Anda di halaman 1dari 8

No: S.

925/JAGO/IX/2021 Jakarta, 13 September 2021

Kepada Yth.
Direksi PT Bursa Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190

Perihal : Laporan Hasil Public Expose Tahunan 2021

Dengan hormat,

Mengacu pada Ketentuan III.3 Peraturan No. I-E yang terlampir dalam Surat
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00015/BEI/01-20021 tentang
Kewajiban Penyampaian Informasi, bersama ini kami sampaikan Laporan
Pelaksanaan Public Expose Tahunan 2021 yang diselenggarakan pada 8 September
2021.

Pelaksanaan Public Expose tersebut diselenggarakan perseroan bersamaan dengan


rangkaian kegiatan Public Expose Live 2021 yang digelar oleh PT Bursa Efek
Indonesia.

Demikian kami sampaikan, terima kasih atas perhatiannya.

Hormat kami,
PT Bank Jago Tbk.

Tjit Siat Fun


Direktur Kepatuhan/ Corporate Secretary
Laporan Pelaksanaan Public Expose Tahunan
PT Bank Jago Tbk.

Public Expose tersebut diselenggarakan perseroan bersamaan dengan rangkaian kegiatan Public
Expose Live 2021 yang digelar oleh PT Bursa Efek Indonesia. Public Expose diselenggarakan melalui
media online webinar, dihadiri 1.734 peserta dari investor, analis, dan kalangan umum. Pada sesi
konferensi pers, sebanyak 10 jurnalis hadir dan menyampaikan sejumlah pertanyaan.

Public Expose dimulai pada pukul 14.00 WIB. Moderator membuka acara Public Expose Live 2021 dan
memperkenalkan perwakilan dari PT Bank Jago Tbk, yaitu Direktur Utama Kharim Indra Gupta
Siregar, Wakil Direktur Utama Arief Harris Tandjung, dan Direktur Kepatuhan Tjit Siat Fun.

Presentasi mengenai perkembangan umum Bank Jago, pengenalan terhadap direksi dan komisaris
baru, dan strategi bisnis disampaikan oleh Direktur Utama Kharim Indra Gupta Siregar dan Wakil
Direktur Utama. Selanjutnya presentasi mengenai kinerja keuangan disampaikan oleh Wakil Direktur
Utama Arief Harris Tandjung.

Setelah seluruh materi Public Expose dipresentasikan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Adapun ringkasan tanya-jawab selama sesi Public Expose dan Konferensi Pers adalah sebagai berikut :

Rinaldo Maharditama Pertanyaan

1) Apakah ada rencana Bank Jago untuk menyalurkan kredit direct ke


nasabah kedepannya?
2) Melihat persaingan yang ketat saat ini, apa opportunity yang sedang
disasar manajemen untuk memenangkan pasar dan menjaga
kepercayaan nasabah?

Jawaban

1) Saat ini dan ke depan, kami ingin secara konsisten untuk fokus pada
strategi kerja sama dengan ekosistem digital, perusahaan P2P, dan
multifinance dalam menyalurkan kredit secara bersama.

2) Kami melihat segmen mass market memiliki opportunity yang


sangat besar dan dalam jangka menengah kami akan fokus ke sana.
Di segmen ini kami juga bisa memperluas produk dan layanan lewat
kerja sama dengan ekosistem digital, baik produk pinjaman maupun
layanan transaksi.
Paulus Rachmad Pertanyaan

1) Apakah bank Jago masuk ke dalam ekosistem Gojek bersifat


eksklusif?? Apakah memungkinkan bank digital lain bekerja sama
dengan Gojek?

2) Cash Flow perusahaan minus gede akibat "Efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali"?? Mohon bisa dijelaskan apakah ini akan
berulang dan transaksi apa ini? karena tidak ada keterangan di
catatan kaki laporan keuangannya

3) Kira-kira untuk mendapatkan profit 20 Triliun dengan dibantu


dengan ekosistem Gojek perlu berapa lama kira2 buat Bank Jago
untuk mencapai angka 20 Triliun?

Jawaban

1) Kerja sama dengan Gojek tidak bersifat eksklusif dan kami akan
fokus mengembangkan partnership dengan Gojek karena dilandasi 3
hal, yaitu kesamaan segmen market, kemudian kedua melayani
secara digital, dan ketiga Bank Jago dan Gojek memiliki passion yang
sama.

2) Setelah selesainya Rights Issue kedua, kami mendapat tambahan


equity Rp 7 triliun yang aman belum semuanya bisa disalurkan
dalam bentuk pinjaman dan dalam waktu singkat. Dengan kondisi
Covid-19, kami juga lebih berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman.
Sebagian dari kelebihan dana tersebut kami tempatkan dalam efek
di Bank Indonesia, misalnya reverse repo yang kami beli kemudian
bisa dijual kembali apabila dibutuhkan likuiditas. Penempatan ini
bersifat jangka pendek dan akan dilakukan secara berkala sebagai
bagian dari manajemen likuiditas.

Transaksi tersebut tidak menyebabkan kerugian karena jika


kelebihan dana hanya disimpan dalam bentuk cash, kami tidak akan
mendapat revenue. Dengan membeli efek yang bisa dijual kembali,
kami bisa mendapat interest.

3) Terkait profit Rp 20 triliun, saat ini kami fokus pada eksekusi yang
sudah kami rencanakan untuk tahun ini dan selanjutnya. Jadi yang
paling penting buat kami saat ini adalah (1) fokus pada eksekusi
dalam kolaborasi dengan ekosistem Gojek (2) menumbuhkan
pinjaman dengan berhati-hati dan prudent, (3) menjaga kualitas
pinjaman dengan lebih baik. Kami yakin apabila itu bisa dilakukan,
hasilnya akan baik dan profitabilitas juga akan meningkat.

Manoj Nanwani Pertanyaan

1) Market cap Bank Jago sekarang hampir Rp200 trilliun, jikalau kita
asumsi PER yang reasonable adalah 20x, Bank Jago harus
menghasilkan net profit sebesar Rp10 triliun. Kira-kira kapan profit
sebesar Rp10 triliun bisa tercapai?

Jawaban

1) Sekali lagi kita fokus apa yang ingin kita sampaikan dalam 1-2 tahun.
Itu landasan yang sangat baik buat pertumbuhan ke depan. Dalam
satu semester tahun ini, kendati aset baru mencapai Rp 10 triliun,
pendapatan operasional sudah sangat tinggi. Ini penting karena kami
bisa tumbuh dengan prudent sehingga di saat revenue meningkat,
kami tetap mampu menjaga kualitas aset sehingga bottom line juga
ikut meningkat.

Krisnawan Johariz Pertanyaan

1) Apakah Bank Jago kedepannya akan bergerak ke arah Ant Financial


dengan konsep 3-1-0? 3 menit pengajuan, 1 detik penyaluran, 0
intervensi manusia.

2) Apa strategi Bank Jago untuk menumbuhkan interest income secara


drastis atau explosive growth kedepannya?

Jawaban

1) Kami akan senantiasa memberikan produk yang sesuai dengan


keinginan nasabah dan untuk itu kami juga terus belajar dari digital
bank di seluruh dunia, bukan hanya Ant Financial. Konsep 3-1-0
menurut kami bisa berjalan di China karena ditunjang dengan
kolaborasi bersama ekosistem digital dan kemampuan artificial
intelligence. Apakah Bank Jago akan mengarah ke sini? Kami rasa ini
suatu hal yang baik dan kami akan pelajari. Tentunya bila bisa
dilakukan, kami bisa menerapkannya dan akan disesuaikan sesuai
kebutuhan.
2) Untuk meningkatkan earning asset, tentu paling besar dari
pinjaman. Selama enam bulan pertama tahun ini, pinjaman naik dari
Rp 900 miliar menjadi Rp 2,1 triliun. Pendapatan operasional sudah
dua kali lipat dari posisi akhir 2020. Ke depan untuk meningkatkan
interest income, pasti kan ditunjang lewat dengan pertumbuhan
pinjaman. Tapi kami tekankan, kami selalu prudent dan menjaga
kualitas aset. Kami tidak ingin agresif dalam menyalurkan pinjaman,
tapi banyak yang bermasalah di kemudian hari.

Setelah sesi tanya-jawab berakhir, kegiatan Public Expose dilanjutkan dengan sesi Konferensi Pers. Sesi
tersebut dihadiri oleh 10 jurnalis. Berikut ringkasan tanya-jawab di sesi Konferensi Pers.

Heri - Pertanyaan
Majalah Fortune
1) Bagaimana pandangan Bank Jago terkait dibentuknya aturan
Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) OJK ? Dalam KBMI
OJK, Bank Jago masuk dalam kategori klaster pengawasan KBMI II
atau turun dari BUKU III, bagaimana response Anda?

2) Lantas bagaimana strategi Bank Jago dalam memupuk modal


kedepan agar terus tumbuh ditengah pandemi? Akankah bank akan
aktif rights issue?

3) Bagaimana tanggapan anda mengenai harga saham bank digital yang


naik begitu cepat, namun bisa turun dengan cepat, sentimen apa
yang mempengaruhinya?

Jawaban

1) Kami merespon positif penerbitan POJK 12 dan POJK 13 karena akan


memberikan kemudahan bagi perbankan untuk berinovasi namun
tetap dalam supervisi OJK. Bagian dari POJK itu juga menetapkan
klasifikasi Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) yang agak berbeda
dengan BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha). Menurut kami,
klasifikasi KBMI tidak bisa langsung dikaitkan dengan BUKU, misalnya
dari BUKU 3 menjadi KBMI 2. OJK lebih melihat klasifikasi tersebut
sebagai permodalan saja.

2) Terlepas dari klasifikasi KBMI maupun BUKU, modal kami sudah


sangat cukup dan memadai untuk pengembangan bisnis. Oleh karena
itu sekaligus menjawab, kami tidak ada rencana untuk melakukan
rights issue dalam waktu dekat karena kami fokus menggunakan
kami adalah modal yang sudah ada.

3) Kenaikan harga saham bank digital adalah fenomena positif di mana


market menilai digitalisasi secara keseluruhan adalah future dari
ekonomi kita ke depan. Bagaimana pasar menyikapi harga saham
masing-masing bank, tentu itu mekanisme pasar dan bukan domain
kami untuk berkomentar. Secara umum kami bersyukur arah dan
strategi Bank Jago direspon positif oleh ini menjadi waktu yang tepat
bagi untuk merealisasikan rencana-rencana kami.

Ahmad Sahid - Pertanyaan


IQ Plus
1) Sudah sejauh mana kolaborasi Jago dan GoTo saat ini?
2) Apakah tahun ini sudah bisa catat laba?, apa strateginya?
3) Apa ada rencana stock split?

Jawaban

1) Kolaborasi dengan GoTo sudah dimulai di mana tahap awal, rekening


Bank Jago bisa menjadi sumber pembayaran GoPay. Kami akan terus
kembangkan integrasinya. Dalam waktu dekat juga akan ada
pengumuman terkait fitur baru yang akan diperkenalkan secara
bersama.

2) Di enam bulan pertama, interest income sudah hampir dua kali lipat
dari tahun lalu. Kami confident kami bisa mencetak laba di tahun ini.
Namun pertanyaan terbesar adalah pandemi. Kami berharap
pandemi tidak memburuk. Bila kondisi ekonomi tetap stabil dan
menunjukkan perbaikan, kami confident bisa meraih laba tahun ini.

3) Ada rancangan Peraturan OJK terkait Pemecahan Nilai Saham dan


Penggabungan Saham oleh Perusahaan Terbuka, yang akan
memberikan detail aturan yang harus dipenuhi. Terlepas dari
peraturan itu, tahun ini kami tidak ada rencana untuk melakukan
stock split di tahun ini.

Ihya Ulum - Pertanyaan


Katadata
1) Apa saja rencana kolaborasi antara bank Jago dengan Gojek ke
depannya?

2) Bagaimana strategi Bank Jago dalam mengakselerasi bisnis unit


syariah?
Jawaban

1) Rencana kolaborasi yang belum saya tekankan tadi adalah di syariah


kami juga akan melakukan kolaborasi, tapi tentu bukan dengan GoTo.
harusnya memang ada partner-partner nanti kami tetapkan, siapa
mitra digital yang akan kami kerjasama.

2) Di akhir September 2021 kami akan mengadakan RUPSLB untuk


mengangkat Dewan Pengawas Syariah. Itu salah satu persyaratan
bagi kami sebelum memulai operasional layanan syariah sehingga
dalam waktu dekat kami juga akan memulai operasional Unit Usaha
Syariah Bank Jago.

Strateginya akan seperti apa, kami melihat perbankan syariah


maupun perbankan konvensional merupakan suatu pilihan nasabah.
Oleh karena itu, harapannya kami bisa memberikan layanan yang
sama persis baik syariah maupun konvensional. Pilihannya kembali ke
nasabah, mana yang lebih cocok bagi mereka. Sama halnya dengan
konvensional, kami akan fokus pada fitur-fitur yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari. Kami juga akan tertanam di dalam
ekosistem-ekosistem digital syariah.

Abel - Pertanyaan
Kontan
1) OJK akan merilis panduan siber untuk industri perbankan nasional,
seiring meningkatnya transaksi digital yang juga berpotensi adanya
kebocoran data nasabah. Bagaimana persiapan ARTO terkait hal ini?

2) apa saja yang sudah diterapkan Bank Jago terkait antisipasi


kebocoran data dan keamanan data nasabah? Langkah ke depan
untuk memitigasi kejahatan siber di Bank Jago akan seperti apa?

3) Apakah ada rencana untuk mengadakan fitur pay later di Bank Jago?

Jawaban

1) Regulasi ini sangat penting sekali karena mengatur dua hal, pertama
siber dan kedua keamanan data. Kami sangat serius terhadap dua hal
ini karena merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh Bank
Digital. Tentu ini berkaitan dengan kepercayaan nasabah kepada
bank.

2) Kami di Bank Jago sudah menerapkan standar-standar yang berlaku


di industri dan standar ini juga sudah diterapkan para pemain yang
memiliki ekosistem digital yang besar. Ini penting karena mitra dari
ekosistem digital tidak bisa bekerja sama dengan kami bila tingkat
security-nya ada di level yang berbeda, begitu juga sebaliknya. Jadi
kami sangat fokus meningkatkan pada security siber dan security
data nasabah.

3) Saat ini sudah ada beberapa partner yang memberikan layanan pay
later yang bekerja sama dengan Bank Jago, sehingga apabila
pertanyaannya apakah Bank Jago sendiri akan membuat pay later, itu
bukan strategi dari sisi kami. Tetapi kalau pertanyaannya apakah
Bank Jago sudah membiayai pay later, jawabannya sudah dilakukan
melalui kerja sama dengan mitra di ekosistem digital.

Eko - Pertanyaan
Tempo
1) Bagaimana target kredit 2021? Bagaimana strategi menjaga NPL dan
pertumbuhan kredit kedepan?

Jawaban

1) Saat kami menyusun target dengan beberapa asumsi, kami tidak


memperkirakan akan ada gelombang kedua Covid-19. Tapi kami
bersyukur bahwa pertumbuhan kredit kami sampai dengan Juni 2021
sangat baik dan kami confidence bisa memenuhi target yang telah
disampaikan di Annual Report.

2) NPL kami memang 0% dan itu bisa tercapai lewat kerjasama dengan
ekosistem digital. Para mitra kami menyalurkan pinjaman kepada
nasabah yang memiliki history credit yang baik. Dengan semakin
berkembangnya pinjaman, kami memperkirakan tidak akan bisa 0%.
Kami melihat bila ada pergerakan NPL pun, tidak akan besar dan
kami bisa kendalikan kualitas kredit

Anda mungkin juga menyukai