TRANSFORMATOR INSTRUMEN
UNTUK SISTEM DISTRIBUSI
Bagian 1: Transformator Arus
Disusun oleh :
Koordinator Standardisasi
PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research Institute)
Disahkan
dengan Keputusan General Manager
PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan
(Research Institute)
No. 0026.K/GM-PUSLITBANG/2020
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
PLN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PEN ELITIAN DAN PENGEMBANGAN KETENAGALISTRIKAN
(RESEARCH INSTITUTE)
TENTANG
Mengingat :
PLN
Mengingat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara;
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang
Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara
Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero);
MEMUTUSKAN
Paraf 44:
PLN
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 21 Juli 2020
RAL MANAGER,
Pa raf
SPLN D3.014-1: 2009/SUP-1: 2020
Suplemen 1
Transformator Instrumen untuk Sistem Distribusi
Bagian 1: Transformator Arus
Suplemen SPLN ini merupakan pelengkap SPLN D3.014-1: 2009 untuk memperbaiki
kesalahan, menambahkan penjelasan atau keterangan, dan menambahkan ketentuan
yang sebelumnya belum ditetapkan.
Suplemen ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari SPLN D3.014-1: 2009.
6 Karakteristik
Menambahkan, pada subayat 8.1, setelah paragraf ketiga dengan paragraf baru berikut:
Untuk transformator arus tegangan menengah pasangan luar harus memenuhi jarak busur
minimal 220 mm dan jarak rambat minimal 480 mm.
Mengoreksi, pada subayat 8.3.2, paragraf terakhir di dalam tabel, dengan berikut:
Konstruksi dengan terminal gambar 4 dan 5 tidak diperbolehkan untuk transformator arus
kelas 0,2 S dan 0,5 S.
1
STANDAR SPLN D3.014-1: 2009
Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) No. 1012.K/DIR/2011
PT PLN (PERSERO)
TRANSFORMATOR INSTRUMEN
UNTUK SISTEM DISTRIBUSI
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN D3.014-1: 2009
Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) No. 1012.K/DIR/2011
PT PLN (PERSERO)
TRANSFORMATOR INSTRUMEN
UNTUK SISTEM DISTRIBUSI
Bagian 1 : Transformator Arus
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
1
TRANSFORMATOR INSTRUMEN
UNTUK SISTEM DISTRIBUSI
Bagian 1 : Transformator Arus
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh :
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1 /135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Susunan Kelompok Bidang Distribusi Standardisasi
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) : No. 332.K/DIR/2008
Daftar Isi
i
SPLN D3.014-1: 2009
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Gambar 1: Konstruksi baut pemasang pada terminal primer ...............................................12
Gambar 2: Transformator rasio tunggal................................................................................13
Gambar 3: Transformator dua belitan sekunder dengan inti magnetik terpisah...................13
Gambar 4: Transformator dengan sadapan intermediate pada belitan sekunder ................13
Gambar 5: Transformator dengan belitan primer terdiri dari dua seksi ................................13
ii
SPLN D3.014-1: 2009
Prakata
SPLN D3.014-1 : 2009 merupakan revisi dari SPLN 76 : 1987. Pada revisi ini, ruang lingkup
standar dibatasi dan dikhususkan bagi transformator arus tegangan menengah dan
tegangan rendah untuk penggunaan pada jaringan distribusi.
Perubahan yang dilakukan meliputi penentuan spesifikasi (arus primer, burden dan kelas
akurasi) untuk fungsi pengukuran arus pada transaksi energi, non-transaksi energi dan
proteksi serta ketentuan mengenai konstruksi yang diambil dari pengalaman operasi unit-
unit PLN. Pada Lampiran A diberikan informasi mengenai daya yang diserap peralatan dan
lead wire yang terhubung ke transformator arus pengukuran untuk panduan penentuan
burden.
Dengan ditetapkannya SPLN D3.014-1 : 2009 ini, maka ketentuan trafo arus untuk sistem
distribusi yang dispesifikasikan pada SPLN 76 : 1987 dinyatakan tidak berlaku lagi.
iii
SPLN D3.014-1: 2009
1 Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan spesifikasi dan persyaratan transformator arus yang digunakan
untuk transaksi energi dan non-transaksi energi serta untuk proteksi pada sistem distribusi
20 kV dan 400 V di lingkungan PT PLN (Persero).
2 Tujuan
Sebagai pedoman untuk keperluan pengadaan dan pemesanan transformator arus bagi unit-
unit PT PLN (Persero) serta ketentuan desain, pembuatan dan pengujian bagi pabrikan,
pemasok dan lembaga penguji.
3 Acuan Normatif
Kecuali disebutkan secara khusus, metode uji dan ketentuan yang tidak ditetapkan oleh
standar ini mengikuti revisi terakhir dari standar-standar berikut:
a) SNI 04-1920-1990 ; Transformator Arus
b) IEC 60044-1 ; Instrument transformers – Part 1: Current transformer
c) IEC 60060-1 ; High-voltage test techniques – Part 1: General definitions and test
requirements
d) IEC 60270 ; High-voltage test techniques – Partial discharge measurements
e) IEC 60085 ; Electrical insulation – Thermal evaluation and designation
f) SPLN 55 ; Sambungan Listrik
g) SPLN D3.006-1 : 2009 ; Meter Statik Energi Aktif Fase Tiga
h) SPLN 67-2C : 1986 ; Kondisi spesifik di Indonesia, Bagian 2 : Pengendalian dan
pengawasan mutu.
i) DIN 42 600 Teil 8 ; Instrument transformer for 50 Hz, Um 0,6 to 52 kV, Current
Transformer (support-type-insulators) Um 12 and 24 kV, Narrow design, main
dimensions, indoor type.
1
SPLN D3.014-1: 2009
4.1.3 Tipe
Desain transformator arus pada standar ini ditetapkan berdasarkan:
a) Kelas akurasi
b) Bentuk dan ukuran selungkup insulasi
c) Jumlah inti fungsi pengukuran dan proteksi
d) Desain pemasangan (pasangan luar atau pasangan dalam)
e) Arus termal waktu-singkat pengenal
f) Tingkat insulasi
g) Burden (VA) pengenal maksimum
h) Kelas suhu isolasi
% kesalahan arus =
(K I - Ip
n s ) × 100
Ip
dimana :
Kn rasio transformasi pengenal
Ip arus primer aktual
Is arus sekunder aktual bila Ip mengalir pada kondisi-kondisi pengukuran
2
SPLN D3.014-1: 2009
4.1.14 Burden
Impedansi dari sirkit sekunder. Burden dinyatakan sebagai daya semu yang diserap (dalam
VA) pada faktor daya tertentu dan pada arus sekunder pengenal.
3
SPLN D3.014-1: 2009
∫ (K i − ip ) dt
100 1 T 2
εC = ns
Ip T 0
dimana
Kn rasio transformasi pengenal
Ip nilai rms arus primer
ip nilai sesaat arus primer
is nilai sesaat arus sekunder
T durasi satu siklus
4
SPLN D3.014-1: 2009
5 Kondisi Pelayanan
5
SPLN D3.014-1: 2009
6 Karakteristik
6.1 Arus primer pengenal
Arus primer pengenal adalah:
10 - 15 - 20 - 30 - 40 - 50 - 60 - 75 A, dan perkaliannya dengan 10 atau 100.
6
SPLN D3.014-1: 2009
7
SPLN D3.014-1: 2009
Kesalahan tegangan dan pergeseran fase pada frekuensi pengenal harus tidak melebihi nilai
pada tabel 1, pada frekuensi pengenal dan nilai burden:
- 25% sampai 100% burden pengenal ; atau
- 1 VA sampai 100% burden pengenal untuk transformator arus kelas 0,2 dan 0,2S yang
mempunyai burden pengenal ≤ 15 VA
Burden untuk pengujian akurasi harus mempunyai faktor daya 0,8 lagging, kecuali untuk
burden lebih kecil dari 5 VA dapat menggunakan faktor daya 1,0.
Pada frekuensi pengenal dan burden pengenal dengan faktor daya 0,8 lagging, kesalahan
arus dan pergeseran fase pada arus primer pengenal, dan kesalahan komposit pada batas
akurasi arus primer pengenal harus tidak melebihi nilai pada tabel 2.
8
SPLN D3.014-1: 2009
5P ±1 ± 60 ± 1,8 5
CATATAN 1 Nilai kenaikan suhu (dalam Kelvin) merupakan selisih antara suhu maksimum insulasi
yang diukur (dalam °C) dan suhu udara sekitar (dalam °C).
CATATAN 2 Jika transformator arus akan digunakan pada suhu sekitar yang melebihi 40°C, nilai
pada tabel harus direduksi dengan selisih antara suhu sekitar aktual dan suhu 40°C.
CATATAN 3 Jika transformator arus akan digunakan pada ketinggian lebih dari 1000 m, nilai batas
pada tabel harus direduksi dengan 0,5% untuk setiap 100 m yang melebihi 1000 m.
7 Nilai-nilai pengenal
Rasio pengenal, burden pengenal dan kelas akurasi transformator arus untuk sistem
distribusi dapat dilihat pada tabel 4, 5 dan 6.
Nilai pengenal lain yang tidak dicantumkan pada tabel mengikuti ketentuan butir 6.1
Untuk fungsi pengukuran transaksi energi, terminal hanya diperuntukkan untuk hubungan ke
meter-energi (kWh meter) transaksi, dan tidak boleh ada penggunaan lainnya seperti
ampere meter, cos-phi meter, dll
9
SPLN D3.014-1: 2009
Tegangan rendah 3)
CATATAN 1 Untuk arus primer yang lebih besar mengikuti urutan arus primer pengenal berikutnya
dengan kelipatan 10.
CATATAN 2 Burden pengenal dipilih sedemikian sehingga burden aktual transformator arus berada
pada 25% s/d 100% burden pengenal (lihat Lampiran A).
CATATAN 3 Rasio pengenal transformator arus tegangan rendah > 300/5 A tidak dikembangkan.
10
SPLN D3.014-1: 2009
Tegangan menengah
2)
10/5 Dapat dipilih: Dapat dipilih:
15/5
20/5 5 0,2
30/5 7,5 0,5
40/5 10
50/5 15
60/5 30
75/5
dst 1)
Tegangan rendah
2)
60/5 Dapat dipilih: Dapat dipilih :
75/5
100/5 2,5 0,2
150/5 5 0,5
200/5 10 1
300/5
400/5
500/5
600/5
750/5
dst 1)
Tegangan menengah
CATATAN 1 Untuk arus primer yang lebih besar mengikuti urutan arus primer pengenal berikutnya
dengan kelipatan 10 atau 100.
CATATAN 2 Burden pengenal dipilih sedemikian sehingga burden aktual transformator arus berada
pada 25% s/d 100% burden pengenal (lihat Lampiran A).
CATATAN 3 Dalam pemilihan kelas akurasi dan burden harus diperhitungkan kejenuhan inti akibat
nilai arus gangguan yang akan mempengaruhi akurasi dan berpotensi menyebabkan salah operasi
pada relai pengaman. Kelas 5P20 artinya transformator dapat menerima arus gangguan sebesar 20 x
arus primer pengenal tanpa melebihi batas kelas kesalahan komposit, yaitu 5%.
11
SPLN D3.014-1: 2009
8.1 Konstruksi
Untuk setiap fungsi (transaksi energi, indikator arus, proteksi), transformator arus harus
mempunyai inti magnetik tersendiri, namun fungsi-fungsi tersebut dapat dikonstruksi dalam
satu unit transformator.
Khusus untuk fungsi transaksi energi (kelas 0,2S dan 0,5S) , inti transformator harus
didesain dengan rasio tunggal (single ratio). Sadapan intermediate pada belitan sekunder
(gambar 4) maupun konstruksi dengan dua seksi belitan yang dimaksudkan untuk hubungan
seri atau paralel pada belitan primer (gambar 5) tidak diperbolehkan.
Bahan isolasi untuk transformator arus pasangan luar harus menggunakan resin yang
khusus diperuntukkan untuk pasangan luar.
Untuk transformator-arus tegangan menengah pasangan dalam, bentuk ukuran yang lebih
disukai (termasuk ketentuan base plate) adalah mengikuti DIN 42 600 Teil 8.
Untuk bentuk konstruksi yang sebangun dengan gambar di atas, ketentuan ukuran dimensi
pada gambar harus diikuti.
CATATAN: Untuk penggunaan pada lingkungan korosi sulfur, direkomendasikan menggunakan pelapis base
plate dengan timah putih.
8.2 Terminal
8.2.1 Terminal primer
Pelat terminal harus terbuat dari tembaga dan dilapisi dengan perak atau nikel, atau timah
putih secara electroplating.
Konstruksi pemasangan pada terminal primer adalah dengan baut, dimana lubang baut
berada pada pelat terminal, sehingga setelah terpasang baut akan tertanam (gambar 1).
12
SPLN D3.014-1: 2009
Terminal primer
Terminal sekunder
Terminal 2S1 dan 2S2 ditetapkan sebagai terminal untuk fungsi proteksi.
Terminal primer
Terminal sekunder
13
SPLN D3.014-1: 2009
9 Pengujian
Semua sistem pengukuran yang digunakan pada pengujian harus bersertifikat, terkalibrasi
periodik dan tertelusur sesuai aturan yang tertuang dalam ISO 9001.
Macam pengujian untuk setiap klasifikasi uji tercantum pada Tabel 7.
9.1 Pengujian jenis
Pengujian jenis (type test) dilakukan oleh laboratorium penguji PLN. Mata uji jenis tercantum
pada Tabel 7 kolom 6.
Untuk keperluan pengujian jenis, pabrikan atau pemasok harus memberikan data dan
informasi mengenai:
- gambar konstruksi yang dilengkapi ukuran-ukurannya
- karakteristik (konduktivitas, kemurnian, dll) bahan pelat terminal belitan primer
- nilai torsi pengencangan baut
- bahan logam pelapis pelat terminal
- khusus untuk pasangan luar, rekomendasi dari pabrikan bahan isolasi bahwa jenis isolasi
yang dipakai cocok untuk pasangan luar.
Pengujian jenis dilakukan untuk setiap tipe transformator arus (lihat 4.1.3). Untuk pengujian
jenis yang dilakukan hanya pada satu arus pengenal, jumlah sampel adalah dua buah.
Pengujian jenis dapat dilakukan dengan sistem range untuk beberapa arus pengenal dan
burden pengenal yang lebih kecil dalam tipe yang sama. Untuk sistem ini, mata uji No. 1 s/d
4 pada Tabel 7 dapat diwakilkan dengan arus pengenal minimum dan maksimum dengan
jumlah sampel masing-masing dua buah, namun mata uji lainnya harus dilakukan pada
setiap arus pengenal dan burden pengenal.
Laporan pengujian jenis hanya berlaku untuk tipe yang diuji, sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan pada butir 4.1.3. dan tidak berlaku untuk burden yang lebih besar.
Penambahan arus pengenal atau burden (yang sama atau lebih kecil) yang berada di dalam
range tipe transformator arus yang telah lulus uji jenis dilakukan dengan uji verifikasi.
14
SPLN D3.014-1: 2009
Masa berlaku laporan uji jenis adalah lima tahun, dan dapat diperpanjang untuk setiap lima
tahun berikutnya melalui uji verifikasi. Mata uji verifikasi dipilih dari mata uji jenis yang dapat
menggambarkan keidentikan dengan sampel saat uji jenis.
9.2 Pengujian rutin
Mata uji rutin tercantum pada Tabel 7 kolom 5.
Pengujian rutin harus dilakukan pada setiap transformator arus.
Pada setiap transformator arus yang lulus uji rutin, pabrikan harus memberikan stiker QC
passed sebagai tanda lulus uji rutin.
15
SPLN D3.014-1: 2009
16
SPLN D3.014-1: 2009
CATATAN :
1)
R = uji rutin ; J = uji jenis ; S = uji serah-terima ; L = uji lapangan
2)
Penilaian mengacu pada hasil uji jenis.
3)
Pengujian dilakukan pada 80% tegangan uji.
4)
Pengujian dilakukan antara belitan : primer – (sekunder+gnd) ; sekunder – (primer+gnd) dan antar seksi
belitan pada belitan primer.
5)
Nilai resistans belitan dikonversi ke suhu 75°C dengan menggunakan faktor pengali :
234,5 + 75 dimana: t1 = suhu ruang saat pengukuran
fk =
234,5 + t1
6)
Terutama untuk transformator arus yang digunakan pada transaksi energi.
17
SPLN D3.014-1: 2009
LAMPIRAN A
BURDEN SIRKIT SEKUNDER TRANSFORMATOR ARUS
9,0
8,0
7,0 NYAF 2,5 mm²
6,0
Burden [VA]
5,0
NYAF 4 mm²
4,0
3,0
NYAF 6 mm²
2,0
1,0
0,0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Panjang [m]
Gambar A2: Burden sepasang (go and return) kabel NYAF pada 40°C
Tabel A2: Rugi daya semu (VA burden) maksimum pada kWh meter
VA burden per-fasa untuk kelas akurasi
Jenis kWh meter
0,2S 0,5S 0,5 1 2
Fase tunggal dan fase tiga 1 1 6 4 2,5
18
Pengelola Standardisasi :