Anda di halaman 1dari 27

UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

PEMBANGKITAN
KARYA INOVASI

MODIFIKASI PIPELINE UDARA SUPPLY DRYER HYDROGEN


PADA H2 GENERATOR PLTGU TAMBAK LOROK

OLEH :
TIM INOVASI UBP SEMARANG

AGUS WIDIYANTA
AGUNG PIKANANDRA
SLAMET ANGGIH P

PT. INDONESIA POWER


UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SEMARANG
2012

1
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA INOVASI

JUDUL
MODIFIKASI PIPELINE UDARA SUPPLY DRYER HYDROGEN
PADA H2 GENERATOR PLTGU TAMBAK LOROK

OLEH :
TIM INOVASI UBP SEMARANG
AGUS WIDIYANTA
AGUNG PIKANANDRA
SLAMET ANGGIH P

SEMARANG, 01 Maret 2013

DISAHKAN OLEH : DIPERIKSA OLEH :


PLH. GENERAL MANAGER MEMA

( Andri Febriyanto ) ( Muhammad Imaduddin )

2
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : AGUS WIDIYANTA
Jabatan : SP. HL GU 1
NIP : 7494046Z
2. Nama : AGUNG PIKANANDRA
Jabatan : Teknisi Listrik PLTGU 1
NIP : 851031149I
3. Nama : SLAMET ANGGIH P
Jabatan : AMU KM
NIP : 6584216K3

Dengan ini menyatakan bahwa Inovasi kami yang berjudul ” Modifikasi


Pipeline Udara Supply Dryer Hydrogen Pada H2 Generator PLTGU
TAMBAK LOROK “ adalah merupakan karya inovasi baru yang original dan
belum pernah dibuat sebelumnya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat dipe
sebagaimana mestinya.
Semarang, 01 Maret 2013
Mengetahui

MHAR INOVATOR

( ANDRI FEBRIYANTO ) ( AGUS WIDIYANTA )

( AGUNG PIKANANDRA )

( SLAMET ANGGIH P. )

3
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

PERNYATAAN IMPLEMENTASI
Yang bertanda tangan di bawah ini

1. Nama : AGUS WIDIYANTA


Jabatan : SP. HL. PLTGU 1
NIP : 7494046Z
2. Nama : AGUNG PIKANANDRA

Jabatan : Teknisi Listrik PLTGU 1


NIP : 851031149I
3. Nama : SLAMET ANGGIH P.
Jabatan : AMU KM
NIP : 6584216K3

Menyatakan bahwa karya inovasi berjudul :

MODIFIKASI PIPELINE UDARA SUPPLY DRYER HYDROGEN


PADA H2 GENERATOR PLTGU TAMBAK LOROK
Telah diimplementasikan pada tanggal 1 Agustus 2012
Di Sistem H2 Generator PLTGU Tambak Lorok UBP Semarang
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Semarang, 01 Maret 2013


Mengetahui :

MHAR INOVATOR

( ANDRI FEBRIYANTO ) ( AGUS WIDIYANTA )

PEMBINA

(AGUNG PIKANANDRA )

( H. TUTUT SANDEWAN )
(SLAMET ANGGIH P)

4
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

ABSTRAK

H2 Generator Plant PLTGU Tambak Lorok terdiri dari system electrolyte, sistem
Feed water, sistem Gas Control & Conditioning, sistem Cooling, sistem Hydrogen
Drying dan sistem Electrical Power. System Hydrogen Drying sering muncul
alarm Dryer Purging Failure dalam frekwensi 1 kali/minggu. Korektif yang
dilakukan berupa pembersihan solenoid valve SV4 yang merupakan peralatan
pertama pada system hydrogen drying,

Gangguan tersebut disebabkan kotoran udara supply yang mengganggu kinerja


SV$. Guna menghindari hal tersebut, maka dilakukan modifikasi dengan
memasang filter pada inlet saluran solenoid valve SV4 untuk system
Hydrogen Drying. Dengan cara menambah kasa/filter yang dimasukkan pada
saluran udara supply SV4. Kasa/filter ini berfungsi untuk menghambat laju
penumpukan kotoran (yang terbawa udara) pada SV4.

Hasil dari modifikasi ini dapat mengurangi interval gangguan (MTBF) dari 1
kali/minggu menjadi 1 kali/bulan pada system Hydrogen Drying dan
meningkatkan keandalan generator dan keandalan unit sehingga mengurangi
korektif maintenance senilai Rp. 213.500,-/bulan.

Kata kunci : System Hydrogen Drying, Supply Udara Kotor dan Filter.

5
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya
dengan petunjuk-Nya karya inovasi ini dapat diselesaikan.

Selain itu, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Manajemen PT.
Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Semarang dan rekan-rekan
pemeliharaan Listrik PLTGU UBP Semarang.

Penulis menyadari bahwa karya ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, koreksi
dan masukan yang membangun, sangat Kami harapkan.

Semarang, Maret 2013

6
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

DAFTAR ISI

Cover ..................................................................... 1
Lembar Pengesahan ..................................................................... 2
Lembar Pernyataan Originalitas ................................................................. 3
Pernyataan Implementasi ..................................................................... 4
Abstrak ..................................................................... 5
Kata Pengantar ..................................................................... 6
Daftar Isi ..................................................................... 7

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 9


1.1 Latar Belakang ...................................................................... 9
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 9
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................... 9
1.4 Ruang Lingkup ...................................................................... 10
1.5 Metodologi ...................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 11
2.1 H2 Generator Dtype HMXT-200 .................................................... 11
2.2 Electrolyte System ................................................................. 11
2.3 Feed Water System ................................................................. 12
2.4 Gas Control & Conditioning System ................................................. 13
2.5 Cooling System
................................................................. 13
2.6 Electrical System ................................................................. 13
2.7 Hydrogen Drying System ............................................................... 14
BAB III PEMBAHASAN INOVASI ................................................................. 18
3.1 Kegagalan Pada System Drying Hydrogen ...................................... 18
3.2 Persiapan Modifikasi ................................................................. 18
3.3 Modifikasi Pipeline Udara Supply Dryer Hydrogen ............................ 18
BAB IV MANFAAT INOVASI ..................................................................... 21
4.1 Manfaat Finansial ..................................................................... 21
4.2 Manfaat Non Finansial ................................................................... 21
4.3 Analisa Risiko ...................................................................... 21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 24
5.1 Kesimpulan ...................................................................... 24
5.2 Saran ...................................................................... 24

7
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 25


BIODATA PENULIS ...................................................................... 26

8
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PLTGU Tambak Lorok UBP Semarang memiliki 6 unit Gas Turbin dan 2 unit
Steam Turbin dengan total kapasitas 1000 MW, yang merupakan salah satu
pembangkit tenaga listrik yang menyuplai sistem Jawa dan Bali, dengan
sistem interkoneksi. Semua unit tersebut mempunyai generator dengan
sistem pendingin Hydrogen. Oleh karena itu membutuhkan pasokan
hydrogen secara terus menerus agar semua generator tersebut dapat
beroperasi dengan handal. Dan kebutuhan hydrogen dipasok oleh sistem
H2 Generator yang ada di lingkungan PLTGU Tambak Lorok. Keandalan
sistem H2 Generator mendukung kinerja semua generator dan juga
merupakan keandalan unit.

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan penulisan inovasi ini adalah guna memberikan manfaat kepada


perusahaan dengan meningkatkan keandalan sistem H2 Generator secara
keseluruhan akibat dari kotornya udara supply yang mengganggu kinerja
sistem Hydrogen Drying.

1.3 Rumusan Masalah


Gangguan sistem hydrogen drying dengan ditandai oleh munculnya alarm
“Dryer Purging Failure” yang merupakan tanda bahwa sistem hydrogen
drying tidak dapat bekerja, yang diakibatkan oleh kotornya udara supply
yang menggerakkan peralatan pneumatic (bekerja berdasarkan supply
udara) sehingga peralatan-peralatan pneumatic tersebut gagal bekerja.
Karena sistem hydrogen drying terganggu maka membuat kinerja proses
pembangkitan hydrogen pada sistem H2 Generator ikut terganggu yang
berpotensi pada terganggunya sistem pendinginan generator pada Gas
Turbin maupun Steam Turbin. Oleh karena itu diperlukan modifikasi sistem
udara supply pada sistem Drying Hydrogen.

9
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

1.4 Ruang Lingkup


Dalam penulisan inovasi ini dengan batasan masalah “Modifikasi Pipeline
udara supply sistem Dryer Hydrogen pada H2 Generator PLTGU Tambak
Lorok.

1.5 Metodologi
Metode yang dilakukan dalam pembahasan ini adalah :
1. Mengumpulkan data-data gangguan GTG yang disebabkan oleh failure
pada sistem Dryer Hydrogen.
2. Kajian teknis modifikasi Pipeline udara supply sistem Dryer Hydrogen.
3. Analisa risiko modifikasi.
4. Manfaat dari modifikasi.

10
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

BAB II
LANDASAN TEORI

Generator hydrogen pada PLTGU UBP. Semarang terdiri dari 2 buah Genertor
hydrogen dengan kapasitas 350 slm. bila tekanan tersebut terpenuhi maka H2
Generator tersebut akan beroperasi idle. Dan setiap H2 Generator mempunyai 2
buah H2 Dryer yang beropasi secara bergantian setiap 6 jam. Dan mempunyai 2
unit Compressor yang beroperasi secara redundant. Hasil dari produksi hydrogen
ditampung pada tanki dengan tekanan 2000 psi. produksi dari sistim H2
Generator ini dapat mencukupi kebutuhan sistim pendinginan 6 buah generator
pada PLTGU.
Adapun cara kerja dari masing-masing peralatan pada sistim H2 Generator
adalah sebagai berikut :
2.1 H2 Generator D (Type HMXT-200)
H2 generator HMXT-200 adalah unit yang memproduksi gas H2 dengan
system electrolisa air dengan pemisahan menjadi H2 & O2. Dengan reaksi
kimia sebagai berikut :

4H2O  +  4e-  -->  4OH-  +  2H2  cathode


2H2O  -->  O2  +  4H+  +  4e-  anode
net reaction:  6H2O  -->  4OH-  +  4H+  +  2H2  +  O2
equation simplified to:  2H2O  -->  2H2  +  O2

Adapun H2 generator type HMXT-200 secara garis besar terbagi menjadi


beberapa sub system sebagai berikut :

- Electrolyte system
- Feed water system
- Gas control & conditioning system
- Cooling system
- Electrical power system
- Hydrogen drying system

2.2. ELECTROLYTE SISTEM

11
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

Pada system ini terdiri dari dari beberapa peralatan seperti :

- KOH pump
- O2 & H2 reservoir
- Heat exchanger
- O2 & H2 filter
- Flow switch
- KOH temp sensor
- KOH level

Air make up ( feed water) yang telah dicampur dengan katalis (KOH)
disirkulasikan oleh KOH pump menuju Heat exchange didinginkan oleh
cooling water & dikontrol oleh KOH temp sensor pada temperature operasi
, kemudian melalui flow switch sebagai proteksi bila tidak ada aliran ( trip
O2 Atau H2 low flow), selanjutnya masuk ke modul yang telah dialiri
tegangan DC untuk proses electrolisa, setelah proses electrolisa H2 dan O2
terbawa aliran menuju H2 & O2 reservoir untuk dipisahkan fase gas di sisi
atas dan fase cair disisi bawah melalui O2 & H2 filter dan disirkulasikan
kembali KOH pump. Pada reservoir terdapat KOH level untuk menunjukkan
level & menjaga level tetap pada level operasi, apabila level low otomatis
aka nada penambahan air oleh feed water pump. KOH level juga sebagai
proteksi KOH level low & level high.

2.3. FEED WATER SISTEM

Pada system ini terdiri dari dari beberapa peralatan seperti :

- Feed water pump


- Feed water filter
- Ceck valve
- Feedwater resistivity
- Solenoid valve

Feed water berfungsi sebagai air penambah pada reservoir apabila level
KOH dibawah level operasi, Feed water dipompa oleh feed water melalui

12
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

Feedwater resistivity sebagai proteksi kualitas air penambah (trip : low


feedwater resistivity), sebagai block supaya tekanan feed water tidak
kembali ke pompa terdapat ceck valve dan solenoid valve menuju
reservoir.

2.4. GAS CONTROL & CONDITIONING SISTEM

Pada system ini terdiri dari dari beberapa peralatan seperti :

- Pressure tranducers
- BPR
- DPR
- Relief valve
- Condensers & trap
- Gas nitrogen

2.5. COOLING SISTEM

Pada system ini terdiri dari dari beberapa peralatan seperti :

- Unit chiller
- Pompa sirkulasi
- Motor valve
- Heat echanger & condensers

Air didingankan oleh unit chiller kemudian disirkulasikan menuju Heat


echanger untuk mendinginkan KOH & condensers untuk mendinginkan gas
O2 & H2 yang besar bukaan valvenya diatur oleh motor valve sesuai
kebutuhan penndingin dengan control temperature.

2.6. ELECTRICAL SISTEM

Pada system ini terdiri dari dari beberapa peralatan seperti :

- Tranformator
- Unit Rectifier

13
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

- Kontactor kontactor
- Unit PLC

Merupakan power supply DC sebagai power untuk electrolisa air di modul


dengan pengaturan sedemikian rupa sesuai kebutuhan deman H2
generator dengan system pengendari melalui PLC.

2.7 HYDROGEN DRYING SISTEM

Pada system ini terdiri dari dari beberapa peralatan seperti :

- Tabung dryer
- Heater
- Gas filter
- Orifice
- Four way valve
- Solenoid

Gas H2 dari modul electrolisa sebelum masuk ke pemakaian atau masuk ke


storage tank harus benar benar kering sehingga diperlukan system drying.
Drying system terdiri dari 2 buah tabung dryer yang berisi mocular bed
yang berfungsi menyerap kelembaban pada gas H2 yang bekerja
bergantian.

14
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

Gb. Flow diagram sistim Drying hydrogen.

Prinsip kerja drying system :

Gas H2 dengan preesure 150 PSI masuk ke salah satu tabung dryer
( misal 1) dengan diatur oleh posisi four way falve kelembaban diserap oleh
mocular bed selama 300 menit kemudian pindah ke tabung dryer 2. 30
menit sebelum pindah dryer SV 4 sebagai jalur venting status valve close
untuk mengisi pressure dryer 2 dengan berlahan lahan melalui Orifice
sampai pressure sama dengan dryer 1 dengan tujuan untuk menghindari
drop pressure saat pindah dryer (trip : alarm H2 press low). Apabila
pressure dryer 2 tidak tercapai sama dengan pressure dryer 1 maka akan
trip (alarm dyer purge failure). Setelah pindah dryer heater pada dryer
1 ON selama 90 menit untuk regenerasi mocular bed yang telah jenuh. 2
menit setelah pindah dryer SV 4 status open untuk venting air pada tabung
dryer 1 yang sedang regenerasi dengan didorong gas H2 melalui orivice
dengan pressure 1 s/d 4 psi. Dan seterusnya kerja dryer berulang ulang
berpindah setiap 300 menit.

Kegagalan pada system dryer yang sering terjadi pada saat 30 menit SV 4
close pengisisan pressure dryer yang OFF pressure tidak tercapai sehingga
trip alarm dyer purge failure yang disebabkan antara lain :

- SV 4 close kurang rapat sehingga pressure masih diventing sehingga


pressure tidak tercapai.
- Orifice buntu pressure tudak masuk ke dryer yang OFF sehingga
pressure tidak tercapai.

Dari 2 penyebab diatas yang paling sering penyebab trip adalah SV 4 close
kurang rapat dengan frekuensi kurang dari 1 minggu sekali. SV 4 close
kurang rapat penyebabnya adanya kotoran dari mocular bed yang ikut
kebawa ke line venting.

15
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

Untuk mengatasi gangguan tersebut kami mempunya gagasan dipasang


fiter pada line sebelum SV4, kemudian kita coba dengan membuat filter
secara sederhana dengan menggunakan kawat kasa yang lembut dipotong
kira kira 1 x 1.5 cm dan digulung kemudian dimasukkan ke tubing sebelum
SV4.

Gambar Line inlet SV4.

Setelah gagasan diatas dicoba H2 generator dioperasikan gangguan trip


alarm dyer purge failure yang disebabkan oleh tidak terjadi tetapi ada
kekawatiran line venting buntu karena kotoran akan meyumbat line pada
filter kawat kasa sehingga perlu dilakukan pembersihan filter secara rutine.
Kemudian pembersihan filter kita tambahkan dalam item pemeliharaan
rutin bulanan.

Kotoran di filter saat pemeliahaan bulanan

16
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

17
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

BAB III
PEMBAHASAN INOVASI

3.1. Kegagalan Pada Sistem Drying Hydrogen

Kegagalan pada system dryer yang sering terjadi pada saat 30 menit SV 4
close pengisisan pressure dryer yang OFF pressure tidak tercapai sehingga
trip alarm dyer purge failure yang disebabkan antara lain :

a. SV 4 close kurang rapat akibatnya pressure seolah-olah diventing


sehingga pressure tidak tercapai.
b. Orifice buntu pressure tidak masuk ke dryer yang OFF sehingga
pressure tidak tercapai.

Dari 2 penyebab diatas yang paling sering penyebab trip adalah SV 4 close
kurang rapat dengan frekuensi sekitari 1 minggu sekali. SV 4 close kurang
rapat penyebabnya adanya kotoran dari mocular bed yang ikut kebawa ke
line venting.

3.2 Persiapan Modifikasi.

Langkah ini adalah mempersiapkan bahan-bahan modifikasi agar saat


pelaksanaan modifikasi dapat terlaksana dengan lancar dan tidak
mengganggu operasi system drying hydrogen. Adapun langkah-langkahnya
adalah :

a. Kawat kasa yang lembut dipotong dengan ukuran 1 x 1,5 cm.


b. Potongan kawat-kawat tersebut dirangkai, dirapatkan dan dipadatkan
sehingga terbentuk menjadi ikatan yang kuat dan rapi.
c. Persiapkan 1 (satu) buah kunci pas 14.

3.3. Modifikasi Sistem Udara Supply pada Sistem H2 Generator.

a. Pastikan kondisi Drying H2 yang akan dimodifikasi adalah OFF (kita


sebut backup)
b. Lepas tubing connector untuk solenoid valve SV4 sisi inlet dengan
menggunakan kunci pas 14..

18
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

c. Pasang/masukkan filter tambahan yang telah dibuat kedalam


piping/tubing connector yang sudah dilepas.
d. Pasang tubing connector keposisi semula dan dikencangkan dengan
menggunakan tangan. Dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan
pemasangan yang dapat merusakkan drat connector.
e. Kencangkan secukupnya dengan menggunakan kunci pas 14.
f. Hidupkan Drying H2 yang telah dipasang filter buatan (backup) dan
matikan Drying H2 (main).
g. Lakukan langkah a s/d e untuk Main Drying H2.

Gb. Line SV4 yang akan diberi filter buatan.

Gb. Pemasangan filter buatan pada tubing line udara supply SV4 Drying
hydrogen.

Sebelum dilakukan modifikasi, gangguan terjadi setiap 1 minggu sekali dan


Setelah dilakukan modifikasi gangguan trip alarm dyer purge failure

19
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

terjadi setiap 1 bulan sekali. Sehingga dilakukan pemeriksaan rutin setiap 1


bulan sekali.

20
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

BAB IV
MANFAAT INOVASI

1.1 Manfaat Finansial

Sebelum ada modifikasi, rutin maintenance dilakukan 4 kali/bulan yang


membutuhkan waktu 2 jam untuk pemeliharaan (pembersihan) SV4
sehingga waktu yang dibutuhkan adalah 8 jam/bulan yang dilakukan
oleh 1 orang teknisi senior (1 HO) dan 1 orang teknisi biasa (1 HO).
Sedang setelah diadakan modifikasi hanya membutuhkan waktu 1
jam/bulan dan dilakukan oleh 1 orang teknisi senior (1/8 HO) dan 1
orang teknisi biasa (1/8 HO).
Kerugian finansial yang berhasil dihindari perusahaan dalam waktu 1 bulan
dapat dilihat pada paparan berikut ini :
1. Loss income /jam
Pegawai Sebelum Sesudah Penghematan
Tarif (Hari/orang) Tarif (HO)
Teknisi I Rp. 200.000,- Rp. 25.000,- Rp. 175.000,-
Helper Rp. 44.000,- Rp. 5.500,- Rp. 38.500,-
Total Rp. 213.500,-

Sehingga, manfaat financial sisi operasi & pemeliharaan yang didapat


dalam 1 bulan adalah Rp. 213.500,-
4.2 Manfaat Non Finansial
Secara non finansial, manfaat yang diperoleh dari inovasi ini adalah :
1. Bagi tim pemeliharaan adalah mengurangi jumlah gangguan.
2. Meningkatkan Efesiensi.
3. Meningkatkan citra perusahaan.

4.3 ANALISA RISIKO


Secara umum, risiko yang muncul dari inovasi ini adalah rendah. Sehingga
inovasi ini adalah layak untuk diterapkan diperusahaan secara manajemen risiko.
Hal ini terlihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 4 : Analisa risiko pelaksanaan inovasi

No Sasaran Risiko Level Risiko Sebelum Mitigasi

21
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

Kemungkinan Akibat Risiko


  Sasaran Operasional
Menjaga Kesalahan dalam
1 O1 keandalan pemasangan Sedang Medium Sedang
Generator connector
Sasaran
         
Finansial
Risiko kenaikan
Efektifitas biaya operasi dan
2 F2 Sangat kecil Minor Rendah
biaya pemeliharaan
akibat inovasi

Tabel 5 : Analisa risiko setelah mitigasi


Level Risiko Setelah Mitigasi
Mitigasi
No Sasaran Risiko Akiba
Risiko Kemungkinan Risiko
t
  Sasaran Operasional
Melakukan
kajian
Menjaga Kesalahan untuk
EAF sesuai dalam pemilihan
1 O1 Kecil Minor Rendah
target pemasangan spesifikasi
manajemen connector block valve
yang tepat

  Sasaran Finansial
Risiko Rendah
kenaikan
Efektifitas biaya operasi
4 F2   Sangat kecil Minor
biaya dan
pemeliharaan
akibat inovasi

22
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

Tabel 6 : Peta resiko pelaksanaan inovasi

23
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Hasil inovasi memiliki tingkat risiko rendah terhadap perusahaan, oleh


karena itu inovasi ini dapat diterapkan.
2. Inovasi telah terbukti mampu mengurangi interval gangguan dari
mingguan menjadi bulanan sehingga main power dapat menyelesaikan
pekerjaan yang lain.
3. Manfaat financial dari sisi operasi & pemeliharaan yang diperoleh dari
hasil inovasi ini adalah sebesar Rp 213.500-/bulan.

5.2 SARAN

Nilai manfaat secara total akan lebih dirasakan oleh korporat PT.
Indonesia Power apabila inovasi ini diterapkan pada sistem supply udara untuk
peralatan pneumatic di seluruh pembangkitan.

24
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

DAFTAR PUSTAKA

1. Operation Manual Book, H2 Generator System PLTGU Tambak Lorok

25
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

BIODATA INOVATOR

1. NAMA : AGUS WIDIYANTA


NIP : 7494046Z
JABATAN : SP. HL PLTGU 1
UBP Semarang

2. NAMA : AGUNG PIKANANDRA


NIP : 851031149I
JABATAN : Teknisi Listrik PLTGU Blok 1
UBP Semarang

3. NAMA : SLAMET ANGGIH PERMANA


NIP : 6584216K3
JABATAN : AMU KNOWLEDGE MANAGEMENT
UBP Semarang

26
UBP SEMARANG ISO 9001 : 2008 ISO 14001 : 2004 OHSAS 18001: 2007 SMK3

DH,
Pak Agus, tolong untuk materi inovasi DRYER H2 GENERATOR di perbaiki.
Catatan utamanya adalah :

1. Jumlah halaman dari abstrak sampai saran maksimal 15 halaman.


2. Jenis huruf arial/tahoma ukuran 11.
3. Untuk abstrak, maks. 250 kata, spasi 1.
4. Untuk naskah utama spasi 1,5
5. Layout kertas ukuran A4, batas atas 3 cm, bawah 2 cm, kiri 3 cm, kanan 2
cm.
6. Referensi minimal 5 buah (tahun terbaru).

Terima kasih Pak.

27

Anda mungkin juga menyukai