Anda di halaman 1dari 14

SISTEM STARTER MESIN DIESEL COMMON RAIL

TUGAS LAPORAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Service Kendaraan
pada semester genap tahun 2018/2019 yang diampu oleh Bapak Yuniarto Agus Winoko, S.T., M.T.

Oleh:
MUHAMMAD FARID AFANDI
1641220003

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG

MARET 2019
BAB 1
DASAR TEORI

1.1 Definisi sistem Starter


Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal
bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine
mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya
melalui siklus pembakaran pada ruang bakar. ( Sumber : Modul Melepas dan Memasang Motor
Starter, 2004, hal 8 )

Motor Starter adalah penggerak utama untuk menyalakan mesin. Alat ini sebagai pemutar
mesin pertama kali. motor starter adalah mesin listrik (pembangkit tenaga listrik) pengubah
energi listrik menjadi tenaga mekanik. Bila dinamo menghasilkan arus bolak-balik (AC),
dinamakan alternator. ( Sumber : Perencanaan Sistem Start pada Mesin Diesel, Ditantra Gusti
Nugraha, hal 2 )

1.2 Fungsi Sistem Starter


Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga
dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor
bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses
pembakaran didalam ruang bakar.(sumber: Pengembangan Media Pembelajaranalat Peraga
Pada Sistem Starter Mobil untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smk Cipta
Karyaprembun, Anton, 2014, Hal 54)
1.3 Rangkaian Sistem Starter

Gambar : Sistem Starter pada kendaraan

1.3 Blok Diagram Sistem Starter

Battery (aki Ignition Switch Pinion Gear pada


Ring Gear
12 V) (kunci kontak) Starter Motor

Gambar : Blok Diagram

Prinsip kerja sesuai dengan diagram blok diatas


 Untuk menggerak kan poros engkol pada mesin maka dibutuhkan tenaga dari luar
untuk membuatnya bergerak . Maka pada saat kunci kontak ON maka arus dari baterai
akan mengalir kesemua sistem kelistrikan mobil
 Saat kunci kontak diputar dengan dikombinasikan dengan magnetic switch untuk
mendorong pinion gear berputar kedalam atau keluar dari hubungan dengan ring gear
yang ada pada roda gila (fly wheel).
1.3 Komponen sistem Starter

 Battery

Fungsi Baterai adalah merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan sumber
energi listrik melalui proses elektro kimia yaitu dari proses kimia dirubah menjadi
tenaga listrik (saat proses pengosongan) dan sebaliknya dari tenaga listrik dirubah
menjadi proses kimia (saat proses pengisian). Arus yang berasal dari baterai
yaitu arus searah atau arus DC (Alternating Current). Sedangkan tegangan baterai
yang digunakan adalah sebesar 12 volt.

Gambar : Battery

 Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada
rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan
memiliki 3 atau lebih terminal.Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau
AM dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan
beban lain "ang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke selenoid starter. Jika
kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal
ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti, radio, tape dan lain –
lainnya.

Gambar : Kunci Kontak


 Motor Starter
Motor starter berfungsi untuk merubah energi yang dialirkan dari baterai menjadi
energi gerak (tenaga), yang mana energi gerak (tenaga dalam bentuk putaran) ini
digunakan untuk memutar poros engkol pertama kali agar mesin dapat menjalankan
siklus kerjanya (hidup).
Pada motor starter terdapat gigi pinion, gigi pinion ini bisa maju mundur yang
apabila aktif maka gigi pinion akan maju dan berhubungan dengan ring gear pada fly
wheel. Fly wheel ini berhubungan langsung dengan poros engkol.

Gambar : Motor Starter

 Yoke and Pole Core


Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari
logam. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

Gambar : Yoke and Pole Core


 Field Coil
Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.
Yang terbuat dari lempengan tembaga

Gambar : Field Coil


 Armature
Berfungsi untuk merubah energy listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.

Gambar : Armature

 Solenoid / Sakelar Magnet (Magnetic Switch)


Magnetic Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan
melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang
besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.

Gambar : Solenoid
 Brush (sikat) dan Brush Holder (Pemegang Sikat)
Brush Atau sikat dan pemegang sikat, sikat berfungsi untuk meneruskan arus dari
field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komutator.
1. Dua buah brush diebut dengan brush positif yang digunakan untuk
menghubungkan arus dari field coil ke armature dan brush
2. Dua buah brush lainnya disebut dengan brush negative yang digunakan untuk
menghubungkan arus dari armature ke massa.

Gambar : Brush

 Driver Lever / Shift Fork (Tuas Penggerak)


Driver lever Atau tuas penggerak, berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah
posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan
roda penerus.

Gambar : Driver Lever


 Starter Clutch
Berfungsi untuk memindahkan momen punter dari armature shaft kepada roda
penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman roda
penerus cenderung memutarkan pinion gear.

Gambar : Starter Clutch

 Pinion Gear
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda
penerus atau ring gear.

Gambar : Pinion Gear


1.4 Throubleshooting dan Solusinya
 Mesin Tidak Berputar
Kunci kontak diputar pada pasisi start (ST) ternyata mesin tidak berputar, hal ini bisa
diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain faktor sumber tenaga,faktor sistem starter
dan faktor sistem mesin. Faktor sumber tenaga dan faktor sistem starter, adalah sebagai
berikut:
1. Baterai
 Periksalah terminal-terminal pada baterai, apakah terminal-terminal
tersebut terdapat endapan berwarna putih. Menghilangkanya dengan
menyiram air panas pada terminal tersebut atau bersihkan dengan air,
amplas atau semprotan pembersih.
 Periksa terminal-terminal pada baterai, apakah terminal-terminal tersebut
kendor. Kencangkanlah dengan kunci pas atau tang jika kendor.
2. Ignition switch dan sircuit
 Point ST pada Ignition switch rusak, jika point ST rusak karena terbakar,
aus dan gesekan yang menyebabkan hubungan antara terminal AM dan IG,
ST menjadi putus. Akibat yang timbul arus tidak mengalir ke terminal 50
dan magnetic switch kembali tidak bekerja, sehingga motor starter tidak
dapat berputar dan mesin pun tidak berputar. Mengatasinya perbaiki
Ignition switch dan kalau perlu ganti Ignition switch.
 Terminal 50 pada motor starter putus atau lepas, putus atau lepasnya
terminal 50 tersebut, maka arus yang menggerakan magnetic switch tidak
ada, contact plate tidak terhubung ke terminal 50 dan C, sehingga motor
starter tidak berputar. Mengatasi perbaikan terminal 50 dan kalau perlu
ganti magnetic switchnya.
3. Motor Starter
 Main Switch rusak
Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada main switch adalah terminal
utama (30 dan C) kotor dan terbakar. Jarak stud end pendek sehingga
contact plate tidak menempel dengan sempurna, dengan demikian arus yang
besar tidak mengalir ke terminal C sehingga motor starter tidak berputar.
Cara mengatasinya dengan memperbaiki dan mengganti main switch.
 Kabel terminal 30 rusak
Kabel terminal 30 rusak (kawatnya sudah banyak yang putus) kemungkinan
arus baterai tidak dapat mengalir dengan sempurna ke field coil
kemagnetan. Daya putar tidak dapat dihasilkan oleh motor starter, karena
tidak terjadi perpotongan garis kerja magnet dengan armature coil.
Mengatasinya dengan memperbaiki kumparan dari terminal 30 dan ganti
field coil bila perlu.
4. Keadaan Ring Gear
 Apabila terjadi kerusakan pada ring gear, maka akan menyulitkan kerja
motor starter, walaupun motor starter bekerja dengan sempurna tetapi
putaran tidak dapat dipindahkan ke ring gear, maka mesin tidak dapat
berputar.

 Kunci kontak pada posisi start pinion gear bergerak keluar, tetapi motor starter
tetap diam
Gangguan seperti biasanya terdapat pada motor starter, pada sistem kelistrikan
sampai ke terminal 30 atau pada mesin itu sendiri.
1. Mesin
Menganalisa sebab yang lainya terlebih dahulu periksa keadaan mesin. Mesin
memerlukan momen yang besar disebabkan oleh suatu hal misalnya poros
engkol maet, hal ini dapat diketahui dengan cara memutar poros engkol dengan
menggunakan kunci shock, apabila mesin dapat berputar dengan mudah maka
mesin dapat dikatakan normal.
2. Baterai
Periksa tegangan baterai, pada saat kunci kontak pada posisi start tegangan
baterai harus 9,6 volt atau lebih. Hasil pengukuran dibawah harga tersebut,
maka harus dilakukan pengisian. Tegangan baterai yang kurang maka input
yang dibutuhkan motor starter ikut berkurang. Sehingga outputnya menjadi
kecil dan akibatnya motor starter tetap diam atau tidak berputar.
3. Terminal 30 Motor Starter
Ukur tegangan antara teminal 30 motor starter dengan masa, pada saat kunci
kontak pada posisi start teganganya harus 8 volt atau lebih apabila hasil
pengukuran di bawah harga tersebut maka periksa kabel antara terminal
bateraidan terminal 30 jika kabel dalam kondisi rusak maka ganti kabel baterai.
4. Motor Starter
Ketiga pemeriksaan diatas telah dilakukan dan belum tercapai hasil yang
diinginkan, periksa keadaan motor starter sebelum dilakukan pembongkaran
lakukan pengecekan terhadap magnetic switch mungkin keadaanya kurang
baik, tahanan listrik antara comutator dan brush terlalu tinggi, kabel-kabel field
coil dan lain-lain.

 Pinion gear bergerak bolak-balik


Bergeraknya pinion gear bergantung pada kerja magnetic switch, sedangkan
magnetic switch (selenoid) sangat tergantung pada tegangan baterai. Komponen
komponen yang dapat menyebabkan pinion bergerak bolak-balik adalah:
1. Baterai
Tegangan baterai sangat mendukung berhasilnya atau tidaknya kerja selenoid.
Apabila tegangan baterai dibawah 5,5 volt maka tegangan tersebut tidak
mampu membangkitkan kemagnetan pada pull in coil dan hold in coil secara
sempurna terlebih pada waktu menahan, sehingga contact plate tidak dapat
menghubungkan terminal 30 dan terminal C. Arus baterai tidak dapat mengalir
dan motor starter tidak dapat berputar, untuk membuktikan tegangan baterai
yang lemah, dapat dilakukan dengan melakukan start. Mengatasinya dengan
melakukan pengisian pada baterai.
2. Magnetic Switch
old in coil berfungsi sebagai penahan contact plate setelah pull in coil bekerja
pada saat kunci kontak start, sehingga contact plate menghubungkan arus yang
besar dari terminal 30 ke terminal C dan dilanjutkan ke field coil sehingga
motor starter menghasilkan putaran. Pull in coil dalam hal ini putus, contact
plate tidak tertahan walaupun pull in coil bekerja sehingga hanya dihasilkan
gerakan maju-mundur oleh pinion dan tidak menghasilkan putaran.

 Mesin Berputar Lambat


Contact switch, mesin berputar lambat atau tidak mampu mencapai kecepatan
putaran minimum yang dibutuhkan oleh mesin, maka dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya yaitu :
1. Baterai
Penyimpangan-penyimpangan yang disebabkan oleh baterai sehingga mesin
berputar lambat adalah tegangan baterai yang lemah, terminal baterai kotor atau
kurang kencang dan kabel starter rusak. Tegangan baterai yang masuk ke
terminal 30 pada saat start minimum 8 volt, apabila kurang dari batas minimum
tentu saja motor tidak dapat menghasilkan putaran atau mesin berputar lambat.
Periksa keadaan baterai yang meliputi kekencangan klem-klem terminal
baterai, kebersihan terminal baterai, kekencangan pengikat kabel masa, kabel
yang menghubungkan terminal 30 dengan baterai dan air didalam baterai.
Menanganinya dengan mengganti kabel yang rusak dengan yang baik.
2. Terminal 30 dan C terbakar atau kotor
Terminal 30 dan C terbakar atau kotor dapat mengakibatkan nilai tahanan
terminal tersebut bertambah besar dan mengurangi arus yang mengalir.
Semakin parah terbakarnya atau keausanya, semakin bertambah nilai
tahananya. Akibatakan mengurangi power input ke motor starter sehingga
tanaga gerak yang dihasilkan motor starter juga berkurang atau semakin
berputar lambat. Mengatasinya perbaiki atau ganti terminal.
 Motor starter berputar terus walaupun kunci kontak dikembalikan keposisi ON

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan motor starter berputar terus, adalah sebagai
berikut :

1. Ignition Switch
Motor starter berputar terus walaupun ignition switch sudah dikembalikan
keposisi ON dari ST dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya mekanisme
kunci kontak rusak, apabila kunci kontak diputar pada posisi ST ke ON.
Kemagnetan pada switch tarjadi melelui terminal 50, sehingga pull in dan hold
incoil menimbulkan kemagnetan yang akhirnya menghubungkan contact plate
dengan terminal 30 dan C. Motor starter akan tetap hidup dan memutar mesin
walaupun mesin sudah hidup. Kemungkinan motor starter hidup akan terus
terjadi karena arus yang megalir ke terminal ST atau ke magnetic switch tetap
ada, walaupun kunci kontak pada posisi ON. Mengatasinya dengan perbaiki
atau ganti kunci kontak.
2. Magnetic Switch
a. Gerak plunger macet, macetnya gerakan plunger dapat disebabkan oleh
lemahnya pegas pengembali. Waktu kunci kontak ke posisi ON, arus dari
baterai tidak mengalir ke hold in coil, akibatnya magnetic switch OFF dan
pegas pengembali akan mengembalikan plunger ke posisi semula. Pegas
yang lemah mengakibatkan kembalinya kurang sempurna, contact plate dan
pinion tetap menempel, arus yang besar tetap mengalir ke field coil dan
armature coil terus ke masa, sehingga motor starter tetap berputar.
Mengatasinya dengan periksa plunger dan ganti pegas pengembali.
b. Penyetelan stud end terlalu panjang, penyetelan stud end terlalu panjang,
akibatnya langkah pinion pada waktu berkaitan dengan ring gear terlalu
panjang, sehingga menimbulkan kesulitan pada waktu pelepasanya setelah
kunci kontak kembali dari ST ke ON. Plunger tidak kembali ke posisi
semula, sehingga terminal 30 tetap berhubungan dengan terminal C dan
arus yang besar tetap mengalir ke field coil, armature coil, kemudian ke
masa. Motor starter tetap berputar terus walaupun kunci kontak
dikembalikan ke posisi ON. Mengatasinya stel kembali stud end (plunger).
(Sumber : Analisa Kerusakan dan Perbaikan Motor Starter Pada Mesin
Toyota Hiace Diesel Tahun 1982, Rahmad Cahyono, 2017, hal 20 – 31)

Anda mungkin juga menyukai