Anda di halaman 1dari 33

M odul

P ANEL KENDALI
Penyusun : Purwoko,S.Pd dan Wigati Hatinurani,S.Pd

Purwoko

HN

Wigati
Kompetensi Keahlian : TIP TL
Mata Pelajaran : Panel Daya
Kelas : XI (sebelas)

PEMERINTAH KOTA MA GELANG DINAS


PENDIDIKAN PEMUDA D AN OLAH
RAGA SMK NEGERI 1 MAGELANG KOTA
MAGELAN G
KATA PENGANTAR

Modul pembelajaran dengan judul PERAKITAN PANEL KENDALI ini


merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Magelang untuk membentuk salah satu
bagian dari kompetensi pada mata pelajaran Mengoperasikan Sistem
Pengendali Elektromagnetik (MSPE) semester 3.
Modul ini menguraikan tentang peralatan- peralatan panel kendali,
diagram-diagram rangkaian kendali dan cara pemasangan panel kendali.
Modul ini memuat lembar informasi maupun lembar kerja sehingga
diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari panel kendali listrik baik
teori maupun praktek sehingga tercapai standar kompetensi sesuai yang
diharapkan.

Purwoko
Magelang, 9 September 2014

HN
Penyusun.

Wigati

ii
PRASYARAT

Untuk melaksanakan modul PERAKITAN PANEL KENDALI


memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki siswa, yaitu :
Siswa telah memahami konsep pengendali kelistrikan.
Siswa telah memahami komponen-komponen pengendali, seperti
kontaktor magnet, tombol tekan dll.
Siswa telah memahami gambar skema diagram pengendali.
Siswa dapat menggunakan alat-alat tangan.
Siswa dapat menggunakan alat ukur .

Purwoko

HN

Wigati

iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
PRASYARAT ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..................................................... v
TUJUAN .................................................................................................. v

KEGIATAN BELAJAR 1 ....................................................................... 1

Lembar Informasi ........................................................................ 1


Lembar Kerja .............................................................................. 7
Kesehatan dan Keselamatan Kerja ............................................... 7
Langkah Kerja ............................................................................. 7
Lembar Latihan ............................................................................. 8

KEGIATAN BELAJAR 2 ....................................................................... 9

Lembar Informasi..............................................................................
..........................................................................................................................................................
........................................................................
...............................................
9
Lembar Kerja 13
Kesehatan dan Keselamatan Kerja 14
Langkah Kerja 14

Lembar Latihan HN 14

KEGIATAN BELAJAR 3 ...................................................................... 15


Lembar Informasi ........................................................................ 15

Purwoko
PERAKITAN PANEL KENDALI Wigati dan Push Button
18
19
Panel Pengoperasian Motor dengan Kontaktor .. 20
Panel Pengoperasian Motor dari 3 tempat ...................................... 21
Panel Pengoperasian Motor 2 arah putar ........................................ 21
Panel Pengoperasian Motor berurutan ............................................
Panel Pengoperasian Motor starting bintang segitiga ...................... 23

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari modul :


1. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan pada setiap kegiatan
belajar.
2. Pelajari dengan baik lembar informasi sehingga konsep dan
persamaan-persamaan dapat dipahami dengan baik.
3. Dalam mempersiapkan alat untuk praktek hitunglah dulu besaran-besar
dalam rangkaian, kemudian tentukan batas alat yang digunakan.
4. Rakitlah setiap komponen sesuai dengan gambar rangkaian yang
diberikan pada setiap kegiatan belajar.
5. Ceklah kembali rangkaian yang sudah dibuat.
6. Konsultasikan rangkaian kepada instruktur sebelum dihubungkan ke
sumber tegangan.
7. Hati-hatilah selama melaksanakan praktik.
Purwoko
8. Kembalikan semua peralatan praktik yang digunakan.

TUJUAN HN
Wigati
Setelah siswa selesai mempelajari modul ini diharapkan :
 Siswa mampu memahami konsep rangkaian Panel Kendali .
 Siswa mampu membaca gambar rangkaian Pengendali.
 Siswa mampu merencanakan pemasangan panel kendali.
 Siswa mampu menginstalasi dan memasang panel kendali.

v
KEGIATAN BELAJAR 1

PERALATAN PANEL KENDALI

Lembar Informasi

Peralatan yang digunakan pada pemasangan panel kendali selain alat-alat


pengendali secara umum adalah sebagai berikut:

1. Box Panel
Box Panel merupakan tempat alat-alat kendali dirangkai. Terdiri dari alat yang
dipasang tetap (dalam box pada pelat pemasangan) dan alat yang dipasang
bergerak (pada pintu panel).

Purwoko

HN

Wigati
Gambar 1. Box Panel

Keterangan gambar :

1. Rangka
2. Pintu Panel
3. Braket sambungan Tanah / Ground
4. Braket Pemasangan
4. Braket Instalasi
6. Jepitan selang
7. Selang pelindung
8. Kunci
9. Engsel

1
2. Saluran Pengawatan (Kanal E) / Cable Duct

Pada pengawatan tipe ini, kawat-kawat penghubung dari terminal strip ke


peralatan atau dari satu alat ke alat lainnya dipasang dalam saluran plastik yang
menempel pada panel pemasangan.
Saluran pengawatan untuk sistem listrik ( saluran segi empat dengan tutup sistem
pegas) terbuat dari plastik abu-abu.

Gambar 2. Saluran Pengawatan


Untuk pemasangan dan penahanan kawat penghantar pada tempatnya, alasnya
berlubang-lubang.

Purwoko

Wigati HN
Gambar 3. Ukur n s luran pengawatan
Saluran pengawatan dengan lebar antara 25 mm sampai 62,5 mm

Saluran pengawatan harus dipasang pada permukaan yang kuat (pelat


pemasangan ) dan tidak cocok untuk instalasi yang menopang sendiri.
Untuk pemasangan saluran pengawatan digunakan elemen-elemen
pemasangan utama yang terbuat dari bahan isolasi, misalnya paku keling plastik
yang mekar sendiri atau sekerup plastik.
Bila menggunakan elemen pemasangan dari logam, misalnya sekerup,
keling dari pipa dsb, harus diberi penutup yang menjamin agar tidak akan
merusakkan isolasi kawat penghantar.

Gambar 4. Pemasangan Saluran pengawatan dengan keling mekar

2
Gambar 5. Pemasangan dengan sekerup dan ring plastik

Bila memasang saluran pengawatan,


harus diingat agar terdapat celah yang cukup
( +/- 40 mm) antara saluran dan terminal strip
atau antara saluran dan peralatan untuk
memungkinkan adanya gerakan dalam
penyambungan kawat-kawat.
Pada sambungan, gigi-gigi pada dinding
samping dipatahkan untuk menyesuaikan
dengan lebar saluran yang tersambung.
Apabila diperlukan untuk melewatkan
satu ikat kawat penghantar melalui dinding
samping, dibuat lubang secukupnya dengan
mematahkan dinding samping.
HN
Terminal Strip
Gambar 6. Tata letak Saluran Pen aw t n p da Pelat pemasangan
Purwoko
Wigati
Kawat-kawat penghantar diletakkan dalam saluran selonggar mungkin dan dengan celah
yang luas. Diusahakan supaya masing masing saluran dilalui kawat yang seragam.

Sebagai pembantu digunakan penahan


kawat dalam saluran pengawatan untuk
menahan kawat-kawat yang terpasang

Gambar 7. Penahan Kawat

3. Pengikat Kabel / Cable Ties / Tiret kabel


Pengikat kabel digunakan pada pengawatan ikatan bulat. Kawat-kawat
digabungkan menjadi berkas yang bulat. Ikatan bulat diikat dengan pengikat kabel
dari plastik dan tidak boleh menyentuh pelat pemasangan.
3
Gambar 8. Pengikat kabel

Pada pengawatan ikatan bulat, saluran pengawatan tidak diperlukan. Ikatan


hantaran dipasang diantara alat-alat. Kawat dimasukkan dalam terminal dengan
lintasan melengkung. Keuntungannya bila suatu ketika perlu pemindahan klem
atau terjadi kawat putus, masih mempunyai kelebihan panjang.

4. Terminal Strip/ Terminal Block


Untuk menghubungkan (tempat sambungan ) kabel dari dalam Panel ke pintu panel maupun dari dalam panel kel luar panel, digunakan terminal sambungan. Salah satunya
adalah terminal. Misalnya terminal Strip. Terminal dipasang pada

5. Rel Topi
Rel topi digunakan sebagai dudukan alat-alat pengendali seperti MCB, Magnetik

Kontaktor dll. Rel topi dipasang pada pelat pemasangan.

dudukan (misalnya rel Purwoko topi)denganuuranmenyesuaikan. HN Gambar9.Terminal Wigati


Gambar 10. Rel Topi

6. Selang Pelindung / Selang Flexibel / Spiral Conduit


Penyambungan penghantar antara bagian yang tetap (dalam panel) dan
bagian yang bergerak (misal pada pintu panel) digunakan selang pelindung.
Selongsong ujung harus dipasang pada kedua ujungnya dan harus dikencangkan
dengan klem selang.

4
Pintu Panel

Klem selang

min
15 cm
Pipa

Terminal Strip

Gambar 11. Selang pelindung


satu. Purwoko
7. Macam-macam baut-mur / sekrup

8. Macam-macam Kabel.
A. Kabel NYA
Digunakan untuk memasang peralatan panel kendali. Terdiri dari berbagai bentuk

dan ukuran disesuaikan dengan penggunaannya. HN


Kabel NYA adalah kabel Wigati standarberpenghantar tembaga berisolasi
PVC dan berinti tunggal. Sampai diameter 10 mm2, penghantarnya terdiri dari kawat
pejal, di atas diameter tersebut, terdiri dari sejumlah kawat yang dipilin menjadi

Pada panel kabel NYA digunakan pada pemasangan tetap (tidak bergerak)
dalam panel, karena sifatnya yang kaku / tidak flexibel. Pemasangan kabel ini
jika dalam panel tidak menggunakan saluran pengawatan.

Isolasi

Inti
tunggal
Gambar 12. Kabel NYA

B. Kabel NYAF
Kabel NYAF adalah kabel standar berpenghantar tembaga berisolasi PVC dan
berinti serabut.
Pada panel kabel NYAF digunakan pada pemasangan bergerak, misalnya dari
dalam box panel ke pintu panel, karena sifatnya yang flexibel/ lentur. Digunakan
juga pada pemasangan tetap apabila menggunakan saluran pengawatan.
5
Inti Isolasi
serabut

Gambar 13. Kabel NYAF

C. Kabel NYM / NYMF


Kabel NYM merupakan kabel berpenghantar tembaga polos berisolasi PVC
dan berselubung. Sampai diameter 10 mm2, terdiri dari kawat tunggal. Untuk
16 mm2 ke atas terdiri dari sejumlah kawat yang dipilin menjadi satu.
Jumlah uratnya antara 1 sampai 5. Uratnya dibelit jadi satu dan diberi
selubung luar karet atau plastik lunak supaya bentuknya menjadi bulat.
Isolasi

Selubung
Inti / urat luar
4
Purwoko HN

Gambar 14. Kabel NYM

Penggunaan kode warna kabel


Untuk penggunaan warna kabel, kode warna untuk kawat tunggal dan kabel
Wigati
berisolasi disarankan sebagai be ikut :

No enghantar Kode warna


1 Rangkaian utama 3 fasa
- L1 / R Merah
- L2 / S Kuning
- L3 / T Hitam
- Netral / N Biru Muda
- Ground / PE Hijau -Kuning
2 Rangkaian Utama 1 Fasa atau Arus Hitam
searah / DC
3 Rangkaian Kendali arus bolak-balik Merah

4 Rangkaian kendali arus searah Biru

Ada juga pendapat yang menyarankan agar kabel rangkaian kendali


menggunakan warna yang berbeda dengan kabel rangkaian utama,
dengan maksud untuk memudahkan pencarian kesalahan apabila
rangkaian kendali tidak bekerja dengan baik.

6
9. Sepatu Kabel (Skun kabel)
Digunakan sebagai alat bantu pada penyambungan kabel dengan alat-alat kendali
lainnya yang menggunakan sekrup/ baut misal kontaktor, overload dan
sebagainya. Sepatu kabel digunakan sebagai pengganti mata itik (bulatan pada
ujung kabel).

Gambar 15. Kabel Skun

Lembar Kerja
Alat dan bahan :
1. Box Panel ............................................................... 1 buah
2. Saluran Pengawatan ............................................... 2 meter
0,5 meter
3. Rel topi ....................................................................

4. Terminal Blok
Purwoko
......... ...... ....... ...... ...... ....... ...... ...... ......
2 buah
1 buah
5. Bor Listrik......................................................................................................................................
6. Penitik
HN 1 buah
1 buah
7.
8. Gergaji
Obeng ......................................................................+...................................................................

Wigati 1 buah
9. Kikir bulat ................................................................. 1 buah

10. Sekrup / baut ........................................................... secukupnya


Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Gunakan kelengkapan pakaian kerja
3. Hat-hati dalam melakukan pengeboran plat pemasangan
4. Perhatikan ukuran-ukuran pemasangan peralatan sesuai perencanaan.
5. Tanyakan kepada instruktur jika mengalami kesulitan

Praktek Pengesetan Box Panel


Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan pada praktek ini
2. Ukurlah kebutuhan saluran pengawatan sesuai gambar.
3. Potonglah saluran pengawatan sesuai ukuran
4. Ukurlah kebutuhan rel topi sesuai gambar
5. Potonglah rel topi sesuai ukuran

7
6. Tentukan tata letak saluran pengawatan, rel topi dan terminal blok pada
pelat pemasangan.
7. Buatlah titik-titik pengeboran untuk tempat baut pemasangan
menggunakan penitik.
8. Bor titik-titik yang telah ditandai tadi.
9. Haluskan hasil pengeboran menggunakan kikir bulat.
10. Pasanglah saluran pengawatan, rel topi, terminal sesuai tata letak
dengan menggunakan baut.
11. Tentukan tata letak tombol tekan pada pintu panel.
12. Buatlah titik-titik pengeboran untuk tempat pemasangan tombol tekan.
13. Haluskan hasil pengeboran menggunakan kikir bulat.

Purwoko

HN
Pintu
Wigati Plat pemasangan
Gambar 16. Tata Letak Peralatan box panel

Lembar latihan

1. Sebutkan bagian-bagian dari box panel kendali dan jelaskan masing-

masing bagian secara singkat dan jelas.

2. Jelaskan fungsi dari saluran pengawatan !

3. Jelaskan fungsi dari cable ties pada pemasangan panel kendali !

4. Jelaskan penggunaan jenis kabel pada pemasangan panel kendali dan

jelaskan mengenai kode warna kabel yang digunakan.

8
KEGIATAN BELAJAR 2

ALAT-ALAT PENGENDALI

Lembar Informasi

Alat-alat pengendali yaitu peralatan yang digunakan untuk mengendalikan suatu


mesin produksi. Peralatan ini biasanya digolongkan menjadi elemen awal dan elemen
akhir.

1. KONTAKTOR
Kontaktor termasuk elemen awal dalam sistem pengendali.
Penandaan Alat Operasi = K
Simbol : A1 A1
1 3 5 13 11 23 21
K
6
2 4 A2 14 12 24 22
A2
Purwoko
COIL KONTAKTOR Simbol lengkap kontaktor
Gambar 17. Simbol kontaktor
Jenis Kontak Pada Kontaktor:
Kontak NO : Normally Open
Wigati

Dalam Keadaan normal te buka HN


Kontak NC : Normally Closed
Dalam Keadaan normal tertutup

Kontak Utama
Digunakan pada rangkaian utama

  Kontak Bantu/ Tambahan


Digunakan pada rangkaian pengendali

Cara Kerja Kontaktor


Jika Coil (A1, A2) diberi sumber tegangan, koil akan menjadi magnet dan menarik
kontak-kontak kontaktor, Kontak NO-nya menutup, kontak NC-nya membuka.
A1
1 3 5 13 11 23 21

2 4 6 A2 14 12 24 22

P
1 3 5 A1 13 11 23 21
N
2 4 6 A2 14 12 24 22

9
2. TOMBOL TEKAN / PUSH BUTTON
Tombol tekan merupakan saklar dengan gaya balik. Mempunyai gerakan linier
atau berputar.
Penandaan Alat Operasi = S
Simbol – Susunan Kontak

1
Tombol tekan manual untuk mematikan (OFF)
S
2 Biasanya dipakai warna merah

3
S Tombol tekan manual untuk menyalakan (ON)
Biasanya dipakai warna hijau
4

3 1
S Tombol tekan manual ON -OFF
4 2
Purwoko
Gambar 18. Simb l t mbol tekan
HN
3. Tombol Tekan OFF Darurat /Emergency
Jika terjadi bahaya, maka seluruh jaringan harus dimatikan dengan cara
mengoperasikan tombol tekan OFF darurat
Wigati

Penandaan Alat Operasi : S


Simbol:

1 Warna Merah - tombol tekan kepala jamur besar


S
2

4. Saklar Pembatas

Gambar 19. Simbol saklar darurat


1
2
3

4 Kontak Normal terbuka (NO)


Dioperasikan dengan sensor mekanik (cakram, rol)
2

4 Kontak Normal tertutup (NC)


Dioperasikan dengan tekanan
3
1
Kon O) Dioperasikan dengan
tak tegangan
Nor
mal Kontak pemindah (changeover)
Dioperasikan dengan putaran
terb
uka
(N

10
5. SAKLAR
Saklar tidak mempunyai gaya balik dan harus dikembalik ke posisi awal secara
manual.

Saklar satu arah kutub tunggal

Saklar pemindah dengan posisi nol

Saklar dua arah kutub tunggal


Saklar pemindah tanpa posisi nol

Saklar tingkat atau saklar pemilih / selector switch

Purwoko
Gambar 20. Simb l saklar

6 RELAI WAKTU / TIMING RELAY


HN
Relai waktu mempunyai skala dan dapat disetel untuk berbagai waktu
pengoperasian. Waktu ope asi dapat dikontrol secara mekanik atau elektronik
Penandaan Alat Operasi : K
Simbol :

K Masuk tunda

K Putus tunda

Wigati
K t Kontaktor tambahan dengan waktu tunda

Kontak NO, Kontak NO, pembukaan


penutupan tertunda tertunda

Kontak NC, pembukaan Kontak NC, penutupan


tertunda tertunda

Gambar 21. Simbol Relay Waktu

11
7 KEMUDI BEBAN LEBIH TERMAL
Thermal overload trip (TOT), Thermal overload relay (TOR), Overload (OL)
Karena sekering tidak memberikan pelindung motor yang dapat diandalkan,
maka digunakan saklar pelindung motor dari kemudi beban lebih termal dengan
lempeng bimetal. Bimetal ini dipanaskan oleh arus motor.
Jika motor memakai terlalu banyak arus, bimetal akan bengkok dan rangkaian
kontrol akan diputus melalui sambungan mekanik.
Penandaan Alat Operasi :
F Simbol :
96
96 98
F F

95
95

98 96

97 95
Purwoko
Gambar 22. Simbol Overload

8. PELINDUNG MOTOR PENUH


Pada perkakas mesin, dengan menggunakan motor, pelindung motor
Wigati
kemudi arus termal kadang tidak digunakan.HN
Dalam pelindung motor penuh, temperatur lilitan diukur dengan elemen
semikonduktor, dan dimasukkan ke rel i kemudi (tripping) yang akan mematikan
kontaktor motor saat temperatur tertentu telah dicapai.
Sensor temperatur (Resistor PTC/NTC) dipasang oleh pabrik didalam lilitan
motor pada sisi dimana udara dikeluarkan. Sensor temperatur mempunyai
tahanan hampir konstan yang akan berubah dengan cepat saat temperatur
operasi mencapai kisaran antara - 20o C dan temperatur yang telah ditentukan.
Kenaikan tahanan diukur oleh alat kemudi elektronik yang akan mengatur
kontaktor utama pada motor.
Penandaan alat operasi: F
Simbol
a b 21 13

P1 P2 22 14

Gambar 23. Simbol pelindung motor penuh

12
9. MCB 1 Fasa dan 3 Fasa

 MCB kependekan dari Miniatur Circuit Breaker yaitu sebuah alat yang
berfungsi sebagai pembatas arus rangkaian.
 Bekerja atas prinsip elektromagnetik (lilitan elektromagnetik) dan termolistrik
 (bimetal).
 Akan memutuskan arus rangkaian apabila terjadi beban lebih (overload) pada
rangkaian, Putus setelah bimetal panas. (ada selang waktu)  Bimetal yang
 bekerja.
 Akan memutuskan arus rangkaian apabila terjadi hubung singkat (Konslet)
pada rangkaian. Putus seketika  lilitan elektromagnetik yang bekerja.
 Setelah alat trip /putus dapat dikembalikan ke posisi awal (ON)

Penandaan alat Operasi : F


Simbol :

Purwoko

HN
Wigati MCB 3 Fasa
MCB 1 Fasa

Gambar 24. MCB

Lembar Kerja
Alat dan bahan :
1. Kontaktor Magnet SN-21 / SK 12 .............................. 1 buah
2. Push Button On /OFF ................................................. 1 buah
3. MCB 1 Fasa ............................................................... 1 buah
4. MCB 3 Fasa ................................................................ 1 buah
5. Over load ................................................................... 1 buah
6. Relay waktu / timer ..................................................... 1 buah
7. Macam-macam saklar ................................................. 1 buah
8. Peralatan Gambar ....................................................... 1 buah

13
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Gunakan kelengkapan pakaian kerja
3. Jangan membongkar alat-alat pengendali
4. Tanyakan kepada instruktur jika mengalami kesulitan

Praktek Identifikasi Alat-alat


Pengendali Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan pada praktek ini
2. Ambillah sebuah kontaktor tipe SN -21 dan tipe SK 12
3. Amati bentuk fisik mengenai cara pemasangan pada rel topi, jumlah
dan macam nomor kontaknya, letak nomor kontaknya.
4. Gambarkan secara fisik dari pandangan atas dan samping lengkap
dengan letak kontak dan nomor kontaknya.
5. Ambillah sebuah overload
6. Amati bentuk fisik mengenai cara pemasangan pada kontaktor, jumlah
dan macam nomor kontaknya, letak nomor kontaknya.
7. Gambarkan secara fisik dari pandangan atas dan samping lengkap
dengan letak kontak dan nomor kontaknya.

Ulangi langkah-langkah di atas dengan HNalat-alat yang lain yaitu :


8. tombol
tekan, MCB, timer, saklar dll.
9. Kembalikan alat dan bahan

Lembar Latihan :
Purwoko
Wigati
Sebutkan alat-alat pengendali, dan jelaskan masing-
1. masing fungsinya !
2. Gambarkan simbol kontaktor secara lengkap dan jelaskan macam-macam
jenis kontaknya !
3. Jelaskan cara kerja kontaktor magnet !
4. Jelaskan cara kerja Push button !
5. Jelaskan cara kerja MCB !
14
KEGIATAN BELAJAR 3

DIAGRAM SKEMA

Lembar informasi

Diagram skema digunakan untuk menggambarkan peralatan listrik dengan


bantuan simbol. Peralatan operasi dapat ditunjukkan dengan bentuk yang
disederhanakan. Diagram skema selalu menunjukkan alat tanpa diberi energi, dalam
kondisi tidak aktif secara mekanik.
Ada beberapa cara penggambaran diagram skema dengan mengacu standar
gambar yang digunakan misalnya : NEC, JIS, DIN dll. Dalam materi ini akan
digunakan gambar skema dengan acuan standar DIN (Jerman).

Jenis-jenis Diagram Skema :


1. Diagram Kawat
Diagram kawat merupakan diagram yang paling sering digunakan untuk
menggambarkan rangkaian dalam teknik listrik.
Ada 2 macam diagram kawat yaitu :
a. Diagram Kawat rangkaian utama
b. Diagram kawat rangkaian kendali

X1.1 3 /N/PE ; 220/380 VAC 50 z


L1
L2 2
3
HN
L3 4
N

Purwoko
PE

1 1 1
F1-3
2 2 2
Wigati
1 3 5

K1
2 4 6

1 3 5
F4
2 4 6
X1.5 6 7
U1 V1 w 1

MOTOR
3 PH

Gambar 25. Diagram Kawat Rangkaian Utama

15
L1
95
F5

F4 96
X2.1 1

S1
2
X2.2
3 13 53 61
S2 K1 K1 K1

4 14 54 62
X2.4 X2.5
X2.3 1 1
A1
H1 H2
K Hijau Merah
2 2
A2
N
2 3 4 5
M NO NC
1
Purwoko
3 5
4

Gambar 26. Diagram Kawat Rangkaian Kendali

2. Diagram Jalur Tunggal


Merupakan penggambaran angkaian satu fasa yang disederhanakan.
3. Diagram Rangkaian Lengkap
Wigati
HN
Merupakan penggambaran rangk i n dengan semua detailnya. Karena kedua
rangkaian utama dan rangkaian kontrol digambar dalam satu diagram, maka
diagram ini akan lebih rum t dan menyebabkan kesulitan dalam mencari
kesalahan.
4. Diagram tata Letak
Merupakan dokumen untuk pengawatan komponen. Semua peralatan ditunjukkan
dalam posisi yang benar. Contoh : Diagram tata letak jika rangkaian kendali
dirangkai dalam panel pengendali.

4 3 Keterangan:

7 1. Plat pemasangan
2. Rel topi
5 3. MCB 1 Fasa
4. MCB 3 Fasa
5. Kontaktor
6. Overload
6
7. Kanal E (saluran pngawatan)
8. Terminal Strip

Gambar 27. Diagram Tata Letak

16
5. Diagram Alat
Memberi Informasi tentang alat pembagi listrik (kontaktor, pengontrol dan saklar
utama, dsb), tetapi pada konstruksinya. Posisi sakelar dan kontak harus
mempunyai penandaan yang sama pada diagram kawat. Diagram alat bisa
digambar di bawah alat yang diinformasikan.

6. Diagram Terminal
Terminal yang terlihat pada diagram kawat rangkaian kendali dan
rangkaian utama disusun di dalam tabel terminal ke dalam beberapa kolom
terminal. Tabel terminal berisi nomor kabel atau kawat, nomor termial,
tempat asal dan tempat tujuan. Tabel terminal disusun untuk memudahkan
penyambungan alat-alat kendali dalam panel.

JALUR
Kabel TANDA TUJUAN TANDA TUJUAN
SAMBUNGAN

NO. SAMBUNGAN X1 X2 KODE NO. SAMBUNGAN


KODE
Purwoko

X L1 1 F1 1
X L2 2 HN F2 1
X L3 3 F3 1
X N 4
X M U1 6 Wigati
F4 2
X M V1 7 F4 4
X M W1 8 F4 6
X S1 1 1 F4 96
X S1 2 2 S2/K1 3/ 13
X S2 4 3 K A1
X H1 1 4 K 54
X H2 1 5 K 62

17
Perakitan Panel Kendali

Pengoperasian motor menggunakan Kontaktor dan Push Butto n

Penjelasan Pekerjaan :
Buatlah rangkaian sesuai d engan komponen yang disediakan.
Komponen dihubungkan se suai dengan diagram pengawatan pada Gambar 28
Penjelasan Fungsi :
Jika tombol S2 ditekan, m aka kontaktor K1 bekerja dan mengun ci. Kontaktor K1
menghubungkan motor M1 walaupun tombol S2 dilepas, kontaktor K1 tetap bekerja
dan demikian juga motor b eroperasi
Dengan menekan tombol S1, maka arus listrik pada lilitan magnit K1 akan terputus,
demikian juga motor M1 akan terputus. Kalau rele arus beban lebih motor F5
Purwoko
terlampaui, maka F5 yan g terpasang seri dengan lilitan magn it akan terbuka,
HN

sehingga arus lilitan kontak tor akan terputus pula.

Wigati

Gambar 28

18
Pengoperasian Motor dar i 3 beberapa tempat

Dua atau tiga motor dapat diatur / dikontrol dari bebe rapa tempat dan
juga dapat dilengkapi dengan alat-alat pengaman yang ditempatkan pada tempat
tertentuyang dianggap berbahaya, baik terhadap yang melayani mesin ataupun
terhadap mesin itu sendiri.
Pemakaian sistem ini misalnya pada mesin alavator, mesin conveyer dsb.
Pengontrolan dapat dihub ungkan secara paralel , berurutan atau kombinasi. Pada
gambar dibawah diperlihatkan salah satu rangkaian pengontrola n motor 3 phasa
yang dilengkapi dengan beberapa tombol stop dan start denga n menggunakan
kontaktor magnit.
Penjelasan Pekerjaan :
Buatlah rangkaian sesuai d engan komponen yang disediakan.
Purwoko
Komponen dihubungkan se suai dengan diagram pengawatan pada Gambar 29

Penjelasan Fungsi :
HN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...

.........................................................
.........................................................
Wigati
.........................................................

Gambar 29

19
Pengoperasian motor du a arah putaran

Pembalikkan arah putaran motor 3 pasha banyak dibutuhkan pada mesin-mesin


bubut, frais, conveyor, m esin pengangkat dan mesin otomatis l ainnya yang ada
diindustri. Untuk membalik arah putaran motor induksi tiga fasa, dapat kita lakukan
dengan menukar arah aru s ke motor antara dua fasa dari 3 fasa sumber tegangan,
pengontrol dapat dilakuka n dengan saklar TPDT atau menggunakan dua buah
kontaktor , satu kontaktor untuk arah maju ( forward ) dan kontak tor lainnya untuk
arah mundur ( riverse )

Penjelasan Pekerja :
Buatlah rangkaian dari kom ponen yang telah disediakan Semua
komponen dirangkaai sesuai dengan diagram gambar 30

Penjelasan Fungsi :
Purwoko ................... HN ..
...............
.....................
.....................
....................................
.....................
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. .. ..
.. .. .. .. .. .. .. ..
Wigati .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..

Gambar 30

20
Pengoperasian motor beru rutan

Penjelasan Pekerja :
Buatlah rangkaian dari kom ponen yang telah disediakan
Semua komponen dirangkaai sesuai dengan diagram gambar
31 Penjelasan Fungsi :
.........................................................
.........................................................
.........................................................

Purwoko

HN
Wigati
Gambar 31

Pengoperasian motor starting bintang segitiga

Menjalankan motor denga n saklar bintang segitiga adalah cara ya ng biasa dipakai
untuk mengurangi arus start. Secara teoritis dengan dihubungkan bintang tegangan
fasa motor itu berkisar 58 % dari tegangan jala-jala motor dan arus startnya adalah
sepertiga kali arus start bila motor tersebut dihubung langsung ( Direct on line )
Hubungan bintanng segitiga dapat dilakukan secara manual yaitu dengan
saklar bintang segitiga yang digerakkan oleh tangan ( Cam Switch ), dapat juga
dilakukan dengan menggu nakan kontaktor magnit yang dilengkapi dengan penunda
waktu.
Penjelasan Pekerja :
Buatlah rangkaian dari kom ponen yang telah disediakan

21
Semua komponen dirangkaai sesuai dengan diagram gambar 32
Penjelasan Fungsi :
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................

Purwoko

HN

Wigati
Gambar 32

22
Daftar Pustaka

Christian Mamesah dan Frans Masse P., Sistem Kelistrikan Mesin-mesin Produksi,
N.59,1997
Christian Mamesah dan Frans Masse P., Penggunaan dan Pengaturan Motor-motor Listrik,
TEDC, 1993
Frans Masse P., Pengendalian Magnetik, TEDC, 1996

Purwoko

HN

Wigati

23

Anda mungkin juga menyukai