Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat, lingkungan menuntut adanya

kemajuan di dalam segala bidang terutama di dalam bidang teknologi. Kemajuan di

dalam bidang teknologi ini memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan.

Salah satu bidang yang mengalami kemajuan pesat adalah otomotif. Perkembangan

teknologi mesin otomotif mendorong manusia untuk mendapatkan mobil yang nyaman

dikendarai. Apabila salah satu sistem tidak bekerja dengan baik atau mengalami suatu

kerusakan, maka mesin mobil tidak akan dapat bekerja dengan maksimal.

Mesin terdiri dari bagian-bagian logam (metal parts) yang bergerak, beberapa

diantaranya ada yang berhubungan langsung secara tetap satu dengan yang lainnya.

Seperti poros engkol, batang torak, dan bagian mekanisme katup. Saat mesin mulai

berputar, gesekan yang terjadi antara bagian-bagian mesin akan menyebabkan

berkurangnya tenaga mesin itu sendiri, dan dengan cepat bagian-bagian mesin tersebut

menjadi aus dan komponen mesin yang bergerak akan mengalami kerusakan fatal. Untuk

menghindari hal tersebut maka ada suatu sistem yang disebut pelumasan sebagai faktor

pendukung yang mendukung kerja mesin dan mengurangi terjadinya persinggungan

langsung dari komponen-komponen mesin.

Pelumasan memiliki fungsi yang sangat menentukan panjang pendeknya umur

mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan antara metal

1
2

dan komponen-komponen mesin lainnya, mencegah atau mengurangi terjadinya

kerusakan pada komponen-komponen mesin yang saling bergesekan, melancarkan

komponen-komponen mesin yang bergerak atau berputar, mencegah terjadinya suara

berisik, mengurangi panas yang timbul karena pergesekan, dan meminimalkan tenaga

mesin yang terbuang untuk melawan gaya gesek.

Terjadinya gesekan antara dua logam dapat membentuk partikel-partikel kecil

yang menyebabkan kualitas pelumas kurang maksimal. Menghindari hal tersebut maka

diperlukan pemakaian minyak pelumas yang tepat karena ikut menentukan keawetan

suatu komponen mesin kendaraan. Minyak pelumas yang digunakan tidak hanya untuk

melumasi bagian atau komponen mesin supaya tidak cepat aus, tetapi juga harus tahan

terhadap panas yang tinggi, tahan terhadap tekanan, dan mampu berfungsi sebagai bahan

pendingin pada bagian-bagian mesin yang bergerak. Cara kerja sistem pelumasan pada

prinsipnya adalah melapisi bagian mesin atau bagian bergerak lainnya dengan

membentuk lapisan tipis yang mengalir pada setiap permukaan benda (Anonim :

2014:118).

Prinsip kerja dari sistem pelumasan adalah dengan mengalirkan bahan pelumas

pada komponen-komponen mesin yang saling bergesekan saat mesin mulai hidup.

Permukaan komponen-komponen yang saling bergesekan itu dilapisi oleh pelumas

sehingga tidak terjadi kontak langsung pada komponen komponen tersebut.

Minyak pelumas merupakan campuran hidrokarbon dan ditambah zat-zat lain

yang disebut aditif. Minyak pelumas sangat besar pengaruhnya terhadap dua benda yang
3

saling bergesekan supaya dua benda yang sailing bergesekan tersebut tidak cepat rusak,

maka dalam pemilihan minyak pelumas harus tepat karena ikut menentukan keawetan

umur mesin kendaraan. Pelumas yang bermutu baik akan memberikan beberapa

keuntungan antara lain memperpanjang umur komponen mesin, waktu penggunaan

minyak pelumas menjadi lebih lama dan mengurangi terjadinya gesekan sehingga tenaga

mesin lebih optimal serta dapat menghemat bahan bakar.

Umumnya sistem pelumasan pada mesin diesel Pajero Sport adalah sama dengan

sistem pelumasan pada mesin yang lain. Akan tetapi pada sistem pelumasan mesin diesel

Pajero Sport ini mengutamakan mesin tipe SOHC (Single Over Head Camcaft) yang

memiliki standar pelumasan yang berbeda dengan tipe-tipe yang lainnya. Sehingga

memerlukan analisis tersendiri mengenai pembahasan sistem pelumasan pada mesin

diesel Pajero Sport ini. Oleh sebab itulah penulis tertatik melakukan penelitian dengan

judul “Analisa Sistem Pelumasan pada Mesin Diesel 4N15 Mitsubishi Pajero Sport”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pelumas pada Mesin Diesel 4N15 Mitsubishi Pajero Sport?

2. Gangguan-gangguan apa saja yang terjadi pada sistem pelumasan Mesin Diesel

4N15 Mitsubishi Pajero Sport?


4

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelumas pada Mesin Diesel 4N15

Mitsubishi Pajero Sport.

2. Untuk mengetahui gangguan-gangguan apa saja yang terjadi pada sistem pelumas

Mesin Diesel 4N15 Mitsubishi Pajero Sport.

1.4 Batasan Penelitian

Adapun pembatasan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

pengaruh pelumas pada Mesin Diesel 4N15 Mitsubishi Pajero Sport, dan untuk

mengetahui gangguan-gangguan apa saja yang terjadi pada sistem pelumas Mesin Diesel

4N15 Mitsubishi Pajero Sport.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis, Sebagai pengembangan ilmu yang didapat di bangku kuliah dan

praktek kerja lapangan yang telah dilakukan, serta menambah pengalaman dan

melihat kenyataan bagaimana sistem pelumas pada mesin diesel 4N15 Mitsubishi

Pajero Sport.

2. Bagi Universitas, Hasil penulisan skripsi ini dapat dimanfaatkan oleh universitas

khususnya jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Komputer sebagai referensi

dan dokumentasi perpustakaan terkait Sistem pelumasan pada mesin diesel 4N15

Mitsubishi Pajero Sport.


5

3. Bagi masyarakat, Hasil penulisan skripsi ini dapat memberikan informasi bagi publik

atau dunia otomotif akan pentingnya sistem pelumasan bagi mesin diesel 4N15

Mitsubishi Pajero Sport.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini merupakan urutan penyusunan materi dalam penulisan

Laporan Tugas Akhir agar susunannya lebih teratur. Adapun sistematika penulisan dari

laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan

penulisan, pembatasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang teori-teori dasar yang digunakan unuk menyelesaikan pembahasan materi

penelitian. Didalamnya dijelaskan mengenai teori pelumas, fungsi pelumas, sifat-sifat

pelumas, standar pelumas, sistem pelumasan, fungsi sistem pelumasan, macam-macam

sistem pelumasan, prinsip kerja sistem pelumas, dan komponen-komponen sistem

pelumas.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang alat dan bahan penelitian, dan prosedur pengujian terkait komponen-

komponen apa saja yang bekerja pada sistem pelumasan Mesin Diesel 4N15 Mitsubishi

Pajero Sport, cara kerja sistem pelumasan Mesin Diesel 4N15 Mitsubishi Pajero Sport,
6

dan gangguan-gangguan apa saja yang terjadi pada sistem pelumas Mesin Diesel 4N15

Mitsubishi Pajero Sport.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil dan pembahasan pengujian terkait komponen-komponen apa saja

yang bekerja pada sistem pelumasan Mesin Diesel 4N15 Mitsubishi Pajero Sport, cara

kerja sistem pelumasan Mesin Diesel 4N15 Mitsubishi Pajero Sport, dan gangguan-

gangguan apa saja yang terjadi pada sistem pelumas Mesin Diesel 4N15 Mitsubishi

Pajero Sport.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang bisa digunakan demi perbaikan

kedepan.

Anda mungkin juga menyukai