Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DI IMI KOMPUTER

Diajukan sebagai syarat kelulusan dan uji kompetensi

Disusun Oleh:

Nama : M Arif Nurrohkman


NIS : 022.110
Kelas : XI TKJ B
Program Keahlian : TKJ

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK AL-AMIRIYAH TEGAL

2023
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Tempat PRAKERIN:
IMI KOMPUTER
Jl Cut Nyak Dien, pangongan,kec. Dukuhturi,Tegal, Jawa Tengah

Pada Tanggal 19 Bulan Desember Tahun 2022

Mengetahui/Menegesahkan,

Kepala Pembimbing
Program Akuntansi

…………………………………… ……………………………………
NIP. ……………………………. NIP. ………………………………

Kepala
SMK AL-AMIRIYAH

……………………………………
NIP: ……………………………..

i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

Tempat PRAKERIN :
IMI KOMPUTER
Jl Cut Nyak Dien, pangongan,kec. Dukuhturi,Tegal, Jawa Tengah

Pada Tanggal 19. Bulan Desember Tahun 2022

Mengetahui/Menegesahkan,

Pimpinan/Direktur Pembimbing
IMI KOMPUTER

…………………………………… ……………………………………

ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Tempat PRAKERIN :
IMI KOMPUTER
Jl Cut Nyak Dien, pangongan,kec. Dukuhturi,Tegal, Jawa Tengah

Pada Tanggal 19. Bulan Desember Tahun 2022

Mengetahui/Menegesahkan,

Penguji 1 Penguji 2

…………………………………… ……………………………………
NIP. NIP

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga terlaksananya penulisan
laporan ini. Shalawat serta salam senantiasa sampaikan kepada Rasulullah SAW.
Pembawa rahmat seluruh alam.

Terselesainya Laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan


berbagai pihak. Untuk ini penulis berterima kasih banyak kepada:

1. …... (Pemimpin perusahaan)


2. ……(Pedamping di perusahaan)
3. Seluruh Staff dan Karyawan IMI KOMPUTER
4. …… (Kepala sekolah)
5. …… (wakil kepala sekolah bidang kurikulum)
6. …….(wakil kepala sekolah bidang kesiswaan)
7. …… (wakil kepala sekolah bidang humas)
8. ……. (kepala program keahlian akuntasi)
9. ……. (ketua panitia prakerin)
10. ……. (guru pembimbing prakerin)
11. Bapak dan ibu guru yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan.
12. Kedua orang tua dan kakak yang selalu memberikan doa, bantuan, dan
dukungan.
13. Teman teman yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Penulis Menyadari hasil penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, semua saran dan kritik akan diterima dengan penuh keterbukaan.
Akhirnya, Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat.

Penulis

……………………………………

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH..........................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN.................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG..........................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Prakerin.................................................................................1
1.2 Landasan Hukum Pelaksanaan Prakerin.......................................................3
1.3 Maksud dan Tujuan Prakerin.........................................................................4
1.4 Metode Pengumpulan Data.............................................................................5
1.5 Waktu dan Tempat Prakerin..........................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................7
2.1 Konsepsi Zakat.................................................................................................7
2.1.1 Pengertian Zakat......................................................................................7
2.1.2 Hukum Menunaikan Zakat.....................................................................8
2.1.3 Syarat Wajib Zakat..................................................................................9
2.1.4 Fungsi dan Hikmah Zakat.....................................................................11
2.2 Pendayagunaan Zakat...................................................................................14
2.3 Pendayagunaan Zakat dalam Perkembangan Ekonomi Umat...................16
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.........................................................19
3.1 Sejarah Inisiatif Zakat Indonesia..................................................................19
3.2 Visi dan Visi....................................................................................................21
3.3 Struktur Organisai.........................................................................................22
3.4 Program & Layanan Inisiatif Zakat Indonesia............................................22
3.4.1 Izi To Succsess........................................................................................22
3.4.2 Izi To Smart............................................................................................23
3.4.3 Izi To Fit..................................................................................................24
3.4.4 Izi To Iman..............................................................................................25
3.4.5 Izi To Help...............................................................................................26
BAB IV URAIAN KEGIATAN PRAKERIN...............................................................28

v
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................................28
4.2 Urain Praktik..................................................................................................28
4.3 Rekapitulsi Kehadiran PRAKERIN.............................................................30
4.4 Manfaat Yang Di Peroleh Dari Praktik Kerja Industri..............................30
BAB V PENUTUP..........................................................................................................32
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................32
5.2 Saran...............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................34
LAMPIRAN...................................................................................................................35

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Prakerin

PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan,

pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha Atau Dunia

Industri dalam upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa –

siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi (kemampuan)

siswa sesuai bidangnya dan juga menambah bekal untuk masa yang akan

datang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam

persaingannya seperti di masa sekarang ini.

Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa

yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun

didunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang

yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah

untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau

dunia Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal

ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek

Kerja Industri tidak mengalami kendala dalam penerapan Ilmu Pengetahuan

dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri

mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan

terkait.

1
2

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini diharapkan setiap siswa

– siswi mampu mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang

dilakukan di dunia Usaha ataupun di dunia Industri agar siswa – siswi

tersebut dapat mencapai serta mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna

bagi dirinya serta agar siswa – siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya

secara maksimal apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia Usaha

atau dunia Industri sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan di

dunia usaha atau dunia industri.

Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik

akan dan bagaimana kehidupan di dunia kerja. disamping ajang uji coba ilmu

yang ia pelajari. melalui prakerin siswa diharapkan mampu memahami

tentang bagaimana tata dan aturan di dunia industri/usaha, sehingga ketika ia

nantinya tamat ia sudah benar-benar siap bekerja baik secara keilmuan

maupun secara kejiwaan dan mental. Praktek Kerja Indusrti (PRAKERIN)

juga merupakan bagian dari kurikulum SMK  yang wajib dilaksanakan oleh

peserta didik SMK Negri 7 Makasar

SMK Nergri 7 Makasar mengambil kebijakan untuk melaksanakan

PRAKERIN dari bulan 1 April sampai dengan 30 Juni pada tahun pelajaran

2020/2021. Kegiatan prakerin wajib diikuti oleh siswa-siswi kelas XI

(sebelas) SMK Negri 7 Makasar pada semester 4 (empat) sebagai salah satu

syarat kelulusan.
3

1.2 Landasan Hukum Pelaksanaan Prakerin

1. Undang-undang no 20 tahun 2003, tentang sistem  pendidikan  nasional:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta

keterampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Kepmen Pendidikan dan kebudayaan No. 323/U/1997 tentang

penyelenggaraan prakerin SMK

3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah

yang antara lain:

a. Penyelenggaraan sekolah  menengah  dapat  bekerja  sama  dengan 

masyarakat terutama dunia usaha/industri  dan  para  dermawan  untuk 

memperoleh   sumber  daya  dalam  rangka  menunjang 

penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.

b. Pada sekolah menengah dapat dilakukanuji coba gagasan baru yang dip

erlukan dalam rangka pengembanga pendidikan menengah.

4. Kepmendikbud No. 080/V/1993 tentang kurikulum sekolah menengah

kejuruan yang menyatakan :

a. Menggunakan unit produksi sekolah beroperasi secara professional

sebagai wahana pelatihan kejuruan.

b. Melaksanakan  sebagai  kelompok  mata  pelajaran  kejuruan  di 

sekolah dan  sebagailainnya  di  dunia  usaha  dan industri.


4

c. Melaksanakan  kelompok  mata  pelajaran  keahlian  kejuruan 

sepenuhnya di masyarakat dunia usaha dan industri.

1.3 Maksud dan Tujuan Prakerin

1. Tujuan Umum

a. Bisa menjalin hubungan kerjasama antara Lembaga Pendidikan dengan

perusahaan atau instansi tempat siswa - siswi melaksanakan PKL.

b. Sebagai sarana publikasi mengenai keberadaan lembaga pendidikan

penulis.

c. Untuk menambah relasi kerja.

d. Perusahaan bisa membantu meningkatkan kualitas sumber daya

manusia.

e. Perusahaan bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada siswa

– siswi tentang keadaan dunia kerja.

f. Perusahaan bisa menciptakan tenaga yang professional.

2. Tujuan Khusus

a. Sebagai acuan bagi siswa - siswi untuk lebih mendalami lagi materi

yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi penulis selama

melaksanakan kegiatan PKL (Praktik Kerja Industri ).

b. Menambah wawasan kerja di lingkungan masyarakat khususnya di

bidang Akuntansi

c. Menambah pengalaman kerja untuk bekal di masa yang akan datang.


5

d. Siswa/Siswi dapat mengetahui dan mendapatkan wawasan dalam dunia

kerja yang sebenarnya.

e. Sebagai sarana pengembangan potensi dan kreatifitas yang dimiliki

siswa-siswi.

f. Menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri pada diri siswa – siswi.

g. Melatih diri untuk bekerja secara professional.

h. Sebagai sarana untuk mempromosikan diri di tempat Praktik Kerja

Industri (PKL) dilaksanakan.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang saya lakukan adalah menggunakan tiga cara yaitu :

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis yang sedang

diteliti. Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan secara

sistematis dan mengadakan pengamatan secara langsung ke lokasi yaitu

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui dokumen-

dokumen yang ada pada perusahaan atau instansi misalnya arsip-arsip,

berkas-berkas mengenai perusahaan atau instansi tersebut.

3. Studi Pustaka
6

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan

informasi melauli media internet yang ada hubungannya dengan judul dan

masalah yang dibahas di dalam laporan tugas akhir untuk memperoleh

data yang dapat dipergunakan sebagai landasan teori dan melengkapi isi

laporan.

1.5 Waktu dan Tempat Prakerin

Prakerin dilaksanakan mulai tanggal 01 April s.d tanggal 30 Juni 2021

yang bertempat di Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Bagian Perberdayagunaan

berlokasi di Jl Tamalate 1 No. 3 Kel. Bonto Makkio, Kec. Rappocini Kota

Makasar Waktu kerja dimulai dari hari senin s.d jumat. Jam kerjanya yaitu

dari pukul 08:00 WIB s.d WIB s/d pukul 17:00 WIB.
7
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsepsi Zakat

2.1.1 Pengertian Zakat

Menurut bahasa, zakat artinya keberkahan, kesuburan, kesucian dan

kebaikan. Sementara itu menurut istilah, zakat ialah harta atau makanan pokok

yang wajib dikeluarkan seseorang untuk orang-orang yang membutuhkan.

Zakat mengandung keberkahan dan kebaikan, sehingga harta akan menjadi

suci dan tumbuh subur. Setiap muslim yang memiliki harta dan sudah

mencapai nisab, wajib mengeluarkan zakat, termasuk didalamnya anak yang

belum baligh. Begitu pula dengan orang yang tidak waras. Apabila ia

memiliki harta dan sudah mencapai nisab, walinya wajib mengeluarkan zakat.

Demikian pula halnya orang meninggal dunia dan belum sempat

mengeluarkan zakat, maka wajib atas ahli warisnya membayarkan zakat

sebelum harta tersebut dibagi-bagikan.

Dari segi istilah fiqih, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang

diwajibkan Allah yang diserahkan kepada orang-orang yang berhak.

Sedangkan menurut para mazhab berbeda lagi dalam mendefinisikan

zakat.

1. Mazhab Maliki mendefinisikan zakat dengan mengeluarkan sebagian dari

harta yang khusus yang telah mencapai nishab (batas kuantitas minimal

yang mewajibkan zakat) kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

7
8

2. Mazhab Hanafi mendefinisikan zakat dengan menjadikan sebagian harta

yang khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus, yang

ditentukan oleh syariat karena Allah.

3. Menurut mazhab Syafi’i zakat adalah sebuah ungkapan keluarnya harta

atau tumbuh sesuai dengan cara khusus.

4. Menurut mazhab Hambali, zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari

harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula, yaitu kelompok

yang disyaratkan dalam al-Qur’an.

Menurut hadits, yang berasal dari Ibnu Abbas, ketika Nabi

Muhammad mengutus Mu’az bin Jabal ke Yaman untuk mewakili beliau

menjadi gubernur di sana, antara lain Nabi menegaskan bahwa zakat

adalah harta yang diambil dari orang-orang kaya untuk disampaikan

kepada yang berhak menerimanya, antara lain fakir dan miskin.

2.1.2 Hukum Menunaikan Zakat

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima, dan Islam terbangun di

atas lima rukun tersebut, sebagaimana sabda Nabi SAW:

“Islam terbangun di atas lima perkara: syahadat (persaksian) bahwa tidak


ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan
ibadah haji ke Baitullah Al-Haram.”

Hukum menunaikan zakat adalah wajib sesuai dengan kesepakatan

kaum muslimin. Barangsiapa yang mengingkarinya, maka dia kafir, kecuali

jika dia baru masuk Islam atau hidup di daerah yang terpencil yang susah

untuk mendapatkan ilmu, maka diberikan udzur padanya, tetapi orang tersebut

harus diajari. Jika dia sudah mengetahui hukumnya dan bersikeras pada
9

pendiriannya (tidak mau membayar zakat), maka dia kafir dan murtad.

Adapun jika menolaknya karena sifat pelit dan menyepelekan, maka para

ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Di antara mereka ada yang

berkata bahwa orang tersebut kafir, ini salah satu pendapat dari imam Ahmad.

Dan di antara mereka ada yang berkata bahwa orang tersebut tidak kafir.

Pendapat kedua tersebut adalah pendapat yang benar, tetapi orang

tersebut telah berbuat dosa besar

2.1.3 Syarat Wajib Zakat

Adapun syarat-syarat seseorang wajib melaksanakan zakat meliputi dua

aspek, yaitu syarat muzakki dan syarat harta yang akan dizakatkan:

a. Syarat-syarat Muzakki (Orang yang Wajib Zakat)

1. Merdeka, menurut kesepakatan para ulama, zakat tidak wajib bagi

hamba sahaya atau budak karena hamba sahaya tdak memiliki hak

milik. Hal senada diungkapkan oleh para ulama Maliki bahwa hamba

sahaya tidak ada kewajiban zakat terhadap hak miliknya baik harta itu

atas namanya sendiri atau atas nama tuannya, karena hak milik hamba

sahaya bersifat tidak sempurna (naqis).

2. Islam, zakat merupakan ibadah yang diwajibkan bagi setiap Mulsim.

Dengan demikian, zakat merupakan saklah satu pilar agama Islam.

Dengan demikian tidak diwajibkan atas orang-orang non-Muslim

ataupun orang kafir, karena zakat adalah ibadah suci. Begitu juga

dengan orang yang murtad tidak diwajibkan zakat.


10

3. Baligh Berakal, mengenai persyaratan baligh berakal ini berbeda

pendapat ulama. Menurut pendapat uama mazhab Hanafi, orang yang

wajib zakat adalah orang yang telah baligh dan berakal sehingga harta

anak kecil dan orang gila tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Menurut

pendapat jumhur ulama, baligh berakal bukan merupakan syarat wajib

mengeluarkan zakat. Nash yang memerintahkan untuk mengeluarkan

zakat adalah terhadap orang kaya bersifat umum tidak terkecuali apakah

dia anak-anak atau orang gila. Karena itu, wali wajib mengeluarkan

zakat anak kecil ataupun orang gila yang berada dibawah perwaliannya

b. Syarat-syarat Harta Zakat

Syarat harta kekayaan yang wajib dizakatkan atau objek zakat yaitu:

1. Halal, harta tersebut harus didapatkan dengan cara yang baik dan yang

halal (sesuai dengan tuntunan syariah). Dengan demikian, harta yang

haram, baik karena zatnya maupun cara perolehannya, bukan

merupakan objek zakat, dan oleh karena itu, Allah tidak menerima

zakat dari harta yang haram.

2. Milik penuh, artiya kepemilikan di sini berupa hak untuk penyimpanan,

pemakaian, pengelolaan yang diberikan Allah SWT kepada manusia,

dan didalamnya tidak ada hak orang lain.

3. Berkembang, menurut ahli fikih, “harta yang berkembang” secara

terminologi berarti “harta tersebut bertambah”.

4. Cukup Nisab, yaitu jumlah minimal yang menyebabkan harta terkena

kewajiban zakat. Menurut Dr. Didin Hafidhuddin, nisab merupakan


11

keniscayaan sekaligus merupakan kemaslahatan, sebab zakat itu

diambil dari orang yang kaya (mampu) dan diberikan kepada orang-

orang yang tidak mampu.

5. Cukup Haul, yaitu jangka waktu kepemilikan harta di tangan si pemilk

sudah melampaui dua belas bulan Qamariah. Persyaratan setahun ini

hanya untuk objek zakat berupa ternak, uang dan harta benda dagang.

Untuk objek zakat berupa hasil pertanian, buah- buahan, madu, logam

mulia, harta karun, dan lain-lian yang sejenis, akan dikenakan zakat

setiap kali dihasilkan, tidak dipersyaratkan satu tahun.

6. Bebas dari Utang, dalam menghitung cukup hisab, harta yang akan

dikeluarkan zakatnya harus bersih dari utang, karena ia dituntut untuk

memiliki kewajiban untuk melunasi utangnya itu.

7. Lebih dari Kebutuhan Pokok. Mengenai syarat ini, sebagian ulama

berpendapat bahwa amat sulit untuk menetukan besarnya kebutuhan

pokok seseorang, sehingga mereka berpendapat bahwa syarat nisab

sudahlah cukup

2.1.4 Fungsi dan Hikmah Zakat

a. Fungsi Zakat

Zakat adalah ibadah yang memiliki dua dimensi, yaitu vertikal dan

horizontal. Zakat merupakan ibadah yang memiliki nilai ketaatan

kepada Allah SWT dalam rangka meraih ridha-Nya dalam

hubungan vertikal (hablum minallah) dan sebagai kewajiban

kepada sesama manusia dalam hubungan horizontal (hablum


12

minannas). Zakat dianggap juga sebagai ibadah kesungguhan

dalam harta (maaliyah ijtihadiyyah).

Kaitannya dengan fungsi zakat ini, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Fungsi keagamaan: ialah membersihkan jiwa orang yang

berzakat dari sifat-sifat tercela yang dibenci agama, seperti:

bakhil, pelit dan tidak perduli sesama.

2. Fungsi sosial dan ekonomi kerakyatan, yaitu memberikan

pertolongan diantara kesulitan masyarakat dari beragam sudut

pandang. Serta menghilangkan sifat terlalu cinta kepada harta

dengan memberikan kepada orang memiliki hak atas hartanya.

3. Fungsi politik, yaitu menyumbangkan sebagian harta kepada

lembaga yang dikelola Negara untuk kepentingan

kelangsungan roda pemerintahan, seperti;menegakkan syi’ar

dakwah yang harus ditopong dengan bantuan ekonomi, bantuan

untuk rakyat yang tertimpa bencana dan kesulitan

ekonomi,serta membangunkan pondasi pemerintahan yang kuat

bila mungkin dilaksanakan dengan dana-dana yang terhimpun

dari zakat.

b. Hikmah Zakat

Kesenjangan penghasilan rizki dan mata pencarian dikalangan

manusia merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Hal ini,


13

dalam penyelesaiannya, memerlukan campur tangan Allah swt.

sebagaimana firmanNya dalam surah an-Nahl ayat 71: 

Artinya:

Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain

dalam hal rezki (QS. an-Nahl: 71).

Maksud ayat ini ialah bahwa Allah swt. melebihkan

sebagian kita dari sebagian yang lain dalam hal rezeki. Dia

mewajibkan orang yang kaya untuk memberikan hak yang wajib

atau fardu kepada orang fakir. Bukan hak yang tathawwu’ atau

sekedar pemberian kepadanya. Kefarduan zakat merupakan jalan

yang paling utama untuk menyelesaikan kesenjangan tersebut.

Juga, ia bisa merealisasikan sifat gotong royong dan tanggung

jawab sosial dikalangan masyarakat Islam. Adapun hikmah zakat

itu adalah sebagai berikut:

1. Zakat dapat membiasakan orang yang menunaikannya

memiliki sifat dermawan, sekaligus menghilangkan sifat pelit

dan kikir.

2. Zakat dapat menguatkan benih persaudaraan, serta menambah

rasa cinta dan kasih sayang sesama muslim.

3. Zakat merupakan salah satu upaya dalam mengatasi

kemiskinan.
14

4. Zakat dapat mengurangi angka pengangguran dan penyebab-

penyebabnya. Sebab, hasil zakat dapat digunakan untuk

menciptakan lapangan pekerjaan baru

5. Mendekatkan para mukmin kepada Allah dan menimbulkan

perasaan bahwa kebahagiaan itu adalah dapat mengeluarkan

harta di jalan Allah.

6. Membawa para mukmin mensyukuri Tuhan yang telah

memelihara dari meminta-minta dan memberi harta yang

banyak kepadanya, hingga terhindarlah ia menjadi orang fakir.

7. Menyucikan harta, Berzakat tujuannya untuk membersihkan

harta dari kemungkinan masuk harta orang lain kedalam harta

yang dimiliki. Tanpa sengaja, barangkali ada harta orang lain

yang bercampur dengan harta kita.

8. Menyucikan jiwa si pemberi zakat dari sifat kikir (bakhil).

Zakat selain membersihkan harta, juga membersihkan jiwa dari

kotoran dosa secara umum, terutama kotoran hati dan sifat kikir

(bakhil).

9. Membersihkan jiwa si penerima zakat dari sifat dengki

2.2 Pendayagunaan Zakat

Disinilah aplikasi pendayagunaan dana zakat, bagaimana zakat yang

dikeluarkan oleh wajib zakat itu dapat berfungsi sebagai ibadah baginya dan

sekaligus dapat juga berlaku sebagai dana sosial yang dimanfaatkan untuk

kepentingan mengatasi berbagai masalah kemasyarakatannya. Misalnya


15

dengan memberikan bantuan dana kepada mustahik yang dikategorikan

sebagai fakir miskin. Adapun pendayagunaan berarti usaha atau kegiatan

yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan

hasil zakat secara baik, tepat dan terarah sesuai dengan tujuan zakat itu

disyariatkan. Ada dua bentuk penyaluran dana zakat, yaitu:

1. Zakat diberikan langsung kepada penyaluran kepada mustahiq tidak

disertai target terjadinya kemandirian.

2. Zakat disalurkan dengan produktif (pemberdayaan) yaitu: penyaluran

zakat yang disertai merubah keadaan penerima (lebih dikhususkan kepada

golongan fakir miskin) dan kategori menjadi muzakki.

“...Menurut M. Daud Ali pemanfaatan/pendayagunaan zakat dapat

digolongkan ke dalam empat kategori:...”

1. Pendayagunaan Zakat yang Konsumtif Tradisonal

Dalam kategori ini zakat dibagikan kepada orang yang berhak

menerimanya untuk dimanfaatkan langsung oleh yang bersangkutan,

seperti zakat fitrah yang diberikan kepada fakir-miskin untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat harta yang diberikan

kepada korban bencana alam.

2. Pendayagunaan Zakat Konsumtif Kreatif

Maksudnya zakat yang diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah atau

beasiswa dan lain-lain.

3. Pendayagunaan Zakat Produktif Tradisional


16

Maksudnya zakat yang diberikan dalam bentuk barangbarang

produktif, misalnya kambing, sapi, mesin jahit, alatalat pertukangan

dan sebagainya.

4. Pendayagunaan Zakat Produktif Kreatif

Pendayagunaan zakat yang diwujudkan dalam bentuk modal yang

dapat dipergunakan, baik untuk membangun suatu proyek sosial

maupun untuk membantu atau menambah modal seseorang pedagang

atau pengusaha kecil

2.3 Pendayagunaan Zakat dalam Perkembangan Ekonomi Umat

Memiliki perkembangan dunia yang semakin maju dan berkembang, tidak

bisa dipisahkan dari dampak sosial yang begitu nyata dalam masyarakat.

Bahwa perkembangan harus dan di berbagai bidang tidak lantas melahirkan

kesejahteraan bagi manusia, melainkan juga berdampak pada lahirnya angka

kemiskinan yang baru. Dan kapitalisme global adalah salah satu wajah dunia

yang melahirkan kemiskinan baru.

Zakat telah dijadikan sebagai salah satu bagian dari tata perekonomian

negara dalam tujuan menciptakan kesejahteraan sosial masyarakat. Dalam

pemberdayaan zakat, pemerintah hanya berfungsi sebagai regulator,

motivator, fasilitator, koordinator, dan kontrol. Pemerintah hanya mengatur

dan mempersiapkan landasan konsep dan hukum dalam pemberdayaan zakat,

sementara dalam tataran praksisnya diserahkan kepada lembaga amil

zakatoleh lembaga –lembaga zakat ini.


17

Tantangan terbesar dari optimalisasi zakat adalah bagaimana

pendayagunaan dana zakat menjadi tepat guna dan tepat sasaran. Tepat guna

berkaitan dengan program pendayagunaan yang mampu menjadi solusi

terhadap problem kemiskinan. “Tepat sasaran berkaitan dengan mustahiq

penerima dana zakat. Dalam konteks Indonesia dengan jumlah penduduk

miskin yang besar sekitar 40% juta jiwa, maka fakir miskin menempati

prioritas pertama sebagai penerima zakat.

Kondisi kemiskinan tersebut harus ditanggulangi secara cermat dan

efektif agar dapat terwujud kehidupan masyarakat yang bermatabat.

Pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh lembaga pengelola zakat harus

dirumuskan dalam program-program untuk mencapai tujuan

penanggunalngan kemiskinan.

“...Hal tersebut juga secara tegas dijelaskan dalam Undang-Undang

Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat...” Pasal 27 menyebutkan:

a. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka

penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.

b. Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahiq telah terpenuhi.

Terkait dengan peran zakat sebagai sistem perekonomian Islam, perlu kita

kembangkan lebih progresif guna menciptakan kemanidirian bangsa di

bidang ekonomi. Zakat yang berasal dari ajaran agama adalah media yang

tepat untuk kembali membangun perekonomian bangsa yang telah mandiri


18

dan maju. Zakat memiliki kemampuan dan kesempatan yang sangat besar

untuk menciptakan kemandirian.

“...Salah satu langkah yang harus dikembangkan dalam sistem zakat adalah

pola pemberdayaan yang lebih inovatif dan progresif dalam menciptakan

lapangan pekerjaan untuk rakyat sebagai langkah memperkuat ekonomi

kerakyatan..”

Persoalan zakat dalam sistem kenegaraan kita, yaitu sebagai pilar

pengentasan kemiskinan, tentunya masih membutuhkan penyempurnaan-

penyempurnaan. Usaha yang telah digagas pemerintah belumlah dianggap

cukup dalam usaha mengelola zakat. Masih banyak hal-hal yang berhubungan

dengan pengembangan zakat dalam sistem perekonomian kita yang sering

luput dari perhatian pemerintah. Perhatian pemerintah dalam memaksimalkan

potensi zakat sebagai salah satu tiang pengentasan kemiskinan berdampak

pada perkembangan yang sangat positif dalam pengelolaan zakat Kondisi

sekarang menunjukkan bahwa lembaga-lembaga zakat, terutama yang

dibentuk pemerintah, telah berkembang di daerah-darerah.

Program-program pendayagunaan zakat untuk pemberdayaan ekonomi

tidak hanya memiliki dampak ekonomi bagi mustahiq. Tetapi juga dampak

sosial dan solidaritas. Membangun persaudaraan dan solidaritas diantara

warga miskin. Tindakan ini akan mampu membangun persaudaraandan

solidaritas di antara warga miskin begitu juga strategi pengelompokan

penerima bantuan zakat dalam kelompok aktifitas keagamaan akan

mendorong warga memiliki ketahanan mental-spiritual.


19
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Inisiatif Zakat Indonesia

Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia - IZI - dilahirkan oleh sebuah

lembaga sosial yang sebelumnya telah dikenal cukup luas dan memiliki

reputasi yang baik selama lebih dari 16 tahun dalam memelopori era baru

gerakan filantropi Islam modern di Indonesia yaitu Yayasan Pos Keadilan

Peduli Ummat (PKPU).  Dengan berbagai konsideran dan kajian mendalam,

IZI dipisahkan (spin-off) dari organisasi induknya yang semula hanya

berbentuk unit pengelola zakat setingkat departemen menjadi sebuah entitas

baru yang mandiri berbentuk yayasan tepat pada Hari Pahlawan, 10

November 2014.

Alasan paling penting mengapa IZI dilahirkan adalah adanya tekad yang

kuat untuk membangun lembaga pengelola zakat yang otentik. Dengan fokus

dalam pengelolaan zakat serta donasi keagamaan lainnya diharapkan IZI

dapat lebih sungguh-sungguh mendorong potensi besar zakat menjadi

kekuatan real dan pilar kokoh penopang kemuliaan dan kesejahteraan ummat

melalui positioning lembaga yang jelas, pelayanan yang prima, efektifitas

program yang tinggi, proses bisnis yang efisien dan modern, serta

100% shariah compliance sesuai sasaran ashnaf dan maqashid (tujuan)

syariah.

19
Tekad tersebut menemukan momentumnya dengan terbitnya regulasi baru

pengelolaan zakat di tanah air melalui Undang-Undang Pengelolaan Zakat No

20
20

23 tahun 2011. Dengan merujuk kepada undang-undang tersebut dan

peraturan pemerintah turunannya, Yayasan IZI kemudian menempuh proses

yang harus dilalui dan melengkapi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan

untuk mempoleh izin operasional sebagai lembaga amil zakat. Alhamdulillah,

setelah melalui proses yang panjang dan berliku, kira-kira 13 bulan setelah

kelahirannya sebagai yayasan, pada tanggal 30 Desember 2015, IZI secara

resmi memperoleh izin operasional sebagai Lembaga Amil Zakat skala

nasional melalui surat keputusan Menteri Agama Republik Indonesia no. 423

tahun 2015. Tanggal tersebut menjadi momentum penting lainnya yang

menandakan lahirnya Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) IZI, sebagai

penerus visi dan misi pengelolaan zakat yang telah dirintis oleh PKPU

sebelumnya selama lebih dari 2 windu.

Core value IZI dalam berkhidmat bagi ummat – sesuai kemiripan

pelafalan namanya – adalah ‘mudah’ (easy). Tagline yang diusungnya

adalah ‘memudahkan, dimudahkan’. Berawal dari keyakinan bahwa jika

seseorang memudahkan urusan sesama, maka Allah SWT akan memudahkan

urusannya, Insha Allah. Oleh karenanya IZI bertekad untuk mengedukasi

masyarakat sehingga meyakini bahwa mengeluarkan zakat itu mudah,

membangun infrastruktur pelayanan agar zakat dapat ditunaikan juga dengan

mudah, merancang program-program yang efektif yang dapat menghantarkan

kehidupan para mustahik agar menjadi jauh lebih mudah. Inilah parameter

utama dalam mengukur kinerja pengabdian IZI bagi masyarakat.


21

3.2 Visi dan Visi

VISI

Menjadi lembaga zakat professional terpercaya yang menginspirasi gerakan

kebajikan dan pemberdayaan

MISI

1. Menjalankan fungsi edukasi, informasi, konsultasi dan penghimpunan

dana zakat.

2. Mendayagunakan dana zakat bagi mustahik dengan prinsip- prinsip

kemandirian

3. Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha, pemerintah, media,

dunia akademis (academia), dan lembaga lainnya atas dasar keselarasan

nilai- nilai yang dianut.

4. Mengelola seluruh proses organisasi agar berjalan sesuai dengan regulasi

yang berlaku, tata kelola yang baik (good governance) dan kaidah Syariah

5. Berperan aktif dan mendorong terbentuknya berbagai forum, kerjasama,

dan program- program penting lainnya yang relevan bagi peningkatan

efektifitas peran lembaga pengelola zakat di level lokal, nasional, regional,

dan global
22

3.3 Struktur Organisai

3.4 Program & Layanan Inisiatif Zakat Indonesia

3.4.1 Izi To Succsess

Merupakan program pemberdayaan dana zakat IZI di bidang ekonomi

yang meliputi program:

1. Pelatihan Keterampilan. Program pelatihan keterampilan kerja IZI bagi

mustahiq ini yang bertujuan untuk memberikan

keterampilan softskill dan hardskill berupa menjahit, Tata Boga,

mencukur, dan memijat Pijat&Bekam. Beberapa jenis pelatihan tersebut

akan dikelola pada Program Inkubasi Kemandirian ( PIK ). Diharapkan

setelah selesainya pelatihan, para peserta memiliki keterampilan yang

dapat digunakan sebagai suatu skill tertentu untuk meningkatkan kualitas

hidup peserta

2. Pendampingan Wirausaha. Program pemberdayaan ekonomi yang

berbasiskan pada komunitas masyarakat. Melalui program ini, IZI


23

menargetkan pada masyarakat yang memiliki kebutuhan yang sama dalam

rangka mengembangkan usaha mikro dan pendapatan mereka dalam

bentuk intervensi modal dana bergulir yang di sertai penyadaran dan

peningkatan kapasitas dalam bentuk pertemuan rutin

atau pendampingan.

3.4.2 Izi To Smart

Merupakan program pemberdayaan dana zakat di bidang pendidikan yang

meliputi program:

1. Beasiswa Mahasiswa. Program ini meliputi pemberian beasiswa, pembinaan,

dan pelatihan bagi mahasiswa dari keluarga dhuafa. Tujuan yang diharapkan

hadir pada program ini adalah untuk membentuk SDM yang unggul dalam budi

pekerti, intelektualitas, dan kecerdasan sosial sehingga mampu mengembangkan

dan memberdayakan potensi di wilayah tempat tinggal dan meningkatkan

kualitas sumber daya manusia lainnya melalui peran yang dapat mereka ambil di

masyarakat. Para peserta program Beasiswa Mahasiswa IZI diberi peningkatan

kemampuan dan pembinaan melalui kegiatan mentoring, pelatihan soft skill,

kunjungan tokoh, dan pengamalan keilmuan masing-masing melalui kegiatan

sosial kemasyarakatan.

2. Beasiswa Pelajar. Program yang bertujuan meningkatkan angka partisipasi

sekolah, khususnya bagi para siswa unggul. Program ini terdiri atas pemberian

bantuan biaya pendidikan dan pembinaan bagi para siswa binaan IZI. Program

ini juga akan melakukan upaya pembentukan karakter unggul seperti jujur,

tanggung jawab, peduli, disiplin, percaya diri, dan berani. Para peserta Beasiswa

Pelajar mendapatkan pemenuhan kebutuhan uang sekolah, alat tulis, seragam

serta Pendampingan spiritual dan akademik


24

3. Beasiswa Penghafal Qur'an. Program beasiswa Penghafal Qur’an IZI

merupakan program yang memberikan beberapa fasilitas program kepada para

penerima beasiswa berupa biaya hidup, biaya transportasi, biaya sarana dan

prasarana dalam menghafal Al Qur’an, dan biaya pendidikan.

3.4.3 Izi To Fit

Merupakan program pemberdayaan dana zakat di bidang kesehatan

yang meliputi program:

1. Rumah Singgah Pasien. IZI menyediakan layanan khusus bagi

pasien sakit dan keluarga pasien dari luar JABODETABEK untuk

tinggal sementara selama dalam berobat jalan ke rumah sakit yang

menjadi rujukan nasional di Jakarta; RSCM, RS Dharmais/RS

Harapan Kita. Layanan ini diberikan pasien dan keluarga fakir

miskin yang tidak mampu dalam pembiayaan hidup tinggal karena

mahalnya biaya sewa tempat tinggal (kontrakan) di Jakarta untuk

menunggu selama waktu pengobatan. IZI juga menyediakan

layanan ambulace antar pasien ke RS rujukan dan kosultasi

perawatan selama di rumah singgah.

2. Layanan Kesehatan Keliling. Program layanan kesehatan keliling

yang dilaksanakan secara terpadu (berbagai program kesehatan

disatukan dalam paket bersama) dan dikemas secara populis, yang

dilaksanakan secara cuma-cuma bagi masyarakat fakir miskin yang

tempat tinggalnya jauh dari akses pelayanan kesehatan/klinik

peduli. Layanan KesehatanIZI ini dikemas dalam beberapa paket,


25

yaitu Prosmiling kesehatan ibu, anak, gigi mata, medical check up,

dan goes to school.

3. Layanan Pendampingan Pasien. IZI menyediakan layanan khusus

bagi orang sakit dalam bentuk;

 Santunan langsung adalah pemberian santunan langsung kepada

pasien baik berupa dana atau lainnya sesuai ketentuan dan

kebutuhan untuk sembuh

 Pendampingan adalah proses pendampingan/ fasilitator pasien

dalam mengurus layanan kesehatan atau pemberian bantuan

secara berkala (konsultasi perawatan penyakit). Pada program

Layanan Pendampingan Pasien, disediakan pula Layanan

ambulance gratis.

3.4.4 Izi To Iman

Merupakan program pemberdayaan dana zakat di bidang dakwah

yang meliputi program:

1. Dai Penjuru Negeri. Program Dai Penjuru Negeri adalah program

Dakwah IZI kepada masyarakat muslim di daerah rawan bencana

alam dan dhuafa di Indonesai dengan mengirimkan Dai untuk

melakukan aktivitas pendampingan masyarakat berupa pembinaan

Iman dan Islam melalui program pembinaan dan kajian rutin bagi

masyarakat desa setempat.

2. Bina Muallaf. IZI melakukan program bina muallaf dalam bentuk

pemberian pembinaan yang rutin kepada muallaf dalam rangka


26

penguatan keyakinan dan keimanan mereka serta memberikan

santunan kepedulian kepada para muallaf. Sasaran wilayah muallaf

difokuskan pada daerah dhuafa yang rawan kristenisasi.

3.4.5 Izi To Help

Merupakan program pemberdayaan dana zakat di bidang Layanan

Sosial yang meliputi program:

1. Laa Tahzan (Layanan Antar Jenazah). Laa Tahzan adalah layanan

yang dibutuhkan berkaitan jenazah, seperti:

1. Layanan Pra Kejadian adalah pelayanan yang diberikan untuk

mempersiapkan umat Islam dalam pengurusan jenazah berupa

pemberian materi dan pelatihan/training.

2. Layanan Saat Kejadian adalah pelayanan yang diberikan saat

kejadian setelah berupa pemandian, pengkafanan, pengantaran,

dan pemakaman jenazah

3. Layanan Pasca Kejadian adalah pelayanan yang diberikan pasca

proses pengeloaan terhadap terhadap jenazah berupa konsultasi

dan penghitungan warisan. Bentuk Layanan lainnya yang IZI

berikan yaitu kepada mustahik yaitu berupa Ambulance gratis dan

layanan Pengurusan (Prosesi) Jenazah serta adanya program

Pelatihan Pengurusan Jenazah

2. Peduli Bencana. IZI Peduli Bencana merupakan perpaduan dari

beberapa aktivitas Manajemen Resiko Bencana yang meliputi

program mitigasi, rescue dan rehabilitasi. Program mitigasi adalah


27

program penanganan bencana dengan pola pemberian pelatihan /

pendampingan dalam tindakan pencegahan dan reaksi cepat saat

terjadi bencana. Pada program rescue, aktivitas kesigapan IZI dalam

penanganan bencana yang tengah terjadi, seperti Evakuasi Korban,

Dapur Air, Trauma Healing, dan Serambi Nyaman untuk pengungsi.

Dan aktivitas IZI pada masa Rehabilitasi yaitu program penanganan

dampak setelah bencana terjadi. Sebagai contoh adalah

pembangunan cluster hunian, perbaikan fasilitas umum, dan

pengadaan air.
BAB IV

URAIAN PELAKSANAAN PRAKERIN

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Prakerin dilaksanakan mulai tanggal 01 April s.d tanggal 30 Juni 2021

yang bertempat di Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Bagian Perberdayagunaan

berlokasi di Jl Tamalate 1 No. 3 Kel. Bonto Makkio, Kec. Rappocini Kota

Makasar Waktu kerja dimulai dari hari senin s.d jumat. Jam kerjanya yaitu

dari pukul 08:00 WIB s.d WIB s/d pukul 17:00 WIB.

4.2 Urain Praktik

Deskripsi Kegiatan PRAKERIN Bulan April

Tanggal Jam Kegiatan yang dilakukan


01 April 2021 08:00 – 17:00 WIB Membantu Tim IZI membagikan
sumbangan AL-Qur’an kepada Panti
asuhan di desa Damai (Molino)
02 – 05 April 2021 08:00 – 17:00 WIB Melipat Surat

28
29

Deskripi kegiatan PRAKERIN bulan Mei

Tanggal Jam Kegiatan yang dilakukan

Deskripsi kegiatan PRAKERIN bulan Juni

Tanggal Jam Kegiatan yang dilakukan


30

4.3 Rekapitulsi Kehadiran PRAKERIN

Pelaksanaan PRAKERIN dimulai Tanggal 01 April s/d 30 Juni 2021

Bulan Jumlah Jumlah Jumlah


Hadir Izin Tidak Hadir
April
Mei
Juni
Total Hadir …. Hari
Total Ijin …. Hari
Total …. Hari
TidakHadir

4.4 Manfaat Yang Di Peroleh Dari Praktik Kerja Industri

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri selama jangka waktu 3 bulan

banyak hal yang kami peroleh baik dalam suka maupun duka, dan kami dapat

pelajaran semua yang telah kami laksanakan sehingga pelaksanaan Praktik

Kerja Industri tidak sia-sia, bahkan sebaliknya kami mendapatkan ilmu

pengetahuan tentang tata cara kegiatan kantor yang baik. Selain mendapat
31

ilmu pengetahuan dari kegiatan Praktik Kerja Industri kami dapat mengenal

lebih dekat dengan karyawan di INISIATIF ZAKAT INDONESIA yang

telah memberikan pengetahuannya kepada kami yang dapat dijadikan

pengalaman jika sudah memasuki dunia kerja nanti.

Dengan kegiatan Praktek Kerja Industri, kami bisa menambah wawasan

tentang apa saja yang harus dikerjakan oleh seorang sekretaris selain

melayani pimpinan kami dapat mengetahui bahwa seorang sekretaris juga

harus simple dalam bergaul dan harus ramah tamah terhadap tamu baik itu

baik itu tamu pimpinan maupun karyawan lain. Kami juga dapat mengetahui

tata cara menelepon yang baik.

Kegiatan Praktek Kerja Industri sangat menunjang sekali terhadap

pendidikan di sekolah kejuruan, sebab dengan melaksanakan kegiatan Praktik

Kerja Industri kami dapat lebih mematangkan ilmu pengetahuan sehingga

kami dapat mengetahui hal-hal yang bersangkutan dengan ilmu-ilmu

akuntamsi yang dapat kami ambil sebagai pengalaman untuk persiapan kami

menuju dunia usaha atau dunia kerja yang baik lagi dan untuk menciptakan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekualitas.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya

siswa-siswi SMKN 7 MAKASAR. Dengan adanya kegiatan prakerin siswa-

siswi di tuntut untuk mempunyai sikap mandiri dan mampu berinteraksi

dengan orang lain sehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan

serta wawasan yang tinggi. Selain itu PRAKERIN merupakan kegiatan

praktek di luar jam sekolah yang bekerja sama dengan masyarakat atau

instansi, sehingga siswa-siswi mampu bergaul dan bekerja sama dengan

masyarakat luar. Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja

menengah yang ahli dan professional dalam bidangnya yang mampu

memenuhi pasar nasional atau bahkan internasional.

Dengan begitu siswa- siswi akan mempunyai sikap yang akan menjadi

bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan

apa yang telah di perolehnya, dalam kehidupan sehari-hari.

5.2 Saran

Dalam kesempatan ini penulis ingin memberikan saran yang

diharapkan agar dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Saran-saran

tersebut adalah:

1. Penulis berharap pelaksanaan prakerin dipersingkat

2. Penulis menyarankan kepada siswa-siswi selanjutnya yang akan

melaksanakan Prakerin Kerja Industri (PRAKERIN) diharapkan agar bisa

32
33

3. lebih melaksanakan praktek dengan baik, sehingga pengalaman yang

didapatkan dari tempat praktek akan mampu diaplikasikan pada saat telah

bekerja nantinya.

4. Penulis menyarankan kepada pembimbing di sekolah harus lebih

mengkontrol ke kantor dimana siswanya ditempatkan dan diberikan

hukuman bagi peserta prakerin yang melanggar.

5. Penulis menyarankan kepada pihak sekolah agar pada saat siswa Prakerin

di tempatkan selalu melakukan monitoring dan mengawasi sesering

mungkin sehingga segala sesuatu bentuk permasalahan yang di hadapi

oleh siswa PRAKERIN dapat diinformasikan/dikomunikasikan secara

langsung oleh siswa kepada pihak sekolah.


DAFTAR PUSTAKA

https://izi.or.id/
http://ayuasmirasaing.blogspot.com/
http://repository.iainbengkulu.ac.id/
https://www.baznasjabar.org/news/pengertian_zakat-dan_jenis-jenis_zakat
https://zakat.or.id/zakat-untuk-pemberdayaan/

34
LAMPIRAN

1. Surat Peryataan
2. Identitas Siswa
3. Indetitas Perusahaan
4. Catatan Pekerjaan Parktik kerja Industri
5. Foto-foto Kegiatan Praktik Kerja Industri

35
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama siswa                      :  ...............................................................
Kelas/Program studi         :  ..............................................................
Nama Orang Tua/Wali     :  ...............................................................
Alamat                                :  ...............................................................
                                                  RT. .......RW............No.....Telp./Hp.......
                                            Kel ...................     Kec....................Kota ........
Sebagai peserta Prakerin SMKN 7 Makasar tahun pelajaran 2020/2021 menyadari
bahwa Prakerin merupakan program pemerintah Departemen Pendidikan Nasional
dalam upaya meningkatkan mutu tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
untuk mempersiapkan tenaga kerja yang trampil, siap kerja dan mampu
mengembangkan sikap profesional (PP 29/1994 Ps.3 ayat 12) dengan ini
menyatakan bahwa:
1.    Memahami tentang arti dan Pentingnya Program Prakerin dalam rangka
Prakerin yang di laksanakan bersama oleh Dunia Usaha/Industri dengan
Sekolah.
2.    Berjanji akan mematuhi tata tertib serta disiplin yang di tetapkan oleh
Sekolah dan Dunia Usaha/Industri tempat saya melaksanakan Prakerin
3.    Akan memegang teguh kerahasiaan Dunia Usaha/Industri tempat saya
melaksanakan Prakerin serta menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan
Sekolah, Guru, Dunia Usaha/Industri, Pimpinan perusahaan bersama stafnya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan saya tanda tangani
dengan sebenar-benarnya, tanpa paksaan dan tekanan dari pihak lain, serta
diiringi penuh rasa bangga dan sadar akan segala akibatnya. Saya
menyadari jika saya melakukan pelanggaran atas isi surat pernyataan ini
saya dapat di keluarkan dari sekolah dan atau di tindak sesuai peraturan
yang berlaku.
               Menyetujui                                                           Di buat di    :  Makasar
     Orang tua/Wali siswa                                                   Tanggal        :
                                                                                         Yang Membuat
Pernyataan

______________________                                             ____________________

                                                                


IDENTITAS SISWA
      
1.      Nama Siswa                       :  .....................................................................
........
2.      Nomor Induk Siswa          :  .....................................................................
..........
3.      Tempat Lahir                     :  ........................Tanggal Lahir :  ..................
...........
4.      Jenis Kelamin                    :  ( L/P )
5.      Agama                                : 
Islam/Kristen/Protestan/Khatolik/Hindu/Budha)
6.      Alamat                                : 
RT .........RW............No...............Telp.................
                                                Kota...........................Propinsi...................
7.      Program Studi                    :  .....................................................................
........
8.      Bidang Studi                       :  .....................................................................
.........
9.      Nama Orsng tua                 :  .....................................................................
.........
10.   Alamat                                :  .....................................................................
........
                                                 Kec..................................Kab................................
                                                 Propinsi...............................................................
11.  Nama guru Pembimbing  :  .....................................................................
.......

Makasar,...., ......................2021
                                                         
                                                                 ________________________
                                                                 NIS

IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI

1.      Nama Perusahaan/Instasnsi :  .........................................................


....
2.      Pada Bagian :  .........................................................
....
3.      Alamat :  .........................................................
....
                                                          .............................................................
4.      No.Telepon                                   :   ........................................................
.....
5.      No.Faksmile                                  :  .........................................................
.....
6.      Nama Pimpinan                            :  .........................................................
.....
7.      Nama Pembimbing                          :
1. ...........................................................
                                                          2. ...........................................................
8.  Tanggal Mulai Kerja                     :  ...............................................................
9.  Tanggal Selesai Kerja                   :  ...............................................................
10.  Jumlah hari Absen                      :  ................................................................

                                                                      Makasar, .............................2021

Pembimbing
                                                                        

Anda mungkin juga menyukai