Anda di halaman 1dari 19

 

PROPOSAL MAGANG
STRATEGI PEMASARAN PUPUK PADA PERUSAHAAN
PT. PETROKIMIA GRESIK

MAGANG KERJA 

Oleh:
YOGANATA 135040118113003 

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS 


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN 
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 
2016 
 

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL MAGANG KERJA JUDUL :

STRATEGI PEMASARAN PUPUK PADA PERUSAHAAN PT.


PETROKIMIA
PETROKIMIA GRESIK

Disetujui oleh :

Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing Utama

Satya Windranuari  
Dr.Ir. Syafrial, MS.
 NIP.  NIP. 195805291983031001
195805291983031001

Mengetahui
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Mangku Purnomo, SP., M.Si., Ph.D


 NIP. 197704202005011001
197704202005011001
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
r ahmat dan karunia-
 Nya penulis dapat menyelesaikan proposal kegiatan praktek kerja lapangan pada
PT. Petrokimia Gresik.

Tujuan penyusunan proposal kegiatan ini adalah untuk memenuhi syarat


 pengajuan praktek kerja lapangan pada PT. Petrokimia Gresik.
Keberhasilan penyusunan proposal kegiatan ini tidak akan terwujud dan
terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, bimbingan dan dorongan serta yang
tak terhingga nilainya dari berbagai pihak baik Dalam kesempatan ini dengan
segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penulisan proposal kegiatan ini. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa
bahwa penyusunan proposal
proposal kegiatan ini masih banyak kekurangan,
karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki.

Akhir kata, semoga tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Malang, Juni 2016

Penulis

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | i


 

DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN MAGANG KERJA
 
KATA PENGANTAR ............................................
..................................................................
............................................
..........................
.... i
DAFTAR ISI .....................
............................................
.............................................
.............................................................. ii 
........................................
I. PENDAHULUAN ............................................
..................................................................
............................................... 1 
.........................
1.1.  Latar Belakang ..........................................
................................................................
............................................... 1 
.........................
1.2.  Tujuan Magang Kerja ........................
..............................................
....................................................... 2 
.................................
1.3.  Sasaran Kompetensi yang ditargetkan ....................
..................................................... 3 
.................................
1.4.  Manfaat ..........................................
.................................................................
........................................................... 3 
....................................
II.  TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5 
............................................................................
2.1.  Pupuk ..........................................
................................................................
.............................................................. 5 
........................................
2.2.  Konsep Pemasaran ...........................................
................................................................................... 6 
........................................
2.3.  Strategi Pemasaran ...........................................
................................................................................... 6  
........................................
2.4.  Strategi STP ................................
......................................................
.............................................................. 9 
........................................
2.5.   Product Life Cycle (PLC) ....................................................................... 11 
.......................................................................
III.  METODOLOGI PELAKSANAAN MAGANG .................................... 14 
 ....................................
3.1.  Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................. 14 
.............................................................
3.2.  Metode Pelaksanaan Magang ...........................
................................................................. 14 
......................................
3.3.  Metode Pengumpulan Data .................................................................... 14 
....................................................................

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | ii


 

I. PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang


Agribisnis adalah ilmu yang memperlajari usaha dibidang pertanian, baik di
sektor hulu maupun di hilir dengan cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan

 pangan. Salah satu program dalam proses pembelajaran yaitu magang. Magang
merupakan suatu kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan guna mendapatkan
 pengalaman kerja
kerja praktis yang
yang sesuai dengan
dengan bidang peminatannya melalui metode
metode
observasi dan partisipasi. Magang bertujuan untuk memberi bekal pengalaman dan
ketrampilan kerja praktis, penyesuaian sikap di dunia kerja. Magang merupakan
salah satu program yang tercantum dalam kurikulum Jurusan Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya.
Pupuk merupakan salah satu faktor produksi utama selain lahan, tenaga kerja
dan modal. Pemupukan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan

hasil pertanian Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga
mampu berproduksi dengan baik. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan
 pertumbuhan dan perkembangan
perkembangan tanaman.
PT Petrokimia Gresik (PKG) merupakan salah satu anak perusahaan dari
Pupuk Indonesia Holding Company. PT Petrokimia Gresik (PKG) mendukung
 penyedian pupuk nasional
nasional untuk tercapainya program swasembada pangan dengan
salah satu karakter produknya adalah pupuk subsidi dan non subsidi dengan
mengembangkan potensi usaha untuk pemenuhan industri kimia nasional. PT

PETROKIMIA GRESIK merupakan salah satu pabrik pupuk dan produk kimia
terbesar di Indonesia. PT Petrokimia Gresik memproduksi pupuk antara lain pupuk
Urea, pupuk Fosfat, pupuk ZA, pupuk NPK, pupuk ZK (K 2SO4  ), dan pupuk
Petroganik. Komoditi selain pupuk yang diproduksi oleh PT Petrokimia Gresik
antara lain Amoniak, Asam Sulfat, Asam Fosfat, Cement Retarder, serta
Aluminium Florida.
Strategi pemasaran dalam suatu perusahaan
perusahaan harus sangat
sangat diperhatikan karena
merupakan kunci kerberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Strategi
 pemasarannya jitu dapat memberikan kesuksesan yang baik.

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 1


 

Dengan adanya magang diharapkan mahasiswa akan memperoleh ketrampilan


dan kemampuan meliputi ketrampilan fisik, intelektual, sosial, dan manajerial.
Dalam kegiatan program magang, para mahasiswa dipersiapkan untuk mengerjakan
serangkaian tugas keseharian di tempat industri yang menunjang ketrampilan
akademis yang telah diperoleh di bangku kuliah yang menghubungkan pengetahuan
akademis dengan ketrampilan. Dalam pencapaian harapan tersebut dibutuhkan
suatu instansi yang mampu menunjang dan membimbing mahasiswa untuk
mendapatkan materi pembelajaran secara langsung di lapangan. PT. Petrokimia
Gresik merupakan perusahaan besar yang telah lama bergerak di bidang industri
 pupuk dan non pupuk, yang memiliki kredibilitas perusahaan baik serta dapat
menunjang penuh proses magang.

1.2.  Tujuan Magang Kerja


1.2.1  Tujuan Umum
Tujuan magang kerja umum sebagai berikut:
1.  Mampu menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat selama perkuliahan ke
dalam pelaksanaan magang kerja.
2.  Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa untuk mengenal dunia
kerja.
3.  Memberikan keterampilan tambahan bagi mahasiswa terkait dengan
 pelaksanaan kegiatan kerja di lapang.
4.  Perusahaan dapat mengetahui dan memahami kompetensi dan pola pikir
mahasiswa magang kerja dalam menyelesaikan suatu permasalahan di
industri tersebut, sehingga dapat dijadikan referensi perusahaan dalam
mencari tenaga kerja baru.

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 2


 

1.2.2  Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dalam pelaksanaan magang kerja sebagai berikut:  
1.  Mengetahui prosedur dan kendala-kendala kerja yang terjadi di lapang pada
Departemen Pejualan Pupuk Retail Wilayah I (PPRW I).
2.  Mendapatkan pengetahuan
pengetahuan mengenai strategi pemasaran yang dilakukan
dilakukan pada
PT. Petrokimia Gresik.
3.  Mengetahui dan memahami fungsi strategi pemasaran yang diterapkan pada
PT. Petrokimia Gresik.
4.  Mengidentifikasi strategi pemasaran yang dilakukan pada PT. Petrokimia
Gresik.

1.3.  Sasaran Kompetensi yang ditargetkan


Berdasarkan seluruh aktivitas yang dilakukan selama magang kerja, mahasiswa

dapat menambah wawasan mengenai persoalan-persoalan yang sering terjadi di


 perusahaan beserta solusinya. Sehingga mahasiswa mampu mengembangkan
keterampilan yang diperoleh selama kegiatan magang kerja sebagai persiapan
memasuki dunia kerja.

1.4.  Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat memahami hubungan teori dengan penerapan yang dilakukan
di lapang.

2.  Mahasiswa dapat melakukan persiapan keterampilan dalam memasuki dunia


kerja.
3. Menambah wawasan mahasiswa di bidang pemasaran pupuk.

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 3


 

1.4.2 Bagi Jurusan


1. Memberikan kesempatan magang kerja bagi mahasiswa, untuk
mengembangkan sinergis bagi para pihak yang bergerak di bidang industri
 pertanian.
2. Memberikan masukan yang
yang dapat digunakan
digunakan untuk mengevaluasi kurikulum
yang telah dibuat agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat
menyempurnakan kurikulum di masa yang akan datang.
3.  Melalui kegiatan magang kerja dapat menyiapkan lulusan di bidang pertanian
yang memiliki kualitas dalam sumber daya manusianya.

1.4.3 Bagi Perusahaan


1. Dengan adanya mahasiswa yang
yang melakukan magang kerja di
di p
perusahaan,
erusahaan, dapat
dapat
dijadikan referensi dalam merekrut tenaga kerja yang berkualitas. 
2. Perusahaan dapat mengenalkan standar proses produksi kepada peserta

magang sehingga membantu dalam memberikan informasi kepada masyarakat


luas bahwa produk yang dihasilkan telah memenuhi standar yang telah
ditetapkan. 
3. Melalui kegiatan magang kerja dapat mengembangkan ide-ide baru baik inovasi
 produk maupun standar kompetensi yang harus dimiliki oleh calon pekerja.

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 4


 

II.  TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila
ditambahkan ke dalam tanah ataupun tanaman dapat menambah unsur hara serta

dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, atau kesuburan tanah.
Pemupukan adalah cara-cara atau metode pemberian pupuk atau bahan-bahan lain
seperti bahan kapur, bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah. Jadi
 pupuk adalah bahannya sedangkan pemupukan adalah cara pemberiannya. Pupuk
 banyak macam dan
dan jenis-jenisnya serta berbeda pula sifat-sifatnya dan berbeda pula
pula
reaksi dan peranannya di dalam tanah dan tanaman. Karena hal-hal tersebut di atas
agar diperoleh hasil pemupukan yang efisien dan tidak merusak akar tanaman maka
 perlulah diketahui sifat, macam dan jenis pupuk dan cara pemberian pupuk yang
tepat (Hasibuan, 2006).

Pupuk dapat digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk
anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup
yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai,
misalnya pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa
tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik
mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis
unsur hara tersebut rendah tetapi kandungan bahan organik di dalamnya sangatlah
tinggi. Sedangkan pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik
dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki kandungan

 persentase yang tinggi. Contoh pupuk anorganik adalah urea, TSP dan Gandasil
(Novizan, 2007).

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 5


 

2.2.  Konsep Pemasaran


Menurut Kotler dan Keller (2007), pemasaran merupakan suatu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan dengan
cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Intinya adalah di
dalam pemasaran ditemukan tiga poin penting yaitu : 1) Fungsi-fungsi organisasi,
2) kegiatan mencipta, mengkomunikasikan, menyerahkan nilai serta 3) mengelola
hubungan dengan pelanggan.
Dari peristiwa tersebut muncul istilah manajemen pemasaran yang menurut
Kotler & Keller (2007) merupakan seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
mendapatkan, menjaga serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menyerahkan, mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Berdasarkan
definisi tersebut, dapat disimpulkan tujuan pemasaran yakni mengetahui dan
memahami pelanggan agar produk/jasa yang dihasilkan sesuai dengan keinginan
 pelanggan dapat diwujudkan.
diwujudkan.

2.3.  Strategi Pemasaran


Menurut Chandra (2002), Strategi pemasaran merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau
 program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar
sasaran tertentu. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (1997), strategi
 pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan oleh unit bisnis untuk
mencapai tujuan pemasarannya. Strategi tersebut berisi strategi
strate gi spesifik untuk pasar
sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, dan besarnya
besarn ya pengeluaran pemasaran.
Pada umumnya perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang
melaksanakan konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen, karena
 perusahaan inilah yang mampu menguasai pasar dalam jangka panjang. Di dalam
 pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan dicapai melalui kepuasan
konsumen. Kepuasan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan keinginan
konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu. Dengan demikian
ada 4 (empat) unsur pokok dalam konsep pemasaran, yaitu 1) orientasi pada

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 6


 

kebutuhan dan keinginan konsumen, 2) kepuasan konsumen, 3) kegiatan pemasaran


yang terpadu, 4) tujuan perusahaan.
Menurut Jurini (2003), setiap perusahaan menjalankan strategi pemasaran
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ada 3 (tiga) tahap yang ditempuh
 perusahaan untuk menetapkan strategi pemasaran, yaitu (1) memilih konsumen
yang dituju, (2) mengidentifikasi keinginan konsumen, dan (3) menentukan bauran
 pemasaran. Strategi pemasaran yang berhasil umumnya ditentukan dari satu atau
 beberapa marketing mix (bauran pemasaran). 
Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan
eksternal dan internal perusahaan. Masing-masing faktor lingkungan dapat
menimbulkan adanya kesempatan atau ancaman bagi pemasaran produk suatu
 perusahaan, yaitu
yaitu terdiri atas: keadaan pasar, persaingan,
persaingan, teknologi,
teknologi, ekonomi, sosial
 budaya, hukum dan peraturan. Sedangkan faktor-faktor internal perusahaan
menunjukkan adanya keunggulan atau kelemahan perusahaan, meliputi keuangan,
 produksi, personalia, dan khususnya bidang pemasaran yang terdiri atas produk,
harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti fisik. Analisa tersebut merupakan
 penilaian apakah strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan sesuai
dengan keadaan saat ini. Hasil penilaian tersebut digunakan sebagai dasar untuk
menentukan apakah strategi yang sedang dijalankan perlu diubah, dan untuk
menyusun atau menentukan strategi yang akan dijalankan pada masa yang akan
datang.

2.1.1  Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 


Mix) 
Pengertian strategi bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
s asaran. Menurut Lupiyoadi (2006) bauran
 pemasaran adalah merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur
suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi
 pemasaran dan positioning
dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses.
Menurut Kotler & Keller (2007) ada empat komponen yang tercakup dalam
kegiatan bauran pemasaran, yaitu produk ( product ),
), harga ( price),
 price), promosi

( promotion)
 promotion) dan distribusi ( place
 place).
).

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 7


 

1.  Produk (product)


Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.
Produk dapat berupa barang dan jasa. Pengertian barang adalah suatu
 produk fisik yang berwujud dan dapat diberikan pada pembeli serta
melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pembeli. Sedangkan
 pengertian jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan
oleh salah satu pihak yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan
 perpindahan kepemilikan apapun. Produksi bisa terkait dan bis
bisaa juga tidak
terkait pada suatu produk fisik. Pembelian sebuah produk bukan hanya
sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Disamping memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, sebuah produk juga memiliki nilai dan manfaat yang
ditawarkan.

2.  Harga (price)


Harga merupakan pengorbanan ekonomis untuk memperoleh produk
atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam
mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak. Harga
dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah
harus selalu sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatar-
 belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Strategi
 penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value (nilai) kepada
konsumen dan mempengaruhi image  produk, serta keputusan konsumen

untuk membeli. Pada prinsipnya, penetapan harga harus disesuaikan dengan


strategi perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi situasi dan
kondisi yang selalu berubah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. Dalam hal penetapan harga harus menggunakan metode tertentu
dan didasarkan atas pertimbangan permintaan konsumen, biaya, harga
 pesaing dan beberapa faktor lain yang dianggap
dianggap relevan.

3.  Promosi (promotion)


Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual
kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 8


 

mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan


mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat
melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti koran,
majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail .

4.  Lokasi/tempat (place)


Lokasi atau saluran distribusi adalah tempat atau wadah untuk
menyampaikan produk barang/jasa kepada pasar sasaran adalah dua kunci
area keputusan. Menurut Lupiyoadi (2006), lokasi berarti berhubungan
dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau
kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi
lokasi, yaitu : a) Konsumen mendatangi produsen (perusahaan) : Apabila
keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan
sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah

dijangkau atau dengan kata lain strategis. b) Produsen mendatangi


konsumen. Dalam hal ini lokasi tidak begitu penting, tetapi yang terpenting
adalah penyampaian jasa yang berkualitas. c) Produsen dan konsumen tidak
 bertemu langsung. Berarti produsen dan konsumen berinteraksi melalui
sarana tertentu seperti : telepon, computer (network 
( network ) atau surat. Dalam hal ini
lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak
terlaksa dengan baik.

2.4.  Strategi STP

2.4.1.  Segmentation
Kotler (2003) menyatakan segmentasi adalah suatu aktivitas membagi atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau
memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian
maupun gaya hidup. Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1.  Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan variabel demografis, seperti usia, jenis kelamin,
 besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan
pekerjaan dan geografis.

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 9


 

2.  Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan
lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu
menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam
segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychographics
untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3.  Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-
segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen
menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk
membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan
non-pengguna produk.

2.4.2.  Targeting
Setelah perusahaan memilih segmen pasar yang akan dimasuki, strategi
selanjutnya adalah menentukan target pasar atau pasar sasaran. Definisi umum dari
targeting adalah proses memilih target market yang tepat bagi produk dan jasa
 perusahaan. Menurut Kotler (2003) targeting merupakan strategi
s trategi mengalokasikan
sumber daya perusahaan secara efektif. Tiga kriteria yang harus dipenuhi
 perusahaan dalam mengevaluasi dan menentukan segmen yang yaitu:  
yang akan ditarget, yaitu:
1.  Memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan akan cukup
menguntungkan bagi perusahaan. 

2.  Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif


 perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara
untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki kekuatan untuk
mendominasi segmen pasar yang dipilih. 

3.  Segmen pasar yang dibidik itu harus didasarkan pada situasi persaingannya
yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik target
segmen. 

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 10


 

2.4.3.  Positioning
Menurut Kartajaya (2005) positioning adalah menyangkut bagaimana
 perusahaan membangun kepercayaan, keyakinan, dan trust kepada pelanggan.
Positioning merupakan tindakan untuk merancang penawaran dan citra perusahaan
agar menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak
 pelanggan sasaran.
Diferensiasi ada untuk menciptakan sebuah perbedaan yang bertujuan
memberikan nilai lebih kepada para konsumen. Dengan begitu sebuah produk akan
lebih mudah dikenal dan memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
Sehingga mereka lebih memilih produk kita, dibandingkan produk lainnya yang ada
dipasaran. Dengan diferensiasi produk membuat bagaimana perusahaan dapat
menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan di atas rata-rata
yang mampu diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan dan
 proses. Keuntungan
Keuntungan yang akan diperoleh para pelaku pasar dari strategi diferensiasi
 produk:
1.  Produk lebih mudah diingat para konsumen.
2.  Produk lebih unggul dibandingkan dengan produk lainya. Karena dengan
 produk yang unggul akan memudahkannya dalam membangun loyalitas
konsumen.
3.  Harga jual produk lebih tinggi. Sebuah produk yang memiliki keunikan
khusus, biasanya akan diburu konsumen dengan harga berapapun.
4.  Mengatasi masalah kejenuhan pasar adanya diferensiasi produk dapat
membantu para pelaku pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh dengan
 produk yang biasa ditawarkannya.
ditawarkannya.
5.  Membantu terciptanya image produk.

2.5.  P r oduct Li fe C
Cyc
ycle
le (PLC) 

Setelah meluncurkan produk baru, tentunya perusahaan ingin produknya bisa


terus diterima pasar dalam jangka
j angka waktu yang panjang. Walaupun perusahaan tidak
mungkin berharap produknya akan dapat dijual selamanya, perusahaan pasti
 berusaha untuk dapat meperoleh laba yang semaksimal mungkin untuk
menanggung semua resiko yang mungkin timbul saat produk tersebut dipasarkan.

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 11


 

Tidak berbeda dengan makhluk hidup produk memiliki suatu siklus hidup atau daur
hidup produk yang dikenal dengan nama Product Life Cycle (PLC).
Daur hidup produk adalah awktu suatu produk mampu memenuhi kebutuhan
konsumen, sejak lahir sampai diputuskan dihentikan dari pemasaran (Mulyadi,
2001). Siklus daur hidup produk menggambarkan tahap-tahap yang berbeda dalam
 perkembangan sejarah penjualan
penjualan dari suatu produk.
produk. Persamaan dari tahap-tahap ini
adalah peluang dan masalah yang berbeda berkenaan dengan strategi pemasaran
dan potensial. Dengan mengidentifikasi tahap dimana suatu produk berbeda, atau
mungkin arah perkembangannya, perusahaan dapat memformulasikan rencana-
rencana yang lebih baik. Terdapat beberapa tahapan yang ada dalam daur hidup
 produk, yaitu :
1.  Tahap perkenalan (introduction)
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar
walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual
umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap
 permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya
 periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agresif dan
menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang
tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2.  Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat
dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat
sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan
oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah
mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain
yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya
adalah dengan menurunkan harga jualnya.
3.  Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan
masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba
 produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi
sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 12


 

dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan
 biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi
menghadapi persaingan.
4.  Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu
mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang
 baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk
menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing
sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena
 permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang yang lama tidak segera
ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya
dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas Alternatif-
alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan
menurun antara lain :
a.  Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
 b.  Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta
 program produksinya agar lebih efisien.
c.  Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d.  Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba
optimum pada barang yang sudah ada.
e.  Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 13


 

III.  METODOLOGI PELAKSANAAN MAGANG

3.1.  Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan magang kerja ini akan dilaksanakan di PT. Petrokimia Gresik dalam
waktu 3 (tiga) bulan, yaitu pada bulan juli-oktober
juli -oktober 2016. Pemilihan tempat magang

di PT. Petrokimia Gresik yang terletak di Jl. Jendral Ahmad Yani Gresik
dikarenakan perusahaan ini merupakan industri yang memproduksi pupuk
terlengkap dan salah satu yang terbesar dari beberapa industri pupuk di Indonesia.

3.2.  Metode Pelaksanaan Magang


1.  Metode Observasi dan Partisipasi Aktif
Melakukan pengamatan langsung di lapang terutama berkaitan dengan
strategi pemasaran serta berpartisipasi secara aktif pada kegiatan yang harus
dilakukan dalam perencanaan strategi pemasaran .

3.3.  Metode Pengumpulan Data


1.  Diskusi dan Wawancara
Diskusi dan wawancara dilakukan melalui percakapan secara langsung
dengan pihak-pihak yang berkaitan dalam perushaan dengan maksud
mendapatkan data sekunder seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi,
visi dan misi serta data-data lain yang tidak dapat diikuti secara langsung di
dalam perusahan.
2.  Pengumpulan Data Sekunder
Pengambilan data sekunder didapatkan dengan mempelajari catatan atau

dokumen yang
yang berkaitan
berkaitan dengan strategi pemasaran ataupun data
data yang
lainnya yang pernah ada di dalam perusahaan.
3.  Dokumentasi
Melakukan dokumentasi dalam kegiatan magang sehingga dapat melengkapi
data-data yang ada dan juga sebagai bukti dalam pelaksanaan magang.
4.  Studi Pustaka
Mencari dan menggunakan literatur yang sesuai dengan topik permasalahan
dalam penyusunan laporan.

Proposal Magang PT. Petrokimia Gresik | 14


 

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, G & Kotler P. 1997.


1997. Prinsip-prinsip
 Prinsip-prinsip pemasaran
pemasaran.. etakan pertama Jakarta:
Erlangga

Chandra, 2002. Strategi dan Program Pemasaran.


Pemasaran. Edisi 1. Yogyakarta

Jurini, K.P.W. 2003.  Menetapkan Segmentasi Pasar . Bagian Proyek


Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Depdiknas

Kartajaya, Hermawan. 2005. Marketing


2005. Marketing in Venus.
Venus. PT Gramedia Pustaka.

Kotler, Philip. 2003.  Manajemen Pemasaran.


Pemasaran. edisi kesebelas, Jakarta: Indeks
kelompok Gramedia.

Kotler dan Keller. 2007.  Manajemen Pemasaran.


Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta:
PT.Indeks.

Lupiyoadi, Hamdani. 2006.  Manajemen Pemasaran Jasa.


Jasa. Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.

Marknesis. 2009. Pemasaran: Strategi dan teknik . 378 hal. Yogyakarta: Marknesis.

Mulyadi. 2001. Akuntansi
2001. Akuntansi Manajemen. Ed.3. Jakarta: Salemba Empat.

 Novizan, 2007. Petunjuk
2007. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia Pustaka.
Pustaka. Jakarta.

Swastha, Basu dan Sukotjo, Ibnu. 1999. Pengantar


1999.  Pengantar Bisnis Modern.
Modern. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Anda mungkin juga menyukai