Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR PERSETUJUAN

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Inovasi dengan judul :

MODIFIKASI FILLING VACUUM SEPARATOR FROM MAKE-UP WATER

Yang dibuat oleh :


1. MUHAMMAD IHSAN NID : 9011187JA
2. NEZWAL RAHMARDY NID : 9216103TN
3. EFRIANTO NID : 9216100TN

Disetujui untuk mengikuti


Seleksi Penghargaan Karya Inovasi PT PJB Services
Bidang

PEMBANGKIT

TENAYAN 19 DESEMBER 2017

(General Manajer)

( WASITO )
PERNYATAAN IMPLEMENTASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1 Nama : MUHAMMAD IHSAN : Tanda tangan :
. NID : 9011187JA :
Jabatan : SPV.PROD C :
2 Nama : NEZWAL RAHMARDY : Tanda tangan :
. NID : 9216103TN :
Jabatan : Staff Operator Junior :
3 Nama : EFRIANTO : Tanda tangan :
. NID : 9216100TN :
Jabatan : Staff Operator Junior :

Menyatakan bahwa karya inovasi berjudul : MODIFIKASI FILLING VACUUM


SEPARATOR FROM MAKE-UP WATER

Telah diimplementasikan sejak 17 Januari 2018 di


PLTU TENAYAN
Dan bersedia untuk dilakukan audit lapangan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Tenayan 24 Januari 2018


Disetujui oleh,

(Manajer Operasi) (Spv. Produksi Shift C)

(Anggoro Hari Novianto) (Muhammad Ihsan)

General Manajer
PT. PJB UBJ O&M PLTU TENAYAN

(WASITO)
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan yang maha Esa atas seluruh rahmatnya maka karya
inovasi yang berjudul “Modifikasi filling vacuum separator from make-up water
” dapat terselesaikan pada waktunya.
Karya inovasi ini kami susun sebagai ucapan terima kasih kepada semua pihak
karena kami masih diberi waktu untuk belajar dan terus belajar di sela-sela pekerjaan
yang begitu banyak.
Pada kesempatan ini pula perkenankan kami untuk mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang berperan atas selesainya penyusunan karya inovasi ini, terutama
kepada beliau-beliau yang sudah banyak membantu:
1. Bp Wasito, selaku General Manager UBJ O&M Tenayan atas waktunya dan
kesempatan yang telah diberikan.
2. Anggoro Hari Noviantor., selaku Manager Operasi UBJ O&M Tenayan
3. Bp. Muhammad Ihsan, selaku Spv. Produksi Shift C dan Pembina Karya Inovasi
4. Dan tentunya teman teman Operasi yang sudah banyak membantu.
Sebagai manusia biasa kami sadar bahwa karya ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, namun besar harapan kami karya ini dapat membantu semua insan yang
bergerak di bisnis pembangkitan.

Pekanbaru, 24 Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
PERNYATAAN ORIGINALITAS ............................................................................................ iii
PERNYATAAN IMPLEMENTASI .......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................................. 2
1.4 Metodologi ......................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN INOVASI ......................................................................................... 5
BAB IV MANFAAT INOVASI & ANALISA RESIKO ............................................................. 15
4.1 Manfaat Financial ............................................................................................ 15
4.2 Manfaat Non Financial ..................................................................................... 15
4.3 Analisa Resiko.................................................................................................. 15
BAB V KESIMPULAN & SARAN ........................................................................................ 17
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 17
5.2 Saran............................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. A
BIODATA .............................................................................................................................. B
LAMPIRAN ........................................................................................................................... G
ABSTRAK

Untuk meningkatkan kehandalan dan efisiensi pada pembangkit ada beberapa upaya yang telah
dilakukan oleh PT.PJB salah satunya dengan ajang lomba inovasi dan kreatif camp, dimana semua
kreatifitas maupun ide cemerlang diperlombakan untuk satu tujuan yaitu meningkatkan kemajuan
setiap pembangkit dan memperbarui system menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Sehingga muncul ide dengan tujuan meningkatkan performa tersebut diantaranya


masalah Vacuum condenser. Seperti kita ketahui vacuum condenser memiliki peranan penting
pada Turbin uap dimana jika performa Vacuum condenser tidak maksimal maka akan
memyebabkan proses kondensasi tidak sempurna dan steam akan terakumulasi dikondensor
sehingga menyebabkan back pressure. Selain itu dengan menjaga performa vacuum condenser,
setiap penurunan 1.33 KPa akan mengkoreksi NPHR 28 Kcal/Kwh. Sehingga dapat meninggkatkan
efisiensi pada pembangkit khususnya UBJOM PLTU TENAYAN.

Adapun beberapa hal yang mempengaruhi peforma vacuum condenser salah satunya
yaitu temperature vacuum separator. Jika temperature Vacuum separator semakin tinggi maka
peforma dari vacuum pump itu sendiri akan menurun. Pada kasus ini di UBJOM PLTU TENAYAN
memiliki filling up to vacuum separator menggunakan line Outlet Condensate pump dimana
dengan kondisi temperature high dari batas normal air (± 30°C) yaitu sebesar 48°C. Sama halnya
ketika full load steam yang terkondensasi di condenser akan semakin banyak sehingga
mempengaruhi temperature di Hotwell akan naik. Sehingga pada saat sekarang ini pada beban
full load menyebabkan 2 (dua) vacuum pump running, dimana dari segi pemakaian UAT akan
bertambah dan vacuum pump tidak ada yang standby.

Oleh karena itu perlunya modifikasi line filling vacuum separator dengan menggunakan
make-up water agar menjaga temperature vacuum separator tidak terlalu tinggi.
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PLTU Tenayan merupakan pembangkit yang terbesar terdapat di provinsi Riau. Hal ini
tentunya sangat menjadi tumpuan bagi ketersediaan listrik untuk wilayah Riau. Ketersediaan
listrik ini juga harus didukung dengan kehandalan dari peralatan yang ada. Salah satu peralatan
yang memiliki peranan yang penting di PLTU adalah Vacuum System. Karena digunakan untuk
membantu laju aliran Uap dari LP turbin ke condensor & membuang gas- gas atau udara yang
tidak bisa terkondensasi di condenser. Oleh karena itu vacuum system sangat berpengaruh
terhadap kehandalan & efisiensi pembangkit. Untuk menunjang agar sistem berjalan dengan
baik, maka vacuum system harus bekerja secara optimal. Salah satu cara untuk menjaga
kehandalan vacuum system dengan menjaga temperature vacuum separator.
Berdasarkan kondisi riil di lapangan, PLTU Tenayan mengalami penurunan vacuum yang
disebabkan oleh tinggi nya temperature di vacuum separator. Hal ini mengakibatkan unit
derating dan shutdown.

1.2 Maksud dan Tujuan Inovasi


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan performa dari vacuum pump
2. Meningkatkan keandalan PLTU Tenayan
3. Mengurangi potensi unit derating dan atau trip akibat gangguan di vacuum system
4. Menjaga temperature vacuum separator normal operasi

1.3 Ruang Lingkup


Inovasi yang telah dilakukan pada permasalahan Tingginya temperature vacuum
separator sehingga kinerja vacuum pump menurun.

1.4 Metodologi
Pembahasan dan penyusunan karya inovasi ini menggunakan metodologi / time line
sebagai berikut:
a. Pengumpulan data desain, data operasi dan pemeliharaan, dan data historical
b. Aktivitas RCFA dan Engineering Change Proposal
c. Penambahan line make-up water
d. Analisis dan review perubahan prosedur Operasi
e. Implementasi
f. Monitoring & Evaluasi
II. LANDASAN TEORI

2.1 Vacuum System

Ada beberapa hal yang mempengaruhi dari vacuum system salah satunya yaitu:
 Adanya kebocoran udara
 Kondisi air pendingin
 Kinerja alat bantu Condensor tidak optimal

Vacuum pump merupakan salah satu dari beberapa peralatan yang berperan penting
pada vacuum system. Vacuum pump berfungsi menghisap atau menarik udara/gas yang tidak
bisa terkondensasi yang ada di ruang condensor sehingga vacuum condensor dapat
dipertahankan pada tekanan sekitar -92,89 Kpa. Agar dapat mengoptimalkan kinerja vacuum
pump, temperatur vacuum separtor harus dijaga normal sekitar 28 - 42°C.

Gambar 2.1 PID Vacuum System


Gambar 2.2 Tampilan Parameter DCS Vacuum System

Spesifikasi Teknik :
Condensor
Type : N-6900
Cooling Water Pressure : 0.25 MPa
Cooling Water Quantity : 18000 t/h
Cooling Area : 6900 m²
Turbine Exhaust Enthalpy : 2275 kj/kg
Steam Pressure : 8.2 Kpa
Steam Flow : 288 t/h
Material
: TP304 Stainless Stell Ø25x0.7mm
Tube
: 4704 TP304 Stainless Steel Ø25x0.5mm
Vacuum Pump
Pump
Model : 2BW5253-DEK4
Suction Capacity : 2300m³/h
Speed : 740rpm
Minimum Suction Press : 3.3Kpa
Cooling Water Temp (normal/mak : 29/38°C
Cooling Water Press : 0.3Mpa
Dry Air Capacity to be extracted : 30kg/h
Limit Press : 3.3kg/h
Limit Suction Capacity : 50 kg/h
Volume To Be Vacuumized : 450m³
Operating Liquid Temperature : 42°C
Vacuum Extraction Starting Time : 20min
Motor
Type : Y315M-8
Power : 75 kW
Voltage : 380 V
Speed : 740 rpm

2.2 Historical Gangguan


2.3 Analisis RCFA & FDT Vacuum Condensor Low Unit #1

Upaya agar sustainability proses pembangkitan berjalan dengan baik, maka bidang
engineering telah melakukan mencari akar penyebab masalah (Root Cause Failure Analysis) dari
vacuum condenser low unit #1.
Berikut Hasil RCFA yang telah di analisis oleh bidang engineering dapat di
tunjukkan pada gambar di bawah ini

Gambar 3.1.2 RCFA Vacuum Condensor

Berikut pembahasan kemungkinan penyebab dan analisa terjadinya vacuum drop di


Condenser unit #1 PLTU Tenayan.
 Air Pendingin Tidak Maksimal
 Temperatur Inlet Condensor Tinggi
 Tube Condensor Kotor
 Vacuum Separator yang tidak maksimal

2.4 Failure Defense Task

FDT Jangka Pendek

FDT – 1 Membuat SOP pengoperasian condenser


FDT – 2 Revisi Job Plan dan PM pengoperasian condenser
FDT – 3 Megoperasikan ball cleaning per 8 jam.
FDT – 4 Lakukan pembersihan tube condenser.
FDT – 5 Melakukan pengukuran flow air pendingin kondenser.
FDT – 6 Pengetesan kebocoran kondenser.

FDT Jangka Panjang

FDT – 1 Penormalan Cooling Tower

Dari analisis bidang engineering diatas dapat kita lihat bahwa kerja vacuum separator tidak
maksimal sehingga muncul ide/gagasan untuk merubah prosedur operasi dimana pengisian
vacuum separator menggunakan make-up water yang mana sebelumnya menggunakan outlet
condensate pump yang termperaturnya lebih tinggi dari make-up water.
III. PEMBAHASAN INOVASI

3.1 Identifikasi Permasalahan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa Vacuum Condensor yang terdapat di


PLTU Tenayan unit #1 mengalami penurunan yang menyebabkan derating dan mengurangi
kehandalan unit, yang salah satunya disebabkan oleh turunnya performa vacuum pump akibat
high temperature pada Vacuum separator. Hal ini dikarenakan supply untuk filling vacuum
separator menggunakan Outlet Condensate pump.Untuk itu dilakukan perubahan prosedur
pengoperasian dengan menggunakan line make-up water sebagai pengganti supply vacuum
separator.Berikut flowchart identifikasi masalah yang dapat ditunjukan dibawah ini.

Gambar 3.1.1 Flowchart Identifikasi Masalah


Gambar 3.1 merupakan flowchart dari identifikasi masalah yang terjadi pada vacuum
condensor PLTU Tenayan disimulasikan normal operasi, jika vacuum condensor low maka
menyebabkan unit derating atau trip.

3.2. Kondisi Sebelum Perubahan Prosedur Operasi


Sebelum dilakukan perubahan operasi supply untuk filling vacuum separator menggunakan
outlet condensate pump. Berikut data beban, nilai vacuum condenser dan temperature vacuum
separator saat menggunakan outlet condensate pump.

Gambar 3.2.1 Line saat menggunakan outlet Condensate pump


Tabel 3.2.1 Data Parameter saat mengunakan Condensate pump sebagai filling separator

ARUS MOTOR TEMP. TEMP.


VACUUM
LOAD VACUUM VACUUM SEPARATOR 1 SEPARATOR 2
UNIT
DATE MW PUMP 1 PUMP 2 °C °C
00.00 49,9 88,4 97,8 -88,51 43 43
02.00 49,6 87,5 97,7 -88,54 43 42
04.00 50,9 87,1 97,5 -88,59 43 42
06.00 51,4 87,2 97,2 -88,77 44 42
15/11/2017

08.00 49,5 87,5 97,5 -88,59 45 41


10.00 49,5 87,4 97,4 -88,01 45 41
12.00 51,2 87,6 97,6 -87,75 46 42
14.00 52,7 87,1 97,1 -87,80 46 46
16.00 50,6 86,7 97,3 -87,97 46 46
18.00 50,9 86,9 97,3 -88,07 45 45
20.00 49,3 87,1 97,3 -88,31 45 45
22.00 48,8 87,5 97,4 -88,59 43 44

Tabel 3.2.2 Data Average power consumption menggunakan outlet Comdensate pump

POWER CONSUMPTION TEMP. TEMP. VACUUM PUMP 1 VACUUM PUMP 2


VACUUM
DATE LOAD MW VACUUM VACUUM SEPARATOR 1 SEPARATOR 2 AMPERE VOLTAGE POWER AMPERE VOLTAGE POWER
UNIT
PUMP 1 (KW) PUMP 2 (KW) °C °C
0:00 49.9 51.99688 57.52596 -88.51 43 43 88.4 400 51.9969 97.8 400 57.526
2:00 49.6 51.4675 57.46714 -88.54 43 42 87.5 400 51.4675 97.7 400 57.467
4:00 50.9 51.23222 57.3495 -88.59 43 42 87.1 400 51.2322 97.5 400 57.35
6:00 51.4 51.29104 57.17304 -88.77 44 42 87.2 400 51.291 97.2 400 57.173
8:00 49.5 51.4675 57.3495 -88.59 45 41 87.5 400 51.4675 97.5 400 57.35
01-01-18

10:00 49.5 51.40868 57.29068 -88.01 45 41 87.4 400 51.4087 97.4 400 57.291
12:00 51.2 51.52632 57.40832 -87.75 46 42 87.6 400 51.5263 97.6 400 57.408
14:00 52.7 51.23222 57.11422 -87.8 46 46 87.1 400 51.2322 97.1 400 57.114
16:00 50.6 50.99694 57.23186 -87.97 46 46 86.7 400 50.9969 97.3 400 57.232
18:00 50.9 51.11458 57.23186 -88.07 45 45 86.9 400 51.1146 97.3 400 57.232
20:00 49.3 51.23222 57.23186 -88.31 45 45 87.1 400 51.2322 97.3 400 57.232
22:00 48.8 51.4675 57.29068 -88.59 43 44 87.5 400 51.4675 97.4 400 57.291
AVERAGE 50.4 51.3695 57.305385 -88.29 44.5 43.3 87.3 400 51.3695 97.4 400 57.305

Dari table diatas dapat dilihat bahwa penurunan vacuum terjadi pada saat
kenaikan temperature separator. Hal ini lah yang membuat peforma vacuum menurun
sehingga solusi yang dilakukan agar unit tetap normal beroperasi dijalankan 2 vacuum
pump. Untuk itu dilakukan penggantian prosedur filling vacuum separator dengan
menggunakan line make-up water sebagai pengganti.
3.3 Perubahan Prosedur Operasi

Setelah dilakukan perubahan prosedur operasi dengan menggunakan line make-up water
sebagai filling vacuum separator pastikan posisi valve supply dari outlet Condensate pump sudah
tertutup. Berikut hasil perubahan prosedur operasi yang telah dilakukan :

Gambar 3.3.1 Line supply make-up water to vacuum separator

Gambar 3.3.2 Hasil setelah menggunakan line make-up water


Modifikasi yang telah dilakukan dalam permasalahan vacuum separator tersebut yaitu
dengan mengganti supply water make-up to vacuum separator.Dimana temperature make-up
water lebih rendah dibandingkan temperature dari supply Condensate pump.
Temperature supply from condensate sebesar 43,3 °C sedangkan temperature dari
make-up water sebesar 38°C. Berikut data beban dan parameter saat menggunakan line
make-up water.
Tabel 3.3.1 Data Parameter saat mengunakan make-up water sebagai filling separator
AMPERE MOTOR TEMP. TEMP.
VACUUM
LOAD VACUUM VACUUM SEPARATOR 1 SEPARATOR 2
UNIT
DATE MW PUMP 1 PUMP 2 °C °C
00.00 50,2 93,5 0 -89,79 38 28
02.00 53,9 93,9 0 -89,53 38 28
04.00 53,4 94,3 0 -89,46 38 28
06.00 53,4 93,9 0 -89,53 38 28
08.00 52,9 94,2 0 -89,67 38 28
01/01/2018

10.00 52,7 94,3 0 -89,90 38 28


12.00 50,0 94,2 0 -89,93 38 28
14.00 53,6 94,2 0 -88,72 38 28
16.00 53,9 93,9 0 -88,70 38 28
18.00 53,9 93,7 0 -89,01 38 28
20.00 53,2 94,0 0 -89,12 38 28
22.00 53,1 93,6 0 -89,65 38 28
Tabel 3.3.2 Data Average power consumption mengunakan make-up water sebagai filling
POWER CONSUMPTION TEMP. TEMP. VACUUM PUMP 1 VACUUM PUMP 2
DATE LOAD MW VACUUM PUMP 1 VACUUM PUMP 2 VACUUM UNIT SEPARATOR 1 SEPARATOR 2
AMPERE VOLTAGE POWER AMPERE VOLTAGE POWER
(KW) (KW) °C °C
0:00 50.2 54.9967 0 -89.79 38 28 93.5 400 54.9967 0 400 0
2:00 53.9 55.2320 0 -89.53 38 28 93.9 400 55.2320 0 400 0
4:00 53.4 55.4673 0 -89.46 38 28 94.3 400 55.4673 0 400 0
6:00 53.4 55.2320 0 -89.53 38 28 93.9 400 55.2320 0 400 0
8:00 52.9 55.4084 0 -89.67 38 28 94.2 400 55.4084 0 400 0
01-01-18

10:00 52.7 55.4673 0 -89.9 38 28 94.3 400 55.4673 0 400 0


12:00 50 55.4084 0 -89.93 38 28 94.2 400 55.4084 0 400 0
14:00 53.6 55.4084 0 -88.72 38 28 94.2 400 55.4084 0 400 0
16:00 53.9 55.2320 0 -88.7 38 28 93.9 400 55.2320 0 400 0
18:00 53.9 55.1143 0 -89.01 38 28 93.7 400 55.1143 0 400 0
20:00 53.2 55.2908 0 -89.12 38 28 94.0 400 55.2908 0 400 0
22:00 53.1 55.0555 0 -89.65 38 28 93.6 400 55.0555 0 400 0
AVERAGE 52.9 55.2761 0 -89.42 38 28.0 94.0 400 55.2761 0.0 400 0
separator
Dari table diatas dapat dilihat bahwa saat menggnakan line make-up water sebagai filling
vacuum separator mampu meningkatkan peforma dari vacuum pump. Sehingga untuk menjaga
normal operasi hanya membutuhkan 1 vacuum pump untuk normal beroperasi dengan beban
yang sama.

3.4 Hasil perbandingan dari proses perubahan prosedur Operasi yang dilakukan
Dari hasil perubahan prosedur operasi setelah menggunakan line make-up water dengan
menggunakan line outlet condensate pump dapat dilihat perbandingan pada table dibawah ini.

Tabel 3.4.1 Data perbandingan power consumption sebelum dan sesudah modifikasi
BEFORE AFTER GAP

POWER POWER POWER


LOAD VACUUM LOAD VACUUM VACUUM
CONSUMPTION CONSUMPTION CONSUMPTION

50.36 108.6748517 -88.2917 52.85 55.276095 -89.4175 53.39875667 -1.12583

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa setelah dilakukan perubahan prosedur operasi
terdapat keunggulan dimana power consumption lebih kecil yaitu sebesar 55.27 KW sedangkan
sebelum modifikasi yaitu sebesar 108.67 KW. Dan untuk performa dari vacuum itu sendiri dapat
dilihat bahwa sebelum modifikasi sebesar -88.29 KPa sedangkan setelah dimodifikasi sebesar
-89.41 KPa. Sehingga dapat dilihat GAP dari sebelum dan sesudah dilakukan modifikasi yaitu
untuk power consumption sebesar 53.398 KW dan nilai vacuum sebesar -1.12 KPa

IV. MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RESIKO

a. Manfaat Finansial
 Modifikasi pengoperasian menggunakan make-up water dapat meningkatkan
keandalan kinerja unit melalui monitoring kondisi equipment yang semakin baik.

 Hasil yang didapat setelah penggantian line make-up water dari sisi power
Consumption

BENEFIT
PENGHEMATAN
RUPIAH/ KWH
POWER
JAM HARI BULAN TAHUN
CONSUMPTION

53,39 Rp 1.318 Rp 70.368 Rp 1.688.832 Rp 50.664.974 Rp 607.979.693

b. Manfaat Non Finansial


 Mengurangi potensi derating akibat vacuum condensor low
 Meningkatkan kehandalan dan availability unit dengan mengganti line supply make-up
untuk filling vacuum separator.
.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Salah satu penyebab vacuum condensor low karena supply temperature dari condensate
pump ke Vacuum separator diluar batas normal yaitu > 42°C.
2. Menggunakan supply line filling dari make-up water ke vacuum separator dapat
meningkatkan kinerja vacuum pump menjadi lebih optimal.

5.2 Saran
1. Memonitor kondisi temperatur dari vacuum separator setelah dilakukan pergantian.
2. Semoga Penerapan ini direalisasikan di seluruh unit pembangkit
3. Membuat rencana dan persiapan untuk modifikasi pada ketidaksempurnaan desain,
agar pada saat Schedule maintenance dapat direalisasikan tanpa mengganggu
operasional PLTU Tenayan.
BIODATA

Nama : Muhammad Ihsan


NID : 9011187JA
Jabatan : SPV.Prod C
Bidang : Operasi
Alamat : Perum D’Anugrah
Pekanbaru – Riau 28285

Nama : Nezwal Rahmardy


NID : 9216103TN
Jabatan : Staf Junior Operator
Bidang : Operasi
Alamat : Jl.Seroja Indah
Pekanbaru – Riau 28285
Nama : Efrianto
NID : 9216100TN
Jabatan : Staf Junior Operator
Bidang : Operasi
Alamat : Jl.Budi Sari 3
Pekanbaru – Riau 28285

Anda mungkin juga menyukai