009-1: 2020
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN D3.009-1: 2020
Lampiran Surat Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No. 0070.P/DIR/2020
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
METER STATIK PRABAYAR DENGAN SISTEM
STANDARD TRANSFER SPECIFICATION (STS)
Bagian 1:
Meter Statik Energi Aktif Fase Tunggal
Disusun oleh:
Kelompok Bidang Distribusi
dengan Surat Keputusan Direksi PT PLN(Persero)
No. 013.K/DIR/2020
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
h
PLN
PT PLN (PERSERO)
TENTANG
SPLN D3.009-1:2020
METER STATIK PRABAYAR DENGAN
srsTEM s TANDARD IRANSFER SPEC/F/CA rON (STS)
BAGIAN 1: METER STATIK ENERGI AKTIF FASE TUNGGAL
5. Peraturan ...
Paraf V-
t
PLN
5. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 45 Tahun
2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;
6. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 14 Tahun
2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Rl
Nomor 23 Tahun 2014;
7. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 62 Tahun
2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik;
8. Anggaran Dasar PT PLN (Persero);
9. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-211/MBU/10/2015
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Listrik Negara;
10. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-1 38/MBU|0712017
tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan,
Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Listrik Negara;
11. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-325/MBU|12|2019
tentang Pemberhentian Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
12. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-147/MBU/05/2020
tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan,
Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Listrik Negara;
13. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.1(DlR/2009
tentang Batasan Kewenangan Pengambilan Keputusan di
Lingkungan PT PLN (Persero) sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Direksi PT PLN
(Persero) Nomor 0297.P/DlRY201 6;
'14. Peraturan...
,(
Paraf
*
PLN
14. Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0051 .P/DlRl/2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (Persero)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0021.P/D1N2020;
15. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 033.1(DlRl/2005
tentang Penetapan PT PLN (Persero) Penelitian dan
Pengembangan Ketenagalistrikan sebagai Penanggung
Jawab Kegiatan Standardisasi di Lingkungan PT PLN
(Persero).
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Oktober 2020
KTUR UTAMA,
P
{
c ,.
lrlRuKsl
t
LKIFLI ZAINI
A t thLltt
Paraf
r---rl
Susunan Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 013.K/DIR/2020
Daftar Isi
i
SPLN D3.009-1: 2020
ii
SPLN D3.009-1: 2020
Daftar Gambar
Daftar Tabel
iii
SPLN D3.009-1: 2020
Prakata
Standar ini merupakan revisi dari SPLN D3.009-1: 2016. Revisi standar dilatarbelakangi
permasalahan yang terjadi di lapangan sehingga membutuhkan penyempurnaan
standar.
Dengan ditetapkannya standar ini, maka SPLN D3.009-1: 2016 dinyatakan tidak berlaku
lagi dan semua ketentuan terhadap persyaratan meter statik energi aktif fase tunggal
prabayar dengan Sistem Standard Transfer Specification (STS) harus mengacu kepada
SPLN D3.009-1: 2020.
iii
SPLN D3.009-1: 2020
1 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan teknis, fitur, dan pengujian untuk meter statik energi
aktif fase tunggal prabayar pasangan luar dengan kelas akurasi 1,0, menggunakan sistem
Standard Transfer Specification (STS) komunikasi satu arah dan tarif flat, diperuntukkan
bagi pelanggan tegangan rendah 230 V.
Untuk selanjutnya meter statik energi aktif fase tunggal dengan sistem prabayar
menggunakan STS tersebut di atas disebut ‘meter’.
2 Tujuan
Sebagai pedoman umum dalam pembuatan spesifikasi teknis pengadaan serta petunjuk
teknis pemakaian dan pengujian untuk unit-unit PT PLN (Persero), dan ketentuan desain,
pembuatan, pengujian untuk pabrikan.
3 Acuan Normatif
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, ketentuan mengikuti standar dan
referensi berikut. Dalam hal terjadi perubahan, maka ketentuan dapat mengikuti edisi
terakhir.
1
SPLN D3.009-1: 2020
h. SNI IEC 62053-21: 2011, Perlengkapan meter listrik (A.B) – Persyaratan khusus –
Bagian 21: Meter statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2);
i. SNI IEC 62056-21: 2009, Meter listrik – Pertukaran data untuk pembacaan meter,
kendali beban dan tarif Bagian 21: Pertukaran data lokal langsung;
j. SPLN D3.003-1: 2012, Alat Pengukur dan Pembatas (APP) Terpadu Bagian 1:
Pengunci terminal metode geser.
Meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses pada elemen-elemen
elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional dengan besaran
energi aktif yang diukur.
Meter energi listrik yang dipergunakan untuk mengukur energi listrik (kWh) yang dikonsumsi
oleh pelanggan yang berfungsi setelah pelanggan memasukkan token pembelian sejumlah
energi tertentu ke dalamnya.
▪ Tipe meter
Tipe meter harus bersifat unik (tunggal), tidak boleh ada duplikasi.
Metode atau teknologi prabayar satu arah (one way) dengan tarif flat, dimana informasi
dikirim dari vending system ke meter energi, dan tidak sebaliknya.
2
SPLN D3.009-1: 2020
Suatu sistem yang digunakan oleh agen dalam pengoperasian dan pengelolaan credit
dispenser pada point of sale untuk mendukung penjualan atas nama PLN.
▪ NEDISYS
Singkatan dari National Electricity Dispenser Information System, nomor yang secara
otomatis dihasilkan pada saat pembuatan meter oleh pabrikan dan harus didaftarkan pada
vending system.
▪ Token
Bagian dari elemen-elemen data yang berisi instruksi dan informasi yang ditampilkan dalam
Aplication Protocol Data Unit dari lapisan aplikasi Point of Sale to Token Carrier Interface,
yang juga merubah ke meter prabayar dari token carrier yang ditentukan sesuai dengan
standar STS.
Token untuk menormalkan kembali apabila MPB dalam kondisi tampering (status
penyalahgunaan).
▪ Konfigurasi STS
Suatu mekanisme sistem pengelolaan token prabayar yang diterapkan pada lingkungan PT
PLN (Persero) untuk menjamin proses pengelolaannya dapat dilaksanakan dengan benar
sesuai fungsi, aturan, dan/atau standar yang berlaku.
Konfigurasi dari sistem ini masih akan dikembangkan dan dituangkan tersendiri dalam satu
standar/kebijakan Direksi.
Berfungsi untuk melakukan perubahan kode atau “key” yang merepresentasikan generasi
suatu token.
VK43 digunakan untuk mengidentifikasi generasi KRN dengan protokol lapisan aplikasi
sesuai IEC 62055-41: 2018 yang sudah kompatibel dengan sistem manajemen kunci STS
600-4-2 dan berbasis token identifier tahun 2014.
Data yang terkandung di dalam token yang mengidentifikasi tanggal dan waktu (hingga
satuan menit) dari generasi token sebagai prasyaratan keamanan dalam sistem STS
sehingga token yang sama tidak dapat digunakan lebih dari satu kali.
3
SPLN D3.009-1: 2020
TID berupa data sebesar 24 bit dan akan penuh setiap 31,9 tahun. Menjelang akhir periode
TID, meter harus dilakukan keychange untuk dapat mengubah basis tahun TID menjadi
periode berikutnya.
Kode yang menunjukkan geografis/otoritas meter prabayar sebagai salah satu kunci
pengaman dalam sistem prabayar.
▪ Kotak meter
▪ Tutup meter
Penutup pada bagian muka meter, dibuat dari bahan yang seluruhnya tembus pandang
atau bahan yang tidak tembus pandang yang dilengkapi jendela untuk membaca penunjuk
operasi (bila terpasang) dan tampilan.
▪ Tutup terminal
Penutup yang menutupi terminal-terminal meter dan pada umumnya termasuk juga bagian
ujung kawat atau kabel luar yang dihubungkan ke terminal.
▪ Arus mula
4
SPLN D3.009-1: 2020
Nilai arus yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja yang relevan dari suatu meter.
Nilai arus tertinggi yang diijinkan mengalir secara kontinu dimana persyaratan ketelitian
masih terpenuhi.
Nilai tegangan yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja meter yang relevan.
▪ Frekuensi pengenal
Nilai frekuensi yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja meter statik yang relevan.
▪ Kelas ketelitian
Sebuah angka yang merupakan batas kesalahan yang diizinkan, dalam persen, untuk
semua nilai arus antara 0,1 Id dan Im, faktor kerja satu, bilamana meter diuji dalam kondisi
acuan (termasuk toleransi yang diizinkan untuk nilai acuan) sebagaimana ditentukan dalam
standar ini.
▪ Persentase kesalahan
Presentase kesalahan = Energi yang dihitung oleh meter – Energi sebenarnya x 100 %
Energi sebenarnya
CATATAN: Oleh karena nilai sebenarnya tidak dapat dipastikan, maka nilai itu didekati oleh sebuah
nilai dengan ketidakpastian yang ditetapkan, yang dapat ditelusur ke standar yang disepakati
bersama antara PLN dan pabrikan atau ke standar nasional.
Nilai pengukuran energi aktif yang sudah menjumlahkan besaran fundamental dan
harmonik dalam satu kesatuan nilai.
▪ Besaran berpengaruh
Setiap besaran, umumnya dari luar meter, yang dapat mempengaruhi kinerja meter.
5
SPLN D3.009-1: 2020
▪ Kondisi acuan
Istilah ”tegangan” dan ”arus” menunjukan nilai r.m.s, kecuali bila ditentukan lain.
Perbedaan antara dua nilai kesalahan dalam persen suatu meter, salah satu diantaranya
merupakan nilai acuan dan nilai yang lain diperoleh dari satu besaran berpengaruh, yang
berbeda dari acuannya.
▪ Faktor distorsi
Rasio antara nilai-nilai r.m.s kandungan harmonik (diperoleh dengan cara mengurangi
besaran bolak-balik non sinusoida dengan besaran fundamentalnya), dengan nilai r.m.s
besaran sinusoida. Faktor distorsi biasanya dinyatakan dalam persen.
▪ Gangguan elektromagnetis
▪ Suhu acuan
Rasio antara variasi kesalahan dalam persen dengan perubahan suhu yang menyebabkan
variasi tersebut.
Seperangkat julat ukur yang ditentukan untuk karakteristik kinerja dan julat operasi yang
ditentukan untuk besaran-besaran berpengaruh, yang didalamnya ditentukan dan
ditetapkan variasi kesalahan dan kesalahan operasi meter.
Seperangkat nilai besaran terukur yang ditentukan untuk menetapkan bahwa kesalahan
meter berada dalam batas-batas tertentu.
6
SPLN D3.009-1: 2020
Kondisi ekstrim yang dapat ditahan oleh meter yang dioperasikan, tanpa mengalami
kerusakan dan tanpa penurunan karakteristik metrologik bilamana meter itu dioperasikan
kembali pada kondisi operasi normalnya.
Kondisi ekstrim yang dapat ditahan oleh meter yang tidak dioperasikan, tanpa mengalami
kerusakan dan tanpa penurunan karakteristik metrologik bilamana meter itu dioperasikan
pada kondisi operasi normalnya.
5.1 Karakteristik
Meter yang ditetapkan dalam standar ini adalah meter yang tersambung langsung (direct-
connected meter) dengan cara pengawatan dua kawat.
7
SPLN D3.009-1: 2020
5.2 Komponen
Komponen utama pada meter, yaitu: mikroprosesor, layar tampilan (display), komponen
catu daya, komponen untuk sistem pengukuran, relai/kontaktor, varistor, superkapasitor,
sistem konverter (ADC/DAC), dan kristal, harus memiliki kualitas kelas industri dan
dibuktikan dengan sertifikat keaslian produk (certificate of manufacture) dan data
pendukung dari pabrikan komponen.
Relai/kontaktor harus mampu memutus arus sampai dengan 1,5 kali dari arus maksimum
(Im) dan mampu dialiri kontinu sampai dengan Im. Bila tanpa dicatu daya, kondisi
relai/kontaktor harus terbuka.
Semua komponen elektronik dan Printed Circuit Board (PCB) wajib memiliki sertifikat RoHS
(Restriction of Hazardous Substances Directive).
a. Pengawatan terbalik;
b. Induksi medan magnet dari luar (segala arah termasuk dari bagian belakang meter)
minimal 500 mT (5000 Gauss);
c. Pembukaan tutup terminal (termasuk dalam keadaan tidak bertegangan).
Untuk semua jenis penyalahgunaan, sebelum dilakukan perbaikan, meter harus dapat
merekam kejadian dan/atau memberikan indikasi terus menerus sesuai kemampuannya
dalam mengaktifkan tampilan. Pada saat tampilan meter dapat aktif kembali dan
penyalahgunaan belum diperbaiki, maka meter harus mampu menampilkan indikasi
penyalahgunaan tersebut.
Meter harus mampu menyimpan status terakhir keadaan relai, dan mengkondisikan sesuai
keadaan tersebut pada saat supply normal kembali.
Indikasi peringatan dan respons meter terhadap penyalahgunaan tercantum pada Butir 7.4.
6 Persyaratan mekanis
Persyaratan mengikuti SNI IEC 62055-31 butir 5 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan berikut.
8
SPLN D3.009-1: 2020
6.1 Umum
Printed Circuit Board (PCB), relai, dan semua komponen bantu harus dipasang secara kuat
dan tidak terpengaruh oleh guncangan.
Bahan material kotak meter, terminal block, papan tombol, seal karet, dan bagian lainnya
mempunyai ketahanan terhadap serangga.
PCB diberi conformal coating untuk melindungi PCB dan seluruh komponennya dari
pengaruh lingkungan, air, dan debu, serta sebagai proteksi korosi. Coating harus
diaplikasikan pada:
1. Komponen-komponen utama;
2. Jalur AC yang berdekatan dengan DC;
3. Semua bagian yang dilakukan penyolderan; dan
4. Pada setiap bagian PCB yang sensitif terhadap oksidasi.
Konstruksi kotak meter didesain untuk tidak dapat dibuka dengan cara apapun dan apabila
ingin membuka harus merusak tutup kotak meter. Untuk keperluan ini dapat menggunakan
metode ultrasonic welding, die-casting, atau metode lain yang setara.
Kotak meter dikonstruksi untuk dapat dipasangi MCB secara terpadu. Untuk hal ini, MCB
dapat dipasang pada dasar kotak meter (Gambar 1) atau dipasang pada pelat dasar
(baseplate) yang terbuat dari bahan logam dan tahan karat (electroplating).
Untuk meter dengan MCB terpasang pada dasar kotak meter, pemasangan meter ke
dinding harus menggunakan sistem sekrup (fischer) dan ditambahkan penandaan dilarang
menggunakan palu. Sekrup terdiri dari satu buah dipasang di bagian atas (menggunakan
gantungan) dan dua buah di bagian samping dasar kotak meter. Posisi sekrup tidak diatur
secara khusus.
Untuk meter dengan MCB terpasang pada pelat dasar, dimensi pelat dasar tidak diatur
secara khusus.
9
SPLN D3.009-1: 2020
Sekrup 3
Sekrup 2
Terminal
6.4 Terminal
Bahan titik kontak plat terminal harus terbuat dari bahan dasar tembaga, bahan baut
penguat mekanis dan sekrup terbuat dari bahan dasar baja dilapis anti karat.
Ukuran terminal meter dapat dilihat pada Gambar 2 dengan ketentuan jarak antar terminal
minimal 5,5 mm (kecuali terminal G dan N1 bisa kurang dari 5,5 mm), panjang terminal blok
maksimal 125 mm, dan tinggi maksimal 32 mm.
Jika meter menggunakan pelat dasar dari logam, terminal pembumian harus tersambung
secara elektris dengan terminal netral dan base plate, dengan cara base plate sebagai mur
untuk baut pembumian bagian atas (warna hijau pada Gambar 2).
10
SPLN D3.009-1: 2020
TAMPAK BAWAH
L1 L2 G N1 N2
TAMPAK DEPAN
L1 L2 G N1 N2
PLAT TERMINAL
Terminal harus dari jenis press-screw system (baut pengencang konduktor kabel dilengkapi
dengan pelat penekan) dan mampu menerima kabel masukan ukuran 6 s/d 16 mm² dari
jenis aluminium atau tembaga (Gambar 3).
11
SPLN D3.009-1: 2020
L1 L2 G N1 N2
CATATAN: Pada penginstalasian, terminal ‘G’ harus dihubungkan dengan sistem pembumian
instalasi konsumen.
Tutup terminal harus terbuat dari material tembus pandang (transparan) dan dapat menutup
semua terminal, baut pengencang konduktor kabel, sebagian dari insulasi kabel, dan MCB.
Tutup terminal memiliki akses untuk mengoperasikan sakelar pada MCB.
a. Segel metrologi dua buah terpasang pada tutup kotak meter (dapat berupa segel timah
maupun tanda sah lainnya);
b. Segel PLN dua buah terpasang pada tutup terminal.
Meter harus dilengkapi tiga buah lampu indikator LED dari jenis super bright, dengan
ketentuan warna dan fungsi sebagai berikut:
12
SPLN D3.009-1: 2020
Papan tombol (keypad) terbuat dari bahan karet sintetis dengan warna dasar abu-abu,
tombol berukuran minimal 10 mm x 5 mm dan pada angka 5 ada tanda timbul (noktah) dan
harus terlindung dari kemungkinan tirisan cairan. Papan tombol harus diperkuat untuk dapat
menahan tekanan mekanis sehingga tidak mengganggu komponen di belakangnya.
Masing-masing tombol harus dapat beroperasi minimal 20.000 kali.
Konfigurasi angka mengikuti standar telefoni 12 digit (3 kolom – 4 baris) seperti pada
Gambar 5. Tulisan angka berwarna putih dan harus tidak terkelupas/hilang minimal pada
operasi 20.000 kali. Khusus warna tombol “enter” harus berwarna hijau.
mm
mm 1 2 3
4 5 6
7 8 9
0
Gambar 5. Konfigurasi angka pada papan tombol
Layar berupa Liquid Crystal Display (LCD) dengan latar cahaya (back-light) atau
menggunakan teknologi lain yang lebih baik dan efisien, seperti LED atau teknologi lain
yang lebih maju.
Layar tampilan harus didukung oleh memori tak-terhapus (non-volatile), minimal 4 kByte,
yang terhubung ke superkapasitor sebagai catu daya jika sumber tegangan hilang.
a. Baris pertama untuk Simbol dan Kode, dengan tinggi karakter minimal 4,5 mm;
b. Baris kedua untuk Teks dalam Bahasa Indonesia, dengan ukuran karakter minimal:
lebar 4 mm dan tinggi 8 mm.
13
SPLN D3.009-1: 2020
▪ kWh muncul saat teks menunjukan sisa kredit dan akumulasi energi;
Teks pada baris kedua, ditampilkan menggunakan sistem tampilan starburst 14-segmen
atau jenis tampilan lain dengan teknologi yang lebih baik dan menampilkan sekurang-
kurangnya 8 karakter dalam satu waktu dan berjalan dari kanan ke kiri, menampilkan:
14
SPLN D3.009-1: 2020
No Kondisi Informasi
Layar tampilan menggunakan besaran skalar dan nilai yang ditampilkan sama dengan nilai
hasil perhitungan energi dalam formula. Jumlah angka di belakang koma (desimal) yang
digunakan dalam pengukuran dan tampilan adalah sama sebagai berikut:
Informasi parameter yang harus ditampilkan secara terus menerus adalah nilai sisa/saldo
kredit dan simbol kWh.
Informasi yang ditampilkan oleh perintah kode singkat (short-code) melalui papan tombol
tercantum pada Lampiran A.
15
SPLN D3.009-1: 2020
Meter dilengkapi port komunikasi transfer data (download) melalui komputer berupa optical
probe dengan ketentuan sesuai SNI IEC 62056-21, dimana meter kontinu kirim data
dengan sinkronisasi setiap 30 detik dengan kecepatan kirim baud rate: 4800 bps atau 9600
bps.
Optical probe terpasang pada bagian depan luar dengan sistem ceruk dan harus terlindung
dari kemungkinan masuknya air, benda padat, atau tergores. Cover optical probe terbuat
dari bahan transparan bening yang tahan terhadap sinar matahari.
Untuk keperluan evaluasi, meter melalui optical probe menyediakan event log berisi
data/event/history yang ditempatkan pada memori tak-terhapus dan sekurang-kurangnya
mampu merekam 50 kejadian terakhir, meliputi gabungan informasi kejadian dari:
a. meter off;
b. beban-lebih;
c. selisih pengukuran arus fase-netral;
d. penyalahgunaan;
e. kegagalan proses internal;
f. kredit habis (credit run-out);
g. meter reset;
h. kredit token; dan
i. anomali tegangan pasok (hi volt/low volt).
Daftar data burst yang diunduh dari optical probe sesuai Lampiran B.
7 Persyaratan fitur
16
SPLN D3.009-1: 2020
Meter harus mempunyai kemampuan mendeteksi dan mengukur nilai total (fundamental +
harmonik sampai orde ke-15) dari kWh dan daya listrik, serta dalam kondisi pengawatan
normal mampu melakukan pengukuran dari dua arah (forward dan reverse).
Beban yang melebihi daya terpasang, harus direspons dengan bunyi buzzer dan tampilan
pada teks “DY-LEBIH” dan apabila:
▪ beban lebih berlangsung kontinu selama 45 detik, relai harus membuka dan menutup
kembali secara otomatis setelah 150 detik;
▪ selama 30 menit terjadi beban lebih tidak kontinu beberapa kali dengan akumulasi
waktu 45 detik, relai harus membuka dan menutup kembali secara otomatis setelah
150 detik;
Jika akumulasi waktu tersebut kurang dari 45 detik, data akumulasi waktu di-reset
kembali ke nol;
▪ selama 30 menit terjadi pembukaan relai akibat beban lebih 5 kali berturut-turut, relai
harus membuka dan menutup kembali secara otomatis setelah 45 menit.
Pada saat nilai kredit mencapai batas-rendah, indikator LED warna hijau berubah menjadi
merah-berkedip dan buzzer berbunyi. Bunyi dapat dihentikan dengan menekan sembarang
tombol pada papan tombol.
17
SPLN D3.009-1: 2020
Jika dalam xxx menit kemudian, tidak ada kredit token yang dimasukkan, buzzer berbunyi
lagi. Semakin rendah nilai kredit token, semakin cepat durasi bunyi.
Batas-rendah harus dapat diatur secara mudah melalui papan tombol yang berinteraksi
dengan kode singkat pada layar tampilan.
CATATAN:
1) Waktu interval bunyi buzzer saat kredit batas-rendah dapat diatur melalui papan tombol dengan
kode 123xxx, dengan xxx = waktu dalam menit.
2) Nilai ambang batas-rendah kredit dapat diatur melalui papan tombol dengan kode 456xx, dengan
xx = energi dalam kWh, minimum 05 kWh.
Bila kredit mencapai nol, relai harus membuka secara otomatis dan hanya dapat menutup
kembali setelah dimasukkan kredit token baru. Bila relai gagal (tidak dapat) membuka,
maka meter harus memberikan respon pemakaian energi hutang (minus) sesuai butir 7.6.
Meter harus mampu merespons terhadap kondisi khusus pada kejadian selisih pengukuran
arus fase dan arus netral seperti tercantum pada Tabel 5.
Pada kondisi terdapat selisih nilai pengukuran arus pada sensor fase dan netral, meter
harus mengukur menggunakan nilai arus terbesar, kecuali untuk kondisi pengukuran arus
sesuai Tabel 5 No. 2 dimana meter harus mengukur arus fase.
Arus fase < arus netral. ▪ Meter mengukur PERIKSA Aktif Perbaikan
normal dan Token
3 Terjadi selisih arus > 2 A
selama 6 jam secara terus ▪ Rekam data
menerus. ▪ Kode tamper ‘7’
CATATAN:
1) Tampilan pada layar akan kembali ke tampilan normal apabila papan tombol dalam kondisi aktif.
18
SPLN D3.009-1: 2020
2) Tampilan bergantian dengan tampilan utama setiap 10 detik. Tampilan akan kembali ke
tampilan utama apabila terdeteksi kondisi normal.
3) Lampu indikator LED kuning akan kembali mati apabila terdeteksi kondisi normal.
Meter harus mampu merespons terhadap upaya penyalahgunaan seperti tercantum pada
Tabel 6.
CATATAN:
a. Bila indikator muncul, meter tidak dapat menerima segala jenis token sebelum diperbaiki;
b. Untuk nomor 0,1, dan 2 relai membuka seketika ketika terjadi penyalahgunaan;
Kode tamper ditampilkan saat meter diakses melalui kode singkat “08” dengan
penyusunan tampilan berderet 8 karakter, contoh: “0__3_5_7”(Tamper aktif: 0, 3, 5, 7).
19
SPLN D3.009-1: 2020
Meter harus dapat mendeteksi kejadian kegagalan proses internal dan memberikan
respons sesuai ketentuan pada Tabel 7. Meter yang mengalami kegagalan proses internal
tidak dapat digunakan lagi dan meter harus diganti.
LED Cara
Jenis kegagalan Layar tampilan Buzzer
No Respons meter kuning penormalan
proses internal
Teks Simbol
1 Memori error / rusak ▪ Relai fase dan Err201 Aktif Aktif Ganti meter
netral membuka
2 Kegagalan pemutusan ▪ Meter mengukur Err2021) - Aktif Aktif Ganti meter
beban: normal
- Relai gagal membuka ▪ Saat kredit habis
- Mikroprosesor tidak pengukuran
memerintahkan relai energi menjadi
untuk buka saat kredit negatif (Butir 7.6)
habis
3 Superkapasitor tidak ▪ Meter mengukur - - - - Ganti meter
terhubung / terlepas normal selama
catu daya normal
4 Mikroprosesor tidak ▪ Relai fase dan - - - - Ganti meter
berfungsi normal: netral membuka
- Mikroprosesor rusak
- Rangkaian clock-
crystal rusak atau
terlepas
- Catu daya mati,
terlepas, atau terjadi
hubung singkat
CATATAN:
1) Tampilan bergantian dengan tampilan utama setiap 10 detik.
Meter prabayar mengakomodir pemakaian energi hutang (minus) dimana tanda minus
dimunculkan tepat di depan angka energi pemakaian. Untuk pengukuran energi register
kumulatif tetap menghitung naik secara absolut, tetapi sisa kredit kWh berkurang sesuai
perhitungan Sisa kredit (kWh) = Energi kredit kumulatif (kWh) – Total energi register
kumulatif (kWh) (Kode singkat: 37 = 38 – 03) dan dimungkinkan untuk negatif (minus).
Jumlah konsumsi energi selama pemakaian negatif dapat ditampilkan kode singkat “73”.
Dalam kondisi ini, meter menampilkan teks “Err202” (kegagalan pemutusan beban),
indikator LED kuning berkedip, buzzer berbunyi, dan back-light layar berkedip.
20
SPLN D3.009-1: 2020
8 Persyaratan klimatik
Persyaratan mengikuti SNI IEC 62055-31 butir 6 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan bahwa batas atas suhu uji untuk pengujian-pengujian pengaruh
klimatik mengikuti batas atas dari julat penyimpanan dan transportasi pada Tabel 8.
Setiap setelah pengujian, meter harus tidak memperlihatkan tanda kerusakan dan
perubahan informasi dan dapat beroperasi normal.
9 Persyaratan elektrikal
Persyaratan mengikuti SNI IEC 62055-31 butir 7 untuk meter pasangan luar, dengan
tambahan ketentuan berikut.
Meter harus dilengkapi dengan varistor dan/atau surge absorber, serta komponen lainnya
untuk dapat terproteksi dari tegangan surja dan tegangan lebih. Varistor dan/atau surge
absorber harus memiliki spesifikasi berikut:
Meter harus tetap terlindungi dari kerusakan bila terjadi tegangan dan arus-lebih secara
kontinu dari kedua sisi (sumber dan beban) yang melebihi julat operasi pada SNI IEC
62055-31 butir 7.2. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi meter dari kerusakan dan
kesalahan dalam pengukuran.
9.2 Perubahan akurasi akibat pengaruh arus lebih dan pemanasan sendiri
Batas perubahan persentase kesalahan akibat pengaruh arus lebih waktu-singkat dan
pemanasan sendiri tercantum pada Tabel 9.
21
SPLN D3.009-1: 2020
Batas perubahan
Nilai Faktor
Jenis pengaruh persentase kesalahan
arus daya
[%]
Arus-lebih waktu-singkat Id 1 1,5
Ketika tegangan pasok < 0,5 Un atau > 1,2 Un selama 5 detik kontinu, maka relai membuka
dan akan menutup kembali jika tegangan pasok 0,5 - 1,2 Un selama 5 detik kontinu
(toleransi tegangan ± 1,5 V).
Ketika < 0,5 Un muncul tulisan “Lo Volt” dan ketika > 1,2 Un muncul tulisan “Hi Volt”.
10 Persyaratan ketelitian
Persyaratan mengikuti SNI IEC 62055-31 butir 8, kecuali disebutkan secara khusus pada
ketentuan berikut.
a. Meter harus diuji dengan selungkup terpasang dan tutup berada pada posisinya;
semua bagian yang dimaksudkan untuk dihubungbumikan harus terhubung dengan
pembumian;
b. Kondisi acuan tercantum pada Tabel 11.
22
SPLN D3.009-1: 2020
Suhu sekitar 23 °C 1) ± 2 °C
CATATAN:
1) Bila pengujian dilakukan tidak pada julat suhu acuan, hasil uji harus dikoreksi menggunakan
koefisien suhu yang sesuai untuk meter yang diuji;
2) Pengujian dilakukan pertama-tama dengan meter terhubung normal dan setelah itu koneksi dari
sirkit tegangan dan sirkit arus dibalik. Setengah dari perbedaan antara kedua kesalahan (error)
adalah variasi kesalahan. Karena fase medan eksternal tidak diketahui, pengujian dilakukan
pada 0,05 Id pada faktor daya 1 dan 0,1 Id pada faktor daya 0,5.
Persentase kesalahan meter untuk setiap arah pengukuran pada semua sensor harus tidak
melebihi batas yang ditetapkan pada Tabel 12 dan Tabel 13.
23
SPLN D3.009-1: 2020
Batas kesalahan
Nilai arus Faktor daya
[%]
0,05 Id ≤ I < 0,1 Id 1 ± 1,5
0,1 Id ≤ I ≤ Im 1 ± 1,0
0,1 Id ≤ I < 0,2 Id 0,5 induktif ± 1,5
Pengujian dua arah pengukuran pada semua sensor hanya dilakukan untuk faktor daya 1
dari Tabel 12.
Itr ≤ I ≤ Im 1 ± 1,0
Keterangan: Imin : Arus minimum (A), Itr : Arus transisi (A), Ist : Arus mula (A).
24
SPLN D3.009-1: 2020
Koefisien suhu
Jenis besaran berpengaruh Nilai arus Faktor daya
rata-rata [%/K]
0,1 Id - Im 1 0,05
Perubahan suhu sekitar 30 ± 15K
0,2 Id - Im 0,5 induktif 0,07
Batas perubahan
persentase
kesalahan [%]
0,7
Perubahan tegangan ± 10% Un
1,0
0,05 Id - Im 1
- 20% ≤ Un < -10% 2,1
0,1 Id - Im 0,5 induktif
+10% < Un ≤ +15% 3,0
11 Persyaratan fungsional
12 Penandaan
Setiap meter harus mencantumkan informasi pada pelat nama seperti pada Tabel 15.
25
SPLN D3.009-1: 2020
Merek dagang
Tipe meter
Nama dan lokasi pabrik (kota)
No. Standar SPLN D3.009-1: 2020
Cara pengawatan Fase tunggal 2 kawat
Jumlah sensor (S) dan relai (R) Fungsi 2S – 2R
Barcode dan/atau Nomor ID meter
Bulan dan tahun pembuatan mm-yy
Tegangan pengenal 230 V
Arus dasar dan arus maksimum 5 (60) A
Frekuensi pengenal 50 Hz
Konstanta meter dalam satuan imp/kWh ........... imp/kWh
Kelas ketelitian 1,0
Tanda persegi ganda untuk meter berkotak
insulasi kelas proteksi II
Versi KRN VK43
Setiap terminal harus diberi label identifikasi. Pada bagian sekitar terminal, harus dipasang
diagram rangkaian seperti contoh pada Gambar 7. Jumlah sensor dan relai serta notasi
terminal pada label identifikasi harus tergambar pada diagram rangkaian.
L1 L2 G N1 N2
MCB
L
N
26
SPLN D3.009-1: 2020
13 Pengujian
Pengujian jenis adalah pengujian secara lengkap terhadap sampel prototipe dari suatu tipe
meter yang disiapkan oleh pabrikan untuk membuktikan apakah desain meter tersebut
memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan standar ini.
Jumlah sampel adalah 62 (enam puluh dua) buah tanpa segel yang diambil secara acak.
Masing-masing jumlah sampel untuk dilakukan uji sebagai berikut:
Untuk pengajuan uji jenis, pabrikan harus menyampaikan dokumen dan informasi terkait
dengan sampel prototipe meter yang akan diuji, antara lain:
Meter dinyatakan lulus pengujian jenis bila sampel uji dapat memenuhi seluruh mata uji
Tabel 17 kolom 4.
Laporan pengujian jenis diterbitkan oleh Laboratorium Uji PLN dan hanya berlaku untuk
tipe yang diuji. Segala perubahan dari definisi tipe meter (butir 4.1) harus dilakukan
pengujian jenis ulang kecuali perubahan atas permintaan PLN akan dilakukan pengujian
verifikasi. Perubahan lain diluar definisi tipe meter harus dilakukan uji verifikasi.
27
SPLN D3.009-1: 2020
Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan oleh pabrikan terhadap seluruh meter
yang diproduksi untuk memisahkan yang cacat atau yang menyimpang dari persyaratan
standar.
Mata uji rutin tercantum pada Tabel 17 kolom 6 dan dilakukan oleh pabrikan.
Pengujian serah terima adalah pengujian yang dilakukan terhadap sampel yang diambil
secara acak dari sejumlah meter yang akan diserahterimakan ke PLN, untuk memastikan
bahwa meter tersebut mempunyai desain dan karakteristik yang sama dengan meter uji
jenis.
Mata uji serah terima dan persyaratannya tercantum pada Tabel 17 kolom 5.
Pengujian pengawasan dilakukan terhadap sejumlah sampel meter yang diambil oleh PLN
untuk melihat kesesuaian mutunya.
Mata uji pengawasan dapat diambil dari mata uji jenis atau pengujian lain dalam rangka
memverifikasi kualitas meter, menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
a. Jumlah sampel yang digunakan adalah 50 unit dengan durasi uji 40 hari (Lampiran D);
b. Pengujian dilakukan pada level stress Ts = 85 °C dan RHs = 95 %;
c. Dalam kondisi uji, meter dibebani 0,1 Im dan tegangan nominal;
d. Pengujian diawali dengan pemeriksaan sebagai berikut:
1) Pemeriksaan visual;
2) Pengujian persyaratan akurasi:
- Uji akurasi pada variasi arus
- Uji konstanta
- Uji arus mula dan kondisi tanpa beban
- Uji pengaruh besaran (variasi tegangan)
28
SPLN D3.009-1: 2020
e. Setiap 7 (tujuh) hari pengujian (setelah hari ke-7, 14, 21, 28, dan 35) meter ditempatkan
pada suhu 23°C untuk dilakukan pemeriksaan setidak-tidaknya sebagai berikut:
1) Pemeriksaan visual;
2) Cek layar tampilan, buzzer, dan lampu indikator;
3) Uji buka-tutup relai/kontaktor;
4) Pengujian persyaratan akurasi:
- Uji akurasi pada variasi arus
- Uji pengaruh besaran (variasi tegangan)
5) Cek papan tombol.
f. Setelah batas waktu pengujian berakhir (setelah hari ke-40), meter ditempatkan pada
suhu 23°C untuk dilakukan pemeriksaan fungsi lengkap sesuai Tabel 16;
g. Pengujian keandalan dipercepat dinyatakan lulus jika setelah batas waktu akhir
pengujian yang ditentukan (hanya pada saat pemeriksaan fungsi terakhir) didapati
sebanyak-banyaknya 1 (satu) fungsi pada 1 (satu) meter gagal.
h. Jika didapati kegagalan selain sesuai poin g., maka proses pengujian dapat dihentikan
dan pengujian dinyatakan tidak lulus.
29
SPLN D3.009-1: 2020
30
SPLN D3.009-1: 2020
F UJI MEKANIKAL
3. Uji palu-pegas terhadap kotak meter ▪ SNI IEC 62055-31 butir 5.3
▪ SNI IEC 62052-11 butir 5.2.2.1
5. Uji ketahanan terhadap panas dan api SNI IEC 62055-31 butir 5.9
G PEMERIKSAAN VISUAL DAN KONSTRUKSI
31
SPLN D3.009-1: 2020
▪ Butir 13.5
1. Uji keandalan dipercepat 4)
▪ SNI IEC 62059-31-1 (2008-10)
CATATAN:
1) Mata uji A s.d. F dilakukan secara berurutan (sequence);
2) Hasil uji impuls harus dilengkapi dengan osilogram yang menggambarkan kemampuan varistor
atau surge absorber dalam memotong tegangan impuls standar;
3) Meter dienerjais dengan posisi relai OFF dan tanpa token kredit. Relai tidak boleh ON selama
pengujian.
4) Jumlah sampel terhadap jumlah meter diproduksi terkait uji keandalan dipercepat pada uji rutin
akan diatur lebih lanjut dalam mekanisme pengawasan mutu di lingkungan PT PLN (Persero).
32
SPLN D3.009-1: 2020
Lampiran A
Daftar nomor kode singkat (short-code)
33
SPLN D3.009-1: 2020
CATATAN:
- Kode singkat 00 s.d. 36, disesuaikan dengan ketentuan dalam persyaratan sistem STS dan IEC
62055-41: 2018, Permissible control field values;
- Kode singkat 44 menampilkan arus r.m.s. sesaat yang digunakan meter untuk perhitungan energi
pada saat itu.
- Kode singkat 50 dan 51 menampilkan rekaman nilai arus (A) saat kejadian selisih pengukuran
arus fase-netral (sesuai Tabel 5) terakhir.
- Kode singkat 81 s.d 96 disiapkan untuk meter yang menggunakan time clock.
34
SPLN D3.009-1: 2020
Lampiran B
Daftar data burst diunduh dari optical probe
Data yang diunduh dari optical probe harus sesuai dengan urutan seperti Tabel B.1.
CATATAN:
- Data burst nomor 34 s.d. 40 disiapkan untuk meter yang menggunakan time clock.
- Data burst nomor 44 s.d. 93 menampilkan event log berisi data/event/history sesuai butir 6.10.
- Meter dengan time clock menampilkan waktu pada catatan (log) kejadian dan token.
35
SPLN D3.009-1: 2020
Lampiran C
Penjelasan pemilihan karakteristik meter
1 Jenis meter Pasangan luar dengan IP54 Kondisi pemasangan meter berpotensi
dapat terpapar langsung sinar matahari
dan hujan.
2 Kemampuan harmonik Sampai dengan orde ke-15 Meter prabayar fase tunggal tidak
memiliki fitur untuk power quality dan
secara umum digunakan untuk pelanggan
rumah tangga yang umumnya bukan
penghasil harmonisa frekuensi tinggi.
3 Komponen catu daya Komponen catu daya Merujuk pada data PT PLN (Persero)
menggunakan teknologi bahwa penggunaan komponen catu daya
switching atau transformator berbasis capdrop ditemukan banyak
kejadian rusak.
4 Umum Bahan material kotak meter, Mengantisipasi banyaknya kejadian meter
terminal block, papan tombol, dimasuki semut dan mengganggu fungsi
seal karet, dan bagian meter.
lainnya mempunyai
ketahanan terhadap
serangga.
5 Kotak meter Penggunaan metode Untuk mencegah tampering pembukaan
ultrasonic welding, die- kotak meter sehingga meter tidak dapat
casting, atau metode lain dibuka dengan cara apapun dan apabila
yang setara ingin membuka harus merusak.
6 Spesifikasi varistor/ 275 V, 430 V ± 10% (1mA), Pengetatan rating varistor dibandingkan
surge absorber 710 V, ≥ 6500 A, dan ≥ 150 J nilai tegangan normal meter sehingga
(1ms) tingkat perlindungan terhadap tegangan
surja lebih baik. Penyesuaian pengujian
terkait diatur oleh laboratorium.
7 Layar tampilan Menggunakan tampilan Penampilan teks dengan resolusi yang
starburst 14-segmen atau lebih baik memudahkan pelanggan dalam
jenis tampilan lain dengan membaca dan memahami informasi yang
teknologi yang lebih baik ditampilkan meter.
8 Pengujian keandalan Jumlah sampel 50 unit dan Lampiran D.
dipercepat durasi uji 40 hari
36
SPLN D3.009-1: 2020
Lampiran D
Dasar ketentuan pengujian keandalan dipercepat
dimana:
n =3
Ea = 0,9
k = 8,62E-05 eV/K
dimana:
UCL1 mengacu tabel IEC 62059-31-1 Annex D tergantung pada jumlah sampel
βmin = 0,5
βmax =5
maka didapatkan untuk jumlah sampel 50 unit, durasi pengujian DAAT dilakukan selama 40 hari.
37
Pengelola Standardisasi: