PEMBAHASAN
4.1 HRSG (Heat Recovery Steam Generator)
Energi panas yang terkandung dalam gas buang/saluran keluaran turbin
gas yang temperaturnya
Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan siklus Brayton turbin gas
dengan siklus Rankine turbin uap. Boiler HRSG merupakan bagian dari siklus
Rankine.
Boiler HRSG dapat juga memanfaatkan enerji panas sisa gas buang suatu
unit pembangkit motor diesel untuk memanaskan air dan mengubahnya menjadi
uap, dan kemudian uap tersebut dipergunakan untuk menggerakkan turbin uap.
Ukuran dan kapasitas boiler HRSG pada unit pembangkit turbin gas adalah sangat
besar jika dibandingkan dengan boiler HRSG pada unit pembangkit motor diesel,
hal ini karena kapasitas satu unit turbin gas bisa sampai beberapa ratus MW,
sedangkan kapasitas satu unit motor diesel biasanya kurang dari 10 MW.
Kapasitas produksi uap yang dapat dihasilkan HRSG tergantung pada kapasitas
enerji panas yang masih dikandungani gas buang dari unit turbin gas, yang berarti
tergantung pada beban unit turbin gas. Pada dasarnya, turbin gas yang beroperasi
pada putaran tetap, aliran udara masuk kompresor juga tetap; perubahan beban
turbin ditanggapi oleh aliran bahan bakar, sehingga suhu gas buang juga berubahubah mengikuti berubahan beban turbin gas.
Gambar 4.1 Heat Recovery Steam Generator Unit Pembangkita Muara Karang
Suhu gas buang unit turbin gas tetap konstan diperolah dengan cara
mengatur pembukaan sirip-sirip pemandu aliran udara masuk (IGV Inlet
Guide Vane) guna mengatur laju aliran udara masuk ke kompresor, dimana
suhu gas buang sebagai umpan baliknya.
Sebagian boiler HRSG dapat dilengkapi dengan pembakaran tambahan
untuk meningkatkan kapasitas produksi uapnya; dan sebagian uap
produksinya dapat digunakan untuk keperluan pemanasan aplikasi lainnya
(cogeneration). Dengan pembakaran tambahan ini, kestabilan produksi uap
HRSG dapat dipertahankan, sehingga kestabilan beban turbin uap yang
menggunakan uap ini dapat dijaga, walaupun beban turbin gas berubah-ubah;
dan juga suhu gas buang turbin gas (aliran udara masuk kompresor) tidak
harus dijaga tetap kontan (tidak diharuskan pengaturan IGV Inlet Guide Vane).
4.2 Bagian Bagian HRSG
Bagian-bagian HRSG adalah bagian per bagian dalam bentuk jadi
(pre-assembled) yang telah dikerjakan di bengkel pabrikan dan diangkut
ke tempat pemasangan. Kemudahan pemasangan bagian-bagian modular
di lapangan dan melakukan pengerjaan bagian-bagian sebanyak mungkin
di bengkel pabrik akan meningkatkan mutu peralatan dan mempercepat
waktu pemasangan konstruksi.
Peralatan utama dapat diidentifikasi berikut:
1. Bypass stack silencer.
2. Drum
3. Superheater.
4. Reheater.
5.
Evaporator.
6. Economizer.
Level air didalam drum harus dijaga agar selalu tetap kira-kira
setengah dari tinggi drum. Banyaknya air pengisi yang masuk ke dalam
drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang meninggalkan drum,
sehingga level air terjaga konstant.
Pengaturan level didalam Boiler Drum dilakukan dengan mengatur
besarnya pembukaan Flow Control Valve. Apabila level didalam air drum
terlalu rendah/tidak terkontrol akan menyebabkan terjadinya overheating
pada pipa-pipa Boiler, sedangkan bila level drum terlalu tinggi,
kemungkinan butir-butir air terbawa ke turbin dan mengakibatkan
kerusakan pada turbin. Untuk mengamankannya pada boiler drum
dipasang alarm untuk level high dan level low serta trip untuk level very
low dan very high.
Level
air
didalam
boiler
drum
dapat
dimonitor
dengan
didalam pipa pipa di ruang bakar berada dalam wujud kenyang (jenuh)
atau basah maka uap yang demikian jika digunakan atau diekspansikan
dalam turbin, akan menimbulkan pengembunan yang cepat.
4) Reheater
Reheater adalah peralatan yang berfungsi untuk menaikkan temperatur uap
dari tirbin tekanan tinggi untuk dipanaskan ulang
sesuai dengan
reheater
(pemanas ulang). Uap yang telah dipanaskan ulang dalam reheater ini
selanjutnya diekspansikan pada turbin tingkat berikutnya.
Superheater dibedakan atas dua tipe yakni :
Superheater konveksi
Superheater radiasi-konveksi
Prinsip Superheater konveksi sama seperti ekonomiser, yakni menyerap
panas gas bekas yang melewati superheater. Kenaikan temperatur uap
praktis terjadi pada tekanan tetap sampai akhirnya gas bekas meninggalkan
supeheater.
Menurut penempatannya superheater ditempatkan pada :
5) Evaporator
Evaporator pada boiler dikenal juga dengan nama Tube wall. Didalam
tube wall terdapat air yang bersirkulasi dari boiler drum melalui down
comer dan low header. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran
didalam furnance sebagian diberikan kepada air yang ada didalam tube
wall sehingga air berubah menjadi uap. Selain berfungsi untuk membuat
air menjaadi uap, tube wall juga mencegah penyebaran panas daari dalam
furnance ke udara luar dan untuk lebih menjamin agar panas tersebut tidak
terbuang ke udara luar melewati tube wall , maka dibalik tube wall (arah
udara luar) dipasang dinding isolasi yang terbuat dari mineral fiber.
Sedangkan pada down comer merupakan pipa yang berukuran besar,
menghubungkan bagian bawah boiler drum dengan lower header. Down
comer (pipa turun) tidak terkena panas secara langsung dari ruang bakar.
Dan untuk menghindari kerugian panas yang terbuang pada down comer,
maka down comer diberi isolasi.
6) Ekonomiser
Ekonomiser terdiri dari pipa pipa air yang ditempatkan pada lintasan gas
asap sebelum meninggalkan ketel. Pipa pipa ekonomiser dibuat dari
bahan baja atau besi tuang yang sanggup menahan panas dan tekanan
tinggi. Korosi yang mungkin terbentuk sebelah sisi air dapat dihindarkan
dengan jalan melunakkan air pengisi terlebih dahulu, dan korosi di sebelah
luar (sisi gas asap) diatasi dengan mempertahankan temperatur gas asap
tinggi diatas titik embun gas sulphur. Konduktivitas panas dan tahanan
aliran gas yang disebabkan oleh abu/debu yang melekat pada pipa pipa
dicegah dengan pembersihan pipa pipa secara berkala.
Dengan
menggunakan
ekonomiser,
efisiensi
thermis
ketel
naik;
pada jumlah penerima panas yang sama dengan pipa polos, ekonomiser
dapat diperkecil. Pipa pipa bersirip untuk tekanan sedang dibuat dari
bahan besi tuang yang disusut sekitar pipa-pipa baja yang tidak
berkampuh. Dengan bantuan katup-by pass, gas asap dapat dialirkan
langsung kecerobong, jadi ekonomiser tidak bekerja. Temperatur air
pengisi dan gas asap, diatur dengan bantuan katup by pass ini.
Pipa air itu dipasang horizontal dengan sumbu belah-ketupat (berliku-liku)
satu sama lain. Agar gas asap terpaksa mengalir berbelok-belok.
Akibatnya, perpindahan panas kepada air dapat berlangsung lebih baik.
Air pengisi masuk ke dalam ekonomiser melalui pipa induk bawah
,demikian juga halnya dengan pipa bagian atas.
Untuk membersihkan pipa-pipa dan sirip sirip dari ikatan abu dan debudebu yang berterbangan, dilakukan dengan memakai pipa penghembusabu (soot blower) yang dipasang diantara pipa-pipa bersirip. Pipa-pipa
penghembus tadi dilubangi dimana (bila pembersihan hendak dilakukan)
dialirkan uap dari ketel.
Pada suatu blok PLTGU, setiap unit turbin gas berpasangan dengan
boiler HRSG nya masing-masing, oleh karena itu jumlah turbin gas dan
boilernya adalah sama. Uap hasil produksi setiap boiler digabungkan dan
kemudian dialirkan ke satu unit turbin uap.Blok PLTGU terdiri dari tiga
sistem utama, yaitu system turbin gas, sistem boiler HRSG dan sistem
turbin uap. Sistem turbin gas dibuat oleh pabrikan dengan rancangan
tertentu (fixed design), dan sistem turbin uap tersedia dengan rancangan
yang hampir standar dari pabrikan; tetapi dapat juga dirubah sesuai
keperluan. Sebaliknya, sistem boiler HRSG memberikan beragam
rancangan pilihan yang berbeda, dan rancangannya menyesuaikan dan
menyatu dengan unit sistem turbin uap. Pilihan rancangan tekanan kerja
boiler HRSG terdiri dari:
Gambar 4.5 Skematik digram aliran gas buang dan air-uap pada boiler HRSG
Type
LP Steam Superheater
Horizontal
Max Pressure
11 Bar
Max Temp
318
HP Steam Superheater
Volume
5.252 m3
Max Pressure
111 Bar
Max Temp
Volume
525
4.45 m3
Fuel Oil
LP ECO
Heating
surface
Flow HP Steam
Flow LP Steam
42 x 103 kg/hr
Flow HP Steam
Flow LP Steam
LP EVAP
15241 m2 22570 m2
heating
940
surface
consist
tubes
Outside
Dia
Wall
thickness
Material
1128
fin tubes
31,8 mm
2,6 mm
1090 m2
19813 m2 22570 m2
seamless
Parallel fin
tube
tubes
2,6 mm
38 mm
2,6 mm 3,2 mm
St
St
St
35.8/I
35.8/I
35.8/I
parallel
fin tubes
31,8 mm
St
35.8/III
4231
5642 m2
261
348
1392
parallel
mm
HP SH I
EVAP
564 1222
31,8
HP SH II
HP
LP SH HP ECO
Para
parallel
fin tubes
tubes
31,8 mm
31,8 mm
3,2 mm
3,2 mm
St
35.8/II
I
4 mm
13
CrMo44
31, 8 mm
CrMo91