Anda di halaman 1dari 19

PROTOTYPE AUTOMATIC WATER GUTTER (TALANG

AIR OTOMATIS) PADA ATAP KENDARAAN UNTUK

MENINGKATKAN KENYAMANAN

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

Oleh

Abi Setiawan

NIM.5202416008

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………................

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………....


1.2 Idetifikasi Masalah………………………..……………………………….........
1.3 Pembatasan Masalah………………………………………………………........
1.4 Perumusan Masalah…………………………………………………….…........
1.5 Tujuan Penelitian……………………………………………………..........
1.6 Manfaat Penelitian……………………………………………………........
1.6.1 Manfaat bagi peneliti……………………………………………….........
1.6.2 Manfaat bagi perkembangan IPTEK……………………………….........
1.6.3 Manfaat bagi lembaga……………………………………….……..........
1.6.4 Manfaat bagi dunia industri………………………………….……..........

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI……………………......

2.1 Kajian Pustaka................................................................................................

2.2 Landasan Teori...............................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...................................................................

3.2 Desain Penelitian..........................................................................................

3.3 Alat dan Bahan Penelitian...........................................................................

3.4 Parameter Penelitian...................................................................................

3.5 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................

3.6 Kalibrasi Instrumen....................................................................................


3.7 Teknik Analisis Data..................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Kebutuhan sarana transportasi semakin meningkat seiring dengan

kemajuan jaman.Sarana transportasi khususnya kendaraan beroda empat sudah


merupakan kebutuhan vital bagi setiap kehidupan manusia. Karena sarana ini

banyak membantu meringankan pekerjaan manusia. Sehingga sarana

transportasi dapat mempengaruhi penyelesaian suatu pekerjaan baik kualitas,

kuantitas dan kenyamanan (Aria, 2014: 1)


Kendaraan roda empat jenis niaga (van) adalah salah satu jenis kendaraan

yang banyak dijumpai di Indonesia. Karena jenis ini sangat fleksibel

penggunaannya ,bisa untuk mengangkut penumpang dan atau barang. Tetapi

jenis ini memiliki tingkat performansi yang tidak begitu tinggi dibandingkan

dengan jenis sedan. Akibatnya pemakaian bahan bakar lebih boros, laju

kendaraan terbatas serta kestabilan kendaraan tidak begitu baik (Aria, 2014:

1).
Masalah lain yang terjadi pada kendaraan roda empat adalah kenyamanan

dari pengendara dan penumpang.Kenyamanan sangat erat kaitannya dengan

keergonomisan kendaraan. Menurut International Ergonomics Association

(IEA), Ergonomi (atau human factor) adalah disiplin ilmu yang mempelajari

interaksi manusia dengan elemen lainnya di dalam sebuah sistem, dan profesi

yang mengaplikasikan prinsip-prinsip teori, data dan metode untuk mendesain

kerja yang mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan kinerja sistem secara

keseluruhan.Jadi dalam bidang ini ergonomi adalah disiplin ilmu yang

mempelajari interaksi manusia dengan elemen-elemen dalam kendaraan.


Salah satu poin keergonomisan kendaraan adalah kemudahan keluar

masuk kendaraan . Ingress/egress merupakan pergerakan keluar dan masuk

pada sebuah kendaraan.Orang menggunakan berbagai strategi ingress ,seperti

kepala pertama,kaki pertama atau buttockfirst. Strategi ingress seseorang


berkorelasi dengan geometri pintu yang ada,atau dimensi tubuh,serta

kursi,usia dan kebiasaan (Peter van der Meulen and Andreas Seidl,2007).
Kenyamanan Ingress/egress juga dipengaruhi faktor eksternal atau bukan

dari kendaraan seperti pada area sekitar dan juga cuaca yang sedang

terjadi.Pada saat hujan biasanya kita akan kesulitan untuk memasuki mobil

meskipun dengan payung dan akan membuat kita basah atau komponen pada

kendaraan basah seperti pada door trim yang dapat membuat komponen

elektrik tersebut akan konslet , selain itu ketika kita ingin membongkar muat

barang maka barang kita akan terkena hujan sehingga basah khususnya barang

dalam bentuk dus atau karton (Yusuf & Dewata,2017: 19).


Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang masih tidak dibekali

oleh pelindung pada akses bongkar muat sehingga banyak kesulitan ketika

melakukan bongkar muat jika dalam kondisi hujan, yang akhirnya proses

bongkar muat akan tertunda dan memakan waktu yang lama. Kendaraan

dengan pintu geser harus membuka penuh agar akses keluar masuk kendaraan

dapat berjalan dengan lancar, sehingga ketika hujan kendaraan yang memiliki

pintu geser akan lebih kesulitan untuk keluar atau masuk dalam kondisi kering

atau tidak terkena air hujan.Dengan alasan tersebut kami ingin mendesain

talang air otomatis. Adanya talang ini maka diharapkan proses bongkar muat

barang tidak akan terganggu walaupun dalam kondisi hujan sekalipun. Resiko

yang dapat dihindari dari penggunaan alat ini yaitu mempermudah orang

untuk masuk kedalam mobil ketika kondisi hujan dan tidak membasahi panel

pintu mobil, sehingga dapat menggurangi resiko konslet pada sistemelektrik

pada kendaraan..
1.2 Identifikasi Masalah
1.2.1 Air masuk dalam kabin saat terjadi hujan saat pintu terbuka .
1.2.2 Terhambatnya pengemudi atau penumpang saat keluar masuk kendaraan

ketika hujan.
1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah penelitian ini dimaksud untuk mempersempit ruang lingkup

permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut. Batasan masalah tersebut antara lain:

1.3.1 Talang air otomatis hanya untuk kendaraan jenis MPV (Multi Purpose

Vehicle) Daihatsu Luxio.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, rumusan

masalah utama yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah:

1.4.1 Bagaimana cara mendesain talang air otomatis yang dapat meningkatkan

kenyamanan saat hujan?


1.4.2 Bagaimana cara mendesain talang air otomatis yang tepat untuk kendaraan

Daihatsu Luxio.
1.5 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1.5.1 Untuk mengetahui cara mendesain talang air otomatis yang dapat

meningkatkan kenyamanan saat hujan.


1.5.2 Untuk mengetahui desain talang air otomatis yang tepat untuk kendaraan

Daihatsu Luxio.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat yaitu:
1.6.1 Manfaat bagi peneliti
1.6.1.1 Peneliti dapat meningkatkan pengetahuan tentang peningkatan

kenyamanan kendaraan.
1.6.1.2 Peneliti dapat meningkatkan kemampuan mendesain suatu produk.
1.6.1.3 Peneliti dapat meningkatkan kemampuan penggunaan software desain.

1.6.2 Manfaat bagi perkembangan ilmu dan teknologi


1.6.2.1 Dapatmengembangkanotomatisasipadamobilgunakemajuan IPTEK.
1.6.2.2 Dapatmengembangkandesain yang lebihnyaman pada mobilgunakemajuan

IPTEK.
1.6.3 Manfaat bagi lembaga
1.6.3.1 Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga

pendidikan yang ada di dalamnya.


1.6.3.2 Dapat menjadi penentu pertimbangan untuk diterapkan di produk mobil

lembaga (UNNES) untuk dijadikan masukan guna meningkat kan produk

mobil,
1.6.4 Manfaat bagi dunia industri
1.6.4.1 Memberikan informasi kepada industry tentang peningkatan kenyamanan

kendaraan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka


Yusuf & Dewata, (2017) melakukan penelitian tentang perancangan

pemasangan tenda elektrik pada mobil daihatsu granmax ,terdapat 2 desain


alternatif yaitu tenda jenis gulung dan tenda jenis geser.Pada penelitian

tersebut menggunakan desain tenda jenis geser dengan alasan tempat

pemasangan tenda terbatas.Desain tenda geser menggunakan rel penopang

yang dapat bergeser 600 mm. Rel yang dipakai yaitu rel laci full extension

with ball bearing, rel ini memiliki kelebihan kuat, ringan ketika

dioperasikan, serta mudah ditemui dipasaran sehingga dapat

mempermudah proses maintenance atau terjadi kerusakan dapat dengan

mudah diganti dengan cepat. Bahan rangka yaitu menggunakan besi

hollow ukuran 20x40x1 mm dengan bahan St 34. Bahan ini dipilih karena

memiliki kekuatan sebesar UTS 330[3] yang berarti cukup kuat. Hasil uji

fungsi pada tenda elektrik ini merupakan hasil dari pengukuran dengan

waktu. Operasi tenda elektrik ini diharapkan pada kisaran waktu 5 sampai

6 detik sampai tenda elektrik keluar maksimal yaitu 600 mm.

Risano A.Y.E dan Su’udi A. (2017) melakukan penelitian tentang

pengaruh pemasangan Secondary Cabin Roof (SCR) terhadap temperatur

kabin mobil.Penelitian dilakukan dengan memberikan margin atau jarak

pemasangan sebesar 2 cm, 5 cm dan 7 cm. Proses pengujian dilakukan

dengan menjemur mobil di terik matahari selama 1 jam, kemudian mulai

diukur temperatur di dalam kabin mobil setiap selang waktu 2 menit untuk

setiap variasi margin pemasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

jarak pemasangan terbaik ditinjau dari sisi besarnya penurunan temperatur

kabin adalah dengan jarak pemasangan 7 cm, yaitu sekitar 6 0C tanpa ac

mobil dihidupkan.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Ergonomi
Ergonomi adalah suatu aturan atau norma dalam sistem

kerja. Kata “ergonomi” berasal dari kata Yunani yaitu “ergon” berarti

kerja dan “nomos” berarti hukum alam, dapat didefinisikan sebagai

studi tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau

secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan

perancangan dan desain (Nurmianto, 1996). Ergonomi adalah ilmu,

seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam

beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan

manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara

keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka, dkk, 2014).


Menurut International Ergonomics Association (IEA),

Ergonomi (atau human factor) adalah disiplin ilmu yang mempelajari

interaksi manusia dengan elemen lainnya di dalam sebuah sistem, dan

profesi yang mengaplikasikan prinsip-prinsip teori, data dan metode

untuk mendesain kerja yang mengoptimalkan kesejahteraan manusia

dan kinerja sistem secara keseluruhan. Ergonomi adalah disiplin yang

berorientasi sistem, yang sekarang berlaku untuk semua aspek

kegiatan manusia. Fokus ergonomi melibatkan tiga komponen utama

yaitu manusia, mesin dan lingkungan yang saling berinteraksi satu

dengan yang lainnya. Interaksi tersebut menghasilkan suatu sistem


kerja yang tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya

yang dikenal dengan istilah worksystem (Bridger, 2003).

2.2.1.1 Manfaat Ergonomi


Menurut Pheasant (2003) ada beberapa manfaat ergonomi, yaitu :
1) Peningkatan hasil produksi, yang berarti menguntungkan

secara ekonomi. Hal ini antara lain disebabkan oleh:


a. Efisiensi waktu kerja yang meningkat.
b. Meningkatnya kualitas kerja.
c. Kecepatan pergantian pegawai (labour turn over) yang

relatif rendah.
2) Menurunnya probabilitas terjadinya kecelakaan, yang berarti:
a. Dapat mengurangi biaya pengobatan yang tinggi. Hal

ini cukup berarti karena biaya untuk pengobatan lebih

besar daripada biaya untuk pencegahan.


b. Dapat mengurangi penyediaan kapasitas untuk keadaan

gawat darurat .
3) Dengan menggunakan antropometri dapat direncanakan atau

didesain:
a. Pakaian kerja
b. Workspace
c. Lingkungan kerja
d. d.Peralatan/ mesin
e. Consumer product
2.2.1.2 Prinsip Ergonomi
Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari keserasian kerja

dalam suatu sistem (worksystem). Sistem ini terdiri dari manusia, mesin

dan lingkungan kerja (Bridger, 2003). Pada penerapannya jika

pekerjaan menjadi aman bagi pekerja/manusia dan efisiensi kerja

meningkat maka tercapai kesejahteraan manusia. Keberhasilan aplikasi

ilmu ergonomi dilihat dari adanya perbaikan produktivitas, efisiensi,


keselamatan dan diterimanya sistem desain yang dihasilkan (mudah,

nyaman dan sebagainya) (Pheasant, 1999)


Ergonomi dapat digunakan dalam menelaah sistem manusia dan

produksi yang kompleks. Hal ini berlaku dalam industri sektor

informal. Dengan mengetahui prinsip ergonomi tersebut dapat

ditentukan pekerjaan apa yang layak digunakan agar mengurangi

kemungkinan keluhan dan menunjang produktivitas. Penerapan

ergonomi dapat dilakukan melalui dua pendekatan (Anies, 2005), yaitu:


1) Pendekatan Kuratif
Pendekatan ini dilakukan pada suatu proses yang sudah

atau sedang berlangsung. Kegiatannya berupa intervensi,

modifikasi atau perbaikan dari proses yang telah berjalan.

Sasaran dari kegiatan ini adalah kondisi kerja dan lingkungan

kerja. Dalam pelaksanaannya terkait dengan tenaga kerja dan

proses kerja yang sedang berlangsung.


2) Pendekatan konseptual
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan sistem dan akan

sangat efektif dan efisien jika dilakukan pada saat

perencanaan. Jika terkait dengan teknologi, sejak proses

pemilihan dan alih teknologi, prinsip-prinsip ergonomi telah

diterapkan. Penerapannya bersama-sama dengan kajian lain,

misalnya kajian teknis, ekonomi, sosial budaya dan

lingkungan. Pendekatan holistik ini dikenal dengan pendekatan

teknologi tepat guna.

2.2.2 Prototype Water Gutter (Talang Air)


Prototype merupakan bentuk atau desain awal yang digunakan

sebagai standar atau parameter yang nantinya akan dikembangkan

lebih lanjut ke bentuk yang lebih sempurna. ( David B. Sandalow,

2009).
Talang air adalah suatu konstruksi yang mempllnyai fungsi sebagai

penghantar air atau mengalirkan air yang tempatnya di bagian atas

suatu bangunan atau tempat. Adapun talang air mempunyai

bermacam-macam bentuk dan bahan yang berbeda, pemakaiannya

tergantung dari pada owner dan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Macam talang air berdasarkan bentuk antara lain adalah :

1) Persegi panjang

2) Trapesium

3) Setenggah lingkaran

Berdasarkan bahan yang dipakai antara lain adalah :


1) Seng.
Seng merupakan bahan yang paling banyak digunakan

untuk pembuatan talang air. Selain mudah untuk dibuat juga

mempunyai sifat keawetan yang baik dan bahannya mudah

didapat serta harganya relatifterjangkau


2) Beton
Beton merupakan konstruksi yang kedap air serta

mempunyai sifat yang kokoh, oleh karena itu beton sering

dipakai untuk pembuatan talang air. Namun dalam

pembuatannya perlu mendapatkan pengawasan serta ketelitian

agar tidak . terjadi keboeoran setelah beton mengering dan


nantinya akan dialiri oleh aIr, biasanya untuk bahan dari beton

disertai dengan besi tulangan.


3) Plastik
Apabila akan menggunakan plastik maka diperlukan

penyangga di bawahnya, plastik merupakan bahan pembuat

talang air yang ringan dan anti boeor, agar air yang mengalir

dapat ditahan oleh penyangga-penyangga tersebut. plastik akan

menyesuaikan bentuknya menurut bentuk penyangga yang

digunakan.
2.2.3 Otomasi
Otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi

dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik atau

elektronika yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan

mengambil keputusan. Ide dasar otomasi ini yaitu penggunaan elektrik

atau mekanik untuk menjalankan mesin atau alat tertentu disertai otak

yang mengendalikan mesin atau alat tersebut sehingga produktifitas

meningkat dan biaya produksi menurun. Secara umum sistem otomasi

dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berkaitan dengan

aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (PLC

atau mikrokontroler) yang semuanya bergabung menjadi satu utuk

memberikan fungsi terhadap manipulator mekanik sehingga akan

memiliki fungsi tertentu.(Andiyanto,2012 4 :1)


Otomasi memiliki tujuan memberikan kemudahan, meningkatkan

efektifitas kerja sistem dan meningkatkan jaminan keselamatan

kepada para operator. Cara kerja pada sistem pengendalian otomatis

sama dengan kerja sistem pengendalian manual. Sistem yang


dirancang melakukan empat fungsi pengendalian yaitu mengatur,

membandingkan, menghitung dan mengkoreksi. Perbedaan yang ada

yaitu pada pengoperasian sistem, dimana sistem pengendalian

otomatis tidak lagi dikerjakan oleh operator, tetapi sepenuhnya

dikerjakan oleh sebuah controller yang merupakan bagian dari DCS

(Distributed Control System).

2.2.3.1 Sistem Kontrol


Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem

otomasi. Apabila suatu sistem otomasi dikatakan layaknya semua

organ tubuh manusia seutuhnya maka sistem kontrol merupakan

bagian otak/pikiran, yang mengatur dari keseluruhan gerak tubuh.

Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer, rangkaian elektronik

sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja penggunaan rangkaian

elektronik, peralatan mekanik mulai ditinggalkan dan lebih

mengedepankan sistem kontrol dengan penggunaan komputer dan

sejenisnya (PLC, mikrokontroler) (Fathu, dkk. 2015)

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 sampai September 2019

di bengkel, Laboratorium Pengelasan dan Kerja Bangku Kimia Universitas

Negeri Semarang ,Sekaran,Kecamatan Gunungpati ,Semarang,Jawa Tengah.


3.2 Desain Penelitian
Penelitian eksperimen diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatif

yang paling penuh,artinya memenuhi semua persyaratan untukmenguji


hubungan sebab akibat. Sugiyono (2012:107) metode penelitian ekperimen

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental tipe time series yaitu

dengan melakukan pengujian beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang

valid.
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Hasil pretest yang baik adalah O1=O2=O3=O4 dan hasil perlakuan yang baik

adalah O5=O6=O7=O8. Besarnya pengaruh perlakuan adalah =

(O5+O6+O7+O8) – (O1+O2+O3+O4).

3.3 Alat dan Bahan Penelitian


Alat dan bahan yang digunakan antara lain:
a. Stainless steel
b. Motor Listrik
c. Plastik dan Nilon
d. Gergaji besi
e. Kabel
f. Sliding
g. Saklar
3.4 Parameter Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan 1 parameter penelitian. Parameter

dalam penelitian ini adalah cara kerja talang mengalirkan air hujan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik

pengumpulan data observasi .Observasi adalah suatu cara pengumpulan data

dengan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap

obyek yang akan diteliti yaitu peneliti melakukan pengamatan terhadap cara

kerja talang air otomatis.

Percobaan Waktu Operasi (detik)


Kanan Kiri

Rata-rata

3.6 Kalibrasi Instrumen


Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa alat ukur

waktu (stopwatch) digital yang digunakan untuk mengukur lamanya

pembukaan talang air otomatis.Kalibrasi bertujuan untuk menentukan

kebenaran konvensional nilai penunjukan pada suatu alat ukur yang

dibandingkan dengan alat standar yang tertelusur ke standar Nasional maupun

Internasional.
Prosedur kalibrasi stopwatch yaitu dengan menekan tombol kalibrasi/reset

maka angka memperlihatkan ke angka nol. Stopwatch digital memiliki

tingkat ketelitian yang lebih sejak perakitan komponen-komponen dalam

stopwatch yaitu sebesar 0,01 sekon.


3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis

data deskriptif.Adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan

atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.Termasuk dalam statistik

deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel,grafik,diagram

lingkaran,pictogram,perhitungan tendensi sentral. (Sugiono: 2009;29).


Setelah dilakukan pengumpulan data maka selanjutnya data akan di

tampilkan dalam bentuk tabel yang berisi perhitungan tendensi sentral berupa

rata-rata dari data yang didapatkan.


.

DAFTAR PUSTAKA

Anies.2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: Alexmedia Komputindo.

Bridger, R.S. 2003. Introduction to Ergonomics. London : Taylor & Francis.

Yusuf Y.P dan Dewanto J. 2017. Perancangan Pemasangan Tenda Elektrik Pada

Mobil Daihatsu Granmax .PetraPublication . http://publication. Petra .ac.id

/index.php/teknik-mesin /article/ download /6927/6282


David B. Sandalow. 2014. Plug-in Electric Vehicle: What Role for Washington?

(edisi ke-1 st.). (ed). http://www.brookings.edu/book/plug-in-electric-

vehicles/.Diakses pada 24 Mei 2018

Fathu Faishol, Riza, dkk. 2015. Perancangan Sistem Pengendali Suhu Dan

Memonitoring Kelembaban Berbasis Atmega8535 Pada Plant Inkubator.

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2015

International Ergonomics Association (IEA). 2019. Definition and Domains of

Ergonomics. https://www.iea.cc/whats/ .28 Mei 2019 (20:24)

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya:

Guna Widya.

Peter van der Meulen and Andreas Seidl.2007.Ramsis-The Leading Cad Tool for

Ergonomic Analysis Of Vehicles,Human Solutions GmbH

Europaallee,1067657.Kaiserslautern.Germany

Pheasant, Stephen. 2003. Bodyspace: Antropometry, Ergonomics and the Design

of Work2ndEdition. USA: Taylor & Francis.


Risano A.Y.E dan Su’udi A. 2016. Pengaruh Jarak Pemasangan Secondary Cabin

Roof (SCR) Terhadap Temperatur Kabin Mobil.Jurnal Mechanical 3(1) : 51-

60

Septriady, D.A. 2015 . Analisis Desain Ergonomi Pintu Masuk Kendaraan Tempur

Lapis Baja Armoured Personnel Carrier (APC) Dalam Virtual

Enviroment.Skripsi.Program Studi Teknik Industri.Depok

Tarwaka, Sholichul, Lilik Sudiajeng, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta : UNIBA PRESS.

Anda mungkin juga menyukai