Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 2

NAMA :
- YOGA P (17.01.03.008)
- M.RIZKI FAUZI (17.01.03.009)
- RIZKIAWAN BAGUS R (17.01.03.010)

- RIZKY FIRDYAWAN (17.01.03.011)


- ALIF DZAKY HAIDAR (17.01.03.013)
- DICKY F (17.01.03.14)
- ERRANGGA YUNANTO(17.01.03.015)
- HARJUNO MAULUTFI(17.01.03.016)
ALASAN SPIRITUALITAS PENTING UNTUK
MANUSIA
DEFINISI MANUSIA
Definisi Manusia
• Dalam pengertian yang sederhana, manusia disebut dengan
mikrokosmos (alam kecil), sedangkan jika kita bandingkan dengan
alam semesta disebut dengan makrokosmos. Manusia dengan alam
memiliki keterkaitan karena sama-sama memiliki aspek jasmani dan
rohani.
• Manusia adalah salah satu makhluk Allah SWT yang paling
sempurna, baik dari aspek jasmaniyah lebih-lebih rohaniyahnya
karena kesempurnaanya itulah maka untuk dapat memahami,
mengenal secara dalam dan totalitas dibutuhkan keahlian yang
spesifik dan hal itu tidak mungkin dilakukan tanpa melalui studi yang
panjang dan hati-hati tentang ”manusia” melalui Al-Qur’an dan
sudah tentu dibawah bimbingan dan petunjuk Allah SWT, serta
berparadigma kepada proses pertumbuhan dan perkembangan
eksistensi yang terdapat pada para Nabi, Rosul dan khususnya Nabi
Muhammad SAW.
Secara etimologi istilah manusia didalam Al-Qur’an ada tiga kata
yang dipergunakan, yakni :
1.Insan dan Unas
Kata-kata “insan” diambil dari asal kata “Uns” yang mempunyai
arti jinak, tidak liar, senang hati, tampak atau terlihat. Seperti
yang terdapat dalam firman Allah SWT:

Artinya: “sesungguhnya Kami teleh menciptakan manusia di


dalam sebaik-baik bentuk”(At Tiin : 4).
Kesempurnaan manusia itu dapat kita lihat pada asal kata “Ins”
berarti seorang manusia, sedangkan “Insan” itu tersirat makna
bahwa manusia mempunyai dua unsur kemanusiannya, yaitu
aspek lahiriyah dan aspek batiniyah, sedangkan kata-kata Ins
dan Unas, hal itu menunjukan makna, bahwa sifat dasar
manusia adalah fitri yang terpancar dari alam rohaninya, yaitu
gemar bersahabat, ramah,lemah-lembut dan sopan santun serta
taat kepada Allah.
DEFINISI SPIRITUALITAS
Definisi Spiritualitas
• Spiritual berasal dari kata spirit yang berarti roh. Kata ini berasal dari bahasa
Latin, spiritus, yang berarti napas. Spiritual dapat diartikan sebagai sesuatu
yang murni. Diri kita yang sebenarnya adalah roh kita itu. Roh bisa diartikan
sebagai energi kehidupan, yang membuat kita dapat hidup, bernapas dan
bergerak. Spiritual berarti pula segala sesuatu di luar tubuh fisik kita,
termasuk pikiran, perasaan, dan karakter kita. Apa hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari? dan apa pentingnya spiritualitas dalam kehidupan
sehari-hari?
• Spiritualitas seorang manusia sangatlah berpengaruh dalam kehidupan
sehari-harinya. Dapat diambil contoh, jika seorang manusia yang taat dalam
menjalankan perintah agama dan tebal keimanannya. Maka akan
berpengaruh dalam kehidupan sehari-harinya, misalnya dia akan lebih
bertutur kata yang lembut dalam ucapannya dan tidak akan sekalipun
meninggalkan kewajibannya sebagai umat beragama. Besar sekali manfaat
yang dapat kita peroleh jika Spiritualitas dapat kita sandingkan dengan
kehidupan sehari-hari, niscahya akan terbentuk pribadi-pribadi yang unggul.
Tingkatan dan Metode Spiritualitas
• Berserah diri secara total merupakan perangkat
yang diperlukan dalam
perjalanan mencapai spiritual. Karena tidak
mudah untuk meninggalkan kesenangan
duniawi, dan hanya untuk mencari kesenangan
ukhrawi (mengenal akhirat) saja, namun ia harus
berusaha secara perlahan-lahan dan konsisten
untuk bisa memutuskan diri dari keduniawian.
• Pengalaman-pengalaman spiritual termasuk dalam ilmu hudhuri,
yaitu ilmu yang diperoleh tanpa melalui media dan perantara. Dalam
pencapaian spiritual, dibutuhkan tingkatan-tingkatan yang harus
dicapai.
• Pertama, Maqamat dan Ahwaal. Maqamat adalah jenjang-jenjang
atau tahapan-tahapan spiritual. Ahwal atau hal-hal adalah keadaan
spiritual yang dialami pesuluk.
• Kedua, Maaqam Yaqadzah( sadar atau terjaga dari kelengahan
spiritual) Dia sadar bahwa dia itu diciptakan oleh Allah SWT, bahwa
dia di sini untuk menyembah Allah SWT.
• Jadi tahap pertama, yaqadzah artinya seorang pesuluk harus belajar
menyadari dan belajar mengetahui betapa banyaknya karunia Allah
SWT. betapa banyaknya kebaikan Allah Ta’ala yang diberikan kepada
kita.
• Kedua, untuk sampai ke maqaam yaqadzah adalah mempelajari dosa-
dosa, mempelajari perbuatan-perbuatan yang tidak baik, dan
menyadari tentang bahaya dari dosa.
• Sementara itu agar mampu melangkah pada alam spiritual ini,
seorang pengembara spiritual (salik) perlu memilih beberapa orang
beriman, bertaqwa dan saleh sebagai guru (pembimbing spiritualnya).
Guru harus melepaskan diri dari nafsu dan mencapai tingkat, selalu
mengingat Allah SWT. Ia hendaknya sadar penuh atas segala hal
berkaitan dengan kemajuan atau kemunduran pengembara spiritual
dan hendaknya mampu memberikan latihan dan bimbingan kepada
pengembara spiritual lain. Selain itu, mengingat dan banyak
menyebut Allah SWT (dzikir) serta berdo’a kepada-Nya dengan penuh
kerendahan hati. Disamping itu, agar mampu menjalankan semua
tingkat (maqam) di jalan spiritual wajib baginya untuk mematuhi
aturan-aturan tertentu:
• 1. Ketetapan hati
Segera setelah pengembara spiritual memulai latihan spiritualnya, ia
diuji untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan.
Ia dikritik oleh teman dan sahabat yang tertarik hanya pada hasrat nafsu
dan adat sosial yang ada.

• 2. Kontinuitas (dawan)
Dengan cara praktik terus menerus, pengembara spiritual hendaknya
menanamkan dalam pikirannya tauladan kita umat islam yaitu Nabi
Muhammad SAW atas setiap amal ibadah yang ia laksanakan.
.
• 3. Mematuhi aturan ibadah
Ketika melakukan amal wajib manusia mengharap ridho Allah dan
ketika memahami diri dari perbuatan yang dilarang, manusia berharap
keterbatasannya yang ia ingin melampauinya. Ibadah disini berarti
berhati-hati agar tidak melampaui batas diri dan melakukan sesuatu
yang tidak konsisten dengan syarat-syarat pengabdian diri kepada Allah
SWT.

• 4. Niat
Pengembara spiritual hendaknya memusatkan pikiran dan niat, dan
semua hendaknya hanya demi Allah SWT semata.

• 5. Senantiasa bersih
Selalu suci secara ritual dan tetap melaksanakan penyucian besar
(mandi besar) pada hari jum’at dan semua kesempatan lain dimana hal
tersebut dianjurkan.
Hubungan Manusia dan
Spiritualitas
• Diciptakan untuk menyembah kepada Allah SWT. Oleh sebab itu
untuk bisa mencapai arti hubungan manusia dan spiritualitas kita
harus mampu menggabungkan atau menyatukan diri kita dengan
spiritualitas. Dengan cara kita melaksanakan perintahnya dan
menjauhi laranganya dan apabila kita sudah mampu melakukanya,
maka kita mencapai spiritualisme Islam. Yakni :

• 1. Memahami dan merasakan keagungan Allah SWT


Memahami itu dengan akal dan merasakan itu dengan hati. Akal dan
hati menyatu di dalam makrifat (pengetahuan tetang ketuhanan).
Akibatnya diri merasa amat kecil dihadapan yang Maha Agung yaitu
Allah SWT. Orang yang cerdas secara spiritualitas adalah orang yang
mampu menangkap sinyal keagungan Allah SWT dan mampu
merasakan kedasyatan sifat-sifat-Nya.
• 2. Memahami dan merasakan keindahan Illahi
Orang yang cerdas secara spiritual juga mampu merasakan keindahan
illahi. Segala sesuatu terlihat indah tak ada kecantikan selain kecantikan
Allah SWT.

• 3. Larut dalam aturan-aturan main yang telah ditetapkan oleh Allah


SWT
Setelah keagungan dan keindahan Illahi didapatkan, maka sang penapak
jalan spiritual kemudian terbuka mata hatinya, terdengar suara hati
nuraninya menyentuh langit- langit jiwanya.

• 4. Mencapai cinta Illahi


Akhirnya yang ingin didapatkan oleh orang yang mencapai jalan spiritual
adalah cinta Allah SWT.
• Walaupun sebagian besar orang telah merasa puas dengan pekerjaan
dan penghasilan yang mereka dapat, dan sedikit sekali memberikan
perhatian kepada persoalan spiritualitas, tetapi tidak dapat dipungkiri
bahwa setiap orang mempunyai keinginan dalam dirinya untuk
mengetahui dan mengenal tentang kebenaran yang hakiki. Dorongan
hati yang tersembunyi itu bisa saja tidak terlalu menonjol dalam diri
seseorang sehingga tidak terlihat di permukaan, tetapi konsepsi
spiritual tersebut bisa saja sewaktu-waktu bangkit.

• Anggapan tersebut memberikan pedoman dasar yang yang berkaitan


dengan dorongan pengetahuan spiritual sufistik yang
menggambarkan orang-orang salih minat pada persepsi tentang alam
baqa, dan menumbuhkan cinta Allah SWT dalam hati mereka. Tarikan
yang dirasakan dari dorongan kuat ini dan memberikan pengaruh
dalam hati mereka. Tarikan tersebut juga merupakan dasar agama
yang melahirkan keimanan kepada Allah SWT. tidak dapat dikatakan
menjadi sebuah kesadaran spiritual yang baik, bila keberimanannya
tersebut disebabkan pada pengharapannya untuk mendapatkan
pujian atau karena ketakutan pada hukuman-Nya semata, bukan
karena alasan apapun yang melatarbelakanginya.
• Kesimpulan
• Dapat disimpulakan pengertian spiritualitas adalah hubungan
manusia dengan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta yaitu Allah
SWT. Spiritualitas seorang manusia sangatlah berpengaruh dalam
kehidupan sehari-harinya. Dapat diambil contoh, jika seorang manusia
yang taat dalam menjalankan perintah agama dan tebal keimanannya.
Maka akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-harinya, misalnya
dia akan lebih bertutur kata yang lembut dalam ucapannya dan tidak
akan sekalipun meninggalkan kewajibannya sebagai umat beragama.
Besar sekali manfaat yang dapat kita peroleh jika Spiritualitas dapat
kita sandingkan dengan kehidupan sehari-hari, niscahya akan
terbentuk pribadi-pribadi yang unggul.

Anda mungkin juga menyukai