Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Pertumbuhan penduduk di kota Binjai semakin meningkat tiap tahunnya,

jadi memberikan kita secara keselurahan bahwa kota Binjai adalah sedang

bertumbuh populasi penduduknya. Jumlah penduduk yang semakin meningkat

akan sangat berpengaruh pada daya dukung lingkungan. Misalnya daya dukung

pada usaha air minum isi ulang pada penduduk dan masyarakat Kota Binjai.

Dengan bertambahnya penduduk maka kebutuhan air di bumi semaki meningkat.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa air adalah salah satu kebutuhan pokok

manusia.

Saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat dan semua kebutuhan

menuntut segalanya menjadi instan contohnya pengisian air galon minum. Air isi

ulang pada saat ini semakin berkembang dan mengalami kemajuan yang bisa

mengikuti perkembangan zaman. Banyak merek yang muncul dan menawarkan

konsep air galon yang berbeda – beda atau tergantung pada daerah dan

masyarakat sekitar.

Untuk mendapatkan air isi ulang layak minum yang praktis, tidak

mengganggu aktifitas dan hemat tenaga. PT. Delta Kristal adalah salah satu depot

yang bisa menyediakan air isi ulang layak minum yang berada di Kota Binjai.

Permasalahan pengisian galon air isi ulang di PT. Delta kristal adalah salah

satunya pengisiannya dilakukan secara manual atau menggunakan saklar sehingga


galonnya terisi penuh. Karyawan atau operataor melakukan pengisian dan

menghentikan air seacara manual dengan menggunakan saklar. Jadi operator

harus menunggu sampai galon terisi penuh dan menghentikannya menggunakan

saklar.

Jika galon tersebut ditinggal beberapa saat atau tidak diberhentikan maka

galon yang terisi air secara langsung airnya tumpah dan mengakibatkan jumlah

galon yang diisi berkurang.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka saya membuat sebuah prtotipe

yang mengisi galon jika kosong dan mematikan air galon secara otomatis jika

sudah penuh.

Pada saat pengisian air galon berlangsung karyawan dapat melakukan

pekerjaan yang lain. Untuk itu, penulis memiliki ide untuk mengakhiri pengisian

air isi ulang dari manual menjadi otomatis yaitu Prototipe Sistem Pengisian Galon

Air Isi Ulang.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari penulis sebagai berikut :

a. Jumlah galon yang diisi tidak sesuai dengan jumlah air yang ada di

karenakan banyak tumpah.

b. Kinerja operator atau karyawan tidak efektif di karenakan harus

menunggu galon terisi sampai penuh.


1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalah bagaimana

cara merancang dan membangun pengisian dan menghentikan pengisian

air galon dari manual menjadi otomatis.

1.2.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penulis adalah :

a. Tidak membahas cara memasukkan galon ke tempat pengisian.

b. Tidak membahas cara pemasangan tutup galon.

c. Tidak membahas pembersihan galon setelah pengisian.

1.3 Tujuan dan Manfaat Alat

1.3.1 Tujuan Alat

Tujuan alat untuk ini adalah untuk meningkatkan dan

mengoptimalkan jumlah galon yang dapat diisi dengan kapasitas air

yang ada.

1.3.2 Manfaat Alat

Meningkatkan kinerja karyawan untuk mengerjakan pekerjaan lain.

1.4 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

a. Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Lokasi PKL : PT. Delta Kristal

Alamat : Jln. Gatot Subroto No. 26 Binjai Barat

b. Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Waktu PKL : 15 Agustus 2019 – 20 Semptember 2019


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Delta kristal berdiri pada tahun 2011 yang di pegan oleh Wilson Eden.

Tidak lama kemudian, perusahaan mulai bangkrut dikarenakan manajemen salah

dijalankan Perusahaan tersebut.

Pada tahun 2013 Perusahan Delta tersbut diambil alih oleh Anton Eden.

Manajemen Delta Kristal diubah dari operasional, admin, dan marketing sehingga

menjadi lebih berkualitas.

2.2 Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan yang baik harus mempunyai struktur organisasi yang

jelas karena struktur organisasi mempunyai peranan yang penting dalam

mendukung pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka

– kerangka hubungan diantara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta

tanggung jawab. Struktur organisasi menggambarkan rantai atau garis perintah

dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam organisasi serta memiliki fungsi

yang sangat penting untuk menjalankan siklus administrasi perusahaan.

Struktur organisasi Perusahaan PT. Delta Kristal dapat digambarkan dalam

struktur organisasi berikut.


DIREKTUR
PETERUS, SH. MM

WAKIL
MANAJEME
N
ANTON
EDEN

KEPALA KEPALA
ADMINISTRASI PRODUKSI
HENDI SANNOTO BENGKIONG

PEMBELIA PERSONAL GUDAN PEMELIH


PEMASA PRODUKSI QC/LAB
N IA G ARAAN
RAN BENGKIO AZHAR
SUPRATM MAIZE KHAIR DEDEK
HERI NG YNTOS
AN SEFTAN YAH UL

Gambar 2.2 Struktur organisasi


BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Analisa Masalah

Masalah yang dianalisisa penulis di PT. Delta Kristal adalah pengisian

dilakukan secara manual atau menggunakan saklar, sehingga galonnya terisi

penuh berdasarkan perkiraan saja yang tidak tahu tepat volume airnya. Dengan

ditemukannya masalah tersebut maka di buat alat yang dapat mempermudah

pengguna dalam pengisian air galon dengan demikian pengguna mengetahui

cadangan pasokan air yang ada. Dengan demikian alat ini berguna untuk

mempermudah proses pengisian air pada galon segaligus dapat menghentikan

pengisian tersebut secara otomatis. Oleh karena itu dibuatlah alat yang dapat

mengisi galon secara otomatis serta indikator level air pada penampung air. Untuk

membuat alat tersebut, yang diperlukan adalah sebuah alat yang di lengkapi

dengan limit swict dan sensor ultrasonic yang digunakan untuk mendeteksi

keberadaan galon. Sensor ultrasonic ini akan mengirimkan sinyal ke unit proses

arduino yang di dalamnya ada chip mikrokontroller. Mikrokontroller akan

mengirimkan data hasil pengolahan ke pompa air DC sehingga dapat mendeteksi

keberadaan galon.

3.2 Analisa Input

Analisa input yang di dapat penulis di pengisian air galon otomatis adalah

input yang diterima dari sensor ultrasonic. Sensor ultrasonic yang dipakai adalah
HC-SR04. HC-SR04 adalah sensor ultrasonic yang berfungsi untuk mengukur

suatu jarak dengan benda dengan prinsip memancarkan gelombang ultrasonic

kemudian menangkap pantulannya. Sensor ini dapat mengukur jarak suatu benda

dengan jarak maksimal 4 meter.

Gambar 3.2 Sensor Ultrasonic

Prinsip kerja dari sensor ultrasonic adalah sebagai berikut :

a. Sinyal di pancarkan oleh pemancar ultrasonic. Sinyal tersebut berfrekuensi

diatas 20kHz, biasanya digunakan untuk mengukur jarak benda adalah

40kHz. Sinyal tersebut dibangkit oleh rangkaian pemancar ultrasonic.

b. Sinyal yang di pancarkan teersebut kemudian akan merambat sebagai

sinyal/gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s.

Sinyal tersebut kemudian akan di pantulkan dan akan diterima kembali

oleh bagian penerima ultrasonic.

c. Setelah sinyal tersebut samapai ke penerima ultrasonic, kemudian sinyal

tersebut akan di proses untuk menghitung jaraknya.


Gambar 3.2 Proses Kerja Sensor ultrasonic

Melalui sensor ini air galon dapat berhenti secara otomatis ketika air sudah

ingin penuh. (Suryono suryono, Warjono Sulistyo, I Baliyan, Aulanda

Nourobby 2015).

3.3 Analisa Proses


Proses yang didapat penulis adalah Proses dari pengisian air galon otomatis

ketika sensor ultrasonic bekerja mendeteksi tinggi suatu benda sama dengan

tinggi galon maka sensor akan menerima inputan dan mengirimkan sinyal ke

Arduino. Arduino Uno adalah board yang menggunakan mikrokontroler

ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai

output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal, sebuah koneksi

USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol

reset. Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah

mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer melalui

USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah

dapat membuanya bekerja. Arduino Uno menggunakan ATmega16U2 yang

diprogram sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke komputer

melalui port USB. Komponen ini akan bekeja sama untuk mengisi air pada galon

secara otomatis.(Sahidul Lukman, Rozeff Pramana, ST. 2017).

Catu Daya

DAC
ADC Microcontroller Mengubah sinyal digital dari Pompa air DC
Sensor Mengubah sinyal Pusat otak dari Aktuator
microcontroller menjadi sinyal
Ultrasonic Analog dari Sensor Sistem analog yang dapat dimengerti
menjadi sinyal digital sistem aktuator

Gambar 3.3 Diagram Proses Kerja Galon Air Otomatis

3.4 Analisa Ouput


Output yang didapat penulis adalah output dari Pompa air DC. Pompa adalah

suatu alat yang digunakan untuk memindahkan air dari suatu tempat ke tempat

yang lain melalui media perpipaan dengan cara menambahkan energy pada air

yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi

dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan

bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga

mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga mekanis dari suatu

sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini

berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang

pengaliran.

Jenis-Jenis Pompa

1. Pompa Air Celup (Submersible)

Pompa Air Celup atau pompa celup yang disebut dengan electric submersible

pump yaitu pompa yang dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus

menerus. Jenis pompa ini mempunyai tinggi minimal air yang dapat dipompa

dan harus dipenuhi ketika bekerja agar life time pompa tersebut lama

2. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)

Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa

dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang

di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran,

sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal

adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putaran.

3. Pompa Desak (Positive Displacement Pumps)


Sifat dari pompa desak adalah perubahan periodik pada isi dari ruangan yang

terpisah dari bagian hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa.

4. Sifat dari jets pump

Sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat dalam.

5. Air lift pumps (mammoth pumps)

Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan

dan gas (two phase flow)

6. Hidraulic pumps

Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada

suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi

energi yang berbentuk lain (energi tekan).

7. Elevator Pump

Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan

menggunakan roda timbah.

Salah satunya yang dipakai disini yaitu pompa air celup (Submersible).

Sesuai namanya, pompa air listrik ini penggunaannya dicelupkan ke dalam air.

Pompa jenis ini bertipe pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal sendiri prinsip

kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial

(dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Cara kerjanya pun

sama seperti pompa air listrik yaitu memanfaatkan daya centrifugal dari

perputaran kipas impeller untuk mendorong air ke atas. Jenis pompa air celup ini

cukup banyak tergantung keperluannya. (Suryono suryono, Warjono Sulistyo, I

Baliyan, Aulanda Nourobby 2015).


3.5 Perancangan Alat

Gambar 3.5 Rangkaian Galon Air Otomatis dalam proteus

Perancangan merupakan tahapan penting dalam pembuatan suatu alat yang

meliputi rangkaian : rangkaian arduino uno Atmega328, rangkaian semsor

ultrasonic, rangkaian pompa air DC, rangkaian minimum sistem, rangkaian power

supplay. Kemudian spesifikasi alat yang menjelaskan tegangan – tegangan yang

dibutuhkan untuk rangkaian tersebut, serta fungsinya, perancangan mekanik, dan

perancangan software.

3.6 Tujuan Perancangan Alat

Tujuan perancangan alat adalah untuk menghasilkan sebuah alat yang

akurat dan sesuai dengan kebutuhan.

3.7 Langkah – Langkah Perancangan Alat

Dalam pembuatan alat terdapat beberapa perancangan yang saling terkait

antara satu dengan yang lainnya. Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang proses

perencanaan dan rancang bangun galon air otomatis.

Penjelasan secara diagram blok ini akan di bagi menjadi bebrapa bagian

yaitu :
Activator

12V

Blok Input: Blok Proses: Blok Output:


Sensor Ultrasonic Arduino Uno Pompa Air DC

Gambar 3.7 Perancngan Alat pengisian air otomatis

Adapun keterangan dari diagram blok adalah :

a. Activator sebagai input tegangan 12VDC.

b. Sensor ultrasonic sebagai inputan.

c. Pengelolah data berupa arduino uno yang merupakan komponen utama

yang berfungsi dalam keseluruhan data dan sistem yang diberikan oleh alat

dan mendapat supplay 12 VDC dari power supplay.

d. Arduino uno memproses data/program ke sensor ultrasonic dan pompa air

DC yang ada pada rangkaian.

3.8 Rangkain Galon Air Otomatis

Prinsip kerja alat ini adalah ketika air telah mencapai permukaan maka

sensor ultrasonic akan bekerja dan diproses oleh microcontroller kemudian

pompa air dc berhenti.

1. Rangkaian Sensor Ultrasonic (Input)

Ada beberapa komponen Rangkaian Sensor Ultrasonic yaitu

a. Piezoelektrik

Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi

mekanik. Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik


ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik

diterapkan, maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan

mekanis. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen

piezoelektrik yang sama, maka dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver.

Frekuensi yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan

frekuensi kerja dari masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka

tranduser piezoelektrik lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.

b. Transmitter

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar

gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz) yang

dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus

di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju

penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen RLC / kristal

tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan

sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik

sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar

frekuensi pada osilator.

Gambar 3.8.1 Gambar dasar dari transmitter ultrasonik

c. Receiver
Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan

piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal

dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang

langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh karena bahan piezoelektrik

memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan membangkitkan tegangan

listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan

menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.

Gambar 3.8.2 Gambar dasar dari receiver ultrasonik

Sensor Ultrasonik berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol

gelombang ultrasonic. Sensor ultrasonic dapat digunakan untuk mengukur jarak

benda dari 2 cm – 4 cm dengan akurasi 3 mm. Alat ini memiliki 4 pin yaitu pin

Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk

groundnya. Pin trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo

untuk menangkap sinyal pantul dari benda.


2. Rangkaian Sistem Minimum

Rangkaian Minimum Sistem menggunakan Mikrokontroller Atmega328

(Arduino Uno). Pada papan Arduino Uno terdapat bagian-bagian antara lain ialah:

Gambar 3.8.3 Rangkaian Minimum Sistem Arduino

a) Pin input/output digital (diberi Label ‘0 sampai 13’)

Secara umum pin I/O ini adalah pin digital, yakni pin yang bekerja pada

level tegangan digital (0V sampai 5V) baik untuk input atau output.namaun pada

bebrapa pin output analog, yang dapat mengeluarkan tegangan analog 0V sampai

5V, pin tersebut adalah pin 3,5,6,9,10 dan 11, selain itu untuk pin 0 dan 1 juga

memiliki fungsi khusus sebagai pin komunikasi serial.

b) Pin input analog (diberi Label ‘A0 sampai A5’).

Pin tersebut dapat menerima input tegangan analog antara 0V sampai 5V,

tegangan ini akan direpresentasikan sebagai bilangan 0 – 1023 dalam program.

c) Pin untuk sumber tegangan

Kelompok pin ini merupakan kumpulan pin yang berhubungan dengan

sumber tenaga, missalnya output 5V, Output 3,3V, GND (2 pin) dan Vref

(tegangan referensi untuk pembacaan ADC internal)


d) IC ATMega328

Seperti yang telah dijelaskan IC ini bertindak sebagai pusat kendali

pemrosesan data.

e) IC ATMega16U

IC ini diprogram untuk menangani komunikasi data dengan PC melalui

port USB (Universal Serial Bus).

f) Jack USB

Merupakan soket USB tipe B sebagai penghubung data serial dengan PC.

g) Jack Power

Merupakan Soket untuk catu daya eksternal antara 9V sama 12V DC.

h) Port ICSP (In-Circuit Serial Programing)

Port ini digunakan untuk memprogram arduino tanpa bootloader.

i) Tombol Reset

Digunakan untuk mereset papan mikrokontroller arduino untuk memulai

program dari awal.

3. Rangkaian Power Supplay

Gambar 3.8.4 Rangkaian Power Supplay

Rangkaian power supply seperti yang ditunjukan gambar diatas terdiri dari

bagian penurun tegangan (step-down), penyearah, dan filter. Transformator atau

trafo T1 berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik PLN 200 Volt AC menjadi

tegangan rendah AC yang diinginkan. Dalam hal ini contoh rangkaian diatas
adalah menggunakan output trafo 12 Volt AC. Setelah tegangan AC 220 Volt.

Diturunkan menjadi 12 V, selanjutnya tegangan AC ini disearahkan dengan

menggunakan empat buah diode silicon. Dioda silicon ini akan menyearahkan

tegangan AC menjadi DC. Khusus untuk keperluan penyearahan (rectifier),

keempat buah diode ini dapat diganti dengan diode bridge. Pada diode bridge

keempat buah dioda yang berfungsi sebagai penyearah sudah di kemas dalam satu

kemasan yang rata-rata diode bridge ini berbentuk kotak.

Setelah disearahkan dengan diode, arus output AC dari trafo sudah

berubah menjadi DC, namun arus DC pada output diode masih tidak murni karena

separuh fasa positif dari tegangan AC ikut keluar. Untuk mengatasi hal ini,

digunakan sebuah kapasitor Elco (Electrolit condensator) yang akan menurunkan

puncak fasa dari dasa positif yang keluar dari dioda.

Akibat dari pemasangan elko tersebut sebagai filter, tegangan DC akan

menjadi lebih halus dan bersih, namun konsekuensinya efek dari pengisian dan

pengosongan Elco (Electrolit condensator) akan menaikan tegangan yang asalnya

12 VAC menjadi sekitar 16 VDC.

Setelah melewati filter rangkaian power supply ini sudah dapat

dipergunakan untuk keperluan umum seperti motor DC arus kecil, radio,

amplifier, dan lain-lain. Agar tegangan output dapat diubah-ubah sesuai dengan

kebutuhan, dapat digunakan saklar selektor putar (rotate selector) yang dipasang

antara output transformator dengan dioda penyearah sehingga tegangan output

dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, dapat digunakan saklar selektor

putar (rotate selector) yang dipasang diantara output transformator dengan dioda
penyearah sehingga tegangan output dapat diubah sesuai dengan yang diinginkan

misalnya 3V, 6V, 9V, 12V, dan 15V.

Sebuah power supply dapat dibuat dengan tiga buah komponen utama,

yaitu transformer, dioda penyearah, dan kapasitor filter. Pada pembuatan catu

daya DC di perlukan transformator yang fungsinya sebagai penurun tegangan dari

tegangan primernya yang tinggi; misalnya sebesar 220 Volt atau 380 Volt,

menjadi tegangan yang lebih rendah pada bagian sekundernya, 6 Volt, 9 Volt, 12

Volt, atau 24 Volt. Ada dua jenis transformator penurun tegangan yaitu

transformator penurun tegangan dengan CT (Center Tap) dan transformator

penurun tegangan tanpa CT.

Anda mungkin juga menyukai