Kompetensi Dasar :
A. Pendahuluan
Page 1 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
2. Sistem lampu kabut depan dan belakang
Sistem lampu kabut depan dan belakang sesuai dengan namanya
digunakan untuk penerangan pada cuaca berkabut. Sistem ini dinyalakan melalui
saklar tersendiri jika saklar kontrol lampu pada posisi TAIL atau HEAD.
Page 2 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
C. Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan
a. Saklar power mirror untuk mengaktifkan motor power mirror mana yang
bekerja Saklar ini memiliki posisi kiri, kanan, atas, bawah untuk masing-
masing kaca spion kanan dan kiri
Kaca spion dan tuas penggerak digerakkan oleh motor power mirror
Page 3 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Saklar power mirror ditempatkan pada dashboard dekat dengan pengemudi.
Pada saklar power mirror terdapat tanda L (Left) untuk memilih kaca spion kiri
dan R (Right) untuk memilih kaca spion kanan yang ingin disetel. Setelah kaca
spion dipilih selanjutnya ada saklar berikutnya yang merupakan tombol kontrol
gerakan kaca yaitu atas, bawah, kanan dan kiri.
Ketika saklar power mirror diaktifkan, maka arus dari baterai akan diteruskan
oleh saklar power mirror menuju motor power mirror yang dikehendaki. Motor
power mirror akan menggerakkan tuas pengontrol posisi kaca. Motor hanya akan
bekerja selama saklar power mirror ditekan. Jika arah arus dari baterai yang
menuju motor dibalik dengan cara menekan saklar power mirror pada sisi yang
berkebalikan maka gerakan dari pengaturan kaca spion akan menjadi
berlawanan. Baik kaca spion kanan maupun kiri dapat dikontrol langsung pada
sisi pengemudi.
Page 4 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
2. Sistem lampu pengendaraan siang hari
DRL beroperasi saat mesin hidup dan saat rem parkir bebas. Untuk
mengaktifkan keadaan ini, dipakai masukan sinyal dari alternator atau saklar rem
parkir. Beberapa model tidak memakai sinyal rem parkir. Pada beberapa model
lampu belakang menyala pada saat yang sama. Ada tiga tipe pengoperasian
sistem lampu pengendaraan siang hari. Ketiga tipe dibedakan menurut caranya
mengurangi intensitas penerangan lampu saat sistem ini bekerja.
Page 6 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Cara kerja sistem penerangan siang hari
Bila mesin dihidupkan dan tuas rem parkir dibebaskan, relay utama DRL
membentuk rangkaian massa kumparan relai lampu kepala sehingga relai lampu
kepala bekerja. Selanjutnya arus mengalir dari baterai, sekering, relai lampu
kepala, relai dim dan menuju lampu kepala, resistor DRL dan ke massa.
Akibatnya arus yang mengalir ke lampu lemah sehingga intensitas cahaya yang
dihasilkan lampu kepala berkurang dibandingkan pengoperasian normal. Bila
saklar kontrol lampu berada pada posisi OFF atau TAIL dan sakalr dim berada
pada posisi LOW , relay DRL No.2 memutus arus dan berpindah ke DRL resistor.
Hasilnya nyala lampu depan berkurang intensitasnya hingga 80-85%.
Bila saklar kontrol lampu dipindahkan ke posisi HEAD, maka relay utama DRL
membentuk rangkaian massa untuk relai utama lampu kepala dan relai DRL
No.2. Arus selanjutnya mengalir dari baterai menuju sekering, relai lampu
Page 7 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
kepala, relai dim, lampu kepala No 2, lampu-lampu kepala, relai DRL No.2 dan
menuju massa tanpa melalui resistor. Lampu depan menyala dengan normal.
Relay DRL No 2 menyala meskipun saklar dim sedang dalam posisi HIGH atau
FLASH. Maka lampu depan tetap menyala secara normal.
Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu
kabut digerakkan ke posisi Fr (front), arus dari baterai mengalir ke sekering
lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan
menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai
Page 8 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan
dan indikator lampu kabut dan menuju massa. Lampu kabut depan dan lampu
indikator menyala.
Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu
kabut digerakkan ke posisi Rr (rear), arus dari baterai mengalir ke sekering
lampu belakang, saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan
menuju massa. Relai lampu kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai
mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut depan, lampu kabut depan
dan indikator lampu kabut dan menuju massa. Saat yang sama. Arus juga
mengalir dari baterai menuju sekering lampu belakang, saklar kombinasi, lampu
kabut belakang dan lampu indikator lampu kabut belakang. Lampu kabut depan
dan belakang dan lampu indikator menyala. Konstruksi lampu kabut belakang
mencegah pengendara dari kelalaian mematikan lampu. Ketika saklar kontrol
lampu di posisi OFF sementara lampu kabut belakang dalam posisi menyala
(ON), maka secara otomatis lampu kabut belakang akan mati. Ketika ini terjadi
lampu kabut belakang akan tetap mati meskipun saklar kontrol kembali ke posisi
HEAD. Fungsi ini dikontrol secara mekanik atau listrik.
Page 9 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
4. Sistem kontrol lampu otomatis
Bila kunci kontak ON dan saklar kontrol lampu pada posisi AUTO serta sensor
kontrol lampu otomatis mendeteksi penurunan cahaya terjadi di area sekeliling
kendaraan maka sensor kontrol lampu otomatis mengeluarkan sinyal ke terminal
A dari unit kontrol lampu. Unit pengontrol lampu kemudian akan membentuk
rangkaian massa untuk kumparan relai lampu kepala dan lampu belakang.
Selanjutnya arus mengalir dari baterai menuju ke masing-masing relai lampu
kepala dan lampu belakang dan menuju ke lampu-lampu depan dan belakang.
Bila unit kontrol lampu memutuskan ada peningkatan cahaya terjadi di area
sekeliling, maka relay lampu depan dan belakang secara otomatis dinonaktifkan
sehingga lampu depan dan belakang mati.
5. Engine immobilizer
Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip , transponder key coil,
transponder key amplifier, transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe
engine immobilizer system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan
dengan transponder key dan ada yang terpisah.
Page 10 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Komponen engine immobilizer
b. Kode ID kunci kontak yang diterima oleh transponder key coil diteruskan
ke transponder key ECU.
Page 11 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
4. Transponder key ECU
5. Engine ECU Sinyal yang diperoleh dari transponder key ECU digunakan
untuk menyalakan atau mematikan mesin.
6. Saklar pencegah kunci tertinggal Saklar ini mendeteksi apakah kunci kontak
masih terdapat pada lubangnya atau tidak dan mengirimkan sinyal ke
transponder key ECU.
Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (mengaktifkan)
Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi ACC atau LOCK, setelah 20
detik transponder key ECU mendeteksi hal ini dari terminal IG, sehingga
membuat sistem dalam engine immobiliser bekerja serta membuat lampu
indikator keamanan menyala.
Page 12 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Saat kunci kontak dilepas dari lubang kunci Bila kunci kontak kemudian ditarik
dari lubang kuncinya, maka saklar peringatan kunci tertinggal tidak bekerja.
Transponder key ECU mendeteksi sinyal ini dan membuat engine immobiliser
bekerja dan lampu indikator keamanan terus menyala.
Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (menonaktifkan)
Page 13 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
terminal TXCT. Akibatnya arus mengalir ke transponder key coil dan
menghasilkan medan magnet di seputar lubang kunci kontak
Dengan medan magnet yang dihasilkan di seputar lubang kunci kontak, sinyal
kode ID dari transponder chip dicatat dan diteruskan ke terminal CODE dari
transponder key ECU. Transponder key ECU memeriksa kode ID yang diterima
ini dengan kode ID yang sudah terdaftar. Bila bahwa sinyal yang masuk ini
cocok, ECU meneruskan sinyal ini ke engine ECU menggunakan jalur
komunikasi spesial (terminal EFIO dan terminal EFII) untuk menonaktikan engine
immobilizer. Dengan demikian sistem pengapian dan sistem bahan bakar tidak
terkunci.
Page 14 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Mematikan lampu indikator keamanan
Page 15 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
D. Gangguan dan Pemeriksaan
Tabel 13.1 Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada sistem kelistrikan
tambahan.
Kemungkinan penyebab
Gangguan Cara mengatasinya
Kerusakan
Saat jalan gelap lampu Sensor kontrol lampu Periksa sensor Periksa
kepala tidak menyala otomatis rusak Sinyal dari sinyal dari alternator atau
alternator atau saklar rem saklar rem parkir Periksa
parkir tidak ada Relai
relai utama Periksa relai
utama DRL rusak Relai
DRL rusak Unit pengontrol DRL Periksa unit
lampu rusak Rangkaian pengontrol lampu Perbaiki
kabel rusak seperlunya
Saat jalan terang lampu Sensor kontrol lampu Periksa sensor Periksa
kepala tetap menyala otomatis rusak Sinyal dari sinyal dari alternator atau
alternator atau saklar rem saklar rem parkir Periksa
parkir tidak ada Relai relai utama Periksa relai
utama DRL rusak Relai DRL Periksa unit
DRL rusak Unit pengontrol pengontrol lampu Perbaiki
lampu rusak Rangkaian seperlunya
kabel rusak
Power mirror bekerja Saklar power mirror rusak Periksa saklar Perbaiki
tidak normal Mekanisme kaca spion seperlunya Perbaiki
rusak Rangkaian kabel seperluny
rusak
Page 16 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom
Contoh pemeriksaan power mirror
Dalam kondisi tegangan baterai terpasang pada unit power mirror cek kondisi
berikut.
E. Ringkasan
Page 18 of 18
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dengan Google Classroom