Anda di halaman 1dari 28

2.

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan suatu sistem
pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia menjadi energi
listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan
memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan poros sudu-sudu turbin.
Sudu-sudu turbin menggerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin akan
menggerakkan rotor generator. Dari generator inilah kemudian dibangkitkan
energi listrik.

2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Prinsip kerja dari PLTU adalah dengan menggunakan siklus air-uap-air
yang merupakan suatu sistem tertutup dimana air dari kondesat atau air dari hasil
proses pengkondensasian di condenser dan air dari make up water (air yang telah
dimurnikan di treatment) dipompa oleh condesat pump ke pemanas tekanan
rendah (Low Pressure Heater). Disini air dipanasi kemudian dimasukkan ke
deaerator untuk menghilangkan gas udara (oksigen), kemudian air ini dipompa
oleh boiler feed water pump masuk ke economizer. Dari economizer air
dimasukkan kedalam steam drum yang selanjutnya dialirkan ke pipa down comer
untuk dipanaskan pada wall tubes oleh boiler.
Pada wall tubes air dipanasi hingga terbentuk uap air. Uap air ini
dikumpulkan kembali pada steam drum, kemudian dipanaskan lebih lanjut pada
superheater. Keluar dari superheater sudah berubah menjadi uap kering yang
mempunyai tekanan dan temperatur tinggi dan selanjutnya uap ini digunakan
untuk menggerakkan sudu-sudu turbin tekanan tinggi (High Pressure Turbine).
Untuk meningkatkan efisiensi, uap ini dipanasi lagi di reheater. Setelah dipanasi
ulang di reheater, temperatur uap menjadi tinggi lagi yang kemudian dimasukkan
ke turbin tekanan menengah ( Intermediate Pressure Turbine) dan turbin tekanan
rendah (Low Pressure Turbine) untuk menggerakkan sudu-sudu. Sudu-sudu turbin

Universitas Kristen Petra


5

menggerakkan poros turbin. Hasil dari putaran poros turbin kemudian memutar
rotor generator yang dihubungkan dengan coupling. Dari putaran ini kemudian
dihasilkan energi listrik.
Uap bekas dari turbin selanjutnya dikondensasikan di kondensor dan
bersama dengan air dari make up water pump dipompa lagi oleh condensat pump
masuk ke pemanas tekanan rendah, deaerator, boiler feedwater pump,
superheater, economizer, dan akhirnya menuju boiler untuk dipanaskan menjadi
uap lagi. Demikian proses ini terus dilakukan berulang kali. Dalam menjalankan
proses ini akan terjadi pengurangan jumlah air, sehingga perlu dilakukan
penambahan air untuk memenuhi kapasitas tertentu di dalam kondensor. Untuk
lebih jelas tentang proses dari PLTU ini dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah
ini:

Gambar 2.1 Siklus Air-Uap-Air


Sumber: Gupta, B.R. Generation of Electrical Energy. New Delhi: Eurasia
Publishing House, 1983. p. 106

Universitas Kristen Petra


6

2.3 Peralatan-Peralatan PLTU


Peralatan-peralatan PLTU dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
peralatan utama dan peralatan penunjang.

2.3.1 Boiler
Boiler merupakan peralatan utama yang diperlukan dalam proses
konversi energi panas yaitu proses pembakaran bahan bakar menjadi energi
kinetis uap yang mempunyai tekanan dan temperatur yang tertentu. Boiler terdiri
dari pipa-pipa air yang berjejer secara vertikal yang membentuk dinding yang
berfungsi sebagai tempat penguapan air. Pipa-pipa ini dipanaskan oleh boiler
dimana panas yang diberikan merupakan hasil dari pembakaran bahan bakar
minyak bersama-sama udara pembakaran. Dalam menjalankan tugasnya, boiler
ditunjang oleh komponen-komponen sebagai berikut:
• Ruang Bakar (Furnace)
Ruang bakar (furnace) adalah bagian dari boiler yang dindingnya terdiri
dari pipa-pipa air, sedangkan pada sisi bagian depan terdapat sembilan
buah burner yang letaknya terdiri dari tiga tingkat tersusun mendatar
yang berfungsi untuk membakar residu. Pembakaran residu ini disertai
dengan aliran udara yang panas, sedangkan gas bahan bakar yang keluar
dari ruang bakar dipakai untuk memanaskan air preheater dan
selanjutnya disalurkan ke cerobong untuk dibuang.
• Dinding Pipa (Water Tubes)
Merupakan dinding yang berada dalam ruang bakar yang berfungsi
sebagai tempat penguapan air. Dinding ini berupa pipa-pipa yang berisi
air yang berjajar vertikal.
• Burner
Burner adalah tempat terjadinya suatu proses pembakaran, dimana
bahan bakar residu dikabutkan manjadi partikel-partikel kecil sehingga
memudahkan untuk berbaur dengan partikel-partikel udara. Untuk
penyalaan awal atau pembakaran awal digunakan bahan bakar HSD,

Universitas Kristen Petra


7

sedangkan untuk proses pengkabutannya digunakan residu. Penyalaan


burner tergantung dari beban yang dipikul oleh unit. Burner
Management System adalah penyaluran konfigurasi penyalaan burner
pada waktu start up atau shut down dan pada waktu load change.
Jumlah burner yang menyala atau mati tergantung daripada beban
generator yang sebanding dengan kapasitas bahan bakar untuk
memproduksi uap di boiler. Karena kapasitas dari burner terbatas, maka
diperlukan beberapa burner yang menyala, juga didalam konfigurasinya
diatur supaya pemanasan dalam ruang bakar dapat merata dan effisien.
Penyalaan boiler yang tidak berimbang dengan beban generator akan
mengakibatkan tidak stabilnya tekanan dan temperatur uap.
• Steam Drum
Steam drum adalah suatu alat pada boiler yang berfungsi sebagai tempat
penampungan uap hasil dari proses penguapan didalam boiler, dimana
temperaturnya cukup tinggi dan berupa campuran air dan uap. Didalam
steam drum terdapat peralatan pemisah uap. Campuran feedwater dan
uap mengalir mengikuti bentuk separator, sehingga air pada campuran
akan jatuh dan masuk kedalam saluran primary dan secondary drum.
Uap yang telah dipisahkan oleh separator masuk ke chevron dryers.
Disini uap mengalami proses pemisahan yang terakhir sehingga didapat
uap jenuh. Air yang jatuh mengalir ke bagian bawah dari drum secara
gravitasi dan masuk ke dalam tempat penampungan dan kemudian
keluar melalui down cammer. Uap jenuh akan keluar dari dry box
dengan tekanan 100 atm, head 1050 m. Dibawah ini akan ditunjukan
bentuk dari steam drum:

Universitas Kristen Petra


8

Gambar 2.2 Steam Drum Internal


Sumber:Federasi America Scientist, Power Generation
http://www.fas.org/man/dod101/navy/docs/swos/eng/index.html

• Superheater
Superheater adalah bagian dari boiler dimana uap dikeringkan untuk
menaikkan effisiensi. Selain uap dikeringkan dalam drum boiler
digunakan juga suatu pemanas uap lanjut (superheater) untuk lebih
mengeringkan dan menaikkan temperatur uap. Kebutuhan akan suatu
superheater steam untuk operasi suatu pembangkit listrik tenaga uap
(steam power plant) adalah menaikkan effisiensi dan memperpanjang
umur turbin.
Superheater pada pembangkit uap terdiri dari pipa-pipa dengan diameter
luar 2 sampai 3 inchi (untuk kapal digunakan pipa yang lebih kecil,
yaitu kira-kira separuh dari ukuran ini). Pipa dengan diameter kecil
mempunyai tegangan tekanan yang lebih rendah dan dapat menahan
tekanan dengan lebih baik. Pipa dengan diameter lebih besar, penurunan
tekanan aliran uapnya lebih rendah dan lebih mudah dibersihkan. Oleh
karena pipa-pipa ini mengalami panas yang tinggi serta tekanan dan
tegangan thermal yang tinggi, maka bahan konstruksinya harus dipilih
dengan baik. Dibawah 850 °F kita dapat memakai baja karbon. Tetapi
superheater modern yang beroperasi pada 1000 °F biasanya terbuat dari
paduan baja khusus berkekuatan tinggi yang dipilih karena kekuatannya

Universitas Kristen Petra


9

dan ketahanannya terhadap korosi. Paduan mana yang dipakai


bergantung pada kondisi uap dan jenis bahan bakar, terlebih-lebih bila
bahan bakar itu mengandung ketidakmurnian (impurities). Tegangan
yang diijinkan untuk bahan itu berkurang secara drastis bila suhu
meningkat. Gambar superheater seperti dibawah ini:

Gambar 2.3 Superheater


Sumber:Federasi America Scientist, Power Generation
http://www.fas.org/man/dod101/navy/docs/swos/eng/index.html

• Reheater
Reheater digunakan untuk menaikkan kembali enthalpi uap setelah
diekspansikan di high pressure turbin dengan jalan dipanaskan ulang.
Pada pemanasan ulang ini temperatur akan naik, sedangkan tekanannya
tetap sehingga enthalpi uap akan naik kembali. Temperatur pemanas
ulang reheater akhir adalah 565° C.
• Economizer
Economizer berfungsi untuk menyerap panas dari flue gas sehingga air
didalam economizer lebih panas. Flue gas adalah gas panas yang keluar
dari ruang bakar (furnace) dan masih mengandung banyak kalori, maka
diusahakan untuk mengeluarkan kalori dari flue gas. Panas yang diserap
ini diperlukan untuk meningkatkan effisiensi ketel dan juga agar tidak

Universitas Kristen Petra


10

terjadi perbedaan suhu yang terlalu besar didalam boiler yang dapat
mengakibatkan keretakan pada dinding boiler.
• Air Preheater
Air preheater atau yang disebut sebagai pemanas udara awal merupakan
peralatan yang berguna untuk pemanas mula dari udara untuk
pembakaran yang tinggi, berfungsi untuk:
ƒ Untuk menaikkan suhu udara pembakaran sebelum dibakar.
ƒ Pembakaran berjalan lebih cepat dan panas yang diterima boiler
lebih banyak.
ƒ Dengan temperatur ruang bakar yang tinggi maka perpindahan
panas ke air menjadi lebih baik hingga produksi uap meningkat.
ƒ Kadar CO2 pada udara pembakaran dapat dikurangi sehingga
panas yang dibuang ke cerobong atau kerugian cerobong
menjadi lebih kecil.
• Steam Coil Air Heater
Terletak antara preheater dengan forced draft fan dimana alat ini
berfungsi sebagai penguat panas udara awal sebelum udara masuk ke air
preheater dan menjaga temperatur gas panas sebelum keluar cerobong
sehingga temperatur gas dapat diusahakan tetap konstan sesuai dengan
standard temperatur yang telah ditetapkan.
• Soot Blower
Berfungsi untuk menyemprotkan uap kedalam ruang bakar sehingga
membersihkan heat recovery area, antara lain economizer, superheater,
dan yang lainnya saat unit beroperasi.
• Katup Pengaman (safety valve)
Fungsi dari katup pengaman adalah untuk menjaga agar tekanan boiler
tidak melebihi tekanan maksimum yang diijinkan. Jadi untuk mencegah
kerusakkan boiler (pipa pecah dan sebagainya).
• Cerobong (Stack)
Berfungsi untuk menyalurkan gas buang hasil pembakaran di ruang
bakar untuk dilepaskan ke atmosfer.

Universitas Kristen Petra


11

2.3.2 Turbin
1
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja
dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Jadi berbeda dengan yang
terjadi pada mesin torak. Pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak
translasi. Bagian turbin yang bergerak dinamakan rotor atau roda turbin,
sedangkan bagian yang tidak berputar dinamakan stator atau rumah turbin. Roda
turbin terletak didalam rumah turbin dan roda turbin memutar poros daya yang
menggerakkan atau memutar bebannya (dalam hal ini generator).
2
Dalam kenyataannya siklus sistem turbin uap menyimpang dari siklus
ideal (siklus Rankine), antara lain karena adanya beberapa faktor dibawah ini:
• Kerugian dalam pipa atau saluran fluida kerja, misalnya kerugian
gesekan dan kerugian kalor ke atmosfer di sekitarnya.
• Kerugian dalam ketel uap juga terjadi kerugian tekanan. Dengan
demikian air yang masuk kedalam ketel harus bertekanan lebih tinggi
daripada tekanan uap yang harus dihasilkan sehingga diperlukan kerja
pompa yang lebih besar pula.
• Kerugian energi didalam turbin terutama terjadi karena adanya gesekan
antara fluida kerja dan bagian dari turbin sedangkan kerugian kalor ke
atmosfer sekitar tidak begitu besar jika dibandingkan dengan kerugian
gesekan.
• Kerugian didalam pompa
• Kerugian didalam kondensor, yang dalam hal ini relatif kecil. Salah satu
diantaranya adalah proses pendinginan dibawah temperatur jenuh dari
air kondensat yang keluar dari kondensor.
* Uap kering dari final superheater yang mempunyai temperatur dan
tekanan yang tinggi yang dialirkan ke turbin tekanan tinggi. Di
dalam turbin ini terdapat sudu-sudu tetap dan sudu-sudu gerak
yang mempunyai bentuk sedemikian rupa sehingga akan dapat
mengekspansikan uap. Energi uap yang diterima oleh sudu-sudu
turbin digunakan untuk menggerakan poros turbin. Disini terjadi

1
Arismunandar, Wiranto. Penggerak Mula Turbin. Bandung: Institut Teknologi Bandung, 1988.
p.1
2
Ibid, p. 21

Universitas Kristen Petra


12

perubahan energi, maka temperatur uap akan turun dan perlu


diadakan pemanasan ulang didalam reheater. Dari reheater, uap
masuk ke intermediate pressure turbine dan akan menggerakan
sudu-sudu intermediate pressure turbine dan low pressure turbine,
sehingga dari gerakan sudu-sudu ini akan memperkuat gerakkan
poros turbin. Poros turbin dihubungkan dengan poros generator
menggunakan kopling tetap (fixed coupling). Dari generator terjadi
perubahan energi, dari energi mekanis menjadi energi listrik.

2.3.3 Generator
Generator berfungsi untuk mengkonversikan energi mekanik (energi
poros) dari turbin menjadi energi listrik dengan cara mengkoplingkan rotor
generator dengan poros turbin. Generator arus bolak-balik pada prinsipnya terdiri
atas dua bagian utama yaitu:
• Rotor
Rotor adalah bagian generator yang berputar. Pada rotor terhadap
kumparan konduktor sebagai pembangkit medan magnet utama. Medan
magnet ini timbul karena adanya arus yang mengalir pada kumparan
rotor yang diperoleh dari exciter. Jika rotor berputar maka medan
magnet akan memotong kumparan jangkar dalam stator, sehingga
timbul gaya gerak listrik (GGL) yang kemudian disalurkan ke terminal
generator.
• Stator
Stator adalah bagian generator yang tidak bergerak (statis). Pada stator
generator terdapat peralatan-peralatan sebagai berikut:
* Kumparan stator
Berfungsi untuk mengurangi arus Eddy.
* Rumah generator
Berfungsi untuk melindungi komponen yang ada didalamnya, juga
berfungsi sebagai tempat melekatnya inti dan belitan konduktor
serta terminal daripada generator itu sendiri.

Universitas Kristen Petra


13

* Resistance Temperature Detector


Temperatur belitan stator diukur oleh kumparan pengukur (search
oil) sebanyak 12 buah, yang terpasang antara bagian atas dan
bagian bawah dari belitan bagian dalam. Tahapan pengukur suhu
dibuat dari bahan tembaga murni yang mempunyai tahanan 25Ω
pada temperatur 25° C. Letak dari tahanan-tahanan pengukur
temperatur ini diatur sedemikian rupa sehingga waktu generator
bekerja maka tahanan pengukur temperatur diharapkan akan
menunjukkan temperatur kerja normal yang tertinggi.
* Sistem ventilasi
Sistem ventilasi terdapat pada stator dan berbentuk multi radial
sehingga didapatkan suatu pendinginan temperatur axial yang
merata. Untuk tujuan yang sama, rotor didinginkan melalui
lubang-lubang angin yang berbentuk radial yang dilengkapi
dengan celah-celah ventilasi didalam gerigi rotor dan letaknya
dibawah alur.
* Space heater
Space heater berfungsi untuk mencegah pengembunan dan
kelembaban selama pemakaian mesin berhenti untuk jangka waktu
yang lama.

2.3.4 Condenser
Condenser merupakan salah satu komponen utama dari PLTU yang
berfungsi untuk mengkondensasikan uap keluaran turbin menjadi air dengan
pendinginan air laut. Agar proses kondensasi tersebut lebih effisien, maka tekanan
di condenser harus rendah (divakumkan). Kevakuman pada condenser didapatkan
dengan jalan menghisap ruang condenser dengan steam jet air ejector. Air dari
hasil kondensasian disebut air kondensat (condensat water). Air kondensat masih
mengandung sedikit O2. Air ditampung di hotwell dan dialirkan kembali ke
siklusnya. Udara dan gas-gas yang tidak terkondensasi dikeluarkan oleh steam jet
air ejector. Hal ini dilakukan sebab ada kemungkinan ada udara yang terbawa.
Bagian-bagian utama condenser adalah sebagai berikut:

Universitas Kristen Petra


14

• Shell, dapat diartikan sebagai bagian penutup exhaust turbin yang


menuju hotwell.
* Connecting section dipakai untuk memegang bagian antara exhaust
turbin dan bagian atas shell yang diletakkan diatas pondasi turbin
agar tahan terhadap keadaan vakum. Bagian dalamnya ditunjang
dengan pipa-pipa penguat yang disambungkan pada turbin. Pada
bagian atas dari sambungan disediakan sambungan fleksibel
diantara turbin dan condenser.
* Upper shell berfungsi menyangga bagian bawah shell dan section
sambungan pemanas air pengisi tekanan rendah.
* Lower shell untuk bagian yang bertugas menahan tekanan luar
pada bagian sambungan bagian atas shell, pipa penguat, dan pipa-
pipa penyangga.
* Tube plate merupakan material yang terbuat dari bahan baku Naval
brass yang mempunyai keandalan tinggi dan tahan terhadap korosi.
Tube plate dibor untuk menempatkan tube-tube kondensor pada
setiap ujungnya. Letak tube-tube kondensor didalam tube plate,
disediakan untuk memaksimalkan permukaan kondensasi dan
meminimumkan kerugian tekanan pada sisi uap.
* Support plate adalah beberapa lembar plat penyangga yang berada
diantara tube plate. Plat-plat penyangga ini digunakan untuk
menyanggah tube-tube dan untuk mencegah ikut bergetarnya tube
karena getaran turbin. Plat-plat penyangga ini juga dipakai untuk
berbagai penguatan terhadap tekanan luar dari seal condenser.
• Water Box terdiri dari dua bagian yang terpisah yaitu bagian muka dan
bagian belakang dan memungkinkan untuk dioperasikan secara bebas.
Air pendingin terdiri dari dua aliran dan masuk dari inlet nozzle dan
keluar dari outlet nozzle melalui tube-tube dan kotak air bagian
belakang. Tutup kotak air terikat pada bagian belakang dan pada
masing-masing kotak air dipasang man hole untuk inspeksi. Untuk
penggunaan air laut sebagai pendingin dipakai karet neoprene sebagai
pelapis permukaan dalam water box.

Universitas Kristen Petra


15

• Back washing valve adalah katup yang terbuat dari karet yang berbentuk
kupu-kupu dan berada pada bagian yang rata dari kotak air bagian
belakang. Back wash adalah perlakuan untuk membersihkan tubes
condenser dengan membalik arah aliran air laut sehingga diharapkan
kotoran-kotoran yang tersangkut pada inlet condenser dapat terbawa air
laut keluar dari tube condenser.
Untuk lebih jelas tentang condenser dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Steam inlet; b. Air-vapour outlet; c. Condensate outlet; d. Circulating (Cold water) inlet; e.
Circulating (discharge water) outlet; f.Water box; g. Water box cover; h. Condenser shell;
i.Hotwell; j. Tube sheet; k. Tubes; l. Tubes support plate; m. Handholes or manholes; n. Condenser
support bracket

Gambar 2.4 Diagram Elemen-Elemen Dasar Condenser


Sumber: Bernhardt. G. A Skrotzki, and William. A Vopat. Power Station
Engineering and Economy. New York: McGraw-Hill Book Company, 1960.
p. 274

2.3.4.1 Pembuat Hampa (Air Ejector)


Air ejector berfungsi sebagai pembuat tekanan serendah mungkin pada
kondensor dan mempertahankan tekanan yang rendah tersebut selama unit
beroperasi. Macam-macam air ejector yaitu:
• Dry or wet air pump of the reciprocating type.

Universitas Kristen Petra


16

• Rotary air pump, yang secara umum pembuat hampa kering.


• Water jet pump yang hampir mendekati pembuat hampa basah.
• Steam jet pump yang berupa pembuat hampa kering.

2.3.4.2 Alat-Alat Pelindung


Beberapa macam alat pelindung kondensor yang biasa dipakai untuk
perlindungan karat adalah:
• Zinc anode. Diharapkan akan habis supaya zinc anode yang diuraikan.
• Cathodic protection. Melawan pergerakan elektron karena beda
potensial.
• Rubber lining atau coating pada ruang air.
• Injeksi ferro sulphate. Melapisi bagian dalam dari tube (memang akan
mempengaruhi heat transfer, karena itu secara rutin dilakukan boiler
cleaning/back washing (membalik arah aliran) sehingga sumbat-sumbat
akan terlepas.

2.3.4.3 Pembersih Pipa


Karena air yang digunakan sebagai pendingin biasanya tidak bersih
maka secara periodik pipa kondensor perlu dibersihkan. Cara pembersihannya
antara lain adalah:
• Back washing yaitu membalik arah aliran air pendingin.
• Sistem tap rogge yaitu dengan menggunakan bola-bola dari karet busa.
• Dibersihkan pada waktu berhenti.

2.4 Peralatan Bantu PLTU


• Pompa Air Kondensat (Condensate Pump)
Condensate pump berfungsi sebagai pemindah air hasil pengembunan
dari kondensor (ditampung pada bagian bawah kondensor, yang
dinamakan hot well) ke tangki air pengisi (sering juga disebut deaerator
dan tangki air pengisi selalu satu konstruksi).
• Circulating Water Pump (CWP)

Universitas Kristen Petra


17

Circulating water pump berfungsi untuk memompa air laut masuk ke


condenser sebagai air pendingin.
• Make Up Water Tank
Make up water tank berfungsi sebagai tempat menampung air yang
dihasilkan oleh water treatment equipment. Make up water transfer
pump berfungsi untuk memompa air dari make up water tank ke
condenser sebagai air penambah.
• Boiler Feed Pump (BFP)
Fungsi dari boiler feed pump adalah memindahkan air dari tangki
pengisi ke boiler dengan tekanan yang cukup. Umumnya pompa ini
berupa multi stage pompa sentrifugal yang digerakan oleh motor listrik
atau turbin. Multi stage putaran impeller didalam casing harus
mempunyai segel pada lubang perembesan. Rotor harus dalam
keseimbangan yang sempurna dan menahan daya dorong dari bearing.
Daya dorong aksial dapat diseimbangkan dengan:
ƒ Sebuah cakram atau drum penyeimbang.
ƒ Pengisap impeller ganda pada semua tingkat.
ƒ Membagi setiap tingkat yang genap menjadi dua kelompok
yang berlawanan.
ƒ Menyeimbangkan setiap tingkat dengan sebuah ruang
penyeimbang pada bagian belakangnya.
• House Boiler Feed Water Tank
House boiler feed water tank adalah tangki yang menampung air suling
untuk mengisi house boiler.
• House Boiler
House boiler merupakan boiler mini untuk menghasilkan uap pertama
kali sebelum ada unit pembangkit yang beroperasi. Uap itu dialirkan ke
low pressure auxiliary steam header ke desalination plant untuk
diembunkan kembali yang selanjutnya diproses dalam water treatment
menjadi air pengisi boiler mula.
• Raw Water Tank

Universitas Kristen Petra


18

Raw water tank merupakan tangki penampung air tawar yang dihasilkan
dari desalination plant.

• Water Treatment Supply Pump


Water treatment supply pump berfungsi untuk memompa air tawar dari
raw water tank ke water treatment equipment untuk diolah kembali.
• Residual Oil Storage Tank
Residual oil storage tank adalah tempat untuk penyimpanan bahan bakar
residu yang berasal dari kapal tangker dan merupakan tangki
penyimpanan bulanan.
• Residual Oil Transfer Pump
Residual oil transfer pump mempunyai fungsi memompa dan
memindahkan minyak residu dari residual oil storage tank ke residual
oil service tank.
• Residual Oil Service Tank
Residual oil service tank adalah tangki penyimpanan bahan bakar yang
berasal dari residual oil storage tank dan merupakan tangki
penyimpanan harian.
• Residual Oil Pump
Pompa ini berfungsi untuk memompa minyak residu dari residual oil
service tank.
• High Speed Diesel Oil Pump (HSD Oil Pump)
High speed oil pump ini berfungsi untuk memompa solar dari residual
oil service tank ke house boiler high speed diesel tank ke emergency
generator high speed diesel tank dan igniter.
• Vacuum Pump
Vacuum pump berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terjebak
didalam air pendingin kondensor, sehingga sistem pendinginan dalam
kondensor menjadi sempurna.
• Steam Jet Air Ejector
Steam jet air ejector berfungsi untuk menahan kevakuman tekanan uap
dalam kondensor.

Universitas Kristen Petra


19

• Gland Steam Condenser


Gland steam condenser berfungsi untuk mengembunkan uap setelah
dipergunakan seal turbin.
• Low Pressure Heater (LP Heater)
Low pressure heater berfungsi untuk memanaskan air pengisi boiler
yang lewat didalamnya.
• Deaerator
Deaerator adalah bagian dari sistem air pengisi yang berfungsi sebagai
penghilang oksigen yang terdapat didalam air pengisi. Oksigen tersebut
adalah unsur yang bersifat korosif yang dapat merusak pipa-pipa boiler.
Biasanya deaerator ini ditempatkan di bagian atas dari tangki air
pengisi. Deaerator merupakan alat untuk mengeluarkan oksigen yang
dikandung oleh air pengisi boiler, sekaligus sebagai pesawat pemanas
pendahuluan air pengisi boiler, dengan tujuan menghindari thermal
stressing akibat masuknya air dingin kedalam drum yang panas dalam
boiler dan juga menaikkan effisiensi.
Untuk menaikkan panas air didapatkan dari uap yang telah melakukan
kerja mekanis dalam turbin. Jadi dengan demikian fungsi deaerator
dalam suatu sistem pembangkit tenaga uap selain untuk membuang
oksigen dan sebagai pemanas awal air pengisi boiler, juga berfungsi
untuk menerima uap kondensasi yang telah melakukan kerja mekanis
sehingga uap yang telah terkondensasi ini mudah untuk diisikan kembali
kedalam boiler. Dibawah ini adalah gambar dari deaerator:

Universitas Kristen Petra


20

Gambar 2.5 Spray Deaerator


Sumber: Bernhardt. G. A Skrotzki, and William. A Vopat. Power Station
Engineering and Economy. New York: McGraw-Hill Book Company, 1960.
p.289

• Main Stop Valve


Main stop valve berfungsi untuk membuka dan menutup uap yang
masuk kedalam turbin dan dilengkapi dengan bypass main stop valve.

Universitas Kristen Petra


21

• High Pressure Heater (HP Heater)


High pressure heater berfungsi untuk memanaskan air pengisi boiler
yang dilewatkan didalamnya. Panas tersebut berasal dari uap ekstrasi
kedua dan pertama.
• FD Fan
FD Fan berfungsi untuk mensuplai udara guna proses pembakaran
bahan bakar dan mendorong flue gas keluar dari ruang bakar (burner).

2.5 Air Bersih


Air terdapat dimana-mana dan dapat berubah bentuk dimana akan
menyesuaikan dengan tempatnya. Air bisa didapatkan dari:
• Permukaan, misalnya lautan, sungai, atau di danau.
• Tanah, misalnya sumur atau sumber mata air.
Kadangkala air ini dapat berupa hujan dan air ini dapat mengikat
oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida begitu juga debu, uap, asap, dan berbagai
material selama air itu jatuh. Air permukaan merupakan kumpulan dari endapan,
meterial organik, kotoran, dan sampah industri. Air tanah melarutkan dan
membawa material seperti garam dari kalsium dan magnesium.
Air dapat pula menyebabkan masalah, hal ini biasanya disebabkan oleh
benda padat dan material yang larut dalam air dan menumpuk keluar pada
permukaan perpindahan panas pada sebuah pembangkit daya, terutama pada
generator uap. Material ini dapat berupa kerak air dan kotoran yang mempunyai
konduktifitas dan sama sekali menghalangi perpindahan panas. Pada permukaan
generator uap bertemperatur tinggi, pengurangan aliran panas dapat meningkatkan
suhu logam dan bisa menyebabkan kegagalan bila tumpukan benda padat dan
material terlarut terjadi pada sisi air. Ketidakmurnian dari feedwater dapat
menyebabkan :
• Pembentukan kerak air
• Korosi
• Carry Over
• Keropos (embrittlement)

Universitas Kristen Petra


22

Oleh karena itu, pada masa sekarang ini teknologi pengolahan air (water
treatment) untuk feedwater, cooling tower pada pembangkit daya diperlukan.

2.6 Ketidakmurnian Air dan Pengolahannya


Air yang akan dipergunakan didalam PLTU dapat dianalisa dengan
menggunakan tiga cara, yaitu:
• Ionic
Ion ditunjukan seperti Ca, Mg, Na(HCO2), SO4, Cl, dan sebagainya, dan
yang termasuk semua kotoran.
• Kombinasi (combination)
Senyawa seperti CaCO3, CaSO4, MgCO3, dan sebagainya, dan yang
juga temasuk kotoran.
• Kekerasan (hardness)
Didasarkan pada tes sabun yang menyatakan total kekerasan sebagai
CaCO3, kekerasan kalsium sebagai CaCO3, dan sebagainya.
Bentuk ionic adalah yang termudah untuk menjelaskan dan mungkin berubah
menjadi bentuk kombinasi dengan rumus empiris. Bentuk ionic memberikan
informasi dasar yang diperlukan untuk membuat perhitungan pengolahan. Analisa
kekerasan, meskipun tidak tepat seperti analisis ionic, tetapi dapat dilakukan
dengan cepat dan memberikan bukti yang berguna untuk penanganan yang
menunjukan perubahan pada kondisi air.
Para ahli secara spesifik memberikan berbagai ketidakmurnian air dan cara
penanganannya seperti:
• Warna (color), menyebabkan busa pada boiler dan mungkin
mengganggu perawatan. Dapat dihilangkan dengan pembekuan dan
filtrasi, khlorinasi (disinfeksi dengan khlor), atau penyerapan oleh
karbon aktif.
• Algae dan lumpur (algae and slime), menyebabkan pelapisan pada
permukaan cooling tower dan sisi cooling tower dari heat exchanger dan
menyumbat kolam semprot. Ini dapat dihilangkan dengan khlorinasi.

Universitas Kristen Petra


23

• Suspended solids, terdiri dari material koloidal yang menumpuk pada


permukaan peralatan (equipment). Dihilangkan dengan pengendapan,
pembekuan, dan filtrasi.
• Dissolved solids, menyebabkan busa pada boiler. Dihilangkan atau
dikurangi dengan cara distilasi (penyulingan), demineralized, dan
pelunakan (softening).
• Minyak (oil), menyebabkan endapan, kerak air, dan busa pada boiler.
Dihilangkan dengan penyaringan, pembekuan, dan filtrasi.
• Kekerasan (hardness), menunjukkan adanya garam kalsium dan garam
magnesium yang menyebabkan terjadinya kerak pada pipa saluran, heat
exchanger dan boiler. Dihilangkan atau dikurangi dengan distilasi
(penyulingan), pelunakan, atau pengolahan boiler secara internal.
• Alkalnity, menunjukkan adanya sodium bicarbonate, carbonate, dan
hydroxide yang menyebabkan busa pada boiler, carry over, dan keropos
(embrittlement) pada logam-logam di boiler. Dihilangkan atau dikurangi
dengan cara pelunakkan menggunakan kapur (lime) dan soda kapur
(lime soda), pengolahan asam, pelunakan dengan hidrogen zeolite,
demineralized, penyulingan, atau dealkalization dengan cara pergantian
anion.
• Free mineral acid, umumnya berupa asam belerang (sulfuric acid) atau
air keras (hydrochloric acid) dan mengakibatkan korosi. Dikurangi
dengan cara penetralan dengan penambahan alkali.
• Karbon dioksida, mengakibatkan korosi pada uap, air, dan saluran
kondensasi. Dihilangkan dengan aeration, deaeration, atau penetralan
dengan penambahan alkali atau lapisan tipis (filming) dan neutralizing
amines.
• Oksigen, mengakibatkan korosi dan pitting pada saluran air, boiler,
saluran kembali, dan heat exchanger. Dihilangkan dengan cara
deaeration, sodium sulfite, pencegah korosi, atau hydrazine.
• Sulfat (sulfate), mengakibatkan kerak kalsium sulfat yang menyatu
dengan kalsium. Dihilangkan dengan penyulingan, abu soda, fosfat, atau
demineralization.

Universitas Kristen Petra


24

• Chloride, dapat memacu terjadinya korosif dari air. Dihilangkan dengan


penyulingan atau demineralization.
• Besi (iron), mengakibatkan tumpukan pada boiler, heat exchanger, dan
saluran air. Dihilangkan dengan aeration, pergantion kation, pelunakkan
dengan kapur, pembekuan dan filtrasi, atau reaktan aktif pada
permukaan.
• Amonia, mengakibatkan korosi pada campuran seng dan tembaga.
Dihilangkan dengan pergantian kation dengan hydrogen zeolite,
deaeration, atau khlorinasi.
• pH index, menunjukkan konsentrasi ion hidrogen dalam air. Air netral
mempunyai harga pH 7, jika kurang dari 7 menyatakan asam dan lebih
dari 7 menyatakan basa. pH dari air dapat bervariasi dengan
menambahkan alkali atau asam. Air alam memiliki pH 6 sampai 8.

2.7 Sistem Air Sirkulasi


Fungsi sistem air sirkulasi adalah menyediakan air pendingin untuk
turbin dan dengan demikian menjadi wahana untuk pembuangan kalor dari siklus
uap ke lingkungan. Sistem ini juga menyediakan sejumlah kecil air pendingin
tambahan ke turbin dan pembangkit uap, dan untuk pemakaian umum di instalasi
yang bersangkutan. Pada instalasi pembangkit energi nuklir, sistem air sirkulasi
juga menyediakan air pendingin tambahan untuk bangunan reaksi (untuk
mendinginkan rangkaian air pendingin tangkai tertutup supaya membatasi
radioaktif yang dibuang ke lingkungan), sebagai air pengencer dan penebar
limbah radioaktif yang dikeluarkan dari instalasi, dan air untuk menyingkirkan
kalor pelapukan (decay heat) bila perlu. Kebutuhan tambahan itu seluruhnya
berjumlah sekitar 10 persen dari kebutuhan air kondensor.
Sistem air sirkulasi diperlukan untuk membuang kalor ke lingkungan
dengan cara yang effisien tetapi juga memenuhi peraturan tentang buangan
thermal. Fungsinya sangat vital bagi instalasi pembangkit energi listrik secara
keseluruhan, karena kondensor yang beroperasi pada suhu yang serendah
mungkin akan menghasilkan kerja turbin yang maksimum dan efisiensi yang
maksimum, sedang pembuangan kalor minimum. Jadi dengan sistem pembuangan

Universitas Kristen Petra


25

kalor yang baik, pekerjaan menjadi mudah, artinya kalor yang harus dibuang lebih
sedikit dan kebutuhan air pendingin pun menjadi kecil.
Kalor yang dibuang dari sistem sirkulasi lebih besar daripada yang
diubah menjadi kerja berguna pada siklus uap. Pada instalasi pembangkit energi
yang beroperasi dewasa ini, baik yang baru maupun yang lama, kalor yang
dibuang berkisar antara 1.5 sampai 3.0 kali lebih banyak dari keluaran kerja
instalasi itu. Untuk instalasi baik, 1.5 * output 1 kWh = 860 kcal. Berarti untuk
mendinginkan kondensor perlu mematikan 1.5 * 860 = 1290 kcal atau dengan air
pendingin boleh naik sebesar 5 °C, memerlukan air pendingin ( 1290 / 5 ) = 218
liter air per kWh. Umumnya 300 liter air per kWh.
Sistem air sirkulasi secara umum diklasifikasikan menjadi tiga
klasifikasi, yaitu:
• Sistem sekali lalu (Direct Cooled System)
• Lingkar tertutup (closed cooling tower)
• Gabungan dari direct cooled system dan closed cooling tower

2.7.1 Sistem Sekali Lalu (Direct Cooled System)


Pada direct cooled system, air yang diambil dari air alam seperti danau,
sungai atau laut dipompakan melalui kondensor sehingga menjadi panas lalu
dibuang kembali ke sumbernya tadi. Pada umumnya ada tiga macam cara
pembuangan:
• Pembuangan permukaan, dimana air dari kondensor dilepaskan dalam
lapisan yang relatif tipis ke permukaan badan air semula. Kepulan yang
terbentuk mendingin karena penguapan sebagai air itu ke atmosfer dan
karena pencampuran dengan air dibawahnya yang lebih dingin.
• Pembuangan bawah permukaan, dimana air itu dilepaskan dalam bentuk
jet dibawah permukaan badan air. Jet itu bercampur dengan air yang
lebih dingin dan kalor akhirnya dilepaskan melalui penguapan dari
campuran itu
• Pembuangan difusi, dimana air itu dilepaskan melalui sejumlah nozzle
dari suatu pipa panjang di bawah permukaan melintas suatu sistem yang
mengalir, misalnya melintas sungai. Jet itu mungkin dihadapkan ke hulu

Universitas Kristen Petra


26

agar pencampurannya lebih cepat lagi. Disini juga kalor dibuang melalui
penguapan dari campuran itu. Dari segi termodinamika, pendinginan
sekali lalu merupakan cara yang paling efisien untuk pembuangan kalor.

2.7.2 Sistem Lingkar Tertutup


Pada sistem lingkar tertutup, air diambil dari kondensor kemudian
dilewatkan peralatan pendingin dan dikembalikan lagi ke kondensor. Kadang-
kadang antara alat pendingin dan kondensor ada suatu reservoar. Untuk
mengganti air yang hilang karena penguapan pada waktu proses pendingin masih
diperlukan air dari alam sebagai air penambah. Ada beberapa jenis peralatan
pendingin yang biasa dipakai pada sistem lingkar tertutup, yaitu:
• Menara pendingin (cooling tower)
Cooling tower terdiri dari jenis basah dan kering. Menara pendingin
jenis kering paling kurang efisisen dalam cara pembuangan kalornya,
tetapi tidak memerlukan air tambahan dan karena itu sangat cocok untuk
instalasi di gurun pasir, atau tempat-tempat dimana dilarang penggunaan
air alam.
• Kolam semprot (spray pond)
Mengandalkan kepada angin yang bertiup diatas kolam dan
mendinginkan semprotan halus air melalui penguapan.
• Kanal semprot (spray canal)
Serupa dengan kolam semprot tetapi airnya disini disemprotkan melalui
butir-butir yang lebih kasar sehingga air yang hilang terbawa angin
menjadi lebih sedikit, tetapi laju perpindahan massa lebih lamban dan
effisiensi pendinginan lebih rendah.
• Danau pendingin
Daerah yang luas dimana air didinginkan secara alami melalui
penguapan dan radiasi. Cara ini paling tidak effisien dibandingkan
ketiga air buatan diatas dan karena itu memerlukan bidang yang sangat
luas tetapi tidak memerlukan banyak peralatan mekanik.

Universitas Kristen Petra


27

2.7.3 Sistem Gabungan


Pada sistem gabungan, sistem sekali lalu digabungkan dengan peralatan
pendingin, biasanya menara pendingin untuk mendinginkan air sebelum
mengembalikan ke alam. Menara pendingin yang beroperasi dengan cara ini
disebut dengan open mode (ragam terbuka), atau terminal differential mode
(ragam beda terminal). Menara pendingin mungkin memikul 0 sampai 100 persen
beban pendinginan.

2.8 Effisiensi
Effisiensi adalah perbandingan antara energi yang dihasilkan dengan
energi yang dimasukkan dalam satu sistem dalam periode yang ditentukan. Energi
yang ada pada PLTU adalah:
• Energi yang berasal dari bahan bakar. Energi ini dihitung berdasarkan
nilai kalori (caloric value) dari bahan bakar yang bersangkutan, dengan
satuan kcal/kg.
• Energi yang dihasilkan berupa tenaga listrik yang keluar dari generator.
Effisiensi total dari PLTU adalah :
ŋTOTAL = ŋB * ŋT * ŋT * ŋG (2.1)3
dimana: ŋTOTAL = effisiensi total pembangkit
ŋB = effisiensi boiler
ŋTH = effisiensi thermodinamika
ŋT = effisiensi turbin
ŋG = effisiensi generator

2.9 Draft Fan


Cerobong (chimney) yang sangat tinggi tidak mungkin sanggup
memberikan aliran udara yang cukup untuk mengeluarkan udara dan gas dalam
volume yang besar . Kipas (fan) mengurangi tinggi cerobong asap yang memadai
untuk aliran udara.

3
Gupta, G. Generation of Electrical Energy. p. 106

Universitas Kristen Petra


28

Untuk menghitung daya fan digunakan rumus:

Q* p
P= (2.2)4
102 * Effisiensi

dimana: P = daya kipas, dalam kW


Q = debit atau kapasitas kipas, dalam m3/s
p = head, dalam mm kolom air
ŋ = effisiensi kipas

Dimana effisiensinya adalah sebesar 0.77 sampai dengan 0.88. Yang dimaksud
dengan effisiensi pada kipas adalah hasil yang dicapai untuk mendapat jumlah
debit yang diinginkan, sedangkan effisiensi motor adalah hasil yang didapat dari
output daya motor dibagi dengan input motor.

2.9.1 Kipas Tekan (Forced Draft Fan)


Kipas ini berfungsi sebagai pendorong udara untuk pembakaran ke
ruang bakar. Biasanya digunakan sendiri pada kebanyakan pembangkit uap yang
berukuran besar, dan hampir semua pembangkit uap kelautan dan ditempatkan
pada lubang-lubang pemanas awal udara sehingga keseluruhan sistem sampai
lubang masuk cerobong berada pada tekanan positif.
Keuntungan dari menggunakan kipas tekan (forced draft fan) adalah:
• Biaya pemeliharaannya lebih rendah.
• Konsumsi dayanya lebih rendah karena udara dingin mempunyai
volume spesifik yang rendah didalam lintasan udara-gas.
• Bebannya lebih rendah karena tidak menangani gas tambahan yang
berkaitan dengan bahan bakar yang dibakar.
• Oleh karena itu, biaya investasi dan biaya operasional lebih rendah.
Kelemahannya adalah karena furnace menjadi bertekanan dan disebut pressure
furnace, maka:

4
Chernov, A. And Bessrebrennikov, N. Fundamental of Heat Engineering and Hydraulics. p.382

Universitas Kristen Petra


29

• Gas berbahaya dapat bocor melalui dinding furnace ke udara luar,


sehingga konstruksi furnace harus dibuat kedap gas.
• Pintu-pintu inspeksi harus dirancang dengan baik, demikian pula kotak
blower (penghembus) jelaga dan lubang penyalaan bahan bakar.
Untuk meningkatkan keandalan digunakan dua kipas tekan yang beroperasi secara
pararel, masing-masing dengan kemampuan sekurang-kurangnya 60 % aliran
beban penuh bila salah satu kipas sedang tidak bekerja.

2.9.2 Kipas Hisap (Induced Draft Fan)


Kipas ini berfungsi sebagai penghisap hasil pembakaran dari ruang
bakar dan mendorongnya ke cerobong. Ditempatkan di dalam arus gas diantara
pemanas udara awal dan cerobong, sebelum atau sesudah dust collector. Kipas ini
membuang ke tekanan atmosfer dan keseluruhan sistem berada pada tekanan
pengukur negatif. Kipas ini harus menangani gas panas, termasuk udara semula,
gas yang setara dengan bahan bakar yang dipakai dan bocoran yang masuk ke
sistem. Kebutuhan dayanya lebih besar daripada forced draft fan. Selain dari itu
kipas ini harus menangani produk pembakaran yang bersifat korosif dan abu.

2.10 Pompa
Perhitungan daya pompa menggunakan rumus:

Q*H
P= (2.3)5
102 * Effisiensi

Dimana: P = daya pompa, dalam kW


Q = debit atau kapasitas, dalam lt/s
H = head, dalam m kolom air

Dimana effisiensinya adalah sebesar 0.77 sampai dengan 0.88. Yang dimaksud
dengan effisiensi pada pompa adalah hasil yang dicapai untuk mendapat jumlah

5
Ibid. p. 382

Universitas Kristen Petra


30

debit yang diinginkan, sedangkan effisiensi motor adalah hasil yang didapat dari
output daya motor dibagi dengan input motor.

2.11 Dust Collector


Debu adalah gas apa saja yang mengandung zat dengan diameter lebih
besar dari 1µ (0.001 mm). Ketika ukuran zat itu melebihi 100 µ pada pelepasan di
cerobong asap dinamakan bara (cinder), untuk ukuran yang lebih kecil dari ini
disebut fly ash. Penahanan pembakaran atau pembakaran yang tidak sempurna
dari komponen bahan bakar yang mudah menguap (volatile) akan menghasilkan
asap (smoke), yang terdiri dari partikel-partikel lebih kecil dari 10 µ. Jika ini
menggumpal akan terbentuk jelaga (soot).
Garis edar yang diikuti oleh gas disebut plume, tergantung pada sifat
thermal dan dinamik gas dari cerobong asap dan aliran udara yang lewat cerobong
asap. Variabel yang memungkinkan adalah:
• Tinggi cerobong asap.
• Kecepatan gas yang keluar dari cerobong asap.
• Kecepatan angin.
• Suhu gas.
• Ukuran partikel.
• Topografi lingkungan sekitar.
Macam-macam dust collector:
• Cinder catcher. Umumnya digunakan bersama dengan stoker firing.
Effisiensi dari pengumpulan debu antara 60 sampai 70 persen.
• Cinder vane fans. Mempunyai effisiensi sekitar 50 sampai 60 persen.
• Gas scrubbers. Memiliki effisiensi lebih dari 90 persen, tetapi masalah
korosi menjadi kendala dan menghalangi pembangkitan energi.
• Cyclonic separator. Menggunakan pusaran yang mengalir ke bawah
(downward flowing vortex) untuk debu yang dimuat gas sepanjang
dinding bagian dalam. Digunakan sendiri atau pararel, effisiensinya
sekitar 85 persen.
• Electrostatic precipitator. Unit ini bekerja secara efektif untuk
memerangkap flue dust. Precipitator mempunyai dua set elektroda yang

Universitas Kristen Petra


31

masing-masing terisolasi satu sama yang lain, yang pada tegangan tinggi
dihasilkan medan elektrostatis pada kedua elektroda. Medan
elektrostatis ini mengionisasi pertikel debu yang melewatinya,
merubahnya menjadi elektroda dengan kutub yang berbeda. Tegangan
tinggi yang digunakan adalah kutub negatif dengan tegangan 30000
hingga 60000 volt, dengan elektroda pengumpul yang ditanahkan.
Elektroda pengumpul mempunyai kontak pertanahan yang luas.
Pengumpulan debu yang jatuh dari elektroda dilakukan secara mekanik.
Dapat memerangkap partikel yang ukurannya > 0.1 µm.

Gambar 2.6 Electrostatic Precipitator


Sumber: Chernov, A. And Bessrebrennikov, N. Fundamental of Heat Engineering
and Hydraulics. Moscow: MIR Publisher, 1969. p.227

Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai