Anda di halaman 1dari 22

PROJECT ASIGNMENT

MODIFIKASI DI LINE CONTINUS


BLOWDOWN DENGAN MENAMBAHKAN
CONTER FLOW METER
DI PLTU 3 LONTAR

Di Ajukan Oleh:
MUHAMMAD ZAINU ARIFIN
NIS 159621030K

PROGRAM ON THE JOB TRAINING


SISWA COGINDO DAYA BERSAMA
TAHUN 2016
MODIFIKASI DI LINE CONTINUS
BLOWDOWN DENGAN MENAMBAHKAN
CONTER FLOW METER
DI PLTU 3 LONTAR

Di Ajukan Oleh:
MUHAMMAD ZAINUL ARIFIN
NIS 159621030K

PROGRAM ON THE JOB TRAINING


SISWA COGINDO DAYA BERSAMA
TAHUN 2016
LEMBAR PENGESAHAN PROJECT ASIGNMENT
Nama : MUHAMMAD ZAINUL ARIFIN
Nis : 159621030K
Judul Project Asignment : MODIFIKASI PENAMBAHAN FLOW METER DI LINE

CONTINOUS BLOWDOWN MENUJU INTERMITTEN


BLOWDOWN TANK

Tangerang, 30 April 2016


Menyetujui,
Mentor Siswa

( TB. HERI NUGRAHA ) ( MUHAMMAD ZAINUL ARIFIN )

Mengetahui,

Manager Administrasi Site Manager

( HENY HERYANI ) ( AGUNG UTOMO )


General Manager
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Project Asignmentdengan judul “MODIFIKASI LINE PADA
CONTINUS BLOWDOWN DENGAN MENAMBAHKAN COUNTER FLOW METER
DI PLTU BANTEN 3 LONTAR”. Tujuanpenulisan Project Asignment ini adalah untuk
memenuhi persyaratan pegawai tetap di PT Cogindo Daya Bersama.

Dalam proses penulisan Project Asignment, tidak lupa penulis ucapkan terima
kasih atas semua pihak yang telah membantu, baik berupa data informasi terkait
maupun dukungan moral dan material. Terkhusus penulis sampaikan kepada:

1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat.


2. Bapak Daniel E selaku General Manager UJP PLTU Banten 3 Lontar.
3. Bapak Sutriadji selaku Manager Operasi UJP PLTU Banten 3 Lontar.
4. Bapak Marhan Sueb selaku Ahli Pembangkit UJP PLTU Banten 3 Lontar.
5. Bapak TB Heri Nugraha selaku Mentor OJT.
6. Bapak Ramdan Andri Irawan selaku Tutor OJT.
7. Bapak Beny dan Ibu Rahmah.
8. Seluruh rekan-rekan operator UJP PLTU Banten 3 Lontar.
9. Rekan-rekan sesama OJT dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.

Sepenuhnya penulis menyadari akan adanya kekurangan dari penyusunan


laporan Project Asignment ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga penulisan Project
Assignment ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Tangerang, 30 April 2016

( MUHAMMAD ZAINUL ARIFIN )


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................

DAFTAR TABEL .........................................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.I Latar Belakang...............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................

1.3 Maksud dan Tujuan ....................................................................................................

1.4Metedologi...................................................................................................................

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Struktur Organisasi.....................................................................................................................

2.2 Proses Bisnis Perusahaan..........................................................................................................

BAB III PELAKSANAAN OJT PERBIDANGAN

3.1 Bidang Operasi...........................................................................................................................

BAB IV HASIL PELAKSANAAN

4.1 Permasalahan.........................................................................................................................

4.2 Saran Saran.............................................................................................................................

Lampiran – Lampiran...........................................................................................................................

Data Pendukung dan Foto...................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pltu Banten 3 Lontar adalah pembangkit listrik yang menggunakan uap


sebagai penggerak turbinnya. Didalam proses PLTU terdapat system Boiler
Blowdown yang Digunakan untuk membuang lumpur berat yang mengendap pada
dasar boiler. Blowdown dioperasikan secara manual menggunakan sebuah valve
yang dipasang pada pipa pembuangan pada titik terendah shell boiler untuk
mengurangi parameter (TDS atau konduktivitas, pH, konsentrasi silica dan posfat)
dalam batasan yang sudah ditentukan sehingga tidak berpengaruh buruk pada
kualitas steam. Jenis blowdown ini juga merupakan metode efektif untuk membuang
padatan yang telah lepas dari larutan dan menempati pipa air dan permukaan dalam
shell boiler.Dalam pengoperasian blowdown kita perlu mengetahui flow air yang
terbuang supaya kita bisa memperkirakan batasan flow air sebagai acuan perbaikan
kualitas air di boiler.

Dengan demikian sejauh yang saya observasi di lapangan, saya tidak melihat
ada nya conter flow meter pada line di continus blowdown yang menuju intermitten
blowdown tank,saya kira itu penting untuk sebagai acuan perbaikan kualitas air di
boiler. Sehingga hal tersebut melatar belakangi penulis untuk mengambil masalah ini
dengan judul yaitu “Modifikasi line pada continus blowdown dengan
Menambahkan conter flow meter di PLTU Banten 3 Lontar”.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan utama yang di bahas dalam Project Asignment ini mengenai


berapa jumlah flow yang terbuang ketika boiler menglami konduktifitas meningkat
sampai mencapai di ambang batas normal . Dari kondisi lapangan yang ada, ketika
air di boiler mengalami konduktivitas dan konsentrasi silica yang meningkat dan
berpengaruh buruk pada kualitas steam ,operator tidak bisa memperkirakan berapa
banyak jumlah flow yang akan di buang ke intermitten blowdown .Dari masalah yang
ada, maka saya usulkan untuk memodifikasi line continus blow down untuk ditambah
conter flow meter untuk berfungsi sebagai acuan perbaikan kualitas air di boiler .
1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan Project Asignment ini adalah
memodifikasi line di continus blow down untuk ditambah kan conter flow meter,
sehingga diharapkan dapat mengetahui pembacaan berapa jumlah flow yang ke
continus blowdown tersebut. Apabila usulan ini di aplikasikan, diharapkan untuk
tujuan :

1. Operator dapat Mengetahui secara spesifik berapa flow yang di buang ke


continus blowdown menuju inttermiten flash tank tujuan nya sebagai acuan
untuk perbaikan air di boiler.
2. Operator juga bisa mengetahui secara langsung apabila ada kebocoran di line
continus blowdown.

1.4 Metodologi

Dalam pembuatan Project Asignment ini penulis menggunakan beberapa


metodologi, yaitu:

a. Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke unit PLTU dan mengambil
data berdasarkan kondisi yang ada di lapangan
b. Studi Literatur
Yaitu dengan membaca beberapa literatur yang di ambil dari internet
c. Interview
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung ke pegawai yang
bertugas di unit pembangkit PLTU Lontar.
BAB II

2.1 StrukturOrganisasi Perusahaan

Fungsi utama Unit Jasa Pembangkit adalah mengelola jasa kegiatan


operasi dam pemeliharaan pembangkit tenaga listrik bukan milik Perushaan
serta dapat mengelola usaha lainya yang berkaitan secara efektif dan efisiensi
sesuai kontrak kinerja yang di tetapkan oleh Direksi.
Fungsi utama unsur organisasi adalah sebagai berikut:
2.1.1 Bagian Operasi:
Mengelola kegiatan perencanaan dan pengendalian pengoperasian
pembangkit dan alat bantu,niaga,kimia,K3,dan lingkungan,memonitor
kegiatan eksekusi pengoperasian yang di kelola oleh pihak ke tiga untuk
mencapai standart dan kontrak kinerja yang di tetapkan dengan
mengendalikan biaya,mutu dan Waktu secara efektif dan efisien.
2.1.2 Bagian Pengelolaan Energi Primer:
Memastikan kegiatan perencanan dan inventory,energi primer,penyaluran
energi primer,pengelolaan abu dan pemeliharaan instalasi energi primer
berjalan optimal dan terintegasi dengan bidang lain,memonitpor kegiatan
eksekusi pengelolaan energi primer yang di kelola pihak ke tiga untuk
mendukung performance,keandalan dan kesiapan pembangkit sesuai
standart dan kontrak kinerja yang di tetapkan dengan mengendalikan
biaya,mutu dan waktu secara efektif dan efisien.
2.1.3 Bagian Pemeliharan:
Mengelola seluruh kegiatan perencanaan dan penegendalian
pemeliharaan mesin-mesin pembangkit dan alat bantu,memonitor kegiatan
eksekusi pemeliharaan yang di kelola oleh pihak ketiga untuk mencapai
keandalan dan kesiapan pembangkit sesuai standart dan kontrak kinerja
yang di tetapkan dengan mengendalikan biaya,mutu dan waktu secara
efektif dan efisien.
2.1.4 Bagian Engineering :

Mengelola kegiatan kontrak kinerja jasa O&M, manajemen resiko, mutu


dan kinerja, knowledge manajemen, mengelola reliability, berperan
sebagai tekhnologi owner dan system owner seluruh peralatan pembangkit
(peralatan utama, alat bantu serta penyaliran energi primer dan abu),
mengelola sistem informasi Unit Jasa Pembangkit untuk mendukung
performance, keandalan dan kesiapan pembangkit sesuai standar dan
kontrak kinerja yang ditetapkan.
2.1.5 Bagian Administrasi :
Mengelola kegiatan pengelolaan administrasi meliputi kegiatan keuangan,
pengelolaan sumber daya manusia, budaya perusahaan dan GCG,
kesekretariatan, fasilitas kerja, kehumasan, dan community development,
pengamanan lingkungan kerja, perencanaan inventory, dan pengadaan,
pengadaan barang dan jasa serta pergudangan yang bertujuan untuk
mendukung pencapaian kinerja unit pembangkit sesuai standar dan
kontrak kinerja yang ditetapkan dengan menegndalikan biaya mutu secara
efektif dan efisien.
2.2 StrukturOrganisasi Perusahaan

Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Organisasi adalah


suatu wadah berkumpulnya dua orang atau lebih untuk mencapai sebuah
tujuan. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan secara umum struktur
organisasi merupakan gambaran yang menjelaskan tentang hubungan kerja,
pembagian kerja, serta tanggungjawab dan wewenang dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan. Dalam sebuah perusahaan sangat
diperlukan struktur organisai yang baik. Semakin besar suatu perusahaan
maka struktur organisasinya akan semakin kompleks.Ukuran sebuah
organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Organisasi-organisasi
yang besar memiliki lebih banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan
vertikal, serta aturan dan ketentuan. Berikut adalah struktur organisasi PLTU
Lontar :
Gambar:StrukturOrganisasi Perusahaan
2.2.1 Proses Bisnis Perusahaan

PT INDONESIA POWER sebagai perusahaan yang bergerak di bidang


tenaga listrik serta jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit, PT Indonesia
Power memegang peranan penting dalam kelistrikan di Indonesia sejak
dibentuknya pada tanggal 3 Oktober 1995.
Dengan berawal pada pengelolaan pembangkit listrik di jawa bali saat ini
Indonesia Power telah melakukan pengembangan bisnis jasa operasi
pemeliharaan di seluruh Indonesia baik melalui pengelolaan sendiri, melalui
anak perusahaan maupun melalui usaha patungan.PT. Indonesia Power
mengelola 5 unit pembangkit (UP), yaitu UP Suralaya, UP Semarang,
UPPerak Grati,UP Saguling, dan UP Mrica,,1 Unit Jasa Pemeliharaan (UJH) 6
Unit Jasa Pembangkit (UJP) yaitu UJP Banten 1 Suralaya, UJP Banten 2
Labuan, UJP Banten 3 Lontar, UJP Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu, UJP Jawa
Tengah 2 Adipala, dan UJP Pangkalan Susu, serta 3 Unit Pembangkit dan
Jasa Pembangkit (UPJP) yaitu UPJP Priok, UPJP Bali, dan UPJP Kamojang

Untuk memastikan seluruh proses yang ada di oerusahaan terkelola dengan


baik dan sesuai prinsip etika bisnis yang sehat, PT Indonesia Power telah
mengimplementasikan integrated Management System yang mencakup ISO
9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 28000,SMK3,SMP, PAS 55, dan
Kriteria Baldrige, yang dievaluasi setiap tahun melalui audit internal dan
eksternal untuk perbaikan kinerja perusahaan.
2.2.2UNIT JASA PEMBANGKIT BANTEN 3 LONTAR

Pembangkit Listrik Tenaga Uap 9PLTU0 Lontar yang memiliki kapasitas terpasang 3
X 315 MEGA WATT9MW0 terletak di desa Lontar,Kecamatan kemiri, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten. PLTU Lontar dioperasikan oleh Unit Jasa Pembangkit
(UJP) yang berada dibawah pengelolaan PT Indonesia Power UJP Banten 3 Lontar.
Presiden Bambang Yudhoyono meresmikan PLTU ini pada 12 Desember 2011. Pltu
Lontar merupakan salah satu dari pembangunan 10 Pembangkit listrik di Jawa dan
25 Pembangkit listrik di luar jawa dengan banhan bakar batubara dalam Program
Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 10.000 MW Tahap I, Untuk Tahap I,
pemerintah menekankan penggunann bahan bakar batubara dengan kadar rendah
yang jumlahnya sangat melimpah di tanah air.

Selain itu pemilihan batubara tersebut adalah untuk mengantisipasi harga minyak
yang terus meningkat di pasar dunia . Dengan cara ini, pemerintah daoat
mengurangi subsidi bahan bakar minyak, sekaligus memanfaatkan batubara dengan
kalori rendah-sekitar 4200kcal/kg.

Energi listrik yang dihasilkan PLTU Lontar disalurkan melalui jaringan transmisi 150
Kv (SUTT) sepanjang 22 kilometer ke Gardu Induk Teluk Naga New Tangerang.
Pembangunan PLTU Lontar ini di tujukan untuk memperkuat pasokan tenaga listrik
di area jakarta dan sekitarnya pada sistim kelistrikan Jawa-Bali.
2.2.3Keberadaan UJP Banten 3 Lontar memberikan banyak
mafaat, antara lain :

Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak sebagai energi primer dalam jumlah
cukup signifikan.

Pemanfaatan energi alternatif (batubara) yang jumlah sangat banyak, terutama


Kalimantan dan Sumatera dan karenanya meningkatkan pendapatan daerah dan
masyarakat di wilayah sumber batubara.

Meningkatkan mutu dan keandalan sistem penyediaan, penyaluran serta pelayanan


tenaga listrik, yang pada gilirannya akan mendorong kegiatan ekonomi daerah,
regional dan nasional serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Menanggulangi krisis energi listrik akibat pertumbyhan beban, khususnya untuk


wilayah Jawa Bali, dengan trewujudnya regional balanced system ketenaga listrikan
Jawa Bali.

Penggunaan bahan bakar non BBM menekankan Harga Pokok Produksi(HPP) Listrik
HPP sehingga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan.

Mempercepat proses pertumbuhan wilayah/ daerah setempat disekitar PLTU Lontsr,


dengan akan bertumbuhnya berbagai sarana pemukiman, industri kecil, menengah
dan besar.
BAB III

PELAKSANAAN OJT PERBIDANGAN

3.1. Bidang Operasi

Selama melaksanakan On the Job Training (OJT) dibidang operasi penulis telah
mempelajari beberapa sistem yang ada di PLTU Banten 3 Lontar. Yaitu :

3.1.1. BOP (BALANCE OF PLANT)


H2 plant
Chlorine
Cwp (Circulating Water Pump)
Settling basin
Mix bed
MED (Multi Effect Desallination)
3.1.2. COAL HANDLING
Pengisian bunker
Stre (stacking &reclaimer)
Ship unloader
Alatberat
3.1.3. ASH HANDLING
Esp (electro static precipitator)
Fly ash
Bottom ash
3.1.4. UNIT
Peralatan pendingin
Peralatan pelumasan
Peralatan hydroulic
Peralatan udara tekan
Peralatan air condensate
Peralatan air pengisi
Pulvarizer
EDG (emergency diesel generator)
UPS (uninteruptible power supply)
BAB IV
HASIL PELAKSAAN

4.1. PERMASALAHAN.

Dari kondisi lapangan yang ada, ketika di boiler mengalami


konduktivitas ,pH yang tinggi operator tidak bisa mengetahui berapa banyak
jumlah flow yang di buang ke intermitten blowdown tank sehingga operator
tidak bisa mengetahui acuaan perbaikan air di boiler saaat itu juga .

4.2.SARAN

Ada inovasi penambahan flow meter dari line continus blowdown tank
yang mau ke intermitten blowdown tank agar operator control room bisa
mengetahui berapa flow yang mengalir ke intermitten blowdown tank dan
maupun operator local juga bisa memonitoring nya tujuan nya sebagai
acuan untuk perbaikan air di boiler.
4.3. Lampiran Data Dari Flow Meter
4.3. Spesifikasi Conter Flow Meter

Puncak Laju Air 15 m/s

Akurasi (lihat akurasi Indikasi+0.5% (laju air tidak kurang dari 0.8 m/s
kurva)
Daya Antar Cairan Di atas 5µ s/cm

Tekanan Nominal DN15~DN150 4.0 Mpa

DN15~DN600 1.6 Mpa

DN200~DN1000 1.0 Mpa

DN200~DN3000 0.6Mpa

Suhu Lingkungan Sensor -25~+60


deg c
Kompak flow meter dan converter -10~+60
deg c
Bahan linier dan suhu Kapal Bahan Jenis JenisKo
maksimum cairan remote mpak
Polytetrafluoroethylene 100ºc 70ºc
(PTFE) (standart)
150ºc
(pesanankh
usus)
Polivinilflourida (Pvf) 100ºc 70ºc
(standart)
150ºc
(pesanankh
usus)
Fluorinated Etilena-propylene 100ºc 70ºc
(FEP) (standart)
150ºc
(pesanankh
usus)
Polychloropreekaret (cr) 80ºc 70ºc
(standart)
120ºc
(pesanankh
usus)
Polyurethane (pu) 80ºc 70ºc
Jenis elektroda Tipetetap (DN150 ~ DN2600);jenis pisau (DN300 ~
DN1600)
Bahandarisinyalelektrodad Mo-mengandung stainless stell, hastelloybhantelloy c,
anelektrodapembumian tantalum panduan,
panduantitanium,platinumiridiumpaduan, stainless stell-
dilapisi wolfram karbida

Bahan flange Baja karbon

bahan flange grounding Stainless stell 1Cr18Ni9Ti

Bahan cincin materai PTFE

Bahan perlindungan inlet DN6 ~ Stainless stell 1Cr18Ni9Ti


flange DN600

DN700 ~ Baja karbon


DN3000

Perlindungan shell DN6 ~ IP65 (standart)


DN150 IP68 (pesanan khusus)
sensor
remote
dengan karet
atau
poliuretan
kapal
DN200 ~ IP68(mampu 5 ~ 10 m di
DN3000 bawahpenggunaan air)
sensor
remote
dengan karet
atau
poliuretan
kapal
Sensor lain IP65
dan segala
macam
converter
Power supply 24VDC/220VAC

Sinyal output Pulsa,4-20 mA

Komunikasi RS485,modbus (standart), RS232, hart, profibus,gprs


(pesanan khusus)
Display Digital 2-linelcd, mampu menampilkan positif dan
negative aliran sesaat dan aliran akumulatif

Jarak (jenis remote) Umum nya jarak antar converter dan sensor adalah
tidak lebih dari 100 meter, pesanan khusus akan
diperlukan ketika lebih panjang dari 100 meters.

Anda mungkin juga menyukai