dengan sabuk pengaman bahu dan pangkuan untuk penumpang di kursi belakang tengah.[ Sudah menggunakan sabuk keselamatan atau safety belt (sabuk pengaman) saat mengemudi? Apakah pemakaiannya sudah benar atau hanya sekedar agar telihat ada sabuk yang melintang dan terlihat oleh bapak Polisi sehingga tidak terkena tilang Untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal dari sabuk keselamatan, maka kita perlu tahu bagaimana penggunaannya secara benar. Berikut beberapa tips yang perlu diingat saat menggunakan sabuk keselamatan Sabuk keselamatan harus terbuat dari bahan dan konstruksi yang benar. Bahan tidak mudah sobek, mekanismenya dapat ditarik secara perlahan, mengunci pada saat ditarik dengan tiba-tiba dan tidak terlepas saat ditarik secara tiba-tiba. Ganti segera sabuk keselamatan yang sudah tidak memenuhi standar atau pernah terpakai dalam suatu kecelakaan. Walau kerusakannya tidak terlihat, tetapi tidak dapat dipastikan sabuk dapat bekerja dengan baik. Pastikan klik. Hal ini untuk memastikan bahwa pengait sudah benar-benar terkunci dan tidak akan terlepas pada saat terjadi tabrakan. Sabuk keselamatan jangan terpelintir. Posisikan sabuk keselamatan tidak terpelintir pada saat mengaitkan. Hal ini mencegah cidera bila terjadi benturan. Pastikan pas dengan tubuh. Gunakan sabuk keselamatan yang pas dengan tubuh. Posisi sandaran kursi tidak terlalu kebelakang, sabuk jangan melintang di leher, tali pinggul pada lingkar pinggul bukan pada lingkar perut dan tidak menggunakan klip atau penjepit lain bila sabuk keselamatan kedodoran. Digunakan hanya untuk 1 orang. Sabuk keselamatan didesain untuk satu orang di satu tempat duduk. Untuk anak-anak dapat menggunakan bantuan tempat duduk agar dapat menggunakan sabuk sendiri dan tidak dipangku oleh orang tua. Hindari benda-benda asing masuk ke dalam pengait. Hal ini untuk mencegah pengait tidak terkait dengan sempurna. Posisi duduk: Agar nyaman, duduklah dengan posisi jok relatif tegak dan seluruh punggung terasa menempel pada sandaran. Demi keamanan, jangan duduk dengan posisi sandaran jok lebih dari 120 derajat. Yakinkan tali bahu tidak melintang pada leher, lengan, dan perut. Penumpang belakang: Meski sampai saat ini kewajiban menggunakan masih ditujukan bagi pengendara dan penumpang depan, sangat disarankan bagi penumpang di bangku belakang juga mengenakan sabuk pengaman. Ini untuk melindungi mereka agar tidak terluka atau bahkan kehilangan nyawa. Perawatan: Meski canggih, sabuk pengaman model otomatis juga perlu disayangi dan diperhatikan. Pertama- tama rebahkan jok depan lalu tutup permukaan jok dengan koran atau kain bekas untuk menghindari noda ceceran sabun untuk membasuh sabuk pengaman dari kotoran. Mengenakan sabuk pengaman dapat menyelamatkan jiwa. Studi menunjukkan bahwa seseorang memiliki resiko 50% lebih besar menderita cedera serius atau kematian akibat kecelakaan jika tidak memakai sabuk pengaman. Setiap tahun pabrikan otomotif meningkatkan persyaratan keselamatan untuk mobil baru. Diantara banyak teknologi baru, sabuk pengaman tetap menjadi sarana dasar untuk melindungi pengemudi dan penumpang. 1 – Penumpang Pastikan penumpang mengenakan sabuk pengaman, termasuk penumpang yang duduk di kursi belakang. Banyak mobil baru dilengkapi sensor yang akan memberikan peringatan jika sabuk pengaman tidak digunakan. Jangan jalankan mobil sampai semua penumpang telah mengenakan sabuk pengaman. 2 – Pakai sabuk pengaman dengan benar Sabuk pengaman tidak akan melakukan fungsinya dengan baik jika tidak dipakai dengan benar. Sabuk harus ditempatkan di atas bahu. Jika hal ini tidak nyaman, Anda dapat membeli bantalan sabuk bahu. Bantalan dapat melindungi leher dan bahu dari gesekan dengan sabuk. Kencangkan pula sabuk pengaman. Sabuk yang terlalu longgar akan membuatnya tidak efektif melindungi saat terjadi kecelakaan. 3 – Ganti sabuk pengaman yang rusak Sabuk pengaman pada kebanyakan mobil baru menggunakan bahan yang tahan lama. Meskipun demikian, sabuk pengaman tetap saja dapat rusak, seperti munculnya jumbai benang. Sabuk pengaman yang mulai berjumbai patut diwaspdai. Kekuatan sabuk menahan sentakan tidak lagi sekuat aslinya. Selain itu, periksa juga apakah sabuk masih dapat terkunci dengan baik. Jika terdapat mekanisme yang mulai rusak, segera ganti 4 – Anak-anak Pastikan anak-anak mengenakan sabuk pengaman dengan benar. Lebih aman untuk mendudukkan anak-anak di kursi belakang. Anak-anak dibawah 8 tahun harus menggunakan kursi tambahan (children car seat) yang dirancang khusus untuk anak- anak. Begitu pula bayi harus ditempatkan di kursi belakang dengan kursi khusus bayi. 5 – Satu sabuk untuk satu orang Satu sabuk pengaman harus dikenakan hanya oleh satu orang. Menggunakan satu sabuk bersama-sama sering terjadi terutama pada penumpang di kursi belakang. Sabuk 6 – Mitos Ada yang berpendapat wanita hamil tidak harus mengenakan sabuk pengaman. Kenyataannya, sabuk pengaman tetap efektif untuk wanita hamil dan jarang, jika pernah, menimbulkan komplikasi. Begitu pula dengan airbag (kantung udara). Tidak aman untuk bergantung pada airbag saja. Kenyataannya, kantung udara malah dapat menyebabkan cedera ketika sabuk pengaman tidak digunakan. Bagaimana dengan wanita hamil? Tentu akan mengalami kebingungan pada saat akan mengendarai mobil. Pada saat mengendarai mobil, di wajibkan untuk menggunakan safety belt tetapi disisi lain, kondisi tubuh sedang hamil yang menganggu saat menggunakan safety belt. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mark D. Pearlman M., wakil dekan Jurusan Kebidanan dan Ginekologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat University of Michigan, disampaikan bahwa ibu hamil tetap harus menggunakan safety belt atau seat belt. Disarankan tidak menyetir sendiri, tetapi bila harus menyetir sendiri, berikan ruang aman antara perut dan roda kemudi dengan cara menyetel roda kemudi mengarah ke dada dan bukan ke kepala sehingga dapat memberikan ruangan tambahan bagi perut. Menggunakan seat belt dengan tiga titik, dengan melingkarkan belt horizontal di bawah perut dan belt vertikal diatas perut (tidak berada di depan perut) Bila ada air bag, biarkan tetap beroperasi. Berikan ruang semaksimal mungkin antara perut dan dashboard. Perhatikan selimut yang biasanya digunakan, jangan sampai menganggu fungsi seat belt. Hindari berkendara pada kondisi yang tidak Bahwa tulang bahu dan pinggul jadi anggota tubuh yang paling tahan menerima beban lumbukan saat tabrakan. Entah itu frontal atau samping. Maka sebaiknya silangkanlah sabuk tepat melintas di tulang bahu Anda. Tidak lebih tinggi atau juga rendah. Titik teratas sabuk biasanya sudah disesuaikan dengan postur pengemudi pada umumnya. Tapi di beberapa mobil modern, sabuk pengaman dilengkapi dengan height adjuster. Titik teratas itu bisa diatur tinggi-rendahnya sesuai postur pengemudi. Sesuaikan ketinggiannya hingga pas dan nyaman di tulang bahu. Terlalu tinggi akan Unluk mencegah tubuh merosot ke bawah, ada sabuk yang melingkar di bagian pinggul. Perlu dicermati penggunaannya, pastikan sabuk pengaman tak melingkar di atas pusar. Sebab perut manusia umumnya adalah bagian lemah tubuh yang tak mampu menerima benturan. Yang benar, posisikan sabuk melintang di bawah pusar, menyentuh pangkal paha dan melintas di tulang pinggul. Hal ini penting unluk semua orang yang mengendarai mobil, termasuk wanita hamil. Sabuk pengaman otomatis memiliki roller unluk membuat sisa sabuk tetap tergulung rapi dan tak terurai. Dengan begitu memperkecil kemungkinan sisa sabuk yang terurai bisa keluar, terjepil pintu mobil, atau terlipat-lipat. Karena hal ini bisa mempengaruhi kinerjanya. Alasan konyol lain dijadikan pengecualian untuk tidak memakai seat belt. “Mobil saya kan sudah ber-airbag. Jadi tidak perlu memakai seat belt”. Anggapan ini tidak benar sama sekali. Kantung udara mengembang akan mengakibatkan cedera lebih besar bagi pengemudi tanpa sabuk pengaman. Terutama bagian muka dan tengkorak. Sebagian besar mobil baru dilengkapi dengan sabuk pengaman yang otomatis dapat menggulung sendiri. Jenis seatbelt ini jelas menawarkan kemudahan dan kepraktisan. Jika ingin menggunakan tinggal tarik dan kaitkan. Jika tidak, maka sabuknya akan menggulung secara otomatis dengan sendirinya. Sabuk ini tidak bisa di tarik pada posisi kendaraan miring serta mampu mengunci apabila di tarik secara mendadak. Seat belt otomatis dilengkapi dengan pengaman sentrifugal yang berfungsi mengunci sabuk apabila di tarik secar kontan, hal ini bertujuan apabila terjadi kecelakaan badan kita otomatis terlempar ke depan karena gaya sentrifugal, dengan adanya sabuk pengaman otomatis maka sabuk pengaman akan mengunci dan menahan badan kita, sehingga lebih aman. UNtuk menguji silahkan tarik sabuk pengaman secar mendadak,kalu mengunci berarti sistem bekerja dan apabila tidak mengunci maka pengaman sentrifugal tidak bekerja. Sabuk pengaman juga dilengkapi dengan pendeteksi kemiringan. hal ini bertujuan apabila kendaraan miring/tidak rata maka sabuk juga akan mengunci. Cek pada saat kendaraan naik/turun dan tarik sabuk pengaman anda Ford Motor Company (Ford) mengumumkan penggunaan sabuk pengamanan inflatable atau sabuk pengaman pintar yang bisa mengembang secara otomatis di beberapa produknya. Selama ini sabuk tersebut hanya digunakan di varian Sport Utility Vehicle (SUV) Ford Explorer. Bagi pengendara yang selalu mengutamakan kenyamanan serta keselamatan dalam berkendara, mungkin memerlukan sesuatu yang baru dalam sistem pengamanan mobil. Kini telah ada Inovasi terbaru dari Ford Explorer 2011, mereka mengembangkan sebuah seatblet atau sabuk pengaman yang dapat menggelembung. Sabuk pengaman ini nantinya akan dipasang pada bagian belakang kursi penumpang Ford Eksplorer 2011. Menurut Ford, sabuk pengaman yang dinamakan juga Inflatable Seatbelt ini sangat aman. Karena permukaan yang lebih lebar, sabuk pengaman ini dapat menyebarkan kekuatan saat kecelakaan lebih merata keseluruh area tubuh. Sehingga dapat Pada saat terjadi tabrakan sabuk pengaman ini akan secara otomatis mengembang, dan hanya memerlukan waktu 40 milidetik untuk menggelumbungkan diri. Dalam proses penggelembungan ini tidak menggunakan panas namun sebaliknya menggunakan gas dingin yang dikompres dan disimpan dalam sebuah silinder dibawah tempat duduk. Sabuk pengaman ini hanya akan menggembung jika terjadi kecelakaan, jadi pada saat biasa sabuk ini terlihat normal.
Sabuk pengaman ini cocok untuk bayi karena lebih
lembut dan empuk dari sabuk pengaman biasa. Untuk saat ini Infiltrated Seatbelt baru akan ditawarkan pada Ford Explorer 2011 sebagai sebuah opsi tambahan. Namun rencananya mereka akan menawarkan pada setiap kendaraan mereka Beberapa jenis jip lawas, seperti Jimny, Feroza/Taft, hanya dilengkapi sabuk pengaman manual yang harus disetel terlebih dahulu sebelum dikaitkan. Bahkan Suzuki Katana dan Feroza mewariskan sabuk pengaman model jahiliah ini hingga produksi terakhirnya. Jelas, ini tidak praktis.
Mengakalinya, kita dapat memasang seatbelt
otomatis. Maraknya produk aftermarket serta eks mobil limbah, membuat pilihan lebih banyak dan beragam. “Pada dasarnya, semua jenis sabuk pengaman otomatis bisa dipergunakan. Hanya lebih baik disesuaikan dengan tempat yang dimiliki jip bersangkutan . Untuk beberapa jip seperti Jeep CJ, YJ maupun Sedangkan Jimny, Taft maupun Feroza dirancang dengan seatbelt otomatis yang gulungannya menghadap ke dalam. Itu terdapat pada model yang dipasarkan di luar Indonesia. Di Indonesia Hanya Caribian saja yang dilengkapi seatbelt semacam ini Nah…seatbelt jenis gulungan dalam inilah yang banyak dan mudah ditemui di pasaran
Contohnya: Sebuah Jimny buatan tahun 1982 akan
dipasang seatbelt otomatis. Apa yang coba diaplikasikan pada Jimny tersebut mengacu pada apa yang telah diaplikasikan pada Jimny Caribian ataupun Jimny yang beredar di luar negeri. Demikian juga dengan pemasangan seatbelt pada Daihatsu Taft dan Feroza, seyogyanya mengacu pada seatbelt yang terpasang pada model terbarunya. 1. Tandai dengan mal tempat yang akan dibuat rongga pada pilar B. Sebaiknya mal mengacu pada jip sejenis terbaru yang sudah dilengkapi dengan seatbelt otomatis. (seperti Jimny Caribian untuk keluarga Jimny, dan Taft F78/73 untuk keluarga Taft dan Feroza) 2. Buatlah rongga yang digunakan untuk menyimpan gulungan belt dengan mengunakan gerinda potong. Bisa juga dipotong dengan menggunakan api las, namun cara pertama tersebut dinilai lebih aman dan menghindari cat rusak. 3. Tekuk plat pada bagian yang baru saja dipotong tersebut. Tujuannya selain menambah kekuatan pada bagian tersebut, supaya bagian bekas potongan tersebut tidak tajam dan lebih rapi. 4. Pergunakan bor untuk membuat lobang baut pengikat gulungan seatbelt. Sesuaikan dengan dimensi yang dimiliki oleh lobang baut gulungan seat belt tersebut 5. Tandai bagian yang aakan dijadikan lobang baut penutup rongga seat belt.. Gunakan penutup satbeltnya sebagai mal, lalu bor bagian tersebut 6. Supaya lebih cantik, cat bagian bekas potongan tersebut. 7. Pasang gulungan seatbelt pada tempatnya dan eratkan baut pengikatnya 8. Pasang penutup rongga seatbelt. 9. selesai 1. Jangan pernah membongkar housing penggulung seat belt otomatis demi kinerja optimal. Pembongkaran bisa menyebabkan mekanisme penggulung sabuk mengalami kerusakan dan membuatnya malfungsi 2. Bersihkan sabuk dengan cairan pembersih, lap dan keringkan sebelum sabuk tergulung, menghindari karat menjangkiti bagian dalampenggulung 3. Kadang seatbelt menggulung dalam keadaan terpuntir. Bila ini terjadi segera luruskan kembali gulungan sabuk karena bisa menyebabkan cedera. Caranya, tarik perlahan-lahan sampai bertemusimpul tempat sabuk melintir. Luruskan kembali dan gulung sedikitdemi sedikit sampai masuk seluruhnya 4. Jika putus, jangan sekali-kali menyambungnya dengan jahitanbiasa. Konstruksi seat belt bawaan pabrik telah diuji mampu menahan beban tumbukan. Ganti dengan yang baru jika robek atauputus 6. Baca label spesifikasi di ujung untuk mengetahui standarisasi masing-masing merek. Biasanya di label itu juga tertera masa berlaku sabuk pengaman. Tidak selamanya sabuk pengaman universal bisa sebaik versi orisinal bawaan pabrik. Biasanya butuh sedikit penyesuaian untuk pengaplikasian sabuk universal. Misalnya, posisi lubang pengikat. 5. Untuk sabuk pengaman yang tak dilengkapi penggulung otomatis(ELR), kencangkan sampai tak ada ruang bebas tersisa. Hal ini perlu untuk mencegah badan bergerak saat terjadi tabrakan. Karena celah kecil sekalipun bisa menyebabkan cedera serius. 6. Berhati-hatilah jika Anda hanya mengenakan sabuk pengaman 2 titik.Karena seat belt tipe ini tak bisa mencegah lontaran tubuh bagianatas. RinganSumber : Majalah AutoBild Tanggal 8 - 21 November 2003 Edisi 141