Oleh:
Freddy Lumban Batu
130534608399
AGUSTUS 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Industri pada PT. PLN ( Persero ) RAYON DOLOK SANGGUL
yang beralamat di jalan Sidikalang Desa Sirisi risi Kecamatan Dolok Sanggul,
Sumatra Utara selama 2 bulan mulai tanggal 11 Mei 2015 sampai dengan tanggal
11 Juli 2015 yang disusun oleh:
Pembimbing Industri,
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis ini dapat menyelesaikan praktik industri serta dapat
menyusun laporan praktik Industri sesuai dengan jadwal yang telah ditentukkan.
Pada penyusunan laporan praktek industri ini, penulis mengambil judul
Penyebaran Jaringan Listrik dan Mendestribusikan Tegangan Listrik .
Dalam terwujudnya laporan praktek ini adalah karena bantuan dari berbagai
pihak.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada:
1. Hakkun Elmunsyah, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
2. Laster Panjaitan , selaku Manager PT. PLN ( Persero ) RAYON DOLOK
SANGGUL
3. Robert Sirait, selaku Pembimbing dari pihak perusahaan
4. Yuni Rahmawati, S.T., M.T., selaku Pembimbing Praktek Indrusti dari
Program Studi Teknik Elektro.
5. Aji Prasetya Wibawa, S.T., M.M.T., Ph.d, selaku Dosen Pembimbing Praktek
Industri.
6. Seluruh karyawan dan teknisi PT. PLN (Persero) RAYON DOLOK
SANGGUL atas bimbingannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek.................................................................................... 2
1.3 Manfaat Kerja Praktek.................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
MANAGER RAYON
LASTER PANJAITAN
KOORD.KTR.PEL. PARLILITAN
JUNIOR OPERATOR
JUNIOR ENGINER PENGENDALIAN
OPERASI DISTRIBUSI
KONSTRKSI
KAMSIA SIMANJUNTAK
JONATHAN SINGARIMBUN
JUNIOR TECHNNICIAN
PENYAMBUNGAN & PEMUTUSAN
ABDUL PASARIBU
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PLN ( Persero ) Rayon Dolok Sanggul
2.4 PRODUK
Tegangan tinggi sebesar 150 kV
T. Step Down TM 20 KV
T. Step Down
TR
220 / 380 V
Pelanggan
Pemasaran :
AREA SIBOLGA
3. Sistem Distribusi
Sistem distribusi berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya
yang besar ( Bulk Power Source ) ke pelanggan .
Ada 3 ( tiga ) bagian penting dalam proses penyaluran tenaga listrik, yaitu :
1. Pembangkit, proses produksi dari pembangkit tenaga listrik yaitu: PLTA,
PLTG, PLTU.
2. Penyaluran/ penyebaran ( transmisi ), proses penyebaran memiliki tegangan
tinggi yaitu: 70, 150, 500 KV dari pusat pembangkit ke gardu - gardu induk .
3. Distribusi,
13
14
Namun pada jaringan radial ini memiliki keuntungan lebih rendah dari
jaringan yang lainnya. Disebabkan karena hanya satu jalur utama yang menyuplai
gardu distribusi, sehingga bila jalur utam itu terjadi gangguan, maka semua gardu
akan padam.
15
Pada jaringan distribusi, trafo yang digunakan adalah trafo step down
( penurun tegangan ). Trafo distribusi ini menurunkan tegangan dari 20 KV
menjadi 380 / 220 V dari jaringan tegangan menengah 20 KV dan dimasukkan
dalam bashing trafo primer yang oleh trafo diturunkan menjadi 380 / 220 V
yang di pakai oleh pelanggan / konsumen.
d. Relay Arus Lebih ( OCR ), merupakan suatu alat yang mendeteksi besaran arus
melalui jaringan yang berada di trafo. Besaran arus yang melalui arus biasanya
di sebut dengan setting.
Macam - macam karakteristik dari relay, yaitu:
1. Relay waktu seketika (Instantaneous relay), ketika arus yang mengalir
melebihi nilai settingnya dan relay ini bekerja dalam waktu 10 - 20 ms.
2. Relay arus lebih waktu tertentu ( deafinite time relay ), pada relay ini
memberikan perintah kepada pemutus tenaga pada saat terjadinya gangguan
hubung singkat dan besarnya arus gangguan yang melampui settinggnya serta
jangka waktu kerja pada relay ini tidak tergantung besarnya arus yang
mengerjakan relay.
Macam - macam gardu distribusi, antara lain:
21
2. Gardu Trafo, merupakan gardu yang berfungsi membagikan energi listrik pada
konsumen yang memerlukan tegangan rendah. Dengan demikian pada gardu
trafo dipasang/ditempatkan satu atau dua trafo distribusi yang dipergunakan
untuk merubah tegangan menengah menjadi tegangan rendah selain dari
peralatan hubungnya untuk melayani konsumen tegangan rendah.
3. Gardu Open Type (Gardu Sel), merupakan gardu distribusi yang mempunyai
peralatan hubung terbuka. Dimana dalam bekerjanya pisau-pisau dalam
peralatan hubung, dapat dengan mudah dilihat mata biasa (dapat diawasi) baik
pada saat masuk (menutup) atau saat keluar (membuka). Biasanya tempat
pemasangan peralatan hubung semacam ini diberi sekat antara satu dengan
yang lainnya yang terbuat dari tembok dan karena hal ini, gardu tembol open
type sering disebut gardu sel.
4. Gardu Closed Type (Gardu Kubikel), merupakan gardu distribusi baik gardu
trafo atau gardu hubung yang memiliki peralatan hubung tertutup. Dimana
peralatan hubung baik untuk incoming, aut going, pengamatan trafo dan
sebagainnya ditempatkan dalam suatu lemari khusus yang tertutup sehingga
bekerjanya pisau-pisau peralatan hubung tidak dapat dilihat yang disebut
kubikel.
22
5. Gardu Tembok (Gardu Beton), merupakan gardu trafo/ hubung yang secara
keseluruhan konstruksinya tersebut dari tembok/ beton..
6. Gardu Kios (Gardu Besi), merupakan gardu yang bangunan keseluruhannya
terbuat dari plat besi dengan konstruksi seperti kios.
Pada jaringan tegangan rendah memiliki tegangan sebesar 220/ 380 V. Komponen
yang dipakai pada jaringan tegangan rendah, antara lain:
1. Kabel Schoen.
Digunakan untuk menghubungkan rel pada penghubung bagi dengan penghantar
kabel tegangan rendah ( kabel obstyg ) serta kabel schoen di
pres pada kabel obstyg dan di baut dengan rel panel penghubung bagi
2. Konektor.
Digunakan untuk menghubungkan penghantar dengan penghantar.
Contohnya: TIC - A1 dengan SR ( Sambungan Rumah )
Untuk saluran tegangan udara pada saat ini, banyak menggunakan saluran
kabel udara tegangan rendah ( SKUTR ) dikarenakan tingkat keamanannya lebih
baik di banding saluran udara tegangan rendah ( SUTR ). Namun pada saluran
kabel tegangan rendah ( SKTR ) lebih unggul dari pada saluran udara yang
lainnya, dikarenakan tingkat keamanannya lebih baik. Panel Hubung Bagi
( PHB ) tegangan rendah atau rak TR di pasang pada gardu distribusi yang
terletak di sisi tegangan rendah.
b. Konstruksi CC2-A
Konstruksi ini untuk keadaan yang lurus atau membelok dengan sudut 150
hingga sudut 300 dengan double cross arm dan 3 buah line post.
g. Konstruksi CC9
Konstruksi ini digunakan untuk keadaan lurus atau membelok dengan sudut
150 - 900. Konstruksi ini biasanya di gunakan pada bangunan, pohon dan bukit.
30
II. Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah ( SKUTM ), memiliki ciri khusus
yaitu, pada penghantar konstruksinya berisolasi penuh yang dipilin. Berat
kabel pilin menjadi pertimbangan terhadap pemilihan kekuatan beban kerja
tiap penopang betonnya .
III. Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah ( SKTM ), merupakan konstruksi
yang aman dan andal dalam mendestribusikan tegangan menengah.
Namun relatif lebih mahal untuk penyaluran daya yang sama. Pada rentang
biaya yang di perlukan, konstruksi di tanam langsung merupakan termurah
bila di bandingkan dengan menggunakan konduit atau terowongan beton.
31
3.1.3 Isolator
Isolator pada hantaran udara tegangan menengah yang digunakan adalah PIN
Isolator dan Suspension Isolator.
1.3.1 PIN Isolator (Isolator tumpu), berfungsi sebagai tempat tumpuan
kawat HUTM yang ditempatkan di tiang listrik tepatnya pada cross arm.
6. Memilih trafo
7. Pemilihan rute atau jalur jaringan
Dalam pemilihan jalur jaringan distribusi , ada beberapa hal yang harus di
perhatikan, yaitu:
a. Memperhatikan clearance/ jarak bebas terhadap saluran telepon, kecuali
pada daerah yang saluran teleponnya di tanam dibawah tanah.
b. Penempatan tiang harus di perhatikan terhadap pelebaran jalan di masa yang
akan datang.
c. Jalur jaringan distribusi yang baru tidak boleh mengganggu jaringan
eksisting.
d. Pada daerah yang memiliki penduduk sangat padat dan jalan yang lebar,
harus mempertimbangkan membuat jaringan distribusi di kedua sisi jalan
untuk menghindari adanya kabel sambungan rumah yang panjang dan tidak
teratur.
37
Guntur adalah bunyi dari getaran gelombang yang disebabkan oleh petir
yang memanaskan udara sampai 30.000oC. Udara yang sangat panas itu
mengembang dengan cepat dan mengerut ketika dingin. Proses ini menimbulkan
gelombang bunyi. Awan, pada umumnya kurang lebih mengandung listrik.
37
4.1 Kesimpulan :
1. Gangguan pada jaringan , banyak di sebabkan oleh pohon yang tumbang.
2. Dalam melakukan penyebaran jaringan, salah satu hal yang harus di
perhatikan adalah penempatan tiang harus di perhatikan terhadap pelebaran
jalan di masa yang akan datang.
3. Pasokan daya listrik di PT.PLN ( Persero ) di suplay dari GI Tele / TL.2 ( 10
MVA ), PLTM Aek silang ( 0,75 MW ), PLTM Aek sibundong ( 0,75 MW ), GI
Tarutung / TR.5 ( 10 MVA ), PLTA Parlilitan ( 3 x 2,5 MW ).
4. Apabila PLTA Parlilitan tidak dapat memasok energi listrik ke GH Dolok
Sanggul akibat adanya gangguan, maka pasokan daya listrik dapat disuplay dari
Gardu Induk Tele melalui penyulang TL. 2
4.2 Saran
1. Baiknya alat pelindung diri dalam bekerja harus lengkap.
2. Ruangan yang ada di tempat gangguan seharusnya di bersihkan secara bersama
- sama dan jangan hanya menghandalkan satu ( 1 ) orang saja.
3. Perlu diadakannya pemeliharaan rutin terhadap jaringan distribusi, generator,
trafo dan pusat pembangkit supaya kehandalannya tetap stabil dalam
kelangsungan penyuplai energi listrik.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://daman48.files.wordpress.com/2010/11/materi-9-gardu-distribusi.pdf
2. https://elearning.pln-
pusdiklat.co.id/main/upload/users/160513/160513/3_TEORI_DASAR_kWh.DOC
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19216/5/Chapter%20II.pdf
4. http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/sistem-distribusi-tenaga-listrik
5. http://opi.pln-jatim.co.id/data/buku/ifwrx4mdnf.gr.
6. Nama.Tahun.Judul miring. (Online) :
(http), Diakses