Anda di halaman 1dari 3

1.

FF(Front Engine Front Wheel Drive)


FF adalah singkatan dari Front Engine Front Wheel Drive. Sistem roda yang berputar sebagai
penggerak mobil tersebut adalah roda bagian depan. Mesin mobil FF biasanya bermesin
horizontal atau biasa disebut mesin miring.

Di Indonesia sendiri, jenis FF ini sangat banyak digunakan dan beredar di jalan-jalan. Karena
mesin berada langsung di atas pengarah (setir) maka setiap roda yang didorong berada di
jalur berbelok mobil akan mengalami kekurangan grip.

Pada traksi rendah seperti jalan bersalju, berlumpur, berkerikil atau aspal basah mobil FF
dinilai lebih unggul dibandingkan mobil FR.

2. FR(Front Engine Rear Wheel Drive)


FR adalah singkatan dari Front Engine Rear Wheel Drive. Mobil jenis ini menggunakan mesin
di depan yang kemudian mentransfer tenaga (power) ke roda bagian belakang.

Jenis FR ini sering dipilih untuk mendesain mobil yang sederhana serta memiliki tingkat
perawatan yang tidak sulit.

Dengan menempatkan drive roda di bagian belakang memungkinkan tersedianya ruang


untuk transmisi di tengah kendaraan dan menghindari kerumitan mekanisme daya ke roda
depan.

FR sendiri sangat cocok untuk kendaraan dengan kinerja yang tinggi terutama pada mesin
yang melebihi 200 tenaga kuda.

Hal tersebut dikarenakan tumpuan beban berada di belakang kendaraan sehingga beban
roda belakang juga mengalami peningkatan cengkeramannya.

Keuntungan lainnya, pola sistem penggerak FR ini relatif mudah diakses kompartemen
mesinnya, sehingga lebih mudah juga untuk dilakukan perbaikan atau modifikasi.

Mobil dengan sistem penggerak FR biasanya menjadi favorit para drifter karena mobil FR
akan lebih oversteer dibandingkan dengan FF yang cenderung understeer.

3. RR (Rear Engine Rear Wheel Drive)


RR adalah singkatan dari Rear Engine Rear Wheel Drive. Mobil dengan sistem penggerak ini
menempatkan mesin di belakang dan menggerakan roda bagian belakang juga.

4. MR(Mid Engine Rear Wheel Drive)


MR adalah singkatan dari Mid Engine Rear Wheel Drive. Sistem dan penempatan mesinnya
tidak berbeda jauh dengan sistem penggerak RR.
Mesin pada sistem penggerak MR ditempatkan di dekat roda belakang sehingga
memungkinkan bentuk fisik yang lebih kecil, ringan, drivetrain yang lebih efisien karena
tidak perlu driveshaft (poros penggerak), dan diferesial dapat diintegrasikan dengan
transmisi yang biasanya juga disebut transaxle.

Soal keamanan berkendara, sistem MR yang menempatkan mesin di tengah bagian mobil
membuat ruang depan yang kosong dapat meredam benturan dari depan ketika terjadi
kecelakaan sebelum sampai ke pengemudi.

Akibat lain dari penempatan mesin adalah berat mobil jadi lebih merata, namun hal
tersebut membuat perawatan atau perbaikan mesin lebih rumit dilakukan karena sulitnya
menjangkau mesin yang berada di bagian tengah mobil.

5. Four-wheel Drive (4WD) and All-Wheel Drive (AWD)


Sebuah kendaraan yang memberikan kekuatan untuk semua empat roda yang memiliki beberapa
keuntungan di medan yang licin atau kasar . Pertama dan terutama, empat-wheel drive (4WD)
memungkinkan kendaraan untuk bergerak dalam kondisi yang mengurangi traksi roda. Namun
penggerak ini adalah penggerak yang tidak bisa membuat kendaraan untuk berhenti lebih cepat.Ada
beberapa jenis kendaraan yang memberikan kekuatan kesemua roda :

All-Wheel Drive (AWD)

Sistem all-wheel drive (AWD) secara otomatis metransfer daya dari penggerak ke as roda
dengan traksi yang lebih baik .Hal itu dirancang untuk digunakan pada kondisi jalan normal
bukan pada kondisi off-road

Four-wheel Drive (4WD)

Untuk jenis four-wheel drive (4WD) dibagi menjadi 3 yaitu:


a. Full-Time Four-Wheel Drive (4WD)
b. Part-Time Four-wheel Drive (4WD
c. On-Demand Four-Wheel Drive (4WD

Sistem all-wheel drive (AWD) secara otomatis metransfer daya dari penggerak ke as roda
dengan traksi yang lebih baik .Hal itu dirancang untuk digunakan pada kondisi jalan normal
bukan pada kondisi off-road.

4WD/AWD adalah singkatan dari Four Wheel Drive/ All Wheel Drive. Sistem penggerak ini
memungkinkan keemat roda untuk menerima torsi dari mesin secara bersamaan.
Secara umum sistem penggerak 4WD/AWD ini lebih identik dengan mobil off-road. Dengan
empat roda yang bergerak dapat memberikan kontrol yang lebih baik di jalan normal dan
berbagai permukaan.

Perbedaan 4WD dan AWD

Setelah melihat penjelasan di atas sebelumnya tentu anggapan anda akan sistem penggerak
4WD dan AWD adalah sama. Sama namun tidak serupa, begitu mungkin lebih tepatnya.

Secara prinsip dasar, 4WD dan AWD merupakan sistem penggerak semua roda (4 ban).
Namun, 4WD adalah sistem penggerak yang dapat diatur roda bagian mana yang bergerak
apakah bagian belakang atau depan dengan menggunakan tongkat transfer case.

Dengan fitur ini, sistem penggerak 4WD biasa digunakan untuk mobil yang melintasi jalur off
road seperti jeep atau SUV (Sport Utility Vehicle). Lain lagi dengan AWD, sistem penggerak
ini merupakan sebuah inovasi di dalam dunia otomotif.

Cara kerja AWD sendiri sebetulnya lebih kompleks daripada sistem 4WD. Sistem AWD
biasanya terdapat pada supercar.

Perbedaannya sederhana saja, AWD akan menggerakan semua roda baik bagian depan
maupun belakang secara terus menerus tanpa harus dikendalikan manual seperti 4WD
dengan fitur tongkat transfer case-nya.

Sistem AWD saat ini telah dikombinasikan dengan teknologi komputer. Sensor pada setiap
roda akan terus memonitor traksi, akselerasi, dan beberapa data penting yang dibutuhkan
oleh pengemudi.

Anda mungkin juga menyukai