Anda di halaman 1dari 18

Mata Pelajaran :

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Kompetensi Dasar :

3.12. Mendiagnosis kerusakan Sistem Kelistrikan dan Kelengkapan Tambahan


4.12. Memperbaiki kerusakan Sistem Kelistrikan dan Kelengkapan Tambahan

Oleh : Haris Purnawan, S.Pd.T


________________________________________________________________________

A. Pendahuluan

Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun


memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan
berkendaraan tetap memerlukan perhatian pada sistem ini. Tidak semua kendaraan
baru yang beredar memiliki semua sistem tambahan yang akan dibahas pada bab
ini. Beberapa sistem yang termasuk dalam sistem kelistrikan tambahan adalah
power mirror, sistem lampu pengendaraan siang hari, sistem lampu kabut, sistem
lampu kontrol otomatis dan sistem anti pencurian. Sistem power mirror
memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion sesuai yang
dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada panel pintu.
Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri. Pada beberapa tipe
kendaraan, power mirror sistem juga digunakan pada kaca spion tengah.

B. Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan

1. Sistem lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light / DRL)


DRL (Daytime Running Light) system merupakan sistem penerangan yang
menyalakan lampu pada siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya
ketika melewati terowongan atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan
sehingga beberapa negara sudah menetapkan aturan untuk sistem ini. Jika
intensitas nyala lampu disamakan antara siang dan malam hari maka umur
pemakaian lampu tidak akan awet oleh karena itu sistem ini mengatur
pencahayaan lampu kepala menjadi lebih rendah intensitasnya saat
dioperasikan pada sistem lampu pengendaraan siang hari.

Page 1 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
2. Sistem lampu kabut depan dan belakang
Sistem lampu kabut depan dan belakang sesuai dengan namanya
digunakan untuk penerangan pada cuaca berkabut. Sistem ini dinyalakan melalui
saklar tersendiri jika saklar kontrol lampu pada posisi TAIL atau HEAD.

3. Sistem kontrol lampu otomatis


Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan lampu depan dan belakang
untuk langsung menyala bila kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui
terowongan di bawah jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya
masih terang. Sistem ini juga secara otomatis memadamkan kembali lampu
depan dan belakang bila kemudian kendaraan mendeteksi tingkat pancaran
cahaya yang cukup dari lingkungan sekitarnya.

4. Sistem power mirror


Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi
cermin/kaca spion sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar
yang terpasang pada panel pintu. Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion
luar kanan dan kiri. Pada beberapa tipe kendaraan, power mirror sistem juga
digunakan pada kaca spion tengah. Power mirror bekerja tanpa tergantung
posisi kunci kontak.

5. Sistem engine immobilizer


Sistem engine immobilizer mencegah mesin dihidupkan tanpa kunci
kontak yang tepat. Hanya kunci kontak dengan kode yang dapat dikenali oleh
sistem pada kendaraan saja yang dapat menghidupkan mesin. Dengan demikian
sistem ini mencegah terjadinya pencurian. Engine immobiliser dalam bekerjanya
mengontrol sistem bahan bakar dan sistem pengapian.

Page 2 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
C. Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan

1. Sistem power mirror

Sistem power mirror terdiri dari komponen :

a. Saklar power mirror untuk mengaktifkan motor power mirror mana yang
bekerja Saklar ini memiliki posisi kiri, kanan, atas, bawah untuk masing-
masing kaca spion kanan dan kiri

b. Motor power mirror untuk menggerakkan tuas penggerak posisi kaca

c. Kaca spion dan tuas penggerak

Kaca spion dan tuas penggerak digerakkan oleh motor power mirror

Page 3 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Saklar power mirror ditempatkan pada dashboard dekat dengan pengemudi.
Pada saklar power mirror terdapat tanda L (Left) untuk memilih kaca spion kiri
dan R (Right) untuk memilih kaca spion kanan yang ingin disetel. Setelah kaca
spion dipilih selanjutnya ada saklar berikutnya yang merupakan tombol kontrol
gerakan kaca yaitu atas, bawah, kanan dan kiri.

Cara kerja power mirror

Ketika saklar power mirror diaktifkan, maka arus dari baterai akan diteruskan
oleh saklar power mirror menuju motor power mirror yang dikehendaki. Motor
power mirror akan menggerakkan tuas pengontrol posisi kaca. Motor hanya akan
bekerja selama saklar power mirror ditekan. Jika arah arus dari baterai yang
menuju motor dibalik dengan cara menekan saklar power mirror pada sisi yang
berkebalikan maka gerakan dari pengaturan kaca spion akan menjadi
berlawanan. Baik kaca spion kanan maupun kiri dapat dikontrol langsung pada
sisi pengemudi.

Page 4 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
2. Sistem lampu pengendaraan siang hari

DRL beroperasi saat mesin hidup dan saat rem parkir bebas. Untuk
mengaktifkan keadaan ini, dipakai masukan sinyal dari alternator atau saklar rem
parkir. Beberapa model tidak memakai sinyal rem parkir. Pada beberapa model
lampu belakang menyala pada saat yang sama. Ada tiga tipe pengoperasian
sistem lampu pengendaraan siang hari. Ketiga tipe dibedakan menurut caranya
mengurangi intensitas penerangan lampu saat sistem ini bekerja.

1. Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor


Intensitas cahaya berkurang lewat resistor DRL pada saat sistem ini
beroperasi. Gambar 13.8. Rangkaian DRL dengan resistor

2. Tipe di mana pengurangan intensitas cahaya dikurangi lewat hubungan seri


pada lampu besar. Intensitas cahaya dikurangi dengan mengalirnya arus ke
hubungan seri lampu depan kiri dan kanan saat DRL beroperasi. Rangkaian
seri menyebabkan arus yang mengalir ke tiap lampu berkurang.
Page 5 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
3. Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL.
Intensitas cahaya dikurangi oleh kontrol sirkuit di relay utama DRL pada saat
sistem DRL beroperasi.

Page 6 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Cara kerja sistem penerangan siang hari

Bila mesin dihidupkan dan tuas rem parkir dibebaskan, relay utama DRL
membentuk rangkaian massa kumparan relai lampu kepala sehingga relai lampu
kepala bekerja. Selanjutnya arus mengalir dari baterai, sekering, relai lampu
kepala, relai dim dan menuju lampu kepala, resistor DRL dan ke massa.
Akibatnya arus yang mengalir ke lampu lemah sehingga intensitas cahaya yang
dihasilkan lampu kepala berkurang dibandingkan pengoperasian normal. Bila
saklar kontrol lampu berada pada posisi OFF atau TAIL dan sakalr dim berada
pada posisi LOW , relay DRL No.2 memutus arus dan berpindah ke DRL resistor.
Hasilnya nyala lampu depan berkurang intensitasnya hingga 80-85%.

Bila saklar kontrol lampu dipindahkan ke posisi HEAD, maka relay utama DRL
membentuk rangkaian massa untuk relai utama lampu kepala dan relai DRL
No.2. Arus selanjutnya mengalir dari baterai menuju sekering, relai lampu

Page 7 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
kepala, relai dim, lampu kepala No 2, lampu-lampu kepala, relai DRL No.2 dan
menuju massa tanpa melalui resistor. Lampu depan menyala dengan normal.
Relay DRL No 2 menyala meskipun saklar dim sedang dalam posisi HIGH atau
FLASH. Maka lampu depan tetap menyala secara normal.

3. Sistem lampu kabut depan dan belakang

Cara kerja lampu kabut depan dan belakang

Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu
kabut digerakkan ke posisi Fr (front), arus dari baterai mengalir ke sekering
lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan
menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai

Page 8 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan
dan indikator lampu kabut dan menuju massa. Lampu kabut depan dan lampu
indikator menyala.

Cara kerja lampu kabut belakang

Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu
kabut digerakkan ke posisi Rr (rear), arus dari baterai mengalir ke sekering
lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan
menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai
mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan
dan indikator lampu kabut dan menuju massa. Saat yang sama. Arus juga
mengalir dari baterai menuju sekering lampu belakang, saklar kombinasi, lampu
kabut belakang dan lampu indikator lampu kabut belakang. Lampu kabut depan
dan belakang dan lampu indikator menyala. Konstruksi lampu kabut belakang
mencegah pengendara dari kelalaian mematikan lampu. Ketika saklar kontrol
lampu di posisi OFF sementara lampu kabut belakang dalam posisi menyala
(ON), maka secara otomatis lampu kabut belakang akan mati. Ketika ini terjadi
lampu kabut belakang akan tetap mati meskipun saklar kontrol kembali ke posisi
HEAD. Fungsi ini dikontrol secara mekanik atau listrik.

Page 9 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
4. Sistem kontrol lampu otomatis

Bila kunci kontak ON dan saklar kontrol lampu pada posisi AUTO serta sensor
kontrol lampu otomatis mendeteksi penurunan cahaya terjadi di area sekeliling
kendaraan maka sensor kontrol lampu otomatis mengeluarkan sinyal ke terminal
A dari unit kontrol lampu. Unit pengontrol lampu kemudian akan membentuk
rangkaian massa untuk kumparan relai lampu kepala dan lampu belakang.
Selanjutnya arus mengalir dari baterai menuju ke masing-masing relai lampu
kepala dan lampu belakang dan menuju ke lampu-lampu depan dan belakang.
Bila unit kontrol lampu memutuskan ada peningkatan cahaya terjadi di area
sekeliling, maka relay lampu depan dan belakang secara otomatis dinonaktifkan
sehingga lampu depan dan belakang mati.

5. Engine immobilizer

Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip , transponder key coil,
transponder key amplifier, transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe
engine immobilizer system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan
dengan transponder key dan ada yang terpisah.

Page 10 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Komponen engine immobilizer

1. Kunci kontak (Transponder chip terpasang) Transponder chip pada kunci


kontak memiliki kumparan yang akan bereaksi terhadap medan magnet yang
ditimbulkan oleh transponder key coil pada lubang silinder kunci kontak.
Akibatnya transponder chip teraliri arus dan kode ID kunci kontak dapat
dibaca.

2. Transponder key coil Transponder key coil menghasilkan medan magnet di


seputar lubang kunci kontak dan menerima kode dari kunci.

3. Transponder key amplifier

a. Sinyal dari transponder key ECU memungkinkan transponder key


amplifier mengalirkan arus ke kumparan pada transponder chip dalam
kunci dan menghasilkan medan magnet. Sistem Kelistrikan dan
Elektronika pada Kendaraan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan 516

b. Kode ID kunci kontak yang diterima oleh transponder key coil diteruskan
ke transponder key ECU.

Page 11 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
4. Transponder key ECU

a. Transponder key ECU menerima kode ID kunci dari transponder key


amplifier dan menelitinya dengan kode yang sudah didaftarkan
sebelumnya. Selanjutnya sinyal hasil pemeriksaan akan diteruskan ke
engine ECU.

b. Transponder key ECU mengontrol penyalaan lampu indicator keamanan.

5. Engine ECU Sinyal yang diperoleh dari transponder key ECU digunakan
untuk menyalakan atau mematikan mesin.

6. Saklar pencegah kunci tertinggal Saklar ini mendeteksi apakah kunci kontak
masih terdapat pada lubangnya atau tidak dan mengirimkan sinyal ke
transponder key ECU.

7. Lampu indikator keamanan Lampu ini untuk menandakan bahwa sistem


engine immobilizer sedang aktif atau tidak. Jika aktif lampu akan menyala.

Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (mengaktifkan)

Saat kunci kontak posisi ACC atau LOCK

Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi ACC atau LOCK, setelah 20
detik transponder key ECU mendeteksi hal ini dari terminal IG, sehingga
membuat sistem dalam engine immobiliser bekerja serta membuat lampu
indikator keamanan menyala.

Page 12 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Saat kunci kontak dilepas dari lubang kunci Bila kunci kontak kemudian ditarik
dari lubang kuncinya, maka saklar peringatan kunci tertinggal tidak bekerja.
Transponder key ECU mendeteksi sinyal ini dan membuat engine immobiliser
bekerja dan lampu indikator keamanan terus menyala.

Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (menonaktifkan)

Saat kunci kontak dimasukkan Bila kunci kontak dimasukkan ke lubangnya,


saklar peringatan kunci tertinggal bekerja. Transponder key ECU mendeteksi
sinyal ini dari terminal KSW dan kemudian melalui terminal VC5 ECU mensuplai
power ke transponder key amplifier dan meneruskan ke sinyal operasi melewati

Page 13 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
terminal TXCT. Akibatnya arus mengalir ke transponder key coil dan
menghasilkan medan magnet di seputar lubang kunci kontak

Menonaktifkan engine immobiliser system

Dengan medan magnet yang dihasilkan di seputar lubang kunci kontak, sinyal
kode ID dari transponder chip dicatat dan diteruskan ke terminal CODE dari
transponder key ECU. Transponder key ECU memeriksa kode ID yang diterima
ini dengan kode ID yang sudah terdaftar. Bila bahwa sinyal yang masuk ini
cocok, ECU meneruskan sinyal ini ke engine ECU menggunakan jalur
komunikasi spesial (terminal EFIO dan terminal EFII) untuk menonaktikan engine
immobilizer. Dengan demikian sistem pengapian dan sistem bahan bakar tidak
terkunci.

Page 14 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Mematikan lampu indikator keamanan

Bila transponder key ECU menonaktifkan engine immobiliser system, maka


kedipan lampu kontrol indikator keamanan padam.

Page 15 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
D. Gangguan dan Pemeriksaan

Tabel 13.1 Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada sistem kelistrikan
tambahan.

Kemungkinan penyebab
Gangguan Cara mengatasinya
Kerusakan

Saat jalan gelap lampu Sensor kontrol lampu Periksa sensor Periksa
kepala tidak menyala otomatis rusak Sinyal dari sinyal dari alternator atau
alternator atau saklar rem saklar rem parkir Periksa
parkir tidak ada Relai
relai utama Periksa relai
utama DRL rusak Relai
DRL rusak Unit pengontrol DRL Periksa unit
lampu rusak Rangkaian pengontrol lampu Perbaiki
kabel rusak seperlunya

Saat jalan terang lampu Sensor kontrol lampu Periksa sensor Periksa
kepala tetap menyala otomatis rusak Sinyal dari sinyal dari alternator atau
alternator atau saklar rem saklar rem parkir Periksa
parkir tidak ada Relai relai utama Periksa relai
utama DRL rusak Relai DRL Periksa unit
DRL rusak Unit pengontrol pengontrol lampu Perbaiki
lampu rusak Rangkaian seperlunya
kabel rusak

Lampu kabut tidak Sekering FOG putus Ganti sekering Periksa


menyala Saklar lampu kabut rusak saklar lampu kabut
Saklar kontrol lampu Periksa saklar kontrol
rusak Lampu kabut putus
lampu Ganti lampu kabut
Rangkaian kabel rusak
Perbaiki seperlunya

Kunci kontak ditarik, Lampu indikator Ganti lampu indikator


lampu indikator keamanan putus keamanan Periksa
keamanan tidak menyala Transponder key ECU transponder key ECU
tidak bekerja Saklar
Periksa saklar peringatan
peringatan kunci tertinggal
tidak bekerja Rangkaian kunci tertinggal Perbaiki
kabel rusak seperlunya

Power mirror tidak Sekering ACC putus Ganti sekering dan


bekerja Saklar power mirror rusak periksa hubungan singkat
Mekanisme kaca spion Periksa saklar Perbaiki
rusak Rangkaian kabel
seperlunya Perbaiki
rusak
seperlunya

Power mirror bekerja Saklar power mirror rusak Periksa saklar Perbaiki
tidak normal Mekanisme kaca spion seperlunya Perbaiki
rusak Rangkaian kabel seperluny
rusak

Page 16 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Contoh pemeriksaan power mirror

1. Pemeriksaan unit kaca spion

Dalam kondisi tegangan baterai terpasang pada unit power mirror cek kondisi
berikut.

Jika hasil tidak sesuai, ganti rakitan kaca spion

E. Ringkasan

Selain sistem kelistrikan utama, kendaraan dilengkapi juga dengan sistem


kelistrikan tambahan demi kenyamanan dan keamanan. Beberapa sistem yang
termasuk dalam sistem kelistrikan tambahan adalah power mirror, sistem lampu
pengendaraan siang hari, sistem lampu kabut, sistem lampu kontrol otomatis dan
sistem anti pencurian.Tidak semua kendaraan baru yang beredar memiliki semua
sistem tambahan tersebut karena hal ini didasarkan pada kebutuhan, model Sistem
Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan 522 kendaraan dan di negara mana kendaraan tersebut
beroperasi.

Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca


spion sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang
pada panel pintu. Sistem lampu pengendaraan siang hari memungkinkan lampu
Page 17 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
kepala menyala pada siang hari terutama pada jalan gelap atau terowongan. Pada
sistem ini intensitas cahaya lampu dikurangi untuk keawetan lampu kepala. Sistem
kontrol lampu otomatis mampu mendeteksi tingkat pancaran cahaya di sekitar
kendaraan sehingga dapat diputuskan apakah lampu kepala dinyalakan atau
dimatikan. Salah satu sistem anti pencurian adalah engine immobilizer. Engine
immobilizer mencegah kendaraan dinyalakan tanpa kunci kontak yang telah terdaftar
pada kendaraan tersebut. Sistem kelistrikan tambahan memerlukan pemeriksaan
dan perawatan untuk mempertahankan kerja sistem tetap baik.

Page 18 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom

Anda mungkin juga menyukai