Anda di halaman 1dari 37

Oleh: Nurhadi, S.Pd.,SST,M.T.

 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan


Jalan sudah mewajibkan para pengemudi dan
penumpangnya untuk menggunakan safety
belt saat berkendara. Tetapi menurut sebuah
survey yang dilakukan oleh The Motor Vehicle
Occupant Safety Survey (MVOSS) ditemukan
alasan beberapa orang tidak mau
menggunakan safety belt. Tetapi jangan
dipakai di Indonesia ya
1. Potensi kecelakaan (menurut mereka) rendah. Misal hanya
berkendara dalam jarak dekat atau lalu-lintas sedang sepi.
2. Lupa. Hal ini terjadi karena menggunakan safety belt atau
sabuk pengaman belum menjadi kebiasaan atau mereka dalam
kondisi terburu-buru sehingga lupa mengenakan safety belt.
3. Tidak nyaman. Mereka merasa “terikat” dan takut mencekik
leher mereka.
4. Merusak penampilan. Yang terbiasa tampil dengan baju atau
gaun rapi kemudian terjepit sabuk pengaman akan
menyebabkan pakaian mereka menjadi tidak halus atau rapi
lagi.
5. Situasi di dalam mobil. Terkadang bila teman-teman di dalam
mobil tidak menggunakan safety belt atau sabuk keselamatan,
membuat enggan untuk menggunakan safety belt.

Walaupun survey tersebut dilakukan di Amerika, tetapi kalau


melihat hasilnya, rasanya ketika di Indonesia dilakukan survey
mengenai penggunaan safety belt rasanya hasilnya juga akan
seperti itu atau lebih buruk
Undang-undang No. 22 thn 2009 tentang
lalu lintas & angkutan jalan
1. Pasal 106 ayat 6: Setiap orang yang
mengemudikan kendaraan bermotor
beroda empat atau lebih di jalan dan
penumpang yang duduk disampingnya
wajib mengenakan sabuk keselamatan
2. Pasal 289: Setiap orang yang
mengemudikan kendaraan bermotor
atau penumpang yang duduk di
samping pengemudi yang tidak
mengenakan sabuk keselamatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal
106 ayat 6 dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) bulan
atau denda paling banyak Rp.
250.000,- (dua ratus ribu rupiah)
 Pada bulan Juni 2008, terjadi revisi pada
Undang-Undang Lalu-Lintas di sebuah negara
Asia yang terkenal dengan safety, yaitu
Jepang. 23 tahun sebelumnya penggunaan
sabuk pengaman mulai diwajibkan bagi
pengemudi dan penumpang yang duduk di
depan. Dan kali ini, Undang-Undang tersebut di
revisi dengan menambah kewajiban bagi
penumpang yang duduk di belakang untuk
menggunakan seat belt atau sabuk pengaman.
 Mengapa hal tersebut muncul? Mereka
melakukan sebuah penelitian mengenai
penggunaan sabuk pengaman bagi penumpang
yang duduk di kursi belakang.
Dari penelitian tersebut mereka menemukan :
 Penggunaan seat belt bagi penumpang di belakang
dapat mengurangi resiko kematian hingga 1/3 bila
dibandingkan dengan penumpang di belakang yang
tidak menggunakan seat belt.
 Penggunaan seat belt bagi penumpang belakang
dapat mengurangi resiko luka berat hingga 1/2 bila
dibandingkan tidak menggunakan
 Ketika ada penumpang yang tidak menggunakan
sabuk pengaman, maka penumpang tersebut akan
menjadi senjata yang mematikan bagi penumpang
yang lainnya.
Karena hal-hal tersebut, mereka memutuskan untuk
mewajibkan untuk memakai seat belt, baik sebagai
pengemudi maupun penumpang dan dimanapun
duduknya. Karena hal ini dapat meningkatkan
keselamatan hingga 3 kali lipat.
 Sabuk keselamatan merupakan
perlengkapan keselamatan bagi
pengemudi dan penumpang agar
aman dari guncangan hebat apabila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
seperti kecelakaan pada kecepatan
tinggi.
 Dengan alat bantu sabuk
keselamatan/seat belt maka badan
kita akan tetap terikat pada jok mobil
apabila kendaraan terjadi benturan,
apabila kcepatan tinggi
memungkinkan badan akan terlontar
pada saat kendaraan mengalami
benturan/kecelakaan dan sering
mengakibatkan kematian.
Penggunaan seat belt sering kali
diabaikan karena merasa kurang
nyaman atau yang lainnya, tetapi kurang
memperhatikan keselamatan jiwa
kita.Pepatah: Mobil bisa di service,
tetapi nyawa tidak ada yang jual
Sabuk pengaman adalah sebuah alat
yang dirancang untuk menahan
seorang penumpang mobil atau
kendaraan lainnya agar tetap di
tempat apabila terjadi tabrakan,
atau, yang lebih lazim terjadi, bila
kendaraan itu berhenti mendadak.
Sabuk pengaman dirancang untuk
mengurangi luka dengan menahan si
pemakai dari benturan dengan
bagian-bagian dalam kendaraan itu
atau terlempar dari dalam
kendaraannya. Di dalam mobil,
sabuk pengaman juga mencegah
penumpang yang duduk di kursi
belakang membentur penumpang
yang duduk di barisan depan
1. Pangkuan: Sabuk pengaman yang dapat disesuaikan
yang melintang di atas pangkuan. Sabuk ini sering
digunakan di mobil-mobil yang lebih tua, kini
jarang kecuali untuk penumpang yang duduk di
tengah pada barisan belakang. Kursi-kursi
penumpang pesawat terbang juga menggunakan
sabuk pengaman pangkuan.
2. Dua titik: Sistem penahan dengan dua titik. Sabuk
pangkuan atau sabuk diagonal (jarang).
3. Otomatis: Sabuk pengaman
apapun yang secara otomatis
terpasang. Sabuk ini dapat
menggulung secara otomatis.
Ada pula sabuk pangkuan yang
harus dikenakan. Sabuk seperti
ini biasanya digunakan pada
mobil-mobil mewah yang lebih
tua seperti Ford dari awal tahun
1990-an.
4. Sash: Sabuk yang dapat
disesuaikan yang
melintang melewati bahu.
Biasa digunakan terutama
pada tahun 1960-an,
tetapi kegunaannya
terbatas karena sangat
mudah terlepas bila
terjadi tabrakan
5. Pangkuan dan Sash:
Kombinasi dari dua jenis
sabuk di atas (dua sabuk
terpisah). Terutama
digunakan pada 1960-an
dan 1970-an, biasanya di
kursi belakang. Umumnya
telah digantikan oleh
desain tiga titik.
6. Tiga titik: Serupa dengan pangkuan dan
sash, tetapi membentuk satu jaringan
yang sinambung. Baik sabuk pengaman
tiga titik maupun jenis pangkuan dan
sash menolong menyebarkan energi dari
tubuh yang bergerak ke dada,
selangkangan dan bahudalam sebuah
tabrakan. Hingga tahun 1980-an sabuk
tiga titik umumnya terdapat di kursi
depan saja, sedangkan di kursi belakang
hanya tersedia sabuk pangkuan. Bukti-
bukti bahwa sabuk pangkuan berpotensi
menyebabkan terpisahnya lumbar
vertebrae dan kadang-kadang
kelumpuhan, atau "sindroma sabuk
pengaman", telah menyebabkan
direvisinya aturan-aturan keamanan di
hampir semua negara maju yang
mengharuskan agar semua bangku di
dalam kendaraan dilengkapi dengan
sabuk tiga titik. Pada 1 September 2007,
semua mobil baru yang dijual di AS harus
dilengkapi dengan sabuk pengaman bahu
dan pangkuan untuk penumpang di kursi
belakang tengah.[
 Sudah menggunakan sabuk keselamatan atau
safety belt (sabuk pengaman) saat mengemudi?
Apakah pemakaiannya sudah benar atau hanya
sekedar agar telihat ada sabuk yang melintang
dan terlihat oleh bapak Polisi sehingga tidak
terkena tilang
 Untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal
dari sabuk keselamatan, maka kita perlu tahu
bagaimana penggunaannya secara benar. Berikut
beberapa tips yang perlu diingat saat
menggunakan sabuk keselamatan
 Sabuk keselamatan harus terbuat dari bahan dan
konstruksi yang benar. Bahan tidak mudah sobek,
mekanismenya dapat ditarik secara perlahan, mengunci
pada saat ditarik dengan tiba-tiba dan tidak terlepas saat
ditarik secara tiba-tiba. Ganti segera sabuk keselamatan
yang sudah tidak memenuhi standar atau pernah terpakai
dalam suatu kecelakaan. Walau kerusakannya tidak
terlihat, tetapi tidak dapat dipastikan sabuk dapat bekerja
dengan baik.
 Pastikan klik. Hal ini untuk memastikan bahwa pengait
sudah benar-benar terkunci dan tidak akan terlepas pada
saat terjadi tabrakan.
 Sabuk keselamatan jangan terpelintir. Posisikan sabuk
keselamatan tidak terpelintir pada saat mengaitkan. Hal ini
mencegah cidera bila terjadi benturan.
 Pastikan pas dengan tubuh. Gunakan sabuk
keselamatan yang pas dengan tubuh. Posisi
sandaran kursi tidak terlalu kebelakang, sabuk
jangan melintang di leher, tali pinggul pada
lingkar pinggul bukan pada lingkar perut dan
tidak menggunakan klip atau penjepit lain bila
sabuk keselamatan kedodoran.
 Digunakan hanya untuk 1 orang. Sabuk
keselamatan didesain untuk satu orang di satu
tempat duduk. Untuk anak-anak dapat
menggunakan bantuan tempat duduk agar dapat
menggunakan sabuk sendiri dan tidak dipangku
oleh orang tua.
 Hindari benda-benda asing masuk ke dalam
pengait. Hal ini untuk mencegah pengait tidak
terkait dengan sempurna.
 Posisi duduk: Agar nyaman, duduklah dengan posisi jok
relatif tegak dan seluruh punggung terasa menempel
pada sandaran. Demi keamanan, jangan duduk dengan
posisi sandaran jok lebih dari 120 derajat. Yakinkan tali
bahu tidak melintang pada leher, lengan, dan perut.
 Penumpang belakang: Meski sampai saat ini kewajiban
menggunakan masih ditujukan bagi pengendara dan
penumpang depan, sangat disarankan bagi penumpang di
bangku belakang juga mengenakan sabuk pengaman. Ini
untuk melindungi mereka agar tidak terluka atau bahkan
kehilangan nyawa.
 Perawatan: Meski canggih, sabuk pengaman model
otomatis juga perlu disayangi dan diperhatikan. Pertama-
tama rebahkan jok depan lalu tutup permukaan jok
dengan koran atau kain bekas untuk menghindari noda
ceceran sabun untuk membasuh sabuk pengaman dari
kotoran.
 Mengenakan sabuk pengaman dapat
menyelamatkan jiwa.
 Studi menunjukkan bahwa seseorang
memiliki resiko 50% lebih besar menderita
cedera serius atau kematian akibat
kecelakaan jika tidak memakai sabuk
pengaman.
 Setiap tahun pabrikan otomotif meningkatkan
persyaratan keselamatan untuk mobil baru.
 Diantara banyak teknologi baru, sabuk
pengaman tetap menjadi sarana dasar untuk
melindungi pengemudi dan penumpang.
1 – Penumpang
 Pastikan penumpang mengenakan sabuk
pengaman, termasuk penumpang yang duduk
di kursi belakang.
 Banyak mobil baru dilengkapi sensor yang
akan memberikan peringatan jika sabuk
pengaman tidak digunakan. Jangan jalankan
mobil sampai semua penumpang telah
mengenakan sabuk pengaman.
2 – Pakai sabuk pengaman dengan benar
 Sabuk pengaman tidak akan melakukan
fungsinya dengan baik jika tidak dipakai
dengan benar. Sabuk harus ditempatkan di
atas bahu.
 Jika hal ini tidak nyaman, Anda dapat
membeli bantalan sabuk bahu. Bantalan
dapat melindungi leher dan bahu dari
gesekan dengan sabuk.
 Kencangkan pula sabuk pengaman. Sabuk
yang terlalu longgar akan membuatnya tidak
efektif melindungi saat terjadi kecelakaan.
3 – Ganti sabuk pengaman yang rusak
 Sabuk pengaman pada kebanyakan mobil
baru menggunakan bahan yang tahan lama.
Meskipun demikian, sabuk pengaman tetap
saja dapat rusak, seperti munculnya jumbai
benang.
 Sabuk pengaman yang mulai berjumbai patut
diwaspdai. Kekuatan sabuk menahan
sentakan tidak lagi sekuat aslinya.
 Selain itu, periksa juga apakah sabuk masih
dapat terkunci dengan baik. Jika terdapat
mekanisme yang mulai rusak, segera ganti
4 – Anak-anak
 Pastikan anak-anak mengenakan sabuk
pengaman dengan benar. Lebih aman untuk
mendudukkan anak-anak di kursi belakang.
 Anak-anak dibawah 8 tahun harus
menggunakan kursi tambahan (children car
seat) yang dirancang khusus untuk anak-
anak.
 Begitu pula bayi harus ditempatkan di kursi
belakang dengan kursi khusus bayi.
 5 – Satu sabuk untuk satu orang
 Satu sabuk pengaman harus dikenakan hanya
oleh satu orang. Menggunakan satu sabuk
bersama-sama sering terjadi terutama pada
penumpang di kursi belakang. Sabuk
6 – Mitos
 Ada yang berpendapat wanita hamil tidak
harus mengenakan sabuk pengaman.
Kenyataannya, sabuk pengaman tetap efektif
untuk wanita hamil dan jarang, jika pernah,
menimbulkan komplikasi.
 Begitu pula dengan airbag (kantung udara).
Tidak aman untuk bergantung pada airbag
saja. Kenyataannya, kantung udara malah
dapat menyebabkan cedera ketika sabuk
pengaman tidak digunakan.
 Bagaimana dengan wanita hamil? Tentu akan
mengalami kebingungan pada saat akan
mengendarai mobil. Pada saat mengendarai
mobil, di wajibkan untuk menggunakan safety
belt tetapi disisi lain, kondisi tubuh sedang
hamil yang menganggu saat menggunakan
safety belt.
 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mark D.
Pearlman M., wakil dekan Jurusan Kebidanan
dan Ginekologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat
University of Michigan, disampaikan bahwa ibu
hamil tetap harus menggunakan safety belt atau
seat belt.
 Disarankan tidak menyetir sendiri, tetapi bila
harus menyetir sendiri, berikan ruang aman
antara perut dan roda kemudi dengan cara
menyetel roda kemudi mengarah ke dada dan
bukan ke kepala sehingga dapat memberikan
ruangan tambahan bagi perut.
 Menggunakan seat belt dengan tiga titik, dengan
melingkarkan belt horizontal di bawah perut dan
belt vertikal diatas perut (tidak berada di depan
perut)
 Bila ada air bag, biarkan tetap beroperasi.
 Berikan ruang semaksimal mungkin antara perut
dan dashboard.
 Perhatikan selimut yang biasanya digunakan,
jangan sampai menganggu fungsi seat belt.
 Hindari berkendara pada kondisi yang tidak
 Bahwa tulang bahu dan pinggul jadi anggota
tubuh yang paling tahan menerima beban
lumbukan saat tabrakan. Entah itu frontal atau
samping. Maka sebaiknya silangkanlah sabuk
tepat melintas di tulang bahu Anda. Tidak
lebih tinggi atau juga rendah. Titik teratas
sabuk biasanya sudah disesuaikan dengan
postur pengemudi pada umumnya. Tapi di
beberapa mobil modern, sabuk pengaman
dilengkapi dengan height adjuster. Titik
teratas itu bisa diatur tinggi-rendahnya sesuai
postur pengemudi.
 Sesuaikan ketinggiannya hingga pas dan
nyaman di tulang bahu. Terlalu tinggi akan
 Unluk mencegah tubuh merosot ke bawah,
ada sabuk yang melingkar di bagian pinggul.
Perlu dicermati penggunaannya, pastikan
sabuk pengaman tak melingkar di atas pusar.
Sebab perut manusia umumnya adalah
bagian lemah tubuh yang tak mampu
menerima benturan. Yang benar, posisikan
sabuk melintang di bawah pusar, menyentuh
pangkal paha dan melintas di tulang pinggul.
Hal ini penting unluk semua orang yang
mengendarai mobil, termasuk wanita hamil.
 Sabuk pengaman otomatis memiliki roller
unluk membuat sisa sabuk tetap tergulung
rapi dan tak terurai. Dengan begitu
memperkecil kemungkinan sisa sabuk yang
terurai bisa keluar, terjepil pintu mobil, atau
terlipat-lipat. Karena hal ini bisa
mempengaruhi kinerjanya.
 Alasan konyol lain dijadikan pengecualian
untuk tidak memakai seat belt. “Mobil saya
kan sudah ber-airbag. Jadi tidak perlu
memakai seat belt”. Anggapan ini tidak benar
sama sekali. Kantung udara mengembang
akan mengakibatkan cedera lebih besar bagi
pengemudi tanpa sabuk pengaman. Terutama
bagian muka dan tengkorak.
 Sebagian besar mobil baru dilengkapi dengan sabuk
pengaman yang otomatis dapat menggulung sendiri.
Jenis seatbelt ini jelas menawarkan kemudahan dan
kepraktisan. Jika ingin menggunakan tinggal tarik
dan kaitkan. Jika tidak, maka sabuknya akan
menggulung secara otomatis dengan sendirinya.
 Sabuk ini tidak bisa di tarik pada posisi kendaraan
miring serta mampu mengunci apabila di tarik
secara mendadak.
 Seat belt otomatis dilengkapi dengan pengaman
sentrifugal yang berfungsi mengunci sabuk apabila
di tarik secar kontan, hal ini bertujuan apabila terjadi
kecelakaan badan kita otomatis terlempar ke depan
karena gaya sentrifugal, dengan adanya sabuk
pengaman otomatis maka sabuk pengaman akan
mengunci dan menahan badan kita, sehingga lebih
aman.
 UNtuk menguji silahkan tarik sabuk
pengaman secar mendadak,kalu mengunci
berarti sistem bekerja dan apabila tidak
mengunci maka pengaman sentrifugal tidak
bekerja.
 Sabuk pengaman juga dilengkapi dengan
pendeteksi kemiringan. hal ini bertujuan
apabila kendaraan miring/tidak rata maka
sabuk juga akan mengunci. Cek pada saat
kendaraan naik/turun dan tarik sabuk
pengaman anda
 Ford Motor Company
(Ford) mengumumkan
penggunaan sabuk
pengamanan inflatable
atau sabuk pengaman
pintar yang bisa
mengembang secara
otomatis di beberapa
produknya. Selama ini
sabuk tersebut hanya
digunakan di varian
Sport Utility Vehicle
(SUV) Ford Explorer.
 Bagi pengendara yang selalu mengutamakan
kenyamanan serta keselamatan dalam
berkendara, mungkin memerlukan sesuatu
yang baru dalam sistem pengamanan mobil.
Kini telah ada Inovasi terbaru dari Ford
Explorer 2011, mereka mengembangkan
sebuah seatblet atau sabuk pengaman yang
dapat menggelembung. Sabuk pengaman ini
nantinya akan dipasang pada bagian
belakang kursi penumpang Ford Eksplorer
2011.
 Menurut Ford, sabuk pengaman yang
dinamakan juga Inflatable Seatbelt ini sangat
aman. Karena permukaan yang lebih lebar,
sabuk pengaman ini dapat menyebarkan
kekuatan saat kecelakaan lebih merata
keseluruh area tubuh. Sehingga dapat
 Pada saat terjadi tabrakan sabuk pengaman ini
akan secara otomatis mengembang, dan hanya
memerlukan waktu 40 milidetik untuk
menggelumbungkan diri. Dalam proses
penggelembungan ini tidak menggunakan panas
namun sebaliknya menggunakan gas dingin yang
dikompres dan disimpan dalam sebuah silinder
dibawah tempat duduk. Sabuk pengaman ini hanya
akan menggembung jika terjadi kecelakaan, jadi
pada saat biasa sabuk ini terlihat normal.

Sabuk pengaman ini cocok untuk bayi karena lebih


lembut dan empuk dari sabuk pengaman biasa.
Untuk saat ini Infiltrated Seatbelt baru akan
ditawarkan pada Ford Explorer 2011 sebagai
sebuah opsi tambahan. Namun rencananya mereka
akan menawarkan pada setiap kendaraan mereka
 Beberapa jenis jip lawas, seperti Jimny,
Feroza/Taft, hanya dilengkapi sabuk pengaman
manual yang harus disetel terlebih dahulu
sebelum dikaitkan. Bahkan Suzuki Katana dan
Feroza mewariskan sabuk pengaman model
jahiliah ini hingga produksi terakhirnya. Jelas, ini
tidak praktis.

Mengakalinya, kita dapat memasang seatbelt


otomatis. Maraknya produk aftermarket serta eks
mobil limbah, membuat pilihan lebih banyak dan
beragam. “Pada dasarnya, semua jenis sabuk
pengaman otomatis bisa dipergunakan. Hanya
lebih baik disesuaikan dengan tempat yang
dimiliki jip bersangkutan
.
Untuk beberapa jip seperti Jeep CJ, YJ maupun
 Sedangkan Jimny, Taft maupun Feroza dirancang
dengan seatbelt otomatis yang gulungannya
menghadap ke dalam. Itu terdapat pada model yang
dipasarkan di luar Indonesia. Di Indonesia Hanya
Caribian saja yang dilengkapi seatbelt semacam ini
Nah…seatbelt jenis gulungan dalam inilah yang
banyak dan mudah ditemui di pasaran

Contohnya: Sebuah Jimny buatan tahun 1982 akan


dipasang seatbelt otomatis. Apa yang coba
diaplikasikan pada Jimny tersebut mengacu pada
apa yang telah diaplikasikan pada Jimny Caribian
ataupun Jimny yang beredar di luar negeri.
Demikian juga dengan pemasangan seatbelt pada
Daihatsu Taft dan Feroza, seyogyanya mengacu
pada seatbelt yang terpasang pada model
terbarunya.
1. Tandai dengan mal tempat yang akan dibuat rongga
pada pilar B. Sebaiknya mal mengacu pada jip
sejenis terbaru yang sudah dilengkapi dengan
seatbelt otomatis. (seperti Jimny Caribian untuk
keluarga Jimny, dan Taft F78/73 untuk keluarga Taft
dan Feroza)
2. Buatlah rongga yang digunakan untuk menyimpan
gulungan belt dengan mengunakan gerinda potong.
Bisa juga dipotong dengan menggunakan api las,
namun cara pertama tersebut dinilai lebih aman dan
menghindari cat rusak.
3. Tekuk plat pada bagian yang baru saja dipotong
tersebut. Tujuannya selain menambah kekuatan
pada bagian tersebut, supaya bagian bekas
potongan tersebut tidak tajam dan lebih rapi.
4. Pergunakan bor untuk membuat lobang baut
pengikat gulungan seatbelt. Sesuaikan dengan
dimensi yang dimiliki oleh lobang baut gulungan
seat belt tersebut
5. Tandai bagian yang aakan dijadikan lobang
baut penutup rongga seat belt.. Gunakan
penutup satbeltnya sebagai mal, lalu bor
bagian tersebut
6. Supaya lebih cantik, cat bagian bekas
potongan tersebut.
7. Pasang gulungan seatbelt pada tempatnya
dan eratkan baut pengikatnya
8. Pasang penutup rongga seatbelt.
9. selesai
1. Jangan pernah membongkar housing penggulung
seat belt otomatis demi kinerja optimal.
Pembongkaran bisa menyebabkan mekanisme
penggulung sabuk mengalami kerusakan dan
membuatnya malfungsi
2. Bersihkan sabuk dengan cairan pembersih, lap dan
keringkan sebelum sabuk tergulung, menghindari
karat menjangkiti bagian dalampenggulung
3. Kadang seatbelt menggulung dalam keadaan
terpuntir. Bila ini terjadi segera luruskan kembali
gulungan sabuk karena bisa menyebabkan cedera.
Caranya, tarik perlahan-lahan sampai bertemusimpul
tempat sabuk melintir. Luruskan kembali dan gulung
sedikitdemi sedikit sampai masuk seluruhnya
4. Jika putus, jangan sekali-kali menyambungnya
dengan jahitanbiasa. Konstruksi seat belt bawaan
pabrik telah diuji mampu menahan beban tumbukan.
Ganti dengan yang baru jika robek atauputus
6. Baca label spesifikasi di ujung untuk mengetahui
standarisasi masing-masing merek. Biasanya di
label itu juga tertera masa berlaku sabuk
pengaman. Tidak selamanya sabuk pengaman
universal bisa sebaik versi orisinal bawaan
pabrik. Biasanya butuh sedikit penyesuaian untuk
pengaplikasian sabuk universal. Misalnya, posisi
lubang pengikat.
5. Untuk sabuk pengaman yang tak dilengkapi
penggulung otomatis(ELR), kencangkan sampai
tak ada ruang bebas tersisa. Hal ini perlu untuk
mencegah badan bergerak saat terjadi tabrakan.
Karena celah kecil sekalipun bisa menyebabkan
cedera serius.
6. Berhati-hatilah jika Anda hanya mengenakan
sabuk pengaman 2 titik.Karena seat belt tipe ini
tak bisa mencegah lontaran tubuh bagianatas.
RinganSumber : Majalah AutoBild Tanggal 8 - 21
November 2003 Edisi 141

Anda mungkin juga menyukai