Di Indonesia sendiri, jenis FF ini sangat banyak digunakan dan beredar di jalan-jalan. Karena
mesin berada langsung di atas pengarah (setir) maka setiap roda yang didorong berada di
jalur berbelok mobil akan mengalami kekurangan grip.
Pada traksi rendah seperti jalan bersalju, berlumpur, berkerikil atau aspal basah mobil FF
dinilai lebih unggul dibandingkan mobil FR.
Jenis FR ini sering dipilih untuk mendesain mobil yang sederhana serta memiliki tingkat
perawatan yang tidak sulit.
FR sendiri sangat cocok untuk kendaraan dengan kinerja yang tinggi terutama pada mesin
yang melebihi 200 tenaga kuda.
Hal tersebut dikarenakan tumpuan beban berada di belakang kendaraan sehingga beban
roda belakang juga mengalami peningkatan cengkeramannya.
Keuntungan lainnya, pola sistem penggerak FR ini relatif mudah diakses kompartemen
mesinnya, sehingga lebih mudah juga untuk dilakukan perbaikan atau modifikasi.
Mobil dengan sistem penggerak FR biasanya menjadi favorit para drifter karena mobil FR
akan lebih oversteer dibandingkan dengan FF yang cenderung understeer.
Soal keamanan berkendara, sistem MR yang menempatkan mesin di tengah bagian mobil
membuat ruang depan yang kosong dapat meredam benturan dari depan ketika terjadi
kecelakaan sebelum sampai ke pengemudi.
Akibat lain dari penempatan mesin adalah berat mobil jadi lebih merata, namun hal
tersebut membuat perawatan atau perbaikan mesin lebih rumit dilakukan karena sulitnya
menjangkau mesin yang berada di bagian tengah mobil.
Sistem all-wheel drive (AWD) secara otomatis metransfer daya dari penggerak ke as roda
dengan traksi yang lebih baik .Hal itu dirancang untuk digunakan pada kondisi jalan normal
bukan pada kondisi off-road
Sistem all-wheel drive (AWD) secara otomatis metransfer daya dari penggerak ke as roda
dengan traksi yang lebih baik .Hal itu dirancang untuk digunakan pada kondisi jalan normal
bukan pada kondisi off-road.
4WD/AWD adalah singkatan dari Four Wheel Drive/ All Wheel Drive. Sistem penggerak ini
memungkinkan keemat roda untuk menerima torsi dari mesin secara bersamaan.
Secara umum sistem penggerak 4WD/AWD ini lebih identik dengan mobil off-road. Dengan
empat roda yang bergerak dapat memberikan kontrol yang lebih baik di jalan normal dan
berbagai permukaan.
Setelah melihat penjelasan di atas sebelumnya tentu anggapan anda akan sistem penggerak
4WD dan AWD adalah sama. Sama namun tidak serupa, begitu mungkin lebih tepatnya.
Secara prinsip dasar, 4WD dan AWD merupakan sistem penggerak semua roda (4 ban).
Namun, 4WD adalah sistem penggerak yang dapat diatur roda bagian mana yang bergerak
apakah bagian belakang atau depan dengan menggunakan tongkat transfer case.
Dengan fitur ini, sistem penggerak 4WD biasa digunakan untuk mobil yang melintasi jalur off
road seperti jeep atau SUV (Sport Utility Vehicle). Lain lagi dengan AWD, sistem penggerak
ini merupakan sebuah inovasi di dalam dunia otomotif.
Cara kerja AWD sendiri sebetulnya lebih kompleks daripada sistem 4WD. Sistem AWD
biasanya terdapat pada supercar.
Perbedaannya sederhana saja, AWD akan menggerakan semua roda baik bagian depan
maupun belakang secara terus menerus tanpa harus dikendalikan manual seperti 4WD
dengan fitur tongkat transfer case-nya.
Sistem AWD saat ini telah dikombinasikan dengan teknologi komputer. Sensor pada setiap
roda akan terus memonitor traksi, akselerasi, dan beberapa data penting yang dibutuhkan
oleh pengemudi.