Anda di halaman 1dari 38

JUDUL KARYA INOVASI

Optimalisasi Pengaturan Main


Steam Pressure Saat Kondisi
Emergency

Disusun oleh:
1. DANO SETIARI NIP 881321095I
2. MUCHAMAD RIVALDI FK NIP 951731030I
3. RIO SUNARYO NIP 119206810B

PT INDONESIA POWER
JPR OMU
2021

i
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Dengan ini menyatakan bahwa karya inovasi berjudul :

Optimalisasi Pengaturan Main Steam Pressure Saat Kondisi Emergency


Yang dibuat oleh:

DANO SETIARI (881321095I)


MUCHAMAD RIVALDI FK (951731030I)
RIO SUNARYO (119206810B)

disetujui untuk diikutkan


Forum Karya Inovasi

Bidang
PEMBANGKITAN

Palabuhanratu, 29 November 2021

GENERAL MANAGER

RIZQI PRIATNA

ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : DANO SETIARI Tanda Tangan: ……………
Jabatan : SUPERVISOR OPERASI UNIT 3 (B) JPR OMU
NIP : 881321095I
2. Nama : MUCHAMAD RIVALDI FK Tanda Tangan: ……………
Jabatan : OPERATOR SENIOR CONTROL ROOM UNIT 3 (B) JPR OMU
NIP : 951731030I
3. Nama : RIO SUNARYO Tanda Tangan: … …………
Jabatan : OPERATOR SENIOR CONTROL ROOM UNIT 2 (B) JPR OMU
NIP : 119206810B

Dengan ini menyatakan bahwa karya inovasi yang berjudul “Optimalisasi Pengaturan Main
Steam Pressure Saat Kondisi Emergency” merupakan karya inovasi baru/pengembangan
karya inovasi* yang original dan belum pernah dibuat sebelumnya, baik di unit kerja kami
maupun di unit-unit PT Indonesia Power.
Apabila pada kemudian hari ada tuntutan atau klaim mengenai karya inovasi yang dibuat,
kami siap mempertanggungjawabkan segala konsekuensinya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan, sebagaimana
mestinya.

Mengetahui,
Palabuhanratu , 29 November 2021

KM INDUK ATASAN LANGSUNG


MANAJER ENJINEERING MANAJER OPERASI

YANUAR RULYANTO JOHANTRI NUGROHO

iii
PERNYATAAN IMPLEMENTASI

Yang bertanda tangan di bawah ini,


1. Nama : DANO SETIARI Tanda Tangan: ……………
Jabatan : SUPERVISOR OPERASI UNIT 3 (B) JPR OMU
NIP : 881321095I/
2. Nama : MUCHAMAD RIVALDI FK Tanda Tangan: ……………
Jabatan : OPERATOR SENIOR CONTROL ROOM UNIT 3 (B) JPR OMU
NIP : 951731030I
3. Nama : RIO SUNARYO Tanda Tangan: ……………
Jabatan : OPERATOR SENIOR CONTROL ROOM UNIT 2 (B) JPR OMU
NIP : 119206810B

Menyatakan bahwa karya inovasi kami yang berjudul :


“Optimalisasi Pengaturan Main Steam Pressure Saat Kondisi Emergency”
Telah melalui proses KM CoP (Knowledge Management Community Of Practice) dan telah
diimplementasi pada 9 Oktober 2020 di Unit JPR OMU PT Indonesia Power dan bersedia
untuk dilakukan audit lapangan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui,
Palabuhanratu, 29 November 2021

KM INDUK TIM PEMBINA KARYA INOVASI


MANAJER ENJINEERING SPS EKSIS

YANUAR RULYANTO HENDRA YUDISAPUTRO

MANAJEMEN PUNCAK
GENERAL MANAGER

RIZQI PRIATNA

iv
KLAIM

Saat terjadinya kenaikan main steam pressure yang cepat, selain menurunkan jumlah bahan
bakar dan menaikan beban, tambahan upaya pengendalian yang lebih efektif dapat
dilakukan dengan cara menurunkan pembukaan valve spray superheater dan membuka
aliran steam ke jalur sootblower sampai main steam pressure bisa turun dan stabil kembali.

Teknik ini telah terbukti efektif dan telah berhasil dilakukan, sehingga didapatkan manfaat
terhindarnya unit dari stop beroperasi, terhindar dari adanya biaya start up unit untuk kembali
masuk ke jaringan, dan terhindar dari adanya biaya yang ditimbulkan akibat perbaikan
kerusakan

INOVASI

v
PERNYATAAN
PENYERAHAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dengan ini menyatakan bahwa karya inovasi dengan judul :

Optimalisasi Pengaturan Main Steam Pressure Saat Kondisi Emergency


Yang dibuat oleh:
1. DANO SETIARI 881321095I
2. MUCHAMAD RIVALDI FK 951731030I
3. RIO SUNARYO 119206810B

Diikutkan dalam Forum Karya Inovasi PT Indonesia Power Bidang Pembangkitan Semester
2 tahun 2021.
Dengan diikutkannya karya inovasi ini sekaligus menyerahkan Hak Kekayaan Intelektual
(HKI) sepenuhnya kepada PT Indonesia Power dan menjadi milik PT Indonesia Power,
selanjutnya segala hal seperti pengurusan dan pemeliharaan paten serta hak-hak dan
kewajiban lainnya mengikuti aturan yang ditetapkan PT Indonesia Power.

Palabuhanratu, November 2021


Demikian pernyataan kami.

WAKIL INOVATOR

DANO SETIARI

GENERAL MANAGER

RIZQI PRIATNA

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Optimalisasi Pengaturan Main Steam
Pressure Saat Kondisi Emergency. Melalui makalah ini dengan segala
kesederhanaannya, penulis harapkan memberikan ilustrasi dan perbaikan guna manfaat
bagi perusahaan serta menjadi pembelajaran baru bagi kami para insan PLTU
Palabuhanratu pada umumnya.

Tidak lupa ucapan terima kasih dihaturkan pada segenap pihak yang turut membantu
hingga selesainya tugas ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan sehingga saran
dan masukan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Pelabuhanratu, 29 November 2021

PENULIS

vii
DAFTAR ISI

JUDUL KARYA INOVASI i


PERNYATAAN PERSETUJUAN ii
PERNYATAAN ORIGINALITASiii
PERNYATAAN IMPLEMENTASI iv
KLAIM v
PERNYATAAN PENYERAHAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
ABSTRAK xi
BAB I PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................................................ 1
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................................................ 1
1.4 Metodologi.............................................................................................................................. 1
BAB II RUJUKAN REFERENSI 2
2.1 Boiler System.......................................................................................................................... 2
2.2 Pembakaran........................................................................................................................... 4
2.3 Spray Superheater.................................................................................................................. 5
2.4 Sootblower.............................................................................................................................. 6
2.5 Bypass System....................................................................................................................... 7
2.6 Boiler Safety Valve................................................................................................................. 8
BAB III PEMBAHASAN INOVASI 10
3.1 Identifikasi Masalah.............................................................................................................. 10
3.2 Analisis Penyelesaian Masalah............................................................................................ 13
3.3 Desain Karya Inovasi............................................................................................................ 16
3.4 Implementasi........................................................................................................................ 17
BAB IV MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RISIKO 20
4.1 Manfaat Finansial................................................................................................................. 20
4.2 Manfaat Inovasi Terhadap Korporasi....................................................................................20
4.3 Analisa Risiko....................................................................................................................... 21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 23
5.1 Kesimpulan........................................................................................................................... 23
5.2 Saran.................................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA 24
BIODATA 25

viii
ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Spesifikasi Bypass System 8


Tabel 2. Spesifikasi Boiler Safety Valve PLTU Pelabuhanratu 9
Tabel 3. Data penanganan kenaikan main steam pressure 24 April 2021 19
Tabel 4 Tabel Mitigasi Risiko 21

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus air dan uap PLTU1 2


Gambar 2. Proses Pembakaran Pada Boiler 4
Gambar 3. Spray Superheater 5
Gambar 4. Line sootblower 6
Gambar 5. Bypass System 7
Gambar 6. Kronologi Gangguan 10
Gambar 7. Crack pada Welding Joint pipa LP Bypass ke Condenser 11
Gambar 8. Root Cause Failure 11
Gambar 9. Gangguan ERV dari data Maksimo 13
Gambar 10. Pengaruh spray superheater terhadap main steam pressure 14
Gambar 11. Pengaruh Main steam pressure terhadap pembukaan lin sootblower 15
Gambar 12. Trending data kenaikan Main steam Pressure 9 Oktober 2020 17
Gambar 13. Trending data penanganan kenaikan Main steam presure 24 April 2021 18

xi
ABSTRAK

Main steam pressure adalah parameter yang harus dijaga saat mengoperasikan unit PLTU.
Apabila main steam pressure terlalu tinggi berpotensi merusak peralatan sampai
menyebabkan unit shutdown. Pada tanggal 7 Desember 2018, unit 2 trip akibat Condensor
Vacuum LL pressure (<-79 kPa). Berdasarkan temuan lapangan, terdapat crack pada
welding joint pipa LP Bypass ke condenser. Penyebab crack tersebut adalah overcapacity
pada sistem HP-LP Bypass (> 30% BMCR) saat terjadi overpressure main steam, karena
hanya 1 ERV aktif dan 2 ERV tidak standby. Maka perlu ada suatu cara pengoperasian
untuk mengendalikan tekanan main steam agar tidak terlalu tinggi.
Spray superheater berasal dari feedawater yang mempunyai tekanan yang tinggi dari pompa
boiler feed pump. Ketika aliran spray ditambahkan tidak hanya berpengaruh terhadap
penurunan main steam temperature tetapi juga berpengaruh terhadap kenaikan main steam
pressure, sehingga pengaturan spray superheater ini dapat kita lakukan untuk
mengendalikan main steam pressure.
Sootblower sumber steamnya di dapat dari superheater. Ketika line sootblower ini dibuka
maka aliran steam akan terbagi sehingga akan berpengaruh terhadapa tekanan main steam.
Saat terjadinya kenaikan main steam pressure yang cepat, pada kondisi emergency ini
selain menurunkan jumlah bahan bakar dan menaikan beban, tambahan upaya
pengendalian dengan cara menurunkan pembukaan valve spray superheater dan membuka
aliran steam ke jalur sootblower telah tebukti berhasil mencegah overpressure main steam,
sehingga didapatkan manfaat terhindarnya unit dari stop beroperasi, terhindar dari adanya
biaya start up unit untuk kembali masuk ke jaringan, dan terhindar dari adanya biaya yang
ditimbulkan akibat perbaikan kerusakan.

Kata Kunci: Main Steam Pressure

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tanggal 7 Desember 2018, unit 2 trip akibat Condensor Vacuum LL (<-79 kPa).
Berdasarkan temuan lapangan, terdapat crack pada welding joint pipa LP Bypass ke
condenser. Penyebab crack tersebut adalah overcapacity pada sistem HP-LP Bypass (>
30% BMCR) saat terjadi overpressure main steam, karena hanya 1 ERV aktif dan 2 ERV
tidak standby.
Dari kondisi gangguan tersebut ketika safety valve boiler tidak bisa beroperasi, maka
perlu suatu cara pengoperasian untuk mengendalikan supaya main steam pressure agar
tidak naik tinggi sampai mengakibatkan bypass system aktif.

1.2 Maksud dan Tujuan


Membuat pola pengoperasian untuk mengendalikan main steam pressure pada saat kondisi
adanya kenaikan main steam pressure terjadi secara cepat.

1.3 Ruang Lingkup


Pengendalian main steam pressure dilakukan dengan tambahan metode pengaturan spray
superheater dan memanfaatkan line sootblower utuk membagi aliran steam pada saat terjadi
kenaikan pressure yang cepat.

1.4 Metodologi
Metodologi penulisan adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah, terdiri dari: root cause analysis, studi literatur
2. Pengumpulan data
3. Testing pengujian

1
BAB II
RUJUKAN REFERENSI

2.1 Boiler System


Main steam merupakan rangkaian pipa saluran untuk mengalirkan superheated steam yang
keluar dari final superheater ke turbin. Untuk siklus air dan uap PLTU dapat dilihat pada
gambar 1.

Gambar 1. Siklus air dan uap PLTU

Boiler pada pembangkit listrik menghasilkan uap bertekanan tinggi dari transfer panas
pembakaran di berbagai bagian perpindahan panas. Volume satu satuan massa uap adalah
seribu kali volume air, Ketika air diubah menjadi uap dalam bejana tertutup, tekanannya
akan meningkat. Boiler menggunakan prinsip ini untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi.

Konversi air ke uap terjadi dalam tiga tahap.


1. Pemanasan air dari kondisi dingin ke titik didih (saturation temperature) –>
penambahan panas sensibel.
Langkah pertama adalah mendapatkan pasokan air yang konstan pada tekanan
tinggi ke dalam boiler. Pompa air umpan boiler memompa air dengan tekanan tinggi
ke dalam boiler.

2
Pemanas air umpan menggunakan uap yang diekstraksi dari turbin, dan economiser
memanfaatkan panas dari flue gas, menambahkan sebagian panas sensibel sebelum
air masuk ke boiler.
Steam drum merupakan bejana silinder besar yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan dan pemasukan air dan tempat pengumpulan campuran air dan uap
2. Ketel air pada saturation temperature menghasilkan uap.
Penguapan terjadi di walltube yang merupakan pipa berisi air yang membentuk
dinding furnace. Walltube mendapatkan air dari down comer yang merupakan pipa
besar yang terhubung ke drum. Saat air memanas pada furnace, sebagian air di
walltube menjadi uap. Campuran uap air ini memiliki densitas yang lebih rendah
dibandingkan dengan air di bagian bawah. Perbedaan densitas ini menciptakan
sirkulasi air dari drum, melalui down comer, walltube dan kembali ke drum. Uap
terkumpul di bagian atas drum. Temperatur pada drum, downcomer dan water wall
berada pada temperatur saturasi.
3. Pemanasan steam dari temperatur saturasi ke temperatur yang lebih tinggi disebut
Super heating
Steam dari drum dialirkan ke superheater yang ditempatkan pada jalur flue gas.
Temperatur steam meningkat dari temperatur saturasi sampai maksimum yang
diperlukan untuk operasi. Uap superheat kemudian akhirnya masuk ke turbin

Masalah serius yang dapat menyebabkan kerusakan yang parah terjadi pada sistem uap
utama:
- Thermal stresses;
- Pipeline vibration;
- Steam wetness at the turbine inlet;
- Water hammer;
- Steam hammer

2.2 Pembakaran
3
Pembakaran adalah reaksi kimia yang terjadi antara material yang dapat terbakar dengan
oksigen pada volume dan temperatur tertentu. Pembakaran akan terjadi bila adanya bahan
bakar, adanya oksigen dari udara pembakaran, dan adanya sumber panas.

Seperti diketahui bahwa unsur – unsur dalam bahan bakar dapat membentuk reaksi
pembakaran dengan oksigen adalah Carbon, Hidrogen dan Sulfur. Karena itu proses
pembakaran bahan bakar tidak lain adalah terbentuknya reaksi pembakaran antara ketiga
unsur tersebut dengan oksigen. Reaksi pembakaran untuk ketiga unsur tersebut adalah
sebagai berikut :

 Reaksi Pembakaran Carbon


C + O2 → CO2 Panas yang dihasilkan adalah 8100 Kcal/Kg

 Reaksi Pembakaran Hidrogen


2 H2 + O2 → 2H2O Panas yang ditimbulkan sebesar 34.000 Kcal/Kg.

 Reaksi Pembakaran Sulfur


S + O2 → SO2 Panas yang ditimbulkan sebesar 2.500 Kcal/Kg

Gambar 2. Proses Pembakaran Pada Boiler

4
2.3 Spray Superheater

Spray superheater berasal dari feedawater yang mempunyai tekanan yang tinggi dari pompa
boiler feed pump. Fungsi dasarnya spray superheater digunakan untuk menjaga agar
temperature dari main steam tetap stabil sesuai dengan set point.

Spray superheater terdiri dari dua jalur, dapat dilihat pada gambar 3. 1st spray superheater
ditempatkan pada pipa inlet dari partition panel superheater, fungsinya untuk mengatur
temperature steam yang masuk ke partition panel superheater. 2nd spray superheater
ditempatkan pada pipa inlet final superheater, fungsinya untuk mengatur temperature steam
outlet final superheater.

Spray superheater dialirkan masuk kedalam aliran steam dan bercampur dengan steam
untuk mendinginkan steam. Air yang digunakan untuk spray akan menjadi uap sehingga
akan menambah jumlah uap pada main steam. Aliran spray superheater diatur oleh control
valve.

Gambar 3. Spray Superheater

5
2.4 Sootblower

Sootblower merupakan alat pembersih slag yang menempel pada pipa-pipa boiler yang
terbentuk sebagai akibat dari hasil pembakaran. Sootblower menggunakan steam yang
diambil dari superheater

Line supply steam stooblower dapat dilihat pada gambar 4, terdiri dari manual valve motor
valve, pneumatic control valve dan memiliki safety valve.

Gambar 4. Line sootblower

6
2.5 Bypass System

Bypass system terdiri dari dua stage yaitu High Pressure Bypass dan Low Pressure Bypass
seperti terlihat pada gambar 5. Bypass system memiliki kapasitas 30% BMCR.

Gambar 5. Bypass System

Bypass system digunakan untuk mempercepat proses start up unit sehingga meningkatkan
nilai ekonomis operasi unit, untuk menghindari overheat pada reheater, menyeimbangkan
jumlah uap antara turbin dan boiler, mencegah overpressure main steam, sehingga
mengurangi polusi kebisingan dengan menghindari seringnya safety valve boiler beroperasi.

Spesifikasi dari bypass system PLTU Pelabuhanratu dapat dilihat pada tabel

7
Tabel 1. Spesifikasi Bypass System

2.6 Boiler Safety Valve

Fungsi safety valve pada boiler adalah untuk membuang tekanan uap yang berlebih untuk
mencegah kerusakan pada komponen boiler. Tekanan uap yang berlebih pada boiler dapat
memecahkan pipa-pipa pada boiler dan dapat membahayakan bagi manusia yang
mengoperasikan. Dengan bekerjanya safety valve membuang tekanan uap yang terlalu
tinggi, maka tekanan uap akan turun lagi ke kondisi normal sesuai batas tekanan kerja yang
diijinkan. Berikut terlihat pada tabel safety valve yang terpasang pada boiler PLTU
Pelabuhanratu

Tabel 2. Spesifikasi Boiler Safety Valve PLTU Pelabuhanratu


8
9
BAB III
PEMBAHASAN INOVASI

3.1 Identifikasi Masalah


Main steam pressure yang tinggi dapat menyebabkan unit shutdown, berdasarkan RCFA
044/RCFA/JPR/2018 terjadinya over pressure main steam sehingga menyebabkan unit
shutdown, untuk kronologi kejadian dapat terlihat pada gambar 6.

10
Gambar 6. Kronologi Gangguan

Berdasarkan kesimpulan RCFA tersebut adanya over capacity pada system HP-LP Bypass
(>30 % BMCR) sehingga menimbulkan crack pada welding joint pipa LP Byapss ke
condenser, dapat dilihat pada gambar 7.

11
Gambar 7. Crack pada Welding Joint pipa LP Bypass ke Condenser

Saat terjadi gangguan, untuk ERV yg standby hanya 1, sedangkan 2 lagi dalam posisi not
standby. Hal tersebut berdampak pada terjadinya lonjakan main steam dan reheat steam
flow pada bypass system (over capacity) yang menyebabkan vibrasi pada pipa. Untuk RCFA
gangguan dapat terihat pada gambar 8.

Gambar 8. Root Cause Failure

ERV (Electronic Relief Valve) merupakan perangkat proteksi tekanan lebih pada jalur main
steam dari historical peralatan sering sekali mengalami gangguan sehingga saat terjadi
overpressure ERV tidak bisa dioperasikan, dapat terlihat pada gambar 9, beberapa historical
gangguan ERV dari data maksimo

12
13
Gambar 9. Gangguan ERV dari data Maksimo

3.2 Analisis Penyelesaian Masalah


Spray superheater selain fungsinya adalah menjaga main steam temperature, spray super
heater ternyata dapat berpengaruh terhadap main steam pressure, seperti terlihat pada data
pengujian pada gambar 10.

Pada saat spray suprheater kita coba tambahkan dengan beban yang tetap dan coal flow
yang tetap, akan terdapat penurunan main steam temperature, kemudian dapat kita lihat
juga adanya pengaruh terhadap main steam pressure, penambahan spray superheater akan
berdampak terhadap adanya kenaikan main steam pressure. Sehingga pengaturan spray
superheater dapat kita gunakan untuk mengendalikan main steam pressure.

14
Gambar 10. Pengaruh spray superheater terhadap main steam pressure

Steam sootblower diambil dari superheater, pada saat kita lakukan percobaan membuka line
sootblower dengan kondisi di set untuk beban tetap, coal flow tetap, spray superheater tetap.
Dari data yang dapat kita lihat pada gambar 11, pada saat line sootblower kita buka maka
akan berpengaruh terhadap penurunan main steam pressure. Sehingga pada saat terjadi
kenaikan main steam pressure yang begitu cepat, membuka line sootblower dapat dilakukan
sebagai suatu upaya untuk mengendalikan main steam pressure supaya tidak terjadi
overpressure. Line sootblower seperti terlihat pada gambar 5 memiliki safety valve sebagai
pengaman jika ada kelebihan steam yang dialirkan pada line sootblower, safety valve
sootblower bekerja pada tekanan 3,9 MPa.

15
Gambar 11. Pengaruh Main steam pressure terhadap pembukaan lin sootblower

Sehingga dari dua percobaan diatas, keika terjadi kenaikan main steam pressure yang
terlalu cepat upaya pengendalian yang dapat kita lakukan selain dengan cara mengurangi
bahan bakar dan menaikan beban, alternatif solusi lain yang sangat berdampak yang dapat
kita lakukan juga pada kondisi emergency seperti ini adalah dengan cara mengurangi
pembukaan spray superheater dan membagi aliran steam dengan cara mengalirkan ke line
sootblower.

16
3.3 Desain Karya Inovasi

Prosedur Penangan Main Steam Pressure Tinggi

Main steam pressure naik


secara cepat > 17,4 MPa

Turunkan coal flow

Naikan Beban untuk


membuka Governor Valve

Turunkan pembukaan Control valve


spray 1st dan 2nd stage SH set manual &
monitor temperature main steam

Open line sootblower (PCV sootblower, dan


drain), set pressure < 3,9 MPa

Apakah ada TIDAK


penurunan MS press
?

YA

Tutup kembali line sootblower

Buka kembali spray SH, set


auto sesuai base line 540 °C

17
3.4 Implementasi

Gambar 12. Trending data kenaikan Main steam Pressure 9 Oktober 2020

Dapat kita lihat pada gambar 12, pada tanggal 9 Oktober 2020 kondisi main steam pressure
naik mencapai 17,57 Mpa. Kenaikan main steam pressure ini berhasil dikendalikan dengan
tambahan cara yaitu menurunkan pembukaan spray superheater dan dibantu dengan
pembukaan valve line sootblower, sehingga berhasil menurunkan main steam pressure dan
terhindar dari overpressure.

18
Gambar 13. Trending data penanganan kenaikan Main steam presure 24 April 2021

Pada tangal 24 April 2021 juga dapat terlihat data pada gambar 13 dan tabel 3, adanya
kenaikan main steam pressure mencapai puncaknya 17,7 MPa, upaya penurunan coal flow
dan menaikan beban dilakukan, ditambah dengan menurunkan pembukaan spray
superheater dan mengalirkan aliran steam ke line sootblower, sehingga berhasil lagi
menurunkan tekanan main steam. Pada saat penurunan spray superheater dapat kita lihat
untuk temperature main steam cendrung masih dapat terkendali tidak terjadi kenaikan.
sampai main steam pressure kembali turun.

19
Tabel 3. Data penanganan kenaikan main steam pressure 24 April 2021

MS Sootblower 1st SH MOV 2nd SH MOV MS


Beban
Tanggal Jam Pressure pressure Kontrol Valve Kontrol Valve Temperature
(MW)
(Mpa) (Mpa) (%) (%) ('C)
4/24/2021 17:48:40.0 17.6395 0.6252 338.7447 47.782 29.5518 538.7283
4/24/2021 17:48:50.0 17.6899 0.8828 340.2646 45.9828 31.0443 538.7283
4/24/2021 17:49:00.0 17.7173 1.3136 343.6707 43.0162 31.0443 539.2938
4/24/2021 17:49:20.0 17.7613 2.2176 346.8571 10.8045 31.0443 539.2938
4/24/2021 17:49:30.0 17.6844 2.3167 347.6629 1.0165 31.0443 539.2938
4/24/2021 17:49:40.0 17.6057 2.1967 349.9703 1.0165 14.586 538.653
4/24/2021 17:49:50.0 17.5544 2.0984 349.4392 1.0165 9.5821 537.5597
4/24/2021 17:50:00.0 17.5059 1.9281 349.7139 1.0165 9.5821 536.4287
4/24/2021 17:50:10.0 17.4582 1.8182 349.3477 1.0165 9.5821 535.2977
4/24/2021 17:50:20.0 17.4088 1.7237 348.6335 1.0165 0 534.1667
4/24/2021 17:50:30.0 17.3365 1.7111 350.6112 3.0765 0 533.639

20
BAB IV
MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RISIKO

4.1 Manfaat Inovasi Terhadap Korporat


4.1.1 Manfaat Finansial
1. Menghindari adanya biaya untuk kebutuhan start up
- Pemakaian HSD 93.411 Liter, harga HSD per liter Rp 7.902,40
Sehingga biaya pemakaian HSD sebesar Rp. 738.171.086,40
- Biaya operasi air demin per ton Rp. 7.626, dengan pemakaian air 180 t/h selama 12
jam, sehingga biaya pemakaian air sebesar Rp. 16.472.160
- Harga batubara Rp.631 per kg, dengan pemakaian batubara sampai full load 525 ton,
sehingga biayanya sebesar Rp. 331.275.000
- Pemakaian sendiri energi listrik dari trafo SST 1 68,3 MWH dan SST 2 104,8 MWH,
dengan harga listrik Rp/kwh 654,57, sehingga pemakaian sendiri dari SST1 Rp.44.707.131
dan SST 2 Rp. 68.598.936. Total energi lisrik pemakaian sendiri yang dipakai sebesar Rp.
113.306.067
Total biaya untuk kebutuhan start up yang dapat dihindari sebesar Rp. 1.199.224.313

2. Menghindari loss of production

UNIT WAKTU MULAI WAKTU SELESAI STATUS DURASI MWH


GANGGUAN LOSS

Unit #2 07-Dec-18 13:04 09-Dec-18 11:47 FO1 46,72 15090,56

Harga listrik Rp/kwh = 654,57


Jadi total kerugian loss of production yang dapat dihindari sebesar Rp. 9.877.827.859

3. Menghindari biaya perbaikan crack pada Lp Bypass sebesar Rp 33.000.000.

4.1.2 Manfaat Nonfinansial


1. Mendukung program penurunan BPP
2. Disamping itu juga mengurangi EFOR dan menaikkan EAF
3. Meningkatkan citra perusahaan sebagai penyedia energi listrik yang handal dan efisien

21
4.2 Analisis Risiko
Menganalisa risiko yang akan terjadi apabila hasil inovasi diterapkan dan mitigasinya dengan
menggunakan tabel dan matrik risiko.

Tabel 4 Tabel Mitigasi Risiko


Level Setelah Mitigasi
Opsi Mitigasi
Risiko Penanggung Batas Cara
No Sasaran Resiko Yang
Sebelum Rating Rating Level Jawab Waktu Memonitor
Memungkinkan
Mitigasi Akibat Kemungkinan Risiko

BidangStrategis

Tidak ada lagi


Sosialisasi
overpressure Metode yang
metode
main steam diusulkan Menengah Rendah Laporan
S1 pengendalian Medium Kecil OP & ENG Continue
yang masih belum (6) (2) Gangguan
main steam
menyebabkan terlaksana
pressure high
unit shutdown

Bidang Operasional

Atur pembukaan Laporan


sesuai kapasitas shift
dari jalur
sootblower Service
Menjaga Kerusakan Request
Menengah Rendah
O1 keandalan pada line Medium Kecil OP & HAR Continue pada
(6) (2)
peralaan sootblower Aplikasi
Terdapat Safety
Maksimo
valve line steam
jika ada
sootblower
kerusakan
peralatan

Mengurangi
pembakaran
terutama layer
Laporan
atas,
shift
Menaikan top
Service
secondary air
Menjaga Kenaikan Main Request
Menengah dan menurunkan Rendah
O2 keandalan steam Medium Kecil OP & HAR Continue pada
(6) bootom (2)
peralaan Temperature Aplikasi
secondary air
Maksimo
jika ada
Turunkan posisi
kerusakan
tilting burner
peralatan
Lakukan
sootblower

Berdasarkan tabel, kemudian dipetakan angka risiko (sesuai urutan dalam tabel) ke dalam
matriks risiko.

22
QONSEQUENCE
Tidak
KEMUNGKINAN Minor Medium Major Malapetaka
Signifikan
1 2 3 4 5

MENENGAH TINGGI TINGGI EKSTRIM EKSTRIM


SangatBesar V
(5) (10) (15) (20) (25)

MENENGAH MENENGAH TINGGI EKSTRIM EKSTRIM


Besar IV
(4) (8) (12) (16) (20)
LIKELIHOOD

RENDAH MENENGAH
TINGGI TINGGI
Sedang III (3) (6) TINGGI (9)
(12) (15)
S1 O1

RENDAH MENENGAH MENENGAH MENENGAH TINGGI


Kecil II
(2) (4) (6) (8) (10)

RENDAH RENDAH
RENDAH MENENGAH MENENGAH
Sangat Kecil I (1) (2)
S1 (3) (4) (5)
O1

Sebelum Mitigasi  

Setelah Mitigasi
 

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada tanggal 7 Desember 2018, unit 2 trip akibat Condensor Vacuum LL (<-79 kPa).
Berdasarkan temuan lapangan, terdapat crack pada welding joint pipa LP Bypass ke
condenser. Penyebab crack tersebut adalah overcapacity pada sistem HP-LP Bypass (>
30% BMCR) saat terjadi overpressure main steam, karena hanya 1 ERV aktif dan 2 ERV
tidak standby.
Saat terjadinya kenaikan main steam pressure yang cepat, selain menurunkan jumlah bahan
bakar dan menaikan beban, tambahan upaya pengendalian dapat dilakukan dengan cara
menurunkan pembukaan valve spray superheater dan membuka aliran steam ke jalur
sootblower sampai main steam pressure bias turun dan stabil kembali.

Teknik ini telah terbukti efektif dan telah berhasil dilakukan, sehingga didapatkan manfaat
terhindarnya unit dari stop beroperasi, terhindar dari adanya biaya start up unit untuk kembali
masuk ke jaringan, dan terhindar dari adanya biaya yang ditimbulkan akibat perbaikan
kerusakan

5.2 Saran

Teknik pengendalian main steam pressure ini bisa diterapkan untuk PLTU batubara sejenis

24
DAFTAR PUSTAKA

1. RCFA Unit 2 Trip Gangguan Condenser Vacuum Low, NO RCFA: 044/RCFA/JPR/2018


2. Pelabuhanratu Coal Fired Power Plant Turbine Operational Manual
3. Pelabuhanratu Coal Fired Power Plant Boiler Operational Manual

25
BIODATA

Nama : DANO SETIARI

Nomor Induk : 881321095I


SUPERVISOR OPERASI UNIT 3 (B) JPR
Jabatan :
OMU
Telepon : 082182236242

Email : dano.setiari@indonesiapower.co.id

Nama : MUCHAMAD RIVALDI FK

Nomor Induk : 951731030I


OPERATOR SENIOR CONTROL ROOM
Jabatan :
UNIT 3 (B) JPR OMU
Telepon : 081229871863

Email : Email Inovator 2

Nama : RIO SUNARYO

Nomor Induk : 119206810B


OPERATOR SENIOR CONTROL ROOM
Foto Inovator Jabatan :
UNIT 2 (B) JPR OMU
Telepon : 082121453936

Email : Email Inovator 3

26

Anda mungkin juga menyukai