Anda di halaman 1dari 11

64

Muhamad Imanuddin
221252004

BAB 5
ETIKA DI PENELITIAN TEKNIK

Umumnya etik (etika) merajuk ke satu set dari aturan aturan


(seperangkat aturan yang membentuk perilaku yang dapat dan tidak
dapat diterima), yang membadaknya (membedakannya)adalah
prilaku yang diterima dan tidak diterima, membedakan bensar
(benar)dari yang salah atau ucapan ucapan kata mutiara dari
chankaya. Banyak orang belajar seperti norma di umur formativ
merekam, (Banyak orang mempelajari norma-norma seperti itu pada
usia formatif mereka), tapi perkembangan moral berlanjut melalui
tahapan yang berbeda dari pertumbuhan, meskipun semua orang
umunya (umumnya) mengenal norma etik (etika), tapi ada yang
berbeda dipenafsiran dan pengaplikasiannya, prinsif bisa di gunakan
untuk evalusai (evaluasi), dalil atau penafsiran dari hukum. Meskipun
etika bukan hukum, tapi hukum sering mengikuti etika karena etika
adalah nilai nilai kita bersama.
Norma internasional untuk kode etik riset yang telah ada
sejak iadaptasi (diadaptasi) dari number (nomor) kode di 1947.
Menurut mundur*4+ isu terkait penelitian kredit berdiri dari
masyarakat inggris (BRS) di abad 17 untuk menyaring metode dan
praktik dari sejak modern. Peristiwa ini diubah waktu dan kredit isu di
rilis dari hasil penelitian sejak BRS memberi proritas untuk siapapun
yang pertama temuan yang diajukan untuk diterbikan daripada
mencoba untuk siapa yang menemukan pertama.
65

Withbeck mengangkat dua sederhana tapi pertanyaan


signifikan untuk mengatasi masalah sulit dari kepengarangan
dipenelitian (1) siapa yang seharusnya termasuk sebagai penulis dan
(2) sesuai pesan dari daftar dari penulis. Didalam dunia semakin
saling berhubungan, masalah dari co pengarang sangan sesuai untuk
semua penelitian. Ada masalah/isu disekitar individu yang mungkin
sangat terlibat selama melakukan pekerjaan penelitian, tapi mungkin
menyumbang di pase penulisan tambahnya universitas tertentu
sekarang mengambil pembatasan cokepengarangan untuk mencegah
malpraktek yang akan dijelaskan nanti di capter (tetapi dapat
berkontribusi dalam tahap penulisan menambahkan universitas
tertentu sekarang mengambil batasan penulisan bersama untuk
mencegah malpraktik yang akan dijelaskan nanti di bab-bab).
Badan pemerintahan dan universitas di seluruh dunia
mengadopsi yakni kode dari etika penelitian. Etika penelitian dan
perilaku tercela dari penelitian sering secara keliru digunakan secara
bergantian. Etika penelitian memeriksa kira kira aplikasi dari outcome
penelitan, yang perilaku tercela dari penawaran penelitan dengan
cara pekerjaan yang dilakukan. Di capter ini mari kita lihat di spesifik
yang diajukan oleh aplikasi dari etika di penelitian engineering.

5.1 Etika di praktik penelitan engineering


Perkembangan teknologi semua rata rata dari etika kekhawatiran
seperti isu privasi dan data yang sesuai untuk sistem pengawasan,
dan jadi penelitan engineering perlu untuk etika memtuskan dam
jawaban untuk dampak buruk dari penelitian (Perkembangan
teknologi rata-rata menghilangkan masalah etika seperti masalah
privasi dan kesesuaian data untuk sistem pengawasan, sehingga
penelitian teknik diperlukan untuk keputusan etis dan jawaban atas
efek buruk penelitian) mereka sebagai hasil. Alasan itu urusan etika di
data yang digunakan di penelitan engineering biasanya karen ada
66

impek pada manusia. Peraktik peraktik tertentu mungkin dapat


diterima untuk orang orang tertentu di situasi tertrntu dan alasan
untuk tidak dapat diterima mungkin benar benar valid, kami memiliki
akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke data hari ini, dan
belum terjadi sebelumnya opini untuk analisi dari data data itu dan
konsukuensi di penelitian engineering terkait data tersebut. Adakan
yang berpikir itu mungkin untuk mengerjakan dengan data ini, itu kita
memutuskan apa oke untuk mengerjakan dan apa tidak.
Penelitian engineering tidak bekerja dalam isolasi untuk
perkembangan teknologi berlangsung. Penelitan membuat beberapa
pilihan urusan itu dari sebuah prespektif etika dan pengaruh dari
epek teknologi dibeberapa cara yang berbeda
(i) Dengan mengatur secara etis persaran ketat di sangat awal
peneliti engineering akhirnya bisa pengaruh epek dari
perkembangan teknologi
(ii) Pengaruh mungkin juga diterapkann oleh peneliti melalui
disain (sebuah proses itu menerjemahkan yang dibutuhkan
di dalam sebuah buleprint untuk memenuhi pesaratan itu).
Selama proses disain, keputusan untuk dibuat tentang
proritas dipentingnya dari persyaratan membuat aspek
etika di dalam pertimbangan
(iii) Ketiga peneliti engineering harus memilih antara perbedaan
alternatif penuh serupa fungsi Hasil penelitian sering tidak
disengaja dan tidak diinginkan efek samping. Itu adalah
sebuah etika penting tanggung jawab dari peneliti untuk
memastikan itu bahaya/resiko dengan teknologi itu mereka
berkembang, di minimalkan dan alternatif lebih aman
mekasin yang dipertimbangkan. Jika mungkin disain
seharusnya dibuat dengan aman sehingga itu mereka
menghindari bahaya, atau datang denga faktor aman , dan
banyak independen pengaman, atau jika mungkin sebuah
67

mekanis pengawas untuk mengambil kontrol jika proses


pertama gagal

5.2 tipe dari kesalahan penelitian


Penelitian engineering seharusnya diadakan memperbaiki
state-of-the-art dari teknologi. Integritas Penelitian meliputi
berurusan dengan adil dengan yang lainya, jujur tentang metode dab
hasil (Penelitian mencakup masalah secara adil dengan orang lain,
jujur tentang metode dan hasil), mereplikasi hasil mungkin
dimanapun begitu pula menghindari kesalahan, melindungi
kesejahteraan dari subjek penelitian, memastikan laboratorium
aman, dan jadi maju, di untukan mecegah kesalahan, rekan perivew
seharusnya mengambil tempat setalah penelitian keluar di
publikasikan
Disana mungkin berbeda tipe dari kesalahan penelitian
sabagai menggambarkan di artikel penelitian, dan yang bisa diringkas
sebagai berikut:
(i) pembuatan (penciptaan data palsu) pembuatan adalah
tindakan menyulap data atau eksperimen dengan sebuah
kepercataan dari pengetahuan tentang apa itu kesimpulan
dari analisis atau yang akan menjadi percobaan, tapi tidak
bisa menunggu untuk hasilnya mungkin karena tekanan
timeline dari pengawasan atau pelangganyam
(ii) pemalsuan (perubahan tidak panatas dari data): pemalsuan
adalah kekeliruan atau salah tapsir, atau perubahan palsu
dari data atau penelitian bahkan jika sebagainya, untuk
mendukung sebuah hipotesa yang diinginkan bahkan ketika
data yang sebenarnya diterima darieksperimen menyarankan
sebaliknya.
Pemalsuan pembuatan dari data dan hasil, menghambat
riset engineering menyebabkan salah data empiris untuk
68

menyaring didalam literatur, merusak kepercayaan dari


individu yang terlibat, dikenakan tambahan biaya,
mengahalangi kemajuan penelitian, dan menyebabkan aktual
dan menghindari tertundanya kemajuan teknis. Penuesatan
data bisa juga muncul karena miskin disain dari percoabaa
atau salah paraktik pengukuran

Pembuatan dan pemalsuan dari isi data diterbitkan bisa


menyakiti peneliti yang jujur hasil karya mereka karena
Gambaran aapa mereka bisa dikeluarkan mungkin
menjatuhkan dari dari peneliti engineering sebagai objek
pencari kebenaran sering terancam apa yang sudah
diterbitkan oleh melalui kesalahan sampai
kesalahan didirikan kemudian ditarik kembali
penemuan dari terkait data penipuan, kesalahan bisa
digagalkan oleh peneliti dengan selalu
mencoba untuk memperbanyak hasil secara mandiri
kapanpun mereka tertari untuk melakukan lebih lanjut
bekerja di sebuah materi penerbitan yang mana mungkin
menjadi bagian dari survey literatur mereka

(iii) plagiarisme (mengambil pekerjaan orang lain tanpa atribut)


plagiarisme mengambil tempat ketika seseorang
menggunakan atau menggunakan kembali pekerjaan (beserta
porsi) dari yang lain (teks, data, meja, gambar, ilustrasi atau
konsep) seolah olah miliknya tanpa explisit pengakuan, kata
dalam kata mengcopy atau menggunakan ulang seolah karya
yang diterbitkan sendiri di sebut sebagai self-plagiarisme dan
juga sebuah praktik yang tidak dapat diteeima didalam
litelatur ilmiah. meningkatkan kemapuan dari konten
sainestifik di internet terlihat seperti mendorong plagiarisme
69

didalam kasus tertentu, tapi juga memungkinkan


mendekteksi dari praktik seperti melalui atumoatis software
package

Bagaimana pengawas, periewers atau editor waspada untuk


plagiarism?
(i) penulis asli jadi tahu dan menginformasi perhatian setiap
orang
(ii) Kadang kadang seorang peninjau mencari tahu tentang itu
proses tinjauan
(iii) atau, pembaca yang menemukan artikel atau buku itu,
ketika mengerjakan penelitian
Meskipun ada beberapa alat gratis dan juga alat
berbayar itu tersedia yang bisa mendapatkan lisensi
kelembagaan dari, seseorang tidak bisa meyakinkan secara
identik plagiarisme tapi hanya bisa mendapatkan sebuah
nilai kesamaan yang sebuah metrik itu menyediakan sekor
dari jumlah dari kesamaan antara konten yang sudah
diterbitkan dan konten yang belum diterbitkan di bawah
pengawasan.
Bagaimanapun kesamaan skor yang rendah tidak
menjamin dokumen itu bebas plagiarisme , butuh mata
manusia untuk memastikan apakah konten telah di jiplak
atau tidak, itu penting untuk melihat skor individual dari
sumber aslinya, tidak hanya keseluruhan kesamaan index.
Pengaturan sebuah standar dari mksimum tang
dipeebolehkan index yang sama pengguna yang tidak
memadai dari alat itu, tambalan plagiarisme lebih sulit
untuk di evaluasi.
Ada cara-cara sederhana dan etis untuk
menghindari jumlah kemiripan yang tinggi pada
70

tentanguntuk diserahkan naskah. Terkadang, konten


tertentu yang dipublikasikan sangat cocok untuk makalah
penelitian seseorang, mungkin dalam membuat koneksi
atau memperkuat argumen disajikan. Materi yang
diterbitkan tersedia untuk tujuan menjadidigunakan secara
wajar. Seseorang tidak diharapkan untuk menghasilkan hasil
penelitian di udara tipis.
Namun, apa pun yang relevan dapat dilaporkan
dengan memparafrasekan sendiri kata-kata, yaitu, tanpa
salinan kata demi kata. Seseorang juga dapat meringkas
yang relevan konten dan tentu saja, ringkasan selalu akan
menggunakan kata-kata sendiri. Di semua kasus ini,
mengutip sumber aslinya adalah penting. Namun, hanya
karena seseorang telah mengutip sumber, itu tidak berarti
bahwa seseorang dapat menyalin kalimat (atau paragraf)
dari isi asli kata demi kata. Seorang peneliti harus berlatih
menulis sedemikian rupa sehingga pembaca dapat
mengenali perbedaan antara ide-ide tersebut atau hasil dari
penulis dan yang berasal dari sumber lain. Praktek seperti
itu memungkinkan seseorang untuk menilai apakah
seseorang menggunakan atau mengandalkan secara tidak
proporsional konten dari literatur yang ada.

(iv) Aspek lain dari Kesalahan Penelitian: Penyimpangan serius


dari perilaku yang diterima dapat ditafsirkan sebagai
kesalahan penelitian. Ketika ada kedua penipuan dan
kerusakan, penipuan dianggap telah terjadi. Cepat atau
lambat etis pelanggaran terungkap. Pengajuan artikel yang
sama secara bersamaan ke dua jurnal yang berbeda juga
melanggar kebijakan publikasi. Masalah lainnya adalah
ketika kesalahan yang ditemukan dalam artikel atau konten
yang dipublikasikan, umumnya tidak dilaporkan untuk akses
71

publik kecuali jika peneliti cukup terdorong untuk


mengembangkannya kesalahan itu dan memberikan versi
yang benar dari yang sama yang tidak selalu tujuan utama
peneliti.

5.3 Masalah Etis Terkait Kepengarangan


Kepengarangan akademik melibatkan mengkomunikasikan
karya ilmiah, menetapkan prioritas untuk penemuan mereka, dan
membangun reputasi rekan, dan dilengkapi dengan beban intrinsik
penerimaan tanggung jawab atas isi pekerjaan. Ini adalah dasar
utama evaluasi untuk pekerjaan, promosi, dan penghargaan lainnya.
Ada beberapa perilaku penelitian penting dan masalah terkait
etika yang terkait
untuk penulisan makalah penelitian seperti yang dijelaskan oleh
Newman dan Jones dan adalah diringkas dengan ini dalam konteks
penelitian rekayasa.
Sertifikat untuk kontribusi penelitian dikaitkan dengan tiga
cara utama dalam penelitian publikasi: berdasarkan kepenulisan (dari
publikasi yang dimaksud), kutipan (dari sebelumnya diterbitkan atau
dipresentasikan secara formal), dan melalui pengakuan tertulis (dari
beberapa masukan untuk penelitian ini). Kepengarangan menetapkan
akuntabilitas dan memberikan kredit jatuh tempo. Seseorang
diharapkan terdaftar sebagai penulis hanya jika dikaitkan sebagai
kontributor signifikan dalam desain penelitian, interpretasi data, atau
penulisan kertas.
Termasuk “tamu” atau “hadiah” (pengarang bersama yang
diberikan kepada seseorang dengan sedikit atau tidak ada kontribusi
untuk pekerjaan) penulis melemahkan kontribusi dari mereka yang
benar-benar melakukan pekerjaan, secara tidak tepat meningkatkan
kredensial dari penulis yang terdaftar, dan adalah etis bendera merah
menyoroti kesalahan penelitian. Terkadang, yang utama penulis
72

dengan ragu memberikan coauthorship pada fakultas junior atau


siswa untuk meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan
pekerjaan atau promosi, yang dapat disebut sebagai Peningkatan
Karir kepengarangan
Ada juga malpraktek coauthorship yang tidak
menguntungkan yang dapat digambarkan sebagai "Kepengarangan
pelestarian karir" di mana seorang kepala departemen, seorang
dekan, seorang rektor, atau administrator lain ditambahkan sebagai
Rekan Penulis karena pengaturan quid pro quo di mana penulis
utama mendapat manfaat dari "hubungan baik" dengan atasan dan
administrator mendapat manfaat dari kepengarangan tanpa
melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk itu
Terkadang, kontributor yang sebenarnya abstain dari daftar
penulis karena tidak diungkapkan konflik kepentingan dalam
organisasi *10+. Penulisan bersama semacam itu bisa menjadi
disebut sebagai ghost coauthorship. Pengungkapan penuh dari
semua yang terlibat dalam penelitian ini adalah penting agar evaluasi
dapat terjadi baik atas dasar temuan, maupun apakah ada pengaruh
dari konflik. Dalam jenis kepengarangan lain yang dipertanyakan,
beberapa peneliti mencantumkan satu sama lain sebagai rekan
penulis sebagai isyarat timbal balik tanpa nyata kolaborasi kecuali
sedikit membaca dan mengedit, tanpa benar-benar meninjau karya
usang.
Beberapa penulis, dalam mencoba untuk mendapatkan
satusatunya karya yang ditulis, meskipun mengandalkan signifikan
kontribusi untuk pekerjaan penelitian dari orang lain, mengakui
upaya itu hanya dengan pengakuan, sehingga salah mengartikan
kontribusi dari penulis yang terdaftar. Itu "penulis" yang tidak dikenal
sebagai akibatnya, tidak tersedia bagi pembaca untuk elaborasi.
Semua penulis yang terdaftar memiliki kewajiban penuh atas
semua isi artikel penelitian, dan tentu saja, mereka juga harus diberi
73

tahu tentang pengajuan jurnal oleh Penulis yang sesuai. Sangat


penting bahwa persetujuan mereka dicari sehubungan dengan
konten dan bahwa mereka setuju dengan pengajuan. Dalam kasus
pelanggaran seperti kepengarangan yang tidak tepat, sedangkan
pelakunya lebih mudah ditemukan, tingkat akuntabilitas yang tepat
dari rekan penulis tidak selalu jelas. Dapat mengkuantifikasi
kontribusi untuk mengenali dan memastikan derajatnya dengan
tepat akuntabilitas terkait masing-masing rekan penulis, menarik.
Pengajuan ganda adalah masalah etika penting yang terkait
dengan kepengarangan, yang melibatkan penyerahan makalah ke
dua forum secara bersamaan. Motivasinya adalah untuk
meningkatkan kemungkinan publikasi dan mungkin mengurangi
waktu publikasi. Terkenal jurnal ingin menerbitkan makalah asli, yaitu
makalah yang belum muncul di tempat lain, dan sangat tidak
menganjurkan penyerahan ganda.

Sumber Rujukan
1. Swazey, J. P., Louis, K. S., & Anderson, M. S. (1994) The
ethical training of graduate students requires serious and
continuing attention. Chronicle of Higher Education.
2. Swazey, J. P. (1993). Ethical problems in academic research.
American Scientist, 542–553.
3. Nuremberg Code. (1949). Trials of war criminals before the
Nuremberg Military Tribunals under Control Council Law
No. 10, (Vol. 2, pp. 181–182). Washington, DC: U.S.
Government Printing Office
4. Whitbeck, C. (1998). Ethics in engineering practice and
research. New York: Cambridge University Press.
5. Martyn, C. (2003). Fabrication, falsification and plagiarism.
QJM: An International Journal Of Medicine, 96(4), 243– 244.
74

6. Zietman, A. (2018). Falsification, fabrication, and plagiarism:


The unholy trinity of scientific writing.
7. Newman, A., & Jones, R. (2006). Authorship of research
papers: Ethical and professional issues for short-term
researchers. Journal of Medical Ethics, 32(7), 420–423.
8. Jackson, C. I., & Prados, J. W. (1983). Honor in science.
American Scientist, 71, 462–464.
9. Lock, S. (1995). Lessons from the Pearce affair: Handling
scientific fraud. British Medical Journals, 310(6994), 1547-
1548.
10. Jones, A. W. (1996). Some thoughts and reflections on
authorship. Alcohol and Alcoholism, 31(1), 11–15.
11. Altman, L., & Melcher, L. (1983). Fraud in science. British
Medical Journal (Clin Res Ed), 286(6383), 25

Anda mungkin juga menyukai