Anda di halaman 1dari 27

 

 
LAPORAN
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TA 2014/2015

NAMA : MUMUN MUNAROH


NPM : 112.13.000

ACARA : IX

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” 

YOGYAKARTA

2014
 

  HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
ACARA IX

DYNAMIC CONE PENETROMETER

DISUSUN OLEH :
 NAMA : MUMUN MUNAROH
 NPM : 112.13.000
HARI/ TGL PRAKTIKUM : SENIN, 25 AGUSTUS 2014
SESI/JAM : IX/15.30-17.30
IX/15.30-17.30 WIB
ASISTEN : MOHAMMAD ARIEF WIBOWO

DISETUJUI LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
”VETERAN”  
YOGYAKARTA
2014
Yogyakarta, Oktober 2014
Asisten

Mohammad Arief Wibowo


 NPM 112.12.0135
112.12.0135
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
 berkat-Nya, sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada
waktunya. Laporan Praktikum Mekanika Tanah ini disusun agar mahasiswa
dapat mengetahui secara praktis mengenai sistem mekanika tanah dalam dunia
 pertambangan.

Dengan telah tersusunnya laporan mekanika tanah ini, maka saya selaku
 praktikan mengucapkan terimakasih kepada :

1.  Ir. Bambang Wisaksono, MT. selaku Kepala Laboratorium Mekanika


Tanah TA 2014/2015 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.
2.  Ir. R. Hariyanto, MT. dan Ir. Sudarsono, MT. selaku dosen pengampu
mata kuliah mekanika tanah beserta para staff pengajar lainnya.
3.  Mohammad Arief Wibowo selaku Asisten Laboratorium Mekanika
Tanah yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama praktikum.
4.  Semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk


 perbaikan laporan yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan praktikum
mekanika tanah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 27 Agustus 2014 Penyusun,

Mumun Munaroh

iii
 

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................
JUDUL..................................................................
.....................................
............... i
HALAMAN PENGESAHAN...................
PENGESAHAN............................................
...............................................
.........................
... ii
KATA PENGANTAR.................................
PENGANTAR.......................................................
............................................
........................
.. iii
DAFTAR ISI..........................................
ISI................................................................
............................................
............................
...... iv
DAFTAR GAMBAR........................................
GAMBAR..............................................................
.........................................
................... v
DAFTAR TABEL......................................
TABEL............................................................
............................................
.........................
... vi
DAFTAR LAMPIRAN..............................
LAMPIRAN....................................................
............................................
..........................
.... vii
BAB
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar
Latar Belakang........................................
Belakang..............................................................
...................................
............. 1
1.2 Tujuan Praktikum.......................................
Praktikum.............................................................
...............................
......... 1
II. DASAR TEORI
2.1 Definisi.............................................
Definisi...................................................................
.........................................
................... 2
2.2 Faktor yang Mempengaruhi............................................
Mempengaruhi.........................................................
............. 4
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Peralatan dan Perlengkapan.................
Pe rlengkapan..........................................
........................................
............... 5
3.2 Prosedur Praktikum......................
Praktikum............................................
............................................
........................
.. 5
3.3 Gambar Peralatan....................................................
Peralatan.......................................................................
................... 7
IV. PENGOLAHAN DATA
4.1 Tabulasi Data...............................................
Data.....................................................................
..............................
........ 8
4.2 Perhitungan Data.................................
Data.......................................................
.......................................
................. 9
V. PEMBAHASAN
5.1 Analisis Data.............................................
Data...................................................................
.................................
........... 13
5.2 Aplikasi............................
Aplikasi..................................................
.............................................
....................................
............. 13
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan......................................
Kesimpulan.............................................................
...........................................
.................... 15
6.2 Saran............................................
Saran..................................................................
............................................
........................
.. 15
DAFTAR PUSTAKA................................
PUSTAKA......................................................
............................................
............................
...... 16

iv
 

DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman

3.1 Dynamic Cone Penetrometer (DCP)..............................................


(DCP).............................................. 7

v
 

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Nilai CBR....................................


CBR.................................... 3

2.2 Konsistensi Tanah Terhadap Nilai DDT.......................................


DDT....................................... 3

4.1 Data Percobaan Pengujian DCP..........................................


DCP...................................................
......... 8

vi
 

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

A. LAPORAN SEMENTARA
B. GRAFIK

C. TUGAS

D. LEMBAR KONSULTASI

vii
 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengujian tanah di lapangan perlu diketahui indikasi kekuatannya. Salah


satu metode pengujiannya yaitu dengan melakukan percobaan penetrasi dan alat
yang dipakai disebut penetrometer. Percobaan penetrasi dilakukan dengan
menekan atau memukulkan instrumen ke dalam tanah hingga menembus lapisan
tanah dan mengukur besarnya gaya atau jumlah pukulan yang diperlukan. Pada
 percobaan kali ini akan dilakukan pengujian penetrasi dengan alat  Dynamic
Cone Penetrometer   (DCP). Nilai hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan
indikasi perlawanan in-situ area berupa  Dynamic Cone Penetrometer Index
(DCPI).

Pengujian DCP ini merupakan uji penetrasi yang praktis, fleksibel, dan
ekonomis dikarenakan peralatannya yang sederhana dan mudah dibawa sehingga
 pengujiannya dapat langsung dilakukan di lapangan. Dengan demikian menjadi
lebih ekonomis karena tidak perlu melakukan pengujian di laboratorium untuk
 parameter yang sama.

1.2 Tujuan Praktikum

Berikut ini merupakan tujuan pengujian Dynamic


pengujian  Dynamic Cone Penetrometer  :
 :

1. Praktikan diharapkan mampu memahami konsep dari pengujian  Dynamic


Cone Penetrometer

2. Untuk mengetahui
mengetahui prosedur praktikum Dynamic
praktikum Dynamic Cone Penetrometer . 

3. Praktikan dapat melakukan perhitungan pengolahan data untuk memperoleh


 parameter – 
 parameter  – 
 parameter yang dibutuhkan seperti nilai DCPI, CBR, dan DDT.

4. Dapat memahami keterkaitan konsep praktikum terhadap aplikasinya dalam


dunia pertambangan.

1
 

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi

Penetrometer merupakan instrumen (alat) yang digunakan dalam


 pengujian penetrasi pada tanah. Pengujian penetrasi ini dilakukan untuk
mengetahui nilai kekuatan perlawanan in-situ tanah terhadap penekanan yang
diberikan. Berdasarkan sifat kerja penekannya, penetrometer dibedakan atas dua
 jenis yaitu :

a. Penetrometer Statis :

Penetrometer yang penetrasinya dilakukan dengan cara menekan ujung


konus dengan kecepatan tertentu dan gaya perlawanan yang terukur (misalnya
dalam Kg/Cm2).

contoh alatnya : Sondir biasa (konis tunggal) dan sondir bikonis.

 b. Penetrometer Dinamis :

Penetrometer yang penetrasinya melalui pukulan yang dilakukan dengan


menjatuhkkan beban pada ketinggian tertentu, jumlah pukulan yang diperlukan
untuk mendorong penetrasi konus menembus jarak tertentu juga diukur (misal
dengan satuan (blow/mm).

contoh alatnya : Dynamic Cone Penetrometer


(Wesley, 1979)

 Dynamic Cone Penetrometer   (DCP) adalah sebuah instrumen berupa


 batang baja panjang dengan panjang 575mm yang dirangkaikan pada sebuah
 penahan beban, penumbuk, pemegang, lower rod , mistar berskala, dan konus.
Berdasarkan metode penggunaannya alat DCP ini merupakan kombinasi dari
Standart Penetrometer Test  (SPT)
  (SPT) yang menggunakan beban yang dinamisyaitu
 penumbuk sebagai tenaga penetrasi dan Cone Penetration Test   (CPT) yang
menggunakan konus sebagai ujung penetrasi. Instrumen ini dirancang untuk
 pengukuran in-situ
in-sit u secara cepat dari sifat suatu struktur pengerasan/ pemadatan
tanah, sehingga hasil yang diperoleh dari pengujian ini berupa  Dynamic Cone
 Penetrometer Index 
Index  dapat dikorelasikan dengan nilai California Bearing Ratio 
Ratio 
dan nilai daya dukung tanah untuk desain pengerasan tanah. Namun demikian
alat penetrasi ini tidak dapat mengklasifikasikan jenis pada lapisan tanah, oleh
karena itu penggunaannya biasanya dihubungkan dengan lubang bor. Desain

2
 

alatnya yang sederhana memudahkan penggunaannya dilokasi dengan akses


yang sulit. Pengujian DCP dihentikan apabila tingkat penetrasi sudah sangat
kecil (penetrasi sebesar 1mm untuk 3 kali pukulan atau 0,3mm per pukulan).
Tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat perlawanan in-situnya terhadap
 penetrasi melalui nilai CBR dan nilai DDT seperti yang diterangkan pada tabel
2.1 dan tabel 2.2 dibawah ini. (Anonim dan Wesley, 1977 )  

Tabel 2.1

Klasifikasi Tanah Terhadap Nilai CBR

CBR (%) Keterangan


0 –  3 Sangat Buruk
3 –  7 Buruk
7 –  20 Sedang
20 – 
20 –  50 Baik
>50 Sangat Baik

Tabel 2.2

Konsistensi Tanah Terhadap Nilai DDT

Keadaan Konsistensi Daya Dukung


2
Tanah Tanah (Kg/Cm )
Sangat Lembek 0 –  0,3
 0,3
Lembek 0,3 –  0,6
0,3 – 
 0,6
Sedang 0,6 –  1,2
0,6 – 
 1,2
Keras 1,2 –  2,4
1,2 – 
 2,4
Sangat Keras 2,4 – 
2,4 –  4,8
 4,8

Keras Sekali >4,8

(Hariyanto, 2012)

2.2 Faktor yang Mempengaruhi

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembacaan penetrasi, diantaranya


adalah sebagai berikut :

- Material penyusun tanah (lempung berpasir, lanau, pasir lempungan, dll.)

- Butiran penyusun tanah.

- Tingkat kepadatan tanah.

3
 

- Material dalam tanah (batu, crack , dsb.)

- Cuaca yang akan mempengaruhi kadar air pada tanah.

- Kemiringan pada saat pemasangan DCP pada permukaan tanah.

- Pembacaan zero
Pembacaan zero reading. 
reading. 

4
 

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Peralatan dan Perlengkapan


Peralatan yang digunakan selama praktikum berupa rangkaian alat  Dynamic
Cone Penetrometer  yang
 yang terdiri atas :

1. Penumbuk (hammer 
(hammer ) dengan beban 17,6 lbs (8,8 Kg).

2. Batang atas (upper


( upper rod ) pengarah penumbuk berdiameter 16 mm dengan
 panjang 575 mm.

3. Batang mistar pembaca logam dengan panjang 1000 mm.

4. Landasan (penahan palu).

5. Pegangan untuk pelindung mistar penunjuk kedalaman.


6. Cincin peredam kejut pada penyambung
pen yambung tangkai.

7. Batang bawah (lower


( lower rod ) diameter 16 mm dengn panjang 900 mm

8. Konus dengan diameter 20 mm dan sudut 600 

Adapun perlengkapan yang digunakan adalah :

1. Peralatan tulis

2. Form praktikum, dan

3. Buku catatan

3.2 Prosedur Praktikum

1. Tentukan titik pengujian dan ratakan permukaannya.


per mukaannya.

2. Rangkaikan peralatan Dynamic
peralatan Dynamic Cone Penetrometer .

3.Cek kembali kelengkapan peralatan dan pastikan bahwa sambungan telah


tersambung dengan benar dan kokoh dari batang atas dengan landasan, serta
 batang bawah dengan konus.

4. Letakkan alat DCP pada titik uji dengan posisi tegak lurus terhadap
 permukaan tanah, kemudian catat pembacaan awal pada mistar pengukur
kedalaman sebelum dilakukan penjatuhan beban.

5
 

5. Angkat penumbuk pada tangkai bagian atas hingga menyentuh batas atas
 pegangan.

6. Lepaskan penumbuk hingga jatuh dan tertahan pada landasan.

7. Catat jumlah data dan kedalaman pada form pengisian data dengan ketentuan :
a) Lapisan pondasi bawah (tanah dasar) yang terdiri atas bahan yang tidak keras
maka
 pembacaan kedalaman sudah cukup untuk
untuk setiap satu atau dua tumbukkan.

 b) Sedangkan pada lapisan pondasi yang cukup keras maka harus dilakukan
 pembacaan kedalaman setiap 5 sampai 10 kali tumbukkan.
tumbukkan. 

8. Hentikan pengujian apabila kecepatan penetrasi kurang dari 1mm per 3


tumbukkan. Selanjutnya lakukan pengeboran atau penggalian pada titik tersebut
hingga mencapai bagian yang dapat diuji kembali.

9. Pengujian tiap titik minimal dilakukan selama dua kali dengan jarak 20 cm
dari titik uji satu dengan lainnya.

10. Setelah selesai pengujian, angkat penumbuk dan pukulkan beberapa kali ke
arah atas sehingga menyentuhpegangan dan tangkai bawah terangkat ke atas
 permukaan.

11. Lepaskan bagian  –  bagianyang


  bagianyang tersambung secara hati – 
hati  –  hati,
  hati, bersihkan alat
dari kotoran dan simpan pada tempatnya.

12. Tutup kembali lubang uji setelah pengujian.

6
 

3.3 Gambar Peralatan

Gambar 3.1 Gambar 3.2

 Dynamic Cone Penetrometer Ilustrasi Pengujian DCP

7
 

BAB IV

PENGOLAHAN DATA

4.1 Tabulasi Data


Tabel 4.1

Data Pengujian DCP

Dynamic Cone Penetrometer Test

Area : Date :

Location : X : Test Start Time :

Y: Test Finish Time :

Z:

Zero reading of DCP : ____ mm Water Table Depth :

Lithology : Wheel Path : Outer Inner Other

Weather : Personnel :

 No. Rod DDT


Sum Penetration
Penetration
Between Reading DCPI CBR (%)
Reading per Blow (Kg/C
Blow Blows (mm)
(mm) m2)

0  0 0 0 0 0 0 0

1  1 10 10 10 10 22,15 7,53

2  2 24 14 14 14 15,20 6,82

3  3 37 13 13 13 16,51 6,97

4  4 54 17 17 17 12,23 6,40
5  5 69 15 15 15 14,07 6,67

6  6 85 16 16 16 13,08 6,53

7  7 99 14 14 14 15,20 6,82

8  8 115 16 16 16 13,08 6,53

9  9 125 10 10 10 22,15 7,53

10  10 148 23 23 23 8,71 5,76

11  11 168 20 20 20 10,19 6,06

12  12 192 24 24 24 8,31 5,67

8
 

13  13 223 31 31 31 6,24 5,13

14  14 245 22 22 22 9,16 5,86

15  15 263 18 18 18 11,47 6,28

16  16 286 23 23 23 8,71 5,76


17  17 310 24 24 24 8,31 5,67

18  18 334 24 24 24 8,31 5,67

19  19 362 28 28 28 6,99 5,34

20  20 380 18 18 18 11,47 6,28

21  21 394 14 14 14 15,20 6,82

22  22 406 12 12 12 18,06 7,14

23  23 414 8 8 8 28,43 3,12

24  24 418 4 4 4 61,81 3,46

25  25 421 3 3  3  85,31 3,60

26  26 421,6 0,6 0,6 0,6 517,43 4,38

27  27 422 0,4 0,4 0,4 814,84 4,58

Average 15,04 15,04  15,04  63,67 5,66

(*kondisi tanah tidak keras : pembacaan dilakukan setiap 1x pukulan)

4.2 Perhitungan Data

a) Penetration Between Reading (mm) = Penetration


Penetrat ion (n) - Penetration (n-1)  

1) 2) 3) 4)
10
10 – 
 –  0
 0 = 10 24
24 – 
 –  10
 10 = 14 37
37 – 
 –  24
 24 = 13 54
54 – 
 –  37
 37 = 17
5) 6) 7) 8)
69
69 – 
 –  54
 54 = 15 85 - 69 = 16 99
99 – 
 –  85
 85 = 14 115 – 
115 –  99
 99 = 16
9) 10) 11)
125 – 
125 –  115
 115 = 10 148 – 
148 –  125
 125 = 23 168 – 
168  148 = 20 12) 192
 –  148 192 – 
 –  168
 168 = 24
13) 14) 15)
223 – 
223 –  192
 192 = 31 245 – 
245 –  223
 223 = 27 263 – 
263  245 = 18 16) 286
 –  245 286 – 
 –  263
 263 = 23
17) 18) 19)
310 – 
310 –  286
 286 = 24 334 – 
334 –  310
 310 = 24 362 – 
362  334 = 28 20) 380
 –  334 380 – 
 –  362
 362 = 18
21) 22) 23) 24)
394 – 
394 –  380
 380 = 14 406 – 
406 –  394
 394 = 12 414 – 
414  –  406
 406 = 8 418 – 
418 –  414
 414 = 4
26) 26) 27)
421 – 
421 –  418
 418 = 3 421,6 – 
421,6 –  421
 421 = 0,6 422 – 
422  –  421,6
 421,6 = 0,4

9
 

 Nilai Rata - rata penetration


rata penetration between

reading=

(++++++++++++++++++++++++++,+, )
  

=15,04 mm

  


 b) Penetration per blow  (mm)
 (mm) =  


1) 2) 3) 4) 5)
10 : 1 = 10 14 : 1 = 14 13 : 1 = 13 17 :1 = 17 15 : 1 = 15
6) 7) 8) 9) 10)
16 :1 = 16 14 : 1 = 14 16 : 1 = 16 10 : 1 = 10 23 : 1 = 23
11) 12) 13) 14) 15)
20 : 1 = 20 24 : 1 = 24 31 : 1 = 31 22 :1 = 22 18 : 1 = 18
16) 17) 18) 19) 20)
23 : 1 = 23 24 : 1 = 24 24 : 1 = 24 28 : 1 = 28 18 : 1 = 20
21) 22) 23) 24) 25)
14 : 1 = 14 12 : 1 = 12 8:1=8 4:1=4 3:1=3
26) 27)
0,6 : 1 = 0,6 0,4 : 1 = 0,4

 Nilai Rata - rata penetration


penetration per blow=

(++++++++++++++++++++++++++,+, )
 

=15,04 mm

c) Dynamic
c) Dynamic Cone Penetrometer Index (DCPI)
Index (DCPI) = penetration
= penetration per blow 

 Nilai Rata – 
Rata –  rata
 rata Dynamic Cone Penetrometer Index (DCPI)

=
(++++++++++++++++++++++++++,+, )
 


=15,04 mm


d) Nilai California Bearing Ratio (%) = /  
( ) 

10
 

1)  2)  3)  4) 


/  = 22,15 /  = 15,20 /  = 16,51 / = 12,20
()  ()  ()  () 

5)  6)  7)  8) 


/  = 14,07 /  = 13,08 /  =15,20 /  = 13,08
()  ()  ()  () 

9) /  = 22,15 10) /  = 8,71 11) /  = 10,19 12) /  = 8,31
()  ()  ()  () 

13)  14)  15)  16) 


/  = 6,24 /  = 9,16 /  = 11,47 /  = 8,71
)) 
( ) 
() ) 
() ) 
()

17)  18)  19)  20) 


/  = 8,31 /  = 8,31 /  = 6,99 /  = 11,47
()  ()  ()  () 

21)  22)  23)  24) 


/  = 15,20 /  = 18,06 /  = 28,43 /  = 61,81 
()  ()  ()  () 

26)  26)  27) 


/  = 85,31 /  = 517,43 /  = 814,84
()  (,)  (,) 

∑ 
 Nilai CBR Rata – 
Rata –  rata
 rata =  = 63,67 %


d) Nilai Daya Dukung Tanah (Kg/Cm2) = 1,6649 + 5,3452 log (CBR)

1)
1,6649  5,3452 log (22,15) = 7,53
2)
1,6649  5,3452 log (15,20) = 6,82
3)
1,6649  5,3452 log (16,51) = 6,97
4)
1,6649
1,66 5,3452 log (12,20)= 6,40
49  5,3452
5)
1,6649  5,3452 log 14,07() = 6,67
6)
1,6649  5,3452 log (13,08)= 6,53
7)
1,6649  5,3452 log (15,20) = 6,82
8)
1,6649  5,3452 log (13,08)= 6,53
9)
1,6649  5,3452 log (22,15) = 7,53
10)
1,6649  5,3452 log (8,71)= 5,76
11)
1,6649  5,3452 log (10,19) =6,06
12)
1,6649  5,3452 log (8,31)= 5,67
13)
1,6649  5,3452 log (6,24)= 5,13

11
 

14)
1,6649
1,66 5,3452 log (9,16
49  5,3452 9,16)) = 5,86
15)
1,6649  5,3452 log (11,47) = 6,28
16)
1,6649  5,3452 log (8,71)=5,76
17)
1,6649  5,3452 log (8,31)= 5,67
18)
1,6649  5,3452 log (8,31)= 5,67
19)
1,6649
1,66 5,3452 log (6,99) =5,34
49  5,3452
20)
1,6649  5,3452 log (11,47) =6,28 
21)
1,6649  5,3452 log (15,20) = 6,82
22)
1,6649  5,3452 log (18,06) = 7,14
23 )
1,6649  5,3452 log (28,43) = 3,12
24)
 1,664
 1,6649 5,3452 log (61,81)= 3,46
9  5,3452
26)
1,6649  5,3452 log (85,31) = 3,60
26)
 1,6649
 1,6649  5,3452 log (517,43)=4,38
27)
1,6649  5,3452 log (814,84) = 4,56
∑ 
 Nilai Daya Dukung Tanah Rata - rata = = 5,66 Kg/Cm2


12
 

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Analisis Data


Pada alat  Dynamic Cone Penetrometer digunakan konus dengan sudut
ideal 60o dikarenakan dengan sudut tersebut dapat diperoleh sifat penetrasi yang
efektif. Apabila digunakan konus dengan sudut yang lancip akan menyebabkan
ujung konus cepat tumpul karena gesekan dengan tanah atau material keras
seperti batuan, sedangkan apabila digunakan konus dengan sudut >60 o penetrasi
akan lebih sulit dilakukan karena permukaan gesek konus dengan tanah akan
semakin besar.  Dynamic Cone Penetration Index(DCPI)
Index(DCPI) nilainya dapat
dikorelasikan dengan sifat pemadatan tanah oleh karena itu nilainya juga dapat
dikorelasikan dengan nilai CBR dan DDT. Pembacaan dilakukan setiap 1-2 kali
 pukulan pada tanah lunak  –   sedang dan 5  –   10 pukulan untuk tanah keras,
dikarenakan pada tanah lunak  –   sedang penetrasinya akan lebih cepat
dibandingkan dengan penetrasi pada tanah keras.Oleh karena itu, data yang
didapatkan akan lebih representatif.
Pemasangan alat harus dilakukan tegak lurus dengan permukaan area
yang diuji agar pada saat pembacaannya valid, karena pembacaan pada saat alat
terpenetrasi dalam keadaan miring dapat menyebabkan pembacaan lebih besar
atau lebih kecil. Pengangkatan alat dilakukan dengan cara memukulkan
 penumbuk ke arah atas untuk menghindari terlepasnya konus dari batang bawah,
oleh karena itu pemasangannya juga harus kuat. Penetrasi yang dilakukan pada
tanah lunak akan lebih cepat dari penetrasi yang dilakukan pada tanah relatif
keras, karena kekuatan perlawanan tanah in-situnya semakin kecil. Semakin
kecil nilai DCPI yang diperoleh, maka nilai CBRnya akan semakin besar
dikarenakan nilai penetrasinya semakin kecil maka dapat disimpulkan kekuatan
tanahnya juga akan semakin besar.Dari korelasi nilai CBR dan DDT yang
diperoleh dapat dianalisa apakah tanah tersebut perlu dilakukan treatment  
 pemadatan lagi
la gi atau tidak dan apakah tanah
t anah tersebut
ters ebut cukup kuat untuk didirikan
struktur diatasnya.

5.2 Aplikasi 

Aplikasi Dynamic
Aplikasi Dynamic Cone Penetrometer  di
 di dunia pertambangan adalah :

1.  Analisis pemadatan tanah, yaitu apakah tanah pada area yang diuji sudah
cukup padat sehingga dapat diketahui tanah tersebut masih memerlukan
treatment  pemadatan
 pemadatan atau tidak.
2.  Data perencanaan konstruksi seperti jalan dan pondasi bangunan dapat
dikethui dengan mengkorelasikan nilai DCPI dengan nilai California
 Bearing Ratio dan
Ratio dan Daya Dukung Tanah.

13
 

3.  Mengetahui beban maksimum yang dapat dibebankan pada area tanah
tersebut dari nilai daya dukung tanahnya.
4.  analisis kemantapan lereng dari diketahuinya nilai daya dukung tanah.
5.  Desain dan analisis geologi teknis

14
 

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesmipulan
Berikut ini merupakan kesimpulan yang didapat dari pengujian  Dynamic Cone
 Penetrometer :

1.   Dynamic Cone Penetrometer (DCP)


(DCP) adalah alat penetrometer yang
digunakan untukpengujian kangsung di lapangan (in-situ) menggunakan
 prinsip memasukkan / menekan batang konus yang berbentuk kerucut
kedalam tanah (CPT) dan cara penetrasinya dengan menjatuhkan beban
ke landasan (SPT). 
(SPT). 
2.   Nilai yang diperoleh dari pengujian ini berupa nilai DCPI (Index
Penetrasi) yang menyatakan kedalaman penetrasi perpukulan (mm/blow).
3.  California Bearing Ratio(CBR)
Ratio(CBR) adalah rasio daya dukung yang
mengombinasikan percobaan pembebanan penetrasi tanah dengan cara
empiris yang nilainya merupakan perbandingan antara beban penetrasi
suatu lapisan tanah / perkerasan jalan terhadap bahan jalan dengan
kecepatan dan kedalaman penetrasi yang sama. 
sama.  
4.  Tinggi dan rendahnya nilai index penetrasi dan CBR ditentukan oleh
 bahan, tingkat kekerasan, dan material penyusun
penyusun tanah.
5.   Nilai DCP dapat dikorelasikan dengan CBR dan DCP untuk mengetahui
rasio kekuatan dan daya dukung tanah. 
tanah. 
6.  Semakin besar nilai Index Penetrasi (DCPI) maka nilai CBRnya akan
semakin kecil, dikarenakan tanah terlalu mudah terpenetrasi, maka
kekuatan tanahnya semakin kecil. 
kecil. 
7.  Dari percobaan Dynamic Cone Penetrometer dapat digunakan untuk
 pemantauan maupun rencana pemadatan. 
pemadatan. 

6.2 Saran

Saran saya untuk praktikum acara 5 ini adalah :

1.  Agar pengujian dapat dilakukan di lokasi tanah yang berbeda agar dapat
membandingkan data yang diperoleh.
2.  Kebersihan peralatan lab agar diperhatikan

15
 

DAFTAR PUSTAKA

[1] Green, Paige P dan Plessis, L Du,


Du, 2009. The Use And Interpretation of The
 Dynamic Cone Penetrometer Test. CSIR Built Environment. Pretoria
[2] R. Hariyanto, dkk. 2014.  Buku Penuntun Praktikum Mekanika Tana.
Laboratorium Mekanika Tanah. Jurusan Teknik Pertambangan. Fakultas
Teknologi Mineral. UPN "Veteran" Yogyakarta

[3] R. Hariyanto, dkk. 2014. Mekanika


2014.  Mekanika Tanah. Laboratorium Mekanika Tanah.
Jurusan Teknik Pertambangan. Fakultas Teknologi Mineral. UPN
"Veteran" Yogyakarta 

[3] Salgado, Rodrigo. 2003.  Dynamic Cone Penetration Test (DCPT) for
Subgrade Assessment. Joint Transportation Research Program, Indiana
Department of Transportation and Purdue University. West Lafayette,
Indiana

16
 

LAMPIRAN
 

LAMPIRAN B

Grafik Jumlah Pukulan Vs Kedalaman Penetrasi

Keterangan :

-  Jumlah Pukulan :X
 
- Penetrasii (mm)
Penetras :Y
 

LAMPIRAN C

TUGAS
Tugas Pokok :

1. Artikel mengenai hubungan Test DCP dengan pemadatan tanah?

DCP for Subsgrade Pavement, 2003

2. Tabel hubungan antara PI dan kuat geser (Ayers, 1989),

(Interpretation of The Dynamic Cone Penetrometer Test. P Paige Green, L Du


Plessis, 2009)

3. Artikel tentang tes CBR (laboratorium atau US Army Corps of Engineers) -

(Buku Wesley 1977) 


1977) 
4. Pehitungan DDT Terzhagi

Quiz :

1. Sebutkan pengertian DCP, PI, CBR, dan DDT !

2. Sebutkan Prosedur, tujuan, dan parameter pengujian DCP!

3. Mengapa nilai PI dapat dikorelasikan dengan CBR dan DDT?

4. Aplikasi DCP dalam dunia pertambangan?

5. Apa perbedaan sondir dengan DCP?


6. Berdasarkan sifatnya, ada berapa jenis alat penetrometer? DCP termasuk yang
mana?

7. Berdasarkan pembacaan hasil praktikum, makin besar nilai PI, bagaimana


dengan nilai CBR?

8. Bagian – 
Bagian –  bagian
 bagian aalat DCP?

9. Pengujian DCP dihentikan jika?

10. Pengujian apa saja berkaitan dengan DCP? Jelaskan!

11. Sama atau beda kah nilai Penetration between reading, penetration per blow,
dengan DCP? mengapa?
 

12. Bagaimana hubungan kadar air, tingkat kekerasan dengan penetrasi pada
DCP?

13. Sebutkan klasifikasi tanah berdasarkan nilai CBR, dan konsistensi tanah
 berdasarkan nilai DDT, dari hasil pengujian termasuk yang
yang mana?

14. Alasan mengapa konus yang digunakan bersudut 60 o ?

15. Rumus2 CBR, DDT, pengisian form praktikum

16. Bagaimana kecepatan penetrasi dari hasil grafik


graf ik yang diperoleh?

17. Bagaimana mengeluarkan alat DCP setelah pengujian?

18. Apa saja faktor – 


faktor –  faktor
 faktor yang mempengaruhi nilai PI?

Pengukuran dcp di jalan / di TA sebaiknya satu/ 2 sisi, setiap brp meter?

L ban dgn beban truck > DDT atau tdk klo lebih > ambles

Anda mungkin juga menyukai