001-3: 2012
Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No. 000. K/DIR/2012
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN S3.001-3: 2012
Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No. 000. K/DIR/2012
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SPESIFIKASI REMOTE STATION
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh :
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1 /135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Sk pengesahan direksi
Sk pengesahan direksi
Susunan Kelompok Bidang SCADA Standardisasi
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero): No. 277. K/DIR/2012
Daftar Isi
i
SPLN S3.001-3: 2012
ii
SPLN S3.001-3: 2012
iii
SPLN S3.001-3: 2012
iv
SPLN S3.001-3: 2012
Daftar Gambar
Daftar Tabel
v
SPLN S3.001-3: 2012
vi
SPLN S3.001-3: 2012
Prakata
Standar SCADA ini merupakan uraian lebih lanjut dari SPLN S3.001: 2008 tentang
Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik.
Spesifikasi remote station menjelaskan mengenai spesifikasi Remote Terminal Unit (RTU)
dan Sistem Otomasi Gardu Induk (SOGI).
Standar ini harus menjadi acuan dalam setiap perencanaan, pembangunan,
pengembangan, dan penggantian sistem SCADA di PT PLN (Persero) secara nasional.
vii
SPLN S3.001-3: 2012
1 Ruang Lingkup
Standar ini dimaksudkan untuk menetapkan standar spesifikasi remote station di setiap
unit PLN, yang terdiri darispesifikasi RTU dan SOGI.Standar ini berlaku untuk sistem
SCADA sesuai dengan yang tertuang pada SPLN S3.001: 2008.
2 Tujuan
Standar ini ditujukan untuk memberikan pedoman yang terarah dan seragam dalam
penerapan standar spesifikasiremote station yang mengutamakan mutu, keandalan dan
ekonomis.Standar ini merupakan acuan dalam perencanaan remote station,
pembangunan remote station yang baru, pengembangan remote stationyang telah ada
dan penggantian remote station.
3 Acuan Normatif
1
SPLN S3.001-3: 2012
2
SPLN S3.001-3: 2012
4.2 Definisi
4.2.1 Alarm
Perubahan kondisi dari peralatan atau sistem yang telah terdeteksi sebelumnya karena
fungsi yang tidak dilakukan oleh operator/dispatcher, atau kegagalan peralatan untuk
merespon secara benar.Indikasi alarm berupa audible atau visual, atau keduanya.
4.2.2 Aplikasi
Fungsi-fungsi yang mencakup kebutuhan khusus dari proses dimana sistem telekontrol
atau SCADA diterapkan.
Saklar yang menghubungkan dan memutuskan sirkit tenaga listrik yang bertegangan
dalam kondisi operasi normal dan mampu memutuskan arus beban dan arus hubung
singkat.
Pusat kendali pengoperasian sistem tenaga listrik dimana master station ditempatkan.
4.2.5 Dispatcher
4.2.7 Gateway
Simpul rele (relay node) jaringan data dimana jalur transmisi dengan definisi protokol
yang berbeda dari semua tujuh layer protokol terinterkoneksi oleh konversi protokol.
3
SPLN S3.001-3: 2012
4.2.11 Interface
Batasan atau titik umum untuk dua atau lebih sistem atau entitas berseberangan dalam
informasi atau tempat dimana energi mengalir.
Pusat kendali yang terhubung dengan beberapa Inter Regional Control Center.
4.2.15 Protokol
Sekumpulan semantik dan aturan cara penulisan (sintaksis) yang menentukan cara unit
fungsional dalam berkomunikasi. [ISO/IEC 2382-9]
Stasiun yang dipantau, atau diperintah dan dipantau oleh master station, yang terdiri dari
gateway, IED, HMI lokal, RTU, dan meter energi.
4
SPLN S3.001-3: 2012
4.2.20 Server
Sistem untuk mengelola, mengendalikan, dan melindungi (protect) sistem tenaga listrik.
Hal ini dapat dicapai dengan mengambil informasi real time dari sistem, didukung oleh
aplikasi local dan remote control yang handal dan proteksi sistem tenaga listrik. Sebuah
Substation Automation terdiri dari local intelligence, komunikasi data dan supervisory
control, serta monitoring.
Sistem yang mengawasi dan mengendalikan peralatan proses yang tersebar secara
geografis. [ IEC 870-1-3 ]
4.2.23 Switch
4.2.24 Telesignal
Pengawasan status dari peralatan operasional dalam jarak tertentu dengan menggunakan
teknik telekomunikasi seperti kondisi alarm, posisi switch atau posisi katup. [IEV 371-01-
04]
4.2.25 Telemetering
Transmisi nilai variabel yang diukur dengan menggunakan teknik telekomunikasi. [IEV
371-01-03]
Pemeriksaan database yang telah selesai dibuat terhadap duplikasi nama dan duplikasi
point address.
5
SPLN S3.001-3: 2012
5 Syarat-syarat
6
SPLN S3.001-3: 2012
negara di Eropa Barat dan atau Singapura dan atau Australia dan atau Cinadan
atau Korea Selatan.
c. Penawaran harga dari peserta lelang sudah termasuk biaya material (hardware,
interfacing), lisensi software, instalasi, transportasi, FAT, SAT, pelatihan,
migrasi, dismantling.
d. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), spesifikasi teknik dan Bill ofQuantity
(BOQ) merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
e. Penawaran harga peserta lelang sudah mencakup RKS, spesifikasi teknik yang
tidak tercantum di dalam BOQ.
f. Komponen inti remote station harus Original Equipment Manufacturer (OEM).
g. Vendor harus mempunyai minimal 3 (tiga) orang enjiner warga negara
Indonesia yang mampu mengintegrasikan RTU (dibuktikan dengan demo
konfigurasi).
7
SPLN S3.001-3: 2012
m. IED Proteksi dan Kontrol untuk Tegangan Menengah merupakan 1 (satu) IED.
n. AVR tidak boleh menggunakan fungsi IED BCU.
o. Sistem 500 kV dan 150 kV setiap panel dilengkapi dengan 1 (satu) ethernet
switch
p. Sistem 20 kV setiap 6 (enam) panel dilengkapi dengan 1 (satu) ethernet switch.
Ethernet switch diletakkan pada panel terpisah dari panel kubikel 20 kV.
q. Mapping data informasi dilakukan di Control Center untuk kebutuhan operasi
dan pemeliharaan.
r. Power supply IED menggunakan tegangan 110 VDC, , sedangkan Server, lokal
HMI, gateway menggunakan tegangan 220 VAC yang di-supply dari inverter.
s. Bay 500 kV : 1 IED BCU untuk setiap CB, IED MPU 1 dan IED MPU 2 terpisah
secara hardware ; untuk IED MPU 1 dan IED MPU 2 harus berbeda jenis
proteksi atau jika jenisnya sama harus menggunakan algoritma pengukuran
yang berbeda atau manufaktur yang berbeda (sesuai dengan SPLN T5.002-
2:2010).
t. Bay 150 kV : 1 IED BCU untuk setiap CB.untuk IED MPU, IED BPU terpisah
secara hardware.
u. Bay 20 kV: 1 IED untuk fungsi kontrol dan proteksi.
v. Bay 150 kV terdiri dari : IED MPU, IED BPU dan IED BCU (1 set IED BCU
untuk setiap CB).
w. Spesifikasi peralatan switchyard (tekanan SF6, temperatur, tap changer, dll),
fire detector, rectifier, kelembaban dan temperatur ruangan harus bisa diakuisisi
oleh SOGI.
x. Menyerahkan file Substation Configuration Description (SCD) kepada PT PLN
(Persero) saat FAT dan SAT.
y. Kualitas komponen SOGI masuk dalam kelas industrial, yang tahan terhadap :
• Asam (korosi / karat)
• Petir (dapat berupa peralatan eksternal)
• Elektromagnetik
• Tegangan lebih
• Panas
• Kelembaban
z. Barang yang telah dipasok harus dijamin 100 % (seratus persen) baru dan asli
(genuine) sesuai dengan spesifikasi teknik yang dipesan dan bebas dari cacat
kerusakan yang terlihat maupun yang tersembunyi, dan harus disertai dengan
dokumen-dokumen :
• Asli Certificate of Origin dan Certificate of Manufacture termasuk Factory
test certificate”.
• Buku Instruction Manual, dalam bentuk hardcopy dan softcopy.
aa. Seluruh peralatan yang disupply harus dijamin kualitasnya mulai dari material,
desain teknik dan prosedur fabrikasi, testing dan packingnya, dan harus
ditunjukkan dengan sertifikat Quality Control/Assurance system pabrik.
bb. SOGI harus terdiri dari station level dan bay level. Setiap implementasi
pembangunan SOGI berupa :
8
SPLN S3.001-3: 2012
cc. Unit pembangkit, GITET, SOGI dinyatakan laik operasi apabila sistem telah
dikomisioning point to point dari Control Center.
dd. Untuk pembangunan GI baru, hanya diimplementasikan 1 (satu) SOGI untuk
level tegangan TET, TT dan TM.
ee. Saat FAT untuk proyek pengadaan SOGI yang terdiri dari station level dan bay
level harus diuji fungsi dengan konfigurasi 1 (satu)tipikal bay feeder, 1 (satu)
tipikalbay transformer, double busbar, 1 (satu) tipikal couple dengan 3 (tiga)
merk relai proteksi dan 3 (tiga) merk BCU yang menggunakan protokol IEC
61850.
ff. Penerapan standar SCADA (Teleinformasi Plan) dalam SOGI dan pemetaan
(mapping) database di gateway harus mengikuti standardisasi Teleinformasi
Data yang terbaru.
gg. Dokumen manual, tool untuk konfigurator dalam bahasa Indonesia dan atau
bahasa Inggris.
hh. Urutan terminasi pada panel interface (disconnection dan shorting) mengikuti
urutan TeleInformasi Plan (TIP) yang diperlukan untuk bay.
9
SPLN S3.001-3: 2012
c. Penawaran harga dari peserta lelang sudah termasuk biaya material (hardware,
interfacing), lisensi software, instalasi, transportasi, FAT, SAT, training, migrasi,
dismantling.
d. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), spesifikasi teknik dan Bill of Quantity
(BOQ) merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
e. Penawaran harga peserta lelang sudah mencakup RKS, spesifikasi teknik yang
tidak tercantum di dalam BOQ.
f. Komponen inti remote station harus Original Equipment Manufacturer (OEM).
g. Vendor harus mempunyai minimal 3 (tiga) orang enjiner warga negara
Indonesia yang mampu mengintegrasikan BCU dan IED proteksi didalam
sistem SOGI (dibuktikan dengan demo, mampu mengintegrasikan BCU dan
IED proteksi didalam sistem SOGI yang terdiri dari BCU, relay proteksi, server,
gateway yang terhubung dengan control centre).
d. Batasan tanggung jawab migrasi RTU menjadi fungsi SOGI seperti pada
gambar 2.
10
SPLN S3.001-3: 2012
11
SPLN S3.001-3: 2012
12
SPLN S3.001-3: 2012
Catu daya yang dipilih adalah sesuai dengan tabel berikut dengan julat (-15% s.d +10%)
1. Gateway √ √
2. Server √
3. HMI lokal √
4. RTU √ √
5. IED √ √
6. Meter Transaksi √
7. Digital Meter √ √
8. Switch √ √
GH = Gardu Hubung
GD = Gardu Distribusi
13
SPLN S3.001-3: 2012
Pada konfigurasi ini, RTU terhubung langsung ke Control Center dan memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan sub-RTU dan IED.RTU juga memiliki
kemampuan untuk diakses melalui HMI lokal. RTU harus memiliki fungsi masukan analog
(AI), digital input (DI), analog output (AO), dan digital output (DO) seperti pada gambar 1.
6.1.1 RTU untuk LBS Pole Mounted dan Recloser Pole Mounted
Konfigurasi RTU Pole Mounted yang digunakan untuk LBS dan recloser adalah sebagai
berikut:
Gambar 4. Konfigurasi RTU untuk LBS Pole Mounted dan recloser Pole Mounted
14
SPLN S3.001-3: 2012
Konfigurasi RTU yang digunakan untuk gardu hubung (GH) dan gardu distribusi adalah
sebagai berikut:
Urutan prioritas protokol yang digunakan antara gateway/RTU dengan Control Center
mengacu pada SPLN S3.001: 2008 yaitu:
a. IEC 60870-5-101 (Redundant);
b. IEC 60870-5-104 (opsional);
c. DNP 3.0 serial dan/atau DNP 3.0 TCP/IP(opsional).
Urutan prioritas protokol yang digunakan antara gateway dengan IED adalah:
a. IEC 61850;
b. IEC 60870-5-104 (opsional);
c. IEC 60870-5-103 (opsional);
d. IEC 60870-5-101 (opsional);
e. DNP3.0 (opsional);
15
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Rentang suhu operasi : 0s/d70 °C (untuk outdoor)
0 s/d 55 °C (untuk indoor)
2 EMC : sesuai standar IEC 60870-2, IEC 60255,
IEC 60950, IEC 61000, EN5008222, dan
CISPR
3 Kelembaban : 5 – 95 %
4 Anti korosif : Ya
5 Anti debu : Ya
6 Jumlah IED
o Gardu Hubung : 24
o Gardu Distribusi : 4
o LBS Pole Mounted : 1
o Recloser Pole Mounted : 1
7 Prosesor : ≥ 16 bit
8 Catu daya
9 o Gardu Hubung : 48 VDC (-15% s.d +10%)
o Gardu Distribusi : 48 VDC (-15% s.d +10%)
o LBS Pole Mounted : 24 VDC (-15% s.d +10%)
o Recloser Pole Mounted : 24 VDC (-15% s.d +10%)
10 Jumlah I/O per IED : sesuai dengan SPLN Teleinformasi data*)
*CATATAN: Persyaratan ini berlaku untuk SPLN yang terbaru
No Deskripsi Persyaratan
1 Rack Standard : Flash Mount (khusus untuk Proteksi)
Wall Mount with Din Rail
2 Tampilan : Embedded LCD / LED
3 Key-Pad : Bisa melakukan perubahan setting melalui
Key-Pad
4 Indikasi/Annunciator : LED (kecuali IED I/O)
5 Technology : Numerical IED
6 Suplai : 48 VDC (-15% s.d +10%)
7 Frekuensi : 50 Hz ±5%
8 Licensed Software for setting & analysis : Termasuk
9 Connection between relay to computer : Termasuk
10 Default Setting & Programmable Logic : Enable
Controller
11 Communication Port to PC : built in
12 Test Plug : Termasuk
13 Test Block : Termasuk
16
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 24 VDC (-15% s.d +10%)
4 DC Burden (trip condition) : ≤ 30 VA
5 Digital Input
Jumlah port/Kapasitas : ≥8
Rentang tegangan pengenal : 24 to 220 VDC
Minimum voltage threshold : - 20%
Maximum permitted voltage : + 20%
Power consumpsion : < 0,2 Watt/input
6 Digital Output
Live Contact : Normally Open
Kapasitas : ≥4
Binary input / output
Tegangan pengenal : min 24V DC
Contacts : min 5 A continuous
: min 30 A make and carry
: min 0.2 A, 24 VDC break
7 ComunicationPort :
− Serial Communication : RS 232 / RS 485
data rate (bps) : 9600 – 19200
port : 1 port
− Ethernet : 100Base
data rate : 100 Mbps
port : 1 port
type port : ST/ SC/ MTRJ/ LC / RJ45
8 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload and download
9 Protocol : IEC 60870-5-101 (wajib), IEC 60870-
5-104 (opsional), DNP3.0 (opsional)
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Over Current Relay & Ground Fault Relay 20 KV Pole
Mounted
2 Manufacture/Type : ……………./………………
3 Auxiliary supply
Tegangan : 24 VDC (-15% s.d +10%)
4 Models : Three phase Overcurrent, Single phase Ground Fault
5 Tegangan / Current
Tegangan AC (secondary) : Min. (48 - 60) V rms. phase-ground
17
SPLN S3.001-3: 2012
18
SPLN S3.001-3: 2012
19
SPLN S3.001-3: 2012
IED Kontrol dan Proteksi yang terpasang di setiap kubikel, mempunyai fungsi :
a. Remote control, telesignal dan telemetering.
b. Fungsi Proteksi (Over Current, Ground Fault, Thermal Overload)
c. Dapat terhubung dengan gateway.
20
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Over Current Relay & Ground Fault Relay dan Thermal
Relay 20 KV di GH dan GD
2 Manufacture/Type : ……………./………………
3 Auxiliary supply
Tegangan : 48 VDC (-15% s.d +10%)
4 Models : Three phase Overcurrent, Single phase Ground Fault
and Thermal Overload
5 Current
Arus AC (Secondary) : 1 A and 5A
Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 kawats
Primary Nominal Current : Min. (10 – 400) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
6 AC Burden
In = 1 A : 0.2 VA
In = 5 A : 1.0 VA
7 DC Burden (trip condition) : ≤ 30 VA
8 Binary input / output and push button
Tegangan pengenal : ≥ 48 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 48 VDC continuously
≥9 A make and carry, 1 sec
≥ 0.2 A, 48 VDC break
Auxiliary contacts : ≥ 5 A 48 VDC continuously
≥9A make and carry, 1 sec
≥ 0.2 A, 48 VDC break
Binary Input : ≥8
Binary output Contact : ≥4
Push button : 2 (untuk Close dan Open), programmable
9 Event records : ≥ 48 event records in ring buffer FIFO
10 Internal disturbance recorder : ≥ 4 analog signal
≥ 8 digital signal
Trigger analogue signal : trip signal or analogue value change
Trigger event signal : internal and external trigger
Recording duration each fault : ≥ 4 oscillograph for each ≥ 2.0 second
Sampling rate : ≥ 16 sample / cycle
Format file : COMTRADE IEC 60255-24
11 Setting Range Over Curret & Ground Two setting group
Fault
Low set
Over Current : Min 0.4 – 2.0 * In (in 0.05 steps)
Earth Fault : Min 0.05 – 1.0 * In (in 0.05 steps)
High set
Over Current : Min 1 – 8 * Is (in 0.5 steps)
Earth Fault : Min 1 – 4 * In (in 0.5 steps)
12 Characteristic Over Current & Ground : Standard Inverse
Fault
: Very Inverse
: Extremely Inverse
: Long Time Inverse
21
SPLN S3.001-3: 2012
: Definite Time
13 TimeSettingRange Over Curret &
Ground Fault
Inverse (TMS) : min 0.05 – 1 with 0.05 steps for IEC standard
min 0.5 – 15 with step 0.5 for ANSI/IEEE standard
Definite Independent Time : min 0.04 – 30 s in 0.1 steps
High set delay : min 0.04 – 500 millisecond in 0.01 steps
14 Drop off to pick up ratio Over Curret & : ≥95 %
Ground Fault
15 SettingRange Thermal Overload
Full load current trip : Min. 0.3 – 1.5 In, with step 0.01
Alarm thermal overload : Min. 50 – 100%, with step 1
Time constant : Min. 1 – 100 minute, with step 1
16 Measurement : Enable
17 Minimum Feature
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
18 Comunication Port
− Serial Communication : RS 232 / RS 485
data rate (bps) : 9600 – 19200
port : 1 port
− Ethernet : 100Base
data rate : 100 Mbps
port : 1 port
type port : ST/ SC/ MTRJ/ LC / RJ45
19 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload and download
20 Protocol : IEC61850, IEC 60870-5-103 (opsional), IEC 60870-5-
104 (opsional), DNP3.0 (opsional)
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 48 VDC (-15% s.d +10%)
4 Current / Tegangan
Tegangan AC (secondary) : Min. (48–60) V rms. phase-ground
Tipe Pengawatan : 1 Fase, 2 kawat
22
SPLN S3.001-3: 2012
8 Digital Output
Live Contact : Normally Open
Kapasitas : ≥4
Binary input / output
Tegangan pengenal : min 48 V DC
Contacts : min 5 A continuous
: min 30 A make and carry
: min 0.2 A, 48 VDC break
9 Analog Input (AC)
Kapasitas : ≥ 4 (3 arus, 1 tegangan)
Arus pengenal : 1 and 5A
Tegangan pengenal : 57 V
Konsumsi daya : at 1A < 0.1 VA
at 5A < 0.5 VA
Measurement range current : ± 20%
Akurasi : ± 0.5%
Sampling periode : 100 ms
10 ComunicationPort :
− Serial Communication : RS 232 / RS 485
data rate (bps) : 9600 – 19200
port : 1 port
− Ethernet : 100Base
data rate : 100 Mbps
port : 1 port
type port : ST/ SC/ MTRJ/ LC / RJ45
11 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload and download
12 Protocol : IEC61850, IEC 60870-5-101
(opsional), IEC 60870-5-104
(opsional), DNP3.0 (opsional)
23
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 48 VDC (-15% s.d +10%)
4 DC Burden (trip condition) : ≤ 30 Watt
5 Digital Input
Kapasitas : Sesuai kebutuhan SPLN
Teleinformasi data terbaru
Rentang tegangan pengenal : 24 to 220 VDC
Minimum voltage threshold : - 20%
Maximum permitted voltage : + 20%
Power consumpsion : < 0,2 Watt/input
6 Digital Output
Live Contact : Normally Open
Kapasitas : Sesuai kebutuhan SPLN terbaru
Binary input / output
Tegangan pengenal : min 48 V DC
Contacts : min 5 A continuous
: min 30 A make and carry
: min 0.2 A, 48 VDC break
7 ComunicationPort :
− Serial Communication : RS 232 / RS 485
data rate (bps) : 9600 – 19200
port : 1 port
− Ethernet : 100Base
data rate : 100 Mbps
port : 1 port
type port : ST/ SC/ MTRJ/ LC / RJ45
8 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload and download
9 Protocol : IEC61850, IEC 60870-5-101
(opsional), IEC 60870-5-104
(opsional), DNP3.0 (opsional)
RTU harus dilengkapi dengan serial line adapter yang terdiri dari:
a. Port RS232C, RS422, atau RS485 dengan baud rate 300 – 19.200 bps.
b. Konektor DB9/DB25.
24
SPLN S3.001-3: 2012
Modul catu daya pada RTU kapasitasnya 2 (dua) kali beban RTU.
c. Masukan analog
Masukan analog memiliki resolusi sebesar 15 bit + 1 bit sign. Akurasi masukan analog
adalah berupa kelas 0,25.
d. Keluaran analog
Keluaran analog memiliki resolusi sebesar 11 bit + sign. Akurasi analog output adalah
berupa kelas 0,25.
6.11 Telesignaling
Telesignaling terbagi menjadi dua, telesignal single (TSS) dan telesignal double (TSD).
Berikut adalah ilustrasi pembagian kedua jenis telesignal tersebut.
Gambar 7. Telesignaling
25
SPLN S3.001-3: 2012
6.12 Telemetering
Analog value dikonversi oleh analog digital converter (ADC) menjadi nilai integer.Berikut
adalah ilustrasi konversi nilai input 0 – 100% dengan menggunakan 15 bit plus 1 bit sign.
Gambar 8. Telemetering
RTU harus dapat melaporkan status dan kondisi error yang terjadi kepada control center
melalui system event. Informasi ini dapat melalui system message pada RTU dan secara
fisik ditampilkan secara visual.
26
SPLN S3.001-3: 2012
Implementasi SOGI pada GI baru adalah full otomasi, batasan pekerjaannya yaitu dari
marshalling kiosk sampai dengan panel MDF telekomunikasi.
27
SPLN S3.001-3: 2012
c. Bay baru full otomasi, batasan pekerjaannya yaitu dari marshalling kiosk sampai
dengan MDF telekomunikasi.
Master Station
IEC 60870-5-101
RTU Gateway
IEC 61850
28
SPLN S3.001-3: 2012
29
SPLN S3.001-3: 2012
Berikut adalah konfigurasi umum dari Sistem Otomasi Gardu Induk (SOGI). Fungsi
gateway dan fungsi server bisa digabung ke dalam satu perangkat keras server dan bisa
juga terpisah ke dalam dua perangkat keras yang berbeda (ada server dan ada gateway).
Bay level terhubung ke switch dengan konfigurasi single ring. Gateway terintegrasi di
server atau terhubung langsung ke server.
30
SPLN S3.001-3: 2012
Bay level terhubung ke gateway melalui switch dengan konfigurasi single ring. Gateway
terhubung langsung ke switch.
31
SPLN S3.001-3: 2012
Jumlah IED berdasarkan tipikal bay lengkap yang ada pada Gardu Induk :
a. Per tipikal bay line : 3 IED ( BCU, MPU, BPU)
b. Per tipikal bay trafo: 5 IED ( BCU, MPU, BPU-1,BPU-2 termasuk fungsi proteksi dan
kontrol sisi Incoming 20kV, AVR)
c. Per tipikal bay capacitor: 3 IED ( BCU, BPU-1, BPU-2)
d. Per tipikal bay generator: 1 IED ( IED I/O), RTU LFC/AGC
e. Per tipikal bay bus coupler: 2 IED ( BCU, BPU)
f. Per tipikal busbar: 1 set IED (IED Buspro)
g. Common System : 1 IED I/O.
Contoh kebutuhan jumlah IED dengan konfigurasi single line diagram terdiri dari bay line,
trafo dan bus coupler bisa dilihat pada gambar 8. Apabila konfigurasi single line diagram
terdapat bay kapasitor atau bay generator bisa melihat jumlah IED yang telah dijelaskan
di atas.
Control Centre
Bus2
Colour laser
Q1 Q2 Q1 Q2 Q1 Q2
Lokal HMI Q0
Lokal HMI Q9
& Workstation
Server 1 Server 2
Q8
OHL Transformer
RINGKASAN SISTEM
switch switch switch switch switch switch 6 Audible Alarm 2 Audio Alarm
7 Gateway 1
9 Switch 1 lot
OHL Trafo Trafo Coupler Busbar Common 10 Bay Switch 1 Per Panel
BCU BCU MPU BCU BUSPRO IED I / O 12 Relay Protection 1Set Per bay Protection
BPU BPU 2
Gambar 14. Contoh Arsitektur Bay Level untuk 150 KV double busbar
32
SPLN S3.001-3: 2012
Jumlah IED berdasarkan tipikal bay lengkap yang ada pada Gardu Induk :
a. 1 CB = 1 IED BCU
b. Per tipikal Bay Line : 2IED (MPU, BPU)termasuk AR untuk 2 CB
c. Per tipikal Bay Trafo: 3IED (MPU, BPU-1,BPU-2 termasuk fungsi proteksi dan kontrol
sisi Incoming 20kV) dan 1 IED AVR
d. Per tipikal Bay Capacitor: 2 IED (BPU-1, BPU-2)
e. Per tipikal Generator: 1 IED I/O, RTU LFC/AGC
f. Per tipikal busbar: 2 set IED(IED Buspro Bus A dan IED Buspro Bus B)
g. Per tipikal diameter : 1 CB menggunakan 1 IED (IED CBF/SZP)
h. Common System : 1 IED I/O.
Contoh kebutuhan jumlah IED dengan konfigurasi single line diagram terdiri dari bay line,
diameter, trafo dan bus bar bisa dilihat pada gambar 15. Apabila konfigurasi single line
diagram terdapat bay kapasitor atau bay generator bisa melihat jumlah IED yang telah
dijelaskan di atas.
33
SPLN S3.001-3: 2012
Jumlah IED berdasarkan tipikal bay lengkap yang ada pada Gardu Induk :
a. 1 CB = 1 IED BCU
b. Per tipikal Bay Line : 2 IED ( MPU-1, MPU-2)termasuk AR untuk 2 CB
c. Per tipikal Bay Trafo: 5IED ( MPU-1, MPU-2, BPU-1, BPU-2, BPU-3), 1 IED BCU sisi
150 kV dan 1 IED AVR (untuk 3 bank)
d. Per tipikal Bay Reactor: 2 IED ( MPU-1, BPU-1), 1 IED BCU
e. Per tipikal Generator: 1 IED I/O
f. Per tipikal Busbar: 4 set IED (IED Buspro Bus A Main 1, IED Buspro Bus A Main 2,
IED Buspro Bus B Main 1, IED Buspro Bus B Main 2)
g. Per tipikal Diameter : 1 T-Zone menggunakan 2 IED (IED CCP-1 dan IED CCP-2) dan
1 CB menggunakan 1 IED (IED CBF/SZP)
h. Common System : 1 IED I/O.
Contoh kebutuhan jumlah IED dengan konfigurasi single line diagram terdiri dari bay line,
diameter, trafo dan bus bar bisa dilihat pada gambar 16. Apabila konfigurasi single line
diagram terdapat bay kapasitor atau bay generator bisa melihat jumlah IED yang telah
dijelaskan di atas.
Gambar 16. Arsitektur Bay Level untuk 500 KV atau 275 one-half breaker
34
SPLN S3.001-3: 2012
35
SPLN S3.001-3: 2012
Jumlah IED berdasarkan tipikal bay lengkap yang ada pada Gardu Induk :
a. Per tipikal bay Incoming : sudah termasuk dalam IED BPU-2 Trafo 150/20
b. Per tipikal bay Outgoing: 1 IED untuk fungsi proteksi dan kontrol
c. Per tipikal bay Bus Coupler: 1 IED untuk fungsi proteksi dan kontrol
d. Per tipikal bay Bus Section: 1 IED untuk fungsi proteksi dan kontrol
e. Per tipikal bay bus Trafo PS: 1 IED I/O
f. Common System : 1 IED I/O.
Contoh kebutuhan jumlah IED dengan konfigurasi single linediagram terdiri dari feeder
incoming, feeder outgoing bisa dilihat pada gambar 18. Apabila konfigurasi single line
diagram terdapat bus section, bus coupler, atau trafo PS bisa melihat jumlah IED yang
telah dijelaskan di atas.
36
SPLN S3.001-3: 2012
37
SPLN S3.001-3: 2012
38
SPLN S3.001-3: 2012
Gambar 20. Diameter Baru, Pembangkit Baru dan Mengganti RTU Eksisting
39
SPLN S3.001-3: 2012
Penamaan IED untuk setiap SOGI harus unik dengan struktur tertentu yang akan
dijelaskan di bawah ini.
Struktur penamaan IED terdiri dari 12 karakter yang dapat dikelompokkan menjadi:
A B C D E
1 4 2 4 1
40
SPLN S3.001-3: 2012
Blok BLOK
Incoming 20kV INCO
Outgoing 20kV OUTG
Trafo PS SST
Karakter C : Urutan bay terdiri 2 angka, dimulai dari angka 01 s/d 99.
Karakter E : Urutan device terdiri 1 angka, dimulai dari angka 1 s/d 9 atau
urutan device dapat menggunakan 1 huruf, dimulai dari
huruf A s/d Z.
41
SPLN S3.001-3: 2012
Contoh 1:
B DIAM 01 BCU 2
B Tegangan 500 kV
DIAM Nama bay Diameter
01 Urutan bay Diameter
BCU Bay Control Unit
2 Urutan IED untuk BCU AB
Contoh 2:
E OHLF 02 PDIS 1
E Tegangan 150 kV
OHLF Nama bay OHL Feeder
02 Urutan bay OHL nomor 2
PDIS Distance Relay (MPU)
1 Urutan IED
Contoh 3:
J OUTG 05 PTOC 1
J Tegangan 20 kV
OUTG Nama bay Outgoing 20kV
05 Urutan bay Outgoing 20kV nomor 5
PTOC Over Current Relay, Ground Fault Relay
1 Urutan IED
7.8.2 IP Address
Pengalamatan IP Address untuk setiap peralatan di SOGI harus unik dengan struktur
tertentu yang akan dijelaskan di bawah ini.
Penggunaan IP Address untuk setiap peralatan dalam satu SOGI memakai Class B
dengan subnet mask 255.255.0.0 dan untuk pengelompokan IP Address sebagai berikut:
A B C D
IP Address
A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3
42
SPLN S3.001-3: 2012
Nomor urut
Level Keterangan
bay
C1 C2 C3 0 - 255
Bay Level 000-
0 x x
Transmisi 099
Bay Level 100-
1 x x
Distribusi 199
200-
2 x x Station Level
255
Jenis
Number Keterangan
Peralatan
D1 D2 D3 0 - 255
000-
0 0 x Bay Control Unit
009
010-
0 1 x IED I/O
019
020-
0 2 x AVR
029
030-
0 3 x KWH Meter
039
040-
0 4 x RTU untuk LFC
049
050-
0 5 x IED Meter
059
0 6 x Distance Relay 060-
43
SPLN S3.001-3: 2012
069
070-
0 7 x Line Current Differential
079
Transformer Differential Relay & Restricted 080-
0 8 x
Earth Fault 089
Over Current Relay, Ground Fault, Thermal 090-
0 9 x
Relay 099
100-
1 0 x Circulating Current Protection
109
110-
1 1 x Busbar Protection Relay
119
120-
1 2 x Circuit Breaker Failure/Short Zone (CB AB)
129
130-
1 3 x Three Phase Under/Over Voltage Relay
139
140-
1 4 x Frequency Relay
149
150-
1 5 x Standby Earth Fault
159
160-
1 6 x Unbalance Relay
169
1 7 x
170-
1 8 x Switch
199
1 9 x
200-
2 0 x Server
209
210-
2 1 x HMI + Printer
219
220-
2 2 x Gateway
229
230-
2 3 x Router
255
240-
2 4 x GPS
249
250-
2 5 x Configurator
255
44
SPLN S3.001-3: 2012
45
SPLN S3.001-3: 2012
pada masa transisi dari penggunaan kontrol konvensional ke BCU. Pada Bay Control
Mimic fungsi interlocking dilakukan di marshalling kiosk atau BCU, sedangkan proses
synchrocheck tetap dilakukan melalui BCU. Contoh penempatan BCM bisa dilihat
pada gambar di bawah ini:
No Deskripsi Persyaratan
1 Rack Standard : 19“
2 Tampilan : Embedded LCD / LED (kecuali IED
I/O)
3 Key-Pad : Enable to change setting by key-pad
4 Indikasi/Annunciator : LED (kecuali IED I/O)
5 Technology : Numerical IED
6 Power Supply : 110VDC (-15% s.d +10%)
7 Frekuensi : 50 Hz ±5%
8 Licensed Software for setting & : Included
analysis
9 Connection between relay to : Included
computer
10 Default Setting & Programmable : Enable
Logic Controller
11 Communication Port to PC : built in
12 Test Plug : Included
13 Test Block : Included
46
SPLN S3.001-3: 2012
a. Link komunikasi dari bay level sampai dengan station level menggunakan
konfigurasi single ring.
b. IED MPU yang memerlukan teleproteksi diharuskan menggunakan link komunikasi
yang tersendiri dan terpisah dari link komunikasi data SOGI.
c. Ethernet switch untuk sistem 150 kV setiap panel dipasang 1 switch.
d. Ethernet switch untuk sistem 500 kV setiap panel dipasang 1 switch.
Terdiri dari beberapa perangkat yang mempunyai fungsi untuk mengakuisisi, memproses,
remote control, menampilkan informasi dan menyimpan data.
a. HMI
− Mempunyai minimal dua workstation untuk operator dan fungsi enjinering.
− Fungsi untuk melakukan proses switching, monitoring, data recording, merekam
urutan kejadian, mencetak, pengembangan aplikasi (fungsi enjinering),
pemeliharaan SOGI dan analisis data. Proses switching dari HMI dapat
dilakukan jika dalam posisi lokal general.
− Yang membedakan fungsi operator atau fungsi enjinering yaitu password.
− Menggunakan Simbol-simbol standar yang digunakan dalam Sistem Otomasi
Gardu Induk (IEC 60617).
− Standar HMI display untuk SOGI
− Format tampilan :
• System overview
• Overall single line diagram
• Bay single line diagram
• AC and DC distribution system
• Event list
• Alarm list
• Common alarm / Announciator
• Trending
− Untuk Single Line diagram di HMI Sistem Otomasi Gardu Induk disetujui
menggunakan system pewarnaan dinamis pada single Line berdasarkan kondisi
pada keadaan bertegangan atau tidak dan kondisi pentanahan.
− Manuver sistem dapat dilakukan melaluiHMI Lokal.
− Perubahan database, setting IED dapat dilakukan dari Laptop Engineer.
− Setiap user mempunyai password.
b. Server :
− Server redundant.
− Fungsi SCADA, historikal data dan statistik.
− Server berfungsi untuk manajemen dari IED dan workstation.
c. Gateway merupakan interfacing protocol.
47
SPLN S3.001-3: 2012
Setiap modul harus mempunyai identifikasi yang jelas (tipe modul dan/atau nomor seri)
yang membedakan dengan modul yang lain. Semua tempat card dan slot harus diberi
label yang jelas. Card harus diberi kunci untuk meyakinkan pemasangan dan untuk
mencegah pemasangan pada lokasi yang salah.
7.11.3 Mekanikal
48
SPLN S3.001-3: 2012
a. Manual Switch
b. Bay Control Unit (IED BCU)
− LocalÆbay hanya dapat dioperasikan dari Bay Control Unit
− RemoteÆbay hanya dapat dioperasikan dari HMI Lokal
c. HMI Lokal
− LocalÆSubstation hanya dapat dioperasikan dari HMI Lokal
− RemoteÆSubstation hanya dapat dioperasikan dari ControlCenter
d. Control center
a. Local Remote General Gardu Induk hanya dapat dioperasikan melalui HMI Lokal.
Posisi terakhir tidak boleh berubah apabila HMI Lokal padam / rusak.
b. BCU mempunyai fasilitas Lokal Remote secara software (HMI Lokal) dan/atau
hardware (BCU).
49
SPLN S3.001-3: 2012
c. Semua status, alarm dan pengukuran dikirim ke HMI Lokal dan Control center sesuai
standardisasi SCADA, walaupun dalam posisi lokal.
7.14 Dependability
7.15 Kinerja
a. Kapasitas server minimal 10.000 I/O.
b. Kapasitas Otomasi GI minimal 96 IED.
c. Kapasitas switch 48 buah, fault recovery time max 150 ms.
d. Pertukaran data peer to peer melalui protocol IEC 61850 maksimal 30 milidetik,
misalnya perubahan input di satu bay dan output eksekusi dari bay yang lain.
e. Keakuratan telemetering dari IED BCU:
− Arus dan tegangan kelas 0,5.
− Daya aktif dan reaktif (MW dan MVAr) kelas 0,5.
− Energi meter (MWh dan MVArh) kelas 1,0.
f. Switchover otomatis (failover) server maksimal 30 detik.
g. Penyimpanan urutan kejadian minimal 120.000 event dan 60 recording pengukuran
selama 100 hari.
7.16 Interface
50
SPLN S3.001-3: 2012
Komunikasi server / gateway dengan Control center menggunakan protocol IEC 60870-5-
101 atau IEC 60870-5-104 (option), atau DNP3 (option).
Komunikasi IED dengan, server, gateway menggunakan jalur telekomunikasi Ethernet.
Sinkronisasi waktu diambil dari Control center melalui protokol standard IEC 60870-5-101
(wajib) /IEC 60870-5-104 (option) dan atau GPS di server melalui SNTP.
Engineering tool menyediakan interface Extra Markup Language (XML) untuk pertukaran
data I/O.
Interface digital input harus mampu dalam kondisi isolasi kontak tidak bertegangan dan
bertegangan (isolated dry and wet contact) masukan digital. Kontraktor harus
51
SPLN S3.001-3: 2012
menyediakan sensor tegangan yang dibutuhkan, pembatas arus, optocoupler dan filter
kontak. Menggunakan dry contact sistem tegangan 110 VDC.
Tipe masukan digital berikut ini harus ada dan diimplementasikan pada IED dimana
status masukan digital dapat menggambarkan status peralatan.
Status point
Deteksi status point mempunyai dua kondisi. Masukan digital mempunyai dua kontak
yaitu kontak A atau B. IED BCU dapat diset untuk perubahan posisi kontak dalam durasi ≤
1 detik (sesuai dengan Control center). Jika durasi kurang dari setting harus dinyatakan
bahwa tidak ada perubahan (posisi kontak).
Peralatan sistem tenaga listrik yang dapat dikendalikan oleh IED BCU yaitu :
a. Peralatan dua kondisi : misalnya circuit breaker (CB) dan disconnecting switch (DS)
yang dioperasikan secara manual atau otomatis.
b. Peralatan multi kondisi : misalnya mengendalikan naik atau turunnya posisi tap
changer transformator (OLTC) dan peralatan lain yang bersifat multi kondisi.
c. Fungsi IED BCU harus mempunyai kemampuan untuk mengukur arus dan tegangan
(A, V, MW, MVAR, KWh).
Akurasi masukan analog minimal 99,75%, pada temperatur 40 oC. Akurasi rata-rata harus
tidak ada drift (penyimpangan) lebih dari 0,002 % per oC dalam kisaran temperatur –20 oC
sampai dengan 60 oC. Penentuan akurasi harus dibuat pada multiplexer analog yang
sedang beroperasi dalam kecepatan tinggi. Konverter analog ke digital harus
menghasilkan presisi minimal 4096 perhitungan ( 12 bit atau sign + 11 bit ).
IED BCU harus mempunyai kemampuan pengumpulan data urutan kejadian pada
resolusi waktu kurang dari kecepatan operasi peralatan sistem tenaga. Resolusi waktu
memungkinkan Control center untuk menentukan penyebab dan efek yang berkaitan
52
SPLN S3.001-3: 2012
dengan perubahan status peralatan yang beroperasi normal dan abnormal. Masukan
digital pada IED BCU harus ditandai dan diprogram sebagai point SOE.
Time tag yang direkam dengan tiap event harus dihasilkan dari clock internal IED. Clock
internal harus menghasilkan kode waktu dengan resolusi 1 milidetik.
Setiap clock internal IED harus disinkronisasi dengan GPS di control center melalui server
dan atau gateway, apabila SOGI tidak terhubung dengan control center maka sinkronisasi
melalui GPS yang terpasang di SOGI.
Untuk GI pembangkit yang ikut berpartisipasi dalam program LFC harus memiliki
kemampuan untuk mengakses LFC dari ControlCenter ke peralatan LFC di pembangkit.
Jenis perintah kendali LFC yaitu :
a. Besaran untuk menaikkan atau menurunkan beban (MW) unit pembangkit.
b. Kontrol set point LFC.
c. Perintah LFC.
Interval waktu perintah LFC dari Control center, dapat dilakukan dalam waktu tertentu (0,1
detik sampai dengan 2 detik dengan minimum kenaikan 8 milidetik).
Setiap Otomasi GI harus dilengkapi dengan simulator kendali keluaran berupa hardware
(dummy CB). Fasilitas ini harus dapat mensimulasikan status dari perubahan kendali.
53
SPLN S3.001-3: 2012
a. IED ke Server.
b. Gateway ke ControlCenter.
Tersedia port komunikasi serial RS232/RS485 atau TCP/IP.
Semua IED yang disuplai minimal mempunyai dua port, untuk berkomunikasi dengan
switch dan untuk berkomunikasi dengan konfigurator.
7.18.3 Modem
Modem di gateway harus dapat dikonfigurasi sesuai dengan modem yang ada di Control
center menggunakan 4 kawat sebagai interface jaringan komunikasi.
Gateway harus dapat pindah link (switch over link) secara otomatis bila terjadi gangguan
pada salah satu link komunikasi serial IEC 60870-5-101 dan tidak ada data yang hilang.
Permintaan link data Gatewaydapat diinisiasi oleh Control center.
Kondisi operasi
HMI dapat melakukan perintah remote control jika dalam mode lokal, sedangkan dalam
mode remote, perintah remote control dilakukan dari Control center.
Kondisi pemeliharaan
Ketika pemeliharaan satu atau beberapa bay, BCU dapat melakukan kontrol lokal.
54
SPLN S3.001-3: 2012
HMI dapat berupa workstation dengan operating system Unix / Linux / Windows, monitor
LCD, keyboard, mouse, aplikasi SCADA dan aplikasi HMI.
7.19.3 Tampilan
HMI harus bisa mengakomodir fungsi supervisi, kontrol, data recording, dan
pemeliharaan.
Supervisi :
a. Menampilkan topologi dari SLD, tampilan umum, level tegangan, detail dari tiap bay.
Termasuk juga posisi switchgear, telemetering, counter operasi, counter trip, grafik,
alarm dan lain-lain. Perubahan kondisi, misalnya terbukanya CB dari relay proteksi,
harus ditampilkan dengan warna yang khusus.
b. Menampilkan daftar alarm
c. Menampilkan urutan kejadian
d. Menampilkan kurva berdasar real time atau rekaman data. Informasi yang invalid
ditandai dengan jelas.
e. Menampilkan data gangguan
f. Mencetak daftar urutan kejadian dan laporan. Laporan harus dapat dikonfigurasi
dengan mudah.
Kontrol:
a. Kontrol terhadap primary equipment, dengan tampilan pop-up windows yang
memungkinkan pilihan sebelum dilakukan eksekusi, penggunaan synchro-check
untuk CB dan interlocking untuk switchgear.
b. Synchro-check dan interlocking by pass hanya dapat dilakukan di IED dan station
unit.
c. Dapat melakukan perubahan switch lokal/remote setiap IED (pemeliharaan atau
operasi).
Rekaman data:
a. Menyimpan urutan kejadian, telemetering dan gangguan.
b. Menyimpan seluruh dokumentasi database sistem dan komponen.
Pemeliharaan:
a. Modifikasi dan desain sistem database server.
b. Setting IED dari Local Port IED.
c. Download dan upload database IED dari HMI.
55
SPLN S3.001-3: 2012
Operasi untuk mengendalikan keluaran scan Inhibit dan Enable harus dilakukan dengan
urutan perintah kendali select-check-before-execute. Kendali ini mempunyai urutan
sebagai berikut :
a. HMI harus mengirim pesan perintah ke alamat IED yang sesuai, point keluaran
digital pada IED , dan perintah yang akan dilakukan (seperti membuka/menutup
circuit breaker).
b. IED harus menginisialisasi masukan digital (telesignal double) lalu mengirim pesan
ke HMI. Pesan yang dikirim ke HMI harus menghasilkan perubahan status point pada
IED. Pengiriman pesan ini ke HMI harus tidak ada pengulangan.
c. HMI harus mengecek pesan yang dikembalikan untuk validitas dan jika valid maka
dikeluarkan perintah eksekusi ke IED.
d. IED hanya melakukan kendali pada point yang telah ditentukan sesuai dengan
perintah eksekusi yang diterima.
Perintah kendali harus dieksekusi hanya jika urutan select-check-before-execute
dilakukan tanpa terjadi kesalahan. IED harus mereset logika kontrol ketika terjadi error
dalam urutan atau perintah eksekusi tidak diterima dalam periode waktu yang ditentukan,
misalnya 10 detik, setelah pesan perintah diterima pada IED .
Periode waktu tersebut harus dapat diatur secara variabel pada database IED .
Setiap pesan yang dikirim harus mengandung kode pendeteksian error untuk mencegah
pesan salah dianggap valid.
Point masukan digital digunakan untuk indikasi status, juga merupakan suatu sequence of
event. Sebagai event untuk SOE, didefinisikan perubahan status seperti membuka dan
menutup CB. Transisi ganda pada peralatan seperti trip atau sebagian reclosing CB,
harus mengacu sebagai urutan event. Setiap waktu event dideteksi, IED harus menandai
waktu event dan menyimpan deskripsi dan tag berbasis waktu event pada buffer SOE.
Buffer harus mampu menyimpan, minimal jumlah event yang sama dengan lima kali
jumlah point SOE yang diimplementasikan dalam IED .
56
SPLN S3.001-3: 2012
Ketika diperintah, IED harus mengirim data SOE yang tersimpan dalam buffer ke HMI.
Data dalam buffer IED harus bisa dipelihara hingga bisa dikirim ke HMI dan mendapat
acknowledgement. Indikasi event yang disimpan di IED harus dikirim ke HMI sehingga
mendapat prioritas agar dapat diketahui oleh HMI untuk mengamankan data SOE. Status
point harus disiapkan untuk mengindikasikan data SOE pada IED mengalami buffer
overflow.
7.19.10 Alarm
Alarm akan muncul jika terjadi perubahan status digital, pengukuran yang melebihi batas
atau gangguan internal sistem (seperti gangguan komunikasi, gangguan IED) sesuai buku
standar Teleinformasi Data khusus untuk SOGI.
Alarm ditampilkan lewat HMI menggunakan tampilan window khusus:
a. Kronologis alarm.
b. N alarm terakhir dengan warna berbeda sebelum di acknowledge.
c. Single Line Diagram akan menampilkan keadaan real time, status alarm untuk setiap
peralatan.
d. Setiap alarm, annunsiator dapat direset dari HMI dan alarm tersebut akan hilang
apabila kondisi normal.
Pengukuran dan nilai yang berkaitan harus disimpan dalam database server pusat dalam
tabel berikut :
a. Tabel harian untuk nilai rataan setiap hari. Tabel ini dapat disimpan selama 35 hari.
b. Tabel bulanan untuk nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan jumlah, dihitung pada
referensi waktu setiap hari (dapat diset). Tabel bulanan dapat disimpan dalam 15
bulan.
c. Tabel tahunan untuk nilai minimum, maksimum, rataan, dan jumlah, dihitung pada
referensi waktu setiap bulan (dapat diset). Tabel tahunan dapat disimpan dalam 5
tahun.
57
SPLN S3.001-3: 2012
7.20 Otomasi
58
SPLN S3.001-3: 2012
59
SPLN S3.001-3: 2012
7.21.1 Gateway
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Communication to Control center : Dapat berkomunikasi dengan 2
Control Centre
− Serial Communication : RS 232 / RS 485
data rate (bps) : 300 – 19200
port : 4 port (2 redundant)
− Ethernet : 100Base
data rate : 100 Mbps
port : 4 port
− Protocol Supported : IEC 60870-5-101 (wajib), IEC 60870-
5-104 ()
4 Communication to Substation Automation :
System (SAS)
Protocol Supported : IEC 61850
7.21.2 Server
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Class : Industrial server
4 Hardware
Processor : 4 Core, 2 GHz (sesuai dengan
teknologi terakhir)
Jumlah processor terpasang : 2
:
5 Operating System : Linux / UNIX / Windows
6 RAM : : ≥8 GB
7 Hard Disk :
- Kecepatan : ≥ 7200 rpm
- Kapasitas Terpasang : 1000 GB
:
8 Optical Drive : DVD ± R/RW
9 Graphic Adapter 128 MB : 1 port
10 Communication Port :
100 Base : 2
Serial port : 1
USB Port : 2
11 Power Supply : 220 ±10%, VAC (Double)
12 Fan pendingin : Redundant
60
SPLN S3.001-3: 2012
13 Rackmountable : Yes
14 Software
GUI for Maintenance : Yes
Control Sequences :
Data logging : 7 hari
Historical recording and archiving : 93 hari
Alarm management : yes
Remote Configuration : yes
15 Kapasitas
Kapasitas input/output : 10.000
Kapasitas komunikasi dengan IED : 96
16 Performance
Digital input change of state : 500 ms
Alarm acknoledgment : 1s
Analog input change of value : 1s
Control initiation : 750ms
Digital input 1000 Alarm/menit : CPU peak ≤ 50%
: RAM ≤ 50%
Space hardisk terpakai : ≤ 50 %
Processor Start-Up
Hot Start : 3s
Warm Start : 5s
Cold Start : 5 menit
Device/Processor Fail over (switch over) : 30s
7.21.3 Workstation
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama :
2 Manufacture/Type :
3 Class : Workstation
4 Hardware :
Processor : 4 Core, 3 GHz (sesuai dengan
teknologi terakhir)
Jumlah processor terpasang : 1
5 Operating System : Linux / UNIX / Windows
6 RAM : : ≥ 8 GB
7 Hard Disk :
- Kecepatan : ≥ 7200 rpm
- Kapasitas Terpasang : : ≥ 500 GB
8 Optical Drive : DVD ± R/RW
9 Graphic Adapter 256 MB : 2 port
10 CommunicationPort : :
100Base : 2
Serial port : 1
USBPort : ≥2
11 Power Supply : 220 ± 10% VAC
61
SPLN S3.001-3: 2012
7.21.4 Switch
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Technology : Fully managable
4 Approval / Certificate : IEC 61850 dari KEMA
5 Management Interface : Web base HTML, Command Line
Interface, Telnet
6 EthernetPort :
− Type port : 100Base
− Kapasitas port per-Switch : Minimal 8 port (disesuaikan)
7 Tipe port
- Switch – IED ST/ SC/ MTRJ/ LC
- Switch – Server RJ-45
- Switch – Switch ST/ SC/ MTRJ/ LC
8 Power supply : 110 VDC (-15% s.d +10%)
9 Rack mountable : yes
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110VDC (-15% s.d +10%)
4 Tegangan / Arus
AC Tegangan (secondary) : Min. (100 – 120) V rms. Fase-Fase
Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 kawat
Primary Nominal Voltage : Min. (20 – 500) kV,
selectable VT matching
62
SPLN S3.001-3: 2012
8 Digital Output
Live Contact : Normally Open
Kapasitas : 16
Binary input / output
Tegangan pengenal : min 125 V DC
Contacts : min 5 A continuous
: min 30 A make and carry
: min 30 A, 250VDC for 0.2 s
: min 0.2 A, 110 VDC break
9 Analog Input (AC)
Kapasitas : 7 input (3 arus, 4 tegangan)
Arus pengenal : 1 dan 5A
Tegangan pengenal : 100 / 120 V
Konsumsi daya : at 1A < 0.1 VA
at 5A < 0.5 VA
Measurement range current : ± 20%
Akurasi : ± 0.5%
Sampling periode : 100 ms
10 Analog Input (DC)
Kapasitas : 2
Rated Input : 4-20 mA
12 Synchrocheck
Voltage difference : 5- 20 % of rating in 1 % steps
Phase difference : 5 – 30 deg in 2.5 deg steps
Frequency slip or timer : 0 – 1 sec in 0.5 sec steps
LL/DB and DL/LB : Enable
13 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
14 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
15 Protocol : IEC61850
IED I/O unit diperlukan penggantian RTU atau untuk menambah I/O yang diperlukan pada
IED BCU, IED I/O mempunyai fungsi :
a. Remote control, telesignal dan telemetering.
b. Dapat menerima masukan analog (DC input).
c. Dapat mengirim analog output (DC Output) untuk LFC.
d. Dapat berkomunikasi antar IED.
e. Dapat terhubung dengan server.
63
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110VDC (-15% s.d +10%)
4 Analog input
DC mA : 4 – 20 mA
:
5 DC Burden : ≤50 VA
6 Digital Input
Rentang tegangan pengenal : 24 to 220 VDC
Minimum voltage threshold : - 20%
Maximum permitted voltage : + 20%
Power consumpsion : < 0,2 Watt/input
7 Digital Output
Live Contact : Normally Open
Binary input / output
Tegangan pengenal : min 125 V DC
Contacts : min 5 A continuous
: min 30 A make and carry
: min 30 A, 250VDC for 0.2 s
: min 0.2 A, 110 VDC break
8 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
9 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
10 Protocol : IEC61850
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 CPU : 32 bit
5 RAM : 32Mbyte
6 Analog input
DC mA : 4 – 20 mA
7 DC Burden : ≤50 VA
8 Analog output (DC)
DC mA : 4-20 mA
Digital Input
9 Rentang tegangan pengenal : 24/48/110 VDC
Minimum voltage threshold : - 20%
Maximum permitted voltage : + 20%
Power consumpsion : < 0,2 Watt/input
10 Digital Output
Live Contact : Normally Open
Binary input / output
Tegangan pengenal : min 110 V DC
Contacts : min 5 A continuous
: min 30 A make and carry
64
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Automatic Voltage Regulator
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Rating
- Nominal Current ( In ) : 1A and 5 A
- Voltage Input ( Vn ) : 100 V or 110 V
- Frekuensi : 50 Hz ±5%
- Auxiliary DC Voltage ( Vx ) : 110 VDC ( -15% ; +10% )
- Digital Input :
Kapasitas : 8
Rentang tegangan pengenal : 110 VDC
5 Burden
- Current circuits ( In ) : ≤ 0.2 VA (1 A)
≤ 1.0 VA (5 A)
- Reference voltage ( Vn ) : 100 V or 110 V
- Auxiliary voltage : ≤ 50 VA
6 Control function setting ranges
Setting SettingRange Step size
− Regulated Voltage Vs : 90% - 120% of Vn 0,1 %
− Deadband dVs : ±0.5% to ±5.0% of Vn 0,1 %
− Total taps available Taps Avail : 1 - 40 or 1 - 30 1
TapsAvail
− Maximum total tap TP> : 1 - 40 or 1 - 30 1
position
− Minimum total tap position TP< : - 30 or 1 - 30 1
7 Time delay setting ranges
Inverse time delay :
Inverse time delay : t= k+[(initial time delay setting ) x ( 1/N)] *) or
Short time inverse
Time curve : :
- Definite time delay : SettingRange Step size
Initial time (definite) tINIT 0 - 20 secs 0 - 20 secs
: 20 - 300 secs 10 secs
8 Supervision function settings
Setting SettingRange Step size
Under voltage blocking V<< : 60-130V 1,0 V
Under voltage detection V< : 80-130V 1,0 V
Over voltage detection V> : 105 - 160 V 1,0 V
9 Transformers Ratios
CT ratios : 9999 : 1 Default = 1:1
65
SPLN S3.001-3: 2012
Relai jenis IED harus programmable, memiliki default setting dan default konfigurasi logic
input/output, dan menggunakan keypad yang dikunci dengan password. Jika relai
disetting melalui komputer/note book maka harus dilengkapi dengan CD software.
Kontraktor harus memberikan aplikasi untuk perhitungan seting relai yang programmable.
Hasil perhitungan dan setting yang disampaikan kontraktor harus mendapat approval oleh
PT PLN (Persero). Semua Main Protection Unit (MPU) seperti : Distance Protection, Line
Current Differential Protection, Transformer Differential Protection, Busbar
DifferentialProtection, Diameter Differerential Protection/CCP (Low Impedance) harus
lulus pengujian RTDS menggunakan model sistem dari PT PLN (Persero) dengan
Security Index dan Dependability Index minimal 99.5 %.
Untuk fungsi trip dari electro mechanical protection (transformator, shunt reactor, power
generator) ditarik langsung ke tripping coil Circuit Breaker melalui Lock Out Relay dan
indikasi dimunculkan pada IED BCU.
Untuk fungsi transfer trip dari GITET remote ditarik langsung ke tripping coil Circuit
Breaker melalui Lock Out Relay dan indikasi dimunculkan pada IED BCU.
66
SPLN S3.001-3: 2012
7.23.1 IED Proteksi 500 dan 275 kV (One and Half Breaker)
Untuk sistem 500 kV (konfigurasi One and Half Breaker), IED Proteksi terdiri IED MPU 1,
IED MPU 2 ,IED BPU-1 dan IED BPU-2. IED MPU-1 dan IED MPU-2 harus berbeda jenis
proteksi atau jika jenisnya sama harus menggunakan algoritma pengukuran yang berbeda
atau manufaktur yang berbeda (sesuai dengan SPLN T5.002-2:2010).
Untuk Bay Line 500 kV dan 275 kV IED MPU-1 dan MPU-2 dapat berupa Distance Relay
yang dilengkapi dengan fungsi DEF dan terminal teleproteksi atau Line Current
Differential yang dilengkapi dengan fungsi distance dan DEF. Untuk sistem 500 kV
(konfigurasi One and Half Breaker), fungsi Auto Reclose (AR) external tetap disediakan
dan cek synchronizingnya menjadi bagian dari IED proteksi, tetapi untuk manual closing
cek synchronizingnya dilakukan di IED BCU. Pola proteksi minimum untuk line 500 kV
dan 275 kV adalah sebagai berikut :
a. Pola 1
MPU-1 dan MPU-2 berupa Distance relay termasuk DEF yang harus mempunyai
terminal teleproteksi terpisah untuk fungsi distance dan DEF.
b. Pola 2
Main-1 dan Main-2 berupa Line Current Differential dilengkapi fungsi distance dan
DEF.
c. Pola 3
Main-1 berupa Line Current Differential dan Main-2 berupa distance relay termasuk
DEF yang harus mempunyai terminal teleproteksi terpisah untuk fungsi distance dan
DEF.
Untuk Bay Transformator 500/150kV terdiri dari 5 (lima) buah yaitu : IED MPU-1, MPU-2,
BPU-1, BPU-2 dan BPU-3.
IED MPU 1 dan MPU 2 minimal harus mempunyai fungsi – fungsi proteksi sebagai berikut
:
a. Transformer Differential relay untuk three winding Transformer (500/150/66 kV).
b. Restricted Earth Fault (REF) relay tipe low impedance sisi tegangan 500 kV (sisi
primer).
c. Restricted Earth Fault relay tipe low impedance sisi tegangan 150 kV (sisi sekunder).
IED BPU-1
a. Over Current dan Ground Fault relay sisi tegangan 500 kV (sisi primer).
IED BPU-2
a. Over Current dan Ground Fault relay sisi tegangan 150 kV (sisi sekunder).
b. Three Phase Under/Over Voltage relay sisi tegangan 150 kV (Low Voltage).
c. Thermal overload relay sisi tegangan 150 kV.
IED BPU-3
a. Over Current dan Ground Fault relay sisi tegangan 66 kV (sisi tersier).
67
SPLN S3.001-3: 2012
BPU-1 ditempatkan pada panel MPU-1 dan BPU-2 dan BPU-3 ditempatkan pada panel
MPU-2.
Untuk fungsi trip dari electro mechanical protection (transformator, shunt reactor,
powergenerator) ditarik langsung ke tripping coil Circuit Breaker melalui Lock Out Relay
dan indikasi dimunculkan pada IED BCU.
Lock Out Relay untuk fungsi tripping Mechanical Protection, diletakkan di panel MPU-1.
Proteksi untuk Busbar pada sistem 500 KV dan 275 kV konfigurasi one and half breaker
terdiri dari IED Buspro Bus A Main 1, IED Buspro Bus A Main 2, IED Buspro Bus B Main
1, IED Buspro Bus B Main 2.
IED Buspro Main 1 dan IED BusproMain 2 menggunakan jenis Low Impedance.
Relay Differential Busbar hanya diaktifkan untuk proteksi Busbar, sedangkan untuk fungsi
CBF/SZP menggunakan relay Independent.
Proteksi untuk Diameter pada system 500 kV dan 275 KV (one and half breaker) terdiri
dari :
a. IED MPU-1 dan MPU-2 untuk Circulating Current Protection (CCP) untuk diameter
pada penghantar yang menggunakan CT line.
b. IED BPU Diameter CBF/SZP untuk masing-masing CB .
Proteksi untuk Bay Reaktor pada system 500 kV dan 275 KV terdiri dari MPU-1 dan MPU-
2 yang minimal harus mempunyai fungsi – fungsi sebagai berikut :
a. Over Current relay.
b. Differential relay.
c. Restricted Earth Fault relay tipe low impedance.
d. Three Phase Under/Over Voltage relay.
e. Elektro mechanical protection (alarm dan trip) pada transformator dan shunt reactor
ditarik langsung ke IED BCU dengan keharusan memberikan keamanan terhadap
kemungkinan pengaruh induksi.
68
SPLN S3.001-3: 2012
Relai jenis IED harus programmable, memiliki default setting dan default konfigurasi
logicinput/output, dan menggunakan keypad yang dikunci dengan password. Jika relai
disetting melalui komputer/note book maka harus dilengkapi dengan CD software.
Kontraktor harus memberikan aplikasi untuk perhitungan seting relai yang programmable.
Hasil perhitungan dan setting yang disampaikan kontraktor harus mendapat approval oleh
PT PLN (Persero). Semua Main Protection Unit (MPU) seperti : Distance Protection, Line
Current Differential Protection, Transformer Differential Protection, Busbar Differential
Protection dan Diameter Differerential Protection/CCP (Low Impedance) harus lulus
pengujian RTDS menggunakan model sistem dari PT PLN (Persero) dengan Security
Index dan Dependability Index minimal 99.5 %.
Untuk fungsi trip dari electro mechanical protection (transformator, shunt reactor,
powergenerator) ditarik langsung ke tripping coil Circuit Breaker melalui Lock Out Relay
dan indikasi dimunculkan pada IED BCU.
Untuk fungsi transfer trip dari GITET remote ditarik langsung ke tripping coil Circuit
Breaker melalui Lock Out Relay dan indikasi dimunculkan pada IED BCU.
7.24.2 IED Busbar dan Diameter 150 kV (Konfigurasi One And Half
Breaker)
Proteksi untuk Busbar dan Diameter pada sistem 150 KV konfigurasi one and half breaker
terdiri dari IED Buspro Bus A, IED Buspro Bus B, IED MPU Circulating Current Protection
(CCP)dan IED BPU.
a. Proteksi Busbar
IED Buspromenggunakan jenis Low Impedance.
b. Proteksi Diameter
IED MPU CCP merupakan proteksi diameter. IED MPU CCP dipasang pada
diameter yang menggunakan CT line.
IED BPU Diameter yang minimal harus mempunyai fungsi – fungsi sebagai berikut :
1. Circuit Breaker Failure (CBF) untuk CB A (semua CB pada busbar A), CB B
(semua CB pada busbar B) dan CB AB.
69
SPLN S3.001-3: 2012
Untuk Bay Line 150 KV terdiri dari IED MPU dan IED BPU.
IED MPU dapat berupa :
a. Distance relay termasuk DEF dan keduanya harus dilengkapi terminal teleproteksi.
b. Line Current Differential yang dilengkapi dengan Fungsi Distance dan DEF.
IED BPU mempunyai fungsi :
a. Over Current Relay dan Ground Fault Relay.
b. Thermal Overload Relay.
Fungsi AR (auto reclose) dan synchronizing cek menjadi bagian dari IED proteksi, tetapi
untuk manual closing check sync dilakukan di BCU.
Untuk Bay Transformator 150/20 kV, 70/20 kV atau 150/70 kV terdiri dari IED MPU, IED
BPU-1 dan BPU-2.
IED MPU minimal harus mempunyai fungsi – fungsi sebagai berikut :
a. Transformer Differential relay tipe low impedance.
b. Restricted Earth Fault Relay sisi Tegangan 150 kV (sisi primer) tipe low impedance.
c. Restricted Earth Fault Relay sisi Tegangan 70 kV atau 20 kV (sisi sekunder) tipe low
impedance.
IED BPU-1 minimal harus mempunyai fungsi – fungsi sebagai berikut :
a. Over Current dan Ground Fault Relay sisi Tegangan 150 kV atau 70 kV (sisi primer).
IED BPU-2 minimal harus mempunyai fungsi – fungsi sebagai berikut :
a. Over Current dan Ground Fault Relay sisi Tegangan 70kV atau 20 kV (sisi
sekunder).
b. Thermal Overload Relay.
c. Stand By Earth Fault
IED BPU-2 ditempatkan pada panel tegangan tinggi, sehingga tidak diperlukan lagi pada
panel trafo sisi sekunder
Status electromechanical protection (eksternal trip dari trafo) ditarik langsung ke IED
BCU.
IED Proteksi Kapasitor terdiri dari IED BPU-1 dan IED BPU-2.
IED BPU-1 mempunyai fungsi :
a. Three Phase Under/Over Voltage Relay atau Single Phase sesuai dengan peralatan
primary.
70
SPLN S3.001-3: 2012
71
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Distance Relay 500 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110VDC (-15% s.d +10%)
4 Tegangan / Arus
Tegangan AC (secondary) : Min. (100 – 120) V rms. Fase-Fase
Number Of Element : ≥ 4 (3 VT Line & 1 VT Bus)
Tipe Pengawatan : 3 Fase, 4 Kawat
Primary Nominal Voltage : Min. (20 – 500) kV,
selectable VT matching
Arus AC (secondary) : 1 A and 5A
Number of Element : ≥ 4 (3 Phase&1 Mutual Compensation)
Tipe Pengawatan : 3 Fase 4 kawat
Primary Nominal Current : Min. (50 – 4000) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
5 AC Burden
In = 1 A : ≤ 0.2 VA
In = 5 A : ≤ 1.0 VA
6 DC Burden (trip condition) : ≤50 VA
7 Binary Input / Output
72
SPLN S3.001-3: 2012
73
SPLN S3.001-3: 2012
14 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
15 Protocol : IEC61850
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Line Current Differential Relay 500 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Tegangan / Arus
AC Tegangan (secondary) : Min. (100 – 120) V rms. Fase-Fase
Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 kawat
Number Of Element : ≥ 4 (3 VT Line & 1 VT Bus)
Primary Nominal Voltage : Min. (20 – 500) kV,
selectable VT matching
74
SPLN S3.001-3: 2012
10 Protection Function
Segregate-Phase Current Differential : Phase segregated with adaptive restraint
Protection
Minimum operating current : Min. 0.2 – 1.00 A in 0.02A steps
Akurasi : Min. ± 7 %
Slope : 2 (two) slope
Maximum Operating Time at SIR=10 : ≤ 20 millisecond, at 80 % reach setting
Direct Transfer Trip (DTT)
Operating time contact (exclude : <20 millisecond
communication)
Other capability :
a. Charging Current Compensation : Yes
b. DTT to remote relay and from : Yes
remote relay
c. Additional high sensitivity DEF : Min. 0.05 – 2.00 A in 0.01A stepsdan Min. 0.10 – 10.00
(Directional Earth Fault) protection s in 0.01 s an
for high resistance fault
Tripping Scheme : Single phase and three phase tripping
Suitable for one or two breaker
Telecommunication System : Telecommunication equipment link using optical fiber
must be matching with the lines distance
12 Synchrocheck
Voltage difference : 5- 20 % of rating in 1 % steps
Phase difference : 5 – 30 deg in 2.5 deg steps
Frequency slip or timer : 0 – 1 sec in 0.5 sec steps
LL/DB and DL/LB : Enable
75
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Differential Relay dan Restricted Earth Fault 500 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Current
Arus AC (Secondary) : 1 A and 5A
Tipe Pengawatan (500kV) : 3 Fase - 4 kawat + 1 Fase, 2 kawat
Tipe Pengawatan (150kV) : 3 Fase - 4 kawat + 1 Fase, 2 kawat
Tipe Pengawatan (66kV) : 3 Fase - 4 kawat
Primary Nominal Current : Min. (50 – 4000) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
5 AC Burden
In = 1 A : ≤ 0.2 VA
In = 5 A : ≤ 1.0 VA
6 DC Burden (trip condition) : ≤50 VA
7 Binary input / output
Tegangan pengenal : ≥ 110 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥ 9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Binary Input : ≥ 24
Binary output Contact : ≥ 16
8 Event records : ≥ 192event records in ring buffer FIFO
9 Internal disturbance recorder : ≥ 11 analog signal
: ≥16 digital signal
Trigger analogue signal : Trip signal or analogue value change
Trigger event signal : internal and external trigger
Recording duration each fault : ≥ 8 oscillograph, durasi setiap
oscillograph ≥ 2.0 second
Sampling rate : ≥ 16 sample / cycle
Format file : COMTRADE IEC 60255-24
10 SettingRange for Slope Differential : Low Set 15 – 40 %, step 5%
High Set 50 – 90 %, step 5%
11 SettingRange for Differensial Curent : 0.1 – 1, step 0.01
12 SettingRange for REF : 0.1 – 0.5 In, step 0.01
13 Accuracy at set value : ≤ 7.5 %
14 Operating Time
Low Set : ≤ 20 ms
High Set : ≤ 20 ms (sesui hasil uji RTDS)
15 Internal ACT : Yes
16 Applicable for all vector group : Yes
17 Harmonic restraint function to block : A must
inrush current
76
SPLN S3.001-3: 2012
18 Minimum Feature
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
19 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
20 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
21 Protocol : IEC61850
2 Manufacture/Type : ……………./………………
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Models : Three phase Overcurrent and Single phase Ground
Fault
5 Current
Arus AC (secondary) : 1 A dan 5A
Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 kawat
Primary Nominal Current : Min. (50 – 4000) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
6 AC Burden
In = 1 A : ≤ 0.2 VA
In = 5 A : ≤ 1.0 VA
7 DC Burden (trip condition) : ≤ 50 VA
8 Binary input / output
Tegangan pengenal : ≥ 110 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥ 9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Binary Input : ≥8
Binary output Contact : ≥ 16
77
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Circulating Current Protection 500 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Measuring Method : Low Impedance
5 Current
Arus AC (Secondary) : 1 A and 5A
Tipe Pengawatan (Bias 1, bias 2, bias : 3 x (3 Fase - 4 kawat)
3)
Primary Nominal Current : Min. (50 – 4000) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
78
SPLN S3.001-3: 2012
6 AC Burden
In = 1 A : ≤ 0.2 VA
In = 5 A : ≤ 1.0 VA
7 DC Burden (trip condition) : ≤ 50 VA
8 Binary input / output
Tegangan pengenal : ≥ 110 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Binary Input : ≥8
Binary output Contact : ≥ 16
9 Event records : ≥ 192 event records in ring buffer FIFO
10 Internal disturbance recorder : ≥ 9 analog signal x jumlah diamater
: ≥ 16 digital signal x jumlah diamater
Trigger analogue signal : Trip signal or analogue value change
Trigger event signal : internal and external trigger
Recording duration each fault : ≥ 8 oscillograph, durasi setiap
oscillograph ≥ 2.0 second
Sampling rate : ≥16 sample / cycle
Format file : COMTRADE IEC 60255-24
11 SettingRange : 0.1 – 0.5 In
12 Accuracy at set value : ≤ 7.5 %
13 Operating Time : ≤ 20 ms (hasil uji RTDS)
14 Minimum Feature
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
15 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
16 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
17 Protocol : IEC61850
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Busbar Protection Relay 500 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Measuring Method : Low Impedance
5 Current
Arus AC (Secondary) : 1 A and 5A
Tipe Pengawatan : (3 Fase - 4 kawat) x n
Primary Nominal Current : Min. (50 – 4000) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
79
SPLN S3.001-3: 2012
6 AC Burden
In = 1 A : ≤ 0.2 VA
In = 5 A : ≤ 1.0 VA
7 DC Burden (trip condition)
Centralized : ≤ 150 Watt
Distributed (per IED) : ≤50 Watt
8 Binary input / output
Tegangan pengenal : ≥ 110 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Binary Input : ≥ 10 x jumlah bay
Binary output Contact : ≥ 8 x jumlah bay
9 Event records : ≥ 192 event records in ring buffer FIFO
10 Internal disturbance recorder : ≥ 3 analog signal x jumlah diamater
: ≥ 5 digital signal x jumlah diamater
Trigger analogue signal : Trip signal or analogue value change
Trigger event signal : internal and external trigger
Recording duration each fault : ≥ 8 oscillograph, durasi setiap
oscillograph ≥ 2.0 second
Sampling rate : ≥16 sample / cycle
Format file : COMTRADE IEC 60255-24
11 Configuration : Centralized / Distributed
12 Number of Input : > Diameter
13 Number of Zone / Section : >number section at the busbar
14 Operating Time : < 20ms
15 SettingRange :
Number of Slope : ≥ 1 Slope
Percentage Slope : Min range 40 – 60 %
I Pick Up Level : Min 0.2 to 1 p.u. ( in step of 0.01)
16 Accuracy at set value : 5% of measurement
17 Monitoring Function
I diff, I per Feeder : YES
Event Logic : YES
Self Check / Watch Dog : YES
18 Feature
Suitable for double busbar with or : YES
without couplers.
CBF & SZP : YES
Check Zone : YES
Dead Zone : YES
Stability due to CT saturation : YES
Current supervision : YES
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
80
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Circuit Breaker Failure/Short Zone 500 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Current
Arus AC (Secondary) : 1 A and 5A
Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 kawat
Primary Nominal Current : Min. (50 – 4000) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
5 AC Burden
In = 1 A : ≤ 0.2 VA
In = 5 A : ≤ 1.0 VA
6 DC Burden (trip condition) : ≤50 VA
7 Binary input / output
Tegangan pengenal : ≥ 110 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Binary Input : ≥8
Binary output Contact : ≥8
81
SPLN S3.001-3: 2012
12 Minimum Feature
Retrip / first stage trip : Enable
Backtrip / adjacent trip / second stage : Enable
trip
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
13 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
14 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
15 Protocol : IEC61850
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 AC Burden
Vn = 100 V : ≤ 1.0 VA
Vn = 110 V : ≤ 1.0 VA
82
SPLN S3.001-3: 2012
83
SPLN S3.001-3: 2012
84
SPLN S3.001-3: 2012
15 Synchrocheck
Voltage difference : 5- 20 % of rating in 1 % steps
Phase difference : 5 – 30 deg in 2.5 deg steps
Frequency slip or timer : 0 – 1 sec in 0.5 sec steps
16 Minimum Feature
Power Swing Blocking : Enable
Switch on to Fault : Enable
Self Diagnostic : Enable
Voltage Transf. Supervision : Enable
Auto Reclose dan Syncro Check : Enable
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
17 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
18 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
19 Protocol : IEC61850
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Line Current Differential 150 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Tegangan / Arus
Tegangan AC (secondary) : Min. (100 – 120) V rms. Fase-Fase
Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 kawat
Number Of Element : ≥ 4 (3 VT Line & 1 VT Bus)
Primary Nominal Voltage : Min. (20 – 500) kV,
selectable VT matching
5 AC Burden
In = 1 A : ≤ 0.2 VA
In = 5 A : ≤ 1.0 VA
85
SPLN S3.001-3: 2012
10 Protection Function
Segregate-Phase Current Differential : Phase segregated with adaptive restraint
Protection
Minimum operating current : Min 0.2 – 1.00 A in 0.02A steps
Akurasi : ≤ 7.5 %
CT mismatch factor : 0.10 to 1.0 A in 0.01 A steps
Slope : 2 (two) slope section
Direct Transfer Trip (DTT)
Operating time : ≤ 30 ms
Other capability :
a. Charging Current Compensation : Yes
b. DTT to remote relay and from : Yes
remote relay
c. Additional high sensitivity : Min. 0.05 – 2.00 A in 0.01A steps and Min. 0.10 –
differential protection for high 10.00 s in 0.01 s steps
resistance fault
Tripping Scheme : Single phase and three phase tripping
Suitable for one or two breaker
Telecommunication System : Telecommunication equipment link using optical fiber
must be matching with the lines distance
12 Synchrocheck
Voltage difference : 5- 20 % of rating in 1 % steps
Phase difference : 5 – 30 deg in 2.5 deg steps
Frequency slip or timer : 0 – 1 sec in 0.5 sec steps
86
SPLN S3.001-3: 2012
14 Minimum Feature
Power Swing Blocking : Enable
Out of Step : Enable
Switch on to Fault : Enable
Self Diagnostic : Enable
Auto Reclose dan Syncro Check : Enable
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
Voltage Transf. Supervision : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
15 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
16 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
17 Protocol : IEC61850
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Differential Relay dan Restricted Earth Fault 150 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Arus
Arus AC (Secondary) : 1 A and 5A
Tipe Pengawatan (150kV) : 3 Fase - 4 kawat + 1 Fase, 2 kawat
Tipe Pengawatan (20kV) : 3 Fase - 4 kawat + 1 Fase, 2 kawat
Primary Nominal Current : Min. (50 – 4000) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
5 AC Burden
In = 1 A : ≤ 0.2 VA
In = 5 A : ≤ 1.0 VA
6 DC Burden (trip condition) : ≤ 50 VA
7 Binary input / output
Tegangan pengenal : ≥ 110 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110VDC break
87
SPLN S3.001-3: 2012
Binary Input : ≥ 16
Binary output Contact : ≥ 16 (1.5 Breaker), ≥ 8 (Double Bus Bar)
8 Event records : ≥ 192 event records in ring buffer FIFO
9 Internal disturbance recorder : ≥ 8 analog signal
: ≥ 16 digital signal
Trigger analogue signal : trip signal or analogue value change
Trigger event signal : internal and external trigger
Recording duration each fault : ≥ 8 oscillograph for each ≥ 2.0 second
Sampling rate : ≥16 sample / cycle
Format file : COMTRADE IEC 60255-24
10 SettingRange for Slope Differential : Low Set 15 – 40 %, step 5%
High Set 50 – 90 %, step 5%
11 SettingRange for Differensial Curent : 0.1 – 1, step 0.01
12 SettingRange for REF : 0.1 – 0.5 In, step 0.01
13 Accuracy at set value : ≤ 7.5 %
14 Operating Time
Low Set : ≤ 30 ms
High Set : ≤ 30 ms
15 Internal ACT : Yes
16 Applicable for all vector group : Yes
17 Harmonic restraint function to block : A must
inrush current
18 Minimum Feature
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
19 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
20 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
21 Protocol : IEC61850
5 Arus
Arus AC (Secondary) : 1 A dan 5A
88
SPLN S3.001-3: 2012
6 AC Burden
In = 1 A : ≤0.2 VA
In = 5 A : ≤1.0 VA
7 DC Burden (trip condition) : ≤50 VA
8 Binary input / output
Tegangan pengenal : ≥ 110 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Binary Input : ≥ 8 (OHL &Coupler)
≥ 16 (Transformer)
Binary output Contact : ≥8
9 Event records : ≥192 event records in ring buffer FIFO
10 Internal disturbance recorder : ≥ 8 analog signal
: ≥ 16 digital signal
Trigger analogue signal : trip signal or analogue value change
Trigger event signal : internal and external trigger
Recording duration each fault : ≥ 8 oscillograph for each ≥ 2.0 second
Sampling rate : ≥ 16 sample / cycle
Format file : COMTRADE IEC 60255-24
11 SettingRange Over Curret & Ground Two setting group
Fault
Low set
Over Current : Min 0.4 – 2.0 * In (in 0.05 steps)
Earth Fault : Min 0.05 – 1.0 * In (in 0.05 steps)
High set :
Over Current : Min 1 – 8 * Is (in 0.5 steps)
Earth Fault : Min 1 – 4 * In (in 0.5 steps)
12 Characteristic Over Current & Ground : Standard Inverse
Fault
: Very Inverse
: Extremely Inverse
: Long Time Inverse
: Definite Time
13 TimeSettingRange Over Curret &
Ground Fault
Inverse (TMS) : min 0.05 – 1 with 0.05steps for IEC standard
min 0.5 – 15 with step 0.5 for ANSI/IEEE standard
Definite Independent Time : min 0.04 – 30 s in 0.1 steps
High set delay : min 0.04 – 500 millisecond in 0.01 steps
14 Drop off to pick up ratio Over Curret & : ≥ 95 %
Ground Fault
15 Phase Unbalance*)
stage 2 (two)
Setting range * In Min 0.2 - 0.5 * In
Characteristic : Definite or inverse
Time delay setting range (definite) 0.04 – 5 sec
Time Multiplier Setting (inverse) min 0.05 - 1 with 0.01 steps for IEC standard
Drop off to pick-up ratio ≥95 %
89
SPLN S3.001-3: 2012
90
SPLN S3.001-3: 2012
14 Minimum Feature
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
15 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
16 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
17 Protocol : IEC61850
91
SPLN S3.001-3: 2012
92
SPLN S3.001-3: 2012
93
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Circuit Breaker Failure/Short Zone 150 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Arus
Arus AC (Secondary) : 1 A dan 5A
Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 kawat
Primary Nominal Current : Min. (50 – 4000) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
5 AC Burden
In = 1 A : ≤0.2 VA
In = 5 A : ≤1.0 VA
6 DC Burden (trip condition) : ≤ 50 VA
7 Binary input / output
Tegangan pengenal : ≥ 110 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Binary Input : ≥8
Binary output Contact : ≥ 16
8 Event records : ≥ 192 event records in ring buffer FIFO
9 Internal disturbance recorder : ≥ 4 analog signal x jumlah diamater
: ≥ 8 digital signal x jumlah diameter
Trigger analogue signal : Trip signal or analogue value change
Trigger event signal : internal and external trigger
Recording duration each fault : ≥ 8 oscillograph, durasi setiap
oscillograph ≥ 2.0 second
Sampling rate : ≥ 16 sample / cycle
Format file : COMTRADE IEC 60255-24
10 Circuit Breaker Failure Protection
Range Setting : Min 10% – 100% x arus pengenal, step 1%
CB Failure Time : Min 10 ms – 10 second, step 10 ms
11 Short Zone/Dead Zone Protection :
Range setting Min 10% – 100% x arus pengenal, step 1%
Dead ZoneTime Min 10 ms – 10 second, step 10 ms
12 Minimum Feature
Retrip / first stage trip : Enable
Backtrip / adjacent trip / second stage : Enable
trip
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
94
SPLN S3.001-3: 2012
14 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
15 Protocol : IEC61850
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Auto Reclose eksternal 2 CBsingle or three phase
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Frekuensi : 50 Hz
5 DC Burden (trip condition) : ≤ 50 VA
6 Binary input / output
Tegangan pengenal : ≥ 110 VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥ 9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥ 9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Binary Input : ≥8
Binary output Contact : ≥ 16
7 Dead time SPAR : min 0.1 – 2 sec in 0.1 sec steps
Dead time TPAR : min 0.1 – 30 sec in 0.1 sec steps
Reclaim time : min 5 – 100 sec in 1sec steps
8 Trip & Reclose : Min 2 CB
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : an 150 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Arus
Arus AC(secondary) : 1 A dan 5A
Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 kawat
Primary Nominal Current : Min. (50 – 4000) A,
selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
5 AC Burden
In = 1 A : ≤ 0.2 VA
In = 5 A : ≤ 1.0 VA
6 DC Burden (trip condition) : ≤ 50 VA
95
SPLN S3.001-3: 2012
96
SPLN S3.001-3: 2012
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Three Phase Under/Over Voltage Relay 150 KV
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 AC Burden
Vn = 100 V : ≤ 1.0 VA
Vn = 110 V : ≤ 1.0 VA
13 Time delay setting range : ≥ 0.00 – 9.9 sec, time step 0.01
Drop off to pick-up ratio
Overvoltage : ≥ 95 %
Undervoltage : ≤ 105 %
14 Akurasi
Operating Voltage : < 5 % of setting voltage
Operating Time : < 5 % of the time setting
97
SPLN S3.001-3: 2012
15 Minimum Feature
Watch dog : Enable
Block for Relay Failure : Enable
Default logic and setting : Enable
MMI (Man Machine Interface) : Enable
16 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
17 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
18 Protocol : IEC61850
7.27.1 Over Current, Ground Fault, Stand By Earth Fault, Thermal Overload
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : Over Current Relay, Ground Fault Relay, Stand By
Earth Fault Relay, and Thermal Overload Relay 20 KV
2 Manufacture/Type : ……………./………………
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110VDC (-15% s.d +10%)
4 Model : Arus Lebih Fase 3 (Three phase Overcurrent) ,
Gangguan Pembumian Fase Tunggal (Single
phaseGround Fault), Single Phase Stand By Earth Fault
and Thermal Overload
5 Arus
Arus AC (Secondary) : 1A and 5A
Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 kawatdan 1 Fase, 2 kawat untukStand By
Earth FaultElement.
Arus NominalPrimer (Primary Nominal : Min. (50 – 2000) A,
Current) selectable CT matching Taps
Frekuensi : 50 Hz
6 AC Burden
In = 1 A : ≤0.2 VA
In = 5 A : ≤1.0 VA
7 DC Burden (trip condition) : ≤50 VA
8 Binary input / output and push button
Tegangan pengenal : ≥ 110VDC
Trip contacts : ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9 A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Auxiliary contacts ≥ 5 A 110 VDC continuously
: ≥9A make and carry, 1 sec
: ≥ 0.2 A, 110 VDC break
Binary Input : ≥ 8 (Feeder)
≥ 16 (Transformer)
Binary output Contact : ≥8
Push button : 2 (untuk Close dan Open), programmable
9 Event records : ≥192 event records in ring buffer FIFO
10 Internal disturbance recorder : ≥ 8 analog signal
: ≥ 16 digital signal
Trigger analogue signal : trip signal or analogue value change
98
SPLN S3.001-3: 2012
99
SPLN S3.001-3: 2012
7.28 Penunjang
Inverter digunakan untuk mensuplai server, HMI Lokal, gateway dan printer. Kemampuan
setiap inverter adalah dua kali kapasitas beban total. Inverter dipasang secara paralel.
Inverter terhubung dengan rectifier 110 VDC yang telah tersedia di Gardu Induk.
No Deskripsi Persyaratan
1 Electrical safety EN 60950, VDE 0805
2 Efficiency > 88% at nominal load
3 Operating temperature -5 to+55 degree celcius, non condensing
4 InputDC 110 (88 -132) VDC dan 220 VAC
5 Output AC 220VAC
6 Failure tolerance ±5%
7 Frekuensi 50Hz sinewave
8 Over load By pass
9 Power 2 X beban maksimum
10 Power Factor 0.8
11 Load range 0 - 100%
100
SPLN S3.001-3: 2012
Batere
M
C
B
M M M M
C C C C
B B B B
Panel server, Panel IED I/O Panel IED I/O Panel IED I/O
gateway, GPS, #1 #2 #n
inverter,
ethernet switch
NO Deskripsi Persyaratan
- Modem PSTN
5 Terminal Komunikasi (Opsional) :
- Modem GSM
6 Sinkronisasi dengan GPS : Dapat tersinkronisasi
7 Tipe Pengawatan : 3 Fase - 4 Kawat
8 Arus Nominal :
Disesuaikan dengan arus sekunder CT terpasang
9 Ketahanan Arus Gangguan : 1.5 x In Kontinyu, 10 x In selama 0,5 detik
101
SPLN S3.001-3: 2012
12 Frekuensi : 50 Hz
: - Wh Kirim
- Wh Terima
- VARh Kirim
17 Besaran Energi yang diukur/direkam
- VARh Terima
- VAh Kirim
- VAh Terima
: - W Kirim
- W Terima
- VAR Kirim
18 Besaran Daya yang diukur/direkam
- VAR Terima
- VA Kirim
- VA Terima
- Watt Kirim
- Watt Terima
- VAR Kirim
- VAR Terima
: - VA Kirim
Besaran Sesaat yang diukur dan
20 - VA Terima
dapat direkam
- Tegangan Tiap Fasa (Antar Fasa dan Fasa - Netral)
- Arus Tiap Fasa
- Faktor Daya
- Frekuensi
- Watt Kirim
21 Koinsiden Demand
- Watt Terima
102
SPLN S3.001-3: 2012
- VAR Kirim
- VAR Terima
: - VA Kirim
- VA Terima
- Tegangan Tiap Fasa (Antar Fasa dan Fasa - Netral)
- Arus Tiap Fasa
- Faktor Daya
- Frekuensi
NO Deskripsi Persyaratan
1 Nama : .............................................
2 Manufacture/Type : …………../…………………..
3 Auxiliary supply
Tegangan : 110 VDC (-15% s.d +10%)
4 Akurasi
- Tegangan : 0,5 %
- Arus 0,5 %
- Power factor : 1%
- Total harmonic distortation (THD) : ± 1%
- kW, kVA, kVar : 0,5 %
- kWh, kVAh, kVarh Class 0,5
5 ComunicationPort : ST/ SC/ MTRJ/ LC
6 Local Configuration
Terminal Interface : RJ45/RS 485/RS 232
Database configuration : Upload dan download
7 Protocol : IEC61850
NO Deskripsi Persyaratan
1 Data Transfer Speed : IEC 61850 / Ethernet 100 MB/s,
2 CommunicationPort : In front or rear, or both
103
SPLN S3.001-3: 2012
Gambar 27. Layout Panel Kontrol dan Proteksi 150kV double breaker
104
SPLN S3.001-3: 2012
Ethernet Switch Ethernet Switch Ethernet Switch Ethernet Switch Ethernet Switch
Q0A
2200 mm
Q0AB
Bus B
CCP
Test Switch Test Switch Test Switch Test Switch Test Switch
CBF AB
CBF A
CBF B
BPU-1
BPU-2
CCP
MPU
BPU
MPU
CCP
BUSPRO
AVR
BUSPRO
BUS A BUS B
Gambar 28. Layout Panel Kontrol dan Proteksi untuk one-half breaker
105
SPLN S3.001-3: 2012
Gambar 29. Layout Panel Proteksi Line & IBT 500 kV one-half breaker
Gambar 30. Layout Panel Kontrol dan Proteksi Busbar 500 kV one-half breaker
106
SPLN S3.001-3: 2012
107
SPLN S3.001-3: 2012
8 Penunjang Umum
Overvoltage arrester yang mempunyai alarm yang dapat dihubungkan dengan Telesignal
Remote Station dan mempunyai alarm sinyal suara, Overvoltage Arrester tersebut
dilengkapi dengan MCB dan ELCB, memenuhi spsifikasi VDE 0675 part 6 dan dipasang
pada main distribution board untuk tegangan AC, DC, GPS dan media komunikasi.
Terminal Blocks
NO Deskripsi
1 Rail 32 x 15
2 Rail 35 x 7,5 x1
3 Rail 35 x 15 x 2,3
4 Rail 35 x 15 x 1,5
5 Terminal Blocks compression block
6 Terminal Blocks jenis pisau
7 Component holder terminal blocks
8 Terminal Blocks untuk circuit testing
9 Fuse holder terminal blocks for fuse
10 Fuse holder terminal blocks double deck for fuse
11 Fuse holder terminal blocks
12 Power terminal blocks
13 Terminal Blocks soldered
14 Terminal Blocks current, voltage or polarity circuits
Aksesoris
15 End top
16 End section
17 Separator section
Berikut ini adalah spesifikasi teknis yang harus dipenuhi untuk kabel power.
a. Kabel dalam panel
Menggunakan kabel tipe NYAF dengan ukuran :
• Rangkaian arus CT 4,0 mm2
• Rangkaian tegangan VT 2,5 mm2
• Rangkaian control 0,75 mm2
• Rangkaian power supply AC/DC 1,5 mm2
108
SPLN S3.001-3: 2012
8.4 Panel
Panel harus dilengkapi dengan terminal disconnecting (TSS, TSD dan RCD) dan shorting
(TM), untuk keperluan pemeliharaan.
NO Deskripsi Kebutuhan
1 Depth 800 mm
2 Width 1200 mm
3 Height 2000 mm
4 Enclosure frame 2,5 mm
5 Front/rear door 1,5 mm
6 Coated Powder coated RAL 7032
7 Sheet steel mounting 19”
9 Door Dibagian depan
10 Ventilation Tersedia di bawah panel
12 Standard handle system Tersedia
13 Drawing pocket Tersedia
14 Light Tersedia
15 Door operated switch Tersedia
16 Fixing hole for anchor bolt Tersedia
17 Socket strips supply 220 AC Tersedia
18 Metal cable gland Tersedia
20 Earth rail Tersedia
21 Fixing material for earth staps Tersedia
22 Sealing Tersedia
23 Cable gland plate Tersedia
24 Front door lock Tersedia
25 Earthing set Tersedia
26 Panel Name plate Tersedia
27 Rentang suhu +20⁰C s.d +70⁰C
109
SPLN S3.001-3: 2012
Peralatan disusun ke atas per rak. Apabila diperlukan dapat disediakan lemari rak
tambahan sebagai tempat peralatan-peralatan tersebut.
Lemari rak ini harus memenuhi spesifikasi minimal berikut :
a. Kualitas panel sesuai dengan standar IP 54.
b. Pintu depan tertutup dengan bahan transparan (acrylic) yang dapat dibuka dengan
mudah dan memiliki kunci. Dilengkapi dengan ventilasi pada bagian bawah.
c. Pintu panel swing door untuk IED racks.
d. Pintu terpisah untuk kabel komprtemen
e. Panel knock down.
f. Tutup atas diberi celah 3 cm untuk ventilasi.
g. Tutup bawah tersedia bottom plat untuk instalasi kabel.
h. Lebar dan tinggi rak harus lebih besar daripada lebar dan tinggi peralatan.
i. Disediakan jalur yang mudah untuk pengkabelan pada bagian belakang lemari rak
tersebut.
j. Permukaan lemari rak harus dibuat sedemikian rupa agar tahan terhadap karat dan
anti goresan.
k. Lemari rak ini harus terhindar dari masuknya serangga.
l. Dipasang filter udara bagian atas.
m. Di dalam kubikal tersediakan stop kontak 220 VAC 50 Hz dengan mempergunakan
tiga kawat dengan netral terisolasi dan lampu untuk pemeliharaan.
n. Lampu akan secara otomatis menyala apabila pintu dibuka.
110
SPLN S3.001-3: 2012
8.4.4 Kontainer
a. Sertifikat dari ISO/IMO/CSC.
b. Kontainer diletakkan di atas fondasi dengan ketinggian 70 cm.
c. Panic door dan door open alarm.
d. Peredam panas (Rockwool).
e. Split Air Condition (redundant).
f. Portable Fire Extinguiser.
g. Smoke Detector.
111
SPLN S3.001-3: 2012
h. Heat Detector.
i. Flame Detector.
j. Outdoor and indoor lighting.
k. Outdoor indicator lamp (beacon).
l. Distribution Board AC dan DC.
m. Telephone.
n. Lighting switch dan socket outlet
Kontraktor harus menyiapkan suku cadang dalam masa pemeliharaan dan masa garansi
guna keandalan operasi remote station. Suku cadang dibagi dalam :
a. Suku cadang jangka pendek yang dibutuhkan untuk operasi selama masa
pemeliharaan dan masa garansi.
b. Menyampaikan surat jaminan bahwa suku cadang yang sama/equivalen tersedia
selama 10 (sepuluh) tahun.
9 Garansi
Kontraktor dan vendor harus bertanggung jawab apabila terdapat bug pada perangkat
lunak yang dipergunakan dalam remote station. Bila ditemukan bug setelah masa
pemeliharaan, kontraktor wajib memperbaiki bug tersebut tanpa diperlukan biaya
tambahan, semua biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab kontraktor. Waktu
perbaikan bug paling lama 2 (dua) bulan setelah pemberitahuan adanya bug oleh PT PLN
(Persero), dengan syarat sistem berjalan normal pada saat proses perbaikan.
Kesepakatan ini ditandatangani di atas meterai secukupnya oleh kontraktor dan vendor
dengan sepengetahuan PT PLN (Persero). Garansi bug selama SOGI berfungsi dan
garansi perangkat keras selama 5 tahun.
112
SPLN S3.001-3: 2012
113
SPLN S3.001-3: 2012
Pengelola Standardisasi:
114
SPLN S3.001-3: 2012
115
SPLN S3.001-3: 2012
1
Pengelola Standardisasi :
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
Jl. Durentiga, Jakarta 12760, Telp. 021-7973774, Fax. 021-7991762,
www.pln-litbang.co.id