Anda di halaman 1dari 28

Desain Instalasi Listrik dan Pencahayaan

pada
Gedung Apartemen Greenlake Sunter
Jl.Danau Sunter Selatan 2 Blok M,
Sunter Agung, Tj. Priok Jakarta Utara

TUGAS BESAR

KELOMPOK
1. Arief Aminuloh 4101200052
2. Azwin Dhaniarto 4101200051
3. Dandi Setiawan 4101200050
4. Lukman 4101200055
5. Raka Uta 4101200001
6. Robi Triyono 4101200054
7. Suratmin 4101221058

Kelas : 6TEM 1
Dosen : Ir. Setia Gunawan M.Sc

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BUNG KARNO
Jalan Kimia no. 20 - JAKARTA
2023
i

Kata Pengantar

Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Penulis Telah Menyelesaikan Tugas
UAS Desain Instalasi dan kelistrikan Industri pada Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Bung Karno Jakarta.

Tugas UAS ini yang berjudul “Desain Instalasi Listrik dan Pencahayaan pada
Gedung Apartemen Greenlake Sunter Jl.Danau Sunter Selatan 2 Blok M, Sunter Agung,
Tj. Priok Jakarta Utara“ Di buat oleh penulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi mata kuliah Desain Instalasi dan Kelistrikan Industri pada Jurusan Teknik Elektro
UniversitasBung Karno.
Pembuatan tugas UAS ini di buat berdasarkan literatur, survey serta selama mengikuti
perkuliahan di Universitas Bung Karno.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Setia Gunawan, M.Sc selaku Dosen mata kuliah Desain Instalasi dan Kelistrikan
Industri pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Bung Karno.
2. Tim Apartemen Greenlake Sunter
3. Keluarga yang telah mendukung Moril dan Materil.

Penulis sangat mengharapkan sekali masukan berupa saran, nasehat maupun kritik
bersifat membangun agar tugas uas ini lebih sempurna.

Akhir kata berharap tugas uas ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 5 Juni 2023


ii

Daftar Isi

Kata Pengantar .........................................................................................................................................i

Daftar Isi. ............................................................................................................................................... ii

Bab 1 : Penjelasan Umum ...................................................................................................................... 1

Bab 2 : Penjelasan Teknis ...................................................................................................................... 2

2.1 Perlengkapan Hubung Bagi ...................................................................................................2


2.2 Penghantar Listrik................................................................................................................ 8
2.3 Beban Listrik ...................................................................................................................... 14
2.4 Pemutus .............................................................................................................................. 15
2.5 Ukuran Kawat Pembumian ................................................................................................. 21
2.6 Sumber listrik utama / dan sumber listrik cadangan ........................................................... 22
2.7 Perhitungan Kuat Pencahayaan .......................................................................................... 23
2.8 Perhitungan cos φ dan Pemasangan Capasitor Bank .......................................................... 38

Bab 3 : Kesimpulan dan saran ............................................................................................................. 40

Daftar Lampiran .................................................................................................................................... 44


1

Bab 1

Penjelasan Umum

1. Nama Pemilik : Agung Podomoro Land


2. Pengelola bangunan : Apartemen Greenlake Sunter khusus pada lt.6 s.d 11
3. Lokasi bangunan : Jl.Danau Sunter Selatan II
4. Peruntukan bangunan : Hunian Apartemen
5. Luas bangunan lt.6 s.d 11 : 654 m2
6. Daya listrik
a. Daya Pada SDP lt.6 (lt.6 s.d 11) : 58 KVA
b. Daya Cadangan dari Gen set : 2,5 KVA

Green Lake Sunter merupakan proyek baru eksklusif dari PT Agung Podomoro Land Tbk, Green Lake
Sunter didesain untuk memenuhi gaya hidup prestisius di lokasi terbaik dan elite yang ada di utara Jakarta.
Apartemen ini terdiri dari Southern Lake Residence, Northern Park Residence, dan Opulence Residence. Tersedia
juga pusat perbelanjaan yang akan memuaskan investasi bisnis Anda.

Dengan konsep GO GREEN, di mana 40 persen area apartemen di Tanjung Priok ini merupakan area hijau
berupa taman Flower Attractive Garden. Selain itu, dilengkapi dengan fasilitas keamanan 24 jam, olahraga dan
rekreasi yang mampu meningkatkan kualitas hidup. Apartemen ini menyediakan unit studio, 1 Bedroom, 2
Bedrooms dan 3 Bedrooms dengan fasilitas yang mewah dan nyaman.

Lokasi Green Lake Sunter hanya berjarak 3.8km saja dari Pintu Tol Sunter, berkendara dengan mobil hanya
butuh waktu kira-kira 11 menit. Sedangkan pengguna Transjakarta bisa menuju Halte Bus Transjakarta Sunter
Karya hanya dalam 6 menit, dengan jarak 1.6km.

Bagi yang sehari-harinya menggunakan KRL agar terbebas dari kemacetan, bisa menuju Stasiun
Kemayoran yang berjarak 7km atau sekitar 21 menit. Sementara Bandara Internasional Soekarno Hatta bisa
ditempuh selama 48 menit berkendara dari Green Lake Sunter yang berjarak 30.8km.

Green Lake Sunter menyediakan sarana dan prasarana yang melayani keamanan dan kenyamanan
penghuninya. Nikmati sarana dan prasarana seperti sistem keamanan 24 jam, fasilitas olahraga seperti fitness center
dan kolam renang. Apabila ingin bersantai, Anda bisa ke taman, playground ataupun barbeque area bersama
keluarga.
10

Bab 2

Penjelasan Teknis

2.1 Perlengkapan Hubung Bagi

Pengertian PHB

PHB (Panel Hubung Bagi) merupakan tempat percabangan dari sirkit yang ada pada sebuah
intalasi listrik yang dilengkapi dengan proteksi arus dan indikator lampu serta indikator
pengukuran.

Fungsi Utama PHB

o Menerima energy listrik dari APP (alat pembatas dan pengukur).


o Menyalurkan energy yang diterima dari APP ke beban atau kesub PHB yang lain.
o Sebagai tempat pembagi, maksudnya adalah PHB merupakan tempat pembagian
untuk membentuk beberapa grup atau cabang (sirkit).
o Sebagai tempat peletakkan pemutus arus .
o Sebagai tempat peletakkan proteksi arus.

o Sebagai tempat peletakkan rangkaian kontrol.


o Sebagai tempat peletakkan peralatan indikator baik alat pengukur atau lampu
indikator.

Instalasi gedung ini terdapat 2 buah PHB yang terdiri dari PHB pada lantai 6,

terdiri dari:

In Coming :

- 1 MCB utama 3P, 125A – 18 kA (arus maksimal 125A, arus hubung singkat
dengan kapasitas breaking hingga 125 kA)

Out Going :
- 31 MCB pembagi, yaitu :
1. MCB 1P, 10A – 6 kA
2. MCB 1P, 10A – 6 kA
3

3. MCB 1P, 10A – 6 kA


4. MCB 1P, 10A – 6 kA
5. MCB 1P, 10A – 6 kA
6. MCB 1P, 6A – 4,5 kA
7. MCB 1P, 6A – 4.5 kA
8. MCB 1P 10A – 6 kA
9. MCB 1P, 10A – 6 kA
10. MCB 1P, 10A – 6 kA
11. MCB 1P, 10A – 6 kA
12. MCB 1P, 10A – 6 kA
13 MCB 1P, 10A – 6 kA
14. MCB 1P, 6A – 4,5 kA
15. MCB 1P, 10A – 6 kA
16. MCB 1P, 10A – 6 kA
17. MCB 1P, 6A – 4,5 kA
18. MCB 1P 6A – 4,5 kA
19. MCB 1P, 10A – 6 kA
20. MCB 1P, 10A – 6 kA
21. MCB 1P, 6A – 4,5 kA
22. MCB 1P, 10A – 6 kA
23. MCB 1P, 10A – 6 kA
24. MCB 1P, 10A – 6 kA
25. MCB 1P, 10A – 6 kA
26. MCB 1P, 10A – 6 kA
27. MCB 1P, 6A – 4,5 kA
28. MCB 1P, 10A – 6 kA
29. MCB 1P, 10A – 6 kA
30. MCB 1P, 10A – 6 kA
31. MCB 1P, 10A – 6 kA

Lokasi pemasangan untuk PHB ini terletak di dalam ruangan, dengan tebal plat 3 mm, terpasang di
dinding, kode IP20 dan IP40 dengan penutup untuk MCB.

Analisis :
Diagram garis tunggal instalasi listrik pada 1 unit hunian
4
3

Diagram garis tunggal instalasi listrik pada SDP lt.6

Diketahui :
10

2.2. Perhitungan hubung singkat :

Pada jaringan Tegangan Rendah (TR), daya hubung singkat berasal dari transformator PLN
sebagai sumber listrik utama dimana nilai daya listrik = 1250 KVA, sehingga nilai arus hubung
singkat (Ihs) adalah

Ihs = = ,
= 1,90 kA

Jadi nilai arus hubung singkat dengan Breaking Capacity dipasaran ≈ 2 kA.
Dari data pada gambar tercantum breaking capacity sebesar 18 kA, sehingga data pada gambar harus di
turunkan menjadi 2 kA

2.3. Perhitungan luas penampang busbar :


q= .
,
.


q= , . ,
, { , ( ° °)}
, . ,


q= , ,
, { , }
, ,

q = 16,755 mm2

Dimana:

q = penampang busbar ( mm2)


𝐼𝑘 = arus tetap hubung singkat (2 KA)
t = lamanya hubung singkat (1 detik)
c = specific heat ( 0.35 cal g-1 . c-1 )
𝑃𝑑 = density ( 8.9 gr.cm-3 )
 = koefisien muai ruang (0.006)
𝑃𝑟 = resistivity ( 0.04 Ω mm2 m-1 pada temp.𝜃𝜃1 )
𝜃𝜃𝑚𝑎𝑥 = maksimum temperature ( 1200C )
𝜃𝜃1 = temperature sebelum gangguan hubung singkat terjadi ( 700C)
11

maka q dipasaran menurut standar DIN 43671 yang sesuai dengan hasil perhitungan 27,04
mm2 adalah 2 x 15 mm2 .

Ukuran busbar 4 slot pada panel (Hasil pengukuran pada lapangan)

= 120 x 50 x 5 mm (l x b x h) .

Ukuran busbar pada gambar tercantum 15 x 2 mm2

Dengan demikian untuk ukuran busbar yang benar adalah : 5 x 50 mm2

Sehingga, ukuran pada gambar adalah salah. Dan pada kenyataan di lapangan adalah 249,0 mm 2

2.4 Perhitungan Penghantar Listrik

Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat
konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat
berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar.

Kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah penghantar logam
tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi dilengkapi lagi denganselubung
pelindung. Contohnya kabel listrik yang dipakai terdapat sebuah selubung (biasanyaberwarna
putih) yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi (2 atau 3 inti) dimana masing-
masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda.
12

kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi tidak diberi isolasi. Contohnya ialah
kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau kawat penghantar pada sistem transmisi
listrik tegangan menengah dan tinggi milik PLN .

- Instalasi listrik gedung ini menggunakan penghantar listrik dengan jenis kabel tanah
berinsulasi dan berselubung thermoplastik berpenghantar inti tembaga 4 (NYY)

Analisis :
Perhitungan Luas Penampang Penghantar :
In Coming :
Total beban maksimum pada pada lantai 6 s.d 11 ini senilai 58 kVA maka nilai arusnya adalah

I= = = 87,87 A
√ √

Ukuran sekring yang ada di pasaran adalah 100 A

Arus in coming pada SDP lantai 6 menggunakan sekring ukuran 125 A, hal ini dimaksudkan untuk
pengembangan sesuai kebutuhan pemakaian.
Sehingga, pemakaian sekring 125 A sudah sesuai

Out Going :
Terdapat 31 kelompok/grouping/saluran keluar, dengan masing-masing group 2.937,5 VA pada hunian
maka besar arus listrik + 2937,5 VA/220 V = 13,35 A
Ukuran sekring yang ada dipasaran adalah = 16 A
Ukuran sekring pada gambar tercantum = 10 A, hal ini pengelolah memang memberikan hanya sebesar
2200 VA
13

2.5 Perhitungan luas pada penampang penghantar


Kabel in coming SDP lantai 6 menggunakan tembaga
Panjang kabel : 60 m
Jatuh Tegangan : dipilih 0,8 %
Faktor hantar jenis tembaga (Cu) :1/56
Daya listrik SDP : 58 kVA, ditetapkan dengan sekring sebesar 125 A
Maka :

1
125 𝑥 𝑥 60
𝑖 . 𝜌 .L
`q= = 56 = 44,0 mm2 .
∆𝑉 0.2% x 380

Jadi, q di pasaran : 50 mm2 (lihat table luas penampang table 1.2)


luas penampang kabel pada gambar tercantum 50 mm2, jadi sudah sesuai..

Kabel out going SDP lantai 6 menggunakan tembaga


Panjang kabel : 30 m (jarak terjauh dari SDP)
Jatuh Tegangan : dipilih 0,8 %
Faktor hantar jenis tembaga (Cu) :1/56
Daya listrik SDP : 2200 VA, ditetapkan dengan sekring sebesar 10 A
Maka :

1
10 A 𝑥 𝑥 30
𝑖 . 𝜌 .L
`q= = 56 = 3,04 mm2 .
∆𝑉 0.8% x 220

Jadi, q di pasaran : 4 mm2 (lihat table luas penampang table 1.2)


luas penampang kabel pada gambar tercantum 4 mm2, jadi sudah sesuai..
14

Tabel 1.2
15

2.6 Ukuran kawat pembumian :


Sesuai PUIL 2020 untuk ukuran kawat pembumian harus memperhatikan ketentuan sesuai gambar
electrode bumi di interkoneksi, seperti di bawah ini

Gambar Elektrode bumi diinterkoneksi


16

Jika bahan penghantar proteksi tidak sama dengan penghantar fase, maka luas penampang
penghantar proteksi ditentukan dengan cara memilih luas penampang yang mempunyai
konduktans yang ekivalen dengan hasil dari Tabel 54.3 MOD, seperti dibawah ini.

Berdasarkan tabel 54.3 PUIL 2011 dari analisa perhitungan luas penampang penghantar maka
ukuran kawat pembumian adalah

SDP lantai 6 menggunakan kabel in coming 50 mm2 , maka ukuran kawat pembumian menggunkan kawat
BC (Bare Cooper) sebesar 25 mm2.

Ukuran kawat pembumian pada gambar tercantum 10 mm2

Jadi ukuran kawat pembumian pada gambar terlalu kecil, harusnya di ubah dengan ukuran 25 mm 2

Lihat table ukuran BC


17

2.7 Perhitungan kapasitor bank

Daya Semu (S) = 58 Kva


Daya aktif (P) = 50.515 W
Tegangan (V) = 220 /380 V
.
cos 𝜑 = = = 0,87

Di inginkan cos 𝜑 = 0,95

Maka besar daya reaktif kapasitif (Qc) yang harus di pasang :


Qc = P(tan 𝜑1 – tan 𝜑2
- 𝜑 = arc cos 𝜑 = arc cos 0,87 = 29,54° → tan 29,54° = 0,567
- 𝜑 = arc cos 𝜑 = arc cos 0,95 = 18,19° → tan 18,19° = 0,328
Maka Qc = P(tan 𝜑 - tan 𝜑 )
= 50.515 (0,567 – 0,328)
= 12.073 VAR
= 12,07 kVAR
Qc yang ada di pasaran = 12,5kVAR (lihat di table qc)
18

2.8 Kuat Pencahayaan

Tabel 5.2

Kuat pencahayaan pada ruangan di gedung tersebut adalah

1. Di Lantai 6 – 11 :
a. Ruang tamu :
Luas ruangan (A) : 2050 x 1330 = 2,7 m2 .

Tinggi =3m

Tinggi bidang kerja = 0.7 m


Warna dinding terang (rw) = 0.5
Warna plafon terang (rc) = 0.7
Faktor depresiasi (d) ruangan ac = 80%
Lampu Downlight (Philips) = 13 watt

Efikasi lampu = 64 lumen/watt

Maka Ф fitt = 13 W X 64 lumen/W= 832 lumen

ΦX ղ𝑥𝑑
𝐸= Lux
𝐴
𝑁 𝑥 ∅𝑓𝑓𝑓𝑓𝑡𝑡 𝑥 𝑦 𝑥 𝑑
E=
𝐴

untuk mendapat nilai η, harus dihitung dulu nilai k (indeks ruang) .


K ziil = 2𝑝+8 𝑙
10 ℎ

Maka untuk K ziil = 0


=
( , ) Plafon warna terang = rc = 0.7
, ,
=

= 0,63
19

Dinding warna terang = rw = 0.5


Dengan menganggap jenis luminer yang digunakan seperti pada tabel 5.2 buku teknik
pencahayaan maka didapat η K= 0 = 0.79

Hal yang sama, untuk K ziil = 1, rc = 0.7 , rw = 0.5 ; didapat η K=1 = 0.78

Gunakan metode interpolasi untuk K = 0,63 maka :


ηK=2.80 = η K=1 + (0.63) x (η K=0 - η K=1 )
= 0.78 + (0.63) x (0.79 – 0.78)
= 0.78 + (0.63) x (0.01)
= 0.7863

ΦX 𝑦𝑥𝑑
𝐸= Lux
𝐴
𝑁 𝑥 ∅𝑓𝑓𝑡𝑡 𝑥 𝑦 𝑥 𝑑
E=
𝐴
1 x 832 x 0,7863 𝑥 80%
E= = 193.83 Lux.
2,7
20

Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang kerja perkantoran tingkat
pencahayaan standar adalah 250 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang kantor tersebut senilai 193.83 Lux sudah
memenuhi standar dengan tingkat pencahayaan minimum 120 Lux.

b. Ruang kamar 1 dan 2 :


Luas ruangan (A) : 2575 x 3710 = 9.5 m2 .
Tinggi =3m
Tinggi bidang kerja = 0.7 m
Warna dinding terang (rw) = 0.5
Warna plafon terang (rc) = 0.7
Faktor depresiasi (d) ruangan ac = 80%
Lampu m1 TL = 18 watt x 2
Ф fitt = 1500 lumen

ΦX 𝑦𝑥𝑑
𝐸= Lux
𝐴
𝑁 𝑥 ∅𝑓𝑓𝑓𝑓𝑡𝑡 𝑥 𝑦 𝑥 𝑑
E=
𝐴

untuk mendapat nilai η, harus dihitung dulu nilai k (indeks ruang) .


K ziil = 2𝑝+8 𝑙
10 ℎ
2 𝑥 2.575+8 𝑥 3.710 5.12+29.68 34.8
= = = = 1.52
10𝑥(3−0.7) 10𝑥2.3 23

Maka untuk K ziil = 1


Plafon warna terang = rc = 0.7

Dinding warna terang = rw = 0.5


Dengan menganggap jenis luminer yang digunakan seperti pada tabel 5.2 buku teknik
pencahayaan maka didapat η K= 1 = 0.78

Hal yang sama, untuk K ziil = 2, rc = 0.7 , rw = 0.5 ; didapat η K=2 = 0.77

Gunakan metode interpolasi untuk K = 1.52, maka :


ηK=1.52 = η K=2 + (0.52) x (η K=1 - η K=2 )
= 0.77 + (0.52) x (0.78 – 0.77)
= 0.77 + (0.52) x (0.01)
= 0.7752
21

ΦX 𝑦𝑥𝑑
𝐸= Lux
𝐴
𝑁 𝑥 ∅𝑓𝑓𝑓𝑓𝑡𝑡 𝑥 𝑦 𝑥 𝑑
E=
𝐴
2 𝑥 1500 𝑥 0.7752 𝑥 80%
E= = 195.84 Lux.
9.5

Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang kerja tingkat pencahayaan
standar adalah 150 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang kantor tersebut senilai 195.84 Lux sudah memenuhi
standar dengan tingkat pencahayaan minimum 150 Lux.

c. Ruang kamar mandi :


Luas ruangan (A) : 1875 x1500 = 2.8 m2 .
Tinggi =3m
Warna dinding terang (rw) = 0.5
Warna plafon terang (rc) = 0.7
Faktor depresiasi (d) ruangan ac = 70%
Lampu essensial = 11 watt
Ф fitt = 627 lumen

ΦX 𝑦𝑥𝑑
𝐸= Lux
𝐴
𝑁 𝑥 ∅𝑓𝑓𝑓𝑓𝑡𝑡 𝑥 𝑦 𝑥 𝑑
E=
𝐴

untuk mendapat nilai η, harus dihitung dulu nilai k (indeks ruang) .


K ziil = 2𝑝+ 𝑙
10 ℎ
2 𝑥 1875 + 8 𝑥 1500 15,75 0,52 5
= = =
10𝑥(3) 30
Maka untuk K ziil = 0
Plafon warna terang = rc = 0.7
22

Dinding warna terang = rw = 0.5


Dengan menganggap jenis luminer yang digunakan seperti pada tabel 5.2 buku teknik
pencahayaan maka didapat η K= 0 = 0.79

Hal yang sama, untuk K ziil = 1, rc = 0.7 , rw = 0.5 ; didapat η K=1 = 0.78

Gunakan metode interpolasi untuk K = 0,525 , maka :


ηK=0.525 = η K=1 + (0,525) x (η K=0 - η K=1 )
= 0.78 + (0,525) x (0.79 – 0.78)
= 0.78 + (0,525) x (0.01)
= 0,785

ΦX 𝑦𝑥𝑑
𝐸= Lux
𝐴
𝑁 𝑥 ∅𝑓𝑓𝑓𝑓𝑡𝑡 𝑥 𝑦 𝑥 𝑑
E=
𝐴
1 𝑥 627 𝑥 0.785 𝑥 70%
E= =106,99 Lux.
3.22

Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang kamar mandi tingkat
pencahayaan standar adalah 250 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang kamar mandi tersebut senilai 106,99 Lux sudah
memenuhi standar dengan tingkat pencahayaan minimum 250 Lux.

.
23
24

Bab 3
Kesimpulan dan saran

Dari hasil perhitungan dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa :

Desain instalasi MCB utama pada gedung ini sudah sesuai mengikuti standar yaitu
didapatkan nilai 87,87 A untuk arus maksimal dan dipasang MCB dengan arus maksimal 40
A. Total beban maksimum pada gedung ini senilai W. Maka nilai arusnya senilai
87,87 A sehingga dapat dipasang MCB utama 3P dengan arus maksimal 100 A (di pasaran)
standar SNI.

Beban terbesar di lantai 6 ada di grup 3 senilai 2400 W maka nilai arusnya adalah

2400
i= 𝑃
= = 4.56 A.
√3 𝑥 𝑉 𝑥 cos 𝜑 √3 𝑥 380 𝑥 0.8

Dari hasil perhitungan didapat 4.56 A seharusnya dapat dipasang pada MCB pembagi 1P
dengan arus maksimal 6 A (dipasaran) standar SNI

Beban maksimum untuk di lantai 2 senilai 9224 W. Maka nilai arusnya senilai 17.5 A
sehingga seharusnya dapat dipasang MCB utama 3P di lantai 2 dengan arus maksimal 20
A (di pasaran) standar SNI.

Beban terbesar di lantai 2 pada grup 2, 3 & 4 senilai 1600 W maka nilai arusnya adalah

1600
i= 𝑃
= = 3.04 A.
√3 𝑥 𝑉 𝑥 cos 𝜑 √3 𝑥 380 𝑥 0.8

Dari hasil perhitungan didapat 3.04 A seharusnya dapat dipasang pada MCB pembagi 1P
dengan arus maksimal 4 atau 6 A (dipasaran) standar SNI tetapi bisa dipilih yang sangat
mendekati dengan nilai perhitungan 3.04 A yaitu 4 A.
25

Nilai arus hubung singkat (Ihs) pada jaringan Tegangan Rendah adalah

𝑃ℎ𝑠 630
Ihs = = = 0.95 kA.
𝑉ℎ𝑠 380 𝑥 √3

Jadi nilai arus hubung singkat dengan Breaking Capacity dipasaran ≈ 1 kA.

Di denah gambar tidak ada ukuran luas penampang busbar, jadi (q) ukuran luas penampang
busbar dipasaran menurut standar DIN 43671 yang sesuai dengan hasil perhitungan 8.377
mm2 adalah 2 x 12 mm2 .

Luas penampang penghantar dan kuat hantar arus yang seharusnya dipasang adalah
Lantai 1 :
o Pada MCB utama ( 4 x 6 mm2) NYY = 56 A
o Pada MCB pembagi ( 3 x 1.5 mm2 ) NYM = 18 A

Lantai 2 :

o Pada MCB utama ( 4 x 2.5 mm2) NYY = 34 A


o Pada MCB pembagi ( 3 x 1.5 mm2 ) NYM = 18 A

Berdasarkan tabel 54.3 PUIL 2011 dari analisa perhitungan luas penampang penghantar
maka seharusnya ukuran kawat pembumian adalah
Lantai 1 :
o Pada MCB utama ( 4 x 6 mm2 ) NYY = 6 mm2
o Pada MCB pembagi ( 3 x 1.5 mm2 ) NYM = 1.5 mm2

Lantai 2 :

o Pada MCB utama ( 4 x 2.5 mm2 ) NYY = 2.5 mm2 .


o Pada MCB pembagi ( 3 x 1.5 mm2 ) NYM = 1.5 mm2 .

Kuat pencahayaan pada lantai 1 adalah


~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang kerja perkantoran tingkat
pencahayaan standar adalah 350 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang kantor tersebut senilai 389.5 Lux sudah memenuhi
standar dengan tingkat pencahayaan minimum 350 Lux.
26

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang kerja tingkat pencahayaan
standar adalah 150 Lux.

Jadi, nilai pencahayaan di ruang kantor tersebut senilai 195.84 Lux sudah memenuhi
standar dengan tingkat pencahayaan minimum 150 Lux.

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk teras tingkat pencahayaan standar
adalah 60 Lux.

Jadi, nilai pencahayaan di teras tersebut senilai 81.072 Lux sudah memenuhi standar
dengan tingkat pencahayaan minimum 60 Lux

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang tangga pada perkantoran
tingkat pencahayaan standar adalah 350 Lux.

Jadi, nilai pencahayaan di ruang kantor tersebut senilai 1228.2 Lux sudah memenuhi
standar dengan tingkat pencahayaan minimum 350 Lux.

Kuat pencahayaan pada lantai 2 adalah


~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang kerja tingkat pencahayaan
standar adalah 250 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang kantor tersebut senilai 254.55 Lux sudah memenuhi
standar dengan tingkat pencahayaan minimum 250 Lux.

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang kerja tingkat pencahayaan
standar adalah 250 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang kantor tersebut senilai 387.16 Lux sudah memenuhi
standar dengan tingkat pencahayaan minimum 250 Lux.

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang tangga pada perkantoran
tingkat pencahayaan standar adalah 350 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang tangga untuk perkantoran tersebut senilai 783.5 Lux
sudah memenuhi standar dengan tingkat pencahayaan minimum 350 Lux.
27

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang kamar mandi tingkat
pencahayaan standar adalah 250 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang kamar mandi tersebut senilai 256.66 Lux sudah
memenuhi standar dengan tingkat pencahayaan minimum 250 Lux.

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang tangga pada perkantoran
tingkat pencahayaan standar adalah 250 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang tangga pada perkantoran senilai 318.83 Lux sudah
memenuhi standar dengan tingkat pencahayaan minimum 250 Lux.

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang tangga pada perkantoran
tingkat pencahayaan standar adalah 250 Lux.

Jadi, nilai pencahayaan di ruang tangga pada perkantoran tersebut senilai 156.14 Lux
belum memenuhi standar dengan tingkat pencahayaan minimum 250 Lux..

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang tamu di ruang pimpinan
tingkat pencahayaan standar adalah 150 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang kantor tersebut senilai 169.26 Lux sudah memenuhi
standar dengan tingkat pencahayaan minimum 150 Lux.

~ Berdasarkan SNI pencahayaan buatan, 2001 untuk ruang kerja tingkat pencahayaan
standar adalah 150 Lux.
Jadi, nilai pencahayaan di ruang kantor tersebut senilai 171.11 Lux sudah memenuhi
standar dengan tingkat pencahayaan minimum 150 Lux.

Dari hasil perhitungan didapat Qc = 7.566 Kvar.

Nilai Qc minimum untuk tegangan 380 V di pasaran menurut iec 60831-1/-2 adalah 9.4
Kvar. Jadi untuk perbaikan faktor daya jika nilai Qc = 9.4 Kvar adalah tan φ2 = 0.23 ; φ2 =
arc tan 0.23 = 12.95° dan cos φ = 0.975.
28

Daftar Lampiran

1. Denah bentuk unit :

2. Gambar diagram garis tunggal, detail PHB, penanaman kabel berikut beban listrik :
29

3. denah diagram 1 lantai

Anda mungkin juga menyukai