Anda di halaman 1dari 57

Menatap ke Depan:

Peluang dan
Tantangan 2017

Arahan Direktur Utama

Forum Bisnis PLN


13 14 Februari 2017
Isi

Peluang dan Tantangan 2017

Elektrifikasi

Program 35.000 MW

SDM dan K3L

Integritas dan Advokasi Hukum

Program Strategis Regional

www.pln.co.id |2
Peluang dan
Tantangan
01 |
Tantangan Perusahaan
Regulasi &
Stakeholder
Management

Pengembangan Pengamanan
Kapasitas Pasokan
Energi Primer
Keberlangsungan
pembangunan dan
operasi sektor
ketenagalistrikan yang
efisien sebagai stimulus
pertumbuhan ekonomi Efisiensi
Kepercayaan Operasi
Pelanggan

Kemampuan Kesiapan SDM


Keuangan & Organisasi

www.pln.co.id |4
Messages from BOD (1)

Promising Opportunity
Apabila target-target penyelesaian proyek pembangkit, Jaringan transmisi dan distribusi, gardu-gardu induk dapat
tercapai secara tersinkronisasi dan diserap oleh para pelanggan, maka kinerja PLN kedepan akan sangat
menjanjikan

Challenge

Menyadari tantangan yang sangat berat untuk sinkronisasi dan kehandalan infrastruktur kelistrikan yang sedang
kita bangun serta operasi yang efisien (EAF dan CF yang bagus, NPHR, SFC, susut dan biaya pemeliharaan yang
rendah/memadai), maupun upaya penyerapan penjualan atas kapasitas pembangkit tersebut, maka tidak ada jalan
lain bagi kita harus bekerja dengan disiplin, dedikasi tinggi serta melakukan evaluasi dan monitoring efektivitas
pelaksanaannya.

www.pln.co.id |5
Messages from BOD (2)
Ilustration
Apabila ada salah satu target yang tidak tercapai atau kehandalan dari infrastruktur tersebut ataupun proses bisnis yang
tidak efektif & efisien, maka :

1. Saat ada pembangkit IPP yang telah selesai on time, namun transmisi dan gardu belum jadi maka ada risiko
reputasi & finansial take or pay
Atas setiap 1000 MW take or pay atas kontrak misalnya 6 cent/kWh, maka:

6 cent x 8760 x 130 x 1.000.000 x 80% = Rp 5.47 Trilyun/1000 MW atau Rp 136.7 Trilyun/25.000 MW per tahun
2. Risiko lain :
a. Take or pay atas energi primer gas dan panas bumi
b. Financial stress

Conclusion
Halhal tersebut harus menjadi perhatian bersama. Kita harus melakukan langkah langkah yang nyata dan terarah
serta evaluasi & monitoring yang sistematis maupun sistem reward & punishment yang terukur dan jelas.

www.pln.co.id |6
Anomali Tarif Keekonomian (2016)

1.364,4 Menurunkan BPP tenaga listrik menjadi mandatory bagi


Rp6,8 tn
Perseroan agar dapat memperoleh laba dalam era tarif
keekonomian.

785,8
Penjualan non subsidi (64%):
Harga jual rata-rata tenaga listrik sebesar Rp1.228/kWh,
1.228,1 1.277,9
578.6 578.6
1277,9
sementara BPP sebesar Rp1.278/kWh sehingga Perseroan
membukukan rugi sebesar Rp50/kWh (Rp6,8 triliun).
Penjualan kepada golongan pelanggan ini seyogianya
136,7
menguntungkan, akan tetapi karena tidak efisien dalam
operasional mengakibatkan BPP lebih tinggi daripada tarif.
76,8 578,6

Penjualan bersubsidi (36%):


PELANGGAN NON SUBSIDI PELANGGAN BERSUBSIDI Harga jual rata-rata tenaga listrik sebesar Rp579/kWh plus
VOLUME PENJUALAN (TWh) SUBSIDI (Rp/kWh) subsidi listrik sebesar Rp786/kWh memberikan margin
HARGA JUAL RATA-2 (Rp/kWh) BPP (Rp/kWh) sebesar Rp87/kWh (Rp6,7 triliun).

www.pln.co.id |7
Tarif Listrik ASEAN Januari 2017
Indonesia Malaysia Thailand Singapura Philipina Vietnam Pada tahun 2016, meskipun tarif PLN tidak terendah dibandingkan
(Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) (Rp/kWh) negara lain, pada kenyataannya masih lebih rendah dari BPP,
Jenis Pengguna sehingga penjualan listrik non subsidi mengalami kerugian Rp6,8
triliun.
Perlu dipahami bahwa:
Rumah Tangga 1.467 1.374 1.351 1.878 2.109 1.279 Sebagai perusahaan PSO, harga jual/tarif tenaga listrik dibatasi
dengan ceiling price, sedangkan BPP terdiri dari unsur
Bisnis menengah-TR 1.467 1.867 1.135 1.321 1.262 1.596 controllable dan uncontrollable sesuai dengan mekanisme
pasar.
Bisnis besar-TM 1.115 1.320 1.114 1.293 1.229 1.468
Adalah suatu keniscayaan apabila PLN tidak dapat melakukan
efisiensi atas biaya controllable (seperti biaya pemeliharaan,
Industri menengah-TM 1.115 1.140 1.270 1.205 1.196 948 NPHR, SFC dan biaya operasional lainnya), maka BPP akan
lebih tinggi dari harga jual/tarif.
Industri besar-TT 997 1.066 1.270 1.175 1.188 901
Sedangkan unsur yang uncontrollable, PLN dapat melakukan
upaya memperoleh biaya energi yang lebih murah (misalnya
Periode Tarif Jan-17 Jan-17 Jan-17 Jan-17 Jan-17 Jan-17
penguasaan sektor hulu energi batubara dan strategic
partnership dengan hulu migas).

www.pln.co.id |8
Profil Pembangkitan & Produksi (2016)
Produksi Energi (TWh)

Perseroan menguasai dan mengoperasikan


pembangkit tenaga listrik sebesar 41.553 MW
63.5,
25.53% (75,6%) sementara IPP dan Sewa menguasai 13.433
185.1,
MW (24,4%); akan tetapi produksi tenaga listrik yang
74.47% dihasilkan oleh pembangkit milik PLN hanya
mencapai 167,8 TWh (67,5%) dengan target CF
62%, sedangkan produksi IPP dan sewa sebesar
0%
1%
0% 80,9 TWh (32,5%) dengan target CF 80%.
9% 9%
19% 20%
5% BBM

17%
Batubara
26%
Segenap elemen Perseroan diminta untuk
Gas
Panas Bumi
mengupayakan peningkatan prosentase produksi
Air tenaga listrik melalui perbaikan EAF dan penurunan
44%
50% Lainnya EFOR pembangkit.
Kapasitas Terpasang IPP + Sewa Kapasitas Terpasang PLN

www.pln.co.id |9
Efektifitas Biaya Pemeliharaan
Komparasi Biaya Pemeliharaan PLTU Terhadap CF & EAF Rasio Biaya Pemeliharaan Fungsi Distribusi (Rp/kWh)
8.000 100%
7.000 88%
90% 32,7
6.000
82% 81%
75% 80%
5.000 70% 26,2
68% 68%
4.000 65% 70% 23,7
21,7
3.000
60%
2.000
1.986 3.984 4.576 7.608 50%
1.000
0 40%
2013 2014 2015 2016

Biaya HAR (Rp miliar) CF EAF 2013 2014 2015 2016

Biaya pemeliharaan pembangkit PLTU mengalami kenaikan rata-rata sebesar 46,3% per tahun,
namun tidak diiringi dengan perbaikan kinerja aset baik EAF maupun CF.
Biaya pemeliharaan fungsi distribusi mengalami kenaikan rata-rata sebesar 18% per tahun, tidak
sebanding dengan pertumbuhan penjualan yang rata-rata hanya mencapai 5,5% per tahun.
Setiap elemen organisasi Perseroan diminta untuk melakukan evaluasi terhadap efektifitas dan
profitabilitas dari penggunaan anggaran pemeliharaan aset.

www.pln.co.id | 10
Target & Tantangan Tahun 2017
Target Opportunity Loss 2017
APBN-P Realisasi Loss
Uraian Satuan (APBN) (Rp Triliun)
2016 2016 (Rp. tn)
2017 Trend 2016 Loss
Penjualan non subsidi TWh 138,3 136,5 8,6 187,2 184,8 11,3
Harga jual rata-rata Rp/kWh 1.268,0 1.206,0 1.259,0 1.198,0
BPP rata-rata Rp/kWh 1.245,4 1.278,0 1.240,5 1.273,0
Total BPP Rp triliun 270,0 276,0 4,5 291,8 298,3 6,1
Fuelmix % 7,64 8,89 2,6 5,08 5,97 5,3
SFC BBM L/kWh 0,273 0,286 0,9 0,276 0,289 0,6
SFC batubara Kg/kWh 0,510 0,539 1,9 0,510 0,539 1,7
SFC gas MBTU/kWh 0,0088 0,0090 0,3 0,0088 0,0090 0,3
Susut jaringan % 8,00 9,52 2,9 8,00 9,52 2,9
Pembelian IPP Rp triliun 59,8 59,8 0 72,3 72,3 0
Laba Bersih Rp triliun n.a 10,7 20,0 3,6

Apabila Perseroan dapat beroperasi sesuai dengan target yang ditetapkan dalam APBN 2017, maka Perseroan
memiliki potensi untuk membukukan laba bersih sebesar Rp20 triliun.
Jika operasional tahun 2017 mengikuti trend tahun 2016, maka akan terjadi penurunan laba sebesar Rp17,4 triliun,
sehingga laba bersih tergerus menjadi hanya Rp3,6 triliun.

www.pln.co.id | 11
Struktur Biaya Penyediaan Tenaga Listrik
350.000,00

300.000,00
Dalam Juta Rupiah

250.000,00 Administrasi
Penyusutan
200.000,00
Kepegawaian
Pemeliharaan
150.000,00
Sewa Pembangkit
100.000,00 Pembelian Tenaga Listrik
Bahan Bakar dan Pelumas
50.000,00

-
2015 Audited RKAP-R 2016 RKAP Usulan 2017

www.pln.co.id | 12
Struktur Biaya Bahan Bakar (RKAP 2017)
140,00

0,24 0,51
120,00 3,26 3,18
0,32
2,83 21,85
100,00 35,04
23,91
Triliyun Rupiah

80,00

56,47
60,00
48,35 51,17

40,00

20,00 38,03
32,46 30,92

0,00
2015 2016 UnAudited RKAP 2017
BATUBARA GAS BBM PANAS BUMI AIR

www.pln.co.id | 13
Instruksi Direksi (1/2)

Seluruh elemen perusahaan agar fokus mencapai target minimum


RKAP 2017 dengan pencapaian laba sebesar Rp15,6 triliun.

Potensi laba ini akan meningkat lebih besar dari Rp20,0 triliun apabila
perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan menurunkan BPP
sehingga malampui target APBN 2017.

www.pln.co.id | 14
Instruksi Direksi (2/2)

Unit-Unit dan Anak Perusahaan diminta :


Meningkatkan pertumbuhan penjualan tenaga listrik
Meningkatkan kehandalan pembangkit (EAF, CF, SFC dan NPHR), transmisi, gardu induk dan distribusi
(menurunkan susut jaringan);
Pengendalian terhadap pencapaian target-target fisik maupun finansial secara konsisten disertai
mitigasi terhadap kendala dan risiko
Efisien pada pembelanjaan anggaran yang memenuhi azas GCG;
Menghindar praktek inefisiensi dalam pengelolaan sumber daya serta bertindak cepat dan tegas
terhadap setiap kebocoran dan penyelewengan.

www.pln.co.id | 15
Dampak Keterlambatan Realisasi Investasi

RKAP-R 1. Kemampuan eksekusi investasi per tahun rata-


No. Sumber Dana Real 2016 RKAP 2017 rata kurang dari 70% dari target.
2016

1 APBN - 2.596 -
2. Keterlambatan penyelesaian proyek pembangkit,
2 DIPA SLA 2.650 2.631 3.948 transmisi dan GI berdampak negatif :
3 Project Loan 5.869 5.361 8.148 Penjualan tertunda;
Naiknya overhead cost;
4 PMN 23.571 4.340 20.500
Naiknya financial charges;
- PMN 2015 - 4.340 500 Naiknya BPP dan susut;
- PMN 2016 23.571 - 20.000 Penurunan citra.
5 APLN 51.608 45.173 88.926
3. Diperlukan extra effort agar pencapaian tahun
- Dana Internal (18.106) 14.192 26.368
2017 melebihi tahun-tahun sebelumnya,
- Pinjaman Baru 69.714 30.981 62.558 sehingga target investasi pembangkit 35 GW,
Jumlah 83.698 60.101 121.522 transmisi dan GI terkait dapat diwujudkan.

www.pln.co.id | 16
Subsidi Tepat Sasaran
1. Sukses penerapan subsidi tepat sasaran konsumen Rumah Tangga 900 VA,
2017 akan menambah pendapatan s.d. Juli 2017 sebesar Rp8,0 triliun dari
pelanggan R-1/900 VA mampu.
2. Pemadaan data R-1/450 VA mulai Februari 2017 untuk 14,7 juta rumah
tangga. Hanya saja, pemadanan dilakukan oleh Petugas PLN, tidak harus
pegawai PLN.
3. Konsumen Rumah Tangga bersubsidi:
a. Jumlah dari TNP2K : 25,77 juta
b. R-1/900 VA : 4,05 juta
c. R-1/450 VA : 14,78 juta
d. Potensi tambahan baru (a-b-c) : 6,94 juta

2018 1. Dimulai penerapan Subsidi Tepat Sasaran konsumen R-1/450 VA, dengan
potensi 8,47 juta R-1/450 VA tarifnya naik ke tarif tidak bersubsidi.
2. Penyaluran subsidi listrik kepada konsumen melalui Kartu Keluarga Sejahtera
(KKS).

www.pln.co.id | 17
Elektrifikasi
02 |
Elektrifikasi
1. Selain mengejar target kinerja, jangan lupa pula akan hakekat tugas kita melistriki
masayarakat dan terus mengupayakan pemerataan layanan listrik ke seluruh
pelosok nusantara.

2. Dengan tarif keekonomian telah diberlakukan bagi pelanggan rumah tangga 900
VA yang mampu maka tidak ada keraguan lagi untuk menyambung listrik bagi
pelanggan golongan tarif tersebut

3. Inilah hakekat kita sebagai perusahaan listrik yang ditugasi pemerintah untuk
mendukung nawacita. Butir ketiga nawacita berbunyi : Membangun Indonesia
dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.

www.pln.co.id | 19
Program
35.000 MW
03 |
Kemajuan Program Pembangkit 35.000 MW 706,5
TOTAL 5.824
2%
17%
TOTAL KAPASITAS 35.695 MW
INDONESIA : PERENCANAAN
Sumatera 10.091 : PENGADAAN
28%
Kalimantan : KONTRAK/PPA BELUM KONSTRUKSI
392,6
5% 722
2.094
8% 300 112,4 : KONSTRUKSI
25% 14% 5% 400 10.410 8.663
29% 24% : SLO/COD/KOMISIONING
18%

3.030
36% Sulawesi & Nusa Tenggara
163,4
2.154 511 835 4% 640
26% 24% 39% 18%
1.600
44% 190
5%

Jawa Bagian Barat Maluku dan Papua


30 15,6
Jawa Bagian Tengah 7% 4% 50
1.045
2.500 12%
1.000 Jawa Bagian 29% 14
41%
8% 4%
Timur & Bali
3.400 22,5
26% 0% 4.063 600
3.615 31%
59% 800 32%
42%

3 2 300
0% 4.590 0% 73%
35%
MW: Mega Watt 500 www.pln.co.id | 21
26%
Kemajuan Program Pembangkit 7.000 MW
TOTAL
TOTAL KAPASITAS 7.462 MW 1.942
INDONESIA 26%
: KONSTRUKSI

Sumatera : COD/SLO/KOMISIONING

Kalimantan
915 5.520
34% 74%

1,776 448
66% 527
46% 54%
Sulawesi & Nusa Tenggara

279
40%
Jawa Bagian Barat
Jawa Bagian 421 Maluku dan Papua
4 Tengah 60%
1% Jawa Bagian
89 Timur & Bali
6% 54
46%
64
54%
643
99%
1.311
94% 930
100%
MW: Mega Watt www.pln.co.id | 22
Kemajuan Transmisi
TOTAL
4.990
11%
INDONESIA
TOTAL : 46.266 Kms
: PRA-KONSTRUKSI
24.107
Sumatera Kalimantan 52% 17.169 : KONSTRUKSI
37%
1.522 : ENERGIZE/RLB/KOMISIONING
8% 1.221
15%
9.401
49% 8.242 4.087 Sulawesi & Nusa Tenggara
43% 52% 2.575 972
33% 13%

3.312
46%
2.923
Jawa Bagian Barat Maluku dan Papua
Jawa Bagian 41%
Tengah
378 Jawa Bagian
339 331
13%
6% Timur & Bali 32%
526 227
19% 9% 659 27
3.050 2.219 65%
1.955 658 3%
54% 40%
68% 26%
1.643
65%

kms: Kilometer sirkuit www.pln.co.id | 23


Kemajuan Gardu Induk
TOTAL INDONESIA
19.978
TOTAL : 108.479 MVA 19%

: PRA-KONSTRUKSI
Sumatera
22.991 : KONSTRUKSI
Kalimantan 65.510
5.510 60% 21%
: ENERGIZE/RLB/KOMISIONING
17%
1.160
30%
18.326 8.340
57% Sulawesi & Nusa Tenggara
26% 2.210
56% 790
540 14%
14%
1.010
18%

Jawa Bagian Barat 3.800 Maluku dan Papua


68%
Jawa Bagian 80
4.370
Jawa Bagian 10% 40
Tengah 5%
23% Timur & Bali
4.838
14%
3.230
10.797
24%
56% 4.162 7.245 650
21% 22%
21.193 85%
64% 8.534 1.654
64% 12%

MVA: Megavolt Ampere www.pln.co.id | 24


SDM dan K3L
04 |
PROYEKSI PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI PER TINGKAT
PENDIDIKAN 2015 - 2019
70.000

60.000
JUMLAH PEGAWAI 50.000 Realisasi
41.268 39.5%
SMK
40.000 39%

SMK 10.5%
30.000 47.5%
47%

22.0% Non
20.000 7.5% SMK
17.9% 61%
Non
10.000 SMK 24.0%
24.6% 53%
- 2.5% 4.0%
2015 2016 2017 2018 2019
SMA 19.618 20.073 21.018 22.444 22.932
D1 3.075 3.094 4.014 5.094 6.094
D3 7.379 8.626 9.628 11.339 12.771
S1 10.157 11.327 12.035 13.229 13.932
S2-S3 1.039 1.064 1.444 1.890 2.322
TOTAL 41.268 44.184 48.139 53.996 58.052

www.pln.co.id | 26
TIDAK SELARAS KINERJA PEGAWAI VS
KINERJA ORGANISASI
Pencapaian KPI Pegawai UIP terhadap KPI/Sasaran Kinerja
terkait Perizinan pada tahun 2012 2014 sebanyak 94% KPI 45% Kegagalan Proyek s.d 2014 akibat perizinan
pencapaian rata-rata diatas 200% (hanya 6% yang tidak
mencapai target)

Organisasi

Individu

Hasil analisis menunjukkan bahwa integritas data kinerja salah satu penyebab tidak terbentuknya
distribusi normal secara alami.

www.pln.co.id | 27
FORMULA PENYEMPURNAAN SIMKP 2015 - 2016

Tidak Selaras Kinerja Jadwal & Target tidak firm Sinergi antar Enabler
Organisasi , Atasan & Kalibrasi berulang
Bawahan Tidak dipahami, banyak penyimpangan
Buang waktu & tidak setimpal

Managing Performance

7 Pilot Project 2014-


2015
1. Disjaya
Inisiatif Strategis 2. Wilsulserabar/Wilkalsel
3. Wilsumbar
1 Amandment PKB (Okt 2013) 4. P3BS
5. KITSBS
2 Pilot Project (2014) 6. UIP XIII
Continous Improvement SIMKP 7. Pusdiklat
3 Sosialisasi (2015-2016)
4 Continous Improvement (2015-2016)

www.pln.co.id | 28
PLNs Scholarship Scheme
(100 ORANG/TAHUN)

www.pln.co.id | 29
PLNs Internship Program
(100 ORANG/TAHUN)

www.pln.co.id | 30
SISTEM REMUNERASI PEGAWAI 2016

1. MERIT SYSTEM DALAM BERKALA


2. PENYESUAIAN ZONA DAERAH
3. FORMULASI PAY FOR PERFORMANCE (P3-1)

Sistem Remunerasi yang berdasarkan


performansi pegawai dan bersifat indifidually
confidential

www.pln.co.id | 31
Percepatan Proses Rekrutmen PLN dengan TAP

Sikap Kerja
Progress: 20%
Diskusi dengan pakar
Studi Literatur
Pengembangan tes
Implementasi Semester II
Kepribadian
5PI: Progress 75%
Intelegensi Riset Big-5 Personality
Tes Adaptif PLN: Progress Pengembangan Materi
100%
Pembuatan Norma
PLN Business Reasoning
Implementasi Semester II
(PBR)
Implementasi
Pengembangan Bank Soal

www.pln.co.id | 32
Kecelakaan Kerja pada Tahun 2016

Penyebab : Penyebab :
Tersengat listrik ketika memperbaiki Jaringan Tersengat listrik ketika memperbaiki Load Break
20Kv yang dikira padam Switch (LBS) yang dikira padam di Rayon Sigli
di Rayon Cilacap, 11 November 2016 Kota, 20 Januari 2016

www.pln.co.id | 33
Jumlah Kecelakaan Kerja 2016

Korban
Meninggal 22
Luka Berat 13
Luka Ringan 6
Total 41 orang

www.pln.co.id | 34
Unit Yang Mengalami Kecelakaan 2016

www.pln.co.id | 35
Zero Accident Mutlak

Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi (Pembangkit, Transmisi dan


Distribusi) wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO).

Setiap Unit PLN (Kantor Unit Induk dan Unit Pelaksana) wajib menerapkan
SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara
konsisten dan berkelanjutan

Setiap tenaga teknik baik sebagai Pengawas maupun Pelaksana (Mitra


Kerja dan PLN) dalam usaha ketenagalistrikan wajib mengikuti
pelatihan dan/atau memiliki sertifikat kompetensi

Seluruh Mitra Kerja yang bekerja di PLN harus memenuhi kualifikasi K3


yang dipersyaratkan

Apabila terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan meninggalnya


pekerja, maka harus dipertanggung-jawabkan dihadapan Direksi

www.pln.co.id | 36
Integritas dan
Advokasi Hukum
05 |
ADVOKASI HUKUM DALAM PROGRAM 35.000MW
PENYADARAN HUKUM & KEPATUHAN
Menyusun/mengharmonisasikan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan serta
memastikan compliance terhadap peraturan dalam mendukung kinerja dan kepentingan bisnis PLN
(Good Corporate Governance).
SASARAN Membina hubungan profesional dengan Shareholder dan Stakeholders dalam mengawal dan
STRATEGIS mengamankan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan proses bisnis PLN.
Mendukung
keberhasilan
Program
Pembangunan PENYELESAIAN ISU (TAKE OR PAY, KLAIM & GANTI RUGI) MELALUI RE-BALANCING
Pembangkit 35.000 KONTRAK
MW dan infrastruktur Penyeragaman/standarisasi Kontrak EPC dan IPP serta energi primer guna Akselerasi pengadaan dan
pendukung-nya Penyeimbangan alokasi risiko Kontrak, serta standarisasi mekanisme penyelesaian permasalahan guna
memitigasi keterlambatan penyelesaian proyek akibat permasalahan hukum yang berlarut-larut

PERLINDUNGAN HUKUM
Mengelola pemberian pelayanan bantuan hukum dan mensupervisi seluruh penyelesaian sengketa
hukum pada unit/wilayah di lingkungan PLN.

www.pln.co.id | 38
Whistle Blowing System (WBS)

Edaran Direksi Nomor 0008.E/DIR/2016

Hp : 081 1986 1901


wbpln@pln.co.id

www.pln.co.id | 39
PERUBAHAN PARADIGMA INTERNAL AUDIT
KEPATUHAN VS SBP

SBP
Kepatuhan
(Strategic Business
(Compliance)
Partner)

Policeman Konsultan

Orientasi Kepatuhan Orientasi


Pelanggan

Temuan Solusi Praktis

www.pln.co.id | 40
Program Strategis
Regional
06 |
Regional Sumatera (1/2)
Mendorong peningkatan pendapatan dengan mengoptimalkan penjualan tenaga listrik tarif
non subsidi dari Rp. 29 Triliun pada tahun 2016 menjadi Rp. 38 Triliun di tahun 2017 (naik 34%).

Mengupayakan penurunan Biaya Pokok Penyedian (BPP) dari Rp. 1.435/kWh pada tahun
2016 menjadi Rp.1.300/kWh pada tahun 2017 (turun 10%) saving setara Rp. 198 M, dengan
cara :
- Mengoptimalkan pembangkit berbahan bakar murah antara lain PLTU Pangkalan Susu 2x200 MW,
PLTU Nagan Raya 2x110 MW, PLTU Tarahan 2x100 MW, dan pembangkit berbahan bakar murah
lainnya.
- Mempercepat beroperasinya pembangkit Energi Baru Terbarukan seperti pembangkit nabati CPO
5 MW di Pulau Sinabang, PLTMH Krueng Isep 10 MW di Aceh, PLTP Sarulla #1,#2 220 MW di
Sumatera Utara, PLTP Ulubelu #4 55 MW di Lampung, dan beberapa pembangkit berbahan bakar non
BBM lainnya.
- Mempercepat penyelesaian proyek pembangkit sebesar 414 MW, transmisi 275 kV dari Sumatera
Bagian Selatan ke Sumatera Bagian Utara sepanjang 1.653,5 kms, transmisi 150 kV sepanjang
1.583,7 kms, dan Gardu Induk dengan kapasitas 2.870 MVA (antara lain GI Galang 500 MVA, GI
Sarulla 250 MVA, dan GI lainnya).

www.pln.co.id | 42
Regional Sumatera (2/2)
Meningkatkan ketersediaan pembangkit (EAF) PLTU milik PLN dari 47,61% menjadi 70% di
tahun 2017 (setara penambahan pendapatan sebesar Rp.1,5 Trilyun)

Mengoptimalkan pasokan listrik di pulau terluar / pulau perbatasan antara lain Pulau
Natuna 10,6 MW, Pulau Mepar 200 kW, Pulau Mentawai 885 kW, sehingga menjadi penggerak
ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Mendorong percepatan Rasio Elektrifikasi dari 86,3 % menjadi 89,3 % (penambahan


pelanggan rumah tangga sebanyak 531.332 pelanggan) dan penambahan desa berlistrik
sebanyak 531 desa baru.

Menyelesaikan pekerjaan konstruksi jaringan akibat permasalahan keuangan dengan


mempercepat penerbitan SK DIR tentang Pemberian Dana Talangan (Bridging Agreement).

www.pln.co.id | 43
Regional Jawa Bagian Barat (1/2)
1. Pembangkit
Selain least cost, pembangunan pembangkit harus menekankan prinsip regional balance artinya
pembangkitan di setiap regional bisa mecukupi kebutuhan tenaga listrik di regionalnya sendiri, sehingga
transfer daya antar regional menjadi minimal dan losses transmisi menjadi rendah.
Untuk meningkatkan keandalan sistem dan memperkuat pasokan listrik ke sistem 500 kV, maka semua
pembangkit dengan kapasitas terpasang total di satu lokasi lebih dari 1.000 MW dapat terhubung
langsung ke sistem 500 kV, sehingga perlu membangun GITET di lokasi pembangkit tersebut (di Lontar,
Muara Karang, Priok dan Ubrug (Pelabuhan Ratu)

2. Transmisi
Proyek SUTETT 500 kV looping Jakarta yang direncanakan dibangun dengan combine tower
dengan SUTT 150 kV eksisting, karena masalah workability sehingga eksekusi tidak pasti dan menjadi
lama, maka diganti dengan menurunkan SUTT eksisting menjadi SKTT dan kemudian ROW dan
konduktor 150 kV eksisting dimanfaatkan untuk membangun SUTET 500 kV baru
Penggantian trafo dan peralatan switchyard yang berumur diatas 30 tahun atau hasil asesmen buruk
(P0)
Pemeliharaan dan Rekondisi GIS

www.pln.co.id | 44
Regional Jawa Bagian Barat (2/2)

3. Gardu Induk
GITET di DKI Jakarta membentuk konfigurasi sistem looping 500 KV.
GI 150 KV tidak lagi radial namun bisa tersambung ke GI lainnya dan siap membentuk looping
Implementasi pilot project Digital Substation sepenuhnya FO dari Switchyard sampai HMI di
gedung kontrol.

4. Distribusi
Zero Down Time penyulang 20 KV menggunakan sistem looping yang saat ini menggunakan
sistem spindle.
Fokus Strategy X4R :
EXECUTION EXCELLENCE (Percepatan KHS jasa Multi Years 2017-2019)
SELLING EXCELLENCE (Zero Waiting List (> SLA)
DELIVERY EXCELLENCE (Total solution penyulang kronis)
COLLECTION EXCELLENCE (Aktivasi remote tripping & shunt trip pelanggan AMR)

www.pln.co.id | 45
Regional Jawa Bagian Tengah

Melakukan investasi untuk meningkatkan kualitas Pembangkit FTP-1 agar mencapai keandalan
setara Pembangkit OECD Country
Melakukan O&M Partnership dengan Global O&M Company
Menuntaskan pemeliharaan peralatan Transmisi & GI yang sudah dimakan usia
Fokus perbaikan SAIDI & SAIFI untuk menurunkan 75% dari realisasi tahun 2016
Melakukan Agressive Marketing dengan pemberian diskon dan bebas biaya pasang baru dan
perubahan daya untuk golongan tarif tertentu
Percepatan pembangunan jaringan transmisi dan Gi 500 kV jalur utara serta jaringan transmisi
dan GI 150 kV yang harus selesai pada triwulan I 2019
Pengendalian dan pengelolaan proyek pembangkit IPP dan EPC dengan intensif
Peningkatan manajemen K3 untuk program zero accident

www.pln.co.id | 46
Regional Jawa Bagian Timur dan Bali (1/3)
1. Program peningkatan keandalan
Menyelesaikan SUTT 150 KV Waru-Rungkut (9,6 kms), Tahap I : COD Jan 2017, Tahap II :
Target COD : Agustus 2017.
Menyelesaikan SUTT 150 Kv GRATI Pier (64 kms), Target COD Nov 2017.
Menambah kapasitas Trafo GI Existing 730 MVA (16 lokasi).

2. Penyelesaian Long Standing Project


Menyelesaikan SUTT 150 kV Kediri Tulungagung Target energize Nov 2017.
Menyelesaikan SUTT 150 KV, Surabaya Selatan Kalisari (12 kms) Target energize Oktober
2017.
GI Bambe (2x60 MVA) termasuk SUTT 150 Kv Inc (5,04 kms) dengan Target Energize Juni 2017.
GIS Kedinding (1x60 MVA) termasuk UGC 150 kV (1,2 kms) Kedinding Inc dengan target
energize Agustus 2017.

www.pln.co.id | 47
Regional Jawa Bagian Timur dan Bali (2/3)
3. Proyek Strategis
PLTGU Grati 450 MW, progfress saat ini sekitar 35%. Target COD GT #1: Desember 2017,
GT#2: April 2018 dan ST: Agustus 2018
SUTET 500 kV Java Bali Crossing (JBC), progres saat ini Ijin Penlok lokasi Jatim sudah terbit
saat ini sedang proses appraisal, untuk lokasi Bali sedang proses sosialisasi sebelum ijin Penlok
terbit, Paket 1, SUTET 500 kV Paiton Watudodol dan Gilimanuk Antosari, rencana bid price
opening bulan Februari dengan target TT Kontrak April 2017, rencana COD 2019.

4. Program Pemasaran & Keandalan Operasi


Pertumbuhan Penjualan kWh: Target pertumbuhan penjualan pelanggan Industri 7 %, dan
Total penjualan 8 %. Membentuk KAM (key Account Marketing) atau Sales Force untuk fokus
penjualan Industri secara B2B.
Program Zero Down Time: Target 2 lokasi , Daerah kawasan setigitiga Emas di Surabaya dan
Nusa Dua Bali.
Penurunan Susut Jaringan: Target Susut : 5.95 %

www.pln.co.id | 48
Regional Jawa Bagian Timur dan Bali (3/3)

5. Program Penguatan kapasitas Organisasi :


Membentuk Joint Team antar Unit (UIP, TJBTB,Dist) untuk proyek2 kritis.
Mengimplementasikan 4 DX (Disiplin eksekusi) .
Membentuk Bidang Layanan Prioritas (saat ini sudah terbentuk level DM) untuk fokus pada
penjualan dan marketing dalam arti luas untuk pelanggan-pelanggan prioritas industri dan
bisnis di Jawa Timur.

6. Implementasi Smart Grid di Bali :


Melakukan uji coba AMI (Advance Metering Infrastructure) di seluruh pelanggan besar dan
pelanggan single fasa 1 penyulang di Nusa Dua , untuk system DAS (Distribution Automation
System) dilakukan di subsistem Nusa Dua Bali.

www.pln.co.id | 49
Regional Kalimantan (1/2)

Fokus pada penyelesaian pembangunan pembangkit, transmisi dan gardu induk yang masuk di
2017 yang secara strategis menurunkan BPP
Perluasan jaringan distribusi dan peningkatan penjualan tarif non-subsidi termasuk tarif premium
Dedieselisasi sistem besar dan sistem isolated
Optimalisasi performa pembangkit dengan assestment dan re-engineering pembangkit derating
Peningkatan Efektivitas Penerapan Manajemen Aset Pembangkit dan Transmisi
Inisiasi Penerapan Manajemen Aset Distribusi

www.pln.co.id | 50
Regional Kalimantan (2/2)

Penyelesaian proyek-proyek konstruksi :


SUTT Tanjung-Buntok Sirkit 1 dan 2, SUTT Bangkanai-Muara Teweh-Buntok Sirkit 2
SUTT Kuaro-Petung-Kariangau
SUTT Bengkayang-Ngabang-Tayan dan Siantan-Tayan
PLTU Sintang 3x7 MW
IPP Ketapang 2x6 MW
PLTU Berau 2x7 MW

www.pln.co.id | 51
Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara (1/3)
Perkuatan keandalan Sistem SNT, baik sistem interkoneksi maupun isolated dengan
memperhitungkan pemeliharaan & tingkat gangguan pembangkit, dan variasi musim (reserve margin
minimal 30 %) melalui:
Pembangunan pembangkit diesel tersebar pada daerah isolated dengan total kapasitas sebesar 198,3 MW;
Pengembangan Mobile Power plant untuk mengatasi kekurangan pasokan jangka pendek sekaligus sebagai
cadangan strategis nasional dengan total kapasitas sebesar 240 MW;
Pengembangan system hybrid di Pulau Komodo, Pulau Rinca, & Kabupaten Sikka di Prov NTT;
Pengembangan mobile trafo untuk perkuatan keandalan jaringan.

Peningkatan elektrifikasi melalui optimalisasi Program Listrik Pedesaan yang


diprioritaskan di desa belum berlistrik, kepulauan terluar, lokasi prioritas, dan daerah
perbatasan. Target 100 % desa belum berlistrik akan terlistriki hingga tahun 2019 (total desa
sebanyak 2.604). Dan meningkatkan sinergitas dengan stakeholder lewat program lisdes dalam
mendukung pengembangan project kelistrikan (pembangkit, transmisi, dan gardu induk ) jangka
menengah dan jangka panjang PLN.

www.pln.co.id | 52
Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara (2/3)

Peningkatan kinerja operasional yang dilakukan melalui:


Fokus pada 10 indicator utama, yaitu: COP, Peningkatan Penjualan, Gangguan Trafo dan
Penyulang, Susut, EAF, NPHR, Pembebasan Lahan, serta Penyelesaian Proyek Pembangkit
dan Jaringan;
Pengendalian dan Monitoring Lead Measure pada level Unit Pelaksana secara Mingguan;
Penerapan system Reward & Punishment yang jelas;
Perkuatan fasilitas batubara pada PLTU Batubara dengan pengembangan Coal Shelter serta
Laboratorium Uji Batubara.
Penurunan risk rating pembangkit, melalui perkuatan fire fighting unit pembangkit.

www.pln.co.id | 53
Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara (3/3)

Perkuatan Organisasi Operasional, yang dilakukan melalui:


Penataan Organisasi Sulawesi secara bertahap: Tahap I (2017) Pembentukan Unit KITLUR
Sulawesi, Tahap II (2020-2021) Pemecahan Unit KITLUR menjadi Unit KIT Sulawesi dan P3B
Sulawesi DAN Pembentukan Unit Distribusi di setiap Provinsi;
Pembentukan Area/Sektor (Area Bitung ; Area Poso ; Area Lombok Timur ; APDP Kupang ;
APDP Sulteng ; APDP Sultra ; Sektor Takalar ; Sektor Gorontalo)
Pemisahan Manajer Bidang TND dan Pembangkitan di PT PLN (Persero) Wilayah NTT

www.pln.co.id | 54
Regional Maluku dan Papua (1/2)

Melistriki semua ibukota Kabupaten dan ibukota Kecamatan di Papua, 9 ibukota Kabupaten
selesai 2017 dan ibukota kecamatan sejumlah 556 kecamatan selesai semua 2019
Fokus melistriki 2500 desa hingga tahun 2019 yang sebagian besar di daerah Maluku dan
Papua dengan target 2017 sejumlah 584 Desa juga memprioritaskan penyelesaian sistem
kelistrikan di pulau terluar, lokasi prioritas, perbatasan, pos lintas batas tahun 2019
Melistriki desa dengan inovasi inovasi dengan tidak berorientasi mencari laba dan perubahan
mind set dalam perencanaan listrik perdesaan dengan mengkaji aspek finansial dari beberapa
jenis pilihan dan memilih yang termurah (least cost)
Memprioritaskan pencapaian Rasio Elektrifikasi dan pelayanan khusus pemenuhan listrik 419
puskesmas pemerintah, pengembangan perikanan (cold storage program) Kementerian
Kelautan di 8 lokasi tersebar, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan penyambungan captive
power
Fokus pembangunan 156 MW pembangkit dan 50 Kms transmisi serta 420 MVA Gardu Induk
di 2017 untuk perbaikan bauran energi, penambahan kapasitas, perbaikan keandalan dan
meningkatkan daya tarik investor

www.pln.co.id | 55
Regional Maluku dan Papua (2/2)

Penambahan Jam Operasi sistem kelistrikan bertahap menjadi 24 jam


Perbaikan Operasional Ekselen melalui
Perang Padam dengan peningkatan keandalan jaringan disribusi menyongsong pembangkit
baru masuk dengan target turun 50%
Perang Bocor dengan perbaikan efisiensi NPHR dan SFC di sisi pembangkitan serta
Losses disisi distribusi untuk menekan BPP
Perang Tunggakan untuk peningkatan cash flow revenue dengan target turun 50 %
Clusterisasi transportasi BBM di 176 sistem kelistrikan tersebar di Maluku Papua untuk
optimalisasi dan efisiensi penggunaan BBM
Implementasi Operasi Pemeliharaan (O/M) bekerja sama Anak Perusahaan untuk
pengembangan baru sistem kelistrikan isolated dengan bertumbuhnya kelistrikan desa dan
Kerjasama Operasi (KSO) dengan Pemerintah Daerah dalam pengembangan kelistrikan
Daerah.
Fokus kepada perbaikan proper di lingkungan pembangkit lama dan baru serta mengutamakan
K3 dalam pengoperasian kelistrikan.

www.pln.co.id | 56
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai