PROSEDUR
IJIN KERJA
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
SISTEM MANAJEMEN K3
PROSEDUR
IJIN KERJA
PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
1 General Manager 01
2 Wakil Manajemen K3 02
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
CATATAN PERUBAHAN
Edisi/
Tanggal Halaman Paragraf Alasan Disetujui oleh Jabatan Tanda Tangan
Revisi ke
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
DAFTAR ISI
CATATAN PERUBAHAN 3
DAFTAR ISI 4
1. TUJUAN 5
2. RUANG LINGKUP 5
3. REFERENSI 5
4. DEFINISI 6
5. TANGGUNG JAWAB 7
6. URAIAN PROSEDUR 8
7. LAMPIRAN 13
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai panduan untuk dikeluarkannya ijin kerja (working permit) dalam
pelaksanaan pekerjaan di PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali
sehingga tercipta tujuan Kecelakaan Nihil (zero accident).
2. RUANG LINGKUP
2.1. Prosedur ini mencakup sistem pengendalian ijin kerja (working permit) dalam proses
pekerjaan di PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali kecuali
inspeksi K3, inspeksi mendadak (sidak), kunjungan dan survei visual persiapan pekerjaan di
area bebas terbatas. Survei visual persiapan pekerjaan di area tertutup dan terlarang harus
memiliki dokumen ijin kerja.
2.2. Proses pekerjaan di PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali yang
memerlukan pemadaman wajib dilengkapi dokumen ijin kerja dan DP3 (Dokumen Prosedur
Pelaksanaan Pekerjaan).
3. REFERENSI
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
4. DEFINISI
4.1. Pekerjaan yang berisiko yaitu proses kerja yang berdasarkan hasil penilaian identifikasi bahaya
dan penilaian risiko mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Jenis pekerjaannya di antaranya
adalah bekerja di ketinggian, bekerja di daerah tertutup, bekerja di daerah terlarang, bekerja
dengan sumber listrik, bekerja dengan sumber panas, bekerja dekat dengan sumber radiasi
dan bekerja pada lingkungan polusi tinggi.
4.2. Properti adalah seluruh aset perusahaan yang berada di lokasi dimana proses kerja tersebut
dilakukan.
4.3. Ijin Kerja Internal adalah ijin kerja yang pemohonnya adalah Kantor Induk UIT JBTB beserta
UPT.
4.4. Ijin Kerja Eksternal adalah ijin kerja yang pemohonnya adalah pihak luar PLN UIT JBTB beserta
UPT.
4.5. Ijin Kerja Online adalah ijin kerja yang diterbitkan oleh Unit Induk JBTB atau UPT yang
diproses secara online melalui intranet maupun internet dengan tahapan approval kepada
pemohon ijin kerja dan harus dicetak sebelum pekerjaan dimulai di wilayah PLN UIT JBTB
atau UPT.
4.6. Ijin Kerja Offline adalah ijin kerja yang diterbitkan oleh Kantor Induk UIT JBTB atau UPT yang
diproses secara offline dimana pemohon ijin kerja diharuskan datang ke Kantor Induk/ Kantor
UPT untuk mengajukan permohonan Ijin Kerja/Working Permit agar dapat diverifikasi oleh
pejabat K3 setempat dan disetujui PJ DALK3L/Manager UPT untuk dapat diterbitkan dokumen
Ijin Kerja sebelum pekerjaan dimulai di wilayah PLN UIT JBTB/UPT.
4.7. Penanggung jawab Pekerjaan adalah pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab pada
proses pekerjaan baik internal maupun eksternal.
4.8. Pengawas Pekerjaan adalah petugas yang ditunjuk oleh perusahaan untuk mengawasi proses
pekerjaan baik internal maupun eksternal.
4.9. Pengawas K3 adalah petugas yang ditunjuk oleh perusahaan untuk mengawasi keselamatan
personel, peralatan, lingkungan, dan umum pada proses pekerjaan baik internal maupun
eksternal.
4.10. Pengawas Manuver adalah petugas yang ditunjuk oleh perusahaan untuk mengawasi
pelaksanaan manuver pembebasan dan pemberian tegangan sesuai Dokumen Prosedur
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
4.11. Pelaksana Pekerjaan adalah petugas yang ditunjuk oleh perusahaan untuk melaksanakan
pekerjaan baik internal atau eksternal.
5. TANGGUNG JAWAB
5.1. PJ DALK3L Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali atau Manager UPT bertanggung
jawab untuk mengeluarkan dokumen ijin kerja melalui tahap proses approval.
5.2. PJ OPK3 Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali atau Manager Konstruksi
bertanggung jawab untuk memverifikasi ijin kerja (working permit) yang masuk dari pihak
eksternal melalui tahap proses approval.
5.3. PJ OPK3 Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali atau Manager ULTG
bertanggung jawab untuk memverifikasi ijin kerja internal melalui tahap proses approval.
5.4. Manager ULTG bertanggung jawab untuk menunjuk Pengawas Pekerjaan, Pengawas K3,
Pengawas Manuver dan Pelaksana Pekerjaan dalam pekerjaan internal.
5.5. Pimpinan Perusahaan Pihak Eksternal bertanggung jawab menunjuk Pengawas Pekerjaan dan
Pengawas K3 yang bersertifikat dan melampirkannya saat proses permohonan ijin kerja
(working permit).
5.6. Pengawas K3 bertanggung jawab dalam pembuatan Job Safety Analisis (JSA) dan Identifikasi
Bahaya Penilaian Dan Pengendalian Resiko (IBPPR).
5.7. Pejabat Operasional K3 atau Pejabat Pelaksana K3 dan Keamanan bertanggung jawab
memverifikasi setiap pembuatan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Resiko
(IBPPR) dan Job Safety Analisis (JSA).
5.8. Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3 bertanggung jawab terhadap koreksi pengisian Job
Safety Analisis (JSA) dan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Resiko (IBPPR).
5.9. Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3 bertanggung jawab sepenuhnya terhadap proses dan
hasil pekerjaan.
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
6. URAIAN PROSEDUR
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
6.1.1.13. Supervisor Jaringan dan Gardu Induk melakukan verifikasi secara fisik terhadap
dokumen working permit yang masuk dan wajib mendokumentasikan dokumen ijin
kerja semua pekerjaan yang berada di wilayah kerjanya.
6.1.1.14. Apabila terdapat ketidaksesuaian terhadap isi dokumen dan realisasi pekerjaan maka
Supervisor Jaringan dan Gardu Induk berhak menghentikan pekerjaan.
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
6.1.2.11 Ijin Kerja yang sudah mendapat persetujuan Pejabat Pengendali K3L UIT JBTB atau
Manager UPT akan diinformasikan ke Supervisor Jaringan dan Gardu Induk dan
pemohon via email dan sms.
6.1.2.12 Dokumen ijin kerja berupa softcopy secara otomatis terkirim ke email pemohon dan
pemohon wajib mencetak dokumen ijin kerja untuk dibawa ke lokasi pekerjaan.
6.1.2.13 Supervisor Jaringan dan Gardu Induk melakukan verifikasi working permit yang masuk
dengan notifikasi sms dan email yang diterima.
6.1.2.14 Supervisor Jaringan dan Gardu Induk melakukan verifikasi secara fisik terhadap
dokumen working permit yang masuk dan wajib mendokumentasikan dokumen ijin
kerja semua pekerjaan yang berada di wilayah kerjanya.
6.1.2.15 Apabila terdapat ketidaksesuaian terhadap isi dokumen dan realisasi pekerjaan maka
Supervisor Jaringan dan Gardu Induk berhak menghentikan pekerjaan.
6.2. Pengajuan Ijin Kerja Offline
6.2.1. Pengajuan Ijin Kerja Offline Internal
6.2.1.1 Pemohon mengajukan ijin kerja kepada Biro K3L atau Pejabat Pelaksana K3 dan
Keamanan UPT dan melakukan pengisian formulir permohonan working permit sesuai
Surat Penunjukkan Penugasan (SPP).
6.2.1.2 Staff K3 UIT JBTB atau Pejabat Pelaksana K3 dan Keamanan UPT melakukan verifikasi
terhadap pengisian formulir ijin kerja, jika memerlukan padam maka harus konfirmasi
ke Lola Data dan jika tidak memerlukan padam, maka proses ijin kerja dilanjut ke
tahap berikutnya.
6.2.1.3 Setelah pengisian formulir ijin kerja dinyatakan valid oleh staff K3 UIT JBTB atau
Pejabat Pelaksana K3 dan Keamanan UPT, maka akan dilakukan approval dan
meneruskan ke Pejabat Operasional K3 UIT JBTB atau Manager ULTG.
6.2.1.4 Pejabat Operasional K3 UIT JBTB atau Manager ULTG melakukan verifikasi dan
approval lalu meneruskan ke Pejabat Pengendali K3L UIT JBTB atau Manager UPT.
6.2.1.5 Pejabat Pengendali K3L UIT JBTB atau Manager UPT melakukan verifikasi dan
approval.
6.2.1.6 Ijin Kerja yang sudah mendapat persetujuan Pejabat Pengendali K3L UIT JBTB atau
Manager UPT akan diberikan nomor oleh Pejabat Operasional K3 UIT JBTB atau
Pejabat Pelaksana K3 dan Keamanan UPT serta dicatat di jurnal working permit
sebelum dibawa ke lokasi pekerjaan.
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
6.2.1.7 Supervisor Jaringan dan Gardu Induk melakukan verifikasi secara fisik terhadap
dokumen working permit yang masuk dan wajib mendokumentasikan dokumen ijin
kerja semua pekerjaan yang berada di wilayah kerjanya.
6.2.1.8 Apabila terdapat ketidaksesuaian terhadap isi dokumen dan realisasi pekerjaan maka
Supervisor Jaringan dan Gardu Induk berhak menghentikan pekerjaan.
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
*Catatan : Kondisi Darurat disepakati antara PLN UIT JBTB dengan Pemohon Kerja.
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L
PT PLN (PERSERO)
UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN TIMUR DAN BALI
6.4.16 Supervisor Jargi berhak menghentikan pekerjaan apabila dalam proses pelaksanaannya
tidak sesuai dengan norma-norma K3 dan nama-nama Pengawas maupun Pelaksana tidak
sesuai WP yang mengancam keselamatan personil dan instalasi.
6.4.17 Masa berlaku ijin kerja 14 (empat belas) hari kalender, pukul 07.30 s/d 16.00 dan apabila
dibutuhkan perpanjangan waktu kerja maka mengikuti prosedur SMP dengan mengisi
formulir ijin lembur.
6.4.18 Untuk Kerja di hari libur khususnya pekerjaan eksternal wajib meminta ijin kerja lembur
sesuai prosedur SMP.
6.4.19 Pengawas K3, Pengawas Pekerjaan, dan Pelaksana Pekerjaan tidak diperbolehkan
dirangkap oleh orang yang sama dalam satu pekerjaan.
6.4.20 Pengawas K3 tidak diperbolehkan membantu pelaksana pekerjaan karena sifatnya harus
mengawasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.
6.4.21 Dalam satu paket pekerjaan Pengawas Pekerjaan bisa satu personil, namun Pengawas K3
harus disesuaikan dengan seluruh titik pekerjaan yang berisiko.
6.4.22 Pengawas K3 boleh lebih dari satu orang menyesuaikan kebutuhan sesuai kondisi
pekerjaan dan bisa di tambahkan di dalam WP Online dengan ketentuan pengawas
tersebut sudah bersertifikat K3 Pengawas sesuai ketentuan.
6.4.23 Seluruh penghentian pelaksanaan pekerjaan pada poin 6.4.15 dan 6.4.16 dapat
diteruskan kembali bila kondisi tidak aman tersebut telah diperbaiki.
6.4.24 Apabila sistem WP Online mengalami gangguan, maka pemohon bisa menggunakan WP
manual.
6.4.25 Bila pekerjaan telah selesai maka Pengawas Pekerjaan, Pengawas K3, Pengawas
Manuver/Supervisor Jaringan dan Gardu Induk wajib melakukan inspeksi untuk
memastikan bahwa lokasi kerja telah bersih dari peralatan dan personel.
7. LAMPIRAN
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari Pejabat Pengendali K3L