Anda di halaman 1dari 92

SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN

KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA


PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

NO. 007/DIS.01.01/260400/2021

APRIL 2021
PEDOMAN OPERASI (SOP)

SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN


KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

NO. 007/DIS.01.01/260400/2021

APRIL 2021
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Lampung
Unit Pelaksana Pengatur Distribusi
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG No. 007/DIS.01.01/260400/2021
KEANDALAN KELISTRIKAN
KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

I. LEMBAR PENGESAHAN

Nama Pembuat
Jabatan Tanda Tangan Tanggal
Pedoman

M Angga Prianbawa Spv Operasi 14 April 2021

Richi Rifaldi Spv Perencanaan Operasi


14 April 2021

DIPERIKSA

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Manajer Bagian Operasi


Kadarisman 14 April 2021
Sistem Distribusi

DISAHKAN

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Zulhamdi Manajer 14 April 2021

Revisi : 00 Halaman : ii
PT. PLN (PERSERO)
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
KEANDALAN KELISTRIKAN
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA Berlaku Efektif : 20 April 2021
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

II. DAFTAR DISTRIBUSI

No. Bidang/Unit/Pelaksana Personil

1 Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Dispatcher UP2D

2 Unit Induk Distribusi Lampung Senior Manajer Distribusi

3 UP2B Sumbagsel Manajer

4 UPT Tanjung Karang Manajer

5 UP3 Tanjung Karang Manajer

6 UP3 Metro Manajer

7 UP3 Kotabumi Manajer

III. CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN

Disahkan Fungsi/ Tanda


Revisi ke Tanggal Halaman Paragraf Alasan
oleh Jabatan Tangan

Revisi : 00 Halaman : ii
PT. PLN (PERSERO)
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
KEANDALAN KELISTRIKAN
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA Berlaku Efektif : 20 April 2021
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

IV. PENGENDALIAN DOKUMEN

*) Catatan : Ruang/Space formulir catatan perubahan dokumen ini dapat disesuaikan


dengan kebutuhan.

Revisi : 00 Halaman : iii


PT. PLN (PERSERO)
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
KEANDALAN KELISTRIKAN
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA Berlaku Efektif : 20 April 2021
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

KATA PENGANTAR

Pedoman Operasi dalam rangka Siaga Keandalan Kelistrikan Kunjungan Kerja


Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero) Ke Provinsi Lampung, ditujukan sebagai
panduan Pelaksana Pengendali Operasi (Dispatcher) dan pihak-pihak terkait di PLN UID
Lampung dalam mensupervisi dan mengendalikan operasi sistem tenaga listrik agar diperoleh
tingkat keamanan dan keandalan dengan efisiensi yang optimum selama periode tersebut di
atas.

Tugas dan wewenang operasi antara Dispatcher UP2D Lampung, Operator Gardu
Induk, dan Piket Distribusi dituangkan dalam Pedoman Operasi Sistem Distribusi yang berlaku.

Pedoman Operasi ini akan selalu diperbaharui mengikuti kebutuhan operasi dan
perkembangan Sistem Tenaga Listrik Sumatera.

Bandar Lampung, April 2021

Tim Penyusun Pedoman Operasi Sistem Distribusi

UP2D Lampung

Revisi : 00 Halaman : iv
PT. PLN (PERSERO)
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
KEANDALAN KELISTRIKAN
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA Berlaku Efektif : 20 April 2021
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

DAFTAR ISI

Halaman

I. LEMBAR PENGESAHAN ······································································ ii

II. DAFTAR DISTRIBUSI ········································································ ii

III. CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN ·························································iii

IV. KATA PENGANTAR ·········································································· iv

DAFTAR ISI ·························································································· v

DAFTAR GAMBAR ·················································································· vi

DAFTAR LAMPIRAN ················································································ vi

SOP DISTRIBUSI 20 KV SISTEM LAMPUNG ····················································· 1

1. PENDAHULUAN ·············································································· 1

2. DEFINISI, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB OPERASIONAL ·························· 1

3. SUMBER PASOKAN TENAGA LISTRIK ····················································· 2

4. KONDISI NORMAL DAN IDEAL ····························································· 2

5. KONDISI GANGGUAN/ABNORMAL ························································· 3

6. KONDISI PEMELIHARAAN ································································· 31

7. KONDISI DEFISIT DAYA ··································································· 43

8. KONDISI DARURAT ········································································ 45

Revisi : 00 Halaman : v
PT. PLN (PERSERO)
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
KEANDALAN KELISTRIKAN
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA Berlaku Efektif : 20 April 2021
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

9. PELAPORAN GANGGUAN PERMANEN ··················································· 47

10. PERALATAN KOMUNIKASI YANG DIGUNAKAN ········································· 47

11. HIERARKI OPERASIONAL ································································· 49

12. PENUTUP ····················································································· 49

13. LAMPIRAN ··················································································· 53

Revisi : 00 Halaman : vi
PT. PLN (PERSERO)
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
KEANDALAN KELISTRIKAN
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA Berlaku Efektif : 20 April 2021
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 PERALATAN KOMUNIKASI YANG DIGUNAKAN

Bagan Alur Komunikasi ························································· 45

Gambar 2 HIERARKI OPERASIONAL ······················································· 46

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Diagram Satu Garis Sistem 150 kV Sistem Interkoneksi Sumatera Bagian
Selatan

Lampiran 2. Nomor Telpon Petugas dan Piket Siaga

Lampiran 3. SOP Penyulang Prioritas Secara Umum

Lampiran 4. Single Line Diagram Penyulang Prioritas

Lampiran 5. Call Sign Radio Komunikasi

Revisi : 00 Halaman : vii


PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KEANDALAN KELISTRIKAN
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA Berlaku Efektif : 20 April 2021
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG

STANDING OPERATION PROCEDURE (SOP) DISTRIBUSI 20 KV


SIAGA KEHANDALAN KELISTRIKAN
KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA PT PLN (PERSERO)
KE PROVINSI LAMPUNG

Berlaku Efektif : 20 April 2021

Sehubungan dengan pengamanan pasokan daya listrik dan usaha mempercepat pemulihan
/penormalan penyulang bila terjadi pemadaman akibat gangguan maupun pengurangan beban
dalam rangka pelaksanaan siaga kehandalan kelistrikan maka perlu dibuatkan Standing
Operation Procedure (SOP) Distribusi 20 kV Sistem Lampung. Standing Operation Procedure
(SOP) Distribusi 20 kV ini terdiri dari :
1) Daftar Lokasi
2) SOP Komunikasi 20 KV
3) Daftar No Telpon dan Nomor Penting Lainnya
4) SOP Penyulang Prioritas
Tugas dan wewenang operasi antara Dispatcher UPD Lampung, Operator GI, Piket P2D UP3
dan Piket LCC dituangkan dalam Pedoman Operasi Sistem Distribusi yang berlaku. Pedoman
Operasi ini akan selalu diperbaharui mengikuti kebutuhan operasi dan perkembangan sistem
tenaga listrik.

Demikian Standing Operation Procedur (SOP) ini dibuat untuk dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya dan penuh tanggung jawab.

Bandar Lampung, April 2021


Mengetahui,
Manajer Manajer Bagian Operasi Sistem
Distribusi

ZULHAMDI KADARISMAN

Halaman : 1
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI KUNJUNGAN KERJA DIREKTUR Berlaku Efektif : 20 APRIL 2021
UTAMA KE PROVINSI LAMPUNG

DAFTAR PENYULANG SIAGA KEHANDALAN KELISTRIKAN


KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR UTAMA KE PROVINSI LAMPUNG
Berlaku Efektif : 20 APRIL 2021

LOKASI DAERAH PRIORITAS CADANGAN NAMA


NO TANGGAL PIC
GARDU INDUK PENYULANG UTAMA PENYULANG GENSET DAN NO HP

- Manajer ULP Natar


Bandara Raden 2 x 1000 - Ferdiansyah : 08117237889
1 20/04/2021 Natar Tomcat Toyota - Supervisor Teknik ULP Natar
Inten II KVA - Petugas Pelayanan Teknik
- Ridho Abadi : 081285431871

- Manajer ULP Natar


- Ferdiansyah : 08117237889
2 22/03/2021 Natar Toyota VVIP Bandara Tomcat 50 KVA - Supervisor Teknik ULP Natar
- Ridho Abadi : 081285431871
- Petugas Pelayanan Teknik

- Manajer ULP Teluk Betung


Teluk - Supervisor Teknik ULP Teluk - Benni Sihite : 081278745604
3 20/04/2021 Petir Kantor Gubernur Awan 450 KVA Betung
Betung - Muhtadi Efendi : 085380077823
- Petugas Pelayanan Teknik

Halaman : 1
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

KOORDINASI ANTARA DISPATCHER UP2D, DISPATCHER UP2B,

OPERATOR GI DAN PIKET POSKO UP3

1. PENDAHULUAN
a. Umum

Diperlukan koordinasi komunikasi operasi dalam menjaga kehandalan pasokan listrik di


Wilayah Lampung.

b. Tujuan

Agar Koordinasi Operasi dapat efektif antar unit PLN.

2. DEFINISI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB OPERASIONAL

a. Dispatcher UP2D

Adalah petugas operasional PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Lampung Unit Pelaksana
Pengatur Distribusi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
mengendalikan/mengatur, sistem distribusi 20 kV di wilayah kerja Lampung dan sekitarnya,
serta mengkoordinasikan pengoperasian sistem distribusi 20 kV di wilayah kerja PLN Unit
Induk Distribusi Lampung sesuai SK DIR No. 0270.P/DIR/2016, tentang Organisasi UP2D.

b. Dispatcher UP2B Sumbagsel

Adalah petugas operasional PT PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelaksana Pengatur Beban
yang bertanggung jawab mengendalikan dan mengoperasikan sistem tegangan tinggi, serta
memberikan perintah pengoperasian bay Trafo Gardu Induk / Penghantar / PMT/ PMS /
Kopel rel 150 kV dan PMT 20 kV Trafo Daya.

c. Piket Posko UP3

Adalah petugas operasional PT PLN (Persero) Distribusi Lampung di UP3 Tanjung Karang,
Metro, dan Kotabumi, yang bertugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
operasional aktifitas jaringan distribusi 20 kV.

Halaman : 1
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

d. Operator UPT/Gardu Induk

Adalah petugas operasional PT PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi
(UPT) yang bertugas dan bertanggung jawab mengoperasikan instalasi 150 kV atau 20 kV
di Gardu Induk.

e. Operator LCC
Adalah petugas operasional PT PLN (Persero) UP2D Lampung yang bertugas dan
bertanggung jawab mengoperasikan dan mengatur laporan gangguan pelanggan call
centre 123 melalui aplikasi APKT serta memonitor ketersediaannya petugas posko
borderless yang bertugas mencari titik gangguan bila terjadi tegangan menengah (20 KV)
pada map apkt.

3. SUMBER PASOKAN TENAGA LISTRIK


Sumber pasokan tenaga listrik untuk khusus wilayah Lampung dan sekitarnya diperoleh dari
sub sistem transmisi Sumbagsel 150 kV melalui 22 Gardu Induk yang dikelola oleh P3BS
Sumatera (UPT Tanjung Karang) dan 202 Penyulang / feeder yang dikelola oleh PLN Distribusi
Lampung.

4. KONDISI NORMAL DAN IDEAL

a. Fasilitas telekomunikasi berupa radio komunikasi, PTT, HP, GPRS/3G SCADA berfungsi
dengan baik.

b. Fasilitas SCADA Distribusi 20 kV telah terpasang dapat berfungsi dengan baik

c. Operator Gardu Induk melaksanakan pengoperasian instalasi 20 kV GI atas perintah


Dispatcher UP2B Sumbagsel atau Dispatcher UP2D Lampung sesuai tugas dan
wewenangnya masing - masing.

d. Piket Posko UP3 melakukan Operasional Aktivitas Jaringan distribusi 20 kV atas perintah
Dispatcher UP2D Lampung dan berkoordinasi dengan operator LCC terkait dengan kesiapan
petugas.

e. Swith Local Remote (SLR) terpasang pada PMT 20 kV yang sedang beroperasi ditempatkan
pada posisi remote pada GI Konvensional (jika belum terdapat Switch Supervisory ) dan
supervisory pada GI substation automation system (SAS) oleh operator GI.

f. Swith Local Remote (SLR) terpasang pada PMT 20 kV yang tidak beroperasi karena
gangguan atau dalam pekerjaan ditempatkan pada posisi local oleh operrator GI.
Halaman : 2
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

g. Pemasukan dan pembukaan PMT 20 kV GI yang sudah dilengkapi fasilitas SCADA dilakukan
secara kontrol SCADA oleh Dispatcher UP2D Lampung berkordinasi dengan Operator GI,
sedangkan untuk yang belum dilengkapi fasilitas SCADA atau tidak siap dikontrol melalui
SCADA dilaksanakan secara lokal oleh Operator GI atas perintah Dispatcher UP2D Lampung

h. Pemasukan dan pembukaan PMT GH atau Keypoint (Recloser, PMCB, LBS) yang sudah
dilengkapi fasilitas SCADA dilakukan melalui kontrol SCADA oleh Dispatcher UP2D Lampung,
sedangkan untuk yang belum dilengkapi fasilitas SCADA atau ketika tidak siap dikontrol
melalui SCADA dilaksanakan secara lokal oleh petugas Piket UP3 atas perintah supervisi
Dispatcher UP2D Lampung.

i. Indikasi yang muncul pada Alarm SCADA akibat dari terdeteksinya Fault Indikator yang
terpasang di jaringan, akan disampaikan oleh Piket Dispatcher ke Petugas Piket Posko UP3
dan piket posko UP3 dapat membaca pada alarm SCADA yang terdapat di lokasi UP3
masing-masing untuk membantu memastikan titik penyebab arah gangguan yang terjadi.

j. Sebelum proses pekerjaan jaringan baik karena gangguan / pemeliharaan, Piket Posko UP3
terkait harus memastikan pemasangan grounding lokal di lapangan (dipasang dua sisi pada
daerah kerja).

k. Sebelum dan setelah pelaksanaan pekerjaan jaringan, baik karena gangguan /


pemeliharaan Petugas Piket Posko UP3 selalu menginformasikan ke Dispatcher UP2D
Lampung perihal jenis pekerjaan di lapangan, penyebab gangguan, keamanan jaringan,
keamanan petugas, lokasi dan penanggung jawab/Pengawas Pekerjaan dan K3 di
lapangan.

l. Kondisi tegangan kirim penyulang 20 kV di Gardu Induk dalam range 20 kV s/d 21 kV.

m. Alur komunikasi Operasi Subsistem Tenaga Listrik Sumbagsel terdapat Pedoman


Komunikasi Operasi Subsistem Tenaga Listrik PED/SBS/OPR/04/13/KOMUNIKASI tanggal
13 Juli 2020 dan Surat Pengantar Nomor.0627/TRS.00.01/B24090000/2020 tanggal 13 Juli
2020 Perihal SOP Pedoman Komunikasi Operasi Subsistem Tenaga Listrik Sumbagsel Revisi-
13

5. KONDISI GANGGUAN / ABNORMAL

Halaman : 3
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

5.1 Tegangan Sistem Distribusi Hilang (Sistem Black Out/Trip PMT 150/20 kV) Serta
Penormalannya

5.1.1 Tegangan Sistem Distribusi Hilang (Sistem Black Out/Trip PMT 150/20 kV) Serta
Penormalannya pada GI yang belum dilengkapi Fasilitas SCADA

a. Operator GI memeriksa dan meyakini tegangan sistem hilang (gangguan sistem), mencatat
relai yang bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher
UP2B Sumbagsel dan Dispatcher UP2D Lampung (indikasi gangguan, waktu trip dan beban
sebelum padam).

b. Dispatcher UP2B Sumbagsel memberikan informasi gangguan ke Dispatcher UP2D


Lampung.

c. Setelah mendapat informasi perihal kejadian gangguan, Dispatcher UP2D Lampung


meneruskan informasi tersebut ke Piket Posko UP3 terkait.

d. Apabila waktu pemulihan gangguan diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama, bila
memungkinkan maka Dispatcher UP2D Lampung segera melakukan manuver pada
penyulang lain, dengan terlebih dahulu memastikan / memerintahkan ke operator untuk
membuka PMT 20 kV penyulang yang akan dimanuver. Manuver dapat dilakukan bila
informasi point a merupakan gangguan non sistem.

e. Saat penormalan penyulang 20 kV mengacu point 4 butir g, serta tetap meyakinkan bahwa
jaringan penyulang aman kepada dispatcher UP2D Lampung.

5.1.2 Tegangan Sistem Distribusi Hilang (Sistem Black Out/Trip PMT 150/20 kV) Serta
Penormalannya pada GI yang dilengkapi Fasilitas SCADA

n. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa tegangan sistem hilang
(gangguan sistem) dengan melihat indikasi tersebut pada telemeter dan telesignal di layar
monitor SCADA UP2D Lampung, dan berkoordinasi dengan Operator GI.

o. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya maka Dispatcher


UP2D lampung memastikan indikasi gangguan tersebut melalui informasi dari operator GI.

p. Dispatcher UP2D Lampung merecord waktu kejadian serta kelainan-kelainan yang terjadi.

Halaman : 4
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

q. Operator GI memeriksa dan memastikan tegangan sistem hilang (gangguan sistem),


mencatat relai yang bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi tersebut ke
Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Dispatcher UP2D Lampung (indikasi gangguan, waktu trip
dan beban sebelum padam).

r. Dispatcher UP2B Sumbagsel memberikan informasi gangguan ke Dispatcher UP2D


Lampung.

s. Setelah mendapat informasi perihal kejadian gangguan, Dispatcher UP2D Lampung


meneruskan informasi tersebut ke Piket Posko UP3 terkait.

t. Apabila waktu pemulihan gangguan diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama, bila
memungkinkan maka Dispatcher UP2D Lampung segera melakukan manuver pada
penyulang lain, dengan terlebih dahulu memastikan / memerintahkan ke operator untuk
membuka PMT 20 kV penyulang yang akan dimanuver. Segala bentuk aktifitas manuver
pada penyulang 20 kV mengacu pada point 12. Manuver dapat dilakukan bila informasi
point d merupakan gangguan non sistem.

u. Saat penormalan penyulang 20 kV mengacu pada point 4 butir g, serta saat penormalan
penyulang 20 kV, Dispatcher UP2D Lampung selalu berkoordinasi dengan operator GI
terkait.

5.2. PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 1 phasa, 2 phasa dan OCGR tahap
satu serta Penormalannya

5.2.1 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 1 phasa, 2 phasa dan OCGR tahap
satu serta Penormalannya pada GI yang belum dilengkapi Fasilitas SCADA

v. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum direset
dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu
Gangguan, Jenis Gangguan, Arus Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban
Sebelum Padam.

w. Operator GI berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dispatcher UP2D Lampung tentang


kondisi keamanan sebelum mencoba memasukkan penyulang tersebut.

x. Dicoba satu kali oleh Operator GI atas perintah Dispatcher UP2D Lampung dan
menginformasikan kembali ke Dispatcher UP2D Lampung.

Halaman : 5
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

y. Jika gagal dengan indikasi yang sama, Operator GI menginformasikan ke Dispatcher UP2D
Lampung dan Operator GI merack-out PMT Penyulang 20 kV atas perintah Dispatcher UP2D
Lampung, selanjutnya Dispatcher UP2D Lampung memberikan informasi indikasi Fault
Indikator jaringan terkait yang muncul terdeteksi pada Alarm SCADA serta memerintahkan
Piket Posko UP3 untuk berkoordinasi dengan operator LCC terkait kesiapan petugas baik
disisi beban working order (WO) mobil petugas dan kondisi realtime petugas yang
berdekatan dengan jaringan yang terganggu dan memerintahkan untuk menelusuri dan
memperbaiki kerusakan (penyebab gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan. Sebagai
acuan borderless petugas posko yang sudah menemukan titik penyebab gangguan maka
petugas tersebut yang meminta penormalan melalui posko UP3 dan tetap berkoordinasi
dengan unit pemilik aset terkait, untuk kondisi 15 menit pertama gangguan belum
ditemukan maka koordinator pelayanan Teknik ULP wajib membantu proses penelusuran
titik gangguan dan untuk 30 menit berikutnya masih belum ditemukan gangguan maka
Supervisor ULP wajib mensupervisi aktivitas gangguan tersebut, serta P2D tetap
berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D dan Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan
operator GI untuk tahapan penormalannya. Dan jika gagal indikasi berbeda (Indikasi OCR
3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan GFR 3 phasa instant), untuk penormalannya
mengikuti point 5.3.1.

z. Untuk Mengisolasi daerah gangguan dapat dilakukan dengan melakukan pelepasan


PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan lokasi GI yang dikoordinasikan oleh Dispatcher
UP2D Lampung mengacu pada point 4 butir h, i dan j.

aa. Setelah mendapatkan informasi selesainya perbaikan gangguan dengan kondisi aman atau
telah dilakukan pelepasan PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan lokasi GI, selanjutnya
dilakukan penormalan penyulang 20 kV dengan mengacu pada point 4 butir g.

bb.Jika gagal lagi dengan indikasi yang sama walaupun dengan durasi yang cukup lama setelah
dinormalkan, operator GI menginformasikan ke Dispatcher UP2D Lampung dan tidak
diijinkan menormalkan Penyulang tersebut sebelum ditemukan sumber gangguan serta
sudah diperbaiki penyebab gangguannya, dan UP2D Lampung telah menginformasikan ke
operator GI terkait gangguan tersebut. Dan jika gagal dengan indikasi berbeda (Indikasi
OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan GFR 3 phasa instant), untuk
penormalannya mengikuti point 5.3.1.

cc. PMT 20 kV Penyulang dimasukkan denngan mengacu pada point 4 butir g, setelah
kondisinya dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D Lampung.

Halaman : 6
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

dd.Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan.

5.2.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 2 phasa dan GFR tahap satu dan
GFR Instant serta Penormalannya pada GI yang dilengkapi Fasilitas SCADA

ee. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT 20 kV penyulang trip
dengan melihat indikasi tersebut pada telemeter dan telesignal di layar monitor SCADA
UP2D Lampung, dan menyampaikan informasi tersebut ke Operator GI.

ff. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya maka Dispatcher
UP2D lampung memastikan indikasi gangguannya ke operator GI.

gg.Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum direset
dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu
Gangguan, Jenis Gangguan, Arus Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban
Sebelum Padam.

hh.Dispatcher UP2D Lampung terlebih dahulu berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 tentang
kondisi keamanan sebelum mencoba memasukkan penyulang tersebut.

ii. Dispatcher UP2D Lampung menyampaikan informasi kondisi keamanan dan ke Operator GI
kemudian PMT 20 kV Penyulang dicoba dengan mengacu pada point 4 butir g.

jj. Jika gagal dengan indikasi yang sama, Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan ke
Operator GI, operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR)
yang terpasang di PMT penyulang yang mengalami gangguan ke posisi local dan merack-
out PMT Penyulang 20 kV atas perintah Dispatcher UP2D Lampung, Selanjutnya Operator
GI menginformasikan statusnya ke Dispatcher UP2D Lampung, Dispatcher UP2D Lampung
memberikan informasi indikasi Fault Indikator jaringan terkait yang muncul terdeteksi pada
Alarm SCADA serta memerintahkan Piket Posko UP3 untuk berkoordinasi dengan operator
LCC terkait kesiapan petugas baik disisi beban working order (WO) mobil petugas dan
kondisi realtime petugas yang berdekatan dengan jaringan yang terganggu dan
memerintahkan untuk menelusuri dan memperbaiki kerusakan (penyebab gangguan) atau
mengisolasi daerah gangguan. Sebagai acuan borderless petugas posko yang sudah
menemukan titik penyebab gangguan maka petugas tersebut yang meminta penormalan
melalui posko UP3 dan tetap berkoordinasi dengan unit pemilik aset terkait, untuk kondisi

Halaman : 7
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

15 menit pertama gangguan belum ditemukan maka koordinator pelayanan Teknik ULP
wajib membantu proses penelusuran titik gangguan dan untuk 30 menit berikutnya masih
belum ditemukan gangguan maka Supervisor ULP wajib mensupervisi aktivitas gangguan
tersebut, serta P2D tetap berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D dan Dispatcher UP2D
berkoordinasi dengan operator GI untuk tahapan penormalannya. Dan jika gagal dengan
indikasi berbeda (Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan GFR 3 phasa
instant), untuk penormalannya mengikuti point 5.3.2.

kk. Untuk Mengisolasi daerah gangguan dapat dilakukan dengan melakukan pelepasan
PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan GI yang dilakukan oleh Dispatcher UP2D Lampung
mengacu pada point 4 butir h, i dan j.

ll. Setelah mendapatkan informasi selesainya perbaikan gangguan dengan kondisi aman atau
telah dilakukan pelepasan PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan lokasi GI, Selanjutnya
operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR) yang terpasang
di PMT penyulang yang mengalami gangguan pada posisi Remote (Supervisory) dan
menginformasikan statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung, selanjutnya PMT 20 KV
Penyulang dimasukkan kembali dengan mengacu pada point 4 butir g.

mm. Jika gagal lagi dengan indikasi yang sama walaupun dengan durasi yang cukup lama
setelah dinormalkan, operator GI berkoordinasi Dispatcher UP2D Lampung dan tidak
diijinkan menormalkan sebelum ditemukan sumber gangguan serta sudah diperbaiki
penyebab gangguannya, operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local
remote (SLR) yang terpasang di PMT penyulang yang mengalami gangguan ke posisi local
dan menginformasikan statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung. Dan jika gagal dengan
indikasi berbeda (Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan GFR 3 phasa
instant), untuk penormalannya mengikuti point 5.3.2.

nn.Setelah gangguan telah ditemukan dan diperbaiki, operator GI melakukan perubahan status
/ posisi switch local remote (SLR) yang terpasang di PMT penyulang yang mengalami
gangguan pada posisi Remote (Supervisory) dan menginformasikan statusnya ke
Dispatcher PLN UP2D Lampung serta memberi ijin, kemudian penyulang dimasukkan
kembali dengan mengacu pada point 4 butir g, setelah kondisinya dinyatakan aman oleh
Dispatcher UP2D Lampung.

oo. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan ke operator GI.

Halaman : 8
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

5.3. PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa
instant dan GFR 3 phasa instant serta Penormalannya

5.3.1 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa
instant dan GFR 3 phasa instant serta Penormalannya untuk GI yang belum
dilengkapi fasilitas SCADA.

pp.Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum direset
dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu
Gangguan, Jenis Gangguan, Arus Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban
Sebelum Padam.

qq.Tidak diizinkan menormalkan penyulang sebelum ditemukan gangguan/dilokalisir/diisolasi


daerah gangguan. Bila kondisi lokasi gangguan tersebut aman (terdapat indikasi gangguan
pada keypoint dan telah dilakukan isolasi/open pemutus) dan penyebab trip adalah
petir/hujan deras, Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Piket UP3 untuk secepatnya
meminta ijin dicoba sekali kepada piket operator GI sebatas section yang telah diisolasi.

rr. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 terkait untuk
berkoordinasi dengan operator LCC terkait kesiapan petugas baik disisi beban working order
(WO) mobil petugas dan kondisi realtime petugas yang berdekatan dengan jaringan yang
terganggu, memberikan informasi indikasi Fault Indikator jaringan terkait yang muncul
terdeteksi pada Alarm SCADA dan memerintahkan untuk menelusuri dan memperbaiki
kerusakan (penyebab gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan. Sebagai acuan
borderless petugas posko yang sudah menemukan titik penyebab gangguan maka petugas
tersebut yang meminta penormalan melalui posko UP3 dan tetap berkoordinasi dengan unit
pemilik aset terkait, untuk kondisi 15 menit pertama gangguan belum ditemukan maka
koordinator pelayanan Teknik ULP wajib membantu proses penelusuran titik gangguan dan
untuk 30 menit berikutnya masih belum ditemukan gangguan maka Supervisor ULP wajib
mensupervisi aktivitas gangguan tersebut, serta P2D tetap berkoordinasi dengan
Dispatcher UP2D dan Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Operator GI untuk
penormalan.

ss. Untuk Mengisolasi daerah gangguan dapat dilakukan dengan melakukan pelepasan
PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan lokasi GI yang dilakukan oleh Dispatcher UP2D
Lampung mengacu pada point 4 butir h, i dan j.

Halaman : 9
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

tt. Setelah mendapatkan informasi selesainya perbaikan gangguan dengan kondisi aman atau
telah dilakukan pelepasan PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan lokasi GI, selanjutnya
dilakukan penormalan penyulang dengan mengacu pada point 4 butir g.

uu.Jika gagal dengan indikasi yang sama, Operator GI akan menginformasikan ke Dispatcher
UP2D, selanjutnya Operator GI akan menangguhkan penormalan dan melaporkan ke
Supervisor GI.

vv. Penanggung jawab lapangan di UP3 (Manajer Bagian Jaringan UP3 Terkait) memastikan
kondisi jaringan dilapangan aman untuk dioperasikan dan gangguan telah teratasi,
disampaikan melalui SMS ke UP2D Lampung (Manajer Bagian Operasi) dan Dispatcher
UP2D Lampung, kemudian UP2D Lampung (Manajer Bagian Operasi) meneruskan informasi
tersebut ke Manajer Bagian Pemeliharaan UPT Tanjung Karang ditembuskan ke Manajer
Tragi Terkait.

ww. Penyulang dimasukkan dengan mengacu pada point 4 butir g, setelah kondisinya
dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D Lampung, Piket Posko UP3 dan Penanggung
Jawab/Pengawas Pekerjaan Lapangan (Supervisor ULP/Supervisor UP3) serta mendapatkan
ijin dari Supervisor GI.

xx. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan.

5.3.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa
instant dan GFR 3 phasa instant serta Penormalannya untuk GI yang telah
dilengkapi fasilitas SCADA.

yy. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT 20 kV penyulang trip
dengan melihat indikasi tersebut pada telemeter dan telesignal di layar monitor SCADA
UP2D Lampung, dan menyampaikan informasi tersebut ke Operator GI.

zz. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya maka Dispatcher
UP2D Lampung memastikan indikasi gangguannya ke operator GI.

aaa. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum
direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu
Gangguan, Jenis Gangguan, Arus Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban
Sebelum Padam.

Halaman : 10
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

bbb. Penyulang yang sudah disetting FDIR akan melakukan proses isolasi secara otomatis
dengan proses open keypoint (Normally close) setelah PMT GI serta proses close keypoint
loopring (Normaly open) sehingga section tersebut dipasok oleh penyulang dari GI yang
berbeda. Apabila FDIR tidak bekerja atau penyulang trip tersebut belum disetting FDIR
maka Dispatcher UP2D memeriksa keypoint dipenyulang tersebut dengan memastikan
adanya indikasi gangguan pada semua keypoint penyulang , bila ada indikasi gangguan
maka Dispatcher UP2D membuka keypoint tersebut lalu melakukan koordinasi ijin dan
eksekusi penormalan dengan close PMT GI sebatas keypoint open. Bila ada section
berikutnya yang bisa dilakukan proses manuver penyulang loopring lain maka Dispatcher
UP2D segera melakukan proses eksekusi isolasi diujung section yang terdampak dengan
melakukan close keypoint posisi Normally open.

ccc. Tidak diizinkan menormalkan Penyulang sebelum ditemukan


gangguan/dilokalisir/diisolasi daerah gangguan. Bila kondisi lokasi gangguan tersebut aman
(terdapat indikasi gangguan pada keypoint dan telah dilakukan isolasi/open pemutus) dan
penyebab trip adalah petir/hujan deras, Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Piket UP3
untuk secepatnya meminta ijin dicoba sekali kepada piket operator GI sebatas section yang
telah diisolasi.

ddd. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR) yang
terpasang di PMT penyulang yang mengalami gangguan ke posisi local dan
menginformasikan statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung.

eee. Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 terkait untuk berkoordinasi
dengan operator LCC terkait kesiapan petugas baik disisi beban working order (WO) mobil
petugas dan kondisi realtime petugas yang berdekatan dengan jaringan yang terganggu,
memberikan informasi indikasi Fault Indikator jaringan terkait yang muncul terdeteksi pada
Alarm SCADA dan memerintahkan untuk menelusuri dan memperbaiki kerusakan
(penyebab gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan. Sebagai acuan borderless
petugas posko yang sudah menemukan titik penyebab gangguan maka petugas tersebut
yang meminta penormalan melalui posko UP3 dan tetap berkoordinasi dengan unit pemilik
aset terkait, untuk kondisi 15 menit pertama gangguan belum ditemukan maka koordinator
pelayanan Teknik ULP wajib membantu proses penelusuran titik gangguan dan untuk 30
menit berikutnya masih belum ditemukan gangguan maka Supervisor ULP wajib
mensupervisi aktivitas gangguan tersebut, serta P2D tetap berkoordinasi dengan
Dispatcher UP2D dan Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Operator GI untuk
penormalan.

Halaman : 11
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

fff. Untuk Mengisolasi daerah gangguan dapat dilakukan dengan melakukan pelepasan
PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan lokasi GI yang dilakukan oleh Dispatcher UP2D
Lampung dengan mengacu pada point 4 butir h, i dan j.

ggg. Operator GI merack-out PMT Penyulang atas permintaan dispatcher UP2D Lampung
setelah berkooordinasi dengan Piket Posko UP3. Piket Posko UP3 memastikan pemasangan
grounding lokal di lapangan (dipasang dua sisi pada daerah kerja) dalam rangka perbaikan.

hhh. Setelah mendapatkan informasi selesainya perbaikan gangguan dengan kondisi


aman atau telah dilakukan pelepasan PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan lokasi GI,
selanjutnya Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR)
yang terpasang di PMT penyulang yang mengalami gangguan ke posisi remote
(Supervisory) dan menginformasikan statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung.

iii. Operator GI mengijinkan untuk memasukkan penyulang dengan mengacu pada point 4
butir g, setelah kondisinya dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D Lampung.

jjj. Jika gagal dengan indikasi yang sama, operator GI melakukan perubahan status / posisi
switch local remote (SLR) yang terpasang di PMT penyulang yang mengalami gangguan ke
posisi local dan menginformasikan statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung, operator
GI berkoordinasi Dispatcher UP2D Lampung dan tidak diijinkan menormalkan sebelum
ditemukan sumber gangguan serta sudah diperbaiki penyebab gangguannya. Operator GI
akan menangguhkan penormalan dan melaporkan ke Supervisor GI.

kkk. Penanggung jawab/Pengawas Pekerjaan lapangan di UP3 (Manajer Bagian Jaringan


UP3 Terkait) memastikan kondisi jaringan dilapangan aman untuk dioperasikan dan
gangguan telah teratasi, disampaikan melalui SMS ke UP2D Lampung (Manajer Bagian
Operasi) dan Dispatcher UP2D Lampung, kemudian UP2D Lampung (Manajer Bagian
Operasi) meneruskan informasi tersebut ke Manajer Bagian Pemeliharaan UPT Tanjung
Karang ditembuskan ke Manajer Tragi Terkait.

lll. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR) yang terpasang
di PMT penyulang yang mengalami gangguan ke posisi remote (Supervisory) dan
menginformasikan statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung.

mmm. Operator GI mengijinkan memasukkan PMT Penyulang dengan mengacu pada point
4 butir g, setelah kondisinya dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D Lampung, Piket Posko
UP3 dan Penanggung Jawab Lapangan/Pengawas Pekerjaan (Supervisor ULP/Supervisor
UP3) serta mendapatkan ijin dari Supervisor GI.
Halaman : 12
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

nnn. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke operator GI dan UP3 Terkait.

5.4 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi UFR

5.4.1 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi UFR untuk GI yang belum dilengkapi
fasilitas SCADA

a. Operator GI memeriksa dan mencatat Waktu trip, Tahapan UFR, Arus Beban Sebelum
Padam dan relay yang bekerja sebelum direset.

b. Operator GI melaporkan kepada Dispatcher UP2B Sumbagsel dan menginformasikan ke


Dispatcher UP2D Lampung.

c. Penormalan Penyulang 20 kV dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagsel (lokasi


dan besaran beban) ke Dispatcher UP2D Lampung.

d. Pemasukkan PMT Penyulang dilakukan dengan mengacu pada point 4 butir g.

e. Dispatcher UP2B Sumbagsel menginformasikan penyebab gangguan kepada Operator GI


dan Dispatcher UP2D Lampung.

f. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan penyebab gangguan kepada Piket Posko


UP3.

g. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung, Kemudian Dispatcher UP2D Lampung
menginformasikan ke Piket Posko UP3 dan Dispatcher UP2B Sumbagsel.

5.4.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi UFR yang telah dilengkapi fasilitas
SCADA

ooo. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT 20 kV penyulang
trip dengan melihat indikasi tersebut pada telemeter dan telesignal di layar monitor SCADA
UP2D Lampung, dan menyampaikan informasi tersebut ke Operator GI.

ppp. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya maka


Dispatcher UP2D lampung memastikan indikasi gangguannya ke operator GI.

Halaman : 13
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

qqq. Operator GI memeriksa kembali dan mencatat Waktu trip, Tahapan UFR, Arus Beban
Sebelum Padam dan relay yang bekerja sebelum direset.

rrr. Operator GI melaporkan kepada Dispatcher UP2B Sumbagsel dan menginformasikan ke


Dispatcher UP2D Lampung.

sss. Penormalan Penyulang 20 kV mengacu pada point 4 butir g, dilakukan atas instruksi
Dispatcher UP2B Sumbagsel (lokasi dan besaran beban).

ttt. Dispatcher UP2D Lampung melakukan penormalan penyulang atas ijin dari UP2B
Sumbagsel.

uuu. Dispatcher UP2B Sumbagsel menginformasikan penyebab gangguan kepada


Operator GI dan Dispatcher UP2D Lampung.

vvv. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan penyebab gangguan kepada Piket


Posko UP3.

www. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke operator GI, Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Piket Posko
UP3.

5.5 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi ULS SBEF

5.5.1 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi ULS / SBEF untuk GI yang belum
dilengkapi fasilitas SCADA

rrr. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum direset
dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung berupa Jenis
Gangguan adanya beban tidak seimbang, Waktu gangguan dan Arus Beban Sebelum
Padam.

sss. Operator GI tidak diizinkan melakukan penormalan gangguan sebelum Dispatcher


UP2D Lampung berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 terkait untuk menelusuri dan
memperbaiki kerusakan (penyebab gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan.
Kemudian Operator GI merack-out PMT Penyulang 20 kV atas perintah Dispatcher UP2D
Lampung.

Halaman : 14
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

ttt. Untuk Mengisolasi daerah gangguan dapat dilakukan dengan melakukan pelepasan
PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI yang dilakukan oleh Dispatcher UP2D Lampung mengacu
pada point 4 butir h, i dan j.

uuu. Setelah mendapatkan informasi perbaikan gangguan atau pelepasan


PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan GI telah selesai dan kondisinya dinyatakan aman
oleh Dispatcher UP2D Lampung, Piket Posko UP3 dan Penanggung Jawab/Pengawas
Pekerjaan lapangan (Supervisor ULP/Supervisor UP3). Selanjutnya PMT 20 kV Penyulang
dimasukkan dengan mengacu pada point 4 butir g.

vvv. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung, Kemudian Dispatcher UP2D Lampung
menginformasikan ke Piket Posko UP3 dan Dispatcher UP2B Sumbagsel.

www. Apabila trip PMT Incoming 20 kV pelaporan dan penormalan dilaksanakan oleh
operator GI atas instruksi dari Dispatcher UP2B Sumbagsel.

5.5.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi ULS / SBEF untuk GI yang telah
dilengkapi fasilitas SCADA

a. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT 20 kV penyulang trip
dengan melihat indikasi tersebut pada telemeter dan telesignal di layar monitor SCADA
UP2D Lampung, dan menyampaikan informasi tersebut ke Operator GI.

b. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya maka Dispatcher


UP2D lampung memastikan indikasi gangguannya ke operator GI.

c. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum


direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung berupa
Jenis Gangguan adanya beban tidak seimbang, Arus Netral NGR, Waktu gangguan dan
Arus Beban Sebelum Padam.

d. Operator GI dan Dispatcher UP2D tidak diizinkan melakukan penormalan gangguan


sebelum Piket Posko UP3 terkait menelusuri dan memperbaiki kerusakan (penyebab
gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan.

Halaman : 15
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

e. Untuk Mengisolasi daerah gangguan dapat dilakukan dengan melakukan pelepasan


PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI yang dilakukan oleh Dispatcher UP2D Lampung
mengacu pada point 4 butir h, i dan j.

f. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR) yang
terpasang di PMT penyulang yang mengalami gangguan ke posisi local dan
menginformasikan statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung. Kemudian Operator GI
merack-out PMT Penyulang 20 kV atas perintah Dispatcher UP2D Lampung.

g. Setelah mendapatkan informasi perbaikan gangguan atau pelepasan


PMT/LBS/PTS/Keypoint terdekat dengan GI telah selesai dengan kondisi aman (Personil,
Jaringan, dan Grounding lokal sudah dilepas) dari Piket Posko UP3.

h. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR) yang
terpasang di PMT penyulang yang mengalami gangguan ke posisi remote (Supervisory)
dan merack-in PMT Penyulang 20 kV atas perintah Dispatcher UP2D Lampung, kemudian
menginformasikan statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung.

i. Operator GI akan memberikan ijin memasukkan PMT 20 kV Penyulang dengan mengacu


pada point 4 butir g, setelah kondisinya dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D
Lampung, Piket Posko UP3 dan Penanggung Jawab/Pengawas Pekerjaan lapangan
(Supervisor ULP/Supervisor UP3). Kemudian Dispatcher UP2D Lampung memasukkan
PMT 20 kV Penyulang.

j. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke operator GI, Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Piket
Posko UP3.

k. Apabila trip PMT Incoming 20 kV pelaporan dan penormalan dilaksanakan oleh operator
GI atas instruksi dari Dispatcher UP2B Sumbagsel.

5.6. PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OLS Trafo

5.6.1 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OLS Trafo untuk GI yang belum
dilengkapi fasilitas SCADA

l. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum


direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan

Halaman : 16
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Beban Trafo dan
Beban Penyulang Sebelum OLS bekerja.

m. Dispatcher UP2B Sumbagsel berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D Lampung untuk


dilakukan pengurangan beban sebelum dilakukan penormalan.

n. Dispatcher UP2D Lampung melakukan pelepasan/pengurangan beban melalui keypoint


(LBS/Recloser/GH) dan berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 atau Dispatcher UP2D
Lampung memerintahkan piket posko UP3 melakukan pelepasan/pengurangan beban
melalui LBS/Recloser/GH yang belum terintegrasi SCADA sesuai beban yang dibutuhkan,
kemudian Dispatcher UP2D Lampung melaporkan informasi pelepasan tersebut ke
Dispatcher UP2B Sumbagsel.

o. Penormalan Penyulang 20 kV dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagsel ke


Dispatcher UP2D Lampung.

p. PMT 20 KV penyulang dimasukkan dengan mengacu pada point 4 butir g.

q. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung, Kemudian Dispatcher UP2D Lampung
menginformasikan ke Piket Posko UP3 dan Dispatcher UP2B Sumbagsel.

5.6.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OLS Trafo untuk GI yang telah
dilengkapi fasilitas SCADA

r. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT 20 kV penyulang trip
dengan melihat indikasi tersebut pada telemeter dan telesignal di layar monitor SCADA
UP2D, dan menyampaikan informasi tersebut ke Operator GI.

s. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya maka Dispatcher


UP2D lampung memastikan indikasi gangguannya ke operator GI.

t. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum


direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan
Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Beban Trafo dan
Beban Penyulang Sebelum OLS bekerja.

u. Dispatcher UP2B Sumbagsel berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D Lampung untuk


dilakukan pengurangan beban sebelum dilakukan penormalan.
Halaman : 17
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

v. Dispatcher UP2D Lampung akan melakukan pelepasan/pengurangan beban melalui


keypoint (LBS/Recloser/GH) atau Dispatcher UP2D Lampung memerintahkan piket posko
UP3 melakukan pelepasan/pengurangan beban melalui LBS/Recloser/GH yang belum
terintegrasi SCADA sesuai beban yang dibutuhkan, dan melaporkannya info pelepasan ke
Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Operator GI.

w. Penormalan Penyulang 20 kV dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagsel dan


Ijin dari Operator GI, setelah mendapat instruksi dari UP2B Sumbagsel, ijin Operator GI
dan memastikan jaringan aman ke piket posko UP3, selanjutnya PMT 20 KV penyulang
dimasukkan dengan mengacu pada point 4 butir g.

x. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke Operator GI, Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Piket
Posko UP3.

5.7. PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OLS Penghantar

5.7.1 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OLS Penghantar untuk GI yang belum
dilengkapi fasilitas SCADA

y. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum


direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan
Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Beban Trafo dan
Beban Penyulang Sebelum OLS bekerja.

z. Dispatcher UP2B Sumbagsel akan menginformasikan Trigger Penghantar yang


menyebabkan OLS Penyulang Bekerja ke Dispatcher UP2D Lampung dan Operator GI
bersangkutan.

aa. Penormalan Penyulang 20 kV dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagsel (lokasi
dan besaran beban) ke Dispatcher UP2D Lampung.

bb.Dispatcher UP2D Lampung memastikan jaringan aman ke piket posko UP3, kemudian
menginformasikan ke operator GI.

cc. Pemasukkan PMT Penyulang dilakukan dengan mengacu pada point 4 butir g..

Halaman : 18
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

dd.Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung, Kemudian Dispatcher UP2D Lampung
menginformasikan ke Piket Posko UP3 dan Dispatcher UP2B Sumbagsel.

5.7.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OLS Penghantar untuk GI yang telah
dilengkapi fasilitas SCADA

ee. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT 20 kV penyulang trip
dengan melihat indikasi tersebut pada telemeter dan telesignal di layar monitor SCADA
UP2D Lampung, dan menyampaikan informasi tersebut ke Operator GI.

ff. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya maka Dispatcher
UP2D lampung memastikan indikasi gangguannya ke operator GI.

gg.Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum


direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan
Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Beban Trafo dan
Beban Penyulang Sebelum OLS bekerja.

hh.Dispatcher UP2B Sumbagsel akan menginformasikan Trigger Penghantar yang


menyebabkan OLS Penyulang Bekerja ke Dispatcher UP2D Lampung dan Operator GI
bersangkutan.

ii. Penormalan Penyulang 20 kV dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagsel (lokasi
dan besaran beban) dan Ijin dari Operator GI, setelah mendapat instruksi dari UP2B
Sumbagsel, ijin Operator GI dan memastikan jaringan aman ke piket posko UP3,
Penormalan penyulang mengacu pada point 4 butir g.

jj. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke Operator GI, Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Piket
Posko UP3.

5.8. PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi UVLS

5.8.1 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi UVLS untuk GI yang belum dilengkapi
fasilitas SCADA

Halaman : 19
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

kk. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum
direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan
Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Beban Trafo dan
Beban Penyulang Sebelum UVLS bekerja.

ll. Dispatcher UP2B Sumbagsel akan menginformasikan yang menyebabkan UVLS


Penyulang Bekerja ke Dispatcher UP2D Lampung dan Operator GI bersangkutan,
termasuk informasi tegangan saat pelepasan.

mm. Penormalan Penyulang 20 kV dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagsel


(lokasi dan besaran beban) ke Dispatcher UP2D Lampung.

nn.Dispatcher UP2D Lampung memastikan jaringan aman ke piket posko UP3, kemudian
menginformasikan ke operator GI.

oo. Pemasukkan PMT Penyulang dilakukan dengan mengacu pada point 4 butir g.

pp.Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung, Kemudian Dispatcher UP2D Lampung
menginformasikan ke Piket Posko UP3 dan Dispatcher UP2B Sumbagsel.

5.8.2 PMT Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi UVLS untuk GI yang telah dilengkapi
fasilitas SCADA

qq.Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT 20 kV penyulang trip
dengan melihat indikasi tersebut pada telemeter dan telesignal di layar monitor SCADA
UP2D Lampung, dan menyampaikan informasi tersebut ke Operator GI.

rr. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya maka Dispatcher
UP2D lampung memastikan indikasi gangguannya ke operator GI.

ss. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum
direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan
Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Beban Trafo dan
Beban Penyulang Sebelum UVLS bekerja.

tt. Dispatcher UP2B Sumbagsel akan menginformasikan yang menyebabkan UVLS


Penyulang Bekerja ke Dispatcher UP2D Lampung dan Operator GI bersangkutan,
termasuk informasi teganggan saat pelepasan.
Halaman : 20
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

uu.Penormalan Penyulang 20 kV dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2B Sumbagsel (lokasi


dan besaran beban) dan Ijin dari Operator GI, setelah mendapat instruksi dari UP2B
Sumbagsel, ijin Operator GI dan memastikan jaringan aman ke piket posko UP3, PMT
Penyulang dimasukkan dengan mengacu pada point 4 butir g.

vv. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke Operator GI, Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Piket
Posko UP3.

5.9 Beban tidak Seimbang / Unbalance pada Penyulang 20 kV

5.9.1 Beban tidak Seimbang / Unbalance pada Penyulang 20 kV pada GI yang belum
dilengkapi fasilitas SCADA

ww. Operator GI memeriksa dan mencatat beban pada penyulang dan beban tidak
seimbang ditrafo GI (Arus Netral), kemudian menginformasikan beban per phasa ke
Dispatcher UP2D Lampung.

xx. Jika arus netral di trafo GI lebih dari 15 Ampere :

yy. Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 untuk mengurangi beban dengan
melakukan pelepasan pada PMT/LBS/PTS (Dilakukan oleh Dispatcher UP2D Lampung
untuk yang sudah terintegrasi SCADA atau dilakukan oleh Piket Posko UP3 untuk yang
belum terintegrasi SCADA).

zz. Setelah seimbang, Dispatcher UP2D menginformasikan ke Piket Posko UP3 untuk
berkoordinasi dengan operator LCC terkait kesiapan petugas baik disisi beban working
order (WO) mobil petugas dan kondisi realtime petugas yang berdekatan dengan jaringan
yang terganggu dan memerintahkan untuk menelusuri jaringan dan memperbaiki
kerusakan (penyebab gangguan) Sebagai acuan borderless petugas posko yang sudah
menemukan titik penyebab gangguan maka petugas tersebut yang meminta penormalan
melalui posko UP3 dan tetap berkoordinasi dengan unit pemilik aset terkait, untuk kondisi
15 menit pertama gangguan belum ditemukan maka koordinator pelayanan Teknik ULP
wajib membantu proses penelusuran titik gangguan dan untuk 30 menit berikutnya masih
belum ditemukan gangguan maka Supervisor ULP wajib mensupervisi aktivitas gangguan
tersebut, serta P2D tetap berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D dan Dispatcher UP2D
berkoordinasi dengan Operator GI untuk penormalan.

Halaman : 21
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

aaa. Untuk mengisolasi daerah gangguan dapat dilakukan dengan melakukan pelepasan
PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI yang dilakukan oleh Dispatcher UP2D Lampung
mengacu pada point 4 butir h, i dan j.

bbb. Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Operator GI perihal penyebab


gangguan, lokasi gangguan dan perbaikan gangguan yang sudah dilakukan serta
penanggung jawab/pengawas pekerjaan di lapangan setelah mendapatkan informasi
perbaikan gangguan telah selesai dengan kondisi aman (Personil, Jaringan, dan
Grounding lokal sudah dilepas) dari Piket Posko UP3.

ccc. Penormalan penyulang mengacu pada point 4 butir h, setelah mendapat ijin dari
operator GI.

ddd. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke Operator GI dan Piket Posko UP3.

eee. Jika arus netral di trafo GI lebih dari 25 Ampere :

fff. Operator GI akan melepas PMT penyulang dan menginformasikan ke Dispatcher UP2D
Lampung. Kemudian operator GI merack-out PMT Penyulang 20 kV atas perintah
Dispatcher UP2D Lampung.

ggg. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan ke Piket Posko UP3 untuk


berkoordinasi dengan operator LCC terkait kesiapan petugas baik disisi beban working
order (WO) mobil petugas dan kondisi realtime petugas yang berdekatan dengan jaringan
yang terganggu dan memerintahkan untuk menelusuri jaringan dan memperbaiki
kerusakan (penyebab gangguan) Sebagai acuan borderless petugas posko yang sudah
menemukan titik penyebab gangguan maka petugas tersebut yang meminta penormalan
melalui posko UP3 dan tetap berkoordinasi dengan unit pemilik aset terkait, untuk kondisi
15 menit pertama gangguan belum ditemukan maka koordinator pelayanan Teknik ULP
wajib membantu proses penelusuran titik gangguan dan untuk 30 menit berikutnya masih
belum ditemukan gangguan maka Supervisor ULP wajib mensupervisi aktivitas gangguan
tersebut, serta P2D tetap berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D dan Dispatcher UP2D
berkoordinasi dengan Operator GI untuk penormalan.

hhh. Setelah gangguan ditemukan, untuk mengisolasi daerah gangguan dapat dilakukan
dengan melakukan pelepasan PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI yang dilakukan oleh
Dispatcher UP2D Lampung mengacu pada point 4 butir h, i dan j.

Halaman : 22
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

iii. Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Operator GI perihal penyebab gangguan,


lokasi gangguan dan perbaikan gangguan yang sudah dilakukan serta penanggung
jawab/pengawas pekerjaan di lapangan serta menyatakan kondisi penyulang sudah aman
setelah mendapatkan informasi perbaikan gangguan telah selesai dengan kondisi aman
(Personil, Jaringan, dan Grounding lokal sudah dilepas) dari Piket Posko UP3.

jjj. Penormalan penyulang mengacu pada point 4 butir g, setelah kondisinya dinyatakan
aman oleh Dispatcher UP2D, Piket Posko UP3 dan Penanggung Jawab/Pengawas
Pekerjaan Lapangan (Supervisor ULP/Supervisor UP3).

kkk. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung, Kemudian Dispatcher UP2D
Lampung menginformasikan ke Piket Posko UP3.

5.9.2 Beban tidak Seimbang / Unbalance pada Penyulang 20 kV pada GI yang sudah
dilengkapi fasilitas SCADA

lll. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT 20 kV penyulang
beban tidak seimbang dengan melihat kondisi tersebut pada telemeter dan telesignal di
layar monitor SCADA UP2D Lampung, dan menyampaikan informasi tersebut ke Operator
GI.

mmm. Untuk penyulang 20 kV yang belum termonitor indikasi gangguannya maka


Dispatcher UP2D lampung memastikan indikasi gangguannya ke operator GI.

nnn. Operator GI memeriksa dan mencatat beban pada penyulang dan beban tidak
seimbang ditrafo GI (Arus Netral), kemudian menginformasikan beban per phasa ke
Dispatcher UP2D Lampung.

ooo. Jika arus netral di trafo GI lebih dari 15 Ampere :

ppp. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 untuk mengurangi
beban dengan melakukan pelepasan pada PMT/LBS/PTS (Dilakukan oleh Dispatcher
UP2D Lampung untuk yang sudah terintegrasi SCADA atau dilakukan oleh Piket Posko
UP3 untuk yang belum terintegrasi SCADA). Kemudian Dispatcher UP2D Lampung
menginformasikan ke Operator GI perihal pelepasan tersebut (beban saat dilepas dan
waktu pelepasan).

Halaman : 23
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

qqq. Setelah seimbang, Dispatcher UP2D menginformasikan ke Piket Posko UP3 untuk
untuk berkoordinasi dengan operator LCC terkait kesiapan petugas baik disisi beban
working order (WO) mobil petugas dan kondisi realtime petugas yang berdekatan dengan
jaringan yang terganggu dan memerintahkan untuk menelusuri jaringan dan
memperbaiki kerusakan (penyebab gangguan) Sebagai acuan borderless petugas posko
yang sudah menemukan titik penyebab gangguan maka petugas tersebut yang meminta
penormalan melalui posko UP3 dan tetap berkoordinasi dengan unit pemilik aset terkait,
untuk kondisi 15 menit pertama gangguan belum ditemukan maka koordinator pelayanan
Teknik ULP wajib membantu proses penelusuran titik gangguan dan untuk 30 menit
berikutnya masih belum ditemukan gangguan maka Supervisor ULP wajib mensupervisi
aktivitas gangguan tersebut, serta P2D tetap berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D dan
Dispatcher UP2D berkoordinasi dengan Operator GI untuk penormalan

rrr. Sebelum proses perbaikan gangguan, Untuk mengisolasi daerah gangguan dapat
dilakukan dengan melakukan pelepasan PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI yang
dilakukan oleh Dispatcher UP2D Lampung mengacu pada point 4 butir h, i dan j.

sss. Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Operator GI perihal penyebab


gangguan, lokasi gangguan dan perbaikan gangguan yang sudah dilakukan serta
menyatakan kondisi penyulang sudah aman setelah mendapatkan informasi perbaikan
gangguan telah selesai dengan kondisi aman (Personil, Jaringan, dan Grounding lokal
sudah dilepas) dari Piket Posko UP3.

ttt. Penormalan penyulang mengacu pada point 4 butir h, setelah mendapatkan ijin dari
operator GI.

uuu. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke Operator GI dan Piket Posko UP3.

vvv. Jika arus netral di trafo GI lebih dari 25 Ampere :

www. Dispatcher UP2D lampung melepas PMT penyulang 20 KV. Kemudian Dispatcher
UP2D lampung memerintahkan Operator GI untuk merack-out PMT Penyulang 20 kV.

xxx. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan ke Piket Posko UP3 untuk menelusuri
jaringan dan memperbaiki kerusakan (Gangguan).

Halaman : 24
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

yyy. Sebelum proses perbaikan gangguan, Untuk mengisolasi daerah gangguan dapat
dilakukan dengan melakukan pelepasan PMT/LBS/PTS terdekat dengan GI yang
dilakukan oleh Dispatcher UP2D Lampung mengacu pada point 4 butir h, i dan j.

zzz. Dispatcher UP2D menginformasikan kepada Operator GI perihal penyebab


gangguan, lokasi gangguan dan perbaikan gangguan yang sudah dilakukan serta
menyatakan kondisi penyulang sudah aman setelah mendapatkan informasi perbaikan
gangguan telah selesai dengan kondisi aman (Personil, Jaringan, dan Grounding lokal
sudah dilepas) dari Piket Posko UP3.

aaaa. Penormalan penyulang mengacu pada point 4 butir g, setelah kondisinya dinyatakan
aman oleh Piket Posko UP3 dan Penanggung Jawab/Pengawas Pekerjaan Lapangan serta
mendapatkan ijin dari operator GI.

bbbb. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan kepada Operator GI, dan Piket Posko UP3.

5.10 PEMBANGKIT DAN KONSUMEN YANG TERHUBUNG DALAM SATU PMT PENYULANG
20 KV DI GI.

cccc. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum
direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung serta
Dispatcher UP2B Sumbagsel berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Arus Gangguan
(apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban Sebelum Padam.

dddd. Penormalan penyulang dilakukan atas instruksi Dispatcher UP2D Lampung ke


Operator GI setelah Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi dengan Dispatcher UP2B
Sumbagsel perihal kesiapan pembangkit.

eeee. Apabila terjadi gangguan maka penanganan pemulihan gangguan jaringan mengacu
pada point 5.2 dan 5.3 serta SOP UP2B Sumbagsel Perihal operasi pembangkit.

ffff. Operator GI akan memasukkan PMT Penyulang setelah kondisinya dinyatakan aman
oleh Dispatcher UP2D Lampung, Piket Posko UP3 dan Penanggung Jawab/Pengawas
Pekerjaan Lapangan dan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dispatcher UP2B
Sumbagsel.

Halaman : 25
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

gggg. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung, Kemudian Dispatcher UP2D
Lampung menginformasikan ke Piket Posko UP3 dan Dispatcher UP2B Sumbagsel.

5.11 PMT 20 KV PENYULANG UMUM DAN PMT 20 KV PENYULANG PEMBANGKIT TRIP


BERSAMAAN DALAM SATU BUSBAR 20 KV TRAFO YANG SAMA.

hhhh. Operator GI memeriksa penyulang 20 kV trip, mencatat relai yang bekerja sebelum
direset dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung serta
Dispatcher UP2B Sumbagsel berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Arus Gangguan
(apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban Sebelum Padam.

iiii. Dilaporkan kepada Dispatcher UP2B Sumbagsel dan diinformasikan ke Dispatcher UP2D.

jjjj. Penormalan pertama dilakukan oleh operator GI pada penyulang konsumen Umum
atas perintah Dispatcher UP2D Lampung dengan berkoordinasi dengan Dispatcher UP2B
Sumbagsel.

kkkk. Jika penormalan penyulang Konsumen Umum berhasil, maka selanjutnya dilakukan
penormalan PMT 20 kV Penyulang arah pembangkit atas instruksi Dispatcher UP2D ke
Operator GI setelah Operator GI berkoordinasi dengan Dispatcher UP2B Sumbagsel
perihal kesiapan pembangkit.

llll. Apabila terjadi gangguan maka penanganan pemulihan gangguan jaringan mengacu
pada point 5.2 dan 5.3 serta SOP UP2B Sumbagsel perihal operasi pembangkit.

mmmm. Operator GI akan memasukkan PMT Penyulang Umum setelah kondisinya


dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D, Piket Posko UP3 dan Penanggung Jawab /
pengawas pekerjaan dan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dispatcher UP2B
Sumbagsel.

nnnn. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung, kemudian Dispatcher UP2D
Lampung menginformasikan ke piket Posko UP3 dan Dispatcher UP2B Sumbagsel.

5.12 PMT 20 kV Penyulang Trip yang mengakibatkan PMT 20 kV Trafo Trip.

Halaman : 26
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

a. Dilakukan penormalan PMT 20 kV incoming trafo oleh operator GI atas instruksi Dispatcher
UP2B Sumbagsel.
b. Penormalan PMT 20 kV penyulang di Trafo oleh operator GI atas instruksi UP2D Lampung,
kecuali PMT 20 kV Penyulang yang trip mengikuti point 5.2 dan 5.3 untuk pemulihan
gangguannya.
c. Operator GI akan memasukkan PMT Penyulang Umum setelah kondisinya dinyatakan aman
oleh Dispatcher UP2D Lampung, Piket Posko UP3 dan Penanggung Jawab/Pengawas
pekerjaan Lapangan dan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dispatcher UP2B
Sumbagsel.
d. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung, Kemudian Dispatcher UP2D Lampung
menginformasikan ke Piket Posko UP3 dan Dispatcher UP2B Sumbagsel.

5.13 PMT Peralatan Pemutus/Keypoint (Recloser, PMCB, dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Trip (Lock-Out) dengan Indikasi OCR 1 phasa, 2 phasa, GFR
tahap satu, dan GFR Instant serta Penormalannya

5.13.1 PMT Peralatan Pemutus (Recloser, PMCB, dan Gardu Hubung (GH)) Penyulang 20
kV Trip (Lock-Out) dengan Indikasi OCR 1 phasa, 2 phasa, GFR tahap satu, dan
GFR Instant serta Penormalannya pada Peralatan yang belum dilengkapi Fasilitas
SCADA

oooo. Piket Posko UP3 (Petugas Lapangan) mencatat relai yang bekerja sebelum direset
dan menyampaikan informasi tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu
Gangguan, Jenis Gangguan, Arus Gangguan dan Arus Beban Sebelum Padam.

pppp. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi terlebih dahulu dengan Piket Posko UP3
tentang kondisi keamanan sebelum mencoba memasukkan PMT peralatan tersebut, jika
auto reclosed off/tidak aktif, tidak diperkenankan mencoba memasukkan PMT peralatan
tersebut jika Auto Reclosed on/aktif.

qqqq. Dicoba satu kali oleh Piket Posko UP3 (Petugas Lapangan) atas perintah Dispatcher
UP2D Lampung jika auto reclosed off/tidak aktif dan menginformasikan kembali ke
Dispatcher UP2D Lampung. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi dengan operator
GI.

Halaman : 27
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

rrrr. Jika gagal dengan indikasi yang sama atau Peralatan Pemutus locked out dengan
auto reclosed on/aktif, saat proses pemulihan Piket Posko UP3 harus melakukan Locked
Up pada peralatan pemutus tersebut, kemudian menginformasikan ke Dispatcher UP2D
Lampung, selanjutnya Dispatcher UP2D Lampung memberikan informasi indikasi Fault
Indikator jaringan terkait yang muncul terdeteksi pada Alarm SCADA dan memerintahkan
mengikuti point 5.2.1, lalu Petugas menelusuri dan memperbaiki kerusakan (penyebab
gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan dengan melakukan pelepasan pada
PMT/LBS/PTS terdekat berikutnya setelah Peralatan pemutus yang trip dengan indikasi
gangguan atau Dispatcher UP2D Lampung melepas Keypoint setelah peralatan pemutus
yang trip dengan indikasi gangguan. Dan jika gagal dengan indikasi berbeda (Indikasi
OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan GFR 3 Phasa instant), untuk
penormalannya mengikuti point 5.14.1.

ssss. Setiap proses perbaikan gangguan petugas Piket Posko UP3 harus memastikan
pemasangan grounding lokal (sebelum dan setelah lokasi gangguan yang akan
diperbaiki) dilapangan untuk gangguan yang bersifat permanen, kemudian Petugas Piket
Posko UP3 menginformasikan ke Dispatcher UP2D Lampung perihal penyebab gangguan,
lokasi gangguan dan penanggun jawab/pengawas pekerjaan di lapangan.

tttt. Piket Posko UP3 menginformasikan kepada Dispatcher UP2D Lampung perihal
perbaikan yang sudah dilakukan atau pengisolasian daerah gangguan dengan
memastikan keypoint berikutnya telah lepas (dilepas oleh Dispatcher UP2D Lampung)
atau melakukan pelepasan pada PMT/LBS/PTS terdekat setelah peralatan pemutus
dengan indikasi gangguan serta menyatakan kondisi penyulang aman untuk dimasukkan
kembali beserta penanggung jawab/pengawas pekerjaan dilapangan, selanjutnya
Dispatcher UP2D Lampung memerintahkan Piket Posko UP3 untuk melepas Locked Up
dan memasukkan PMT keypoint kembali, dan tetap berkoordinasi dengan operator GI.

uuuu. Jika gagal lagi dengan indikasi yang sama, Piket Posko UP3 menginformasikan ke
Dispatcher UP2D Lampung dan tidak diijinkan menormalkan sebelum dilakukan proses
pemulihan gangguan dengan memperbaiki penyebab gangguannya. Dan jika gagal
dengan indikasi berbeda (Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan GFR
3 phasa instant), untuk penormalannya mengikuti point 5.14.1.

vvvv. Dispatcher UP2D Lampung memerintahkan Piket Posko UP3 untuk memasukkan
kembali PMT Peralatan Pemutus yang trip dengan indikasi gangguan setelah kondisinya
dinyatakan benar - benar aman oleh Piket Posko UP3.

Halaman : 28
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

wwww. Piket Posko UP3 Terkait akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung.

5.13.2 PMT Peralatan Pemutus/Keypoint (Recloser, PMCB, dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Trip (Lock-Out) dengan Indikasi OCR 1 phasa, 2 phasa, GFR
tahap satu, dan GFR Instant serta Penormalannya pada Peralatan yang telah
dilengkapi Fasilitas SCADA

xxxx. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT Keypoint Trip
dengan melihat indikasi tersebut pada telemeter dan telesignal di layar monitor SCADA
UP2D, dan menyampaikan informasi tersebut ke Piket Posko UP3.

pppp. Dispatcher UP2D Lampung mencatat relai yang bekerja sebelum direset dan
menyampaikan informasi tersebut ke Piket Posko UP3 terkait berupa Waktu Gangguan,
Jenis Gangguan, Arus Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban Sebelum
Padam.
qqqq. Dispatcher UP2D Lampung terlebih dahulu berkoordinasi dengan Piket Posko UP3
tentang kondisi keamanan sebelum mencoba memasukkan Keypoint tersebut. Dispatcher
UP2D Lampung mencoba memasukan PMT Keypoint satu kali jika auto reclosed off/tidak
aktif dan menginformasikan kembali ke Piket Posko UP3. Serta tetap berkoordinasi dengan
Operator GI.
rrrr. Jika gagal dengan indikasi yang sama atau keypoint locked out dengan auto reclosed
on/aktif, Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan ke Piket Posko UP3, Dispatcher
UP2D Lampung wajib memberikan Tagging Peringatan pada tampilan SCADA Keypoint
yang mengalami gangguan. selanjutnya Dispatcher UP2D Lampung memberikan informasi
indikasi Fault Indikator jaringan terkait yang muncul terdeteksi pada Alarm SCADA dan
memerintahkan mengikuti point 5.2.1, Petugas menelusuri dan memperbaiki kerusakan
(penyebab gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan dengan melakukan pelepasan
pada PMT/LBS/PTS terdekat berikutnya setelah Keypoint yang trip dengan indikasi
gangguan atau Dispatcher UP2D Lampung melepas keypoint berikutnya. Dan jika gagal
dengan indikasi berbeda (Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan GFR
3 phasa instant), untuk penormalannya mengikuti point 5.14.2.
a. Setiap proses perbaikan gangguan petugas Piket Posko UP3 harus memastikan
pemasangan grounding lokal dilapangan dan locked up pada peralatan pemutus terdekat
untuk gangguan yang bersifat permanen, kemudian Petugas Piket Posko UP3

Halaman : 29
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

menginformasikan ke Dispatcher UP2D Lampung perihal penyebab gangguan, lokasi


gangguan dan penanggun jawab/Pengawas Pekerjaan di lapangan.
b. Piket Posko UP3 menginformasikan kepada Dispatcher UP2D Lampung perihal perbaikan
yang sudah dilakukan atau pengisolasian daerah gangguan dengan memastikan keypoint
berikutnya telah lepas (dilepas oleh Dispatcher UP2D Lampung) atau melakukan
pelepasan pada PMT/LBS/PTS manual terdekat berikutnya, serta
menyatakan/memastikan kondisi aman untuk dimasukkan kembali, Saat akan
memasukkan PMT Keypoint Dispatcher UP2D Lampung wajib menghapus tagging
peringatan pada tampilan SCADA Keypoint yang mengalami gangguan, kemudian
memasukkan kembali PMT keypoint yang trip dengan indikasi gangguan, dan tetap
berkoordinasi dengan operator GI.
bbbbb. Jika gagal lagi dengan indikasi yang sama, Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi
dengan Piket Posko UP3, serta tidak diijinkan menormalkan sebelum dilakukan proses
pemulihan gangguan dengan memperbaiki penyebab gangguannya. Dan jika gagal
dengan indikasi berbeda (Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant dan GFR
3 phasa instant), untuk penormalannya mengikuti point 5.14.2.
tttt. Setelah gangguan telah ditemukan dan diperbaiki/dipulihkan, Piket Posko UP3
menginformasikan ke Dispatcher UP2D Lampung.
uuuu. Dispatcher UP2D Lampung menutup PMT Keypoint yang trip dengan indikasi
gangguan setelah kondisinya dinyatakan benar-benar aman oleh Piket Posko UP3, dan
menginformasikan statusnya ke Piket Posko UP3 terkait, serta tetap berkoordinasi dengan
Operator GI.
vvvv. Setiap kali penambahan beban melalui pemasukan keypoint berikutnya atau
pemasukkan PMT/LBS/PTS manual berikutnya selalu dikoordinasikan antara Piket Posko
UP3, Dispatcher UP2D lampung dan Operator GI.
wwww. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban
setelah dilakukan penormalan ke Piket Posko UP3.

5.14 PMT Peralatan Pemutus/Keypoint (Recloser, PMCB, dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa
instant, dan GFR 3 phasa instant serta Penormalannya

5.14.1 PMT Peralatan Pemutus (Recloser, PMCB, dan Gardu Hubung (GH)) Penyulang 20
kV Trip dengan Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa instant, dan GFR
3 phasa instant serta Penormalannya pada Peralatan yang belum dilengkapi
Fasilitas SCADA
Halaman : 30
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

a. Piket Posko UP3 mencatat relai yang bekerja sebelum direset dan menyampaikan informasi
tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Arus
Gangguan dan Arus Beban Sebelum Padam.

b. Piket Posko UP3 terkait tidak diizinkan menormalkan sebelum gangguan


ditemukan/dilokalisir/diisolasi daerah gangguannya.

c. Dispatcher UP2D Lampung memberikan informasi indikasi Fault Indikator jaringan terkait
yang muncul terdeteksi pada Alarm SCADA dan memerintahkan sesuai acuan sesuai dengan
point 5.2.1 memerintahkan petugas untuk menelusuri dan memperbaiki kerusakan
(penyebab gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan dengan melakukan pelepasan
pada PMT/LBS/PTS terdekat berikutnya setelah Peralatan pemutus yang trip dengan
indikasi gangguan atau Dispatcher UP2D Lampung melepas Keypoint setelah peralatan
pemutus yang trip dengan indikasi gangguan, saat proses pemulihan Piket Posko UP3 harus
melakukan Locked Up pada peralatan pemutus tersebut.

d. Setiap proses perbaikan gangguan petugas Piket Posko UP3 harus memastikan
pemasangan grounding lokal (sebelum dan setelah lokasi gangguan yang akan diperbaiki)
dilapangan untuk gangguan yang bersifat permanen, kemudian Petugas Piket Posko UP3
menginformasikan ke Dispatcher UP2D Lampung perihal penyebab gangguan, lokasi
gangguan dan penanggun jawab/pengawas pekerjaan di lapangan.

e. Piket Posko UP3 menginformasikan kepada Dispatcher UP2D Lampung perihal perbaikan
yang sudah dilakukan atau pengisolasian daerah gangguan dengan memastikan keypoint
berikutnya telah lepas (dilepas oleh Dispatcher UP2D Lampung) atau melakukan pelepasan
pada PMT/LBS/PTS terdekat setelah peralatan pemutus dengan indikasi gangguan serta
menyatakan kondisi penyulang aman untuk dimasukkan kembali beserta penanggung
jawab/pengawas pekerjaan dilapangan, selanjutnya Dispatcher UP2D Lampung
memerintahkan Piket Posko UP3 untuk melepas Locked Up dan memasukkan PMT keypoint
kembali, dan tetap berkoordinasi dengan operator GI.

f. Jika gagal dengan indikasi yang sama, Piket Posko UP3 akan menginformasikan ke
Dispatcher UP2D Lampung, selanjutnya Dispatcher UP2D Lampung akan menangguhkan
penormalan dan melaporkan ke Supervisor Operasi UP2D Lampung.

g. Penanggung jawab/pengawas pekerjaan di lapangan memastikan kondisi jaringan


dilapangan aman untuk dioperasikan dan gangguan telah teratasi, disampaikan melalui SMS
ke Supervisor Operasi UP2D Lampung dan ditembuskan ke Dispatcher UP2D Lampung.

Halaman : 31
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

h. Piket Posko UP3 akan memasukkan PMT Keypoint atas perintah Dispatcher UP2D Lampung
setelah kondisinya dinyatakan benar-benar aman oleh Piket Posko UP3 dan mendapatkan
ijin dari Supervisor UP2D Lampung.

i. Piket Posko UP3 akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan ke Dispatcher UP2D Lampung.

5.14.2 PMT Peralatan Pemutus/Keypoint (Recloser, PMCB, dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Trip dengan Indikasi OCR 3 phasa, 2 phasa instant, 3 phasa
instant, dan GFR 3 phasa instant serta Penormalannya pada Peralatan yang telah
dilengkapi Fasilitas SCADA

j. Dispatcher UP2D Lampung memeriksa dan memastikan bahwa PMT Keypoint Trip.
Dispatcher UP2D Lampung dapat melihat indikasi tersebut pada telemeter di layar monitor
SCADA UP2D Lampung, dan menyampaikan informasi tersebut ke Piket Posko UP3.

k. Dispatcher UP2D Lampung mencatat relai yang bekerja sebelum direset dan menyampaikan
informasi tersebut ke Piket Posko UP3 berupa Waktu Gangguan, Jenis Gangguan, Arus
Gangguan (apabila terdapat fasilitasnya) dan Arus Beban Sebelum Padam.

l. Dispatcher UP2D Lampung dan Piket Posko UP3 tidak diizinkan menormalkan sebelum
gangguan ditemukan/dilokalisir/diisolasi daerah gangguan.

m. Dispatcher UP2D Lampung memberikan informasi indikasi Fault Indikator jaringan terkait
yang muncul terdeteksi pada Alarm SCADA dan memerintahkan sesuai acuan sesuai dengan
point 5.2.1 memerintahkan Petugas untuk menelusuri dan memperbaiki kerusakan
(penyebab gangguan) atau mengisolasi daerah gangguan dengan melakukan pelepasan
pada PMT/LBS/PTS terdekat berikutnya setelah Peralatan pemutus yang trip dengan
indikasi gangguan atau Dispatcher UP2D Lampung melepas Keypoint setelah peralatan
pemutus yang trip dengan indikasi gangguan.

n. Setiap proses perbaikan gangguan petugas Piket Posko UP3 harus memastikan
pemasangan grounding lokal dilapangan dan locked up pada peralatan pemutus terdekat
untuk gangguan yang bersifat permanen, kemudian Petugas Piket Posko UP3
menginformasikan ke Dispatcher UP2D Lampung perihal penyebab gangguan, lokasi
gangguan dan penanggun jawab/Pengawas Pekerjaan di lapangan.

Halaman : 32
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

o. Piket Posko UP3 menginformasikan kepada Dispatcher UP2D Lampung perihal perbaikan
yang sudah dilakukan atau pengisolasian daerah gangguan dengan memastikan keypoint
berikutnya telah lepas (dilepas oleh Dispatcher UP2D Lampung) atau melakukan pelepasan
pada PMT/LBS/PTS manual terdekat berikutnya, serta menyatakan/memastikan kondisi
aman untuk dimasukkan kembali, Saat akan memasukkan PMT Keypoint Dispatcher UP2D
Lampung wajib menghapus tagging peringatan pada tampilan SCADA Keypoint yang
mengalami gangguan, kemudian memasukkan kembali PMT keypoint yang trip dengan
indikasi gangguan, dan tetap berkoordinasi dengan operator GI.

p. Jika gagal dengan dengan indikasi yang sama, Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi
dengan Piket Posko UP3, serta tidak diijinkan menormalkan sebelum dilakukan proses
pemulihan gangguan dengan memperbaiki penyebab gangguannya.

q. Penanggung jawab/pengawas pekerjaan di lapangan memastikan kondisi jaringan


dilapangan aman untuk dioperasikan dan gangguan telah teratasi, disampaikan melalui SMS
ke Supervisor Operasi UP2D Lampung dan ditembuskan ke Dispatcher UP2D Lampung.

r. Dispatcher UP2D Lampung memasukkan PMT Keypoint setelah kondisinya dinyatakan


benar-benar ama oleh Piket Posko UP3 dan mendapatkan ijin dari Supervisor UP2D
Lampung.

s. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan ke Piket Posko UP3.

6. KONDISI PEMELIHARAAN

6.1 PMT Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan yang Dilakukan oleh


UPT Tanjung Karang serta Penormalannya

6.1.1 PMT Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan yang Dilakukan oleh


UPT Tanjung Karang serta Penormalannya pada GI yang belum dilengkapi Fasilitas
SCADA.

a. Operator GI meminta izin kepada Dispatcher UP2D Lampung untuk pelepasan PMT
Penyulang sehubungan adanya pekerjaan/pemeliharaan yang akan dilakukan oleh UPT
Tanjung Karang.

Halaman : 33
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

b. Operator GI akan melepas PMT Penyulang dan merack-out kemudian melakukan grounding
setelah berkoordinasi dengan Dispatcher UP2D Lampung.

c. Operator GI melepas PMT Penyulang dan menginformasikan ke Dispatcher UP2D Lampung


bahwa PMT Penyulang telah dilepas termasuk arus beban sebelum padam.

d. Dispatcher UP2D menginformasikan PMT Penyulang yang dilepas, dan memastikan


penyulang bebas dari tegangan ujung kepada Piket Posko UP3.

e. Apabila pekerjaan telah selesai, Operator GI menginformasikan kepada Dispatcher UP2D


Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan Penyulang siap dioperasikan kembali.

f. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 agar memeriksa apakah
ada pekerjaan JTM yang sedang dilakukan oleh ULP, jika aman/tidak ada pekerjaan Piket
Posko UP3 menginformasikan ke Dispatcher UP2D untuk diteruskan ke Operator GI.

g. PMT Penyulang 20 kV dimasukkan dengan mengacu pada point 4 butir g, setelah kondisinya
dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D Lampung.

h. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan.

6.1.2 PMT Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan yang Dilakukan oleh


UPT Tanjung Karang serta Penormalannya pada GI yang dilengkapi Fasilitas
SCADA.

t. Operator GI meminta izin kepada Dispatcher UP2D Lampung untuk pelepasan PMT
Penyulang sehubungan adanya pekerjaan/pemeliharaan yang akan dilakukan oleh UPT
Tanjung Karang.

u. Dispatcher UP2D Lampung akan melepas PMT Penyulang melalui SCADA dan selanjutnya
Operator GI akan merubah posisi SLR (Switch Local Remote) dari posisi Remote ke Posisi
Local, merack-out dan kemudian melakukan grounding setelah berkoordinasi dengan
Dispatcher UP2D Lampung.

v. Operator GI menginformasikan ke Dispatcher UP2D Lampung bahwa PMT Penyulang telah


lepas berikut status SLR dan grounding.

w. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan PMT Penyulang yang dilepas ke posko UP3,
dan memastikan penyulang bebas dari tegangan ujung kepada Piket Posko UP3.

Halaman : 34
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

x. Apabila pekerjaan telah selesai, Operator GI menginformasikan kepada Dispatcher UP2D


Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan Penyulang siap dioperasikan kembali, posisi
SLR pada posisi remote dan grounding telah dilepas.

y. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 agar memeriksa kondisi
penyulang Aman, jika aman Piket Posko UP3 menginformasikan ke Dispatcher UP2D untuk
diteruskan ke Operator GI.

z. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR) yang terpasang
di PMT penyulang yang dipelihara ke posisi remote (Supervisory) dan menginformasikan
statusnya ke Dispatcher UP2D Lampung.

aa. Memasukkan PMT Penyulang 20 kV dengan mengacu pada point 4 butir g, setelah
kondisinya dinyatakan aman oleh Piket Posko UP3, dan mendapat ijin dari Operator GI.

bb.Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan.

6.2 PMT Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan yang Dilakukan oleh


UP3 serta Penormalannya
6.2.1 PMT Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan yang Dilakukan oleh
UP3 serta Penormalannya pada GI yang belum dilengkapi fasilitas SCADA

a. Dispatcher UP2D meminta/memerintahkan kepada Operator GI untuk melepas PMT


Penyulang, merack-out sehubungan adanya pekerjaan/pemeliharaan yang akan dilakukan
oleh UP3 dan menyampaikan informasi jenis pekerjaan dan penanggung jawab pekerjaan
ke Operator GI.

b. Operator GI melepas dan merack-out PMT Penyulang serta melakukan grounding dan
memasang Tagging (tanda peringatan), kemudian melapor kepada Dispatcher UP2D
Lampung bahwa PMT Penyulang telah dilepas dan menginformasikan Arus Beban Sebelum
Padam.

c. Dispatcher UP2D Lampung menyampaikan informasi tersebut ke Piket Posko UP3, dan
memastikan personil melakukan grounding lokal (Sebelum dan setelah lokasi pekerjaan) di
lapangan sebelum melakukan pekerjaaan.

Halaman : 35
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

d. Apabila pekerjaan telah selesai, Piket Posko UP3 menginformasikan kepada Dispatcher
UP2D Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan kondisi di lapangan aman (grounding
lokal sudah dibuka) sehingga Penyulang siap dioperasikan kembali.

e. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan informasi tersebut ke Operator GI.

f. PMT 20 kV Penyulang dimasukkan dengan mengacu pada point 4 butir g.

g. Operator GI menginformasikan jurnalnya kepada Dispatcher UP2D Lampung berupa Arus


Beban Setelah Penormalan.

6.2.2 PMT Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan yang Dilakukan oleh


UP3 serta Penormalannya pada GI yang telah dilengkapi fasilitas SCADA

a. Dispatcher UP2D Lampung menyampaikan informasi adanya pekerjaan/pemeliharaan yang


akan dilakukan oleh UP3 dan menyampaikan informasi jenis pekerjaan dan penanggung
jawab pekerjaan ke Operator GI

b. Dispatcher UP2D Lampung melakukan pelepasan PMT Penyulang melalui SCADA dan
selanjutnya Operator GI akan merubah posisi SLR (Switch Local Remote) dari posisi Remote
ke Posisi Local, merack-out dan kemudian melakukan grounding, sehubungan adanya
pekerjaan/pemeliharaan yang akan dilakukan oleh UP3 dan Dispatcher UP2D Lampung
menyampaikan informasi jenis pekerjaan dan pnanggung jawab pekerjaan ke Operator GI.

c. Operator GI melepas dan merack-out PMT Penyulang serta melakukan grounding dan
memasang Tagging (tanda peringatan), kemudian melapor kepada ke Dispatcher UP2D
Lampung bahwa PMT Penyulang telah dilepas dan menginformasikan Arus Beban Sebelum
Padam.

d. Dispatcher UP2D Lampung menyampaikan informasi tersebut ke Piket Posko UP3, dan
memastikan personil melakukan grounding lokal (Sebelum dan setelah lokasi pekerjaan) di
lapangan sebelum melakukan pekerjaaan.

e. Apabila pekerjaan telah selesai, Piket Posko UP3 menginformasikan kepada Dispatcher
UP2D Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan kondisi di lapangan aman (grounding
lokal sudah dibuka) sehingga Penyulang siap dioperasikan kembali.

f. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan informasi tersebut ke Operator GI.

Halaman : 36
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

g. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR) yang terpasang
di PMT penyulang yang dipelihara ke posisi remote (Supervisory) dan menginformasikan
statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung.

h. PMT 20 kV dimasukkan dengan mengacu pada point 4 butir g, setelah kondisinya


dinyatakan aman oleh Piket Posko UP3, dan mendapat ijin dari Operator GI.

i. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan ke Operator GI dan Piket Posko UP3.

6.3 PMT Peralatan Pemutus/Keypoint (Recloser, PMCB, LBSM dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan preventif maupun
korektif yang Dilakukan oleh UP3 serta Penormalannya
6.3.1 PMT Peralatan Pemutus (Recloser, PMCB, LBSM dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan preventif maupun
korektif yang Dilakukan oleh UP3 serta Penormalannya pada Peralatan yang belum
dilengkapi fasilitas SCADA

a. Piket Posko UP3 menyampaikan informasi adanya pekerjaan/pemeliharaan yang dilakukang


oleh UP3 dan menyampaikan jurnal pekerjaan (jenis pekerjaan, pengawas pekerjaan,
pengawas K3 dan pengawas manuver) tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung.

b. Dispatcher UP2D Lampung memerintahkan Piket Posko UP3 untuk melakukan


penonaktifkan auto reclosed pada peralatan pemutus, dan melakukan pelepasan PMT
peralatan pemutus dan melakukan locked up pada peralatan pemutusnya. Setelah itu Piket
Posko UP3 menyampaikan ke Dispatcher UP2D Lampung. Dan Dispatcher UP2D Lampung
berkoordinasi dengan Operator GI.

c. Dalam proses pekerjaan/pemeliharaan petugas Piket Posko UP3 terkait harus memastikan
pemasangan grounding lokal dilapangan (sebelum dan setelah lokasi pekerjaan) yang
dilaksankanan oleh petugas lapangan.

d. Piket Posko UP3 menyampaikan kesiapan personil, kesiapan peralatan, dan pemasangan
grounding ke Dispatcher UP2D Lampung.

e. Apabila pekerjaan telah selesai, Piket Posko UP3 menginformasikan kepada Dispatcher
UP2D Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan kondisi dilapangan aman (Personil,

Halaman : 37
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

Peralatan dan grounding telah dibuka) sehinggan peralatan pemutus siap dioperasikan
kembali.

f. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi/menginformasikan informasi tersebut ke operator


GI.

g. Dispatcher UP2D Lampung memerintahkan Piket Posko UP3 untuk membuka Locked up
peralatan pemutus, memasukan PMT peralatan pemutus dan mengaktifkan auto reclosed
pada peralatan pemutus.

h. Piket Posko UP3 memasukkan PMT Keypoint dan menginformasikan jurnalnya kepada
Dispatcher UP2D berupa waktu dan arus beban setelah penormalan. Dispatcher UP2D
Lampung menyampaikan jurnal tersebut ke operator GI.

6.3.2 PMT Peralatan Pemutus/Keypoint (Recloser, PMCB, LBSM dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan preventif maupun
korektif yang Dilakukan oleh UP3 serta Penormalannya pada Peralatan yang telah
dilengkapi fasilitas SCADA

a. Piket Posko UP3 menyampaikan informasi adanya pekerjaan/pemeliharaan yang dilakukang


oleh UP3 dan menyampaikan jurnal pekerjaan (jenis pekerjaan, pengawas pekerjaan,
pengawas K3 dan pengawas manuver) tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung.

b. Dispatcher UP2D Lampung melakukan penonaktifkan auto reclosed pada peralatan


Keypoint, dan melakukan pelepasan PMT keypoint dan memberikan Tagging Peringatan
pada tampilan SCADA Keypoint yang sedang dipelihara. Setelah itu Dispatcher UP2D
Lampung menyampaikan ke Piket Posko UP3. Dan tetap berkoordinasi dengan Operator GI.

c. Dalam proses pekerjaan/pemeliharaan petugas Piket Posko UP3 terkait harus memastikan
pemasangan grounding lokal dilapangan (sebelum dan setelah lokasi pekerjaan) dan
Locked up peralatan pemutus terdekat dengan lokasi pekerjaan/pemelihara yang
dilaksankanan oleh petugas lapangan.

d. Piket Posko UP3 menyampaikan kesiapan personil, kesiapan peralatan, dan pemasangan
grounding ke Dispatcher UP2D Lampung.

e. Apabila pekerjaan telah selesai, Piket Posko UP3 menginformasikan kepada Dispatcher
UP2D Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan kondisi dilapangan aman (Personil,

Halaman : 38
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

Peralatan serta grounding dan Locked up peralatan telah dibuka) sehinggan peralatan
keypoint siap dioperasikan kembali.

f. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi/menginformasikan informasi tersebut ke operator


GI.

g. Dispatcher UP2D Lampung memasukan PMT Keypoint, menghapus tagging peringatan dan
mengaktifkan auto reclosed pada peralatan Keypoint.

h. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan jurnalnya kepada Piket Posko UP3 berupa
waktu dan arus beban setelah penormalan. Dan juga menyampaikan jurnal tersebut ke
operator GI.

6.4 PMT Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan yang Dilakukan oleh


UP2D Lampung serta Penormalannya
6.4.1 PMT Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan yang Dilakukan oleh
UP2D Lampung serta Penormalannya pada GI yang belum dilengkapi fasilitas
SCADA

a. Dispatcher UP2D meminta/memerintahkan kepada Operator GI untuk melepas PMT


Penyulang, merack-out sehubungan adanya pekerjaan/pemeliharaan yang akan dilakukan
oleh UP2D Lampung dan menyampaikan informasi jenis pekerjaan dan penanggung jawab
pekerjaan ke Operator GI.

b. Operator GI melepas dan merack-out PMT Penyulang serta melakukan grounding dan
memasang Tagging (tanda peringatan), kemudian melapor kepada Dispatcher UP2D bahwa
PMT Penyulang telah dilepas dan menginformasikan Arus Beban Sebelum Padam.

c. Dispatcher UP2D menyampaikan informasi tersebut ke Personil Pemeliharaan UP2D


Lampung, dan memastikan personil melakukan grounding lokal (Sebelum dan setelah lokasi
pekerjaan) di lapangan sebelum melakukan pekerjaaan. Serta menginformasikan ke Piket
Posko UP3.

d. Apabila pekerjaan telah selesai, personil pemeliharaan UP2D Lampung menginformasikan


kepada Dispatcher UP2D Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan kondisi di lapangan
aman (grounding lokal sudah dibuka) sehingga Penyulang siap dioperasikan kembali.

Halaman : 39
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

e. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan informasi tersebut ke Operator GI dan Piket


Posko UP3.

f. Operator GI memasukkan PMT Penyulang atas perintah Dispatcher UP2D Lampung dan
menginformasikan jurnalnya kepada Dispatcher UP2D Lampung berupa Arus Beban Setelah
Penormalan.

6.4.2 PMT Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan yang Dilakukan oleh


UP2D Lampung serta Penormalannya pada GI yang telah dilengkapi fasilitas SCADA

a. Dispatcher UP2D Lampung menyampaikan informasi adanya pekerjaan/pemeliharaan yang


akan dilakukan oleh UP2D dan menyampaikan informasi jenis pekerjaan dan penanggung
jawab pekerjaan ke Operator GI dan Piket Posko UP3.

b. Dispatcher UP2D Lampung melakukan pelepasan PMT Penyulang melalui SCADA dan
selanjutnya Operator GI akan merubah posisi SLR (Switch Local Remote) dari posisi Remote
ke Posisi Local, merack-out dan kemudian melakukan grounding, sehubungan adanya
pekerjaan/pemeliharaan yang akan dilakukan oleh UP2D Lampung dan Dispatcher UP2D
Lampung menyampaikan informasi jenis pekerjaan dan penanggung jawab pekerjaan ke
Operator GI.

c. Operator GI melepas dan merack-out PMT Penyulang serta melakukan grounding dan
memasang Tagging (tanda peringatan), kemudian melapor kepada ke Dispatcher UP2D
Lampung bahwa PMT Penyulang telah dilepas dan menginformasikan Arus Beban Sebelum
Padam.

d. Dispatcher UP2D Lampung menyampaikan informasi tersebut ke Personil Pemeliharaan


UP2D Lampung, dan memastikan personil melakukan grounding lokal (Sebelum dan setelah
lokasi pekerjaan) di lapangan sebelum melakukan pekerjaaan.

e. Apabila pekerjaan telah selesai, Personil Pemeliharaan UP2D Lampung menginformasikan


kepada Dispatcher UP2D Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan kondisi di lapangan
aman (grounding lokal sudah dibuka) sehingga Penyulang siap dioperasikan kembali.

f. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan informasi tersebut ke Operator GI dan Piket


Posko UP3.

Halaman : 40
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

g. Operator GI melakukan perubahan status / posisi switch local remote (SLR) yang terpasang
di PMT penyulang yang dipelihara ke posisi remote (Supervisory) dan menginformasikan
statusnya ke Dispatcher PLN UP2D Lampung.

h. Dispatcher UP2D akan memasukkan PMT Penyulang 20 kV setelah kondisinya dinyatakan


aman oleh Personil Pemeliharaan UP2D Lampung, dan mendapat ijin dari Operator GI.

i. Dispatcher UP2D Lampung akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah
dilakukan penormalan ke Operator GI dan Piket Posko UP3.

6.5 PMT Peralatan Pemutus/Keypoint (Recloser, PMCB, LBSM dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan preventif maupun
korektif yang Dilakukan oleh UP2D Lampung serta Penormalannya
6.5.1 PMT Peralatan Pemutus (Recloser, PMCB, LBSM dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan preventif maupun
korektif yang Dilakukan oleh UP2D Lampung serta Penormalannya pada Peralatan
yang belum dilengkapi fasilitas SCADA

ö. Personil Pemeliharaan UP2D Lampung menyampaikan informasi adanya


pekerjaan/pemeliharaan yang dilakukang oleh UP2D Lampung dan menyampaikan jurnal
pekerjaan (jenis pekerjaan, pengawas pekerjaan, pengawas K3 dan pengawas manuver)
tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung.

aa. Dispatcher UP2D Lampung memerintahkan Personil Pemeliharaan UP2D Lampung untuk
melakukan penonaktifkan auto reclosed pada peralatan Pemutus, dan melakukan pelepasan
PMT Peralatan Pemutus dan melakukan locked up pada peralatan pemutusnya. Setelah itu
Personil Pemeliharaan UP2D Lampung menyampaikan ke Dispatcher UP2D Lampung. Dan
Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi dengan Operator GI dan Piket Posko UP3.

bb.Dalam proses pekerjaan/pemeliharaan Personil Pemeliharaan UP2D Lampung harus


memastikan pemasangan grounding lokal dilapangan (sebelum dan setelah lokasi
pekerjaan). Dan menyampaikan kesiapan personil, kesiapan peralatan, dan pemasangan
grounding ke Dispatcher UP2D Lampung.

cc. Apabila pekerjaan telah selesai, Personil Pemeliharaan UP2D Lampung menginformasikan
kepada Dispatcher UP2D Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan kondisi dilapangan

Halaman : 41
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

aman (Personil, Peralatan dan grounding telah dibuka) sehinggan peralatan pemutus siap
dioperasikan kembali.

dd.Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi/menginformasikan informasi tersebut ke operator


GI dan Piket Posko UP3.

ee. Dispatcher UP2D Lampung memerintahkan Personil Pemeliharaan UP2D Lampung untuk
membuka Locked up peralatan pemutus, memasukan PMT peralatan pemutus dan
mengaktifkan auto reclosed pada peralatan pemutus.

ff. Personil Pemeliharaan UP2D Lampung menginformasikan jurnalnya kepada Dispatcher


UP2D Lampung berupa waktu dan arus beban setelah penormalan. Dispatcher UP2D
Lampung menyampaikan jurnal tersebut ke operator GI dan Piket Posko UP3.

6.5.2 PMT Peralatan Pemutus/Keypoint (Recloser, PMCB, LBSM dan Gardu Hubung (GH))
Penyulang 20 kV Dilepas untuk Pekerjaan/Pemeliharaan preventif maupun
korektif yang Dilakukan oleh UP2D Lampung serta Penormalannya pada Peralatan
yang dilengkapi fasilitas SCADA

a. Personil Pemeliharaan UP2D Lampung menyampaikan informasi adanya


pekerjaan/pemeliharaan yang dilakukang oleh UP2D Lampung dan menyampaikan jurnal
pekerjaan (jenis pekerjaan, pengawas pekerjaan, pengawas K3 dan pengawas manuver)
tersebut ke Dispatcher UP2D Lampung.

b. Dispatcher UP2D Lampung melakukan penonaktifkan auto reclosed pada peralatan


Keypoint, dan melakukan pelepasan PMT keypoint dan memberikan Tagging Peringatan
pada tampilan SCADA Keypoint yang sedang dipelihara. Setelah itu Dispatcher UP2D
Lampung menyampaikan ke Personil Pemeliharaan UP2D Lampung. Serta tetap
berkoordinasi dengan Operator GI dan Piket Posko UP3.

c. Dalam proses pekerjaan/pemeliharaan Personil Pemeliharaan UP2D Lampung harus


memastikan pemasangan grounding lokal dilapangan (sebelum dan setelah lokasi
pekerjaan) dan Locked up peralatan pemutus terdekat dengan lokasi pekerjaan/pemelihara.

d. Personil Pemeliharaan UP2D Lampung menyampaikan kesiapan personil, kesiapan


peralatan, dan pemasangan grounding ke Dispatcher UP2D Lampung.

Halaman : 42
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

e. Apabila pekerjaan telah selesai, Personil Pemeliharaan UP2D Lampung menginformasikan


kepada Dispatcher UP2D Lampung bahwa pekerjaan telah selesai dan kondisi dilapangan
aman (Personil, Peralatan serta grounding dan Locked up peralatan telah dibuka) sehinggan
peralatan keypoint siap dioperasikan kembali.

f. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi/menginformasikan informasi tersebut ke operator


GI dan Piket Posko UP3.

g. Dispatcher UP2D Lampung memasukan PMT Keypoint, menghapus tagging peringatan dan
mengaktifkan auto reclosed pada peralatan Keypoint.

h. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan jurnalnya kepada Personil Pemeliharaan


UP2D Lampung berupa waktu dan arus beban setelah penormalan. Dan juga
menyampaikan jurnal tersebut ke operator GI dan Piket Posko UP3.

6.6 Pemeliharaan oleh PLN Distribusi Lampung, UP2D Lampung dan UP3 di lingkungan
Gardu Induk.

a. UP2D atau UP3 menyampaikan surat permohonan persetujuan working permit untuk
pekerjaan JSA (Job Safety Analysis) pekerjaan distribusi di lingkungan Gardu Induk (contoh
working permit dan JSA terlampir).
b. UP2D atau UP3 menyampaikan surat pemberitahuan rencana pekerjaan distribusi di
lingkungan Gardu Induk yang meliputi jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, waktu
pelaksanaan, pengawas pekerjaan dan pengawas K3 serta melampirkan working permit
dan JSA ( Job Safety Analysis ) sebelum masuk dan melakukan pekerjaan di lingkungan
Gardu Induk (contoh working permit dan JSA terlampir).
c. Surat disampaikan ke UPT Tanjung Karang dan UP2D Lampung (Apabila pekerjaan
dilakukan oleh UP3) paling lambat 2 Hari sebelum pelaksanaan pekerjaan.
d. Pekerjaan dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari UPT Tanjung Karang dan
UP2D Lampung (Apabila pekerjaan dilakukan oleh UP3).
e. Apabila pelaksanaan pekerjaan memerlukan pemadaman, maka pelaksanaannya mengacu
pada SOP point 6.2

6.6 Pemeliharaan oleh UPT Tanjung Karang atau UP2B Sumbagsel yang membutuhkan
pemadaman penyulang.

Halaman : 43
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

a. UPT/UP2B menyampaikan surat pemberitahuan rencana pekerjaan di lingkungan Gardu


Induk yang meliputi jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, waktu pelaksanaan dan PMT 20 kV
yang akan padam.
b. Surat disampaikan ke UP2D Lampung paling lambat 4 Hari sebelum pelaksanaan pekerjaan
sesuai rencana pekerjaan dalam rakorlur (rapat koordinasi penyaluran).
c. Untuk rencana pekerjaan tambahan yang membutuhkan pemadaman penyulang, UPT atau
UP2B menyampaikan melalui surat paling lambat 4 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan ke
UP2D Lampung, dan UP2D Lampung mengkordinasikan ke UP3 Terkait.
d. Pekerjaan dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari UP2D Lampung, UP2D
Lampung akan berkoordinasi dengan UP3 terkait.
e. Apabila pekerjaan direschedule oleh UP3 terkait maka UP3 / UP2D akan membalas surat
usulan reschedule pekerjaan paling lambat 2 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan.
f. Pelaksanaan pekerjaan yang memerlukan pemadaman maka pelaksanaannya mengacu
pada SOP point 6.1

6.8 Perubahan Setting Relay PMT Penyulang oleh UPT Tanjung Karang dan UP2D
Lampung.

a. Koordinasi Perubahan Setting Proteksi penyulang dilakukan atas persetujuan kedua belah
pihak UP2D Lampung dan UPT Tanjung Karang.

b. Pada waktu pelaksanaan setting relay harus disaksikan oleh kedua belah pihak UP2D
Lampung dan UPT Tanjung Karang.

c. Perubahan setting relay dituangkan dalam berita acara antara UPT, GI dengan UP2D
Lampung.

6.9 Perubahan/Penambahan Konfigurasi Jaringan oleh Distribusi.

a. UP2D Lampung menyampaikan rencana perubahan/penambahan konfigurasi jaringan


distribusi paling lambat 2 (dua) hari sebelum dioperasikan sesuai data perubahan jaringan
bersama dengan UP3 terkait ke UPT Tanjung karang ditembuskan ke UP2B Sumbagsel.

7. KONDISI DEFISIT DAYA

Halaman : 44
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

UP2B Sumbagsel menginformasikan besarnya defisit daya serta penyebabnya paling lambat
pukul 14.00 WIB untuk hari yang sama (kecuali pada saat gangguan pembangkit/transmisi)
kepada UP2D Lampung.

7.1 PMT Penyulang 20 kV Dilepas karena Pengurangan Beban (Defisit Daya) Terencana
dan Penormalannya Pada GI Yang Belum Terintegrasi SCADA Distribusi

a. Dispatcher UP2B Sumbagsel meminta kepada Dispatcher UP2D Lampung untuk melakukan
pengurangan beban sesuai dengan jadwal padam dan kuota pembagiannya sesuai real time
defisit (Kouta padam sesuai kesepakatan Notulen Rapat Tanggal 13 November 2014).

b. Dispatcher UP2D lampung meminta kepada Operator GI untuk melepas PMT Penyulang
karena adanya pengurangan beban sesuai dengan jadwal padam dan kuota pembagiannya.

c. Operator GI menginformasikan Jam lepas dan arus beban sebelum dilepas ke Dispatcher
UP2D Lampung bahwa PMT Penyulang telah dilepas.

d. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan pengurangan tersebut ke Piket Posko UP3.

e. Penormalan penyulang dilakukan oleh Dispatcher UP2D Lampung berdasarkan instruksi dari
Dispatcher UP2B Sumbagsel.

f. Operator GI memasukkan kembali PMT Penyulang setelah mendapat instruksi dari


Dispatcher UP2D Lampung dan kondisinya dinyatakan aman oleh Dispatcher UP2D
Lampung, kemudian Operator GI melaporkan ke Dispatcher UP2D Lampung bahwa PMT
Penyulang telah masuk.

g. Operator GI akan menyampaikan waktu penormalan dan arus beban setelah dilakukan
penormalan.

7.2 PMT Penyulang 20 kV Dilepas karena Pengurangan Beban (Defisit Daya) Terencana
dan Penormalannya Pada GI yang Terintegrasi SCADA Distribusi

a. Dispatcher UP2D melepas PMT Penyulang karena adanya pengurangan beban berdasarkan
perintah Dispatcher UP2B Sumbagsel sesuai dengan jadwal padam dan kuota
pembagiannya sesuai real time defisit (Kuota padam sesuai kesepakatan Notulen Rapat
Tanggal 13 November 2014).

Halaman : 45
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

b. Dispatcher UP2D Lampung akan menginformasikan realisasi pemadaman (Jam lepas dan
arus beban sebelum dilepas) ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Operator GI.
c. Jika realisasi pemadaman tidak sesuai kuota padam yang diperintahkan Dispatcher UP2B
Sumbagsel maka Dispatcher UP2B Sumbagsel akan meminta kembali penambahan padam
sesuai dengan kuota padam yang diminta.
d. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan pengurangan tersebut ke Piket Posko UP3
terkait.
e. Untuk penormalan, Dispatcher UP2D Lampung memastikan kondisi jaringan dinyatakan
aman oleh Piket Posko UP3.
f. Dispatcher UP2D akan memasukkan kembali PMT Penyulang via SCADA atas ijin/instruksi
penormalan dari UP2B Sumbagsel.
g. Dispatcher UP2D Lampung akan menginformasikan Jam masuk dan arus beban setelah
penyulang dinormalkan ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Operator GI.
h. Penyulang yang dipadamkan karena pengurangan beban (defisit daya) tidak diperkenankan
melakukan pekerjaan atau akitifitas di penyulang tersebut.
i. Dispatcher UP2D Lampung dapat melakukan change penyulang dengan kuota padam yang
sama, UP2D akan berkoordinasi dengan Dispatcher UP2B perihal mutu frekuensi dan
tegangan.

7.3 PMT Keypoint (Recloser, PMCB, dan Gardu Hubung (GH)) Penyulang 20 kV Dilepas
karena Pengurangan Beban (Defisit Daya) Terencana dan Penormalannya Pada
Peralatan yang telah Terintegrasi SCADA Distribusi

a. Dispatcher UP2B Sumbagsel meminta kepada Dispatcher UP2D Lampung untuk melakukan
pengurangan beban sesuai dengan jadwal padam dan kuota pembagiannya sesuai real time
defisit (Kouta padam sesuai kesepakatan Notulen Rapat Tanggal 13 November 2014).

b. Dispatcher UP2D Lampung berkoordinasi dengan Piket Posko UP3 dan perihal adanya
pengurangan beban dan akan dilaksanakan pelepasan pada PMT Keypoint.

c. Dispatcher melepas PMT keypoint sesual jadwal pemadaman penyulang dan kuota
pembagiannya.

d. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan Jam lepas dan arus beban sebelum dilepas
ke Piket Posko UP3 dan Operator GI.

Halaman : 46
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

e. Untuk penormalan, Dispatcher UP2B Sumbagsel akan meminta kepada Dispatcher UP2D
Lampung untuk menormalkan pengurangan beban sesuai kondisi sistem penyaluran.

f. Dispatcher UP2D Lampung memasukkan kembali PMT Keypoint Penyulang setelah


mendapat instruksi dari Dispatcher UP2B Sumbagsel dan kemudian Dispatcher UP2D
Lampung menginformasikan ke Piket Posko UP3 dan Operator GI bahwa PMT Penyulang
telah masuk (waktu penormalan dan arus beban setelah penormalan).

8. KONDISI DARURAT

Saat kondisi darurat (emergensi) pada sistem maka mengacu pada Pedoman Komunikasi
Operasi Subsistem Tenaga Listrik No.UP2BSBS/PED/OPS/006/PKOSBS, Januari 2015 dan
PED/SBS/OPR/04/13/KOMUNIKASI tanggal 13 Juli 2020 dan Surat Pengantar
Nomor.0627/TRS.00.01/B24090000/2020 tanggal 13 Juli 2020 Perihal SOP Pedoman
Komunikasi Operasi Subsistem Tenaga Listrik Sumbagsel Revisi-13.

8.1 PMT Penyulang 20 kV Dilepas karena Emergensi


8.1.1 PMT Penyulang 20 kV Dilepas karena Emergensi pada GI yang belum dilengkapi
Fasilitas SCADA
a. Dispatcher UP2B Sumbagsel meminta kepada Operator GI untuk melepas PMT penyulang
karena adanya kondisi emergensi pada sistem sesuai SOP Emergensi.
b. Operator GI menginformasikan ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Dispatcher UP2D
Lampung bahwa PMT Penyulang telah dilepas.
c. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan pengurangan tersebut ke Piket Posko UP3
terkait.
d. Untuk penormalan, Dispatcher UP2B Sumbagsel meminta kepada operator GI untuk
memasukkan kembali PMT penyulang.
e. Operator GI memasukkan kembali PMT Penyulang dan menginformasikan waktu
penormalan dan arus beban setelah penormalan ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan UP2D
Lampung.
f. Dispatcher UP2B Sumbagsel menginformasikan penyebab gangguan kepada Operator GI
dan Dispatcher UP2D Lampung.
g. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan penyebab gangguan kepada Piket Posko
UP3.

Halaman : 47
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

8.2.2 PMT Penyulang 20 kV Dilepas karena Emergensi pada GI yang dilengkapi Fasilitas
SCADA
a. Dispatcher UP2B Sumbagsel meminta kepada Dispatcher UP2D Lampung untuk melepas
PMT penyulang karena adanya kondisi emergensi sesuai SOP Emergensi.
b. Dispatcher UP2D Lampung akan menginformasikan jam lepas dan arus beban sebelum
dilepas ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Operator GI PMT Penyulang telah dilepas.
c. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan pengurangan tersebut ke Piket Posko UP3
terkait.
d. Untuk penormalan, Dispatcher UP2B Sumbagsel meminta kepada Dispatcher UP2D
Lampung untuk memasukkan kembali PMT penyulang.
e. Dispatcher UP2D Lampung memasukkan kembali PMT Penyulang dan menginformasikan
waktu penormalan dan arus beban setelah penormalan ke Dispatcher UP2B Sumbagsel dan
Operator GI.
f. Dispatcher UP2B Sumbagsel menginformasikan penyebab gangguan kepada Operator GI
dan Dispatcher UP2D Lampung.
g. Dispatcher UP2D Lampung menginformasikan penyebab gangguan kepada Piket Posko
UP3.

8.2 PMT Penyulang 20 kV Dilepas karena Emergensi pada Instalasi Gardu Induk
a. Jika terjadi kondisi darurat pada instalasi Gardu Induk atau jaringan tegangan menengah,
Operator GI / Dispatcher UP2D Lampung (untuk peralatan yang delengkapi fasilitas SCADA)
dapat segera membebaskan peralatan dari tegangan dan selanjutnya melaporkan kepada
Dispatcher UP2B Sumbagsel dan Dispatcher UP2D Lampung.

8.3 PMT Penyulang 20 kV Dilepas karena Pekerjaan Emergensi pada Instalasi Jaringan
Penyulang di Gardu Induk
a. Jika terjadi gangguan instalasi Distribusi yang berada di lokasi Gardu Induk maka UP3 atau
UP2D Lampung berkoordinasi dengan pejabat terkait (MB Pemeliharaan UPT Tanjung
Karang, Manager Tragi terkait), jika tidak dapat dihubungi maka berkoordinasi dengan
Manager UPT Tanjung Karang.
b. UP3 atau UP2D Lampung menyiapkan form JSA dan Working Permit yang diisi secara
manual di Gardu Induk.
c. Pada saat pelaksanaan pekerjaan harus memiliki pengawas K3 dan pengawas pekerjaan.

Halaman : 48
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

9. PELAPORAN GANGGUAN PERMANEN

a. Setiap terjadi gangguan sesuai point 5.3 UP3 terkait membuat berita acara perihal
kronologis gangguan.

b. Berita acara diserahkan kepada UP2D Lampung paling lambat 5 hari setelah gangguan
terjadi.

c. Apabila terjadi gangguan penyulang yang mengakibatkan Incoming 20 kV Trafo GI trip,


maka UP2D Lampung akan menginformasikan berita acara gangguan tersebut ke UPT
Tanjung Karang.

10. PERALATAN KOMUNIKASI YANG DIGUNAKAN

a. Peralatan komunikasi utama menggunakan Radio Base dengan frekuensi/Channel Piket


Dispatcher UP2D (channel 6 → Rx : 173.850Hz; Tx : 168.850Hz, channel 7 → Rx :
165.525Hz; Tx : 169.850Hz) dan UP2B Sumbagsel yang ditempatkan di Gardu Induk.

b. Peralatan komunikasi cadangan menggunakan telepon Dispatcher UP2D Lampung dan


Gardu Induk terkait.

c. Peralatan komunikasi dengan UP2B Sumbagsel menggunakan Radio frekuensi UP2B


Sumbagsel atau VOIP atau telepon.

d. Dispatcher UP2D Lampung dapat mengunakan VOIP untuk berkomunikasi ke UP2B


Sumbagsel.

e. Dispatcher UP2D Lampung dapat mengunakan Radio frekuensi UP2B Sumbagsel apabila
komunikasi utama UP2D Lampung dengan Operator GI mengalami kendala. Untuk kondisi
pada saat gangguan sistem UP2D Lampung tidak diizinkan menggunakan komunikasi VOIP
dengan Operator GI.

f. Skema komunikasi real time adalah sebagai berikut :

Halaman : 49
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

DISPATCHER UPB Keterangan :


SUMBAGSEL
: Garis Komando (Perintah Operasi)

: Garis Koordinasi / Informasi

APD LAMPUNG
UP2D LAMPUNG
OPERATOR GI DISPATCHER
DISPATCHERAPD
UP2D
(LAMPUNG 5)
LAMPUNG

TANJUNG 5 METRO 5 BUMI 5


PIKET POSKO AREA PIKET POSKO AREA PIKET POSKO AREA
(TANJUNG KARANG) (METRO) (KOTABUMI)

Gambar 1. Bagan Alur Komunikasi

Halaman : 50
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

11. HIERARKI OPERASIONAL

Gambar 2. Hierarki Operasional

12. PENUTUP
a. SOP bersama Penyulang Tegangan Menengah ini berlaku sejak ditanda tanganinya SOP ini.
b. Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dari SOP ini, maka setiap tindakan harus
dikonsultasikan dulu dengan Piket Pimpinan, Penyelia, Dispatcher UP2B Sumbagsel,
Dispatcher UP2D dan Operator GI sesuai batas wewenang dan tanggung jawabnya kecuali
tindakan dalam kondisi darurat.
c. Hal-hal lain yang belum diatur dalam SOP ini akan ditetapkan bersama dikemudian hari,
pedoman operasi akan diperbarui sesuai kebutuhan operasi bila diperlukan.
d. Dengan berlakunya pedoman operasi ini , maka peraturan komunikasi operasi sebelumnya
tidak berlaku lagi.

Bandar Lampung, Maret 2021


Halaman : 51
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

KOSAKATA :
Black Out : Padam Total
PMT : Pemutus Tenaga (Ciscuit Braker)
UP3 : Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
UP2D : Unit Pelaksana Pengatur Distribusi
UP2B : Unit Pelaksana Pengatur Beban
LCC : Lampung Command Centre
GI : Gardu Induk
GH : Gardu Hubung
SCADA : Supervisory Control And Data Acquisition
Key Point : Pemutus yang dapat di Remote (GH / LBS / Recloser yang telah terintegrasi
SCADA)
SLR : Switch Local Remote
LBS : Load Break Switch
Recloser : Pemutus Berpengaman
SOP : Standing Operation Prosedur
UPT : Unit Pelayanan Transmisi
UFR : Under Frequecy Relay
OLS : Over Load Shedding
OCR : Over Current Relay
GFR : Over Current Ground Relay
Unbalance : Tidak Seimbang
NGR : Neutral Ground Resistant
Sumbagsel : Sumatera Bagian Selatan
VOIP : Voice Over Internet Protocol
Locked Out : Peralatan pemutus trip permanen
Locked Up : Pengaman pada peralatan pemutus sehingga tidak dapat dikontrol baik
manual/remote
Auto Reclosed : Kondisi Peralatan pemutus mencoba masuk kembali secara otomatis dengan
frekuensi tertentu sesuai setting
Rack-In : Memasukkan PMT Penyulang 20 kV ke Kubikel 20 kV
Rack-Out : Mengeluarkan PMT Penyulang 20 kV dari Kubikel 20 kV

Halaman : 52
PT. PLN (PERSERO) PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV
SIAGA KEANDALAN KELISTRIKAN No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG KUNJUNGAN KERJA WAKIL DIREKTUR
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI Berlaku Efektif : 20 April 2021
UTAMA PT PLN(PERSERO) KE
PROVINSI LAMPUNG

Pengawas Pekerjaan : petugas PT PLN (Persero) yang memiliki atau pengalaman mengawasi
pekerjaan yang diawasi, memahami accident prevention, kemampuan
berkomunikasi dan mendapat penugasan dari unit setempat.

Halaman : 53
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

LAMPIRAN

Lampiran 1. Diagram Satu Garis Sistem 150 kV Sistem Interkoneksi Sumatera Bagian
Selatan

Halaman : 1
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

Halaman : 2
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

Lampiran 2. Nomor Telpon Petugas dan Piket Siaga

Halaman : 3
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

SOP PENGOPERASIAN PENYULANG PRIORITAS SECARA UMUM


STANDAR OPERASI PROSEDUR
PENYULANG DISTRIBUSI 20 kV

SINGLE LINE OPERASI NORMAL PENYULANG DISTRIBUSI 20 kV

M M M PENYULANG B

P. DISTRIBUSI 20 KV RECLOSER 1 LBSM 1 RECLOSER 2 LBSM 2 LBSM 3 (NO)

OPERASI PENYULANG DISTRIBUSI 20 kV


KONDISI NORMAL

1 SEKSI - I AWAL : PMT. Penyulang Distribusi 20 kV ( TUTUP ) AKHIR : Recloser Pertama ( TUTUP )

2 SEKSI - II AWAL : Recloser Pertama ( TUTUP ) AKHIR : LBSM Pertama ( TUTUP )

3 SEKSI - III AWAL : LBSM Pertama ( TUTUP ) AKHIR : Recloser Kedua ( TUTUP )

4 SEKSI - IV AWAL : Recloser Kedua ( TUTUP ) AKHIR : LBSM Kedua ( TUTUP )

5 SEKSI - V AWAL : LBSM Kedua ( TUTUP ) AKHIR : LBSM Ketiga ( BUKA )

KRONOLOGIS OPERASI

PETUGAS
NO URAIAN KETERANGAN
DISPAT UP2D OPERATOR GI P2D UP3 OPERATOR LCC

A P. Distribusi 20 kV (TRIP) 1

UP2D Lampung melakukan Close sesuai indikasi yang dapat di


- P. Distribusi 20 kV dicoba TUTUP 2 Close via RC di PMT GI

- Dispatcher UP2D Menginformasikan jurnalnya

Dispatcher UP2D Lampung Menyampaikan Jurnalnya ke P2D UP3 3 3


- 4
Terkait (BERHASIL / GAGAL)

15
B JIKA GAGAL :

UP2D Lampunng berkoordinasi dengan P2D UP3 Terkait


- Recloser Pertama diBUKA bila terindikasi ada gangguan 5
(Dioperasikan manual atau via SCADA)

P. Distribusi 20 kV di coba TUTUP, Jika Gagal. Gangguan dipastikan


B.I 6
diSeksi I

Manuver beban Seksi II, Seksi III, Seksi IV dan Seksi V, Kemudian Dioperasikan (manual atau via SCADA), Seksi II, Seksi III , Seksi
a. 7
LBSM Ketiga diTUTUP IV dan Seksi V dipikul Penyulang B

Dari GI sampai di Recloser Pertama, P2D menanyakan informasi


b. Pengusutan Gangguan dilaksanakan diSEKSI-I 8 9
ketersediaan petugas yandal yg akan diperintahakan

- Gangguan Ditemukan langsung diatasi sesuai SOP Kerja Lapangan

c. PMS. Penyulang 20 kV diKELUARKAN 10

- PMS. Ground Penyulang 20 kV diMASUKAN 11

Penormalan Beban

Jika Pemulihan Gangguan telah dilaksanakan oleh P2D UP3


d. PMS. Ground Penyulang 20 kV diLEPAS 12 13 Terkait

- PMS. Penyulang 20 kV diMASUKAN

e. P. Distribusi 20 kV diTUTUP

UP2D Lampunng berkoordinasi dengan P2D UP3 Terkait


f. LBSM Ketiga diBUKA 14
(Dioperasikan manual atau via SCADA)

Dioperasikan (manual atau via SCADA), UP2D Lampung


- Recloser Pertama diTUTUP 15 menginformasikan ke Operator GI

g. P. Distribusi 20 kV Normal 16 Normal sampai ujung

Halaman : 4
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

Halaman : 5
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

Lampiran 3. SOP Penyulang Prioritas Secara Umum

Halaman : 6
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

PENYULANG TOMCAT

TRAFO IV
60 MW
GI TEGINENENG

Set I> : 360 A P. TOMCAT

REC
Set I> : 200 A TG01 (NC)

GH BR01
BANDARA RADIN INTAN II
LBSM
TG05 (NO)

P. LEBAH

LBSM
BR95 (NC)

LBSM
BR169 (NO)
P. TOYOTA
P. ISUZU
RTU

LBSM
BR040 (NO)
P. NYAMUK

SINGLE LINE PEMUTUS 20 KV


PENYULANG TOMCAT
PLN UID LAMPUNG
UNIT PELAKSANA PENGATUR Tanggal Paraf
DISTRIBUSI

Digambar : Richi Rifaldi 19 Jan 2021

PANJANG PENYULANG : 11,74 KMS Diperiksa : Richi Rifaldi 19 Jan 2021

BEBAN PENYULANG : 60 A Disetujui : Kadarisman 19 Jan 2021

Halaman : 7
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

PENYULANG TOYOTA (NTR01)

TRAFO III
60 MVA
GI NATAR

P. TOYOTA
Set I> : 400 A
(NTR01)

RTU REC DEPAN


Set I> : 200 A KANTOR (NC)

LBS
BR92 (NC)

P. TOMCAT
(TGN10)

ATS
Interlock

ARAH BANDARA

SINGLE LINE PEMUTUS 20 KV


PENYULANG TOYOTA (NTR01)
PLN UID LAMPUNG
UNIT PELAKSANA PENGATUR Tanggal Paraf
DISTRIBUSI

Digambar : Richi Rifaldi 19 Jan 2021

PANJANG PENYULANG : 13,74 KMS Diperiksa : Richi Rifaldi 19 Jan 2021

BEBAN PENYULANG : 26 A Disetujui : Kadarisman 19 Jan 2021

Halaman : 8
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

PENYULANG PETIR

TRAFO II
60 MVA
GI TELUK BETUNG

Set I> : 320 A P. PETIR

GH POLDA (B0045)

IN IN OUT OUT
(NO) (NC) (NC) (NC)

ARAH
IN P. B0104
HALILINTAR

REC DWI
Set I> : 300 A
PANGGA (NC)

LBS
B44 (NO)
P. SALJU

LBSM
RTU XAVERIUS (NO)

P. AWAN

SINGLE LINE PEMUTUS 20 KV


PENYULANG PETIR
PLN UID LAMPUNG
UNIT PELAKSANA PENGATUR Tanggal Paraf
DISTRIBUSI

Digambar : Richi Rifaldi 21 Jan 2021

PANJANG PENYULANG : 7,92 KMS Diperiksa : Richi Rifaldi 21 Jan 2021

BEBAN PENYULANG : 91 A Disetujui : Kadarisman 21 Jan 2021

Halaman : 9
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

PENYULANG AWAN

60 MW TRAFO I
GI TELUK BETUNG

Set I> : 400 A


P.AWAN

REC
B39 (NC) LBSM
Set I> : 300 A XAVERIUS (NO)
P. PETIR
LBSM LBSM
B210 (NO) K8 (NO)
P. SALJU P. HALILINTAR

LBSM
K34
(NO)

LBSM
K14 (NO)
P. LESUS

LBSM SLAMET
RIYADI (NO)
P. BADAI
GH GARUNTANG
IN OUT KOPEL 1 IN KOPEL 2 OUT
GH B100 (NC) (NC) (NO) (NC) (NO) (NC)

IN OUT OUT
(NC) (NC) (NC)
IN P. SALJU

BADAI
IN P.

SALJU SALJU
ARAH
ARAH B0030 ARAH O0005
B197

SINGLE LINE PEMUTUS 20 KV


PENYULANG AWAN
PLN UID LAMPUNG
UNIT PELAKSANA PENGATUR Tanggal Paraf
DISTRIBUSI

Digambar : Richi Rifaldi 20 Jan 2021

PANJANG PENYULANG : 17,12 KMS Diperiksa : Richi Rifaldi 20 Jan 2021

BEBAN PENYULANG : 167 A Disetujui : Kadarisman 20 Jan 2021

Halaman : 10
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

Halaman : 11
PEDOMAN OPERASI SISTEM 20 KV SIAGA
PT. PLN (PERSERO) KEANDALAN KELISTRIKANKUNJUNGAN KERJA
No. 007/DIS.01.01/260400/2021
UNIT INDUK DISTRIBUSI LAMPUNG WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PLN (PERSERO) KE PROVINSI LAMPUNG Berlaku Efektif : 20 April 2021
UNIT PELAKSANA PENGATUR DISTRIBUSI

PENYULANG LESUS

TRAFO III
60 MVA
GI TELUK BETUNG
IN IN OUT HOTEL SHERATON
(NO) (NC) (NC)

Set I> : 360 A P. LESUS

P. HALILINTAR

Set I> : 350 A


REC
TOHA (NC)

IN IN OUT KOPEL OUT IN KOPEL PMCB


(NO) (NC) (NC) 1 (NC) (NC) 2 RRI (NC)
Set I> : 220 A

P. PASANG P. KEMARAU

LBSM
K10 (NO)

P. SENJA

SINGLE LINE PEMUTUS 20 KV


PENYULANG LESUS
PLN UID LAMPUNG
UNIT PELAKSANA PENGATUR Tanggal Paraf
DISTRIBUSI

Digambar : Richi Rifaldi 21 Jan 2021

PANJANG PENYULANG : 23,49 KMS Diperiksa : Richi Rifaldi 21 Jan 2021

BEBAN PENYULANG : 92 A Disetujui : Kadarisman 21 Jan 2021

Lampiran 4. Single Line Diagram Penyulang Prioritas

Halaman : 12
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
REPUBLIK INDONESIA

Nomor /KSP.00/70-73/04/2021 (3- April 2021


Sifat Segera
Lampiran 1 (satu) berkas
Hal Rapat Koordinasi Program Pencegahan Korupsi
Terintegrasi 2021

Yth. Direktur Utama PT PLN (Persero)


di
Tempat

Berdasarkan Pasal 6 Huruf (a) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, KPK bertugas melakukan tindakan-tindakan Pencegahan sehingga tidak terjadi
Tindak Pidana Korupsi.
Salah satu tindakan Pencegahan yang dilakukan oleh KPK adalah Program Pencegahan
Korupsi Terintegrasi dengan PT PLN (Persero), Kantor Wilayah Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional (Kanwil ATR/ BPN), dan Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Lampung
melalui Perbaikan Tata Kelola Aset. Sebagai tindak lanjut dari komitmen dan implementasi
rencana aksi bersama untuk menjadikan Provinsi Lampung sebagai rujukan nasional dalam
perbaikan tata kelola aset daerah dan BUMN, KPK mengundang Saudara untuk hadir dan
memberikan sambutan pada :

Hari/Tanggal : Selasa / 20 April 2021


Waktu : 08.30 sd 11.15 WIB
Tempat : Pusiban, Kantor Gubernur Lampung

Untuk koordinasi dan penjelasan lebih lanjut silahkan menghubungi Sdr Nindyah Sunardini
(PIC Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK Wilayah Lampung) pada nomor telepon
(021) 2557 8300 ext. 8835; HP 0856 4045 4747; e-mail nindyah.sunardini(a).kpk.go.id.

Atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima kasih.

iti Bidang Koordinasi dan Supervisi,

uryanto

Tembusan:
1. Yth. Pimpinan KPK;
2. Yth. Inspektur KPK;
3. Yth. Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero);
4. Yth. Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PT PLN (Persero);
5. Yth. Direktur Mega Proyek PT PLN (Persero);
6. Yth. Direktur Keuangan PT PLN (Persero);
7. Yth. SEVP Manajemen Aset PT PLN (Persero).

Jalan Kuningan Persada, Kav.4, Setiabudi, Jakarta 12950


Telepon (021) 25578300, Faksimile (021) 25578333, (021) 52892456, http://www.kpk.go.id
Lampiran 1
Surat No. B/ /KSP.00/70-73/04/2021
Tanggal April 2021

SUSUNAN ACARA
RAP AT KOORDINASI PENCEGAHAN KORUPSI TERINTEGRASI
PROVINSI LAMPUNG, 20 April 2021

WAKTU DESKRIPSI KETERANGAN

08.30 - 09.00 Registrasi Peserta

09.00-09.15 Pembukaan: Dipandu oleh MC

1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

2. Do’a

3. Laporan dari Ketua Tim Tindak Lanjut Rencana Aksi


Pencegahan Korupsi Pemprov Lampung

09.15-10.15 Sambutan: Dipandu oleh MC


1. Wakil Direktur Utama PT PLN
2. Gubernur Lampung
3. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Rl

10.15-10.30 Presentasi Kegiatan Pencegahan Korupsi Terintegrasi


di Provinsi Lampung oleh Direktur Koordinasi dan
Supervisi Wilayah II

10.30-11.00 Kakanwil BPN menyampaikan progress sertifikasi tanah Dipandu oleh MC


per Pemda dan PLN se-Lampung serta realisasi per
tanggal laporan

Penyerahan Sertifikat Tanah:

• Kakanwil BPN kepada Gubernur Lampung

• Kakanwil BPN kepada Wadirut PLN

• Kakantah BPN se-Lampung kepada Kepala


Daerah se-Lampung

11.00-11.15 Penutupan dan Foto Bersama Dipandu oleh MC


PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Lampung
Unit Pelaksana Pengatur Distribusi
Jl. Z.A Pagar Alam No. 5 Bandar Lampung
TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai